Oleh :
Dosen pembimbing :
Arfaningsih Dwi, M. Keb
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas UTS dengan
judul “Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada menopause”. Shalawat dan salam
penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita selalu dapat meneladani
segala sisi kehidupan beliau. Laporan ini dibuat sebagai tugas UTS Program Studi
Penulis sadar tanpa bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akan sangat sulit
untuk menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih ada
penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun seorang wanita akan
mengalami menopause sekitar usia 45-50 tahun. Akibat perubahan dari haid
dengan kaum pria, kesehatan mereka harus diperhatikan. Seorang wanita yang
mengalami penderitaan mental dan fisik. Menopause bisa menjadi awal dari
sebuah periode kehidupan yang positif. Bahwa risiko dari beberapa masalah
wanita menyadari bahwa gejala yang dikaitkan dengan menopause terjadi jauh
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dapat diangkat
adalah bagaimana cara melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada menopause.
1.3 TUJUAN
menopause
1.3.2.1 Mampu melaksanakan pengkajian pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi
(Menopause).
reproduksi (Menopause).
1.3.2.3 Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa
1.3.2.4 Mampu melakukan antisipasi baik secara langsung maupun kolaborasi sesuai dengan
kondisi wanita.
1.3.2.5 Mampu menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan masalah dan
1.3.2.6 Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan
masalah.
reproduksi (Menopause).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Menopause berasal dari kata men berarti bulan, pause, pausis, paudo berarti periode atau tanda
berhenti, sehingga menopause secara definitif diartikan sebagai berhentinya menstruasi. Menopause secara
teknis menunjukkan berhentinya menstruasi yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara
gradual, yang disebut klimakterium. Menopause adalah suatu fase dari kehidupan seksual wanita, dimana
siklus menstruasi berhenti. Bagi seorang wanita, dengan berhentinya menstruasi ini berarti berhentinya
fungsi reproduksi (tidak dapat hamil dan mempunyai anak), namun tidak berarti peranannya dalam
melayani suami di bidang kebutuhan seksual berhenti dengan sendirinya (Purwanto, 2008).
usia 45-55 tahun. Meskipun begitu ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum umur
45 tahun, tetapi ada pula wanita yang sesudah berumur 57 tahun baru mendapatkan menstruasi terakhir.
Menurut Pakasi (dalam Indarwati, 2004) menopause terjadi ditengah masa klimakterium, yaitu
suatu masa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir pada awal lanjut usia, yaitu usia 40-63
tahun. Pada masa inilah menstruasi yang merupakan salah satu tanda kewanitaan seseorang dan
cerminan dari kapasitas reproduksi wanita secara berangsur-angsur mulai berhenti. Menurut Damayanti
(2003) sebagian besar wanita mengalami menopause antara umur 40 tahun dan 55 tahun dan rata-rata pada
umur 47 tahun.
Baziad (2010) menopause ialah seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai kadar
FSH darah meningkat dan kadar estrogen nya menurun. Menopause menurut Herawati ( 2009:hal166 )
ialah berhentinya menstruasi secara definitif atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi
menghasilkan estrogen, yaitu hormon yang membuat wanita menjadi benar benar murni wanita.
Menopause ialah haid terakhir atau saat menstruasi terakhir dengan tenggang waktu sekitar 1
sampai 2 tahun (manuaba 2010; hal 548 )
2. Etiologi
Pada wanita usia 40an sudah tidak terjadi pembuahan dan siklus menstruasi memanjang.mulai 2
sampai 8 tahun sebelum menopause.Periode dari siklus menstruasi yang lebih panjang mendahului
menopause tidak tergantung umur ketika menstruasi berhenti, apakah menopause adalah dini atau lambat.
Lambatnya fase folikuler ialah penentu utama dari panjangnya siklus. Perubahan siklus menstruasi pada
masa pre menopause ditandai oleh peningkatan follicle stimulating hormone ( FSH) dan menurunnya
kadar inhibin, tetapi kadar LH ( Luteinizing Hormone) normal dan sedikit peningkatan kadar estradiol
menopause terjadi ketika jumlah folikel menurun dibawah suatu ambang rangsang yang kritis, kira-kira
jumlahnya hanya 1,000 folikel dan tidak tergantung umur. Pada wanita bila menjalani transisi
menopause menunjukkan bahwa kadar estrogen tidak mulai mengalami penurunan yang besar sampai kira-
i. Kebiasaan merokok : ini dikenal sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi
usia menopause. Wanita yang merokok atau pernah menjadi perokok kemungkinan
mengalami menopause sekitar satu setengah hingga dua tahun lebih awal.
Semakin muda seorang mengalami haid pertama kalinnya, semakin tua atau lama ia
iii. Status gizi : Wanita dengan status gizi yang buruk mengalami menopause lebih dini
iv. Lemak tubuh : pada wanita kurus mengalami menopause lebih awal dibandingkan
cenderung mengalami menopause pada usia yang sama. Tapi diperlukan beberapa
penelitian untuk mengetahui genetika menjadi faktor kunci dalam menentukan usia
menopause.
Penelitian yang dilakukan Beth Israel mengungkapkan bahwa wanita yang masih
melahirkan di atas usia 40 yahun akan mengalami usia menopause yang lebih tua.
Hal ini terjadi karena kehamilan dan Persalinan akan memperlambat system kerja
b. Fisiologi Menopause
tubuh, yang diawali dengan terkelupasnya pelapis rahim (endometrium) bersama dengan
sedikit darah, yang dipicu oleh kadar hormon progesteron yang rendah dalam tubuh.
Pada waktu yang sama hormon perangsang folikel Foilicle Stimulating Hormone
(FSH) dan hormon lutein Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan kelenjar hipofise
estrogen. Fase ini disebut fase pengelupasan. Fase pengelupasan akan segera diikuti fase
penebalan. Akhirnya kadar hormon perangsang folikel dan hormon lutein mencapai
puncaknya dan terjadi pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Folikel tempat sel telur
dilepaskan akan membentuk sebuah kelenjar yang disebut corpus luteum yang
sekresi sebagai persiapan bila terjadi perubahan, sehingga siap untuk suatu kehamilan.
Jika sel telur tidak dibuahi, kadar estrogen menurun, corpus luteum mengalami
pada wanita menopause berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena ditinjau dari
sudut yang berbeda pula Menurut nadine ( 2009;h.19)menopause ada dua jenis yaitu:
a. Menopause alami
oleh ovarium. Ini merupakan proses perlahan lahan yang biasanya terjadi selama
beberapa tahun
karena abnormalitas dalam struktur dan fungsinya sebelum usia menopause alami
menopause ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai menghentikan
produksi estrogen yang akibatnya haid tidak muncul lagi. Pada wanita tersebut
1. Proses menopause
Sebagian besar wanita akan mengalami berhentinya menstruasi. Oleh karena itu harus
peralihan dari masa reproduksi aktif menjadi senium, adapun fase klimakterium yaitu :
a. Pramenopause
Pramenopause ialah masa sekitar usia 40 tahun dan ditandai dengan siklus haid
yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadang kadang disertai
rasa nyeri.
b. Perimenopause
Perimenopause ialah masa perubahan antara pramenopause dan pascamenopause.
Ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, siklus haid nya >38 hari dan
c. Menopause
Menopause ialah wanita yang suhdah tidak menstruasi selama 12 bulan karena
jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sehingga tidak tersedia
d. Pascamenopause
e. Senium
Wanita dikatakan senium apabila telah memasuki usia pasca menopause
lanjut sampai usia >65 tahun. Gangguan ,organik dapat terjadi seperti kulit
1) Menopause prematur yaitu berhentinya haid pada usia 40 tahun, terdapat gejala
Kelainan pada menopause dapat terjadi apabila rangsangan estrogen yang diberikan
tumor jinak ( mioma uteri, polip endometrial, polip servikal) keganasan payudara.
Oleh karena itu dalam pemberian hormon harus dalam pengawasan ketat.sebagai
seorang bidan sebaiknya melakukan KIEM sehingga wanita dengan keluhan
Klimamterium
Prcmenopouse
Menopouse
Pascamerropouse
Senium
Kehidupan keluarga
Harmonis/Tenang
Penghambatan
Tanpa pengobatan
Psikologis (KIEM, klimakteriumSubstitusi hormona)
4. Tanda dan gejala
Gejala menopause berbeda-beda antar wanita. Beberapa wanita tidak melaporkan gejala
yang merepotkan sama sekali sementara yang lainnya melaporkan gejala berat yang
diantaranya :
1) Uterus
menonjol
2) Tuba falopi
3) Serviks
4) Vagina
menjadi encer
5) Dasar panggul
Kekeuatan dan elastik menghilang karena atrofi dan melemah nya daya
8) Payudara
Bentuk payudara akan mengecil, mendatar, dan mengendor. Hal ini bisa
b. Perubahan hormon
c. Perubahan fisik
pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah
kulit wajah mengendur sehingga jatuh dan lembek. Kelenjar kulit kurang
pada kerja usus halus dan besar. Menurunnya estrogen dapat menimbulkan
makanan makin berkurang. Kerja usus halus dan besar yang lambat
menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi (sembelit).
