Disusun oleh :
Nama : SUSARI AFDELINA
NIM : 13211381
Dosen pembimbing :
Yani Maidelwita, SKM, M.BIOMED
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul MENOPAUSE dapat selesai dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Promosi Kesehatan,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN. 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan. 2
BAB II
PEMBAHASAN 3
2.1 Defenisi. 3
2.2 Etiologi. 4
2.3 Tahap Menopause. 4
2.4 Fase-fase Pada Menopause 5
2.5 Tanda dan Gejala.. 6
2.6 Perubahan-Perubahan Organik.. 6
2.7 Kebutuhan Wanita Menopause.. 8
2.8 Penatalaksanaan. 9
BAB III
PENUTUP 13
A. Kesimpulan.. 13
B. Saran 13
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Istilah klimakterium berasal dari kata Yunani yang berarti anak tangga dan mengandung
hubungan yang sama dengan menopause seperti istilah pubertas dengan menarche.
Klimakterium merujuk pada waktu dalam kehidupan seorang wanita yang dikenal kaum
awam sebagai perubahan hidup. Klimakterium adalah masa yang bermula dari tahap
reproduksi sampai berakhir pada awal senium, yaitu pada wanita berumur 40 65 tahun.
Masa klimakterium ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologi dan vegetatif.
Keluhan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya fungsi ovarium. Gejala dari
menurunnya fungsi ovarium ini ditandai dengan hentinya menstruasi pada seorang wanita
yang disebut menopause.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak lagi
mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti. perdarahan haid
yang terakhir yang terjadi pada usia 40 65 tahun. Menopause merupakan suatu fase dalam
kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur. Jumlah folikel yang
mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang
cukup. Produksi estrogenpun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan
terjadinya menopause.
Terjadinya menopause dipicu oleh perubahan hormon dalam tubuh. Dimana hormon
merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tertentu dalam tubuh (tidak
semua kelenjar menghasilkan hormon), yang efeknya mempengaruhi kerja alat-alat tubuh
yang lain. Hormon yang dikeluarkan melalui saluran terbuka keluar, tetepi langsung
disalurkan ke dalam darah melalui perembesan pada pembuluh-pembuluh darah yang ada
disekitar kelenjar tersebut. Seperti diketahui ada tiga macam hormon penting yang diproduksi
oleh ovarium, yaitu estrogen, progesteron, dan testotesron, dimana setelah mencapai
menopause hormon-hormon ini tidak diproduksi. Estrogen dan progesteron pada wanita
disebut hormon kelamin (sex hormones). Esrtogen pada wanita menampilkan tanda-tanda
kewanitaan, seperti kulit halus, suara lemah lembut, payudara membesar. Dalam setiap bulan,
kadar estrogen dan progesteron bergelombang, bergantian naik turun.
Gelombang itu yang menyebabkan terjadinya haid pada wanita. Lain halnya dengan estrogen
yang hanya dihasilkan oleh indung telur selam persediaan sel tulur masih ada. Tugas estrogen
sebenarnya ialah mematangkan sel telur sebelum dikeluarkan. Oleh karena itu selam estrogen
masih ada, sel telur tetap akan diproduksi. Kemudian setelah wanita berusia sekitar 45 tahun,
ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai menghentikan produksi estrogen
akibatnya haid tidak muncul lagi. Pada wanita tersebut menginjak masa menopause, yang
berarti berhentinya masa kesuburannya.
2.2 Etiologi
Menopause terjadi karena gangguan dalam proses hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hal ini
disebabkan karena menghilangnya oosit yang responsive terhadap rangsangan gonadotropin
dan oosit gonadotropin. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan dalam produksi hormon
ovarium yang selanjutnya akan juga mengganggu mekanisme umpan balik pada poros
diatasnya.Yang pertama-tama mengalami kegagalan adalah fungsi korpus luteum. Turunnya
produksi steroid ovarium terutama estrogen akan menyebabkan pusat siklik hormone di
hipotalamus meningkatkan produksi hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin Releasing
Hormon = GnRh). Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan peningkatan hormone
gonadotropin dengan FSH (Follicle Stimulating Hormone) mengalami kenaikan yang lebih
tinggi dari LH (Luteinizing Hormone). Kadar hormon inilah yang menjadi petunjuk yang
baik untuk menentukan apakah seorang wanita berada dalam proses menopause. Peninggian
kadar hormone gonadotropin ini akan terus meningkat dan mencapai maksimum 10-15 tahun
setelah menopause dan kemudian akan turun perlahan-lahan dan terus menetap sampai masa
senium dengan kadar yang lebih tinggi dari masa reproduksi.
Umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 45-50 tahun, sedangkan menopause yang
terjadi sebelum usia 40 tahun dikenal sebagai menopause yang terlalu dini (menopause
praecox).Menopause yang terjadi terlalu dini dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti
penyakit, obat-obatan, pembedahan dan radiasi. Berdasarkan perubahan pada hormone
steroid ovarium maka dapat kita kenali beberapa fase pada masa klimakterium. Hormon
progesterone yang merupakan produk utama korpus luteum mengalami gangguan pertama
kali, sedangkan estrogen mula-mula akan tinggi dan kemudian berangsur-angsur menurun.
Estrogen juga dapat dihasilkan oleh organ-organ ekstragenital seperti kelenjar adrenal.
Hormone androgen juga mengalami penurunan pada masa klimakterium ini, baik yang
dihasilkan oleh ovarium maupun oleh kelenjar adrenal.
Premenopause
Premenopause adalah istilah untuk menggambarkan periode jeda sebelum wanita memasuki
menopause. Premenopause ini mengacu pada masa sejak pertama kali mengalami haid hingga
terakhir kalinya seorang wanita mengalami haid.
Perimenopause
Perimenopause ditandai oleh perubahan hormon dengan beberapa gejala menopause dan
biasanya terjadi di usia 40-an. Perimenopause ini biasanya berlangsung untuk jangka waktu 2
sampai 6 tahun sebelum terjadinya menopause. Pada tahap ini, siklus menstruasi menjadi
semakin tidak teratur sebelum berhenti sepenuhnya. Menstruasi dapat menjadi lebih ringan
atau lebih berat atau bahkan tidak adanya menstruasi sesekali. Sampai menstruasi berhenti
total, masih ada kemungkinan untuk hamil. Kadar hormon yang berfluktuasi menyebabkan
gejala menopause seperti hot flashes, keringat malam dan insomnia. Kadar estrogen yang
rendah pada periode ini dapat menyebabkan kekeringan vagina dan iritasi.
Menopause
Menopause terjadi ketika seorang wanita tidak haid selama 12 bulan. Wanita tidak tahu
mereka berada di menopause sampai 1 tahun tanpa periode berlalu. Kebanyakan wanita
mencapai menopause antara usia 45 dan 55, tetapi menopause dapat terjadi sebagai awal
sebagai 30-an atau 40-an atau mungkin tidak terjadi sampai seorang wanita mencapai 60-an.
Postmenopause
Postmenopause dimulai 12 bulan setelah periode terakhir dan berlangsung sampai kematian.
begitu Anda melewati tahap pascamenopause, berarti Anda tidak akan menstruasi lagi dalam
sisa umur Anda. Wanita postmenopause dengan kadar estrogen yang rendah mungkin pada
peningkatan risiko osteoporosis dan harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang
memadai dan melakukan pemeriksaan tes skrining untuk kepadatan tulang yang rendah.
Kesiapan mental, kedewasaan berfikir, faktor ekonomi, budaya dan wawasan mengenai
menopause akan menentukan kesiapan seseorang menghadapi kecemasan saat memasuki
masa menopause. Bila seorang wanita tidak siap secara mental menghadapi fase menjelang
menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif, maka akan
berakibat tidak baik. Wanita tersebut bisa menjadi kurang percaya diri, merasa diacuhkan,
tidak dihargai, stres dan mengalami kecemasan berkepanjangan tentang perubahan fisiknya
dikarenakan fisiknya tidak seindah dulu.
2.8 Penatalaksanaan
Dasar penatalaksanaan klimakterium seperti dapat dilihat dalam skema dibawah ini meliputi :
1) Penatalaksanaan Umum
Perlu ditekankan bahwa masa ini bukan berarti berakhirnya suatu kehidupan melainkan justru
berarti mulainya suatu tingkat kehidupan yang baru. Proses menjadi tua serta menopause ini
sedapat mungkin diterangkan dalam bahasa yang dapat dimengerti. Hubungan erat yang
saling percaya antara dokter pasien dan sebaliknya sangat membantu mengatasi masalah ini
dan mencegah terjadinya kesalahpahaman. Usaha ini dilakukan pada fase dengan gejala-
gejala yang ringan saja. Beberapa peneliti mengatakan bahwa psikoterapi dangkal saja sudah
akan sangat banyak menolong.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menopouse merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal
wanita akan mengalami menopause antara usia 40 50 tahun. Pada saat menopous wanita
akan mengalamin perubahan perubahan didalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh
bertambahnya usia. Menopous merupakan proses peralihan dari massa produktif menuju
perubahan secara peralahan lahan kemasa non produktif yang disebabkan oleh
berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia.
Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan
berbagi gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si lansia tersebut. Fase menopous disebut juga
sebagai fase klimakterium atau pergantian tahun yang berbahaya. Pada saat ini terjadi banyak
perubahan dalam fungsi fungsi psikis dan fisik, sedang vitalitasnya menjadi semakin
mundur dan berkurang.
B. Saran
Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan serta
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan tugas kami atas kritik dan
sarannya kami sampaikan terima kasih.