DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
DOSEN PENGAMPU:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah Keperawatan Anak tepat pada waktunya yang berjudul “Manajeman
Logistik Bencana”. Tak lupa pula kami panjatkan salawat dan tsalam atas
junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahilia ke
zaman modern ini. Makalah “Manajeman Logistik Bencana” ini disusun
berdasarkan kajian penulisan dalam mencari materi yang berhubungan dengan
konsep tumbuh kembang anak melalui media elektrolik-internet.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1. Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat
tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran,
berdasarkan skala prioritas dan standard pelayanan.
2. Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas di lapangan, baik
melalui darat, laut, sungai, danau maupun udara.
3. Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara penyampaian yang
khusus karena keterbatasan transportasi, penyebaran kejadian, keterisolasian
ketika terjadi bencana.
4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai
dengan pertanggungan jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena
bencana memerlukan system manajemen khusus.
5. Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban bencana.
6. Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas.
1
2. Tujuan
Tujuan dari pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini
adalah untuk memberikan panduan dan pedoman bagi pemangku kepentingan
penanggulangan bencana agar bantuan logistik dan peralatan dapat didistribusikan
kepada korban bencana secara efektif dan efisien.
Kemudian, mengenai pedoman ini agar pengelolaan logistik dan peralatan dalam
rangka penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terpadu dan
akuntabel.
3. Rumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Dibutuhkan ketelitian dan keterampilan serta kemampuan untuk mengetahui
kondisi korban bencana yang ditangani
2. Perencanaan
a. Perencanaan terkait dengan penanggulangan bencana.
Mengetahui jumlah bantuan(logitik, peralatan), jenisnya (sandang, pangan,
papan), cara penyampaian, penanggungjawab dan waktu penyampaian.
b. Perencanaan kebutuhan
Koordinasi (informasi, data-data), laporan media, TRC dan Instansi Terkait
c. Perencanaan barang
Pengadaan untuk 1 tahun (evaluasi berkala/triwulan dan saat terjadi bencana),
Kab/Kota mendata lokasi rawan bencana (untuk kepastian jumlah kebutuhan
barang), Kab/Kota berkoordinasi mendapatkan data kependudukan, melakukan
perhitungan kebutuhan barang (buffer stock), Mempertimbangkan batas
kadaluarsa (selektif untuk antisipasi tempat penyimpanan)
3. Pengadaan
Pelaksanaan Pengadaan Barang sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
a) Pengadaan Barang dari Pusat
1) Beras (DO)
2) Mie instan (DO) apabila bufferstock di Gudang Dinsos Provinsi menipis, Kepala Logistik
Provinsi dapat mengajukan ke Pusat dengan melampirkan laporan pertanggungjawaban sisa
stock barang yang ada.
4
b) Pengadaan Barang dari Daerah
Berkoordinasi dengan pihak daerah terkait dengan pengadaan barang kebutuhan dasar yang
bersifat lokal. (untuk memastikan pengadaan barang di daerah berbeda dengan yang
dialokasikan dari Pusat.
4. Penggunaan
Gudang merupakan tempat penyimpanan barang-barang bantuan sosial hasil
pengadaan dan hibah masyarakat untuk disalurkan bagi korban bencana.
a. Penerimaan
Barang pengadaan dan perlatan yang dimasukkan ke Gudang (Jumlahnya,
Kondisi Barang, Yang menyerahkan dan Yang menerima)
b. Penyimpanan
a) Gudang (Type/Kapasitasnya), fasilitasnya, sistem pengamanan dan keamanan
gudang
b) Sistem pendistribusian (FIFO/First In First Out)
c) Terjaminnya ketersediaan barang setiap waktu
5. Penyaluran (Distribusi)
Barang-barang bantuan sosial berdasarkan permintaan yang telah disetujui oleh
pejabat berwenang dalam penanggulangan bencana disalurkan dengan prinsip 3T
(Tepat Sasaran, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu).
1) Prosedur Penerimaan Barang di Kemensos
a) PPK membuat kesepakatan penyerahan barang dengan penyedia barang dalam
kontrak pengadaan barang/jasa
b) PPK memberitahukan kepada Sesditjen Linjamsos tentang penerimaan barang
di Gudang Bekasi Jawa Barat
c) Sesditjen Linjamsos memerintahkan Kabag Umum dan Kepala Gudang Bekasi
untuk menerima barang
d) PPK memerintahkan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan
pemeriksaan dan penerima barang dari penyedia barang di Gudang Bekasi
e) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menerima barang setelah terlebih dahulu
memeriksa barang dan mencocokkan dengan dokumen penerimaan barang
5
disertai penandatanganan BAST barang dengan diketahui oleh Kepala Gudang
Bekasi
f) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyerahkan barang disertai dengan BAST
barang kepada Kepala Gudang Bekasi, juga disampaikan satu set BAST
kepada PPK
g) PPK menandatangani dokumen BAST barang dan disampaikan kepada
Penyedia Barang serta Sesditjen Linjamsos
h) Kepala Gudang memerintahkan Petugas Administrasi Gudang untuk mencatat
mutasi penerimaan barang pada Kartu Barang dan Buku Persediaan serta
memerintahkan Petugas Penata Barang (Stuffing) untuk menata dan
menyimpan barang sesuai kelompok barang di gudang.
