Insiden adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu disekelompok manusia, yang termasuk Insiden
adalah:
1. Angka Insiden
2. Angka Serangan
3. Angka Serangan Sekunder
4. Angka Prevalensi Point
1
Tujuan penyelenggaraan kesehatan haji:
1. Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan
2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah,
sampai tiba kembali ditanah air
3. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar /
masuk oleh jemaah haji
4. Meningkatkan kemampuan Teknis Medis petugas pemeriksa kesehatan calon
jemaah haji ditingkat Puskesmas dan Rumah Sakit
Umur harapan hidup didaerah-daerah di indonesia masih memiliki range yang lebar,
hal ini dihubungkan dengan faktor-faktor:
1. Perbedaan tingkat keberhasilan sosial ekonomi menurut heterogenitas wilayah
2. Perbedaan tingkat keberhasilan upaya kesehatan menurut heterogenitas wilayah
3. Perbedaan kondisi lingkungan di masing-masing wilayah
4. Perbedaan tingkat keberhasilan pembangunan sektor-sektor yang mempunyai
kaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan kualitas hidup, seperti
keberhasilan pendidikan, pertanian, perhubungan
2
2. Pemilihan lokasi perkemahan yang tepat
3. Pengaturan perkampungan perkemahan
4. Perlengkapan perkemahan yang memadai
A. PILIHAN TUNGGAL
3
penyakit dengan cara mengendalikan sumber penyakit dan/atau berbagai faktor
resiko penyakit secara paripurna, dalam satu perencanaan dan tindakan yang
terintegrasi berdasarkan fakta yang dikumpulkan secara sistematik, periodik,
terpercaya dalam satu wilayah
Mengapa perlu manajemen penyakit dimaksud?
A. Kejadian penyakit adalah inti permasalahan kesehatan masyarakat
B. Untuk mengukur kinerja kegiatan pengendalian penyakit
C. Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan dan Perawatan
D. Usaha Peningkatan Sumber Daya Manusia
E. Untuk Penelitian dan Pengembangan Program
4
Sebuah puskesmas melakukan pengamatan epidemiologi tentang penderita sakit
yang jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik maupun secara
laboratorika, akibat pemaparan pada komponen lingkungan dalam intensitas rendah
atau dosis kecil seperti bahan pewarna sintesis berbahaya
Apa Klasifikasi manifestasi klinik gangguan kesehatan tersebut?
A. Kelompok Penderita Akut
B. Kelompok Penderita Subklinik
C. Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
D. Kelompok Penderita Kronik
E. Kelompok Penderita Klinik
Menurut WHO, setiap tahun, jumlah kematian akibat diare pada balita, bayi bawah
lima tahun, di negara-negara berkembang sebanyak 1,5 juta jiwa. Akibat perilaku
masyarakat yang membuang kotoran secara sembarangan. Perlu upaya
pengendalian penyakit
Apa jenis sumber penularan menurut diagram F penyakit?
A. Faeces D. Fluid
B. Field E. Food
C. Flies
Menurut WHO, setiap tahun, jumlah kematian akibat diare pada balita, bayi bawah
lima tahun, di negara-negara berkembang sebanyak 1,5 juta jiwa. Akibat lingkungan
yang kotor. Perlu upaya pengendalian penyakit
Apa jenis sumber penularan menurut diagram F penyakit?
A. Faeces D. Fluid
B. Field E. Food
5
C. Flies
Menurut WHO, setiap tahun, jumlah kematian akibat diare pada balita, bayi bawah
lima tahun, di negara-negara berkembang sebanyak 1,5 juta jiwa. Akibat masyarakat
mengkonsumsi makanan yang tidak hygienis. Perlu upaya pengendalian penyakit
Apa jenis sumber penularan menurut diagram F penyakit?
A. Faeces D. Fluid
B. Field E. Food
C. Flies
6
tidak dilakukan setiap hari maka diperlukan upaya pengendalian penyakit atau
perlindungan kesehatan
Apa yang harus diperhatikan pada kondisi tersebut?
