Anda di halaman 1dari 22

Makalah Psikologi Sosial dan Budaya Keperawatan

Konsep dan Teknik Merubah Prilaku

Dosen Pengajar :
Moh. Saifudin, S.Kep., Ns., S.Psi., M.kes

Kelas :
4C Keperawatan

Disusun Oleh :
1. Abdul yohan kurniawan 1902012879
2. Dea wahyuni wulandari 1902012873
3. Diah nur kafitri 1902012888
4. Erlina dwi indriani 1902012845
5. Fitri arista sari 1902012877
6. Hany syafira daniara putri 1902012861
6. Iklimatus sholihah 1902012858
7. Isnin hidayati anisah 1902012868
8. Khalimatul qibtiyah 1902012859
9. Khoirul rohman 1902012894
10. Putri mimika sari 1902012883
11. Linda cahyaning tyas 1902012855
12. Mildarania insyra 1902012866
13. Muhamad prasetiyo 1902012874
14. Rendy wahyu triandika 1902012805

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
20201
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Konsep dan Teknik Merubah Prilaku”
tepat waktu.

Makalah Konsep dan Teknik Merubah Prilaku disusun guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Prilaku Manusia. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang, Konsep dan Teknik Merubah Prilaku.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Lamongan, 31 Maret 2021

Penulis

i
HALAMAN PENGESAHAN
KONSEP DAN TEKNIK MERUBAH PERILAKU
Makalah ini telah disetujui untuk memenuhi salah satu persyaratan sebagai Legalitas Penugasan
Mata Kuliah Perilaku manusia yang disusun oleh:

Ketua Kelompok : Isnin hidayati anisa 1902012868

Anggota Kelompok :
1. Abdul yohan kurniawan 1902012879
2. Dea wahyu wulandari 1902012873
3. Diah nur kafitri 1902012888
4. Erlina dwi indriani 1902012845
5. Fitri arista sari 1902012877
6. Hany syafira daniara putri 1902012861
6. Iklimatus sholihah 1902012858
7. Isnin hidayati anisah 1902012868
8. Khalimatul qibtiyah 1902012859
9. khoirul rohman 1902012894
10. Putri mimika sari 1902012883
11. Linda cahyaning tyas 1902012855
12. Mildarania insyra 1902012866
13. Muhamad prasetiyo 1902012874

Disahkan di : Lamongan
Pada Tanggal : 31 Maret 2021

Wali Kelas 3C Keperawatan, Ketua Kelompok,

Nurul Hikmatul Qawi, S.Kep., Ns., Isnin Hidayati Anisa


M.Kep NIDN. 0712099104 NIM. 1902012856

Mengetahui :
Dosen Prilaku Manusia,

Moh. Saifudin, S.Kep., Ns., S.Psi.,


M.kes NIDN. 00070675001
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : “Konsep dan Teknik
Merubah perilaku” tepat waktu. Makalah ini dipersembahkan kepada:

1. Dosen Pembimbing yang telah senantiasa mendampingi penulisan makalah ini.


2. Segenap civitas akademika kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan, staff
pengajar, karyawan, dan seluruh mahasiswa semoga tetap semangat dalam
beraktivitas di kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan.
3. Anggota kelompok yang telah bekerjasama dan saling membantu sehingga
terbentuknya makalah ini dengan sebaik-baiknya.
4. Seluruh anggota keluarga penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan
penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rmusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................7
2.1 Pengertia perilaku....................................................................................................7
2.2 Jenis-jenis perilaku..................................................................................................7
2.3 Bentuk-bentuk perilaku...........................................................................................8
2.4 Faktor-faktor mempengaruhi perilaku.....................................................................8
2.5 Bentuk-bentuk perubahan perilaku..........................................................................13
2.6 Prosedur pembentukan perilaku..............................................................................14
2.7 Cara efektif mengubah perilaku....................................................................15
2.8 Keberagaman Budaya Dalam Layanan Kesehatan Transkultural...........................15
BAB 3 CONTOH KASUS.........................................................................................
BAB 4 PEMECAHAN MASALAH DAN SOLUSI.................................................
BAB 5 PENUTUP.....................................................................................................
Kesimpulan................................................................................................................
Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan masyarakat yang begitu pesat menyebabkan berbagai perubahan yang


terjadi didalam masyarakat. Perubahan itu meliputi segala aspek yang berkaitan erat dengan
pola pikir dan pandangan hidup yang berpengaruh pada tingkah laku dan karakter seorang
individu. Selain itu, paham tentang kebebasan yang begitu menarik untuk dijadikan sebuah
ideologi sehingga sikap tersebut sangat tercermin pada karakter atau perilaku manusia saat ini
yang semakin bebas dalam berprinsip.

