Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TOKSIKOLOGI INDUSTRI

(Pengantar Toksikologi Industri)

Kelompok 1 dan 2
Oleh:

1. Ana Oksania : 161010500011


2. Desi Nurhaifah : 161010500024
3. Firdha Noviyani : 161040500111
4. Fitri Novitasari : 161010500013
5. Husnul Khotimah : 161010500019
6. Mirta Sepi Afriyani : 161010500031
7. Nanda Citra Lestari : 161010500018
8. Selvya Ihdina Ilhami : 161010500028
9. Suciyanti : 161010500007
10. Veronika Yunita Hamar : 161010500051

Kelas
7A Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing
Samuel Peratenta Tarigan, ST., MKKK.

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA
TANGERANG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
toksikologi industri.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. dan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang Selatan, September 2019

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
2.1 Undang-undang Toksikologi ...................................................................... 3
2.2 Istilah – istilah Toksikologi ........................................................................ 3
2.3 Cabang Toksikologi ................................................................................... 4
2.4 Sejarah dan Perkembangan Toksikologi .................................................... 7
2.5 Peranan Toksikologi Industri ..................................................................... 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan
kimia atau xenobiotik yang merugikan bagi organisme hidup. pengaruh-
pengaruh tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologis.
Apabila zat kimia dikatakan beracun (toxic) maka kebanyakan diartikan
sebagai zat yang berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap
mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme. Sifat toksik dari suatu
senyawa ditentukan oleh dosis, konsentrasi racun ditempat aksi, sifat zat
tersebut, kondisi bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek
yang ditimbulkan. Sedangkan toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing
atau xenibotic dalam menimbulkan keruakan pada organisme baik saat
digunakan atau saat berada dilingkungan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun
terjadi sekitar 25 juta kasus keracunan pestisida atau sekitar 68.493 kasus
setiap hari. Data dari Rumah Sakit Nishtar, Multan Pakistan, selama tahun
1996-2000 terdapat 578 pasien yang keracunan, diantaranya 370 pasien
karena keracunan pestisida (54 orang meninggal). Pada umumnya korban
keracunan pestisida merupakan petani atau pekerja pertanian, 81%
diantaranya berusia 14 – 30 tahun.
Peristiwa terbaru yang terjadi di Indonesia adalah kematian misterius
yang menimpa 9 warga pada bulan Juli 2007 di Desa Kanigoro, Kec.
Ngablak, Magelang. Menurut harian Republika, 26 September 2007, hasil
pemeriksaan laboratorium kesehatan dipastikan akibat keracunan pestisida.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Undang - undang Toksikologi?
2. Apa saja Istilah – istilah Toksikologi?
3. Apa saja Cabang Toksikologi?
4. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan?
5. Bagaimana Peranan Toksikologi Industri?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Undang - undang Toksikologi
2. Untuk mengetahui Istilah – istilah Toksikologi
3. Untuk mengetahui Cabang Toksikologi
4. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan
5. Untuk mengetahui Peranan Toksikologi Industri

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Undang - undang Toksikologi

1. UU no. 1/1970, tentang Keselamatan Kerja.


2. Permenaker no. 5 tahun 2018, tentang K3 Lingkungan Kerja.
3. Kepmenaker Kep. 187/Men/1997, tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
4. Kepres no.22/1993, tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan
Kerja.
5. Permenakertrans Per. 02/Men/1980, tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelanggaraan Kesehatan Kerja.
6. Permenakertrans Per.03/Men/1982, tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

2.2. Istilah – istilah Toksikologi

Istilah-istilah dalam toksikologi industri :

a. Toksin/racun yaitu suatu zat yang dalam jumlah relative kecil


mengganggu kesehatan manusia
b. Xenobiotik yaitu sebutan untuk semua bahan yang asing bagi tubuh.
Misalnya : bahan obat, bahan kimia
c. Toksisitas yaitu kemampuan suatu zat untuk menimbulkan kerusakan
pada organ tubuh suatu organisme
d. LD50 suatu zat yaitu dosis yang dapat menyebabkan kematian pada 50
% binatang percobaan dalam spesies yang sama setelah terpapar suatu
zat dalam waktu tertentu
e. ED50 (efek dosis) yaitu dosis yang dapat menimbulkan efek spesifik
selain kematian pada 50 % binatang percobaan.
f. Dosis yaitu jumlah xenobiotik yang masuk kedalam tubuh manusia
g. Hubungan dosis dan efek ( dose-effect relationship) yaitu hubungan
antara dosis dengan efek yang trjadi pada manusia.

