SKRIPSI
Skipsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
kesehatan masyarakat (S.KM)
KHORIANI ZAKINAH
N 201 16 015
i
EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS
(PROLANIS) PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS
KAMONJI KOTA PALU
SKRIPSI
KHORIANI ZAKINAH
N 201 16 015
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN SKRIPSI
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN SKRIPSI
iii
P
iv
ERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Penulis,
(Khoriani Zakinah)
NIM N20116015
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Palu City in 2017 showed that hypertension was the highest contributor of non-
communicable diseases, with 17,895 cases and Diabetes mellitus was the third
highest disease with 7446 cases. In Palu the highest number of cases of Diabetes
mellitus and hypertension were in the Kamonji Health Center. The number of
cases of diabetes mellitus as many as 1824 cases and the number of cases of
hypertension as many as 3000 cases. One of the benefits gained by the
participants of the Health Insurance Maintenance Agency (BPJS) is Health
promotion and preventive health care services, one of which is Prolanis with the
aim of encouraging participants with chronic diseases to achieve optimal quality
of life. This study aims to evaluate the Chronic Disease Management Program
(Prolanis) BPJS Health participants at the Kamonji Health Center in Palu City.
This type of research is qualitative with a case study approach. The technique of
taking informants uses purposive sampling. The research informants as 7
infomants. Collecting data through technical triangulation namely in-depth
interviews, observation, and documentation using interview guidelines. The
results showed that the input component of the availability of human resources
and the budget was inadequate, the unavailability of Prolanis Standard
Operational Procedure (SOP). In the organizing process there are health workers
who have a dual task and have not yet been trained in terms of actuacting, not all
Prolanis activities have been carried out, and the output is included in the safe
zone. Suggestion to the Kamonji Health Center implement all Prolanis activities
to achievements the goal, increase coordination, and increase Prolanis success
achievements to achievement zone.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dunia dan
seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nyalah kita patut memohon
dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Evaluasi
Puskesmas Kamonji Kota Palu” sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian
Strata Satu (S1) Universitas Tadulako. Teriring salam dan shalawat semoga
yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini. Namun, hal tersebut dapat diatasi
berkat bimbingan dari Dosen Pembimbing yang tidak pernah bosan dan penuh
semangat dari awal hingga akhir. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Muh. Ryman Napirah S.KM.,
viii
dan proses penyusunan skripsi. Terkhusus kepada kedua orang tua saya H Rahmat
Muthaher dan Hj Kasmawati S.Pd, serta kakak-kakak tercinta saya idham Khalid
Muthaher dan Khoriana Zukaenah terima kasih atas semua doa, pengorbanan,
dukungan semangat dan kasih sayang yang telah diberikan sampai saat ini dan
seterusnya.
Dengan terwujudnya tulisan ini, tidak lupa pula penulis hanturkan terima
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P, selaku Rektor Universitas Tadulako
Palu.
3. Ibu Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
banyak atas kritik, saran dan waktu yang diberikan kepada peneliti..
4. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Kesehatan Masyarakat.
7. Bapak Vidyanto, S.KM., M.PH sebagai dosen penguji II, terima kasih atas
segala ilmu, motivasi, kritik maupun saran yang bermanfaat bagi perbaikan
ix
8. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Administrasi dalam lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Terima kasih atas ilmu serta bimbingan dan arahan
penanggung jawab Prolanis Ibu Fitriani beserta petugas kesehatan dan peserta
skripsi ini.
10. Kepada kanda Moh Ardiansyah Rosli S.KM, Firmansyah S.KM., M.Kes,
Maqbul Afandi S.KM, Sadli Syam S.KM, Bayu Pangestu S.KM, terima kasih
atas nasihat, bantuan, dan dukungan semangat yang diberikan sehingga saya
11. Kepada sahabat-sahabat yang terdiri dari Aini, Tira, Ditha, Nadiya, Lusi, Iza,
Shinta, Hema, Agnes, dan Riska terima kasih atas segala waktu, dukungan
tenaga, semangat dan doa yang telah di berikan kepada penulis dari awal
Melinda Hutabarat, Syarifah Ghina Atika, dan Rizki Rahmawati terima kasih
x
14. Teman-teman G16S Divergen dan AKK 2016 yang sedang sama-sama
UNTAD.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjasa yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, atas segala bantuan, doa, motivasi serta
berbagai dukungan yang tulus diberikan untuk penulis selama menjalani studi
masih terdapat banyak kekurangan serta kekeliruan. Semua ini penulis sadari
harapkan saran dan kritik yang konstruktif. Akhir kata semoga skripsi ini
Penulis
DAFTAR ISI
xi
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..............................................................................................5
1.3 Manfaat............................................................................................6
2.1 Evaluasi...........................................................................................7
2.4 Puskesmas......................................................................................32
xii
2.6 Kerangka Teori..............................................................................43
4.3 Informan........................................................................................47
5.2 Pembahasan...................................................................................81
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan..................................................................................115
6.2 Saran...................................................................................116
xiii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xiv
Tabel 5.1 Distribusi Penduduk …………………………….……..………….… 52
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 3.2 Pola Pikir………………...………………………………………… 45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
DAFTAR ARTI SIMBOL DAN SINGKATAN
% Satuan Persen
DM Diabetes Melitus
xviii
PRB Pasien Rujuk Balik
RS Rumah Sakit
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat
penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan Diabetes
2012).
bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
Kesehatan, 2004).
1
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat serta
salah satu manfaat yang didapatkan oleh peserta Badan Pemeliharaan Jaminan
penyakit kronis yang diderita oleh peserta sekaligus sebagai kendali biaya
pelayanan kesehatan. Sasaran dari program ini adalah seluruh peserta BPJS
mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang
2
Evaluasi program adalah kegiatan yang merupakan realisasi atau
program Prolanis di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor sudah cukup baik
meskipun masih ada hambatan seperti kurangnya sarana gedung dan alat
menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa. Estimasi
kejadian DM di dunia pada tahun 2015 yaitu sebesar 412 juta jiwa. Amerika
Utara dan Karibia 44,3 juta jiwa, Amerika Selatan dan Tengah 29,6 juta jiwa,
Afrika 14,2 juta jiwa, Eropa 59,8 juta jiwa, Pasifik Barat 153,2 juta jiwa,
Timur Tengah dan Afrika Utara 35,4 juta jiwa. Prevalensi kejadian DM di
(1,5%), asma (2,4%), ginjal kronis (3,8%), penyakit sendi (7,3%), dan
3
Hipertensi tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2018
adalah Kota Palu dengan jumlah penderita usia ≥ 15 tahun sebanyak 45213
jiwa (48%). Pada tahun 2018 jumlah penderita DM yang tertinggi yaitu di
tahun 2018 menunjukkan dari 13 Puskesmas yang ada di Kota Palu jumlah
kasus DM sebanyak 1824 kasus dan jumlah kasus hipertensi sebanyak 3000
kasus.
yang dilihat dari rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP. Formulasi
kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi FKTP yaitu target pada
zona aman paling sedikit sebesar 50% setiap bulan dan target pada zona
4
prestasi paling sedikit sebesar 90% setiap bulan. Pada Puskesmas Kamonji
jumlah peserta Prolanis tahun 2019 yang rutin berkunjung 101 orang dan
jumlah peserta yang terdaftar di FKTP 149 orang. Pemanfaatan FKTP oleh
sebesar 67%.
kendala berupa sumber daya manusia yang belum memadai yang terdiri dari 1
penanggung jawab program dan 3 dokter, dana yang belum memadai dengan
jumlah dana sebesar Rp. 870.300, belum terdapat ruangan khusus Prolanis,
belum terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibakukan, dari segi
1.2 Tujuan
5
1.1.2 Tujuan Khusus
Palu.
1.3 Manfaat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi
7
2.1.2 Tujuan Evaluasi
8
yang mungkin terjadi, dengan cara membandingkan antara tujuan
datang.
datang.
9
untuk program pelayanan yang sedang berjalan dan yang akan
a. Evaluasi Formatif
b. Evaluasi Sumatif
a. Indikator Input
10
1. Tenaga
kepada masyarakat.
2. Dana
akan tercapai.
dihasilkan.
4. Metode
11
b. Indikator Process
manajemen yaitu:
1. Perencanaan (planning)
pelaksanaannya.
2. Pengorganisasian (organizing)
pengorganisasian.
3. Pelaksanaan (actuating)
12
pemimpin dalam menggerakkan pegawainya. Hal ini sangat
4. Pengawasan (controlling)
c. Indikator Output
13
kuantitatif dan keuangan, atau kuantitatif dan nonkeuangan. Contoh
diantaranya adalah :
daya.
14
b. Untuk membantu memikirkan kembali penyebab masalah yang
terjadi.
alternatif.
Nasional, 2014).
kedepannya dapat menjadi lebih baik. Ada empat fungsi penting dari
manajemen.
15
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS
hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan
Kesehatan, 2014).
2014).
16
2.2.6 Langkah Pelaksanaan Prolanis
Prolanis yaitu:
(RS)).
laboratorium).
peserta Prolanis.
17
k. Melakukan rekapitulasi data peserta terdaftar.
Care).
Faskes pengelola:
2. Menganalisa data.
a. Definisi
18
memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali
Prolanis.
b. Sasaran
kebutuhan edukasi.
c. Langkah - langkah
19
g) Melakukan monitoring aktivitas edukasi pada masing-
pengelola.
2) Menganalisis data.
diwilayahnya.
1. Definisi
tersebut.
2. Sasaran
3. Langkah – langkah:
pengelola.
20
b) Entri data nomor handphone kedalam aplikasi SMS
gateway.
Faskes pengelola.
pengelola.
pusat.
d. Home Visit
1. Definisi
keluarga.
2. Sasaran
21
c) Peserta dengan GDP/GDPP di bawah standar 3 bulan
berturut-turut (PPDM)
berturut-turut (PPHT).
3. Langkah-langkah
kunjungan.
home visit.
Faskes pengelola.
visit).
22
f) Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang
pusat.
rakyat Indonesia.
2017).
23
b. Misi BPJS Kesehatan
efisien.
kepatuhan kepesertaan.
dan akuntabel.
kepentingan.
24
penelitian, perencanaan dan evaluasi, pengelolaan proses bisnis
Kesehatan, 2017).
Nomor 230 Tahun 1968 peserta terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
Tahun 1984 Peserta terdiri dari PNS dan penerima pensiunan veteran,
care cost containment system (kapitasi, DPHO dan tarif paket) (BPJS
Kesehatan, 2017).
Nomor 6 Tahun 1992 peserta terdiri dari PNS dan penerima pensiunan
2017).
25
Periode BPJS Kesehatan 2014 sampai dengan sekarang
2017).
a) PNS.
b) Anggota TNI.
c) Anggota Polri.
26
d) Pejabat Negara.
(DPRD).
g) Pegawai swasta.
menerima upah.
membayar iuran.
a) Investor.
b) Pemberi kerja.
27
dengan hak pensiun, pejabat Negara yang berhenti dengan
pensiun.
4. Veteran.
5. Perintis kemerdekaan.
6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari veteran atau perintis
kemerdekaan.
1. Administrasi pelayanan.
operatif.
28
7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat
pertama.
kesehatan mencakup:
1. Administrasi pelayanan.
indikasi medis.
7. Rehabilitasi medis.
8. Pelayanan darah.
kesehatan.
29
2.3.6 Sistem Pembayaran BPJS Kesehatan
terdiri dari:
a. Kapitasi.
b. Non kapitasi.
c) Pelayanan ambulans.
30
2.3.7 Iuran BPJS Kesehatan
terdiri dari anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua,
besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per
pekerja adalah:
31
1. Sebesar Rp25.500 per orang per bulan dengan manfaat
2017).
2.4 Puskesmas
(Herlambang, 2016).
32
wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
RI, 2016).
33
1. Upaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah
berwawasan kesehatan.
kerjanya.
wilayah kerjanya.
34
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
b. Kuratif (pengobatan)
c. Preventif (pencegahan)
35
2.5 Tabel Sintesa
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
1. Sitompul Analisis Pelaksanaan Dokter umum, Pedoman Penelitian ini Aspek Input pada MPKP
(2016) Program Pengelolaan petugas wawancara menggunakan BPJS Kesehatan di BPJS
Penyakit Kronis Manejemen metode kualitatif Kesehatan KC. Pekalongan
(Prolanis) BPJS Pelayanan dengan desain untuk kegiatan monitoring
Kesehatan pada Kesehatan cross sectional evaluasi belum cukup,
Dokter Keluarga di Primer (MPKP) study. jumlah pelaksana Prolanis di
Kabupaten BPJS Kesehatan dokter keluarga, yang sudah
Pekalongan Tahun KC memiliki klub sudah cukup,
2016. Pekalongan dan dan belum ada SOP kegiatan
kepala KLO Prolanis. Aspek output dari 7
Kabupaten dokter yang diteliti ada 4
Pekalongan, dokter yang sudah
peserta melaksanakan kegiatan
Prolanis aktivitas klub. Dari 7
kegiatan Prolanis hanya 4
kegiatan yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan
target capaian, yaitu
edukasi/konsultasi medis.
2. Latifah Analisis Pelaksanaan Kepala Pedoman Desain studi Pelaksanaan program
(2018) Program Pengelolaan Puskesmas , wawancara penelitian Prolanis di Puskesmas
Penyakit Kronis penanggung kualitatif dengan Tegal gundil Kota Bogor
36
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
(Prolanis) BPJS jawab Prolanis, metode sudah cukup baik meskipun
Kesehatan pada Pasien PIC Prolanis pengambilan masih ada hambatan seperti
Hipertensi di UPTD BPJS Kesehatan data survey kendala terbesar adalah
Puskesmas Tegal dan peserta kurangnya sarana gedung
Gundil Kota Bogor Prolanis dan alat dalam pelaksanaan
kegiatan aktivitas klub
peserta Prolanis, kurangnya
koordinasi antar tim Prolanis
serta indikator keberhasilan
masih melihat rasio jumlah
peserta dengan
kedatangan/keaktifan peserta
Prolanis.
