Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN GENDER DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI

NAMA: FRANSISKA EVALIANA YOLMEN

NIM: BS22029

PRODI: S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas rahmat dan penyertaannya
sehinggah saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari
makalah ini adalah Gender.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan Terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Asuhan Kebidanan. Saya juga ingin mengucapkan
Terimakasih kepada Ibu saya yang sudah memberi dukungan secara Moral dan Moril kepada
saya, kepada teman-teman saya serta pihak-pihak yang membantu saya sehiggah Makalah saya
dapat terselesaiakan.

Dengan menyadari bahwa makalah yang saya susun ini jauh dari kata sempurna maka saran dan
kritik yang membangun senantiasa saya terima. Semoga makalah yang saya buat ini dapat
bermanfaat untuk saya, teman-teman program studi kebidanan dan semua orang yang membaca
makalah ini.

Surakarta 10 November 2022

Tertanda,

Fransiska Evaliana Yolmen


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebidanan berasal dari kata “Bidan” yang artinya adalah seorang yang
telah mengikuti pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat
ijin melakukan praktek kebidanan.
Dalam pelayanan kebidanan manajemen adalah proses pelaksanaan pelayanan
kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai
pendidik. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan yang
dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dengan
semua situasi, akan tetapi setiap langkah tersebut biasa dipecah-pecah kedalam tugas-
tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi.
Kematian ibu masih merupakan masalah di negara berkembang termasuk di
Indonesia. Penyebaabb buruknya kesehatan reproduksi di Indonesia antara lain
sosioekonomi dan pendidikan yang rendah, budaya tidak mendukung, khususnya yang
berkaitan dengan ketidaksetaraan gender, misalnya hubungan peran sosial laki-laki dan
peran sosial perempuan dalam suatu masyarakat memengaruhi usia perkawinan dan
pengendalian kelahiran yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan reproduksi
perempuan. Keberhasilan dapat dicapai secara maksimal bila semua faktor penyebab
diperbaiki, tetapi hal ini tidak mungkin dilaksanakan jika faktor budaya yang berbasis
gender sulit diubah.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian gender ?
b. Apa perbedaan gender dan sex?
c. Bagaimana hubungan gender dalam pelayanan kebidanan dan kesehatan reproduksi ?
d. Apa saja macam dan bentuk diskriminasi gender ?
C. TUJUAN
a. Menjelaskan pengertian gender
b. Menjelaskan perbedaan gender dan sex
c. Memaparkan hubungan gender dalam pelayanan kebidanan dan kesehatan reproduksi
d. Menjelaskan macam dan betuk diskriminasi gender
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian gender
Gender merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat
dari nilai dan tingkah laku. Gender berasal dari bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis
atau tipe. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilakukan pada laki-laki dan perempuan
yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Gender adalah pandangan masyarakat
tentang pembedaan peran,fungsi dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang
merupakan hasil kontruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Rekayasa sosial yang menghasilkan perilaku diskriminatif yang menimbulkan
dampak negative, gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan
yang diharapkan sebagai laki-laki yang dibentuk masyarakat bukan karena perbedaan
(WHO,1998).
Artinya perbedaan peran laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial atau
budaya. Suatu sifat yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-
laki dan perempuan dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku,
keyakinan, mentalitas, dan emosi, serta faktor-faktor nonbiologis lainnya.

B. Perbedaan Sex dan Gender

SEX GENDER
Ciptaan Manusia Buatan Manusia
Bersifat Biologis (Kodrat) Bersifat Sosial, Budaya, dan Nonbiologis
lainnya
Tidak dapat ditukar Dapat berubah
Berlaku selamanya dan dimana saja Dapat ditukar
Berlaku tergantung waktu dan budaya setempat
C. Hubungan Gender Dalam Pelayanan Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi
Tingginya angka kematian ibu di latar belakangi oleh berbagai masalah salah satu
diantaranya adanya masalah gender yaitu adanya ketidakmampuan perempuan dalam
mengambil keputusan dalam kaitanya dengan kesehatan dirinya sendiri misalnya siapa
yang jadi penolong persalinan dan sebagainya. Seorang bidan harus memberdayakan
perempuan diaspek kehidupan,terutama pendidikan,kesehatan dan akses terhadap sumber
daya. Bidan dapat memperkuat kemampuan ditingkat nasional dan regional.
Kesenjangan gender dalam kesehatan reproduksi remaja dari data SDKI 2007
diketahui bahwa seitar 2,6 pasien wanita pernah kawin melakukan perkawinan
pertamanya pada kelompok umur 15-19 tahun.