Kebebasan yang semakin berkembang dengan adanya era globalisasi, telah berhasil
membangun masyarakat yang majemuk dan sedikit bebas, yang pada akhirnya menciptakan
sesuatu hal yang fenomenal dan menyebabkan suatu permasalahan social yang semakin
beragam dan berkembang, serta membutuhkan kajian dan penanganan yang lebih mendalam
lagi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku?
2. Apa saja jenis-jenis perilaku?
3. Apa saja bentuk-bentuk perilaku?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku?
5. Apa saja bentuk perubahan perilaku?
6. Bagaimana prosedur pembentukan perilaku?
7. Bagaimana cara merubah perilaku?
8. Jelaskan apa saja hambatan dalam merubah perilaku?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian perilaku
2. Menjelaskan jenis-jenis perilaku
3. Menjelaskan bentuk-bentuk perilaku
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
5. Menjelaskan bentuk-bentuk perilaku
6. Menjelaskan prosedur pembentukan perilaku
5
7. Menjelaskan cara merubah perilaku
8. Menjelaskan hambatan dalam merubah perilaku
1.4 Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perilaku
2. Untuk mengetahui jenis-jenis perilaku
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku
5. Untuk mengetahui bentuk 0bentuk perilaku
6. Untuk mengetahui prosedur pembentukan perilaku
7. Untuk mengetahui cara merubah perilaku
8. Untuk mengetahui hambatan dalam merubah perilaku

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan


lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang
dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015).Perilaku merupakan hasil
daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).Sedangkan menurut Wawan (2011) Perilaku
merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi
dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor yang
saling berinteraksi.Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2011) merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Pengertian ini dikenal dengan teori „S-O‟R” atau “Stimulus-Organisme-Respon”. Respon
dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Respon respondent atau reflektif

Adalah respon yang dihasilkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu.Biasanya


respon yang dihasilkan bersifat relatif tetap disebut juga eliciting stimuli. Perilaku
emosional yang menetap misalnya orangakan tertawa apabila mendengar kabar
gembira atau lucu, sedih jika mendengar musibah, kehilangan dan gagal serta
minum jika terasa haus.

2. Operan Respon

Respon operant atau instrumental respon yang timbul dan berkembang diikuti oleh
stimulus atau rangsangan lain berupa penguatan. Perangsang perilakunya disebut
reinforcing stimuli yang berfungsi memperkuat respon.Misalnya, petugas
kesehatan melakukan tugasnya dengan baik dikarenakan gaji yang diterima cukup,
kerjanya yang baik menjadi stimulus untuk memperoleh promosi jabatan.

2.2 Jenis-jenis perilaku


Jenis-jenis perilaku individu menurut Okviana(2015):

1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,
7
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,

3. Perilaku tampak dan tidak tampak,

4. Perilaku sederhana dan kompleks,

5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.

2.3 Bentuk-bentuk perilaku


Menurut Notoatmodjo (2011), dilihat dari bentuk respons terhadap
stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua.

1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior)


Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup.
Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada seseorang yang menerima
stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)


Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.

2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku


Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (dalam Notoatmodjo, 2007)
menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (behaviorcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya
perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan,


sikap,kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

a. Pengetahuan , apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku


melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting)
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pegetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang dalam hal ini pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai tingkatan (Notoatmodjo, 2007). Untuk lebih jelasnya, bahasan
tentang pengetahuan akan dibahas pada bab berikutnya.

b. Sikap Menurut Zimbardo dan Ebbesen, sikap adalah suatu predisposisi


8
(keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau obyek yang
berisi komponen-komponen cognitive, affective danbehavior (dalam
Linggasari, 2008). Terdapat tiga komponen sikap, sehubungan dengan
faktor-faktor lingkungan kerja, sebagai berikut:

a) Afeksi (affect) yang merupakan komponen emosional atau


perasaan.

b) Kognisi adalah keyakinan evaluatif seseorang. Keyakinan-


keyakinan evaluatif, dimanifestasi dalam bentuk impresi atau kesan
baik atau buruk yang dimiliki seseorang terhadap objek atau orang
tertentu.

c) Perilaku, yaitu sebuah sikap berhubungan dengan kecenderungan


seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau hal tertentu
dengan cara tertentu (Winardi, 2004). Seperti halnya pengetahuan,
sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu: menerima (receiving),
menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan.Merespon (responding), memberikan
jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Menghargai
(valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat
tiga. Bertanggungjawab (responsible), bertanggungjawab atas
segala suatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan
sikap yang memiliki tingkatan paling tinggi manurut
Notoatmodjo(2011).