3. Utomo Input Program Tenaga medis Peneliti Penelitian ini Hasil penelitian
(2019) Pengelolaan Penyakit dan paramedis menggunakan merupakan menunjukkan tenaga
Kronis di Puskesmas yang alat bantu penelitian pelaksana terlatih Prolanis
memberikan perekam kualitatif dengan masih kurang. Kegiatan
pelayanan suara, dengan sudah sesuai dengan
Prolanis di pedoman rancangan studi pedoman penggunaan dana,
Puskesmas wawancara, evaluasi. Teknik ketersediaan obat mengacu
Pandanaran dan dan pedoman pengambilan formularium nasional,
Puskesmas observasi sampel/informan ketersediaan peralatan
Karanganyar secara purposive kesehatan mengacu
berjumlah 8 sampling kompendium alat kesehatan,
orang, kepala ketersediaan buku pedoman
37
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
bagian PMP Prolanis, formulir kesediaan
BPJS Kesehatan bergabung Prolanis belum
KCU Semarang sesuai dan buku pemantauan
dan 2 peserta status kesehatan belum
Prolanis dari terdistribusi menyeluruh.
masing-masing
Puskesmas
4. Rosdiana Implementasi Petugas yang Alat perekam Jenis penelitian Implementasi Prolanis di
(2017) Program Pengelolaan memberikan suara dan ini adalah Puskesmas Halmahera
Penyakit Kronis pelayanan pedoman kualitatif yang belum mencapai indikator
(Prolanis) pada Prolanis di wawancara. penyajian 75%. Komunikasi belum
Penyakit Hipertensi ruang khusus datanya berjalan dengan baik, sumber
di Puskesmas Jetis Prolanis yang menggunakan daya yang masih kurang
Kota Yogyakarta terdiri dari tiga pola deskriptif berupa tempat dan dana,
orang perawat dengan teknik disposisi terhadap Prolanis
dan satu orang purposive cenderung positif, dan belum
dokter, kepala sampling. terdapat SOP yang
Puskesmas , dibukukan.
ketua atau
pengurus klub
Prolanis dari
Puskesmas ,
dan pihak BPJS
38
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
kesehatan.
39
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
Hipertensi yaitu 69 persen karena
Di kurangnya sosialisasi terkait
Prolanis. Puskesmas
Puskesmas
membatasi kepesertaan
Jetis Kota Prolanis karena keraguan
Yogyakarta dalam mengendalikan untuk
rutin datang setiap bulannya.
Puskesmas mengadakan
kegiatan Prolanis yang
tidak rutin dilaksanakan yaitu
senam dan home visit.
7. Nofriyenti Analisis Faktor- Kepala Dinas Focus group Penelitian ini Hasil penelitian ini
(2019) Faktor yang Kesehatan, discussion. menggunakan menunjukkan bahwa masih
Mempengaruhi ketua tim rancangan ada 3 Puskesmas yang
Pemenuhan Indikator kendali kutu metode kualitatif belum mampu memenuhi
Angka Kontak kendali biaya, jenis case study indikator angka kontak
Komunikasi dan kepala BPJS, (studi kasus) komunikasi ≥150 permil,
Rasio Peserta kepala dengan yaitu Puskesmas Sicincin,
Prolanis di Puskesmas pemilihan Puskesmas Ulakan dan
Puskesmas dan penanggung informan secara Puskesmas Limau Purut.
Kabupaten Padang jawab tekhnis Purposive. Dari tiga Puskesmas
Pariaman pelaksanaan tersebuat dua diantaranya
kapitasi yaitu Puskesmas Limau
Kabupaten. Purut dan Puskesmas
Ulakan, belum mampu
40
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
memenuhi indikator ratio
peserta Prolanis rutin
berkunjung ≥ 50%.
8. Asfiani Level of Adherence 220 peserta Kuisioner Desain Cross Hasil penelitian
(2017) and Its Determinants Prolanis Sectional menunjukkan tingkat
of Prolanis dengan DM tipe kepatuhan peserta Prolanis
Attendance in Type 2 2 di lima FKTP dengan DM tipe 2 di lima
Diabetes Mellitus BPJS FKTP adalah 3,59 kali dari
Participants at Five total kepatuhan sebanyak 6
BPJS Primary Health kali.
Care in Bekasi 2016
9. Ahmad Prolanis Pasien DM tipe Kuisioner Penelitian ini Hasil penelitian
(2016) Implementation 2 sebanyk 66 menggunakan menunjukkan bahwa ada
Effective to Control (37 pasien di desain korelasi korelasi yang signifikan dan
Fasting Blood Puskesmas deskriptif dengan negatif antara penerapan
Sugar, Hba1c and antang dan 27 pendekatan Prolanis dan kadar gula
Total Cholesterol pasien di cross sectional. darah puasa pada pasien
Levels in Patients Puskesmas yang didiaognosis dengan
with Type 2 pampang diabetes tipe 2 di Puskesmas
Diabetes antang dan pampang
Makassar.
10. Ramal Factors that 27 peserta yang Data Metode kualitatif Hasil menunjukkan bahwa
(2012) Influence berpartisipasi dikumpulkan dikumpulkan bagi keluarga untuk menjadi
dalam diskusi melalui melalui 5 focus faktor peningkat, perawatan
41
Karakteristik
Peneliti
No Judul Temuan
(Tahun) Subjek Instrument Metode/Desain
42
2.6 Kerangka Teori
Input
1. Sumber daya manusia (man)
2. Dana (money)
3. Sarana (material)
4. Standar operasional prosedur
(method)
Process
Evaluasi Program
1. Perencanaan (planning)
Pengelolaan Penyakit
2. Pengorganisasian (organizing)
Kronis (prolanis)
3. Pelaksanaan (actuacting)
Peserta BPJS
4. Pengontrolan (controlling)
Kesehatan
Output
Kualitas pelayanan prolanis
Impact
Keterangan :
43
BAB III
KERANGKA KONSEP
Setiap tahun semakin banyak orang hidup dengan kondisi ini, yang berdampak
yang sangat mahal serta jika hipertensi dan DM tipe 2 tidak dikelola dengan
baik maka akan menimbulkan masalah penyakit tidak menular lanjutan seperti
jantung, stroke, gagal ginjal, dan sebagainya. Untuk mengatasi terjadinya hal
dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Variabel yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah input, process, dan output.
44
3.2 Pola Pikir
Input
Evaluasi Program
Pengelolaan
Penyakit Kronis
Process (Prolanis) Peserta
BPJS Kesehatan
Output
3.3.1 Input
kerja).
3.3.2 Procces
pelaksanaan Prolanis).
45
3.3.3 Output
46
BAB IV
METODE PENELITIAN
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
2014).
Palu Barat Kota Palu, dengan waktu penelitian yang akan dilaksanakan pada
4.3 Informan
dalam interaksi sosial yang diteliti. Yang menjadi informan biasa yaitu
47
petugas kesehatan pelaksana program Prolanis di Puskesmas
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti itu sendiri, berdasarkan ciri
yaitu :
sumber data, menilai kualitas data, analisis data menafsirkan data dan
48
4.5.2 Instrumen Pelengkap
1. Pedoman wawancara.
4. Kamera.
penelitian.
diolah dalam tabel antara lain nomor, nama informan, emik, etik, dan
kesimpulan.
atau cerita.
49
4.9 Keabsahan Data
50
BAB V
pengunungan 2,0%.
Kamonji, yaitu:
Balaroa.
51
0.56 km2. Berikut merupakan distribusi penduduk menurut Kelurahan
Lere 2 10.871
Baru 2 5.488
Total 13 51.357
Sumber : Profil Puskesmas Kamonji Tahun 2018.
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Urusan Puskesmas
10.871 jiwa dan yang terendah adalah Kelurahan Baru yaitu 5.488
jiwa.
52
Tabel 5.2 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Wilayah Kerja UPTD Urusan Puskesmas
Kamonji Tahun 2018
jiwa.
Kamonji tahun 2018 sebanyak 100 orang yang tersebar pada berbagai
Kamonji baik yang PNS, PTT, maupun tenaga honorer. Penyajian data
53
Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan yang PNS/ PTT di UPTD
Puskesmas Kamonji Menurut Kelompok Pendidikan Tahun 2018
Pendidikan Jumlah %
Medis 5 5
Kesehatan Masyarakat 1 1
Gizi 1 1
Perawat 26 26
Bidan 46 46
Farmasi/Apoteker 5 5
Perawat Gigi 2 2
Sanitasi 6 6
Analisis 2 2
Pekarya/SMA 6 6
Jumlah 100
Sumber : Profil Puskesmas Kamonji Tahun 2018
Secara umum penyakit-penyakit yang ada di wilayah kerja
54
Total 33.149 100
Sumber : Profil Puskesmas Kamonji Tahun 2018
Tingkat Pendidikan Ju %
ml
ah
SKM 1 14
,2
9
Dokter 3 42
,8
5
D3 Kesling 1 14
,2
9
SD 2 28
.5
7
Jumlah 7 10
0
Sumber : Data Primer, 2019
55
Tabel 5.3 diketahui responden dalam penelitian ini
Kota Palu.
Palu
Prolanis.
56
kesehatan yang terlibat dalam program pengelolaan penyakit kronis
berikut:
57
hampir tiga puluh lima ribu kepesertaannya dokter nya cuma lima
dengan standar lima ribu satu dokter kita masih kekurangan sebanyak
kurang dua karna dia kalo lima kali lima berapa sementara kita tiga
puluh lima kita kurang dua (H, 05 Oktober 2019)
Tetapi terdapat petugas Prolanis yang baru terlibat dalam
58
pegawai Puskesmas Alhamdulillah cukup sih kalo untuk Prolanis,
karena Alhamdulillah Prolanisnya ee kita pelaksanaannya ee saya
tidak ada masalah yang sampai besar begitu selalu jalan kok tiap
bulan, kalo untuk klinisi cukup cuman yang betul betul agak kurang
ini dari administrasi masalah persuratan gitu lah (ACAP, 28
September 2019)
berikut:
Anggaran aduh saya kurang tau kalo itu dek, karna itu kan
tergantung dari kebijakan Puskesmas toh berapa yang
anggarannya, tergantung dari KTU nya juga, jadi kita tidak tau toh
apalagi kek macam saya yang belum toh yang belum pernah turun,
apa sampai sekarang saya hanya sampai di poli dan klinik sore (HS,
28 September 2019)
Anggarannn, kalo misalnya untuk pelaksanaan Prolanis
59
secara kalo dari nominalnya mungkin saya kurang tau toh, karna ibu
F toh he’e, ehm untuk dananya sih saya kurang tau nominalnya
cuman kalo untuk misalnya dana penyelenggaraan Prolanis yah itu
seperti yang tadi saya bilang alhamdulillah Prolanis jalan terus kok
nda ada problem sampai bagaimana sekali (ACAP, 28 September
2019)
(SPJ) terlebih dahulu, setelah 15 hari kedepan dana telah ada. Seperti
Pernyataan berikut:
60
September 2019).
3. Material (Sarana/Prasarana)
61
sampai sekarang, kalo ruangannya Prolanis di Puskesmas, biasanya
sih di depan sini kalo saya dengar dengar itu, kalo kan Prolanis
biasanya cuman ba senam-senam toh cuman sekarang sih setauku
sudah jarang di Puskesmas, karna kan kita pagi ada kunjungan poli
ada yang ba poli, kalo sore cuma ada klinik klinik jadi kalo mau ada
Prolanis takutnya tambah riuh di depan (HS, 28 September 2019)
Di ruangan sini sama dokter kalo saya ba periksa, dengan di
rumah sakit ini saya ambil rujukan (D, 03 Oktober 2019)
Di Puskesmas Kamonji iye rame rame kita disitu di depan
itu iye senamnya pokoknya macam macam disitu (L, 12 Oktober 2019)
Berbeda halnya yang diungkapkan oleh informan biasa dan
Sebenarnya kan kalo Prolanis itu harus senam juga yah yang
tiap bulan itu, kalo untuk senam kita ada kalo untuk Prolanis kita di
tiap-tiap Kelurahan toh karna biasa bersamaan dengan Germas jadi
kalo mau di bilang senam khusus untuk Prolanis to mungkin
sepanjang saya tau dia belum ada, jadi dia kita bersamaan dengan
Germas kalo untuk kegiatan senamnya, nah kalo untuk kegiatan obat
sendiri Prolanis sekitar ruangan khusus nda ada (ACAP, 28
September 2019)
62
pemeriksaan eh anu PTM, olahraga, ada penyuluhan disitu semua
dilapangan kecuali dia berkunjung di Puskesmas itu berarti langsung
berobat biasa dokter atau tinggal ambil obat (H, 05 Oktober 2019).
63
ketersediaan peralatan yang digunakan dalam Prolanis bahwa
Sudah memadai kalo yang lain teada, kalo peralatan ini kan
pakai stetoskop kalo senter ada ada cukup, iyo hee Prolanis karna ada
stetoskopku ada saya punya senter lengkap dek (FS, 28 September
2019)
Untuk sampai sekarang sih memadai, kalo kayak ini kan kita
tidak perlu ada hp dikasi keluar keluar toh, karna so ada senter
sendiri (HS, 28 September 2019)
Cukup kok Alhamdulillah, aja sih kalo periksa darah cocok
cukup (ACAP, 28 September 2019)
Ee sudah memadai itu untuk Prolanis (F, 30 September,
2019)
Boleh standar sudah memadai cukup (H, 05 Oktober 2019)
Ada itu cuman tidak tau dimana sudah, apa habis pindah
64
dari Lere, kita sudah angkat barang ini saya so tetau dimana sudah,
ada saya punya cuman saya tetau dimana sudah, nantilah kalo ada
saya punya saya fotokan kau (F, 30 September 2019)
Berbeda halnya yang diungkapkan oleh beberapa informan
Prolanis untuk dokter tidak ada diberikan SOP terkait prolanis, tetapi
SOP yang ada dengan tenaga dokter adalah SOP klinisi yang terdiri
Kalo dari saya sih dokter sebagai klinisi toh untuk periksa
pemeriksaan penyakit SOP buat untuk diagnosa penyakitnya ada
cuma untuk SOP buat program Prolanisnya sendiri itu saya sampai
sekarang belum pernah lihat he’e, jadi memang istilahnya agak
terpisah kalo Prolanis administratif sama yang klinisi, kalo yang
klinisi kayak misal administrasi itu ibu F yang tau semua kalo saya
yang di bilang SOP buat Prolanis ga tau (ACAP, 28 September 2019)
Ada sama petugasnya, petugasnya nda tau mana tadi e
kayaknya dia turun pendampingan di Kelurahan kabonena (H, 05
Oktober 2019)
Palu
maksimal.
