Anda di halaman 1dari 17

Promosi kesehatan

Promosi kesehatan berarti upaya memperbaiki


kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan
menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik
secara perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu
aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah
melakukan pemberdayaan sehingga individu lebih
mampu mengontrol aspek-aspek kehidupan mereka
yang mempengaruhi kesehatan (Ewles dan Simnett,
1994).

DEFINISI WHO TENTANG


PROMOSI KESEHATAN
Definisi WHO, berdasarkan piagam Ottawa (Otawa Charter, 1986) mengenai
promosi kesehatan sebagai berikut:

health promotion is the process of enabling people to control over


and improve their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social well-being, an individual or group must be able
to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or
cope with the environment.

SKEMA PROSES PROMOSI


KESEHATAN
(SUMBER: DEPKES RI, 2007)

SASARAN PROMOSI KESEHATAN

u/
divid
1. Iniv
iduga/
1. Inkd
eluagra
keluar

/
s
a
g
u na
t
e sa
P
3. lak am
pe ogr
pr

2.
M

as
y

ar

ak
at

STRATEGI PROMOSI
KESEHATAN
Penerapan promosi
kesehatan dalam programprogram kesehatan pada
dasarnya merupakan bentuk
penerapan strategi global,
yang dijabarkan dala berbagai
kegiatan. Strategi global dari
WHO (1984) dikenal dengan
strategi ABG (A, Advokasi
Kesehatan; B, Bina Suasana;
G, Gerakan Masyarakat).

Bina
suasana
(social
support)

Advokasi
kesehatan

Tabel 1. Sasaran Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan


(Sumber: Depkes RI, 2000)
Tatanan PHBS
Rumah tangga

Sasaran primer
Anggota rumah

Sasaran sekunder

Sasaran tersier

Program prioritas

KK, Orang tua/mertua, Ketua RT/RW, kepala

KIA, gizi, kesehatan,

tangga yang

kader, toma/toga,

memiliki masalah

LSM, petugas

kesehatan,

kesehatan

desa

lingkungan, gaya
hidup, JPKM,

terutama ibu,
Institusi
pendidikan

Tempat kerja

bayi dan balita


Siswa dan

Guru, karyawan, BP,

mahasiswa
Karyawan, manajer,

Organisasi
siswa/mahasiswa
Karyawan,

serikat kerja
Tempat-tempat
umum
Sasaran/institusi
kesehatan

Pengunjung,

manajer/pengelola,

Kepala sekolah,
pemilik
Direktur,

Kesling, gaya hidup,


gizi, JPKM
Kesling, gaya hidup

pemilik/pimpinan

Petugas kesehatan

perusahaan
Kepala daerah, direksi Kesling, gaya hidup

Pimpinan/direktur RS,

pengguna jasa,
masyarakat
Pasien, pengantar,
keluarga pasien

Ka Daerah,
Bappeda, DPRD

Kesling, gaya hidup

Tabel 2. Fokus Strategi Promosi Kesehatan


Fokus

Strategi

1. Advokasi kesehatan
Sasaran tersier dengan output

Strategi promosi tersebut diarahkan untuk

adanya kebijakan
2. Bina suasana

mewujudkan masyarakat yang sehat

Sasaran sekunder dengan iuran


adanya kemitraan dan suasana

kegiatan masyarakat

Memperkuat, mendukung, dan mendorong


kegiatan masyarakat

Sasaran primer dengan iuran


adanya

Membina suasana, iklim, dan lingkungan


yang mendukung

yang mendukung
3. Pemberdayaan masyarakat

Mengembangkan kebijakan guna

Meningkatkan kemampuan dan


keterampilan perorangan

Mengupayakan pembangunan kesehatan


yang lebih memberdayakan masyarakat

KODE ETIK PRAKTIK


PROMOSI KESEHATAN
1. Visi Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1193/Menkes/SK/X/2004 adalah Perilaku Hidup Bersih & Sehat
2010 atau PHBS 2010.
Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.

KODE ETIK PRAKTIK


PROMOSI KESEHATAN
Misi Promosi kesehatan guna pencapaian visi yang telah ditetapkan antara lain:
1. Memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan
individu dan keluarga, maupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat
2. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat
3. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
(stakeholders) dalam rangka :
a. Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berwawasan
kesehatan
b. Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat, dalam programprogram kesehatan
c. Meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antara
pemerintah dengan masyarakat (termasuk LSM) dan dunia usaha.
d. Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan
umumnya
.

pada

Ruang Lingkup Promosi


Kesehatan
Berdasarkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di
Ottawa, Kanada tahun 1986 yang menghasilkan Piagam Ottawa,
promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima area berikut:
1. Kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public
policy).
2. Mengembangkan jaringan kemitraan dan lingkungan yang
mendukung (create
partnership and supportive environment).

Hambatan-Hambatan dalam
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan
Sebenarnya dalam promosi kesehatan masih banyaknya
hambatan yang muncul. Menurut Taylor, hambatan dalam
penyelenggaraan tersebut dapat di uraikan menjadi :
1. Struktur dan sikap
2. Hambatan individual
3. Jaring koperasi dan perencanaan yang rumit

Model Precede-Proceed
Model yang dikembangkan oleh Green dan Kreuter (1991) pada
tahun 1980,PRECEDE merupakan kerangka untuk membantu
perencanaan mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan
sampai pengembangan program.
Pada tahun 1991model ini disempurnakan menjadi model
PRECEDE-PROCEEDE. PROCEEDE merupakan singkatan dari Policy,
Regulatory, and Organizational Contructs in Educational and
environmental Development.
Green menganalisis perilaku manusia dimulai dari tingkat
kesehatan, bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior
causes) dan faktor luar perilaku (non behavior causes)

PENGERTIAN MODEL
PRECEDE-PROCEED
Green (1980) telah mengembangkan suatu model pendekatan
yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi
kesehatan yang dikenal PRECEDE. PRECEDE adalah singkatan
Predisposing (predisposisi), Reinforcing (Memperkuat), Enabling
(Mengaktifkan), Causes (Penyebab), Educational Diagnosis
(Pendidikan Diagnosa) dan Evaluation (Evaluasi)

Tujuan Model Model


PRECEDE-PROCEED
Bagian paling penting dari perencanaan program adalah analisis komunitas atau
yang biasa dikenal sebagai analisis kebutuhan (need assessment). Keberhasilan
program promosi kesehatan tergantung dari data yang didapat tentang individu,
kelompok atau sistem yang akan menjadi fBerdasarkan data tersebut perencana
program dapat memahami masalah kesehatan yang perlu diatasi dan sumberdaya
yang tersedia. Model Procede dan Proceed juga berperan penting dalam perencanaan
pendidikan dan promosi kesehatan karena menyediakan bentuk untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan, perilaku
dan pelaksanaan program. okus dari program.

LANGKAH-LANGKAH MODEL PRECEDEPROCEED

Anda mungkin juga menyukai