i) PPK menyerahkan BAST barang kepada petugas SAI UAKPA atau UAKPB
j) Petugas SAI mencatat transaksi penerimaan barang berdasarkan dokumen
sumber sesuai prosedur dan ketentuan peraturan
6
g) Ekspedisi membawa BAST yang telah ditandatangani dan menyerahkan
kepada PPK beserta Surat Penyerahan barang dengan tembusan ke Sesditjen
Linjamsos
h) Sesditjen Linjamsos memerintahkan Kabag Umum melakukan Pencatatan pada
Buku Persediaan per Provinsi (Dinas/Instansi Sosial)
c. Evaluasi
7
Merupakan kegiatan untuk menilai kinerja atas proses pelaksanaan kegiatan yang
telah dirumuskan dalam rencana berdasarkan penilaian dan informasi yang
diperoleh guna mendapat simpulan atas keberhasilan dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan, yaitu:
a) Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai prosedur dan ketentuan berlaku
b) Apakah tata kelola dilakukan sesuai dengan kebutuhan
c) Apakah spesifikasi barang sesuai standar yang ditentukan.
8. Penghapusan
a. Barang dan peralatan yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan/hilang/musnah dapat dihapuskan.
b. Penghapusan dilakukan dengan permohonan dari pejabat yang berwenang
melalui proses/mekanisme ketentuan peraturan berlaku didukung dengan BA
Penghapusan.
c. Barang/bantuan yang sudah expired segera dimusnahkan, disaksikan oleh
Kepala Dinas atau pejabat yang terkait, kepolisian dan Instansi terkait lainnya
didukung BA Penghapusan
d. Barang/bantuan yang sudah mendekati batas expired 2 bln sebelum batas akhir
segera disalurkan kepada eks korban bencana alam didukung dengan BAST.
8
8. Pertanggung jawaban.
Pasal 15
a. kesiapsiagaan;
c. mitigasi bencana.
Pasal 16
9
tanggap darurat bencana; dan
Pasal 17
Pasal 18
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem manajemen logistik dan peralatan
10
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan
Kepala BNPB.
Pasal 19
(2) Peringatan dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
cara:
(3) Pengamatan gejala bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dilakukan oleh instansi/lembaga yang berwenang sesuai dengan jenis
ancaman bencananya, dan masyarakat untuk memperoleh data mengenai
gejala bencana yang kemungkinan akan terjadi, dengan memperhatikan
kearifan lokal.
(5) Dalam hal peringatan dini ditentukan, seketika itu pula keputusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disebarluaskan melalui dan wajib
dilakukan oleh lembaga pemerintah, lembaga penyiaran swasta, dan media
11
massa untuk mengerahkan sumber daya.
12
7) Bersama tim dokter, menyiapkan kebutuhan rumah sakit lapangan dan tim
ambulans
8) Berdiskusi bersama tim dokter tentang penyakit yang timbul akibat bencana
sehingga dapatmempersiapkan obat-obatan/alat kesehatan yang sesuai.
1. Bertindak cepat
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Menentukan status korban berdasarkan triase
4. Merujuk pasien segera yang memerlukan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
5. Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti,
dengan maksudmemberikan harapan yang besar pada para korban selamat.
6. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan.
7. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create leadership)
8. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait dapat mendiskusikan dan
merancangmaster plan of revitalizing , biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Beberapa saran dari makalah ini adalah, pertama, manajemen pemerintah dalam
penanganan bencana perlu diperbaiki dan dioptimalkan sesuai dengan peraturan yang
telah ada.
kedua, diperlukan perbaikan dan pembetulan dalam sistem birokrasi Indonesia dengan
debirokratisasi, mengurangi sistem kepemerintahan yang terlalu sentralistis dengan
mendesentralisasikannya sehingga otonomi daerah yang benar-benar otonomi dapat
segera tercapai, dan evaluasi kinerja perihal yang bersangkutan dengan keuangan
negara Indonesia sehingga dapat dikuranginya penyakit struktural yang terjadi di
negara ini.
14
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/37866067/MAKALAH_MANAGEMENT_PENANGGUL
ANGAN_BENCANA_DALAM_KEPERAWATAN_GUNUNG_MELETUS_MAKA
LAH_MANAGEMENT_PENANGGULANGAN_BENCANA_DALAM_KEPERAW
ATAN_GUNUNG_MELETUS_
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2008/21TAHUN2008PP.htm
15