65
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Puskesmas
1. Planning (Perencanaan)
Kalo dia aturan BPJS dia satu minggu eh satu bulan empat
kali, jadi tergantung dari kita lagi kalo dari dinas eh dinas dari BPJS
itu dia satu bulan empat kali, tergantung sih saya kalo kita sibuk
disini kita belum bisa bikin kadang biasa satu bulan itu dua kali
kadang satu kali, hee maksudnya pas kita tidak sibuk kita bikin noh
(F, 30 September 2019)
66
Selain informan di atas, terdapat juga tiga informan biasa
pemeriksaan tekanan darah dan gula darah tiap hari/tiap minggu serta
pernyataan berikut:
67
Itu P2M, pemeriksaan kesehatan, terus Posyandu,
Posyandu itu sudah termasuk pemeriksaan kesehatannya dorang, itu
saja hee, senam itu saja (FS, 28 September 2019)
Kalo Prolanis dia senam, , iyo kalo kita ada senam ada
juga pemeriksaan he’e dia langsung dengan itu, dia itu satu paket jadi
kalo kita ada Germas dia satu kali dengan pemeriksaan jadi tidak
pernah itu kalo Germas tidak ada pemeriksaan (F, 30 September
2019)
Beberapa informan mengatakan selain kegiatan
terdiri dari pengambilan obat secara rutin tiap bulan di Kimia Farma
pernyataan berikut :
68
didapatkan bahwa sasaran Prolanis yaitu lansia yang menyandang
2. Organizing (Pengorganisasian)
69
perkembangan gula nya bagaimana betul betul pure medis istilahnya,
jadi kalo mau di bilang Prolanis itu tiap bulan harus bla bla bla, Kalo
untuk sesuai alhamdulillah sudah sesuai sih (ACAP, 28 September
2019)
Selain itu informan lain mengatakan bahwa pemegang
70
itu harus dikunjungi, itu saja kunjungan rumah, home visit, belum ada
sampai saat ini, cuman kalo penyuluhan-penyuluhan pernah
penyuluhan-penyuluhan di Posyandu, teada e , yang pegang program
yang tau itu, selama ini saya disini tidak ada untuk saya, tidak ada
untuk saya iyo (FS, 28 September 2019)
Hai saya kurang tau itu, upaya nya kita sih e kerja disini
kerja toh semaksimal mungkin sebaik mungkin jadi kalo misalnya e
menangani yah semaksimalnya kita bisa (HS, 28 September 2019)
Kalo segi klinis sih Alhamdulillah bukan waktunya sombong
apa cuma sudah cukup sih sudah lumayan bagus kita menangani sama
mendiagnosa penyakit kalo dari masalah klinis kalo masih
berhubungan dengan administrasi mungkin memang ehm apa kurang
kedua belah pihak istilahnya seperti saya kayak gimana yah kayak
malas mau nanya soal administrasi ke pihak administrasi Prolanis,
yang dari Prolanisnya juga mungkin karna tugasnya terlalu banyak
jadi kadang mereka suka agak suka jarang turun kasi tau soal
peraturan Prolanisnya itu aja sih sebenarnya (ACAP, 28 September
2019)
Informan lain juga mengatakan bahwa tidak adanya pelatihan
71
bulan tetapi belum maksimal, beberapa pasien tidak rutin mengikuti
datang hanya kecendrungan orang itu saja serta tidak rutin mengambil
memberikan nomor telepon yang tidak aktif dan home visit mengalami
pernyataan berikut :
72
dorang semua yang datang toh. Ada juga 6 bulan belum bayar.
Pokoknya ini sms ini sebelum habis gempa itu. Ada sih itu cuman
inikan dikasi satu dengan PISPK, kemarin pertemuan dari BPJS dia
bilang begitu jadi kita langsung batanya bagaimana kalo yang tidak
datang baru kita mau kunjungi terus kita ambil dana transportasinya
darimana, pokoknya kita harus capai target misalnya kayak saya 140
rumah jadi itu harus habis itu saya anu nanti dilihat disitu toh berapa
pasien yang Prolanis disitu kita laporkan lagi, cuma ini memang saya
belum turun ini, soalnya saya ini ada program juga iya saya kan
kesling huum saya mau turun programku juga. kalo kemarin maunya
saya bicara dengan kapus takutnya mau gabung dengan PISPK tapi
nantilah tetap juga saya turun nanti cuma nanti ini dia punya
transportasi ini (F, 30 September 2019)
Selain itu beberapa informan mengatakan bahwa
pernyataan berikut :
73
sebenarnya sih kalo kita disini Prolanis itu dalam artian tiap bulan itu
pasiennya berobat untuk satu bulan tapi kalo misalnya kita turun itu
ga tiap bulan sih, kita penyuluhan sosialisasi kita juga ada eh kerja
sama ptm penyakit tidak menular misalnya kita tensi periksa gula
puasa kolestrol kalo misalnya disitu terdapat ada yang memang usia
lanjut diatas 35 atau keatas atau sampai 45 keatas tensinya tinggi
atau kolestrol gula sama tinggi itu kita suruh berobat ke Puskesmas
begitu caranya, iya jadikan tiap dokter ada tanggung jawab
Kelurahan (ACAP, 28 September 2019).
Haa bagus bagus, tiap bulang, Nda pernah, nda ada, nda
pernah dikasi tau, kalo dikasi tau yah ikut, Iya, bagus hum, nda ada
keluhan apa apa, di tensi, nda ada, iya rutin sudah lama (D, 03
Oktober 2019)
Iye ikuti, kalo ada dia panggil kalo ada acara, ada biasa kita
itu kalo hari sabtu banyak anu apa kegiatan disitu ada memang itu
guru olahraga disitu acaranya apa semua disitu di bilang kalo sudah
tua harus ikuti olahraga tetap juga sy ikuti kegiatan di Puskesmas,
biasa saya di panggil di Puskesmas itu olahraga ,Iya rutin tiap hari
sabtu di Puskesmas, berobat itu tiap minggu, iye kalo masalah obat
kan ada juga dikasi obat untuk satu bulan habis lanjut, ee biasa tiap
minggu e ada hasil hasilnya disitu, , e pernah dikunjungi di rumah
ada dari Puskesmas iye, biasa satu kali satu bulan iye, kan samping
rumahku ada Posyandu disitu biasa kita di periksa darah, iye kan ada
nomor telfonku (L, 12 Oktober 2019)
Berdasarkan telaah dokumen yang dilakukan oleh peneliti
Ha itu saya belum tau karna belum turun juga Prolanis, apa
belum pernah saya turun kegiatan itu Selama tiga minggu ini full di
poli sama di klinik sore jadi kalo untuk turun turun lapangan saya
belum ada mandat dari atasan disuruh turun, kan kita dokter ada lima
bapegang itu masing masing Kelurahan apa wilayah itu eh lima (HS,
28 September 2019)
74
Berbeda halnya yang diungkapkan beberapa informan
petugas kesehatan Prolanis, faktor usia dari pasien Prolanis, serta tidak
75
Pernyataan berikut:
Ee selama ini belum ada hee, cuman itu saja kayak yang
malas-malas datang kunjung pasti itu kita kunjungi di rumahnya, (FS,
28 September 2019)
pernyataan berikut :
Ehm hambatannya sih kalo kita dari klinisi hanya soal BPJS
nya nih BPJS nya dalam artian biasanya Prolanis kan juga ambil obat
tiap bulan ehm kita biasanya mau kasi obat lagi nih bikin tiap bulan
kartu BPJS nya mati karna belum di bayar menunggak, sebenarnya
masalahnya kita dari situ aja sama itu aja betul-betul kurang
sosialisasi dari petugas Prolanis nya ke pasien (ACAP, 28 September
2019)
Dia Cuma bisa yang penting dia ada kontak selesai, disaat
kita tidak ketahui keberadaannya kondisinya kita cukup kontaknya
saja konfirmasi ada apa kenapa sehingga kita bisa jadi alasan
sewaktu waktu disaat kita dibutuhkan toh itu saja (H, 05 September
2019)
4. Controlling (pengawasan)
76
pasien Prolanis. Seperti pernyataan berikut:
Ada, kan biasanya habis Prolanis itu kan mereka ada data,
datanya itu yang dilihat sama ketua tim Prolanisnya (HS, 28
September 2019)
Oh ibu F yang pengawasan Prolanis itu setau saya sih ibu F,
untuk anunya biasanya sih tiap bulan he’e cuman istilahnya biasanya
saya tau karna ee belum dikasi tau laporan bulannya seperti apa tapi
tiap bulan kok (ACAP, 28 September 2019)
Ada tetap kita awasi dorang toh, iya tiada masalah intinya
begini saja kalo tidak ada kita mau bagimana juga tidak mungkin kita
pigi susul samapai rumahnya intinya kita sudah berusaha (F, 30
September 2019)
Hal ini berbeda dengan pernyataan yang dikemukakan oleh
Palu
77
dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta Peserta prolanis serta dilihat
Kalo itu kayaknya kita bulan ini kurang yang datang anu
lansia nya makanya itu jadi itu jadi tugasnya kitorang untuk datangi
kunjungi orangnya, memang belum tercapai belum 100%, masih
kurang, ada waktu itu kita kalo nda salah masih 70 berapa % itu yang
datang kan harus sesuai dengan berapa Prolanis, pokoknya saya
kurang tau berapa Prolanisnya Kamonji tapi yang datang berkunjung
70an % (FS, 28 September 2019)
78
Capaiannya sih kalo selama ini yang saya dengar dengar sih
sudah bagus sudah mencukupi, jumlahnya (HS, 28 September 2019)
Berbeda halnya dengan pendapat ke empat informan diatas,
aman.
lakukan kepada informan biasa dan informan kunci terkait upaya yang
79
toh untuk mengikuti semua kegiatan Prolanis dengan memperbaiki
komunikasi dari pelaksana Prolanis dan peserta Prolanis (HS, 28
September 2019)
Selain informan di atas, beberapa informan mengatakan
Prolanis harus melakukan home visit kepada peserta yang tidak pernah
datang tetapi tidak dilaksanakan karena dari segi tenaga kurang dengan
berikut :
80
Kontak, hee kontak hm dengan peserta Prolanis, kontak saja
cuman kontak karna kan kalo kontak bisa dia datang bisa juga tidak
(H, 05 September 2019)
5.2 Pembahasan
Kota Palu yaitu dengan membahas program penyakit kronis (Prolanis) dari
Palu
81
petugas P-care dengan kualifikasi tingkat pendidikan S1 komputer
dan waktu.
dan tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan
82
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
perundang-undangan.
merata.
83
kontribusi dan sangat berfungsi sangat besar dalam menjalankan
sistem kesehatan.
2. Money (Anggaran)
84
oleh dokter umum, biaya konsumsi, dan biaya instruktur senam.
hanya untuk dua kali dan apabila anggaran yang di terima pas
dibuat maka lima belas hari kemudian anggaran Prolanis telah cair
85
dari BPJS kesehatan, anggaran untuk bulan Juni-September masih
moral dan motivasi kerja staf akan cenderung menurun dan pada
ada dana untuk edukasi peserta Prolanis dan senam Prolanis saja
86
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sitohang
pihak BPJS.
konsumsi untuk peserta. Hal ini terjadi karena jumlah peserta yang
Patrang hanya berasal dari dana puskesmas yakni BOK dan tidak
87
Puskesmas Patrang belum cair sehingga hanya bisa membayar
3. Material (sarana/prasarana)
selebaran/leaflet.
88
lapangan yang ada dikelurahana wilayah kerja Puskesmas, tetapi
sasaran program.
89
untuk menunjang kegiatan tersebut yaitu laptop, LCD, sound, dan
90
dengan alat-alat kesehatan (tensi meter, alat ukur tinggi badan dan
tersedia di puskesmas.
(David, 2004). Salah satu dari aspek struktur yang penting dari
91
Berdasarkan hasil penelitian terkait aspek ketersediaan
92
mempermudah dalam mengontrol dan mengendalikan kegiatan
operasional.
2016).
93
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Latifah (2018)
Palu
1. Planning (Perencanaan)
Dari berbagai fungsi administrasi yang dikenal, yang
mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih
94
secara rutin tiap bulan,aktivitas klub berupa senam, konsultasi
2015)
Gundil.
95
Hal ini sesuai dengan penelitian Assupina (2013) bahwa
program.
96
laboratorium swasta untuk peserta Prolanis hipertensi yang risiko
tinggi.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian (organizing) adalah rangkaian kegiatan
97
pasien, memberikan pengetahuan/edukasi apa yang bisa dilakukan
beban kerja yang lebih pada satu pihak petugas kesehatan yang
Prolanis.
98
wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk mencapai tujuan
organisasi.
oleh suatu program, maka akan semakin tinggi pula tujuan yang
dicapai.
99
Sejalan dengan penelitian Lahijani (2012) bahwa
3. Actuacting (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan (planning) dan pengorganisasian
100
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa proses
dilakukan.
Prolanis yang memiliki tekanan darah dan gula darah tinggi maka
101
Kegiatan pelayanan obat peserta Prolanis belum berjalan
kesehatan.