A. Adanya program kegiatan yang dipersiapkan dengan baik
B. Tidak terlalu dekat dengan jalan raya dan perkampungan penduduk
C. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos keamanan, pos kesehatan
D. Perkemahan putera terpisah dengan perkemahan puteri
E. Pemandangan disekitar lokasi menarik
7
Menurut Departemen Kesehatan, daerah wisata merupakan sumber potensial
penularan penyakit. Jalur transportasi harus diawasi dan dikontrol sebagai media
transmisi penularan penyakit. Setiap jalur transportasi memiliki tipe khas jenis
penyakit khususnya melalui jalur udara.
Apa dampak sakit melalui jalur transportasi tersebut?
A. Kecelakaan
B. Cedera
C. Radiasi sinar kosmis
D. Transmisi penyakit infeksi
E. Tenggelam
Menurut Depkes, Informasi yang lengkap mengenai penyakit spesifik endemik, status
kesehatan dan lokasi rawan penyakit merupakan prasyarat untuk mengendalikan
penularan penyakit. Upaya terintegrasi dan secara global diperlukan untuk
melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit melalui daerah wisata
khususnya untuk jalur transportasi air.
Bagaimana manajemen kesehatan wisata melalui jalur transmisi tersebut?
A. Praktekkan perilaku aman, menggunakan jaket pelampung, perhatikan arus
dan kecuraman
B. Memiliki surat izin mengemudi internasional setidaknya berlaku untuk nasional.
C. Mendapatkan informasi mengenai peraturan lalulintas negara terkait dan
perawatan mesin pada negara yang akan dikunjungi.
D. Tidak mengemudi pada jalanan yang tidak dikenal dengan baik
E. Memakai pelembab kulit atau memakai kacamata dibandingkan dengan
memakai lensa kontak
Menurut Depkes, Informasi yang lengkap mengenai penyakit spesifik endemik, status
kesehatan dan lokasi rawan penyakit merupakan prasyarat untuk mengendalikan
penularan penyakit. Upaya terintegrasi dan secara global diperlukan untuk
melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit melalui daerah wisata.
Apa informasi Simpul 1 yang dapat ditemukan?
A. Hewan, tumbuhan, manusia, virus, bakteri, cacing, parasit
B. Udara, air, tanah, makanan, minuman, serangga, atau vektor
C. Pemeriksaan biomarker pada darah, urin, tinja, atau tindakan pencegahan
melalui vaksinasi
D. Kelompok orang-orang yang berada pada kondisi sehat dan menjadi populasi
yang berrisiko
E. Dampak sakit jalur transportasi udara, darat dan laut
Menurut Pedoman Interim WHO, Infeksi malaria bisa terjadi hanya dengan satu
gigitan nyamuk. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa menyebabkan
kematian.
Apa Agent penyebab penyakit tersebut?
8
A. Parasit Plasmodium
B. Mycobacterium Anthracis
C. Mycobacterium Leprae
D. Bordetella Pertusis
E. Cutaneus Anthrax
Menurut penelitian seorang Ahli Kesehatan Masyarakat, gigitan nyamuk malaria lebih
sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke
dalam aliran darah. Penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi
darah atau melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian
Apa informasi Simpul 2 yang dapat ditemukan?
A. Parasit Plasmodium yang hanya disebarkan olehnyamuk Anopheles betina
B. Tingkat kesadaran masyarakat
C. Udara, air, makanan, binatang, dan manusia secara langsung
D. Kebiasaan berada di luar rumah sampai larut malam
E. Kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan lingkungan yang
menguntungkan penularan malaria
Menurut penelitian seorang Ahli Kesehatan Masyarakat, gigitan nyamuk malaria lebih
sering terjadi pada malam hari. Setelah terjadinya gigitan, parasit akan masuk ke
dalam aliran darah. Media penyebaran Udara, air, makanan, binatang, dan manusia
secara langsung
Bagaimana manajemen penyakit Malaria pada media tersebut?
