Dosen pembimbing:
Sandi : 841211005
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(Suastrawan et al., 2021)
Menopause adalah kondisi berhentinya menstruasi secara permanen akibat hila
ngnya aktivitas ovarium. Pada wanita yang masa kesuburannya menurun akan sering t
erjadi menopause, Menurut Yuli & Suparni (2016) dalam jurnal Astikasari et al 2019,
data statistik menopause dini dari Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012,
menunjukkan bahwa wanita berusia 30-34 tahun mengalami menopause dini sebanya
k 11,4%, dan wanita yang berusia 35- 39 sebanyak 13,6%.Menopause dapat diketahui
dari tanda fisik dapat berupa hot flash, keringat malam, vagina dan saluran uretra men
jadi kering dan kurang elastis, perubahan fisik berupa peningkatan berat badan, perub
ahan pada indera peraba, adanya gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pele
baran pembuluh darah, pusing dan sakit kepala, gangguan saraf, perubahan payudara
berupa penurunan ukuran dan bentuk payudara. Hal ini terkait dengan penurunan kada
r estrogen
Menopause terjadi secara alami setelah usia 45 tahun. Saat menopause,
seorang wanita akan mengalami berbagai macam perubahan dalam dirinya perubahan
perubahan yang muncul, baik dari segi fisik maupun psikologis seperi keccemasan
dapa menganggu kehidupan sehari hari seorang wanita sehingga hal tersebut dapat
menimbulkan kecemasan bagi wanita dalam menghadapi menopause.
Peran dalam mengatasi kecemasan dalam pasien yang mengalami menopause
salah satu cara untuk menurunkan kecemasan adalah menggunakan teknik distrasi”
terapi music klasik “
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat/ pembaca tentang kondi
si seseorang yang mengalami menopause
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang tanda / kondisi seseorang menga
lami menopause
b. Mahasiawa/i mampu menjelaskan penyebab dari menopause
c. Mahasiswa/i mampu menjelaskan tahapan-tahapan menopause
d. Mahasiswa/i mampu menjelaskan keluhan fisik dan spikologis masa
menopause
e. Mahasiswa/i mampu menjelaskan factor yang berhungan dengan keluhan
menopause
f. Mahasiswa/i mampu menjelaskan konsep dasar asuhan keperawatan pada
menopause
C. Metode
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
penjabaran masalah yang ada dengan menggunakan study kasus jurnal dan artikel ilmi
ah yang bersumber internet
D. Ruang lingkup
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan ya
ng meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu Batasan masalah, Adap
un ruang lingkup pemasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini yaitu h
anya pada lingkup seputar menopause ruang lingkup yang dibahas dalam makalah ini
mengenai untuk mengetahui dan memahami tentang konsep dasar menopause
E. Sistematika penulisan
Dalam makalah ini dipergunakan sistematikan penulisan sebagai berikut
Bab I pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang , tujuan umum dan tujuan khusus , ruang lingkup,
metode penulisan serta sistematika penulisan yang digunakan
Bab II pembahasan
Bab ini berisi tentang konsep dasar menopause
Bab III Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari aplikasi system pakar yang te
lah dibuat serta pengembangan yang lebih lanjut
Halaman terakhir daftar pusaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian menopause
Kata menopause berasal dari Bahasa Yunani, yakni dari kata ‘men’ yang artin
ya bulan dan kata ‘peuseis’ yang artinya penghentian sementara. Secara linguistik kat
a yang lebih tepat adalah menocease yang berarti masa berhentinya haid. Menopause
merupakan tahap dalam kehidupan wanita ketika menstruasi berhenti, dengan demikia
n tahun – tahun melahirkan anak juga berhenti. Wanita dikatakan telah menopause jik
a sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan sejak menstruasi terakhir yang d
isebabkan oleh penurunan fungsi ovarium (Suryoprajogo, 2019),(RONALDO, 2022)
Untuk lebih memastikan akan dilakukan pemeriksaan Follicle Stimulating Hor
mone (FSH) dan hormon estrogen. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause
apabila kadar FSH meningkat, sedangkan kadar estrogennya rendah. Selain itu dilaku
kan juga pemeriksaan Tyroid Stimulating Hormone (TSH) dan hormon tiroid. Pemeri
ksaan ini untuk memastikan penderita tidak mengalami hipotiroidisme atau penurunan
hormon tiroid yang bisa menimbulkan gejala serupa dengan menopause (Jalilah & Pra
pitasari, 2020)(RONALDO, 2022)
B. Penyebab menopause
Dalam penelitian (RONALDO, 2022) Menurut Baziad (2003) dalam Lubis (20
16), oogenesis pada wanita akan berakhir pada saat fetus berusia 5 bulan dan yang tin
ggal hanya tujuh juta oosit. Mulai usia lima bulan sampai saat lahir terjadi penguranga
n jumlah primordial folikel hingga menyisakan 500.000 sampai 1.000.000 dan dalam
perjalanan waktu 9 akan terus berkurang jumlahnya. Jumlah folikel yang masih tersed