102
beban ganda selain penanggung jawab Prolanis juga sebagai tenaga
tidak rutinnya mengambil dan minum obat, karena faktor usia yang
103
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menilai bahwa
104
pengingatan jadwal konsultasi ke faskes pengelola tersebut,
paham dan mengerti apa itu Prolanis dan kegiatannya apa saja.
105
berjalan dengan baik karena tidak mempunyai penyaluran yang
peserta Prolanis.
Poasia sudah baik dan berjalan sesuai dengan juknis yang ada.
106
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Meiriana (2019)
di seluruh negeri.
4. Controlling (Pengawasan)
107
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengukur
108
Proses pengawasan yang dilakukan di Puskesmas
atau tidak serta agar kegiatan Prolanis tidak melenceng dari tujuan
bulan sekali.
109
monitoring kegiatan yang dilakukan hanya saat ada kendala di
Palu
(health services).
sebagai peserta Prolanis serta agar tidak menjadi Pasien Rujuk Balik
110
(PRB).
dengan dokter.
Prolanis.
Ayat (2) pada peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015. Rasio
111
dengan hasil perhitungan dalam persen.
atau naik, kedua hasil dari laboratorium gula darah dan tensi apakah
menurun atau naik dan yang ketiga selalu mengadakan kegiatan senam
(Latifah, 2018).
yang mencapai zona tidak aman selama penilaian bulan Juni sampai
112
tetapi juga keluarga dan diberikan pada pasien yang tidak dapat hadir
perkembangan penyakitnya.
keterbatasan dalam penelitian ini yaitu penelitian ini tidak meneliti terkait
113
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
114
memadai karena belum terdapat ruangan khusus Prolanis, serta segi
reminder melalui sms gateway dan home visit, dan segi controlling
6.2 Saran
115
melaksanakan semua kegiatan Prolanis sehingga tujuan bisa tercapai,
2. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih mengkaji lebih jauh terkait Prolanis
116
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL PENELITIAN
Judul : Evaluasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Kamonji Kota Palu
Nama : Khoriani Zakinah
Stambuk : N 201 16 015
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
No Kegiatan
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Penyusunan
1 Proposal
Penyusunan
2 Instrument
3 Ujian Proposal
Perbaikan
4 Proposal
Pelaksanaan
5 Penelitian
Pengumpulan
6 Data
Pengolahan
dan Penyajian
7 Data
Ujian Hasil
8 Penelitian
9 Perbaikan
10 Ujian Skripsi
Perbaikan dan
Penerahan
11 Skripsi
123
LAMPIRAN 2
PENJELASAN PENELITIAN
(Informed)
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan
beberapa hal terkait dengan penelitian yang akan saya lakukan sebagai berikut:
Kota Palu.
2. Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah diharapkan dapat memberikan
tambahan.
Kesehatan
4. Informan penelitian ini adalah bagian pelayanan primer BPJS Kesehatan dan
5. Pengambilan data ini akan dilakukan secara mendalam selama beberapa kali
penelitian berupa catatan, perekam suara, dan kamera foto untuk membantu
sudah merasa tenang untuk memberikan informasi, baik pada hari yang sama
10. Semua catatan dan data yang berhubungan dengan penelitian ini akan
11. Pelaporan hasil penelitian ini akan menggunakan kode, bukan nama
hasil wawancara kepada informan jika dibutuhkan untuk dibaca dan dilakukan
klarifikasi.
Palu,…………………..2019
Peneliti
(Khoriani Zakinah )
LAMPIRAN 3
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti serta mengetahui
tujuan dan manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya secara sukarela bersedia
Palu,……………………
2019
Yang Menyatakan
(…………………………
…..)
LAMPIRAN 4
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penyusunan Skripsi bagi peneliti dan
Palu,……………………2019
Yang Menyatakan
(…………………………….)
LAMPIRAN 5
PEDOMAN WAWANCARA
Informan Kunci
Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
A. Input
a. Bagaimana dengan ketersediaan sumber daya manusia yang ada ? apakah sudah
2. Money (Dana)
pelaksanaan Prolanis ?
3. Materials (sarana/prasarana)
diselenggarakan ?
b. Apa saja peralatan yang digunakan dokter pada pemeriksaan kesehatan peserta
4. Metode
1. Perencanaan
Prolanis ?
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
Prolanis ?
4. Pengawasan
pelaksanaan Prolanis ?
b. Jika tidak ada, bagaimana cara Puskesmas untuk jadi pengawas dalam
pelaksanaan Prolanis ?
C. Output
Informan Biasa
A. Input
a. Bagaimana dengan ketersediaan sumber daya manusia yang ada ? apakah sudah
2. Money (Dana)
pelaksanaan Prolanis ?
3. Materials (sarana/prasarana)
diselenggarakan ?
b. Apa saja peralatan yang digunakan dokter pada pemeriksaan kesehatan peserta
4. Metode
B. Process
1. Perencanaan
Prolanis ?
c. Siapa saja sasaran dalam kegiatan Prolanis ?
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
Prolanis ?
4. Pengawasan
pelaksanaan Prolanis ?
b. Jika tidak ada, bagaimana cara Puskesmas untuk jadi pengawas dalam
pelaksanaan Prolanis ?
C. Output
Informan Tambahan
Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
A. Input
1. Apakah ada ruangan khusus Prolanis ? jika tidak dimana Prolanis diselenggarakan ?
B. Process
LEMBAR OBSERVASI
Kesesuaian
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
Ya Tidak
Ketersediaan tenaga dokter
1.
Prolanis di Puskesmas Kamonji
Ketersediaan tenaga kesehatan
2.
penanggung jawab program
Puskesmas Kamonji
Ketersediaan dana Prolanis
3.
Ketersediaan tempat pelaksanaan
4.
Prolanis
Ketersediaan peralatan yang
5.
digunakan dokter pada
peserta Prolanis
S
6.
OP Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (Prolanis)
Pelaksanaan kegiatan Prolanis
7.
a. Konsultasi medis/edukasi
c. Home visit
d. Aktivitas klub
136
LAMPIRAN 7
137
138
139
140
MATRIKS PENELITIAN
141
dan pelatihan yang pernah
ini untuk turun
diikuti.
Oh kalo dari Prolanis sumber
daya apa ini manusia, dari
ACAP pegawai puskesmas Alhamdulillah
cukup sih kalo untuk Prolanis,
karena Alhamdulillah Prolanisnya
ee kita pelaksanaannya ee saya
tidak ada masalah yang sampai
besar begitu selalu jalan kok tiap
bulan, bagus kok nda ada
masalah, kalo untuk klinisi cukup
cuman yang betul betul agak
kurang ini dari administrasi
masalah persuratan gitu lah
F Iyo boleh sudah itu sudah memenuh
kalo untuk dokter 3 yang saya bilang
itu toh, ada satu yang petugas PTM
jadi kitorang sama-sama kitorang
kerja kalo pas germas ,cuman kurang
ini saya ini ada program juga iya
saya kan kesling huum apa saya juga
mau turun programku kesling jadi
ada beberapa kegiatan macam home
visit belum saya turun juga, saya itu
yang saya punya saya kerja sama
142
sama PTM itu sama sama jadi ada
memang satu yang petugas PTM
memang jadi kitorang sama-sama
kitorang kerja kitorang kalo saya
yang buat dia punya anu dia yang
buat SPJ, tergantung juga nanti
kalo ada senamnya barukan kita
ada senam juga kalo tidak ada
senam juga kayak ini nanti
insyallah bulan depan senam lagi
karna lalu itu di satukan itu
H Insya Allah boleh, nah yang ada
sama kita ini pengelola Prolanis
itu ada yang dari S1 komputer
tapi ee dia tidak gunakan ijazah
itu dia masih menggunakan
ijazah SMA karna sejak dia di
rekrut dari masuk di sini dia
memang ijazah SMA karna waktu
itu dia belum baru mau kuliah
sampai akhirnya dia selesai
kuliah tapi jadi spesifikasi SMA
otak S1 kemudian dia sudah
mendapatkan pengetahuan
khusus atau pelatihan khusus
yang berkesinambungan dengan
143
BPJS yang dimaksud Prolanis
begitu, kemudian jadi pengelola
Prolanis itu ada dari tenaga D3
kesling tapi dia sudah ee lama
terpapar dengan program ini
program Prolanis jadi dia sudah
kuasai lah kalo tentang Prolanis
walaupun dari D3 kesling, ee
kalo secara khusus dia ada
beberapa ini dr ada dr umum
kemudian Promkes 5 dr
umumnya , kalo bercerita
Prolanis memadai kalo bercerita
BPJS secara umum belum karna
kamonji hampir 35 ribu
kepesertaannya dr nya cuma 5
dengan standar 5001 dokter kita
masih kekurangan sebanyak
kurang 2 karna dia kalo 5 kali 5
berapa sementara kita 35 kita
kurang 2
2. Bagaimana FS Anggarannya Prolanis dari BPJS Dukungan dana perlu Ketersediaan dana
anggaran yang itu, tergantung dari diagnosanya dilakukan dalam dalam pelaksanaan
tersedia? Apakah BPJS tanggung kan yang Prolanis melaksanaan program kegiatan Prolanis
Prolanis. bahwa anggaran bersumber dari BPJS.
sudah memadai itu termasuk DM, Hipertensi,
merupakan hal yang sangat Pelaksanaan kegiatan
untuk mendukung Asma, he’e tapi untuk yang lansia- penting dalam proses Prolanis situasional
pelaksanaan lansia toh, iya itu dari BPJS yang
144
Prolanis ? tau biayanya,d ana yang yang kegiatan suatu organisasi, dengan menyesuaikan
masuk ke kita untuk Prolanis anggaran merupakan faktor anggaran yang ada.
sebenarnya itu yang di tanya itu penunjang dalam sumberdaya keuangan
pelaksanaan program suatu didapatkan informasi
pemegang programnya pemegang mekanisme
organisasi yang bertujuan
program Prolanis yang tau agar dalam pelaksanaan penganggaran bahwa
biayanya puskesmas melakukan
program dapat
kegiatan Prolanis terlebih
Anggaran aduh saya kurang tau menghasilkan kinerja yang dahulu kemudian
HS efektif dan efisien (Sitohang membuat laporan setelah
kalo itu dek, karna itu kan
& Kariono, 2015). itu BPJS akan mengganti
tergantung dari kebijakan
dana yang telah
puskesmas toh berapa yang digunakan. Kegiatan
anggarannya, tergantung dari yang di bayar ialah
KTU nya juga, jadi kita tidak tau edukasi yang di
toh apalagi kek macam saya yang bawakan oleh dokter
belum toh yang belum pernah misalnya dalam 1
turun, apa sampai sekarang saya bulan 3 kali dilakukan
edukasi maka hanya 1
hanya sampai di poli dan klinik dokter pertama yang
sore, kalo untuk program belum dibayar, biaya
Anggarannn, kalo misalnya untuk instruktur senam, serta
pelaksanaan Prolanis secara kalo biaya konsumsi.
ACAP dari nominalnya mungkin saya
kurang tau toh, karna ibu F toh
he’e, ehm untuk dananya sih saya
kurang tau nominalnya cuman
kalo untuk misalnya dana
145
penyelenggaraan Prolanis yah itu
seperti yang tadi saya bilang
Alhamdulillah Prolanis jalan terus
kok nda ada problem sampai
bagaimana sekali
F Oh itu kalo untuk pemeriksaannya
itu kita ada PTM itu memang
gratis hee PTM gratis, jadi kalo
kita ada germas itu dorang ada
pemeriksaan PTM gula, kolestrol,
itu itu semua gratis tidak ada
dipungut biaya memang, yang kita
Cuma bayar disitu itu disitu
dokter itupun untuk misalnya satu
bulan ini 3 kali saya senam Cuma
khusus dokter yang pertama kasi
penyuluhan yang dapat uang 350
belum di potong pajak yang saya
bilang kemarin itu toh begitu terus
ee bayar instruktur sama konsumsi
itu saja memang, aa kalo 350 itu
konsumsi 150, instruktur 200, 9%
pajak, kalo dulu waktu pertama itu
ada senam 1 juta lebih akhirnya
146
dorang kasi turun itu sesuai
anggaran dari sana yah mau tidak
mau anggaran itu yah begitu itu
sudah memadai karna memang itu,
selama akhir ini itu terus sudah
dananya jadi kita tebisa juga, kalo
lalu 1 juta lebih begitu yang
kedua 450 ini tiba tiba turun eh,
jadi kita juga tidak bisa juga kita
mo anu, tidak juga tidak ada
hambatan karna dari sana juga
ada dananya kalo kita bikin ada
dananya kalo tidak dibikin tidak
ada juga dana nya, ada tetap ada
kalo pokoknya kalo saya bikin
maso SPJ 15 hari kedepannya ada
dananya , Cuma ini saya tidak
tau kenapa, saya belum ada juga
pigi print bukunya toh jadi sy
belum tau dananya ini sudah
masuk tidak dari juni ini sampai
sekarang September karna
kemarin saya bikin senam terakhir
yang September tanggal berapa
147
terakhir saya ba bikin itu, tanggal
6 september terakhir sudah itu
makanya saya belum cek sudah
maso tidak karna dari tanggal 6
selama tanggal 30 sudah lewat 15
hari toh sebenarnya dia sudah ada
tapi belum saya cek juga karna
print buku dulu toh
H Kalo kita itu situasional kita
menyesuaikan dengan anggaran
yang ada anggarannya itu
adalah sebagai berikut ee BPJS
menginginkan setiap minggu ada
kegiatan Prolanis senam
olahraga tapi penganggaran nya
hanya untuk 2 kali nah itu dia
kemudian penyuluhan oleh dokter
hanya sekali dalam sebulan haa
kalo kita bikin 4 kali Cuma 1
kali penyuluhan kemudian 3 kali
olahraga to kan jadi janggal juga
toh idealnya kan setiap kali
olahraga ataupun kumpul itu ada
semua kegiatan sama semua
kegiatan kalo misalnya ehm
kapan ada olahraga ada makan
ada penyuluhan toh ada kalo
148
olahraga otomatis ada apa
namanya itu pelatihnya itu apa
namanya instruktur nah
anggaran instruktur itu terbatas
juga gitu, jadi biasa kita
laksanakan itu kita maksimal 2
kali sebulan karna dia eh anjuran
nya kita gunakan minimal toh,
salah satunya kecuali anggaran
nya itu misalnya pas pasan
begitu digunakan untuk dua kali
tidak mencukupi sementara kita
turun 4 kali kadangkala kita yang
numpang di kegiatan
3. Apakah ada FS Tidak ada, Prolanisnya itu biasa Hasil penelitian Ketersediaan ruangan
ruangan khusus kita bikin di puskesmas- menunjukan sarana dan untuk Pelaksanaan
Prolanis ? jika puskesmas, di pustu-pustu, atau prasarana yang dibutuhkan Prolanis belum
terkait pelaksanaan memadai dimana tidak
tidak dimana di posyandu, karna ada posyandu
Prolanis sudah cukup, adanya ruangan khusus
Prolanis di lansia toh posbindu namanya, hanya saja untuk ruangan Prolanis di puskesmas,
selenggarakan ? nda ada kalo untuk puskesmasnya belum cukup memadai atau untuk penginputan
nda ada kurang luas karena bergabung dengan
banyaknya pasien yang ruangan kesehatan
Kalo ruangan sih yang saya
HS mengikuti kegiatan lingkungan, kegiatan
dengar e saya dengar mereka Prolanis (Latifah, 2018). Prolanis biasanya
punya kayak di kan ada Pustu- dilakukan di posbindu,
pustu biasanya dibikin disitu atau
149
pustu, untuk kegiatan
di rumahnya kader jadi Prolanis tidak
ruangannya memadai toh, kalo menentu, bergabung
misalnya mau ba senam-senam dengan kegiatan
paling dihalaman saja dorang , germas yang
kalo sampai sekarang, kalo dilaksanakan di
ruangannya Prolanis di lapangan kelurahan
untuk kegiatan senam,
puskesmas iya memadai,
pemeriksaan kesehatan
biasanya sih di depan sini kalo serta edukasi.