2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia


atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja,
misalnya ketersedianya alat pendukung, pelatihan dan sebagainya.

3. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-undang,


peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya menurut Notoatmodjo(2007).
Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku menurut Sunaryo (2004)
dalam Hariyanti (2015) dibagi menjadi 2 yaitu

9
1) Faktor Genetik atau Faktor Endogen

Faktor genetik atau faktor keturunan merupakan konsep dasar atau modal
untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. aktor genetik
berasal dari dalam individu (endogen), antara lain:

a. Jenis Ras

Semua ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling


berbeda dengan yang lainnya, ketiga kelompok terbesar yaitu ras
kulit putih (Kaukasia), ras kulit hitam (Negroid) dan ras kulit
kuning (Mongoloid).

b. Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara


erpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku
berdasarkan pertimbangan rasional. Sedangkan wanita berperilaku
berdasarkan emosional.

c. Sifat Fisik

Perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya.

d. Sifat Kepribadian

Perilaku individu merupakan manifestasi dari kepribadian yang


dimilikinya sebagai pengaduan antara faktor genetik dan
lingkungan. Perilaku manusia tidak ada yang sama karena adanya
perbedaan kepribadian yang dimiliki individu.

e. Bakat Pembawaan

Bakat menurut Notoatmodjo (2003) dikutip dari William B.


Micheel (1960) adalah kemampuan individu untuk melakukan
sesuatu lebih sedikit sekali bergantung pada latihan mengenai hal
tersebut.

f. Intelegensi

Intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu, oleh


karena itu kita kenal ada individu yang intelegensi tinggi yaitu
individu yang dalam pengambilan keputusan dapat bertindak
10
tepat, cepat dan mudah. Sedangkan individu yang memiliki
intelegensi rendah dalam pengambilan keputusan akan bertindak
lambat.

2) Faktor Eksogen atau Faktor Dari Luar Individu


Faktor yang berasal dari luar individu antara lain:

a. Faktor Lingkungan

Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada disekitar


individu.Lingkungan sangat berpengaruh terhadap individu karena
lingkungan merupakan lahan untuk perkembangan perilaku.
Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku itu dibentuk melalui suatu
proses dalam interkasi manusia dengan lingkungan.

b. Usia

Menurut Sarwono (2000), usia adalah faktor terpenting juga dalam


menentukan sikap individu, sehingga dalam keadaan diatas
responden akan cenderung mempunyai perilaku yang positif
dibandingkan umur yang dibawahnya. Menurut Hurlock (2008)
masa dewasa dibagi menjadi 3 periode yaitu masa dewasa awal
(18-40 tahun), masa dewasa madya (41-60 tahun) dan masa dewasa
akhir (>61 tahun).Menurut Santrock (2003) dalam Apritasari
(2018), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik secara
fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran
sosial.Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncaak dari
perkembangan sosial masa dewasa.

c. Pendidikan

Kegiatan pendidikan formal maupun informal berfokus pada proses


belajar dengan tujuan agar terjadi perubahan perilaku, yaitu dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan
tidak dapat menjadi dapat. Menurut Notoatmodjo (2003),
pendidikan mempengaruhi perilaku manusia, beliau juga
mengatakan bahwa apabila penerimaan perilaku baru didasari oleh
pengetahuan, kesadaran, sikap positif maka perilaku tersebut
akanbersifat langgeng. Dengan demikian semakin tinggi tingkat
11
pengetahuan seseorang maka semakin tepat dalam menentukan
perilaku serta semakin cepat pula untuk mencapai tujuan
meningkatkan derajat kesehatan.

