Anda di halaman 1dari 10

Pelayanan kesehatan anak membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan

ketrampilan tentang nutrisi dan kesehatan anak. Kebutuhan dasar seorang anak adalah asah,asih,
dan asuh. Asah adalah stimulasi atau pendidikan, asih adalah kasih sayang dan asuh adalah
pemenuhan kebutuhan fisik yaitu pemberian gizi atau nutrisi dan kesehatan yang optimal.Artinya
seorang anak hanya akan dapat tumbuh kembang secara optimal bila memperoleh zat gizi yang
memadai bagi pertumbuhan fisik dan otaknya serta mendapatkan perawatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.

1. Pengertian Sehat dan Anak Sehat

Definisi sehat menurut UU No.( Tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat adalah sehat
badan, rohani (mental), dan social, bukan hanya sebatas dari penyakit-penyakit,cacat, dan
kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan
fisik,intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang.

Tujuan dari kesehatan adalah mencapai keadaan kesehatan anak didik dan lingkungan hidupnya
sehingga dapat memberikan kesempatan belajar serta tumbuh secara harmonis,efisien dan
optimal dengan jalan :1). Mempertinggi nilai kesehatan, 2).mencegah dan memberantas
penyakit, 3). Memperbaiki dan memulihkan kesehatan.

Anak yang sehat akan mengalami tumbuh kembang yang normal dan wajar, sesuai standar
pertumbuhan fisik anak umumnya dan memiliki kemampuan perkembangan sesuai standar
kemampuan anak seusianya. Selain itu anak sehat juga nampak senang, mau bermain,berlari,
berteriak,meloncat,memanjat, da tidak berdiam diri saja.

2. Ciri-Ciri Anak Sehat

Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), ciri anak sehat adalah:

a. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur
dan proporsional.

b. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkt umurnya

c. Gesit, aktif dan gembira


d. Mata bersih dan bersinar

e. Nafsu makan baik

f. Bibir dan lidah tampak segar

g. Pernafasan tidak berbau

h. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering/kusamMudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan.

Selain itu anak sehat juga dapat dilihat dari tingkat intelegensianya (IQ). Di bawah ini adalah
klasifikasi IQ yaitu sebagai berikut :

a. Lebih dari 140 : genius

b. Antara 120-139 : Very superior

c. Antara 110-119 : superior

d. Antara 90-109 : normal,rata-rata

e. Antara 80-89 : subnormal, bodoh (slow leaner)

f. Antara 70-79 : garis batas (borderline)

g. Antara 50-69 : debil (dapat dididik dan dilatih)

h. Antara 30-40 : embicil (tidak dapat dididik)

i. Kurang dari 30 : idiot (tidak dapat dididik dan dilatih)

Anak sehat adalah anak yang normal intelegensianya yaitu IQ 80 ke atas, sehingga dapat masuk
sekolahdasar biasa, bahkan yang lambat belajarnyapun (slow learner) juga bisa masuk se

A. PALAYANAN KESEHATAN PADA BAYI.


A.INISIASI MENYUSUI DINI ( IMD )

IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan mendekapkan bayi diantara
kedua payudara ibunya segera setelah lahir.

Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir dengan meletakan bayi di
dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu ( skin to skin contact ) setidaknya
selama 1-2 jam sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 )

Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi, karena kandungan
antibodi yang ada pada colostrum dan ASI.

B.MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK PADA BBL

•Pemeriksaan umum

Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu, Berat badan, panjang badan, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lingkar kepala.

•Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan darah.

•Pemeriksaan head to too

Meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut, leher, dada, bahu, lengan dan
tangan, perut, genetalia, ekstremitas bawah dan atas, punggung, kulit, dan refleks.

C.PENCEGAHAN INFEKSI

Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar 2 menit setelah bayi lahir atau setelah
penyuntikan oksitosin 10 IU intramuskular kepada ibu.

Hindari pembungkusan tali pusat atau jika di bungkus tutupi dengan kassa steril dalam keadaan
longgar, agar tetap terkena udara dan akan lebih mudah kering.

D.PENCEGAHAN HILANGNYA PANAS TUBUH BAYI


Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar langsung dengan suhu
lingkungan.

B.PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA

1.MASALAH YANG MEMPENGARUHI PROSES TUMBUH KEMBANG BALITA

Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu :

1.Faktor dalam, yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh.