A. Memodifikasi atau membenahi lingkungan, sehingga terbentuk lingkungan
yang tidak cocok untuk perindukan dan perkembangan nyamuk malaria
B. Tes darah massal dan memberikan obat antimalaria secara gratis di daerah
endemik malaria
C. Disarankan mendapatkan perawatan di rumah sakit
D. Mengkonsumsi makanan cair, baru kemudian dalam masa pemulihan, makan
sayuran hijau dan buah-buahan
E. Penggunaan kelambu, kawat kasa, repellent, mempengaruhi angka kesakitan
malaria
Menurut studi WHO, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman penyakit
tuberkulosis, disebut juga sebagai global emergency dan setiap detiknya ada satu
orang yang terinfeksi penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia.
Penentuan diagnostik lebih akurat dengan pemeriksaan sputum (dahak), perlu upaya
penaggulangan penyakit.
Apa agent penyakit tersebut?
A. Mycobacterium Anthracis
B. Bacillus Anthracis
C. Bordetella Pertusis
D. Mycobacterium Tuberculosa
9
E. Mycobacterium Leprae
Menurut Centers for Disease Control (CDC), suatu penyakit Malaria menyebar
melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Diperlukan upaya pencegahan
penyakit untuk perlindungan kesehatan
Kapan gigitan nyamuk sering terjadi?
A. Siang hari
B. Malam hari
C. Pagi hari
D. Sore hari
E. Pagi menjelang siang
10
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban keracunan,
prevalensi penderita kanker paru akibat asap rokok, kanker kulit akibat sinar
Ultraviolet, ataupun penderita penyakit menular lainnya, dapat diketahui melalui
informasi simpul:
A. Simpul 1 D. Simpul 4
B. Simpul 2 E. Simpul 5
C. Simpul 3
Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu tertentu (satu
tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang
bersangkutan dalam persen, disebut:
A. Angka Kematian Kasar
B. Angka Kematian Bayi
C. Angka Kematian Ibu
D. Angka Insiden
E. Angka Prevalensi
Jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan nifas dalam satu tahun dibagi
dengan jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama dalam persen, disebut:
A. Angka Kematian Kasar
B. Angka Kematian Bayi
C. Angka Kematian Ibu
D. Angka Insiden
E. Angka Prevalensi
Adalah jumlah seluruh kematian bayi (umur dibawah 1 tahun) pada satu jangka waktu
tertentu dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen, disebut:
A. Angka Kematian Kasar
B. Angka Kematian Bayi
C. Angka Kematian Ibu
D. Angka Insiden
E. Angka Prevalensi
11
Gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada jangka
waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen, disebut:
A. Angka Kematian Kasar D. Angka Insiden
B. Angka Kematian Bayi E. Angka Prevalensi
C. Angka Kematian Ibu
Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinis jelas, perlu tindakan segera dan sering
diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya penderita keracunan pestisida dosis
besar dan penderita demam Thypus. Menurut klasisifikasi Manifestasi Klinik
Gangguan Kesehatan Akibat Lingkungan, disebut:
A. Kelompok Penderita Akut
B. Kelompok Penderita Subklinik
C. Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
D. Kelompok Sehat
E. Kelompok Seimbang
Jumlahnya relatif banyak, memiliki gejala klinis tidak jelas namun memiliki tanda
(indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan dengan penyakit yang diperoleh
dari tempat pekerjaan:
A. Kelompok Penderita Akut
B. Kelompok Penderita Subklinik
C. Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
D. Kelompok Sehat
E. Kelompok Seimbang
Jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik maupun secara
laboratorika, akibat pemaparan pada komponen lingkungan dalam intensitas rendah
atau dosis kecil:
A. Kelompok Penderita Akut
B. Kelompok Penderita Subklinik
C. Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
D. Kelompok Sehat
E. Kelompok Seimbang
12