Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR RESIKO HIV & AIDS DAN PENYEBARANNYA DI DUNIA,

INDONESIA DAN PROVINSI JAMBI

DISUSUN OLEH
SILVIANI ABDUL MAJID
RSA1C114004

PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
PEMBAHASAN
1. Definisi HIV AIDS
1.1 Definisi HIV
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan
kemudian menimbulkan AIDS. Virus ini menyerang organ-organ vital sistem
kekebalan tubuh manusia, seperti sel T4 CD4+ makrofag, dan sel dendritik. HIV
merusak sel T4 CD4+ secara langsung dan tidak langsung, sel T4 CD4+
dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik.
Sejak dilaporkan adanya kasus AIDS yang pertama oleh Gottlieb dkk. di
Los Angeles pada tangal 5 Juni 1981, pada bulan Januari 1983 Luc Montagnier
dkk. menemukan virus penyebab penyakit AIDS ini dan disebut dengan LAV
(Lymphadenopathy Virus). Hasil penelitian Gallo, Maret 1984 di Amerika
menyatakan penyebab penyakit ini adalah Human T Lymphotropic Virus Type III,
disingkat dengan HTLV III dan tahun 1984 berdasarkan hasil penemuannya,
J.Levy menamakan AIDS Related Virus (ARV) sebagai penyebab penyakit ini.
Pada bulan Mei 1986 Komisi Taksonomi Internasional menetapkan nama virus
penyebab AIDS adalah Human Immunodeficiency Virus, disingkat dengan HIV.
HIV adalah virus RNA yang termasuk dalam famili Retroviridae subfamili
Lentivirinae. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan
DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi
yang panjang.16 Satu kali terinfeksi oleh retrovirus, maka infeksi ini akan bersifat
permanen, seumur hidup.
HIV merupakan retrovirus yang terdiri dari sampul dan inti. Virus HIV
terdiri dari 2 sub-tipe, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 bermutasi lebih cepat karena
replikasi nya lebih cepat. Secara struktural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas
sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar. Pada pusat
lingkaran terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan
komponen fungsional dan struktural yaitu gag (group antigen), pol (polymerase),
dan env (envelope).

1.2 Definisi AIDS


AIDS merupakan singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrome.
Syndrome berarti kumpulan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit. Deficiency
berarti kekurangan, Immune berarti kekebalan, dan Aquired berarti diperoleh atau
didapat, dalam hal ini diperoleh mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan
penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS bukan karena ia keturunan dari
penderita AIDS, tetapi karena ia terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS.
Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala
penyakit akibat hilangnya atau menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang.
AIDS merupakan suatu sindroma yang amat serius, dan ditandai oleh adanya
kerusakan sistem kekebalan tubuh penderitanya. Dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan
tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS
merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

2. Faktor Resiko HIV/AIDS


Faktor risiko epidemiologis infeksi HIV adalah sebagai berikut :
a. Perilaku berisiko tinggi :
- Hubungan seksual dengan pasangan berisiko tinggi tanpa menggunakan kondom
- Pengguna narkotika intravena, terutama bila pemakaian jarum secara bersama
tanpa sterilisasi yang memadai.
- Hubungan seksual yang tidak aman : multi partner, pasangan seks individu yang
diketahui terinfeksi HIV, kontaks seks per anal.
b. Mempunyai riwayat infeksi menular seksual.
c. Riwayat menerima transfusi darah berulang tanpa penapisan.
d. Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik, atau sirkumsisi dengan alat yang tidak
disterilisasi.

3. Data Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS


3.1 Data Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS di Dunia
Menurut UNAIDS(Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995,
jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human Immuno-deficiency Virus) di dunia
telah mencapai 28 juta dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak.
Setiap hari terjadi infeksi baru sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya
bayi dan anak.
Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. -AIDS telah
menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-sahara dan
Thailand. Di Zambia, epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66
tahun menjadi 33 tahun, di Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun menjadi 40
tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010.

Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi


AIDS dalam kurun waktu 12 tahun, sedangkan di negara berkembang kurun
waktunya lebih pendek yaitu 7 tahun.

Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa


diperpanjang menjadi 3 tahun, sedangkan di negara berkembang masih kurang
dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan obat
antiretroviral, pengobatan terhadap infeksi oportunistik dan kwalitas pelayanan
yang lebih baik.

Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara
berkembang. Saat ini penyebarannya adalah :
Afrika Sub-sahara : 14 juta
Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta
Asia Timur-Pasifik : 35.000
Timur Tengah : 200.000
Karibia : 270.000
Amerika Latin : 1,3 juta
Eropa Timur Asia Tengah : 30.000
Australia : 13.000
Eropa Barat : 470.000
Amerika Utara : 780.000
Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum
infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.

3.2 Data Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS di Indonesia


Jumlah AIDS yang Dilaporkan Menurut Jenis Kelamin Tahun 1987-2016
*sampai
dengan
Maret 2016
Data ini
termasuk
data
provinsi
DKI Jakarta
dan Papua
Barat yang jumlah AIDS-nya tidak bisa dikategorikan berdasarkan jenis kelamin
sehingga dimasukkan ke dalam kategori tidak melaporkan jenis kelamin.

Jumlah AIDS yang Dilaporkan Menurut Faktor Risiko 1987-2016

Data ini termasuk data dari provinsi DKI Jakarta dan Papua Barat yang jumlah
AIDS-nya tidak bisa dikategorikan berdasarkan faktor risiko sehingga
dimasukkan ke dalam kategori tidak melaporkan status.

3.3 Data Distribusi dan Frekuensi HIV/AIDS di Provinsi Jambi


Di Provinsi Jambi HIV & AIDS menunjukkan trend penurunan setiap
tahun. Pada tahun 2014 di Provinsi Jambi jumlah kumulatif kasus HIV & AIDS
adalah 145 kasus HIV dan 59 kasus AIDS. Kasus HIV dan AIDS terbanyak berada
di kota Jambi dengan jumlah kasus masing-masing adalah HIV 85 kasus dan
AIDS 43 kasus. Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota terendah pada tahun 2014
adalah Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun dengan jumlah kasus 1 orang
dengan AIDS, serta Kabupaten Tanjab Timur dengan 1 orang dengan HIV.

Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Per Kabupaten/ Kota di Provinsi
Jambi Tahun 2014

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan:
1. Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi,
episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.
2. Di Indonesia jumlah AIDS terbanyak yaitu yang dilaporkan menurut
faktor resiko heteroseks
3. Di Provinsi Jambi terjadi penurunan kumulatif dan kasus HIV & AIDS
terbanyak ditemukan di Kota Jambi
4. Tingkat penularan HIV terus meningkat pada masyarakat yang terpantau
5. Perilaku penularan HIV tidak berkurang secara bermakna sehingga
mempengaruhi epidemi
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. http://spiritia.or.id/Stats/stat2016.pdf Diakses pada tanggal 28


Februari 2017

Anonim. 2013. https://bemftuniat.wordpress.com/2013/08/20/perkembangan


hivaids di-dunia/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2017

Depkes.http://www.depkes.go.id/resources/download//PROFIL_KES_PROVINS
2014/ 5_Jambi_2014.pdf Diakses pada tanggal 28 Februari 2017
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai