Oleh :
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Zat Toksik.................................5
B. Kisaran Dosis Zat Toksik...................................................................7
C. Karakteristik Pemaparan Zat Toksik ................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toksikologi merupakan ilmu antarbidang, yang ruang lingkup pokok
kajiannya digolongkan menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan
kehakiman (forensik). Untuk memahami permasalahan toksikologi, diperlukan
pengetahuan tentang pemahaman terhadap asas umum toksikologi, aneka
kondisi atau faktor-faktor yang mempengaruhi ketoksikan racun, mekanisme
wujud sifat efek toksik racun, tolok ukur toksikologi, dan asa umum uji
toksikologi. Apabila zat kimia dikatakan beracun (toksik), maka kebanyakan
diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan efek berbahaya
terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme (Argo, 2001).
Pada dasarnya keracunan suatu senyawa diawali oleh masuknya
senyawa tersebut ke dalam tubuh, yang kemudian terdistribusi sampai ke sel
sasaran tertentu. Selanjutnya akibat interaksi antara senyawa dengan sel
sasaran, menyebabkan terjadinya gangguan fungsi, biokimia, perubahan
struktur sel akibat dari wujud efek toksik senyawa itu, misal teratogenik,
mutagenik, karsinogenik, penyimpangan metabolik, ketidaknormalan perilaku,
dan lain sebagainya (Agus, 2007).
Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun
di reseptor “tempat kerja”, sifat zat tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem
bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang
ditimbulkan. Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau toksisitas,
maka perlu untuk mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek
berbahaya itu timbul. Sedangkan toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu
zat kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek berbahaya atau
penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme (Argo,
2001;Panjaitan 2011).
Efek toksik suatu racun terjadi akibat interaksi antar racun, dan tempat
aksinya secara langsung atau tidak langsung. Tingkat toksik atau ketoksikan
racun tersebut ditentukan oleh keberadaannya di tempat aksi dan keefektifan
antaraksinya dengan tempat aksi itu. Keberadaan racun di tempat aksi
tertentu, ditentukan oleh keefektifan translokasi (absorpsi, distribusi,
eliminasi)nya di dalam tubuh. Bila demikian, ketoksikan racun ditentukan oleh
keefektifan translokasi dan keefektifan antaraksinya dengan tempat aksi
tertentu. Karena itu, faktor apa pun yang dapat mempengaruhi kedua
penentu tersebut, akan mempengaruhi ketoksikan racun (Agus, 2007).
Respon makhluk hidup terhadap ketoksikan suatu senyawa atau racun
beraneka ragam, bergantung pada aneka faktor. Antara lain faktor biologi,
kimia dan genetika, disamping kondisi pemejanan dan kondisi makhluk hidup.
Pemahaman terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketoksikan
racun sangat membantu dalam mengevaluasi sebab-akibat timbulnya
keracunan serta dalam mengendalikan berbagai ubahan pada metode
pengujiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi toksisitas?
2. Berapa kisaran dosis suatu zat agar dikatakan toksik?
3. Bagaimana karakteristik pemaparan zat toksik?
C. Tujuan
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas.
2. Mengetahui kisaran dosis zat toksik.
3. Mengetahui karakteristik pemaparan zat toksik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesimpulan
Ketoksisikan racun yang dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi faktor-
faktor yang berasal dari racun pangan (faktor intrinsik racun) dan yang
bearasal dari makhluk hidupnya (faktor intrinsik makhluk hidup).
1. Faktor intrinsik racun
Meliputi: faktor kimia, kondisi pemejanan, pengolahan, pengawetan,
pengentalan, dan pengepakan racun.
Bergantung pada sifat dan berbagai proses yang dapat mempengaruhi
sifat racun, maka berbagai faktor tersebut dapat mempengaruhi
keefektifan translokasi atau antaraksi racun dengan tempat aksinya.
Dengan cara demikian, akhirnya akan mempengaruhi ketoksikan racun.
2. Faktor intrinsik makhluk hidup
Meliputi : kondisi makhlik hidup yang meliputi keadaan fisiologi (berat
badan, umur, suhu tubuh, kecepatan pengosongan lambung, kecepatan
alir darah, status gizi, kahamilan, jenis kelamin, irama sirkadian, irama
diurnal, kapasitas fungsional cadangan, penyimpanan racun dalam
makhluk hidup, genetika, serta toleransi dan resistensi), dan keadaan
patologi makhluk hidup (penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, ginjal dan
hati). Pada dasarnya, berbagai faktor tersebut dapat mempengaruhi
keefektifan translokasi atau kerentanan tempat aksi terhadap aksi racun,
sehingga akhirnya dapat mempengaruhi ketoksikan racun.
Untuk kisaran dosis zat toksik yakni dengan nilai 0-250 Sangat toksik,
250-500 toksik, 500-750 sedang, 750-1000 tidak toksik. Dengan kata
lain semakin tinggi hasil angka yang ditunjukkan, maka semakin tidak toksik
suatu zat. Sedangkan untuk karakteristik pemaparan zat toksik ada 3 yakni
melalui pencernaan (gastrointestinal), melalui kulit (topical), dan melalui
pernapasan (inhalasi).
DAFTAR PUSTAKA
Loomis, A.Ted. 1978. Essential of Toxycology 3rd edition. Semaran : IKIP Press.
Panjaitan, R. B. 2011. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kulit Batang Pulasari (Alyxiae
cortex) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Skripsi
S1,Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Wisaksono, Satmoko. 2002. Efek Toksik dan Cara Menentukan Toksisitas Bahan
Kimia. Cermin Dunia Kedokteran (CDK). No : 135, hal 32-36.