Anda di halaman 1dari 13

Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.

HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum kita ketahui bahwa biaya kesehatan di Indonesia cenderung meningkat
yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah pola penyakit degeneratif dan
orientasi pada pembiayaan kuratif, pembayaran fee for service secara individual, pelayanan
yang ditentukan oleh penyedia layanan, teknologi cangggih, perkembangan ilmu spesialis dan
subspesialis dan tidak lepas juga dari tingkat inflasi. Dengan kondisi dan situasi yang ada
seperti ini maka akses dan mutu pelayanan terancam, terutama bagi masyarakat yang kurang
mampu. Hal ini menyebabkan derajat kesehatan masyarakat semakin rendah.
Sejak dimulainya program jaminan kesehatan nasional (JKN) pada tahun 2014, RSU.
Hasanah Graha Afiah ikut serta sebagai rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan.
Seiring perkembangan waktu pasien-pasien dengan jaminan kesehatan nasional semakin
bertambah.
Dalam penanganan permasalahan terkait pasien JKN di lapangan dibutuhkan
keterlibatan beberapa unit kerja, diantaranya bagian rekam medis, dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), Manajemen Pelayanan Pasien, profesional pemberi asuhan lainnya,
pendaftaran rawat jalan dan rawat inap, tim antifraud RSU. HGA serta bagian keuangan. Oleh
karenanya dibutuhkan pembentukan sebuah unit khusus penanganan pasien BPJS yang
melibatkan beberapa unit terkait.
RSU. Hasanah Graha Afiah membentuk Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim yang
bertujuan meningkatkan ketepatan penginputan kode diagnosis dan tindakan sesuai kaidah
koding dan peraturan JKN, melakukan audit medis untuk kesesuaian penulisan diagnosis dan
atau tindakan dengan catatan medis PPA guna meningkatkan pendapatan rumah sakit.

B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman pengelolaan unit Penagihan dan Verifikasi Klaim melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan visi, misi dan moto rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
a) Sebagai acuan staf yang ada di unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS
Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sehari-hari berdasarkan visi, misi
dan moto rumah sakit.
b) Sebagai acuan kerja unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan
berkoordinasi dengan unit kerja terkait.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang Lingkup pengendalian pelayanan di RSU. Hasanah Graha Afiah antara lain
adalah pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan pasien gawat darurat yang
menggunakan BPJS kesehatan.

D. Batasan Operasional

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


1
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

1) Koder adalah petugas dengan kualifikasi keahlian melakukan penginputan kode


diagnosis sesuai ICD 10 tahun 2010 dan kode tindakan sesuai ICD 9 CM serta
sesuai dengan peraturan terkait JKN.
2) Dokter audit medis adalah dokter umum yang sudah mengikuti pelatihan terkait
JKN, memahami kaidah koding dan peraturan JKN. Dokter umum ini melakukan
pemeriksaan klaim rawat inap terhadap kesesuaian pelayanan, catatan medis
pasien, resume medis pasien dan atau laporan operasi.
3) Staf pemilahan berkas adalah staf dengan pendidikan standar SLTA/SMK atau
sederajat yang melakukan pemilahan berkas klaim sesuai untuk kebutuhan
pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan.
4) Staf dokumentasi adalah staf yang bertugas melakukan proses penyiapan
berkas soft copy dan hard copy untuk proses persiapan mengajukan klaim BPJS
Kesehatan.
5) Staf penagihan klaim BPJS Kesehatan adalah staf yang bertugas melakukan
proses dokumentasi kelengkapan berkas klaim dan verifikasi final terhadap
berkas klaim baik rawat jalan maupun rawat inap.
6) DPJP adalah dokter, dokter spesialis yang merawat pasien, menegakkan
diagnosis utama dan sekunder bila ada, menuliskan semua tindakan yang
dilakukan serta menuliskan dengan lengkap resume medis pasien.
7) Pelayanan poli rawat jalan adalah pelayanan poli spesialis sesuai daftar jadwal
praktek di RSU. Hasanah Graha Afiah dengan membawa syarat yang
diberlakukan oleh BPJS Kesehatan, yaitu dengan menggunakan sistem rujukan
berjenjang (SEP)
8) Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rawat inap yang dilakukan dengan
sistem rujukan berjenjang setelah melalui poli spesialis atan Instalasi Gawat
Darurat dengan ketentuan yang berlaku.
9) Pelayanan IGD adalah pelayanan pasien BPJS Kesehatan di Instalasi Gawat
Darurat diberikan sesuai kaidah dan ketentuan yang berlaku.

E. Landasan Hukum

1) Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.


2) Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3) Undang-Undang nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
5) Undang-Undang nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial
6) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 tahub 2014 tentang Petunjuk Teknis
Sistem Indonesian Casebase Group (INA CBG’s).
7) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 36 tahun 2015 tentang Pencegahan
Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada
Sistem Jaminan Sosial Nasional.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


2
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut kualifikasi ketenagaan di Unit Penagihan dan Verifikasi BPJS Kesehatan

NO Jabatan Kualifikasi
1 Kepala Unit - Dokter umum
- Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN
dan INA CBGs
- Menguasai MS Office dan internet
- Memiliki skill untuk memimpin
- Mempunyai kemampuan dan kemauan
mengelola dan mengembangkan pelayanan
pengendalian claim JKN
- Mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan diri
- Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama
dengan pihak lain
- Mempunyai kemampuan untuk melihat
masalah, menganalisa dan memecahkan
masalah
2 Koder - D3 rekam Medis/D3 Keperawatan/D3
Kesehatan Masyarakat
- Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN dan
INA CBGs
- Menguasai Kaidah pengkodingan ICD 10
Tahun 2010 untuk 2010 dan ICD 9 CM, MS
Office dan internet
- Memiliki kemampuan belajar, memahami arti
kata-kata (komunikasi efektif)
- Mampu menyerap data verbal atau bentuk
tabel
- Mampu menganalisa masalah secara kritis,
dan berpikir kreatif dan menggunakan
peralatan yang spesifik
3 Staf Pemberkasan - Minimal SMA/ sederajat
- Pengetahuan kerja mengenai tata berkas
dan arsip
- Menguasai MS Office dan internet
- Memiliki kemampuan belajar, memahami arti
kata-kata (komunikasi efektif)
- Mampu menyerap data verbal atau bentuk

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


3
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

tabel
- Kemampuan adaptasi dan melakukan
pekerjaan yang berulang sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
- Melakukan pekerjaan yang spesifik dengan
tepat dan teliti
4 Staf Penagihan - Minimal D3
- Pengetahuan kerja mengenai tata berkas
dan arsip
- Menguasai MS Office dan internet
- Memiliki kemampuan belajar, memahami arti
kata-kata (komunikasi efektif)
- Mampu menyerap data verbal atau bentuk
tabel
- Kemampuan adaptasi dan melakukan
pekerjaan yang berulang sesuai dengan
prosedur penagihan klaim BPJS Kesehatan.
5 Audit Medis - Dokter umum
- Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN,
INA CBGs dan Kaidah Koding
- Menguasai MS Office dan internet

B. Distribusi Ketenagaan

Unit Penagihan dan verifikasi klaim BPJS Kesehatan di RSU Hasanah Graha
Afiah di pimpin oleh kepala unit yang merupakan seorang Dokter Umum. Dalam
melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan pelayanan pasien BPJS, kepala unit
dibantu oleh staf koding, pemberkasan dan penagihan klaim. Unit Penagihan dan
Verifikasi Klaim berkoordinasi dengan bagian pendaftaran, pelayanan rawat jalan dan
rawat inap, kasir dan farmasi.
Distribusi ketenagaan Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS di RSU HGA
berjumlah 15 orang yang terdiri dari bagian koder, pemberkasan dan penagihan klaim.

C. Jam Kerja

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya seluruh staf bertugas dengan


mengikuti jadwal dalam rentang kerja non-shift yaitu senin sampai jumat pukul 08.00-
17.00 WIB.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


4
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Unit Penagihan dan Verifikasi Claim BPJS di RSU HGA berada di lantai 5 dengan
denah ruangan di bawah ini :

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


5
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

B. Standar Fasilitas

1. Perlengkapan

Daftar Inventaris Casemix

No Nama barang Jumlah ( unit/ buah )


1 Mesin Fotocopy/scanner merk canon 2
2 Printer/scanner merk Epson L360 2
3 Komputer 19 ( 1 rusak )
4 Printer Epson LX 310 2
5 meja 19
6 Kursi 20
7 Lemari Arsip 2
8 Trolley 1
9 Galon + dispenser 1
10 Hard Disc external 1 Terra 1
11 Internal Telepon 5
12 AC 4
13 Tempat sampah 3

2. Kelengkapan Bangunan
a. Sumber air bersih
b. Penerangan
c. Pendingin ruangan
d. Alat pemadam kebakaran
e. Pengharum ruangan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


6
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar dapat hidup sehat,
produktif dan sejahtera. BPJS Kesehatan adalah badan yang menyelenggarakan program jaminan
kesehatan, implementasinya telah dimulai sejak 1 Januari 2014.
INA-CBG's adalah sebuah sistem pembayaran dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit yang
diderita pasien. Cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosis-diagnosis atau kasus-kasus
yang relatif sama. Sistem pembayaran pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan mutu,
pemerataan dan jangkauan dalam pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu unsur pembiayaan
pasien berbasis kasus campuran, merupakan suatu cara meningkatkan standar pelayanan kesehatan
rumah sakit.  