3
h. Dose response relationship yaitu hubungan antara dosis dan prosentase
individu yang menunjukkan gejala tertentu/spesifik.
i. Efek aditif yaitu efek yang terjadi bila kombinasi dua atau lebih bahan
kimia saling menguatkan.
j. Masa laten yaitu waktu antara pemaparan pertama dengan timbulnya
gejala/respon
k. Efek sistemik yaitu efek toksik pada jaringan seluruh tubuh
l. Target organ adalah organ yang paling sensitive terhadap pajanan yang
terjadi
m. Efek akut adalah efek yang terjadi sesudah terpajan dalam waktu
singkat (jam,hari).
n. Efek kronis adalah efek yang terjadi setelah pajanan yang cukup lama
(bulanan,tahunan)
Racun dapat dikelompokkan atas dasar organ yang diserangnya.
Klasifikasi ini digunakan oleh para ahli superspesialis organ target
tersebut. Dalam klasifikasi ini, racun dinyatakan sebagai racun yang:
- Hepatotoksik atau beracun bagi hepar/hati
- Nefrotoksik atau beracun bagi nefron/ginjal
- Neurotoksik atau beracun bagi neuron/saraf
- Hermatotoksik atau beracun bagi darah/sistem pembentukan sel
darah
- Pneumotoksik atau beracun bagi pneumon/paru-paru

2.3. Cabang Toksikologi

Cabang – cabang toksikologi diantaranya sebagai berikut :

a. Toksikologi lingkungan adalah bidang ilmu yang mempelajari racun,


yaitu berbagai senyawa kimia yang dapat mengakibatkan bahaya ketika
masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui mulut atau kulit di dalam
lingkungan. Toksikologi lingkungan dibahas dalam kimia lingkungan
karena berhubungan dengan adanya perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh kehadiran zat kimia. Toksikologi lingkungan umumnya

4
berhubungan dengan uji toksisitas, yaitu menggunakan pengujian zat
kimia terhadap makhluk hidup. Toksikologi lingkungan juga membahas
tentang cara dan mekanisme masuknya zat kimia dan daya racunnya yang
mempengaruhi makluk hidup sehingga dihasilkan data tentang pengaruh
fisiologi dan biokimia terhadap makhluk hidup yang akan dapat
dipergunakan sebagai rujukan dan pembenaran ilmiah terhadap bagian-
bagian tubuh makhluk hidaup yang dipengaruhi oleh daya racun suatu zat
kimia.
b. Toksikologi industri adalah salah satu cabang ilmu toksikologi yang
menaruh perhatian pada pengaruh pemajanan bahan-bahan yang dipakai
dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasil produksi
beserta penangananya terhadap tenaga kerja yang bekerja di unit produksi
tersebut.
c. Toksikologi ekonomi merupakan cabang toksikologi yang menguraikan
efek berbahaya zat kimia, yang dengan sengaja diberikan pada jaringan
biologi dengan maksud untuk mencapai suatu efek khusus. Banyak zat
kimia sintetik maupun alami yang cukup selektif efek toksiknya bila
digunakan oleh manusia, dengan maksud menghilangkan bentuk
organisme tertentu yang tidak diharapkan. Sesungguhnya, infeksi bakteri
atau infestasi parasit dapat disembuhkan dengan zat kimia yang memiliki
sifat letal seselektif, yakni zat kimia yang menimbulkan suatu efek letal
pada parasit tanpa menimbulkan efek yang serupa pada inangnya.
d. Toksikologi kehakiman (forensik) adalah cabang toksikologi yang
menangani aspek medis dan aspek hukum dari efek berbahaya zat kimia
pada manusia. Aspek medis dikaitkan dengan diagnosis dan
penyembuhan dari efek berbahaya zat kimia. Aspek hukum menyangkut
hal didapatnya informasi mengenai hubungan sebab-akibat antara
pemejanan dengan suatu zat kimia dan efek berbahaya zat kimia tersebut.
Kedua aspek tersebut melibatkan tata kerja analisis yang ditujukan untuk
mendeteksi dan kuantitasi zat kimia dalam jaringan dengan metodologi
kimia analitik.