ia pada setiap wanita berbeda - beda. Sebagian wanita pada usia 35 tahun memiliki se
banyak 100.000 folikel, sedangkan wanita lainnya pada usia yang sama hanya memili
ki 10.000 folikel. Berkurangnya jumlah folikel disebabkan oleh folikel itu sendiri yan
g mana seperti sel tubuh yang lain oosit yang terkandung dalam folikel primordial jug
a dipengaruhi oleh stress biologik, kerusakan DNA yang permanen, dan bertumpukny
a bahan kimia akibat proses metabolisme tubuh
Husniawati (2010) dalam Suparni & Astutik (2016), menjelaskan bahwa pada
tiap siklus haid, 20 – 30 folikel primordial dalam proses perkembangan dan sebagian
besar diantaranya mengalami atresia atau kerusakan. Selama masa reproduksi kurang
lebih 400 oosit mengalami proses pematangan dan sebagian lagi hilang spontan akibat
usia yang bertambah. Pada waktu menopause tinggal beberapa ribu buah. Produksi est
rogen pun berkurang. Folikel yang tersisa lebih resistan terhadap rangsangan gonadotr
opin. Sehingga siklus ovarium yang terdiri dari pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pem
bentukan korpus luteum lama - kelamaan berhenti. Hilangnya folikel secara terus men
erus setelah kelahiran, hanya menyisakan kurang lebih beberapa ratus folikel pada saa
t menopause yang menimbulkan gejala amenore dan ketidakteraturan haid
2. Lama menopause
Lama menopause dihitung sejak usia saat mengalami menopause samp
ai ketika penelitian ini dilakukan. Lama menopause mempengaruhi adaptasi fi
sik dan psikologis wanita terhadap perubahan pada masa menopause. Semakin
lama mengalami menopause maka tubuh telah beradaptasi dengan baik terhad
ap penurunan kadar estrogen yang menimbulkan perubahan pada fisik serta psi
kologis yang memunculkan berbagai keluhan masa menopause (Syalfina, 201
7)
3. Pekerjaan
Pekerjaan menggambarkan bagaimana seorang wanita menopause berk
ecimpung dalam sosialnya dan untuk memprediksi adanya kecenderungan stre
ss yang dialami. Wanita menopause yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah
tangga tentunya kesibukan dirinya adalah pekerjaan rumah tangga yang cender
ung lebih berisiko mengalami kejenuhan. Sedangkan wanita menopause yang
selain menjadi ibu rumah tangga tetapi juga bekerja, mereka lebih bisa mencar
i solusi untuk menghilangkan kejenuhan dengan bercanda dengan teman kerja
nya. Namun, secara waktu lebih sempit dan cenderung berisiko mengalami str
es akibat pekerjaan (Indarwati & Maryatun, 2019).
3. Menopause terlambat
Sastrawinata (2008) dalam Lubis (2016), menjelaskan batas terjadinya
menopause adalah umur 55 tahun. Apabila wanita masih mengalami menstrua
si di atas umur tersebut, maka diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Adapun se
bab – sebab yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat adalah kon
stitusional, fibromioma uteri, dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen
(Lubis, 2016)
2. Diagnosis
Diagnosis yang dapat timbul pada wanita yang menopause (PPNI, 2017,)
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, kebutuhan tidak terpenuhi,
krisis maturasional
2. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur atau fungsi
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kekurangan terpapar informasi
3. Rencana Tindakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wanita menopause mengalami depresi karena merasa tertekan dimana kehilan
gan seluruh peran nya sebagai wanita, kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, k
ehilangan daya tarik dan mereka merasa belum siap menerima keadaan yang dialamin
ya, bahkan tidak mengerti dengan perubahan pada dirinya. Gejala depresi pada
menopause meliputi gejala fisik dan psikis. Penanggulangan yang dilakukan adalah
pengobatan, konsling dan terapi hormone.
B. Saran
Agar masyarakat memahami gejala depresi serta terapinya sehungga bisa
meminimalkan akibat yang terjadi, dan diharapkan mereka bisa menjalani masa tua
nya dengan kualitas hidup yang optimal. Selain itu lingkungan sekitarnya terutama
pihak keluarga diharapkan dapat merespon secara tepat sehingga tidak membuat
penderitaan merasa dikuculkan atau disia-siakan.
DAFTAR PUSAKA
Juliana, D., Anggraini, D., & Amalia, N. (2021). Hubungan antara Karakteristik Wanita deng
an Keluhan pada Masa Menopause di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Perumnas II Ponti
anak. Borneo Nursing Journal (BNJ), 3(1), 33–38.
Kusworo, A., & Purwati, Y. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menopause T
erhadap Tingkat Kecemasan Ibu Usia 40-50 Tahun Dalam Menghadapi Menopause Di
RT08 Pedukuhan IX Ngestiharjo Kasihan Bantul. STIKES’Aisyiyah Yogyakarta.
Suastrawan, P. G. P., Saputra, I. K., & Yanti, N. (2021). Hubungan Pengetahuan Pertolongan
Pertama dengan Motivasi Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas pada Masyarakat d
i Jalan Prof. Dr. Ida. Bagus Mantra Bali. COPING: Community of Publishing in Nursing,
9(2), 236–242.