d. Pekerjaan

Bekerja adalah salah satu jalan yang dapat digunakan manusia


dalam menemukan makna hidupnya.Dalam berkarya manusia
menemukan sesuatu serta mendapatkan penghargaan dan
pencapaian pemenuhan diri menurut Azwar (2003). Sedangkan
menurut Nursalam (2001) pekerjaan umumnya merupakan kegiatan
yang menyita waktu dan kadang cenderung menyebabkan
seseorang lupa akan kepentingan kesehatan diri.

e. Agama

Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk dalam


konstruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam cara
berpikir, bersikap, bereaksi dan berperilaku individu.

f. Sosial Ekonomi

Lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah


lingkungan sosial, lingkungan sosial dapat menyangkut
sosial.Menurut Nasirotun (2013) status sosial ekonomi adalah
posisi dan kedudukan seseorang di masyarakat berhubungan
dengan pendidikan, jumlah pendapatan dan kekayaan serta fasilitas
yang dimiliki.Menurut Sukirno (2006) pendapatan merupakan hasil
yang diperoleh penduduk atas kerjanya dalam satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan atau tahunan.Pendapatan
merupakan dasar dari kemiskinan.Pendapatan setiap individu
diperoleh dari hasil kerjanya.Sehingga rendah tingginya pendapatan
digunakan sebagai pedoman kerja.Mereka yang memiliki pekerjaan
dengan gaji yang rendah cenderung tidak maksimal dalam
berproduksi.Sedangkan masyarakat yang memiliki gaji tinggi
memiliki motivasi khusus untuk bekerja dan produktivitas kerja mereka
lebih baik dan maksimal.

g. Kebudayaan

12
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat-istiadat atau peradaban
manusia, dimana hasil kebudayaan manusia akan mempengaruhi perilaku
manusia itu sendiri.
3) Faktor-Faktor Lain
Faktor ini dapat disebutkan antara lain sebagai berikut: susunan saraf pusat,
persepsi dan emosi. Green (1980) berpendapat lain tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku, antara lain:

a. Faktor lain mencakup pengetahuan dan sikap seseorang terhadap


kesehatan tradisi dan kepercayaan seseorang terhadap hal-hal yang terkait
dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut seseorang tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi dan
sebagainya.

b. Faktor pemungkin (enabling factors)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas


kesehatan bagi masyarakat, termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan.
Hal ini sesuai dengan teori Azwar (1995), bahwa berbagai bentuk media
massa seperti : radio, televisi, majalah dan penyuluhan mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang.
Sehingga semakin banyak menerima informasi dari berbagai sumber
maka akan meningkatkan pengetahuan seseorang sehingga berperilaku ke
arah yang baik.

c. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama
termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat
atau pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan manurut Novita
(2011).

2.5 Bentuk-bentuk Perubahan perilaku


Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh
paraahli dalam pemahamannya terhadap perilaku.
Bentuk – bentuk perilaku dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Perubahan alamiah (Neonatal chage) :


Perilaku manusia selalu berubah sebagian perubahan itu disebabkan karena
kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan
lingkungan fisik atau sosial, budaya dan ekonomi maka anggota masyarakat

13
didalamnya yang akan mengalami perubahan.

2. Perubahan Rencana (Plane Change) :

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

3. Kesediaan Untuk Berubah (Readiness to Change) :

Apabila terjadi sesuatu inovasi atau program pembangunan di dalam masyarakat,


maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima
inovasi atau perubahan tersebut (berubahperilakunya).Tetapi sebagian orang
sangat lambat untuk menerimaperubahan tersebut.Hal ini disebabkan setiap orang
mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2011).

2.6 Prosedur pembentukan perilaku


Untuk membentuk jenis respon atau perilaku diciptakan adanya suatu kondisi tertentu
yang disebut “operant conditioning”. Prosedur pembentukan perilaku dalam operant
conditioning ini menurut Skiner (1938) adalah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer


berupa hadiah-hadiah atau reward bagi perilaku yang akan dibentuk.

2. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang


membentuk perilaku yang dikehendaki, kemudian komponen komponen tersebut
disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang
dimaksud.

3. Menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuan-tujuan


sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing
komponen tersebut.