5
e. Toksikologi pestisida adalah pestisida yang mempunyai daya tubuh
tinggi dalam penggunaan dengan kadar yang rendah menimbulkan
gangguan lebih sedikit bila dibandingkan dengan pestisida dengan daya
bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. Toksisitas pestisida dapat
diketahui dari LD50 oral yaitu dosis yang diberikan dalam makanan
hewan-hewan percobaan yang menyebabkan 50% dari hewan-hewan
tersebut mati. Toksisitas pestisida secara inhalasi juga dapat diketahui dari
LC50 yaitu konsentarsi pestisida diudara yang mengakibatkan 50%
hewan peercobaan mati.
Makin rendah nilai LD50/LC 50 maka makin toksis pestisida
tersebut.
a. Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida. Paparan yang berlangsung
terus menerus lebih berbahaya dari pada paparan yang terputus-putus
pada waktu yang sama. Jadi pemaparan yang telah lewat perlu
diperhatikan bila terjadi resiko pemaparan baru. Karena itu penyemprot
yang terpapar berulang kali dan berlangsung lama dapat menimbulkan
keracunan kronik.
b. Jalan masuk pestisida dalam tubuh. Keracunan akut atau kronik akibat
kontak dengan pestisida dpat melalui mulut, penyerapan melalui kulit dan
saluran pernapasan. Pada petani pengguna pestisida keracunan yang
terjadi lebih banyak terpapar melalui kulit dibandingkan dengan paparan
melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

6
2.4. Sejarah dan Perkembangan

Pada 400 SM Hippocrates di Yunani kuno mencatat penyakit dalam


Merkuri pada pekerja sulfida. Pada tahun 1540 Paracelcus (1493-1541) di
Austria penyakit paru-paru yang dijelaskan pada pekerja tambang. Pada tahun
1700 Ramazzini, bapak kedokteran industry, dan professor kedokteran di
Padua, menulis “De Morbis Artificum Diatriba”, Studi Formal pertama dari
penyakit industri. Dialah yang menambahkan tambahan kedaftar Hippocrates.
Revolusi industry dari akhir 1700an hingga akhir 1800an menyebabkan
peningkatan urbanisasi dan industrialisasi. Pada tahun 1890, Haldane
melakukan pekerjaan pada Toksisitas Karbon Monoksida dengan
menggunakan tikus-tikus dan bahkan dirinya sendiri untuk berbagai
konsentrasi dalam suatu “ruang paparan”. Dia menggunakan hasil ini untuk
berkembang “Dosis v waktu” untuk tingkat keparahan dan ketidaknyamanan
efek kesehatan. Dia memperkenalkan penggunaan hewan kecil sebagai cara
pemantauan pertama untuk memberi indikasi kadar racun gas. Pada tahun
1910 Alice Hamilton bekerja di AS sebagai ahli toksikologi industry pertama
merintis dibidang Toksikologi dan kebersihan kerja.

2.5. Peranan Toksikologi Industri

Toksikologi modern menunjukkan perkembangan yang lebih luas dari


perkembangan sederhana dizamannya orfilla. Ini terlihat dari minat dan
aktifitas yang hebat dalam menguraikan Toksikologi. Racun-racun yang
ekonomis dan strukturnya rumit yang ada sekarang merupakan hasil
ketekunan ahli kimia, ahli pertanian, ahli botani dan ahli entomologi. Racun-
racun ini juga menimbulkan tantangan-tantangan dalam bidang keseimbangan
ekologi melalui pengamatan lingkungan, maupun perlindungan terhadap
kesehatan manusia.