saya dengar dengar itu, kalo kan
Prolanis biasanya cuman ba
senam-senam toh cuman
sekarang sih setauku sudah
jarang di puskesmas kan dia
sudah di pustu-pustu, karna kan
kita pagi ada kunjungan poli ada
yang ba poli, kalo sore cuma ada
klinik klinik jadi kalo mau ada
Prolanis takutnya tambah riuh di
depan
Sebenarnya kan kalo Prolanis itu
harus senam juga yah yang tiap
ACAP bulan itu, kalo untuk senam kita
ada kalo untuk Prolanis kita di
tiap-tiap kelurahan toh karna
150
biasa bersamaan dengan Germas
jadi kalo mau di bilang senam
khusus untuk Prolanis to mungkin
sepanjang sy tau dia belum ada,
jadi dia kita bersamaan dengan
germas kalo untuk kegiatan
senamnya, nah kalo untuk
kegiatan obat sendiri Prolanis
sekitar ruangan khusus nda ada,
ruangan khusus untuk pengobatan
Prolanis nda ada
F Tidak ada, di kita kan tidak
menentu jadi misalnya kayak
germas gerakan masyarakat hidup
sehat itukan bikin di kelurahan,
kita pindah ke kelurahan pokoknya
dari kita ini ikut dari kelurahan
saja jadi kalau dia ada jadwal
dari Dinas misalnya germas di
kelurahan Lere kita kesana jadi
dia tidak ada tidak menentu,
memang seberanya dulu tidak, pas
waktu itu kapusnya kita minta jadi
semua itu dia bilang petugas dari
151
sini boleh ikut Germas jadi
disatukan disitu dananya makanya
itu di germas itu, Cuma kamu
belum pernah datang coba sekali
sekali germas kamu datang jadi
disitu ada semua yang dari
walikota kapusnya jadi disitu itu
kita rame, lurahnya jadi disitu
kumpul jadi supaya kau lihat toh
supaya kau tau nanti nantilah kalo
ada Germas nanti supaya kau lihat
toh yang datang situ ada malahan
dari BPJS
H Nda ada itu, kecuali untuk
rujukan, sedangkan penginputan
masuk diruangan-ruangan seperti
dia masuk diruangannya kesling,
oh dilapangan pada saat kalo anu
itu olahraga itu jadi disitu ada
pemeriksaan eh anu PTM,
olahraga, ada penyuluhan disitu
semua dilapangan kecuali dia
berkunjung di puskesmas itu
berarti langsung berobat biasa
dokter atau tinggal ambil obat
152
D Di ruangan sini sama dokter kalo
saya ba periksa, dengan di rumah
sakit ini saya ambil rujukan
L Di Puskesmas Kamonji iye rame
rame kita disitu di depan itu iye
senanya pokoknya macam macam
disitu, oh pernah juga di undang
kita di walikota pernah satu kali
disitu pueh pe ramenya seluruh
Puskesmas Sulawesi tengah
datang semua dari tawelinya
disitu wah disitu rame satu kali
dulu di undang semua kita saya
ingat
4. Apa saja peralatan Kalo kita disini biasa itu hanya Tersedianya sarana dan Peralatan yang
yang digunakan untuk periksa lab, laboratorium, prasarana yang cukup dengan digunakan dalam
dalam pelaksanaan FS dan periksa kesehatan dia, kualitas yang baik, sangat pelaksanaan kegiatan
kegiatan Prolanis stetoskop, senter, terus dengan di dibutuhkan setiap organisasi Prolanis terdiri dari
di Puskesmas lab laboratorium dimanapun dalam stetoskop, tensimeter,
Kamonji ? menyelenggarakan senter untuk
Stetoskop, senter, itu saja iya, kalo
HS kegiatannya untuk mencapai pemeriksaan kesehatan,
termometerkan nanti perawatnya
tujuan yang diharapkan. untuk kegiatan edukasi
toh yang tensi, kalo perawatnya
Tanpa adanya sarana dan terdiri dari infocus
pake tensi terus ada suhu
prasarana, mustahil tujuan selebaran/leaflet, dan
thermometer he’e, timbangan,kalo
153
dapat dicapai (Sitohang, sounsystem.
kita dokter sih alat lab, lampu,
2015)
stetoskop
Eehm pemeriksaan kesehatan kalo
ACAP dri depan kan tensimeter, eeh
terus ini stetoskop untuk
pemeriksaan kesehatan sama lab,
karna kalo Prolanis itu kan
istilahnya Prolanis itu setiap
bulan kita harus periksa gulanya
paling tidak gulanya kalo dia pada
pasien gula tiap 6 bulan kita juga
bisa periksa periksa kolestrol
sama asam urat kalo pasien
Prolanis sama yah itu aja sih kalo
dari puskesmas
F Karna itu kalo peralatannya tidak
ada sih peralatannya, kalo dia
edukasi kita cuma siapkan
misalnya kalo untuk edukasi kalo
dia kan minta itu kalo di dalam
ruangan infocus tapi kalo diluar
dia Cuma minta selebaran
selebaran itu kita juga yang
siapkan he’e jadi fotocopy yang
154
kita bagikan itu kita yangsiapkan
jadi dokter kurang menjelaskan
bawa materi yang kita kasi itu
sudah itu saja kalo yang lain tiada
H Kalo yang ada disini kalo hanya
untuk pengobatan dasar atau
pelayanan dasar cukup yah untuk
alatnya kalo di puskesmas
demikian juga kalo yang di
lapangan
5. Bagaimana dengan Sudah memadai, Kalo peralatan Tersedianya sarana dan Ketersediaan peralatan
peralatan yang ini kan pakai stetoskop kalo senter prasarana yang cukup untuk pelaksanaan
sudah ada apakah FS ada ada cukup, iyo hee Prolanis dengan kualitas yang baik, Prolanis sudah
memadai dalam karna ada stetoskopku ada saya sangat dibutuhkan setiap memadai, seperti
menunjang punya senter lengkap dek organisasi dimanapun dalam peralatan yang
pelaksanan menyelenggarakan digunakan dokter dalam
Prolanis ? kegiatannya untuk mencapai pemeriksaan kesehatan
tujuan yang diharapkan. serta edukasi.
Untuk sampai sekarang sih Tanpa adanya sarana dan
HS
memadai, kalo kayak ini kan kita prasarana, mustahil tujuan
tidak perlu ada hp dikasi keluar dapat dicapai (Sitohang,
keluar toh, karna so ada senter 2015)
sendiri
Cukup kok Alhamdulillah, sisa
155
ACAP kurang karna memang mungkin
kita di puskesmas kita kan ga bisa
periksa fungsi ginjal, kalo fungsi
ginjal itu harus di rumah sakit itu
aja sih kalo periksa darah cocok
cukup
F Ee sudah memadai itu untuk
Prolanis
H Boleh standar sudah memadai
cukup
6. Bagaimana dengan Pedomannya Prolanis kayaknya Ketersediaan buku pedoman Tidak adanya SOP yang
pedoman FS itu harus tanyakan pemegang untuk pelaksanaan kegiatan tersedia untuk pedoman
pelaksanaan program, pedomannya tidak ada sangatlah penting. pelaksanaan Prolanis
Prolanis ? dikasi nda ada dikasi, iya saya Mengingat di dalam buku diakibatkan karena
taukan tapi itukan ee yang ada pedoman terdapat panduan pemindahan gedung
senam senam, ee posyandu, terus ataupun petunjuk tentang Puskesmas yang baru
ada posbindu kalo disini kan yang
pelaksanaan kegiatan. Tanpa
kita layani kalo dorang ambil adanya buku pedoman,
obat, obat obat perbulan seorang pekerja akan
kesulitan untuk mengerjakan
Kalo pedoman dari puskesmas sih
HS atau melaksanakan tugasnya.
sejauh ini belum ada karna saya
Sejalan dengan penelitian
juga belum dapat programnya toh
Wulansari (2015) yang
heeh karna Prolanis itu setauku
156
menyatakan bahwa adanya
dia itu turun perwilayah tindakan,
aliran dan prosedur pada
jadikan kita disini dokter ada 4, eh
struktur birokrasi dapat
4 eh ada 5, kalo pedoman untuk
mempermudah staf maupun
turun sih SOPnya saya kurang tau
pasien yang berobat untuk
ada atau tidak itu SOPnya
mengetahui prosedur
Prolanis e karna saya belum tau
pelayanan program.
belum turun toh , kalo kita sih
sejauh ini Prolanis kita kasi kayak
ee apa lagi namanya itu bikin
presentasi menjelaskan biasanya
efek penyakit-penyakit yang biasa
diderita e orang-orang lanjut usia
apa semua macam HT dan DM e
biasa juga dorang ada kaku-kaku
otot, nyeri-nyeri badan itu kan
biasa diderita sama orang tua, di
jelaskan kalo misalnya ada gula
obat gulanya tidak boleh stop obat
tekanan darahnya tidak boleh stop
yang begitu-begitu karna apa
gunanya obatnya, kan biasanya
orang bilang kalo so normal stop
kalo so ini stop tapi kan di
aturannya nda boleh karna kapan
157
dia stop nanti dia periksa lagi
tinggi, kalo so tinggi berarti so
komplikasi lagi nanti kan jadi
nanti penyakit jadi double yah
begitu
Kalo dari saya sih dokter sebagai
klinisi toh untuk periksa
ACAP pemeriksaan penyakit SOP buat
untuk diagnosa penyakitnya ada
cuma untuk SOP buat program
Prolanisnya sendiri itu saya
sampai sekarang belum pernah
lihat he’e, jadi memang istilahnya
agak terpisah kalo Prolanis
administratif sama yang klinisi,
kalo yang klinisi kayak misal
administrasi itu ibu F yang tau
semua kalo saya yang di bilang
SOP buat Prolanis ga tau
F Ada itu cuman tidak tau dimana
sudah, apa habis pindah dari lere,
kita sudah angkat barang ini saya
so tetau dimana sudah, ada sy
punya cuman saya tetau dimana
158
sudah, nantilah kalo ada saya
punya saya fotokan kau
H ada sama petugasnya, petugasnya
nda tau mana tadi e kayaknya dia
turun pendampingan di kelurahan
kabonena
7. Bagaimana FS Aih kalo itu saya kurang tau e Perencanaan kesehatan perencanaan dilakukan
process karna kita cuma melaksanakan dimaknai sebagai suatu oleh BPJS kesehatan
perencanaan pada saja proses yang dilakukan oleh mulai dari kegiatan
Prolanis ? HS Ai saya juga kurang tau, karna seseorang atau sekelompok sampai dengan
belum turun toh kegiatan apanya orang yang yang didahului penempatan pasien,
atau nanti kalo ini ketemu dengan dengan penetapan tujuan, penempatan pasien
ininya ketua tim Prolanisnya kita mengenai masalah kesehatan Prolanis berdasarkan
ACAP Kalo perencanaan Prolanis dalam melalui analisis situasi alamat dan kemauan
artian kalo misalnya diadakan masalah kesehatan dari pasien, Puskesmas
dengan germas itu dua kali setiap masyarakat, menentukan dan Kamonji lebih ke
kelurahan jadi memang disitu ada memilih sumber daya yang pelaksanaan kegiatan
kegiatan prolanis disitu ada kita dibutuhkan, menyusun dari Prolanis.