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh staf yang terbagi menjadi lima bagian yaitu:

1) Pemberkasan Klaim BPJS Kesehatan


a) Menerima berkas-berkas pasien dari unit kasir dan billing rawat inap. Berkas dipisahkan
dan dikelompokkan berdasarkan tanggal pelayanan, kemudian diserahkan ke tim koder.
b) Melakukan verifikasi kelengkapan berkas, pemilahan berkas yang akan dikirim ( hard
copy dan soft copy).
c) Proses penggabungan dokumen soft copy dalam bentuk PDF yaitu melakukan scan
berkas dalam bentuk pdf, menarik data file yang dibutuhkan di Hospital Manage (HOM)
dan luaran INA CBGs. Dokumen yang telah final tersebut disimpan dalam server Vedika
sesuai dengan tanggal pelayanan.
d) Menghitung ulang jumlah berkas hard copy dan softcopy pdf yang akan dikirimkan
sebagai berkas klaim penagihan ke BPJS Kesehatan cabang kota Depok.

2) Kegiatan Penginputan Kode Diagnosa dan Tindakan


a) Menerima berkas klaim dari tim pemberkasan
b) Membuka Hospital Manage (HOM) RS pada bagian billing management < transaction <
E Billing < pilih tanggal pelayanan, menginput nomor rekam medis pasien, kemudian
memilih menu INA CBGs untuk melakukan akses koneksi ke server NCC Kemenkes.
Status pelayanan yang bisa dilakukan bridging/ koneksi ke NCC kemenkes adalah
dengan status billing discharge atau close. Proses ini kurang lebih membutuhkan waktu
1-2 menit tergantung kecepatan koneksi internet internal.
c) Membuka server NCC Kemenkes dengan menginput nomor rekam medis pasien.
Melakukan penginputan kode diagnosa (ICD 10) dan kode tindakan (ICD 9) sesuai yang
ditulis oleh DPJP pada lembar bukti pelayanan. Penginputan kodefikasi harus sesuai
kaidah pengkodingan dan peraturan terkait Jaminan Kesehatan Nasional.
d) Setelah penginputan kode diagnosa dan tindakan, melakukan grouper klaim dan proses
kirim klaim secara online pada NCC Kemenkes.
e) Melakukan konfirmasi kepada DPJP jika menemukan kesulitan dalam melakukan
kodifikasi.
f) Jika ditemukan berkas yang tidak lengkap maka berkas tersebut akan dikembalikan ke
Tim Verifikasi.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


7
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

3) Tim Pemilahan Berkas


a) Setelah berkas dikoding, tim pemilahan akan memisahkan berkas klaim yang akan
dikirimkan sebagai berkas hard copy dan berkas yang akan di scan sesuai persyaratan
BPJS Kesehatan.
b) Melengkapi berkas yang diperlukan untuk lampiran klaim yang diambil dari SIRS
Hasanah Graha Afiah seperti SOAP Klinik Tumbuh Kembang.

4) Tim Penagihan berkas Klaim


a) Melakukan verifikasi final pada berkas hard copy dan soft copy.
b) Melakukan penarikan data NCC E-Klaim INA CBG’s.
c) Melakukan penyusunan berkas hard copy sesuai tanggal pelayanan.
d) Melakukan pemeriksaan ulang terhadap jumlah berkas hard copy, soft copy dan
data NCC E-Klaim INA CBG’s.
e) Melakukan Verfikasi terhadap kecocokan data SEP, nomor peserta pada server V
Claim BPJS Kesehatan.
f) Melengkapi dokumen persyaratan penagihan yaitu formulir pernyataan mutlak,
pernyataan anti fraud dan dokumen pengajuan tagihan.
g) Mengirim berkas klaim ke BPJS Kesehatan.
h) Membuat kwitansi setelah menerima berita acara dari BPJS Kesehatan Kota Depok
terhadap dokumen yang dinyatakan layak (dua puluh hari kerja dari tanggal
pengiriman berkas penagihan ke BPJS Kesehatan kota Depok).

