OLEH
NAMA:ENJELINA SILABAN
NIM: 1901004
TK: 1 KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas berkat dan
ridonya kita masih bisa merasakan berkat dan perlindungannya dan saya juga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”Peran fungsi bidan dan
kompetensi bidan”.
Dan saya juga tidak lupa untuk berterimakasih kepada dosen pembimbing Ibu
Debora Natalaia Simamora,SKM,MKM.atas bimbingannya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dan saya juga menyadari bahwa makalah saya ini masih kurang sempurna.Oleh
karena itu,apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini ,saya
mengharapkan kritik dan saran untuk kami lebih baik
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekian dan Trimakasih.
Doloksanggul,15 April
2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.PENDAHULUAN
I.1.Latar belakang
I.2.Rumusan masalah
I.3.Tujuan
BAB III.PENUTUP
III.1.KESIMPULAN
III.2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar belakang
Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang
menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai
generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan
berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini, yang bekerja
yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa, bahkan
sampai usia lanjut.
Di era seperti sekarang ini, keberadaan seorang bidan sangat diperlukan. Bidan diakui sebagai
profesional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan
dukungan yang diperlukan. Misalnya, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan
dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, dan
memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi. Ruang lingkup asuhan yang diberikan oleh
seorang bidan dan telah ditetapkan sebagai wilayah kompetensi bidan di Indonesia.
I.2.Rumusan masalah
I. Apa peran dan fungsi bidan.
II. Apa tanggung jawab bidan.
III. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana
IV. Apa peran dan fungsi bidan sebagai pendidik
V. Apa peran dan fungsi bidan sebagai peneliti
I.3. Tujuan
I. Untuk mengetahui apa peran dan fungsi bidan
II. Untuk mengetahui apa tanggungjawab bidan
III. Untuk mengetahui apa fungsi bidan sebagai pelaksana
IV. Untuk mengetahui apa fungsi bidan sebagai pendidik
V. Untuk mengetahui apa fungsi bidan sebagai peneliti
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Pengertian
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui pemerintah
yang telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh
ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama melakukan praktek yang sesuai dengan
profesinya.
1. Terhadap Diri Sendiri; (a) Tidak dibenarkan setiap personal melakukan tindakan yang
membahayakan keselamatan status kesehatan pasien.
(b) Mengikuti praktek keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar baru dan perkembangan
ilmu pengetahuan serta teknologi canggih.
(c) Mengembangkan opini berdasarkan data dan fakta.
2. Terhadap Klien atau Pasien;
(a) Memberikan informasi yang akurat berhubungan dengan asuhan keperawatan atau
kebidanan.
(b) Memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar yang menjamin
keselamatan, dan kesehatan pasien.
3. Terhadap Profesinya;
(a). Berusaha mempertahankan, dan memelihara kualitas asuhan keperawatan, atau kebidanan
berdasarkan standar, dan etika profesi.
(b) Mampu dan mau mengingatkan sejawat perawat/bidan untuk bertindak profesional, dan
sesuai etik moral profesi.
II.3.BIDAN PROFESIONAL
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja
sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil,
masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada
ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di
wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi dan kader kesehatan
2. Melihat dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta
membina dukun diwilayah atau tempat kerjanya.
4. Peran bidan sebagai peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan.
Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus pendidikan kebidan serta telah
diakui oleh pemerintah dan mendapatkan izin praktek. Seorang bidan yang sudah buka
praktek diharapkan dapat memberikan penyuluhan, membantu proses persalinan serta
dapat memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan dapat menerapkan sebagaimana peran dan fungsi bidan dalam
masyarakat yaitu sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan
sebagainya).
1. SARAN
Dari penjelasan beberapa poin di atas dapat kita lihat bahwa peran dan fungsi seorang
bidan dalam promosi kesehatan sangat penting untuk melaksanakan program
kesehatan baik pada masa remaja, pra nikah, PUS, masa kehamilan, proses persalinan,
masa nifas, dan usia lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Mustika, Dkk. 2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia. –Cetakan ke VII-
Jakarta : PP IBI.
Estiwidani, Dwana. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
SoepardanSuryani. 2008. Konsep Kebidanan. Bandung : Penerbit Buku Kedokteran