2.Faktor luar, termasuk disini faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya.

Disamping itu secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan Balita, yaitu:

a.Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik

b.Penyakit muntah-menceret

c.Infeksi saluran nafas akut

d.Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama/tersering dalam menimbulkan gangguan
pada proses tumbuh kembang anak.

Untuk memantau tumbuh kembang anak dapat di lakukan dengan Kartu Menuju Sehat ( KMS ).
KMS dapat dimiliki oleh ibu untuk memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi ketidak
seimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak.

Manfaat KMS adalah :

a.Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi
: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul
vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
b.Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.

c.Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan
dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

2.PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PEMBERIAN KEBUTUHAN NUTRISI YANG


BAIK PADA ANAK

Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi
mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai
beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase
pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi
pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.

3.PELAYANAN KESEHATAN PADA ANAK DENGAN IMUNISASI.

Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak
beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat.
Sebagai salah satu contoh adalah keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam menghilangkan
penyakit Cacar dari permukaan bumi. Indonesia oleh WHO pada April 1974 secara resmi telah
dinyatakan bebas dari penyakit cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)

Vaksin yang digunakan adalah :

a.BCG : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis.

b.Polio oral vaksin : Untuk mencegah panyakit polio.

c.DPT : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.

d.Hapetitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B.

e.Campak : Untuk mencegah penyakit campak.


Sistem Departemen Kesehatan NSW dan petugas kesehatan memainkan peranan yang utama
dalam membantu anak-anak dan keluarga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.

Departemen Kesehatan NSW menyediakan berbagai pelayanan bagi anak-anak dan keluarganya.
Pelayanan kesehatan yang spesifik disediakan bagi anak-anak dan keluarganya termasuk:

•Pelayanan kesehatan anak kecil

•Pusat perawatan keluarga

•Pusat perawatan keluarga di rumah

•Telepon bantuan orang tua

•Tim anak dan keluarga dalam pelayanan kesehatan masyarakat

•Pelayanan perlindungan anak

•Pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja

•Instalasi anak-anak di rumah sakit umum

•Rumah sakit spesialis anak-anak.

Dokter umum merupakan pemberi perawatan yang utama dalam sistem perawatan kesehatan
dasar. Mereka merupakan mitra utama dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak
dan keluarganya. Sistem kesehatan harus memelihara hubungan kukuh dengan departemen
pemerintah lain yang relevan, pemerintah setempat, ahli kesehatan dan keluarga bagi
mengadakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak.

Pusat Kesehatan Anak mempunyai staf ahli kesehatan (termasuk perawat terdaftar) yang
mempunyai spesialisasi dalam kesehatan anak dan keluarga. Perawat kesehatan anak dan
keluarga dapat memberikan bantuan untuk merawat bayi dan anak kecil, termasuk informasi
tentang :

•Menyusui

•Menghadapi waktu tidur dan anak yang menangis


•Pertumbuhan dan perkembangan bayi

•Imunisasi

•Keselamatan bermain dengan bayi atau anak

4.PEMBERIAN VITAMIN A

Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata pada bayi. Pemberian vitamin A
dilakukan pemberian dua kali dalam satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis :

Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali
dalam satu tahun.

 Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita .

5.MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT.

Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit
rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes,
dll).

