Kematian cholera
digambarkan sebagai
titik-titik hitam.
Lingkaran-lingkaran
hitam adalah pompa
air.
Pompa air Broad Street
di bagian tengah peta
diduga menjadi sumber
kontaminasi.
Kotak abu-abu adalah
makam penderita
sampar.
Snow’s finding:
Epidemiologi
Epidemiology is the study of how disease is
distributed in the populations and the factors what
influence or determine this distribution.
1/10
9/10
Latent, subclinical,
undiagnosed & carriers
in the community/population
Models of Disease Causation
• Germ theory
• Epidemiological triad
• BEINGS theory
• Web of causasation
• Wheel theory
Germ Theory
• Period prevalence
Mortalitas
Mortalitas
Mortalitas
Mortalitas
Hitunglah
Jumlah populasi di Kec. X sebesar 20.000 orang.
Jumlah penderita PJK: 100 orang, dan yang
meninggal sebanyak: 10 orang. Jumlah seluruh
kematian di Kec. X sebesar 40 orang.
Hitunglah:
1. CFR PJK
2. CSDR PJK
3. Proportional mortality rate PJK
4. Prevalence rate PJK
5. Crude death rate
Surveilans?
• Epidemiologic surveillance is the ongoing systematic
collection, recording, analysis, interpretation, and
dissemination of data reflecting the current health status
of a community or population.
53
Dimulai ketika William Farr,
mengembangkan sistem pengumpulan
data
rutin tentang jumlah dan penyebab
kematian dibandingkan pola kematian
antara orang-orang yang menikah dan
SURVEILANS
• UMUM:
1.perencanaan,
2.implementasi,
3.evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat.
• KHUSUS:
1. Memperkirakan kuantitas masalah
2. Menggambarkan riwayat alamiah penyakit
3. Mendeteksi wabah/KLB
4. Menggambarkan distribusi masalah kes
5. Memfasilitasi penelitian epidemiologis dan
laboratoris
6. Membuktikan hipotesis
7. Menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan
8. Memonitor perubahan agen infeksius
9. Memonitor upaya isolasi
10. Mendeteksi perubahan kegiatan
11. Merencanakan kegiatan
Konsep Dasar Surveilans
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data, analisis dan interpretasi
data
3. Umpan balik dan diseminasi yang baik serta
respon yang cepat
1. Pengumpulan data
• Dilakukan melalui surveilans aktif dan surveilans
pasif.
• Data yang dikumpulkan • :Penyelidikan KLB
• Survei
– Pencatatan kematian • Laporan penyelidikan vektor
– Laporan penyakit • Pemakaian obat atau vaksin
– Laporan KLB/wabah • Keterangan penduduk
– Hasil pemeriksaan lab atau kondisi lingkungan
– Penyelidikan kasus
2. Pengolahan data, analisis & interpretasi data
• Aspek yang perlu dipertimbangkan : ketepatan
waktu & sensitifitas data.
• Ketepatan waktu pengolahan data berkaitan dengan
periode waktu penerimaan data.
• Analisis dan interpretasi data tergantung tingkat unit
kesehatan serta keterampilan petugas surveilans.
• Hasil dari analisis dan interpretasi dapat dibuatkan
rekomendasi atau saran untuk menentukan tindakan
yang perlu dilakukan oleh pihak yang
berkepentingan.
3. Umpan balik & diseminasi informasi yang baik
serta respon yang cepat
• Umpan balik dilakukan kepada sumber-
sumber data agar mudah memberikan
kesadaran kepada sumber data tentang
pentingnya proses pengumpulan data.
• Diseminasi informasi yang dilakukan :
– Membuat laporan hasil kajian yang disampaikan
kepada atasan
– Membuat suatu tulisan di majalah rutin
– Membuat laporan kajian untuk seminar dan
pertemuan
– Memanfaatkan media internet
LANGKAH – LANGKAH SURVEILANS
Gambar: Prinsip Umum Surveilans
Monitor trend penyakit
endemis
SURVEILANS
adanya KLB
64
Ruang Lingkup
SE Penyakit Menular
SE Penyakit Tidak Menular
SE Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
SE Masalah Kesehatan
SE Kesehatan matra
SE Penyakit Menular
1. PD3I 8. Filariasis
2. AFP 9. Tuberkulosis
10. Diare, Tifus perut,
3. Penyakit Potensial Kecacingan, Peny. Perut
Wabah/KLB Peny. Lain
Menular 11. Kusta
4. Keracunan 12. HIV/AIDS
5. DBD/DSS 13. PMS
6. Malaria 14. Pneumonia (termasuk
SARS)
7. Zoonosis (Antraks,
Rabies, Leptospirosis)
SE Penyakit Tidak Menular
1. Hipertensi, Stroke dan PJK
2. DM
3. Neoplasma
4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis
5. Gangguan mental
6. Masalah Kesehatan Akibat Kecelakaan
SE Kesehatan Lingkungan dan Prilaku
1. SE Kesehatan Haji
2. SE Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Batas
Perbatasan
3. SE Bencana dan masalah sosial
4. SE Kesehatan matra laut dan udara
5. SE pada KLB Penyakit dan Keracunan
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Pengertian
Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah. Disamping penyakit menular,
penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah
penyakit tidak menular, dan keracunan. Keadaan
tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah keadaan
bencana dan keadaan kedaruratan.