5) Audit Medis
a) Melakukan pemeriksaan hasil koding tim koder rawat inap berdasarkan kaidah
koding, peraturan terkait Jaminan Kesehatan Nasional, kesesuaian isi catatan rekam
medis pasien serta berkoordinasi dengan DPJP terkait jika diperlukan.
b) Melakukan pemeriksaan ulang dan menjawab berkas klaim yang dikembalikan oleh
BPJS Kesehatan dengan status berkas klaim pending. Berkas klaim pending ini
membutuhkan konfirmasi baik dari sisi medis maupun administrasi. Dalam
melakukan pemeriksaan ulang tim ini berkoordinasi dengan DPJP terkait dengan
melihat kembali kesesuaian pelayanan dengan catatan medis dokter pada rekam
medis.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


8
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB V
LOGISTIK

Pengadaan alat penunjang kegiatan Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS di RSU
Hasanah Graha Afiah seperti Kertas dan ATK dapat diakses oleh staf melalui sistem IT RS
Hasanah Graha Afiah yang ditujukan kepada bagian gudang logistik.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


9
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Sasaran Keselamatan Pasien adalah syarat yang harus diterapkan di semua rumah sakit
yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Penyusunan sasaran ini mengacu kepada
Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga
oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS), dan Joint Commission International
(JCI).

Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong peningkatan spesifik dalam
keselamatan pasien. Sasaran ini menyoroti area yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan
dan menguraikan tentang solusi atas konsensus berbasis bukti dan keahlian terhadap
permasalahan ini. Dengan pengakuan bahwa desain/rancangan sistem yang baik itu
intrinsik/menyatu dalam pemberian asuhan yang aman dan bermutu tinggi, tujuan sasaran
umumnya difokuskan pada solusi secara sistem, bila memungkinkan.

Berikut ini adalah daftar sasaran. Yang disiapkan disini untuk memudahkan karena
disampaikan tanpa persyaratan, maksud dan tujuan, atau elemen penilaian. Informasi lebih
lanjut tentang sasaran ini dapat dilihat di bagian berikut dari bab ini, Sasaran, Persyaratan,
Maksud dan Tujuan, serta Elemen Penilaian.

Enam sasaran keselamatan pasien adalah sebagai berikut :


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert medications)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh

Dalam unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS, sasaran keselamatan pasien tidak
berhubungan secara langsung. Hanya dengan beberapa unit terkait saja.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


10
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Aspek keselamatan kerja di lingkungan Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS
mencakup pada beberapa hal di bawah ini :

1. Penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) untuk Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS,
secara spesifik dengan ketersediaan APAR serta pelatihan mengenai usaha pemadaman
api mempergunakan APAR yang telah ada.

2. Pengetahuan staf Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS mengenai ketentuan
komunikasi massa di internal unit rumah sakit (kode emergensi rumah sakit).

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


11
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1 Kategori Lokal
2 Judul Indikator Pengiriman berkas klaim BPJS Kesehatan minimal 75% dari jumlah
pelayanan setiap bulan.
3 Definisi Pengiriman berkas klaim pasien jaminan BPJS Kesehatan ke BPJS
Kesehatan Cabang Kota Depok dengan capaian minimal 75% dari
jumlah pelayanan yang telah diberikan oleh RS setiap bulannya.
4 Tujuan Tergambarnya kedisiplinan rumah sakit dalam mengirim berkas
klaim BPJS kesehatan sesuai jumlah berkas yang disyaratkan oleh
BPJS Kesehatan.
5 Dimensi Mutu Efektifitas, efisien
6 Dasar Pemikiran/ Standar Akreditasi RS versi SNARS Edisi 1
Literatur
7 Kriteria
 Inklusi Semua berkas yang bisa diproses ke BPJS Kesehatan Cabang Kota
Depok.
 Eksklusi Berkas klaim BPJS Kesehatan yang tidak bisa diproses.
8 Tipe Indikator Proses
9 Jenis Indikator Persentase
10 Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
11 Frekuensi Analis Bulanan
12 Metodologi Analis
13 Sumber data Sensus harian pada saat pengumpulan data
14 Area Monitoring
15 Penanggung Jawab Penanggung Jawab pengumpul data unit Penagihan dan Verifikasi
Pengumpul Data Klaim BPJS Kesehatan
16 Standar 75 %
17 Formula Numerator : Denominator x 100 %
18 Numerator Jumlah berkas klaim yang dikirimkan ke BPJS Kesehatan (rawat
jalan dan rawat inap) dalam satu bulan.
19 Denominator Jumlah pelayanan yang telah diberikan oleh RS pada bulan
tersebut (rawat inap dan rawat jalan).
Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan ikut berperan serta dalam peningkatan mutu
rumah sakit, salah satunya yaitu pengumpulan indikator mutu unit. Berikut indikator mutu unit
Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


12
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU.HGA
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Pedoman Pengorganisasian Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan RSU HGA

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pengelolaan Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan di RSU.
Hasanah Graha Afiah ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh petugas dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di Unit Penagihan dan Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PENAGIHAN DAN VERIFIKASI KLAIM


13

Anda mungkin juga menyukai