Ada periode yang lebih singkat atau lebih lama, volume yang banyak
atau sedikit dan kurun waktu antar dua siklus. Wanita menopause harus
b) Ada volume darah yang besar per hari tanpa melihat lamanya
menstruasi
terakhir
Ketika terjadi hot flush akan muncul rasa hangat atau sangat panas secara
tiba-tiba yang menyebar pada bagian tubuh, terutama wajah, kepala dan
cemas pada saat rasa panas muncul dan detak jantung meningkat. Rasa
panas ini berasal dari otak yang merespon tingkat estrogen rendah dalam
darah. Akibat stimulasi mekanisme pelepasan panas yang tiba- tiba dan
tidak normal dalam tubuh. Ketika terjadi rasa panas suhu kulit meningkat
dan kapasitas konduksi kulit juga meningkat. Hot flush terjadi selama
dari wanita satu dengan wanita yang lain. Umumnya terjadi pada malam
tengkuk menimbulkan
rasa panas yang disebut "hot fluses," badan terasa panas. Penimbunan
Perubahan ini meliputi liang sanggama terasa kering, lapisan sel liang
(rektokel), dan mulut rahim terbuka. Kepuasan berkemih dan buang air
2009;h 219)
keropos dan mudah terjadi patah tulang. Patah tulang terutama terjadi
7) Gangguan tidur
2010)
menopause meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena
berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut
rnencapai kepuasan (orgasme). Mereka juga merasa sudah tidak berguna dan
3. Diagnosis menopause
a. Diagnosa umum
dilihat dari:
1) riwayat kesehatan
2) tes darah
3) umur
Apabila seorang wanita dengan usia kurang lebih 40 tahun mengalami gejala
menopause karena pada usia 40 tahun biasanya wanita sudah memeasuki masa
gejala tersebut dan perlu dilakukan pemeriksaan lain untuk mengetahui berbagai
b. Diagnosa potensial
Depresi
pada ibu karena ibu tidajk dapat menerima keadaan yang terjadi saat
b Osteoporosis
pre menopause terjadi bnyak perubahan baik perubahan fisik maupun perubhan psikis
yang terjadi karena menurunnya kadar estrogen. Oleh karena itu perlu dilakukan
Pap smear ialah suatu tes yang digunakan untuk mencari perubahan sel servik
yang mengarah pada kanker servik atau panyakit yang mungkin berkembang
menjadi kanker. Pada saat pre menopause sebaiknya pap smear dilukan karena
dengan pap smear dapat diketahui adanya kelainan pada servik. Saat
hormon estrogen ini mengalami penurunan maka akan terjadi perubahan pada
kanker dan tumor yang mengakibatkan kanker serviks. Dengan deteksi dini maka
b. Kolposkopi
mengetahui adanya keabnormalan pada organ reproduksi interna. Pada masa pre
uterus, tuba falopi, ovarium. Salah satu cara untuk mengetahui keadaan organ-
c. Sadari
Pada usia 40 tahun kebanyakan wanita sudah memasuki masa pre menopause,
dimana pada masa ini terjadi penurunan kadar estrogen. Estrogen mempunyai
fungsi yang penting dalam mencegah terjadinya kkanker salah satunya ialah
payudara. Dengan melakukan tes ini apabila terdapat tanda abnormal dapat
1 minggu setelah
menstruasi hari pertama., dimana payudara tidak dalam keadaan membengkak
a. Pemeriksaan visual
Tanggalkan pakaian dan bra dan berdiri di depan cermin dengan posisi
lengan atas disamping. Perhatikan dengan selsama dari sisi depan maupun
dengan posisi tangan yang berbeda yaitu tangan diangkat ke atas, berkecak
Lakukan sambil tiduran atau bisa juga dilakukan sambil mandi. Lepaskan baju
dan bra. Bila ingin dilakukan sambil mandi oleskan sabun pada jari dan
payudara erlebih dahulu. Bla dilakukan sambil tidur lakukan di atasa tempat
1) Clock pattern
kanan denghan tangan kanan. Letakkan tangan pada arah jam 12 payudara
Rasakan apakah terdapat benjolan saat tangan bergerak dari arah jam 1 ke
jam 2 seterusnya hingga jam 12. ulangi dengan menggeser sedikit jari
menuju ke
arah puting, hingga selanjutnya mencapai puting. Periksa bagian di bawah
puting dan perhatikan adanya cairan yang keluar, periksa pula apakah
payudara dengan gerakan yang sama. Lakukan gerakan ini sama pada
2) Wedge Pattern
kanan dengan tangan kanan. Anggap payudara sebagai potongan kue pie.