periksa darahn gratis seperti kegiatan yang akan dilakukan
periksa gula toh sama kita ehm , menetapkan besarnya biaya
senam untuk lansia toh, cuman (Suhadi, 2015)
misal untuk tiap bulan kegiatan
Prolanisnya itu kalo mau dibilang
perencanaan yang khusunya untuk
prolanis itu saya khususnya dokter
159
itu saya pribadi nda terlalu terlalu
terlalu di ikutkan dalam
perencanaan jadi istilahnya kalo
saya nanti tunggu ada kabar dari
atas yang memang pengurus
Prolanis dok ini ada orang yang
mau masuk Prolanis, atau
seandainya ada ini orang sudah
tua ada gula kira kira bagaimana
dok masuk atau tidak, nah itu yang
baru kita tapi kalo memang
perencanaan perencanaan
bagaimana nya yang dijadwalkan
kapan yang dijadwalkan kapan
kalo saya pribadi nda
F Kalo dia aturan BPJS dia satu
minggu eh satu bulan empat kali,
jadi tergantung dari kita lagi kalo
dari dinas eh dinas dari BPJS itu
dia satu bulan empat kali,
tergantung sih saya kalo kita sibuk
disini kita belum bisa bikin kadang
biasa satu bulan itu dua kali
kadang satu kali, hee maksudnya
pas kita tidak sibuk kita bikin noh
H Perencanaan Prolanis itu dari
160
BPJS, dua hal BPJS yang
menempatkan dan pasien sendiri
yang memilih, kalo dari BPJS
beradsarkan dekatnya alamat kalo
dari pasien misalnya rumah di
tondo suka di kamonji biar
alamatnya di tondo bisa di
kamonji, kita hanya tau melayani,
ada kerja di kasi kepercayaan
dilaksanakan, sebulan 4 kali
standar 2 kali
8. Meliputi kegiatan FS Itu P2M, pemeriksaan kesehatan, Aktifitas dalam Prolanis Kegiatan Prolanis terdiri
apa saja dalam terus posyandu, posyandu itu meliputi aktifitas konsultasi dari pemeriksaan
Prolanis ? sudah termasuk pemeriksaan medis/edukasi, Home Visit, kesehatan, senam,
kesehatannya dorang, itu saja hee, Reminder, aktifitas klub dan konsultasi medis.
senam itu saja pemantauan status
kesehatan (BPJS Kesehatan,
Ai saya juga kurang tau, karna
HS 2014).
belum turun toh kegiatan apanya
atau nanti kalo ini ketemu dengan
ininya ketua tim Prolanisnya kita,
supaya kita Tanya apa semua
kegiatannya, bagaimana, soalnya
kita kan dokter biasanya cuman
dikasi tau dok besok turun disini,
161
besok dokter turun disini
Prolanis , cuman begitu, kalo
macam kegiatan tiap harinya saya
tetau di atas yang atur
Eehm pemeriksaan kesehatan tiap
minggu itu kalo pemeriksaan
ACAP kesehatan kalo sepanjang pasien
mau tiap hari datang tiap minggu
boleh yang wajib biasa Prolanis
itukan harus dapat obat juga tiap
bulan paling sedikit itu kalo bukan
jantung, e hipertensi sama
diabetes melitus dia tiap bulan
harus datang ke puskesmas buat
periksa gula sama ambil obat di
kimia farma, eee sama itu kegiatan
senam tiap bulan atau tiap minggu
kalo, tiap minggu sorry tiap
minggu, kalo kita klinisi itu aja sih
iya he’e
F Kalo Prolanis cuma itu saja dia
memang, dia senam, senam
Prolanis itu saja kalo yang lain
lain lain teada, iyo kalo kita ada
162
senam ada juga pemeriksaan he’e
dia langsung dengan itu, dia itu
satu paket jadi kalo kita ada
germas dia satu kali dengan
pemeriksaan jadi tidak pernah itu
kalo germas tidak ada
pemeriksaan
H Senam yang rutin itu senam,
penyuluhan, makan buah,
pemeriksaan penyakit tidak
menular, termasuk tensi yang
begitu-begitu saja yang standar,
teada Cuma itu saja kecuali di
ruangan ee dapat obat kalo dia
berkunjung kalo di lapangan tiada
obat
9. Siapa saja sasaran FS Kan yang Prolanis itu termasuk Seluruh Peserta BPJS Sasaran dalam kegiatan
dalam kegiatan dm hipertensi hee kan yang untuk Kesehatan penyandang Prolanis adaah lansia
Prolanis ? lansia-lansia toh penyakit kronis (Diabetes yang mengalami
HS Orang lanjut usia macam HT DM Melitus Tipe 2 dan penyakit Dm tipe 2 dan
Hipertensi) (BPJS hipertensi
Kesehatan, 2014)
163
ACAP Lansia pasien prolanis seperti
gula sama hipertensi
10. Bagaimana FS Tugasku kalo misalnya ada Pembagian tugas antara Tugas yang diberikan
masing-masing pemeriksaans kesehatan, hanya dokter keluarga dan BPJS kepada petugas
tugas yang Kesehatan sudah ada, pelaksana Prolanis
untuk pemeriksaan kesehatan,
dimana BPJS kesehatan
diberikan kepada kesehatan lansia-lansia itu dari terdiri dari dokter yang
sebagai penjamin dana dan
petugas kesehatan kepala sampai ujung kaki noh, melakukan monitoring melakukan pemeriksaan
Prolanis? Apakah head to toe evaluasi, namun pada hasil kesehatan pasien seperti
sudah sesuai? Jika di lapangan BPJS kesehatan keluhan, penyakitnya,
tidak mengapa ? belum melaksanakan terapinya,pemberian
tugasnya dengan baik, yaitu resep obat, edukasi,
Oh tugasnya kita sudah sesuai, hanya sebagai penjaminan serta penanggung jawab
HS jadi tugasnya itu kayak ba periksa dana. Dokter keluarga
program membuat
misalnya e mo periksa pasien sebagai pelaksana kegiatan
Prolanis namun belum laporan untuk
datang kita amnesis kita Tanya diserahkan ke BPJS dan
melaksanakan tugas dengan
164
keluhannya apa, terus lihat
penyakit apa dia terapinya
bagaimana kemudian habis itu
kasi obat kita sarankan misalnya
kalo e sakit gula jangan dulu
minum yang manis-manis toh kana
ada obat ada medikasi dan non
medikasi karna saran apa yang
boleh dan tidak boleh apa yang di
hindari apa yang boleh dimakan
kalo mau di bilang sesuai dengan
SOP pelaksanaan Prolnis khusus
ACAP yah itu tadi untuk SOP Prolanis baik, seperti belum semua tembusannya dinas
sendiri saya sampai sekarang dokter keluarga kesehatan
melaksanakan 7 kegiatan
belum sampai baca sampai situnya
Prolanis. Pembagian tugas
jadi saya tugas-tugas sebagai antara dokter keluarga, staff
klinisi dokter cuma kalo ada serta peserta Prolanis yang
pasien Prolanis seperti gula kita sudah memiliki klub sudah
periksa gulanya, kita cek apakah sesuai dengan latar belakang
ada efek samping atau ga dari pendidikan dan kemampuan
perkembangan gula nya masing-masing petugas,
pendelegasian tugas dan
bagaimana betul betul pure medis
wewenang juga sudah sesuai
istilahnya, jadi kalo mau di bilang (Sitompul, 2016).
Prolanis itu tiap bulan harus bla
165
bla bla, Kalo untuk sesuai
alhamdulilah sudah sesuai sih
F Dikasi sesuai saja kalo di bilang
tidak sesuai, tidak sesuai iyo karna
memang tidak ada, sudah di
potong baru kita tidak ada kita
cuma program saja, tetap begitu
sudah karna sudah jalannya dari
sana saja kita, kalo lalu masih di
atas e maksudnya kita ada juga
kita dapat tapi tahun ini teada,
dokternya kan cuman kalo dokter
sudah tiap kelurahan beda beda
dokternya tidak itu terus misalnya
satu bulan germas 4 kali, bukan
itu dokter terus dia kan pindah
pindah di lere di baru, di lere lain
di baru lain kalo pindah kesini
lain disini juga lain begitu dia
H Yah buat laporan habis
diselenggarakan buat laporan
serahkan ke BPJS dan
tembusannya dinas, harus sesuai
dia sesuai jadi tidak bisa tidak
166
sesuai dan dia selalu sesuai karna
dia butuh butuh latian cepat untuk
tau jadi tidak bisa tidak tau begitu
wajib tau wajib laksanakan
11. Bagaimana upaya Ha itu harus kalo ada lansia- Pelatihan untuk karyawan Upaya yang dilakukan
yang dilakukan lansia yang kurang aktif datang itu dapat efektif pada untuk meningkatkan
untuk FS pemberdayaan sumber daya kemampuan tenaga
harus dikunjungi, itu saja
meningkatkan kunjungan rumah, home visit, manusia, kondisi ini muncul pelaksana Prolanis
kemampuan tenaga belum ada sampai saat ini, cuman karena pelatihan dapat dengan bekerja
yang terlibat dalam kalo penyuluhan-penyuluhan membahas lebih dalam semaksimal mungkin
Prolanis ? pernah penyuluhan-penyuluhan di mengenai kondisi serta tidak adanya
posyandu organisasi. Pemberdayaan pelatihan tetapi hanya
(teada e , yang pegang program sumber daya manusia dapat berupa sosialisasi dari
yang tau itu, selama ini saya disini membawa kinerja positif BPJS membahas terkait
tidak ada untuk saya, tidak ada dan efisiensi dalam proyek berapa yang pasien
untuk saya ) pengembangan suatu Prolanis yang tidak
program (Basri, 2013) datang berkunjung serta
Hai saya kurang tau itu, upaya
HS revisi atau
nya kita sih e kerja disini kerja toh
pemberitahuan
semaksimal mungkin sebaik
mungkin jadi kalo misalnya e
menangani yah semaksimalnya
kita bisa
Kalo segi klinis sih Alhamdulillah
bukan waktunya sombong apa
167
ACAP Cuma sudah cukup sih sudah
lumayan bagus kita menangani
sama mendiagnosa penyakit kalo
dari masalah klinis kalo masih
berhubungan dengan administrasi
mungkin memang ehm apa kurang
kedua belah pihak isitilahnya
seperti saya kayak gimana yah
kayak malas mau nanya soal
administrasi ke pihak administrasi
Prolanis, yang dari Prolanisnya
juga mungkin karna tugasnya
terlalu banyak jadi kadang mereka
suka agak suka jarang turun kasi
tau soal peraturan Prolanisnya itu
aja sih sebenarnya kalo istilahnya
mau di bilang kinerja Prolanis
tiap hari alhamdulilllah kita sih
kalo saya bagus
F Pelatihan, pelatihan Prolanis kalo
pelatihan dari Prolanis tidak ada
kalo untuk membicarakan masalah
Prolanis ada tapi itu dari BPJS,
misalnya sosialisasi tentang
168
berapa yang pasien Prolanis yang
tidak datang kalo itu ada dari
BPJS saja, kalo dari sini, kayak ini
misalnya kita harus kunjungi
pasien yang tidak datang itu kita
Tanya
H Kalo puskesmas tidak ada tapi
kalo BPJS ada jadi BPJS selalu
yang panggil untuk ada pertemuan
itu kalo setiap ada revisi
perbaikan atau apapun pasti di
beritahukan minimal di WA di
grup kana da WA grup, oh nda
ada lagi pelatihan kan sudah
dilatih jadi tinggal ada revisi
perbaikan atau pemberitahuan
Cuma itu saja
12. Bagaimana proses Pelaksanaannya disini ee rutin Pratiwi (2017) bahwa Belum semua kegiatan
pelaksanaan pada tiap bulan ada he’e, he’e itu ada apabila ada informasi Prolanis berjalan
Prolanis ? FS penting yang harus dengan baik
yang biasa tidak ikut, makanya
yang nda ikut begitu biasa kita disampaikan kepada peserta Pelaksanaan kegiatan
datangi ke rumah nya Prolanis, PIC Prolanis edukasi yang dilakukan
Pelaksanaannya Prolanis selama menggunakan media oleh dokter di bagi per
HS ini berjalan tapi belum maksimal elektronik, yaitu grup kelurahan. Kegiatan
whatsapp yang edukasi atau
169
kayak pasien yang harusnya rutin
tiap bulan ambil obat di kimia
farma tapi beberapa ada yang
tidak rutin tiap bulan datang
ambil, ada juga kegiatan senam
tiap bulan atau tiap minggu
konsultasi keluhannya mereka,
baru itu juga kalo Prolanis itu ada
dorang juga dikasi edukasi
melalui penyuluhan oleh dokter
terus itu juga kalo misalnya kayak
dorang pemeriksaan gula atau
mau tensi beranggotakan peserta penyuluhan digabung
Pelaksanaannya alhamdulillah Prolanis dan kader. dengan kegiatan
bagus kok, lancar, itu aja kurang Pelaksanaan home visit Germas yang bekerja
ACAP sosialisasi buat buat dapat dilakukan ketika peserta sama dengan PTM
Prolanis baru, kalo saya eeh kita Prolanis tidak hadir dalam 3
kali berturut-turut selama Pelaksanaan kegiatan
disini di bagi per kelurahan kalo
satu bulan. Home visit senam dilakukan
saya di ujuna sama silae,
merupakan langkah yang bekerjasama dengan
sebenarnya sih kalo kita disini
penting dalam memantau kegiatan Germas tiap
Prolanis itu program tiap bulan
peserta yang kurang aktif, minggu dalam sebulan,
dalam artian tiap bulan itu
diperlukan peran aktif tetapi kegiatan senam
pasiennya berobat untuk satu
petugas kesehatan dalam hal masih terdapat beberapa
bulan tapi kalo misalnya kita turun
ini tim Prolanis bergerak
170
itu ga tiap bulan sih cuma kalo
ada masalah, kalo germas itu kan
kita lebih ke penyuluhan
sosialisasi sampa istilahnya kita
juga ada eh kerja sama ptm
penyakit tidak menular misalnya
kita tensi periksa gula puasa
kolestrol kalo misalnya disitu
terdapat ada yang memang usia
lanjut diatas 35atau keatas atau
sampai 45 keatas tensinya tinggi
atau kolestrol gula sama tinggi itu