Pada pengolahan makanan-makanan sering ditambahkan bahan additif


guna pengawetannya maupun kesegarannya dan kelezatannya. Dalam hal ini
toksikologi berperan penting dalam menjamin keamanan dari bahan yang

7
ditambahkan. Pada obat-obatan yang digunakan dimana rumusnya semakin
rumit, kekuatan semakin besar, jenisnya semakin bermacam-macam, disini
toksikologi berperan sekalimengenai masalah keanlanan penggunaan obat-
obatan ini. Pada kasus-kasus pengobatan yang terkait dengan masalah hukum
maupun social, maka disini juga ahli-ahli toksikologi turut berperan.

Dalam industri-industri banyak pemaparan-pemaparan toksis yang


dihadapi oleh para karyawan maupun masyarakat lingkungannya berasal dari
proses industrinya maupun pencemaran terhadap lingkungannya. Untuk
mencegah dan mengatasi bahaya-bahaya industri ini, toksikologi juga penting
peranannya. Misalnya di Amerika, untuk menanggulangi bahaya industri ini
ada undang-undangnya. yakni Tosca (Toxic Substance Control ACT) dan
badan yang mengurusnya yakni EPA (Environmental Potential Agency). Para
ahli Toksikologi di EPA inilah yang akan menentukan apakah suatu hasil
produksi aman atau tidak bagi kesehatan manusia.

Toksikologi industri didefinisikan sebagai bagian (khusus) dari


toksikologi lingkungan. Yang secara khusus lebih memperhatikan potensi
kebahayaan akan bahan-bahan kimia yang dipakai, diproses atau dihasilkan
oleh industry yang dihadapi oleh pekerja.

Sedangkan toksikologi lingkungan lebih menekankan perhatiannya


pada efek bahaya bahan-bahan kimia yang dihadapi oleh manusia didalam
system lingkungan umum (total). Pemaparan bahan kimia pencemar di
atmosfir biasanya terjadi secara insidental, sedangkan pemaparan bahan kimia
di lingkungan kerja secara langsung disebabkan oleh kondisi tempat kerja
serta keadaan hygiene tempat kerja pada industri tertentu.

8
Dengan semakin meluasnya pemakaian bahan kimia untuk keperluan
industry, maka sangat kecil kemungkinan para pekerja terbebas dari
pemaparan bahan kimia. Bila potensi toksik (seperti ; kanker, kerusakan
irreversible, perubahan genetik atau kematian) dari beberapa macam bahan
kimia juga menjadi bahan pertimbangan, maka secara signifikan persoalannya
menjadi semakin kompleks.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan


kimia atau xenobiotik yang merugikan bagi organisme hidup. pengaruh-
pengaruh tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada sistem biologis.
Undang - undang toksikologi Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I no.kep.
187/men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja
menteri tenaga kerja R.I. Toksikologi lingkungan adalah bidang ilmu yang
mempelajari racun, yaitu berbagai senyawa kimia yang dapat mengakibatkan
bahaya ketika masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui mulut atau kulit
di dalam lingkungan.

Sejarah toksikologi pada 400 SM Hippocrates di Yunani kuno mencatat


penyakit dalam Merkuri pada pekerja sulfida. Pada tahun 1540 Paracelcus
(1493-1541) di Austria penyakit paru-paru yang dijelaskan pada pekerja
tambang.

Toksikologi industri didefinisikan sebagai bagian (khusus) dari toksikologi


lingkungan. Yang secara khusus lebih memperhatikan potensi kebahayaan
akan bahan-bahan kimia yang dipakai, diproses atau dihasilkan oleh industry
yang dihadapi oleh pekerja.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dinus.ac.id/repo
sitory/docs/ajar/BAB_1_PENDAHULUAN.pdf&ved=2ahUKEwi01P2n1cz
kAhUZfH0KHWZvAy4QFjAJegQIChAB&usg=AOvVaw1DyGpOOotNv
UB6109dkw7

https://www.slideshare.net/mobile/dedekfatma93/nida-uly

http://wahedlabstechnologies.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-
toksikan.html?m=1
https://id.scribd.com/presentation/400069553/Toksikologi-Industri-UKI-2

Anda mungkin juga menyukai