sama pada kuadran berikutnya searah jarum jam. Periksa bagian di bawah
puting dan perhatikan adanya cairan yang keluar, periksa pila apakah
puting dengan mencubit lembut puting dengan jari pada posisi jam 12 dan
jam 6 dan sekali lagi dengan jari pada posisi jam 9 dan jam 3.
Apabila saat melakukan sadari menemukan kelainan dapat dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut pada dokter. Pemeriksaan ini bukan untuk diagnosis
tetapi untuk skrining. Bila ditemukan benjolan dan sebagainya maka dilakukan
d. Mammografi
dengan menggunakan sinar X-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksi dini
tumor payudara pada wanita. Tanpa disertai keluhan atau disertai keluhan.
penurunan kadar estrogen dalam tubuh. Estrogen ini sangat penting untuk
berupa skrining untuk mengetahui kanker kolorektal sebelum timbul gejala dapat
f. Pemeriksaan laboratorium
telah memasuki masa pre menopause karena pada masa ini wanita banyak
g. Tes osteoporosis
Pada masa pre menopause perli dilakukan pemeriksaan uji densitas tulang karena
kekuatan tulang dan individu untuk menentukan resiko patah tulang. Pengujian
penyakit yang terjadi saat tulang menjadi lemah dan tipis. Osteoporosis terjadi
bila terdapat kekurangan kalsium dalam tulang atau kekurangan mineral lainnya
biasanya terjadi pada wanita pre menopause, menopauuse, dan pasca menopause
5. Penatalaksanaan
hidup yang terus berkembang mungkin agak sulit sehingga sebagian wanita tidak
kebahagiaan menimang cucu yang lucu seperti pada saat menimang anaknya
Semakin wanita bertambah umur kulit semakin tipis, makin sensitif terhadap
sinar matahari, lapisan lemak bawah kulitnya longgar sehingga keriput dan kering
Apabila pola makan masih sama seperti berumur 35-40 tahun dapat dipastikan
kelebihan yang disimpan dalam bentuk lemak di bokong, payudara, dan perut.
lemak tubuh dan kolesterol yang dapat mengurangi penyakit seperti keganasan
pada payudara, keganasan indung telur dan rahim, menurunkan tekanan darah
b. Vitamin
yang cukup dan kualitas misalnya vitamin B complek, A,E dan D) mineral
Berat ringannya stres yang dialami wanita dalam menghadapi dan mengatasi
Penilaian individu terhadap peristiwa yang dialami ada yang negatif (su’udzon) ada
tidak siap mental menghadapi periode klimakterium atau fase menjelang menopause
dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak
dan kekhawatiran pada saat memasuki masa premenopause dan menopause adalah
dengan kenali gejala-gejalanya dan diatasi dengan bijak, antara lain; Pada umumnya
wanita mengalami gejala haid tidak teratur, ketidakteraturan ini disebabkan oleh
keadaan hormone yang tidak seimbang yang dapat berupa siklus haid yang lebih
pendek, jarak haid yang tidak teratur atau perdarahan yang banyak yang perlu
diwaspadai karena ada kemungkinan merupakan pertanda adanya suatu yang tidak
beres pada tubuh, misalnya adanya tumor, kanker atau jaringan fibroid yang sering
Bagi wanita yang menilai atau menganggap menopause itu sebagai peristiwa
yang menakutkan (stressor) dan berusaha untuk menghindarinya, maka strespun sulit
menopause sebagai suatu ketentuan Allah (Sunnatullah) yang akan dihadapi semua
wanita, maka ia tidak akan mengalami stres. Atau, kemungkinan stres yang dialami
tidak seberat dibanding wanita yang mempersepsikan menopause itu sebagai sesuatu
keluhan.