kita suruh berobat ke puskesmas BPJS Kesehatan (2015) peserta Prolanis yang
begitu caranya, iya jadikan tiap status kesehatan dilakukan tidak datang serta
dokter ada tanggung jawab oleh FKTP kepada peserta datang tetapi lambat
kelurahan jadi itu tiap tiap germas terdaftar yang meliputi mengikuti senam,
turun pemeriksaan tekanan darah peserta datang setelah
F Sudah berjalan dengan lancar, dan pemeriksaan kadar gula senam selesai
kadang mereka di telfon tidak di darah oleh tenaga kesehatan. dilakukan,
angkat kadang yang lansia tidak Jadwal pemeriksaan
punya nomor hp kita mau disesuaikan dengan masing- Kegiatan pemeriksaan
konsultasinya kemana bagus kalo masing FKTP. kesehatan yang terdiri
anaknya menjelaskan, bagus kalo dari tensi, pemeriksaan
di jelaskan lebih bagus saya beli Dokter keluarga yang ada di gula puasa, apabila
Kabupaten Pekalongan
berjumlah 18 orang, dimana
171
daripada minta di kantor tapi
tidak dikasi senam saja bu kita
ada senam Prolanis, bu boleh kita
undang ibu senam, nanti sudah
selesai senam baru datang jadi
serba salah kita ditelfon sudah
selesai senam oh saya disuruh
kemari ibu jam 7 disuruh datang
sudah jam 8 sudah selesai, nah
tidak mungkin kita adakan senam
jam 8 semntara kita juga disini
pelayanan toh makanya saya tidak
anu, sudah ehm satu pasien instruktur berasal dari terdapat pasien yang
Prolanis itu belum tentu dia punya instruktur formal dan peserta memiliki tensi dan gula
hp paling hpnya anaknya bagus Prolanis yang memiliki darah tinggi maka
anaknya kalo eh orag dari kantor kemampuan dalam
diarahkan untuk datang
saja itu teusah apalagi kayak dia memimpin senam sehat
untuk lansia. Selain itu berobat ke puskesmas
pergi belikan obat anaknya eh
kegiatan lain berupa
pergi daripada saya pergi disana Kegiatan sms gateway
kegiatan sosial dalam
dari sini ke kimia farma baru bisa kegiatan Prolanis, tidak dilaksanakan
keluar lewat dari situ juga tidak pembuatan seragam antara karena peserta Prolanis
bisa jadi serba salah, ini anggota, dan kegiatan rata rata yang mengikuti
sedangkan ini kalo dia datang aa resfreshing berupa kegiatan Prolanis adalah lansia
ada kejadian dia datang dia wisata (Sitompul, 2016) yang beberapa tidak
172
terakhir ambil di tahun 2017 dia
ambil itu cuma dua kali ambil
obat 2 kali dia ambil obat jadi
saya Tanya ibu kenapa eh ibu
soalnya saya lalu kemari tidak
dikasi obat makanya sekarang
selama ini beli obat sampai
sekarang, sy bilang ibu rugi kalo
ini kita kasikan resep khusus 30
hari tapi kalo habis usahakan
sebelum tgl 27, 26 sudah boleh
kemari ambil kembali itu obat
nanti kan tiap satu bulan satu memiliki handphone,
bulan kemari lagi toh oh iyo bu, ada yang memberikan
saya kasi tau lagi anaknya, ibu nomor hp tetapi tidak
tidak bisa ibu datang anaknya saja aktif,
disuruh kemari oh iyo kita mau
lihat itu ada tidak dia datang di Kegiatan pemantauan
bulan depan di tanggal 27 karna status kesehatan belum
kalo kita senam kita cari juga semua peserta rutin
pasien Prolanis kita karna belum mengambil obat di
tentu dorang semua yang datang apotek kimia farma,
toh jadi kita tanya pak berobat dimana tiap bulan
dimana sebelumhya biasa ditanya peserta harus
173
anu dikamonji cuman saya punya
6 bulan belum saya bayar
masalahnya dulu kata pernah
bayarnya 1 tahun 2 kali 1 2 kali
itu dia bayar tipa bulan tapi begitu
dia masuk rs dia dimintakan denda
jadi dia heran saya denda
darimana selama ini saya bayar
bpjs itu 1tahun 2 kali jadi saya
bayar itu 6 6 bulan yang herannya
itu denda dariman kecuali
mungkin dia selama ini 1 bulan
tidak pernah bayar lagi annti mengambil obat dan
bayar lagi 2 bulan ah mungkin dia masih terdapat beberapa
anu akhirnya dai di rawat 1 juta pasien yang membeli
lebih dia bayar dendanya jadi sy obat diluar dari kimia
bilang bgni pak kalo denda itu farma, padahal obat
dari situ dia bilang beh malas tersebut gratis di ambil
saya lebih baik saya beli obat jadi di kimia farma.
kita mau bilang apa kalo begitu
jadi sy Cuma blg pak kalo boleh Kegiatan home visit
pak bayar saja pak berapa bpk dilakukan dengan
beli obat berapa bapak bayar saya kerjasama dengan
bilang kalo bapak cmn bayar 50 program PISPK salah
174
rb yang 51 itu toh yang kelas 2 satu kegiatannya adalah
tapi kalo bapak beli obat kan tiap kunjungan rumah yang
minggu taantu toh tiak mungkin dilaksanakan setiap hari
bapak beli 1 bulan sementara itu pasca gempa karena ada
oh iya bun anti saya tanyakan dulu instruksi, Peserta yang
sama anak saya jadi kita mau blg dikunjungi adalah
apa kita datangi sudah itu pasien peserta yang memiliki
malahan kita bilang BPJS nya nomor handphone tidak
mana ini oh bapak pasien kamonji aktif,tidak berobat,
oh pasien Ht juga, iya saya setiap bulan di hari hari
memang cuman lantaran ini di tertentu, tiap bulan
putus disitu, pokoknya ini sms ini tidak semua peserta
sebelum habis gempa itu, mau pigi Prolanis dikunjungi ada
di rumah ? ada sih itu cuman yang dikunjungi bulan
inikan dikasi satu dengan anu ini bulan depan tidak
dengan apa pispk . pispk itu ada dikunjungi karena
kunjungan toh jadi dikasi masuk banyaknya pasien
nanti disitu, tidak PISPK memang Prolanis, tetapi untuk
so ada e Prolanis juga memang so sekarang home visit
ada itu pispk karna kunjungan belum dilaksanakan
rumah juga itu toh dan disitu kita kembali karena
tau pasiennya kita memang datang kendala dengan
pasien PRB tidak, kita ini semua penanggung jawab
ada jadwal semua termasuk saya Prolanis juga memiliki
beban ganda dimana
175
ada juga jadwalku jadi tetap kita juga harus
semua puskesmas yang memang melaksanakan program
turun ada semua memang jadwal Kesling serta terkendala
jadwalnya jadi turun, kan itu ada dengan dana
laporannya juga, iyo karna dorang transportasi.
jumlah disitu tapi kemarin tapi
Serta masih kurangnya
kemarin sudah bicara di bilang
sosialisasi untuk
tidak usah karna ada PISPK kalo
mendapatkan pasien
kemarin pertemuan dari BPJS dia
Prolanis baru
bilang begitu jadi kita langsung
batanya bagaimana kalo yang
tidak datang baru kita mau
kunjungi terus kita ambil dana
transportasinya darimana, tidak
PISPK nanti kita kurang
jumlahkan saja berapa pasien
HTnya, PISPK ini habis gempa
karna memang kita habis itu
mobile turun turun nanti sudah
kita, kalo dulu pasca gempa kita
tiap hari kalo ini so teada kita ini
kalo sekarang, kalo PISPK ada
kalo dulu kan kita hari-hari turun
toh ada memang jadwalnya jadi
176
kita hari hari turun pergi tensi
misalnya di huntara kita tetap ada
pagi sore, karna dulu kan instruksi
toh, tapi ini tetap di PISPK kita
tetap turun ada memang pokoknya
kita harus capai target misalnya
kayak saya saya punya 140 rumah
jadi itu harus habis itu saya anu
nanti dilihat disitu toh berapa
pasien yang Prolanis disitu kita
laporkan lagi, memang harus
sesuai itu 140 itu kecuali mungkin
masih maso datanya disitu tapi
maksudnya dia masih hidup
ternayata pasca gempa mereka itu
sudah tidak ada Cuma ini memang
saya belum turun ini, soalnya saya
ini ada program juga iya saya kan
kesling huum saya mau turun
programku juga karna karna kita
juga ini kana da PISPK nanti dari
PISPK itu kita sudah diliat juga oh
ini pasiennya ini misalnya HT
disitu kita kunjungi toh, kalo
177
kemarin maunya takutnya kitorang
kalo saya bicara dengan kapus
takutnya mau gabung dengan
PISPK tapi nantilah tetap juga
saya turun nanti cuma nanti ini
dia punya transportasi ini, ada sih
kemarin kalo dari BPJS dia minta
itu dari ada dananya puskesmas
hee cuma saya dorang saya kasi
tau cuma dorang bilang kalo boleh
jangan dulu karna dia bisa apa e
PISPK iya hee
H Yah seperti pasien yang lain kan
mereka pengambilan obatnya yang
membedakan biasa kalo tidak ada
disini disiapkan maka mereka
akan ambil di kimia Farma itu
seperti yang lain biasa kalo dia
tidak muncul nanti dihubungi
begitu kan dorang dan nomor HP
maka lebih terkoordinir, iya
terlaksana kalo tidak terlaksana
keliatan nanti itu salah satunya di
kunjungan rendah atau tidak naik
178
sama sekali, home visit ada home
visit itu apa kunjungan rumah yah
kunjungan rumah salah satu yang
selalu dikunjungi itu biasanya
tidak memiliki HP tidak aktif
HPnya ada nomor dikasi tidak
aktif HPnya dikunjungi rumahnya
baik oleh petugas Prolanis
maupun petugas Pustu, dia
sebenarnya itu home visit setiap
bulan, dalam setiap bulan itu ada
hari hari tertentu dikunjungi karna
itukan banyak petugas Prolanis
tidak mungkin setiap minggu
dikunjungi orang yang sama toh
minimal belum tentu bulan ini
bulan depannya dikunjungi lagi
bisa jadi yang lain lagi dikunjungi
yah hanya untuk memastikan
kenapa tidak aktif HPnya kenapa
tidak berobat toh karna untuk
menghubungi mungkin dia tidak
aktif, ada yang sudah dikunjungi
dia bilang selama ini saya sudah
mengkonsumsi A B C D sehingga
179
saya tidak perlu lagi ke Puskesmas
Cuma untuk mengetahui saja yang
penting kan dia kontak petugas
180
terakhir obat ini dikasi saya
insulin untuk gula, iye kalo
masalah obat kan a da juga dikasi
obat untuk satu bulan habis lanjut
lagi saya penyakit saya kan gula,
ee biasa tiap minggu ee ada hasil
hasilnya disitu, ini terakhir masih
anu ini dari Puskesmas ee apa ee
rs umum e dia kasi saya rujukan
dari Puskesmas ke rumah sakit
umum ini hasilnya gula ada semua
ini, iye tiap bulan, Ee pernah
dikunjungi di rumah ada dari
Puskesmas iye, biasa 1 kali satu
bulan iye, kan samping rumahku
ada posyandu disitu biasa kita di
periksa darah apa semua kan
bawa alat dari Puskesmas untuk
masyarakat disitu, iye petugasnya
iye ada semua rame rame itu biasa
6 orang dipanggil masyarakat itu
toh tetangga tetangga
diKelurahan baru situ, iye kan
ada nomor telfonku itu apa
namanya kalo olahraga disitu
181
dipanggil semua yang maso itu,
pokoknya kalo ada acara acara di
Puskesmas pasti saya hadir ada
ibu haji itu siapa namanya. Di bel
saya pak lendre hari sabtu ikuti
semua acara acara saya datang
13. Apa saja hambatan Ehm nda ada sih Tidak semua bentuk Hambatan pada
yang terjadi dalam FS kegiatan program pelaksanaan Prolanis
kegiatan Prolanis ? pengelolaan penyakit kronis yaitu kurangnya
Ha itu saya belum tau karna dapat dilakukan sesuai
HS sosialiasi mengenai
belum turun juga Prolanis, apa pedoman Prolanis dengan
alasan tidak ada tempat, Prolanis, kurangnya
belum pernh saya turun kegiatan
kesibukan, dan peserta yang komunikasi antara
itu Selama 3 minggu ini full di poli
tidak bersedia sehingga penanggung jawab
sama di klinik sore jadi kalo untuk
pengimplementasian Prolanis dengan dokter,
turun turun lapangan saya belum Prolanis belum optimal Kurangnya pengetahuan
ada mandat dari atasan disuruh (Assupina, 2013). pasien dalam
turun, kan kita dokter ada 4
Komunikasi dalam program pengambilan obat
bapegang itu masing masing
Prolanis di Puskesmas karena faktor usia yang
kelurahan apa wilayah itu eh 5
Halmahera dilakukan mengikuti Prolanis rata
ada 5 sorry 1 di lere jadi masing dengan cara koordinasi. rata lansia, serta
masing itu pegang ada beberapa Program Prolanis keterbatasan
kelurahan jadi tanggung jawab membutuhkan koordinasi
penanggung jawab
toh, kalo misalnya saya pegang antara BPJS kesehatan
sebagai penanggung jawab dalam menberitahukan
kamonji jadi kalo ada yang apa
program, Puskesmas sebagai keharusan mengambil
ada pasien yang di kamonji
182
misalnya ada yang aneh-aneh salah satu bentuk FKTP obat ke pasien karena
dokternya perlu lihat bidannya yang melaksanakan program peserta Prolanis yang
dan peserta sebagai sasaran banyak serta beberapa
tidak bisa, perawatnya tidak bisa
dari program ini. BPJS
iya saya wilayah kamonji kalo dr pasien memberikan
mengkoordinasikan
F siranindi kalo dr a saya kurang pelaksanaan Prolanis kepada nomor telepon yang
tau puskesmas melalui email tidak aktif.