4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutankomponen yang


telahtersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya
diberikan. Hal iniakan mengakibatkankomponen perilaku yang kedua yang
kemudian diberi hadiah (komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi).
Demikian berulang-ulang sampai komponen keduaterbentuk, setelah itu
dilanjutkan dengan komponen selanjutnya sampai seluruh perilaku yang
diharapkan terbentuk (Notoatmodjo, 2011).
14
2.7 Cara efektif merubah perilaku
1. Tentukan hal yang dapat Anda lakukan lebih dulu. Salah satu hal yang
menghambat adalah ketika Anda tidak mengetahui harus mulai dari mana. Namun,
mulailah dari hal-hal sederhana yang menempatkan anak dalam kondisi berisiko
secara emosional maupun fisik. Misalnya, ketika anak menciderai anak tetangga,
merusak mainannya, atau nekad menyeberang jalan. Tentu Anda tidak dapat
mengubah semuanya sekaligus. Anda harus mulai membicarakan tentang nilai-
nilai dan moral kepada anak-anak, hal-hal yang membahayakan dirinya dan anak-
anak lain.

2. Mulailah satu-persatu. Ketika anak merasa kesal lalu masuk ke kamar dan
membanting pintunya sambil membentak Anda, lakukan satu hal yang ingin Anda
ubah pertama kali. Anda bisa menegurnya dengan mengatakan, "Jangan
menyumpah, itu tidak sopan dan tidak menyelesaikan masalah. Lagipula, kamu
bikin Ibu sedih. Bisa enggak lain kali kamu tidak menyumpah ketika sedang
kesal?" Lalu, berikan pilihan mengenai apa yang harus dilakukannya. Misalnya,
masuk ke dalam kamar supaya bisa menenangkan diri. Setelah urusan menyumpah
itu selesai, Anda bisa menuju ke persoalan lainnya. Ubahlah satu demi satu
perilaku yang Anda rasa salah. Jangan mencoba untuk mengatasi semuanya
sekaligus.

3. Jelaskan perubahan yang Anda inginkan. Jika Anda akan melakukan pendekatan
baru saat menghadapi perilaku anak yang salah, ada baiknya apabila Anda
menjelaskan alasannya kepada si buah hati. Mungkin hal tersebut akan membuat
anak Anda marah dan frustrasi. Namun jangan biarkan kemarahan tersebut
dijadikan anak untuk berargumentasi dengan Anda. Katakan bahwa Anda
mengerti bahwa ia kesal, namun minta ia untuk bekerja sama sebagai sebuah
keluarga. Disarankan juga agar Anda tidak berbicara panjang-lebar, tidak spesifik,
dan tidak terfokus, agar anak lebih mudah menerima atau memahami apa yang
Anda inginkan.

2.8 Hambatan merubah perilaku


1. HAMBATAN SECARA PATOLOGIS
PATOLOGIS: Disebabkan karena simtom klinis tertentu (kecelakaan, penyakit
atau kepribadian yang khusus
2. HAMBATAN SECARA PSIKOLOGIS
PSIKOLOGIS: Karena tidak sesuai dengan perkembangan
15
3. HAMBATAN SECARA STATISTIK
STATISTIK: Bedasarkan kurva normal yang berada pada sisi kanan dan kiri
4. HAMBATAN SECARA KULTURAL/BUDAYA
SOSIAL/BUDAYA: Dipandang masyarakat berbeda, tidak diharapkan dan tiadak
sesuai dengan norma masyarakat

16
BAB 3
CONTOH KASUS
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun mengalami gejala covid-19 seperti batuk, hilang rasa
penciuman. setelah dilakukan test pcr hasil menunjukan pasien positif covid-19, pasien di
anjurkan untuk dilakukan isolasi dirumah sakit karena kondisi pasien mengalami demam tinggi
39C dan sesak nafas. setelah dikaji oleh perawat pasien bisa terinfeksi covid-19 dikarenakan
tidak memakai masker saat berpergian, tidak pernah mencuci tanggan serta menyepelehkan hidup
sehat. Kepercayaan pasien hidup dan mati sudah ditentukan oleh tuhan, oleh sebab itu tidak
percaya dengan adanya virus corona-19. Pasien juga meminta supaya angota keluarga yang
merawat dan menemaninya. Namun kebijakan dari rumah sakıt melarang anggota keluarga
menunggu di dalam ruangan dikarena pasien terkena covid-19
pertanyaan : analisa kasus tersebut berdasarkan bedarkan teknik kebiasaan perilaku pasien dan
nilai transkutural. bagaimana peran perawat menghadapi kasus seperti diatas? apa yang sebaiknya
tindakan dari perawat?