a. Keluhan Psikologis
penyakit "pikun" atau Alzheimer. Gangguan emosi berupa rasa takut bila disebut
tua, rasa takut menjadi tua dan tidak menarik, sukar tidur atau cepat bangun,
mudah tersinggung dan mudah marah, sangat emosional dan spontan, merasa
tertekan dan sedih tanpa diketahui se- babnya. Rasa takut kehilangan suami, anak,
dan ditinggalkan sendiri. Keinginan seks menurun dan sulit untuh dirangsang.
Situasi demikian dapat terjadi bila individu belum siap untuk menghadapi
b. Keluhan Fisik
Tidak semua keluhan fisik dapat terjadi pada seseorang, dan tidak semuanya
pula dapat dijabarkan secara rinci, tetapi keluhan yang dominan dan sering
kulit terasa kering, keriput, dan longgar. Oleh karena turunnya sirkulasi menuju
kulit, badan terasa panas termasuk wajah, terjadi perubahan sirkulasi pada wajah
yang dapat melebar ke tengkuk berwarna merah (hot flushes), mudah berdebar-
debar, terjadi tekanan darah tinggi yang berlanjut ke penyakit jantung koroner.
d. Genitalia
epitel Iiang sanggama dan sekitarnya menipis, sehingga mudah terjadi infeksi,
dalam melakukan hubungan seks sering terasa sakit (dispareunia), elastisitas sudah
e. Sistem hormonal
memengaruhi metabolisme tubuh yang juga cenderung menurun. Oleh karena itu
metabolisme yang dapat terjadi pada masa klimakterium dan menopause adalah
cepat menjadi gemuk, kelebihan bahan makanan disimpan dalam bentuk lemak di
f. Fungsi saraf
Pada masa menopause, keluhan saraf disebabkan oleh degenerasi sel saraf
g. Fungsi motorik
Keluhan fungsi motorik meliputi otot mulai lemah untuk memegang atau
mengambil barang, koordinasi sudah kurang tepat don pegangan sering lepas,
Keluhan saraf sensoris yang sering muncul adalah kram atau sakit: Gejala
ini timbul saat berdiam diri dan akan menghilang bila digerakkan. Kemunduran
i. Fungsi tulang
Tulang sebagai penyangga utama tubuh, karena proses penuaan dapat terjadi
pengurasan kalsium tulang, sehingga menjadi keropos dan mudah patah. Tempat
yang paling banyak terjadi patah tulang adalah pada persendian tulang paha,
sekalipun jatuh tidak terlalu keras. Metabolisme kalsium, sebagai bahan tulang,
Dalam memberi terapi sulih hormon diperlukan pemeriksaan yang cermat dan
artinya tidak diberikan terus menerus sehingga organ yang sensitif terhadap estrogen
dan turunannya bebas dari pengaruh estrogen dalam jangka waktu tertentu. Dapat
ditiadakan. Juga perlu diikuti dengan pemeriksaan terhadap payudara, mulut rahirn,
dan badan rahim. Secara berkala dilakukan pemeriksaan Pap smear sehingga dapat
klimakterium, menopause, dan senium. Dalam memilih hormon dan berapa yang
Banyak macam hormon pengganti yang dapat dipakai sehingga keluhan tersebut
dapat diatasi. Untuk maksud tersebut perlu meminta nasihat dan pengawasan dokter.
a. Bidan hanya memberi perhatian agar lansia dapat hidup dengan wajar artinya
b. Pernyataan dan kenyataan ini dapat disampaikan kepada keluarganya, untuk lebih
memperhatikan orang tuanya agar tidak jatuh, karena tulangnya sudah relatif
rapuh.
serat akan menimbulkan obstipasi dan malah sisa kotorannya akan menjadi
konsultasi dengan dokter ahli, sehingga dosis yang diper- lukan serta jenisnya
a. Pengertian
klien, memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan
terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan
dari keadaan
normal, melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan sesuai
klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan
sumber, yaitu sumber yang dapat memberikan informasi paling akurat yang
masalah pasien.
a) Pemeriksaan fisik
b) Pemeriksaan panggul
c) Pemeriksaan laboratorium.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
2009; h. 75-78).