Pelayanan kesehatan pada kelompok anak balita (pra sekolah) dilakukan melalui
deteksi/pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak pra sekolah. Cakupan
deteksi dini tumbuh kembang anak balita/pra sekolah adalah cakupan anak umur 0-5 tahun yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai standar oleh dokter, bidan dan perawat
paling sedikit dua (2) kali per tahun baik didalam gedung maupun diluar gedung seperti
posyandu, taman kanak-kanak, panti asuhan.
Tumbuh kembang anak memiliki dua fase yang berbeda, yaitu pertumbuhan merupakan
suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya berbagai ukuran berbagai
organ tubuh; dan perkembangan merupakan suatu proses bertambahnya kemampuan dan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dan pematangan sel-sel. Pemantauan
pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Pemantauan
pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri: penilaian pertumbuhan anak secara
teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian status
pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan (Departemen Kesehatan RI, 2006). Puskemas
merupakan pelayanan kesehatan masyarakat, yang mempunyai salah satu kegiatan bagi balita
adalah penimbangan berat badan. Tujuan penimbangan balita tiap bulan yaitu untuk memantau
pertumbuhan balita sehingga dapat sedini mungkin diketahui penyimpangan pertumbuhan balita.
Tumbuh kembang merupakan dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan
dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Aspek tumbuh kembang pada masa
anak merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering diabaikan oleh tenaga kesehatan
khususnya di lapangan. Salah satu upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
adalah stimulasi deteksi dini tumbuh kembang (SDIDTK). Deteksi dini tumbuh kembang
anak/balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Dengan ditemukan secara
dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah
dilakukan. Growth monitoring and promotion (GMP) melakukan monitoring tumbuh kembang
anak merupakan pengukuran dan deteksi gizi yang disesuaikan dengan berat badan anak usia nol
hingga lima tahun, dimana informasi ini digunakan orang tua untuk selalu me-monitoring
tumbuh kembang anak (Iyanuoluwa, dkk.2010). Monitoring pertumbuhan pada anak-anak adalah
hal yang penting untuk memantau status kesehatan, mengidentifikasi penyimpangan dari
normalitas serta menentukan seberapa jauh penyimpangan pertumbuhan anak tersebut.
Pentingnya deteksi tepat waktu dari tumbuh kembang anak merupakan tahap terpenting yang
bisa dilakukan orang tua, untuk mendeteksi penyakit dari awal, kelebihan berat badan,
kekurangan gizi yang nantinya dapat memantau peningkatan kekebalan tubuh anak (de Onis,
dkk., 2012).Cara deteksi tumbuh kembang anak diantaranya menggunakan pengukuran
antropometri yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan atas. Kemudian pengukuran berat badan yang merupakan bagian dari antropometri,
digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan pada tubuh.
Selanjutnya pengukuran tinggi badan, merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang
digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping faktor genetik.
PELAYANAN KESEHATAN ANAK

Pelayanan paripurna pediatri merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai oleh suatu
pusat pelayanan pediatri dengan tujuan akhir adalah merupakan menurunkan angka mortalitas
dan morbilitas bayi dan anak. Pelayanan tersebut harus bersifat komprhensif dan holistik, bukan
hanya melayani medis saja tetapi faktor yang memengaruhi penyakit tersebut dikaji dan di tata
laksana dengan baik. Dikenal istilah pelayana pediatri terpadu (pediatric integrated care) yang
melibatkan semua disiplin ilmu yang terkait untuk menangani pasien di tempat dan waktu yang
bersamaan.

Definisi pediatric integrated care (pelayanan terpadu pediatri belum ada yang
baku.definisi yang sering digunakan adalah suau sistem model penyediaan layanan yang
mengatur kesehatan pediatri bersamaan dengan 2 pediatric integrated care perilaku yang
diberikan kepada konsumen yang sama dan ditempat yang sama. Pelayanan pediatri terpatu yang
kompherensif dapat mencakup uji tapis, diagnosis, tata laksana, dan tindak lanjut pasca
pengobatan.
KESIMPULAN

Perawatan kesehatan bayi terdiri dari tanda-tanda bayi baru lahir normal, asuhan segera
pada bayi baru lahir, perawatan rutin, perawatan tali pusat, dan tanda bahaya.Perawatan
kesehatan pada anak balita terdiri dari pelayanan kesehatan pada anak balita, kunjungan anak
balita, dan pemeriksaan kesehatan anak balita.Ada pula imunisasi yang terdiri dari BCG, DPT,
hepatitis B, polio, dan campak.
Masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang kritis bagi kehidupan bayi. Dua pertiga
kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan, dan 60% bayi baru lahir terjadi dalam
waktu 7 hari setelah lahir. Faktor yang dapat menyebabkan kematian perinatal antara lain
perdarahan, hipertensi, infeksi, kelahiran preterm atau bayi berat lahir rendah, asfiksia, dan
hipotermia.
Masa krisis proses tumbuh kembang anak adalah masa dibawah usia 5 tahun (balita) lebih
dari 8 juta anak usia balita meninggal setiap tahun. Hamper 90% kematian ini disebabkan 6
kondisi, yakni: penyebab neonatal pneumonia, diare malaria, campak, dan HIV/AIDS. Oleh
karena itu, salah satu tujuan dari MGDs 2015 adalah menurun angka kematian anak.

Anda mungkin juga menyukai