17
BAB 4
PEMECAHAN MASALAH DAN SOLUSI
Jawaban kasus :
Konflik :

1. Peraturan rumah sakit dengan nilai yang dianut oleh pasien.

2. Perubahan pola hidup sehat yang dianut pasien.

Peraturan RS ;

1. Tidak membolehkan keluarga menunggu didalam ruangan

(ADL) Nilai yang dianut pasien :

1. Ingin didampingi dan dirawat keluarganya

2. Menyepelekan hidup sehat

3. Tidak percaya adanya virus Covid-19

dipandang dari konsep keperawatan transtruktural


1. Kinship and social factors (faktor sosial dan keterikatan keluarga)
Dihubungkan dengan kasus didapatkan bahwa klien adalah seorang ibu yang harus
didampingi anak-anaknya.
2. Political and Legal factors (faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Dalam kasus ini peraturan rumah sakit melarang keluarga untuk menunggu klien yang
sedang dirawat diruang semi intensif. Yang merupakan hasil kebijakan rumah sakit.
Rumah sakit mengambil suatu kesimpulan kebijakan RS berdasarkan suatu standar
perawatan untuk mencegah penularan Covid-19
3. Religious and philosophical factors (faktor agama dan fal safah hidup)
Dipandang dari segi agama klien masih menganut kepercayaan yang kuat terhadap
norma agama.
Di buktikan dengan : pasien tidak percaya dengan adanya virus Covid-19
Peran perawat terhadap masalah yang dihadapi:
1. Memberi pengertian keada pasien teantang kebijakan rumah sakit
2. Memberi edukasi tentang apa itu virus Covid-19
3. Memberi pengertian bagaimana upaya mencegah Covid-19, seperti :
a. Mencuci tanggan sebelum makan atau sesudah menyentuh barang yang diangap
18
mudah terkontaminasi kuman
Hal ini sangat berdampak positif karena dengan kesadaran akan hal kecil seperti
itu, pasien dapat sanantiasa menjaga kebersihan diri terutama tangan yang sering
kontak dengan benda-benda yang memungkinkan menjadi sarang virus
maupun penyakit.
b. Melaksanakan ketertiban protokol kesehatan
Memperhatiakan physical distancing yaitu dengan menjaga jarak antar warga
minimal 1,5-2 meter saat bertemu
c. Memakai masker saat keluar rumah
Meskipun hanya keluar dari rumah dan masih berada di lingkungan rumah,
pasien harus sadar akan pentingnya memakai masker sebagai perlindungan diri
sendiri maupun orang lain
d. Peningkatan kesadaran menjaga pola makan dan gizi seimbang
Kesadaran akan pentingnya menjaga pola makan dan pemenuhan gizi harus
diperhatikan, karena sangat berpengaruh pada penularan covid-19.

19
BAB 5
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang berperilaku, karena itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuhan, binatang sampai dengan manusia berperilaku,
karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Jadi dapat disangkal bahwa bahwa
yang diamksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia,
baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak oleh pihak luar. Proses
pemesanannya dan atau perubahannya, perilaku yang dibangun oleh beberapa faktor baik
yang berasal dari individu itu sendiri maupun yang datang dari luar. Faktor dari dalam
individu itu sendiri antara lain: susunan syaraf pusat, motivasi, persepsi, emosi, bakat,
inteligensi dan kepribadian. Sedangkan faktor dari luar misalnya: pendidikan, agama,
sosial ekonomi, lingkungan, dan kebudayaan.

3.2 SARAN

Adapun saran yang ingin diajukan pada makalah ini adalah agar kita semua selalu
menjaga perilaku dan selalu mengormati yang lebih tua agar dapat menciptakan sebuah
kerukunan di dalam bermasyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

International Labour Organizaton. (2013) Keselamatan dan Kesehatan Kerja; sarana


untuk Produktivitas. [Accessed April 2014].http://www.ilo.int/wcmsp5/groups/public/---
asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf.
Listyandini, R., 2013. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan PerilakuTidak Aman
pada Pekerja Kontraktor di PT. XYZ. Skripsi. Surabaya, Universitas Airlangga.

Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

https://id.scribd.com/document/345503801/MAKALAH-KONSEP-PERILAKU
ttps://id.scribd.com/doc/190869120/Makalah-Konsep-Perilaku-Dan-Perilaku-Kesehat

21

Anda mungkin juga menyukai