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
penanganan segera.
teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau
tidak akan dilakukan klien. Rasional berarti tidak berdasarkan asumsi, tetapi
sesuai dengan keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai
atau berdasarkan suatu data dasar yang lengkap dan bisa dianggap valid
secara efektif dan aman. Pelaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh
bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya.
pelaksanaannya.
g. Langkah 7. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah
dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen asuhan ini
1) Data Subyektif
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari- hari
h. 31).
(2) Umur
tahun.
(3) Agama
(Wiknjosastro, 2002).
(5) Pendidikan
(6) Alamat
Alamat atau tempat tinggal ibu ditulis dengan lengkap dan jelas
b) Keluhan utama
(1) Psikologi
tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua,
(2) Fisik
dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah
c) Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, umur klien saat
perkawinan, lama perkawinan, status menikah sah atau tidak
d) Riwayat menstruasi
11 – 16 tahun.
e) Riwayat kesehatan
sendiri, ibu, ayah, saudara kandung, kakek, nenek, paman dan bibi.
Karena ada penyakit yang menurun dan pasien juga bisa terkena
untuk rasa gatal pada kulit di daerah vulva atau alat kelamin.
f) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari, meliputi :
osteoporosis.
tahun.
2009).
(3) Aktifitas
masa menopause.
(4) Istirahat
berkeringat. Untuk
berolahraga.
(5) Seksualitas
b. Kultural
(Proverawati, 2010;h.40)
h. Data Objektif
a) Pemeriksaan Fisik
secara umum dengan cara menyentuh pasien dan apa yang akan
akan membuat pasien merasa tidak nyaman. Dan yang penting lagi
Priharjo, 2007; h. 23 )
2009;h.22)
berdebar-debar.
(a) Kepala
- Rambut
- Mata
(c) Abdomen
1) Inspeksi
Payudara
simetris dan besar, sedang atau kecil. Lihat juga warna dan
h. 120)
Abdomen
Genetalia
2009).
3) Pemeriksaan Penunjang
229)
b. Pemeriksaan rutin
Sederhana
khusus
Dengan alat
ruang rahim
payudara.
B. INTERPRETASI DATA
Dalam interpretasi data diperoleh dari data pengkajian yang sudah didapat dan
terkumpul pada kasus gangguan reproduksi pada ibu menopause sehingga muncul
diagnosa.
a. Diagnosis Kebidanan
Data Dasar :
1) Data Subjektif
c. Ibu mengatakan sudah pernah hamil berapa kali, melahirkan beraoa kali,
Data objektif meliputi data hasil pemeriksaan fisik dan obstetrik. Data
darah, suhu badan, frekuensi pernafasan, denyut nadi), dan berat badan. Selain
itu juga dikumpulkan data tentang status present mulai kepala, dada, abdomen
b. Masalah
Tidak ada
C. DIAGNOSA POTENSIAL
Masalah Fisik:
1) Gangguan vasomotor
3) Penurunan Libido
3) Osteoporosis
4) Penyakit jantung.
5) Dimensia
a. Gangguan vasomotor
yakni:
hubungan seksual.
menahan kencing.
2) Kontraksikan otot panggul selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10
detik.
kali sehari.
di rumah.
f. Osteoporosis,
3) Konsumsi vitamin D
g. Penyakit jantung
2) Konsumsi susu non fat atau low fat, jus jeruk, sayur hijau, makan
2. Masalah Psikis
tidur
E. PERENCANAAN
2. berikan konseling penanganan gejala menopause yang sedang ibu alami saat ini
timbulnya osteoporosis
F. PELAKSANAAN
g) Akan terasa pegel linu pada bagian punggung, paha, dan tangan
menopause seperti :
menyereap keringat
4) Melakukan olah raga stiap hari pada pagi atau sore hari
rasa lelah sering kali muncul ketika menjelang menopause karena terjadi
mudah merasa pegal atau linu pada tubuhnya waktu malam hari.
Terjadinya susah tidur pada malam hari yang dialami wanita menopause
dapat terjadi karena adanya rasa panas pada wajah dan dada, berkeringat,
tidur.