 DAMPAK PERKAWINAN PADA MASA REMAJA


Tidak dapat melanjutkan pendidikan lagi karena peraturan sekolah yang tidak
mengijinkan siswa yang telah menikah untuk bersekolah. Secara mental remaja
yang masih sangat muda dapat dikatakan belum siap sepenuhnya menghadapi
kehidupan rumah tangga. Dilihat dari sisi reproduksi yang secara langsung diikuti
oleh kehamilan yang bias resiko pada keguguran atau pendarahan.

 ISU GENDER DALAM ELEMEN KESEHATAN REPRODUKSI


1. Kesehatan ibu dan bayi (safe motherhood)
a. Ketidakmampuan perempuan dalam mengambil keputusan
b. Sikap dan perilaku keluarga yang cenderung mengutamakan laki-laki
2. Keluarga berencana
a. Kesetaraan perKB yang timpang antara laki-laki dan perempuan
b. Perempuan tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan metode
kontrasepsi
c. Pengambilan keputusan
d. Ada anggapan bahwa KB adalah urusan perempuan karena kodrat
perempuan untuk hamil dan melahirkan
3. Kesehatan reproduksi remaja
a. Ketidakadilan dalam membagi tanggung jawab
b. Ketidakadilan dalam aspek oknum
c. Dalam tindakan aborsi illegal yang terancam adalah perempuan

 KEADAAN DAN MASALAH PEREMPUAN


Kondisi perempuan Indonesia :
1. Peraturan perundang-undangan yang diskriminatif terhadap laki-laki dan
perempuan adalah membeda-bedakan perundang-undangan antara laki-laki
dan perempuan.
2. Kekerasan fisik dan nonfisik didalam dan diluar rumah tangga
3. Perdagangan dan penipuan wanita
4. Ekploitasi bentuk tubuh alasan seni dan pariwisata
5. Kawin muda,cerai dan poligami

D. MACAM-MACAM DAN BENTUK DISKRIMINASI GENDER


Diskriminasi gender adalah perbedaan,pengecualian atau pembatasan yang dibuat
berdasarkan peran dan norma gender yang dikontruksi secara sosial yang mencegah
seseorang untuk menikmati HAM secara penuh. Berikut beberapa perilaku diskriminasi
akan menimbulkan dampak negatif yaitu :

1. MARJINALISASI (PEMINGGIRAN)
Kondisi atau proses peminggiran terhadap salah satu jenis kelamin dari
arus/pekerjaan utama yang berakibatkan kemiskinan
2. STERIOTIPE (CITRA BAKU)
Pelabelan atau penandaan yang sering kali bersifat negative secara umum sering
kali ketiladaan.
3. SUBORDINASI (PENOMORDUAAN)
Adanya anggapan bahwa salah satu jenis kelamin lebih rentang atau dinomor
duakan posisinya jenis kelamin lainnya.
4. DOUBLE BURDEN (BEBAN GANDA)
Adanya perlakuan terhadap salah satu jenis kelamin dimana bersangkutan bekerja
jauh lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
5. VIOLENCE (KEKERASAN)
Suatu serangan terhadap fisik maupun psikologis seorang, sehingga kekerasan
tersebut tidak hanya menyangkut fisik (pemerkosaan, pemukulan) tetapi juga non
fisik (pelecehan seksual, ancaman, paksaan, yang biasa terjadi di tempat umum,
rumah tangga dan tempat kerja).
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Persoalan gender bukanlah persoalan baru dalam kajian-kajian
sosial,hukum,kesehatan,maupun lainnya. Kajian tentang gender masih tetap actual dan
menarik, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum memahami persoalan ini.
Masih banyak terjadi berbagai ketimpangan dalam penerapan gender, sehingga
memunculkan terjadinya ketidakadilan gender, termasuk dalam hal kesehatan atau
reproduksi.

Kesetaraan gender merupakan suatu keadaan setara antara laki-laki dan


perempuan dalam hak secara hukum dan kondisi atau kualitas hidupnya sama.
Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi setiap manusia. Gender itulah
yang pembedaan peran, artibut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/publications/21353/peningkatan-informasi-tentang-kb-hak-kesehatan-
reproduksi-yang-perlu-diperhatika

https://www.scribd.com/presentation/482565387/KAJIAN-GENDER-DALAM-PELAYANAN-
KEBIDANAN

https://eprints.triatmamulya.ac.id/1399/1/74.%20Kesehatan%20Reproduksi%20dan
%20Keluarga%20Berencana.pdf

Anda mungkin juga menyukai