Kelompok 1 dan 2
Oleh:
Kelas
7A Kesehatan Masyarakat
Dosen Pembimbing
Samuel Peratenta Tarigan, ST., MKKK.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah
toksikologi industri.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. dan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Undang - undang Toksikologi?
2. Apa saja Istilah – istilah Toksikologi?
3. Apa saja Cabang Toksikologi?
4. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan?
5. Bagaimana Peranan Toksikologi Industri?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Undang - undang Toksikologi
2. Untuk mengetahui Istilah – istilah Toksikologi
3. Untuk mengetahui Cabang Toksikologi
4. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan
5. Untuk mengetahui Peranan Toksikologi Industri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
h. Dose response relationship yaitu hubungan antara dosis dan prosentase
individu yang menunjukkan gejala tertentu/spesifik.
i. Efek aditif yaitu efek yang terjadi bila kombinasi dua atau lebih bahan
kimia saling menguatkan.
j. Masa laten yaitu waktu antara pemaparan pertama dengan timbulnya
gejala/respon
k. Efek sistemik yaitu efek toksik pada jaringan seluruh tubuh
l. Target organ adalah organ yang paling sensitive terhadap pajanan yang
terjadi
m. Efek akut adalah efek yang terjadi sesudah terpajan dalam waktu
singkat (jam,hari).
n. Efek kronis adalah efek yang terjadi setelah pajanan yang cukup lama
(bulanan,tahunan)
Racun dapat dikelompokkan atas dasar organ yang diserangnya.
Klasifikasi ini digunakan oleh para ahli superspesialis organ target
tersebut. Dalam klasifikasi ini, racun dinyatakan sebagai racun yang:
- Hepatotoksik atau beracun bagi hepar/hati
- Nefrotoksik atau beracun bagi nefron/ginjal
- Neurotoksik atau beracun bagi neuron/saraf
- Hermatotoksik atau beracun bagi darah/sistem pembentukan sel
darah
- Pneumotoksik atau beracun bagi pneumon/paru-paru
4
berhubungan dengan uji toksisitas, yaitu menggunakan pengujian zat
kimia terhadap makhluk hidup. Toksikologi lingkungan juga membahas
tentang cara dan mekanisme masuknya zat kimia dan daya racunnya yang
mempengaruhi makluk hidup sehingga dihasilkan data tentang pengaruh
fisiologi dan biokimia terhadap makhluk hidup yang akan dapat
dipergunakan sebagai rujukan dan pembenaran ilmiah terhadap bagian-
bagian tubuh makhluk hidaup yang dipengaruhi oleh daya racun suatu zat
kimia.
b. Toksikologi industri adalah salah satu cabang ilmu toksikologi yang
menaruh perhatian pada pengaruh pemajanan bahan-bahan yang dipakai
dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasil produksi
beserta penangananya terhadap tenaga kerja yang bekerja di unit produksi
tersebut.
c. Toksikologi ekonomi merupakan cabang toksikologi yang menguraikan
efek berbahaya zat kimia, yang dengan sengaja diberikan pada jaringan
biologi dengan maksud untuk mencapai suatu efek khusus. Banyak zat
kimia sintetik maupun alami yang cukup selektif efek toksiknya bila
digunakan oleh manusia, dengan maksud menghilangkan bentuk
organisme tertentu yang tidak diharapkan. Sesungguhnya, infeksi bakteri
atau infestasi parasit dapat disembuhkan dengan zat kimia yang memiliki
sifat letal seselektif, yakni zat kimia yang menimbulkan suatu efek letal
pada parasit tanpa menimbulkan efek yang serupa pada inangnya.
d. Toksikologi kehakiman (forensik) adalah cabang toksikologi yang
menangani aspek medis dan aspek hukum dari efek berbahaya zat kimia
pada manusia. Aspek medis dikaitkan dengan diagnosis dan
penyembuhan dari efek berbahaya zat kimia. Aspek hukum menyangkut
hal didapatnya informasi mengenai hubungan sebab-akibat antara
pemejanan dengan suatu zat kimia dan efek berbahaya zat kimia tersebut.
Kedua aspek tersebut melibatkan tata kerja analisis yang ditujukan untuk
mendeteksi dan kuantitasi zat kimia dalam jaringan dengan metodologi
kimia analitik.
5
e. Toksikologi pestisida adalah pestisida yang mempunyai daya tubuh
tinggi dalam penggunaan dengan kadar yang rendah menimbulkan
gangguan lebih sedikit bila dibandingkan dengan pestisida dengan daya
bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. Toksisitas pestisida dapat
diketahui dari LD50 oral yaitu dosis yang diberikan dalam makanan
hewan-hewan percobaan yang menyebabkan 50% dari hewan-hewan
tersebut mati. Toksisitas pestisida secara inhalasi juga dapat diketahui dari
LC50 yaitu konsentarsi pestisida diudara yang mengakibatkan 50%
hewan peercobaan mati.
Makin rendah nilai LD50/LC 50 maka makin toksis pestisida
tersebut.
a. Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida. Paparan yang berlangsung
terus menerus lebih berbahaya dari pada paparan yang terputus-putus
pada waktu yang sama. Jadi pemaparan yang telah lewat perlu
diperhatikan bila terjadi resiko pemaparan baru. Karena itu penyemprot
yang terpapar berulang kali dan berlangsung lama dapat menimbulkan
keracunan kronik.
b. Jalan masuk pestisida dalam tubuh. Keracunan akut atau kronik akibat
kontak dengan pestisida dpat melalui mulut, penyerapan melalui kulit dan
saluran pernapasan. Pada petani pengguna pestisida keracunan yang
terjadi lebih banyak terpapar melalui kulit dibandingkan dengan paparan
melalui saluran pencernaan dan pernapasan.
6
2.4. Sejarah dan Perkembangan
7
ditambahkan. Pada obat-obatan yang digunakan dimana rumusnya semakin
rumit, kekuatan semakin besar, jenisnya semakin bermacam-macam, disini
toksikologi berperan sekalimengenai masalah keanlanan penggunaan obat-
obatan ini. Pada kasus-kasus pengobatan yang terkait dengan masalah hukum
maupun social, maka disini juga ahli-ahli toksikologi turut berperan.
8
Dengan semakin meluasnya pemakaian bahan kimia untuk keperluan
industry, maka sangat kecil kemungkinan para pekerja terbebas dari
pemaparan bahan kimia. Bila potensi toksik (seperti ; kanker, kerusakan
irreversible, perubahan genetik atau kematian) dari beberapa macam bahan
kimia juga menjadi bahan pertimbangan, maka secara signifikan persoalannya
menjadi semakin kompleks.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dinus.ac.id/repo
sitory/docs/ajar/BAB_1_PENDAHULUAN.pdf&ved=2ahUKEwi01P2n1cz
kAhUZfH0KHWZvAy4QFjAJegQIChAB&usg=AOvVaw1DyGpOOotNv
UB6109dkw7
https://www.slideshare.net/mobile/dedekfatma93/nida-uly
http://wahedlabstechnologies.blogspot.com/2012/06/klasifikasi-
toksikan.html?m=1
https://id.scribd.com/presentation/400069553/Toksikologi-Industri-UKI-2