Pada wanita yang sudah menopause apabila berhubungan seksual akan tersa
3. Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan seksual pada ibu yang sudah
menopause:
jell atau sabun agar pada saat berhubungan ibu tidak terasa salit
yang dapat mencegah dan timbulnya tulang keropos yaitu dengan olah raga
1) bertujuan:
c. mencegah hemoroid
menahan pipis
sehari
ibu menopause:
perubahan yang dialami ibu akan merasa tua, tidak menarik lagi, rasa
tertekan kareba takut menjadi tua, mudah tersinggung dan mudah terkejut
suami rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual akan
orang lain.
melakukan ibadah dan berserah diri kepada Allah dengan keadaan yang
benar-benar telah mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan ibu seperti yang telah
perawatan kesehatan. Mengevaluasi adalah tindakan evaluasi dari asuhan yang telah
menopause. Yaitu:
4. Ibu sudah mengetahui pemberian nutrisi tentang adanya masalah yang dapat
6. Ibu sudah mengetahui perubaahan psikologis dan perubahan spiritual yang terjadi
pada masa menopause sehingga suami dan keluarga selalu mendukung keadaan
ibu.
I. DATA PERKEMBANGAN
metode SOAP yang terdiri atas 4 langkah yang dirangkum dari proses pemikiran
yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien, di dalamnya tersirat proses
berfikir bidan yang sistematis dalam menghadapi seorang pasien sesuai langkah-
1. S = SUBYEKTIF
menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang
keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan
menguatkan diagnosisi yang akan disusun (Muslihatun, dkk, 2009; h 227). Semua
2. O = OBYEKTIF
dimana data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan
medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam data
objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
karena keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka
proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut
bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka
pasien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan / tindakan yang tepat.
Ny… umur ibu…tahun, sehat atau tidak pada masa menopause selama 1 bulan
4. P = PERENCANAAN
Planning / perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
criteria tujuan yang diinginkan dicapai dalam batas waktu tertentu. Tindakan
yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan
harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, antara lain dokter.
rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali jika
mungkin pasien harus dilibatkan dalam proses implementasi ini. Jika kondisi
Dalam planning ini juga mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran dari efek
tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan / hasil pelaksanaan
tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus
ketepatan nilai tindakan / asuhan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses
mempunyai kewenangan yang sudah ditentukan dan juga telah diatur oleh
dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Pasal 9
10 ayat 1
Yaitu : pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf
akseptor diiberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa
Pasal 12
berwenang untuk :
Pasal 20
Kompetensi bidan
a. Pengetahuan dasar
2). Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan
kemampuan bereproduksi.
8). tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular
b. Pengetahuan tambahan
2). Indikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi
lanjut.
3). Indikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan
c. Keterampilan dasar
wanita.
dengan tepat.
ditemukan.
wilayah kerjanya.
masyarakat.
ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pre menopause terjadi bnyak perubahan baik perubahan fisik maupun perubhan psikis
yang terjadi karena menurunnya kadar estrogen. Oleh karena itu perlu dilakukan
3.2 Saran
Berdasarkan tinjauan teori yang telah dilakukan yang telah memberikan sedikit
1. Untuk Bidan
yang sangat baik antara pasien dengan keluarga sehingga tercapai tujuan
yang diinginkan.
2. Untuk Puskesmas
ibu menopause
3. Untuk Institusi
DAFTAR PUSTAKA
Adrews, G. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita Ed 2. Jakarta: EGC.
Fitriani & Lestari, A. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi
pada Masa Menopause. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, Vol. 6 No. 2.
Freeman dkk. (2014). Risk of long term hot flashes after natural menopuse.
Evidence from the penn ovarian aging cohort. The jurnal of the north
american menopause society. Diperoleh tanggal 21 Januari 2019 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pumed/24473530.
Guttuso, T./ Will, J., & Sireesha, Y. (2013). Review of hot flasshes diaries. Maturitas,
71(3). Diperoleh tanggal 2 April 2018 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artic les/PMC3275687.
Hasanah dkk. (2018). "Pengaruh Terapi Tertawa terhadap Hot Flashes pada
Wanita Menopause". JOM FKp, VOL.5 No.2.
Ike, N., Sari, Y., Adriani, R. B., & Mudigdo, A. (2017). Effect of Menopause
Duration and Biopsychosocial Factors on Quality of life of Women
in Kediri District , East Java. Journal of Maternal and Child Health,
2(2), 125–136.
Joffe, H., & Hall, J. E. (2012). Hot flashes. London Health Sciences Centte.
Diperolehtanggal 25 juli 2018
dari
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/ajhb.22415.