Kriteria
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari atau
minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan 2x atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 bulan menunjukkan kenaikan 2x atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan 2x atau
lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (CFR) dalam 1 kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama.
Wabah
Undang‑undang RI No 4 th. 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Perbedaan antara wabah & KLB
Penetapan :
KLB : Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Daerah
Wabah : Menteri Kesehatan
Tujuan Penyelidikan KLB
Tujuan Umum:
- Mencegah meluasnya (penanggulangan)
- Mencegah terulangnya KLB di masa yad (pengendalian)
Tujuan Khusus:
- Diagnosis kasus yg terjadi & mengidentifikasi penyebab
penyakit
- Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB
- Mengidentifikasikan sumber & cara penularan
- Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB
- Mengidentifikasi populasi yang rentan atau daerah yang
berisiko akan terjadi KLB
Penetapan KLB
Observasional Eksperimental
Quasi
Eksperimental
Deskriptif
Cohort
Epidemiologi Analitik
• Mengapa dilakukan penelitian epidemiologi?
• Apa perbedaan epidemiologi deskriptif dan
epidemiologi analitik?
• PE KLB umumnya dilakukan epidemiologi
deskriptif, mengapa perlu dilakukan penelitian
epidemiologi analitik?
Epidemiologi Analitik
• Cross sectional
• Case control
• Cohort
EPIDEMIOLOGI LANJUTAN
• Validitas
• Reliabilitas, dan
• Yield
Tabel screening
Gejala Klinis
Hasil Tes Total
Positif Negatif
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
Gejala
Hasil tes Total
Positif Negatif
Positif
Negatif
Total
• Misalkan dilakukan tes screening terhadap 200 org dicurigai
menderita penyakit dan 40 org positif benar, 20 org positif palsu,
30 org negatif palsu, dan 110 org negatif benar.
Gejala
Hasil tes Total
Positif Negatif
Positif 40 20 60
Negatif 30 110 140
Total 70 130 200
Hasil skrining
• Sensitivitas = 40/70 = 57.14%
• Spesivisitas = 110/130 = 84,62%
• Nilai duga positif = 40/60 = 66,67%
• Nilai duga negatif = 110/140 = 78,57%
• Prevalensi = 70/200 = 35%
Reliabilitas
Hasil yang konsisten apabila tes dilakukan secara
berulang-ulang dan hasilnya konsisten.
Reliabilitas dipengaruhi oleh:
1.Variabilitas alat yg digunakan dipengaruhi oleh :
– stabilitas reagen
– stabilitas alat ukur yg digunakan
2. Variabilitas orang yg diperiksa :
kondisi fisik, psikis, stadium penyakit, atau penyakit dlm
masa tunas. Umumnya variasi ini sulit diukur terutama
faktor psikis.
3.Variabilitas pemeriksa internal dan eksternal
Upaya mengurangi variasi
Observasional Eksperimental
Quasi
Eksperimental
Deskriptif
Cohort
Deskriptif
• Penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi
mengenai fenomena yang ditemukan, baik
yang berupa faktor risiko maupun efek atau
hasil.
• Tidak memerlukan hipotesis penelitian,
sehingga tidak melakukan uji hipotesis (uji
statistika)
Deskriptif
• Mempelajari distribusi penyakit menurut
karakteristik demografis dan geografis
• Demografis : umur, sex, jenis pekerjaan
• Geografis : tropis, subtropis, pantai,
pegunungan
Analitik
• Peneliti berupaya mencari hubungan antar
variabel (hubungan sebab-akibat).
• Dilakukan analisis terhadap data yang telah
terkumpul, memerlukan hipotesis dan
dilakukan uji statistika
1. Cross Sectional (potong lintang)
Faktor
risiko (+)
Kontrol
Faktor
risiko (-)
3. Cohort
• Disebut juga incidence study
• Diawali dengan pemilihan kelompok dengan dan faktor yang
kemungkinan menyebabkan penyakit di masa mendatang
• Kemudian diikuti ke depan hingga batas waktu yang ditentukan
Kelp. Efek(+)
Terpapar
(+) Efek (-)