Prolanis ini yang agak kurang (Utomo, 2019).
sosialisasi, jadikan kalo di
ACAP Puskesmas ada pasien PRB sama
pasien Prolanis padahalkan
sebenarnya kalo kita mau lihat
langsung itukan agak sama toh eh
cuman ternyata saya juga kurang
mengerti apa bedanya PRB dan
Prolanis yang kurang menurut
saya ini hanya sosialisasi
mengenai Prolanis karna kan kalo
dari puskesmas kelebihannya
Prolanis itu kita bisa kirim pasien
buat kalo misalnya untuk gula
sama tensi kita bisa periksa fungsi
ginjalnya di Prodia, itu untuk
Prolanis tapi kan disini
kebanyakan PRB dan Prolanis,
183
saya juga baru tau ternyata PRB
harus ada persyaratan khusunya
baru masuk Prolanis jadi kalo
saya memang lebih ke kurang
sosialisasi mengenai Prolanis ke
pasien he’e, nah itu dia sosialisasi
sebenarnya harusnya ibu F Cuma
isitlahnya memang mungkin saya
sama ibu fitri kurang komunikasi
soal administrasinya karna kan
kalo misalnya saya Cuma tau kalo
misalnya ada germas nya dikasi
ibu F
F Hambatannya itu itu saja pasien
nya itu tidak mengerti sebenarnya
itu obat itu tidak bisa putus tapi
dorang pasien begitu jadi kita
serba salah alasannya sebenarnya
kalo namanya sebenarnya obatnya
pasien Prolanis itu seumur hidup
tapi dorang tidak mengerti jadi
susah juga kita menjelaskan hama
kalo yang satu dijelaskan lagi
yang satu dijalaskan lagi hama iyo
184
kalo satu satu makanya itu yang
kemarin dia so panggil saya saya
bilang eh turun dulu kau ada
pasien disini jadi saya lagi
menjelaskan sementara sampai 10
orang bagus kalo dia datang 1
kali, dari dokter baru dia pigi
dikasi nomor diloket habis dikasi
nomor baru dia ke rmh sakit
dokter minta juga, yah itu juga
sudah Prolanis tugas itu, kalo itu
dia masuk di obat, jadi dia ambil
sini, dia datang disini ambil obat
disini sendiri kalo kita mau
kunjungi dia mau bawakan dia
obat ya Allah yang mana mau
dipigi akan yang mana di tau yang
mau sakit itu masalahnya itu hp di
telfon tidak aktif bagus kalo aktif
dikasi tau sama anaknya tapi
belum tentu itu anaknya mau di
bawa, yang lain seperti apa semua
disitu itu ha kalo itu tidak ada
sudah hambatanya itu karna itu
185
memang sudah prosedur yang
dibikin memang so lama itu tidk
ada Cuma yang kendalanya itu
Prolanis yang dihubungi itu tidak
datang, he’e iyo iitu iyo sudah
hambatan itu karna kasian
sekarang Prolanis kira kira umur
50 60 ada pegang hp tidak terus
kalo dia masih aktif masih ada
tapi kalo dia sudah tidak aktif
tidak mungkin, saya mau baliat
setengah mati mau pegang hp
begitu lagi
H Koordinasi antar anu dengan anu
peserta Prolanis untuk kegiatan
tertentu biasanya agak sulit tidak
semua tapi ada orang orang
tertentu kalo kita bikin kegiatan
peserta nya susah hadir jadi
orangnya biasanya kecendrungan
orang orang itu saa kalo si A si B
sampai si Z saja yang muncul itu
itu saja selalu yang muncul yang
lain susah
186
14. Bagaimana cara Ee selama ini belum ada hee, Ketidakpatuhan mengikuti Untuk mengantisipasi
untuk cuman itu saja kayak yang malas- kegiatan Prolanis ada terjadinya hambatan
mengantisipasi jika FS hubungan antara dalam pelaksanaan
malas datang kunjung pasti itu
pemahaman tentang Prolanis yaitu dengan
terjadi hambatan kita kunjungi di rumahnya, malas instruksi, kualitas interaksi, menlaukan kunjungan ke
dalam pelaksanaan dia berkunjung dukungan keluarga, rumah pasien,
Prolanis ? Yah itu seperti kita harus kunjungi keyakinan, menghubungi peserta
HS peserta Prolanis ee yang tidak rutin sikap dengan Prolanis, melakukan
mengikuti kegiatan supaya ketidakpatuhan mengikuti konfirmasi mengapa
kesehatannya mereka tetap terjaga kegiatan Prolanis. kualitas tidak aktif, serta
interaksi dan sikap melakukan komunikasi
merupakan faktor yang dengan petugas Prolanis.
Ehm hambatannya sih kalo kita
paling dominan dalam
dari klinisi hanya soal BPJS nya hubunganya dengan
ACAP nih BPJS nya dalam artian ketidakpatuhan mengikuti
biasanya Prolanis kan juga ambil kegiatan
obat tiap bulan ehm kita biasanya Prolanis (Harniati, 2018)
mau kasi obat lagi nih bikin tiap
bulan kartu BPJS nya mati karna
belum di bayar menunggak jadi itu
harus kita kondisikan lagi dengan
pasien dengan petugas BPJS ee
sebenarnya masalahnya kita dari
situ aja sama itu aja betul-betul
kurang sosialisasi dari petugas
Prolanis nya ke pasien
187
F Yaitu kita maksudnya kita tetap
terus berusaha bagaimana
caranya dorang makanya kayak
kemarin punya kapitasi lagi turun
karena memang itu merah nah jadi
urusannya kita telfon saja tapi
kalo tidak maso cukup sudah itu
noh, aih sy tidak tau itu yang anu
jasa
H Dia Cuma bisa yang penting dia
ada kontak selesai, disaat kita
tidak ketahui keberadaannya
kondisinya kita cukup kontaknya
saja konfirmasi ada apa kenapa
sehingga kita bisa jadi alasan
sewaktu waktu disaat kita
dibutuhkan toh itu saja
15. Bagaimana Iya itu sama pemegang Pengawasan dilakukan secara Pengawasan
process programnya toh, heeh biasa berkala melibatkan seluruh pelaksanaan Prolanis
pengawasan, FS tim Prolanis dan PIC Prolanis dilakukan oleh
dorang datangi tiap bulan, itu kalo
apakah ada dorang nda datang toh kalo BPJS (Latifah, 2018) . penanggung jawab
pengawas khusus posbindu selalu ada selalu program dan kepala
pada pelaksanaan posyandu yang datang lansia kalo puskesmas yang
Prolanis ? yang lansia yang nda datang- dilakukan tiap bulan
188
datang berkunjung didatangi saja
ke rumahnya, diawasi juga minum
obatnya harus rutin toh
Ada, kan biasanya habis Prolanis
HS itu kan mereka ada data, datanya
itu yang dilihat sama ketua tim
Prolanisnya
189
H Ada langsung kapus, tapi kita ada
komunikasi antara petugas
Prolanis dengan kapus gitu
16. Bagaimanakah Kalo itu kayaknya kita bulan ini Output pada penelitian ini Capaian Prolanis belum
capaian Prolanis kurang yang datang anu lansia adalah tingkat keberhasilan 100%, dilihat dari angka
selama ini di FS
nya makanya itu jadi itu jadi pelaksanaan program kunjungan peserta yang
Puskesmas ? tugasnya kitorang untuk datangi Prolanis di Puskesmas Tegal rutin dengan jumlah
kunjungi orangnya, memang Gundil. Rasio Peserta keseluruhan peserta
belum tercapai belum 100%, Prolanis Rutin Berkunjung Prolanis serta dilihat
masih kurang, ada waktu itu kita ke FKTP adalah indikator dari rutinnya pasien
kalo nda salah masih 70 berapa % untuk mengetahui yang melakukan control
itu yang datang kan harus sesuai pemanfaatan FKTP oleh untuk menghindari
dengan berapa Prolanis, pokoknya Peserta Prolanis dan kejadian yang lebih
saya kurang tau berapa kesinambungan FKTP parah dari pesertanya
Prolanisnya kamonji tapi yang dalam melaksanakan sendiri sebagai peserta
datang berkunjung 70an % pemeliharaan kesehatan Prolanis serta agar tidak
Capaiannya sih kalo selama ini Peserta Prolanis menjadi PRB.
HS yang saya dengar dengar sih sebagaimana dijelaskan
sudah bagus sudah mencukupi, dalam pasal 31 ayat (2) pada
jumlahnya Peraturan BPJS Kesehatan
Nomor 2 Tahun 2015. Rasio
Kendalanya kita bukan hanya di Peserta Prolanis Rutin
Prolanis sih dengan pasian PRB Berkunjung (RPPB) ke
ACAP dengan pasien pasien penyakit FKTP merupakan jumlah
kronis kurangnya datang secara
190
regular jadikan itu datang secara peserta Prolanis yang rutin
regular tiap bulan biasanya kan berkunjung ke FKTP
harusnya habis tidak habis obat tiap dibandingkan dengan
bulan datang jadikan datang itu kita jumlah peserta Prolanis
konsultasikan penyakitnya kita terdaftar di FKTP dikali 100
periksa gulanya kalo mmg ada gula (seratus) dengan hasil
dan langsung kita tensi cuman perhitungan dalam persen.
kendalanya kita di pasien mungkin
apakah memang pasien itu kurang
edukasi kah atau bagaimana kurang
tau biasanya e Alhamdulillah sudah
mulai sedikit cuma masih ada pasien
yang datangnya tidak tiap bulan
untuk control jadi mereka itu setiap
datang kalo obatnya habis padahal
kan sebenarnya obat itu didosiskan
pas 30 berarti kan harusnya lebih
dari satu bulan dia tidak datang
berarti dia ada lompat lompat
minum ibat tidak beratur itu aja sih
sebenarnya, capaiannya bagus kok
alhamdulillah kalo mau di bilang
sempurna sih belum cuman
Alhamdulillah makin bulan ke bulan
dia ada perkembangan makin,
191
dilihat dari angka kunjungan
jadikan kalo datang di loket dilihat
nomor bpjsnya pas diinput ketahuan
ini Prolanis misalnya ada jadi dari
database, setau saya database
Prolanis dibandingkan semuanya di
bagi jumlah kunjungan tiap bulan ini
itu sih biasa yang anunya di pake,
angka kunjungan alhmdulillah bagus
kok walaupun kita memang sempat
kurang itu lagi karna kunjungannya
ee kadang kadang males datang
pasiennya beli obat sendiri.
F Capaiannya belum 100%, diliat
anu kunjungan, kunjungannya
dorang datang disini misalnya
kayak satu bulan paling disana
40an , kunjungannya iyoo diliat
dulu dari kunjungannya,
kunjungannya kira kira pasien
seberapa itu pasien Prolanis
datang semua tidak, belum sih,
kunjungan diliat dulu dari
kunjungan, kunjungan itu berarti
diiat, kunjungan kita lihat dulu
192
kunjungan yang itu berarti dilihat
H Sebenarnya untuk menghindari
kejadian yang lebih parah dari
pesertanya sendiri sebagai peserta
Prolanis toh, kan lebih supaya
terkontrol karna dia kan eeh
semua lansia semua menedrita
penyakit antara degeneratif atau
yang sudah akut toh jadi harus
terkontrol semua dan semua tidak
menjadi PRB tidak menjadi lebih
parah lagi itu namanya di atasnya
Prolanis peserta PRB yang lebih
parah
17. Bagaimana upaya Itu di home visit , yang malas Komunikasi dilakukan Upaya yang dilakukan
yang dilakuan malas datang harus dikunjungi, ee antara sesama aktor untuk memperbaiki
untuk memperbaiki FS pelaksana kebijakan dan Prolanis yaitu dengan
bagusnya memang harus saling
antara pelaksana kebijakan
Prolanis ? berkunjung, supaya kita tau melakukan home visit
dengan masyarakat dimana
pemeriksaan kesehatannya dorang dalam implementasi agar pasien rajin
toh, karna kan yang rata rata Prolanis selain komunikasi berkunjung ke
datang Prolanis itu lansia antar pelaksana Prolanis puskesmas untuk
Ee harus dilakukan home visit juga ada komunikasi yang pemeriksaan kesehatan,
HS supaya mereka rajin dan rutin toh dilakukan dengan peserta memperbaiki
untuk mengikuti semua kegiatan Prolanis (Sukowati, 2013). komunikasi antara
Prolanis dengan memperbaiki petugas Prolanis
193
komunikasi dari pelaksana Prolanis
dan peserta Prolanis
194
karna memang banyak juga
tugasnya jadi kalo saya sih
memang dari segi tenaga memang
kalo di bilang kurang sebenarnya
kita juga kurang yah karena
memang jumlah pasien Prolanis
yang agak banyak jadi kayak
tidak mungkin juga untuk
dikunjungi satu persatu pasien
yang sudah lama tidak datang jdi
sebenarnya itu aja sih isitlahnya
komunikasi antar petugas sama
pasien, terus kalo boleh juga itu
petugas Prolanis nya eh
komunikasi sama klinisi karna
kalo klinisi belum tentu masih buat
kalo soal gitu
F Sebenarnya kita harus turun, tapi
dengan kondisi seperti saya
kesling tidak mungkin disitu
sebenarnya, cuma mau tidak mau
karna tugas saya karna saya
bukan cuma disitu saya ini turun
lapangan turun hotel saya punya
195
kesling juga toh tidak mungkin
Cuma itu makanya itu dibuat
sabtu, sabtu atau jumat masih
banyak itu, tidak ada lagi
H Kontak, hee kontak hm dengan
peserta Prolanis, kontak saja
cuman kontak karna kan kalo
kontak bisa dia datang bisa juga
tidak
196
LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI PENELITIAN
197
Gambar III wawancara bersama informan biasa
198
Gambar VI wawancara bersama informan tambahan
199
Gambar IX stetoskop
200
Gambar XI rekapitulasi kunjungan Prolanis bulan Juli
201
IDENTITAS
RIWAYAT PENDIDIKAN
Taman Kanak-Kanak : TK Alkhairat (2003-2004)
Sekolah Dasar : SD Alkhairat (2004-2010)
SMP : MTSN Model Palu (2010-2013)
SMA : MAN 2 Model Palu (2013-2016)
Universitas : Universitas Tadulako (2016-2019)
202
208
209