Disusun untuk memenuhi salah satu syarat pada mata kuliah Bioetik Profesionalisme
Kebidanan
KELOMPOK :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan topik “Nilai Dan Model
Profesionalisme Kebidanan”, yang mana makalah ini disususn bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Bioetik Profesionalisme Kebidanan. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan keterbatasan dalampenyajian materi dalam makalah ini.Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yangmembangun dari semua pembaca demi
makalah ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurangberkenan dan banyak terdapat
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara populer seseorang bekerja dibidang apapun sering diberi predikat profesional.
Seseorang pekerja profesional dalam bahasa keseharian tersebut adalah seorang pekerja
yang terampil atau cakap dalam pekerjaannya. Dari berbagai pengertian tentang bidan
dapat diketahui bahwa bidan adalah profesi yang khusus, dinyatakan dengan pengertian
bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan
bayinya lahir dengan selamat. Untuk dapat memahami arti dari profesionalisme bidan,
terlebih dahulu perlu untuk mengerti serta memahami falsafah kebidanan dan paradigma
kebidanan itu sendiri. Karena konsep konsep kebidanan tersebut ada saling keterkaitan.
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan peran dan posisi bidan di masyarakat
sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat
membesarkan hati mendampingi serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat
merawat bainya dengan baik.
Bidan sebagai pekerja professional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan Filosofis yang dianut keilmuan metode kerja, standar praktek
pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud profesionalisme ?
2. Apa saja ciri jabatan profesionalisme ?
3. Apa saja karakteristik dan ciri profesi bidan ?
4. Apa saja syarat bidan profesional ?
5. Apa yang di maksud dengan nilai profesionalisme bidan ?
6. Apa yang di maksud dengan model praktik profesionalisme kebidanan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari profesionalisme.
2. Untuk mengetahui ciri jabatan profesionalisme.
3. Untuk mengetahui karakteritik dan ciriprofesi bidan.
4. Untuk menegtahui syarat bidan profesional.
5. Untuk mengetahui nilai profesionalisme bidan.
6. Untuk mengetahui model profesionalisme kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Profesionalisme
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
profesi sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut contohnya profesi
adalah pada bidan hokum, kedokteran, keuangan militer dan tehnik.
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut
profesionalisasi yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu (inservive
training).
Pengertian profesional menunjuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu
profesi dan penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan
profesinya. Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional dikontraskan dengan
“nonprofessional” atau “amatiran”. Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional
melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.
Selanjutnya, Walter Johnson (1956) mengartikan petugas profesional sebagai
“…seseorang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai tingkat kesulitan
lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu persiapan dan pendidikan cukup lama untuk
menghasilkan pencapaian kemapuan, keterampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi”
(Djam’an Satori ; 2008).
Profesional juga dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan ilmu yang
dimiliki dan manusiawi secara utuh/ penuh tanpa mementingkan kepentingan pribadi
melainkan mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien sebagaimana
menghargai diri sendiri.
Seorang anggota profesi dalam melakukan pekerjaannya haruslah profesional. Setiap
anggota profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah
organisasi profesi dapat belajar, yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang
disandangnya dan belajar dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini
dan saat yang akan datang sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin
meningkat.
Seorang pekerja yang profesional adalah seorang pekerja yang terampilatau cakap
dalam kerjanya, dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan.
Pengertian jabatan profesi perlu dibedakan antara jeni pekerjaan yang menuntut dan
dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan ketrampilan tertentu (magang, keterlibatan
langsung dalam situasi kerja di lingkungannya dan seorang pekerja profesional sebagai
warisan orang tuanya atau pendahulunya). Seorang pekerja profesional perlu dibedakan
dari seorang teknisi keduanya (pekerja profesional dan teknis) dapat pula terampil dalam
unjuk kerja yang sama, misal: menguasai teknis kerja yang dapat memecahkan masalah –
masalah teknis dalam bidang kerjanya. Tetapi seorang pekerja profesional dituntut
menguasai visi yang mendasari ketrampilan yang menyangkut wawsan filosofi,
pertimbangan rasional dan memiliki sifat yang positif dalam melaksanakan serta
memperkembangkan mutu karya (T. Raka Joni, 1980).
Definisi bidan (ICM) : bidan adalah seseorang yang telah menjalani program
pendidikan bidan yang diakui oleh Negara tempat ia tinggal dan telah berhasil
menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki
izin formal untuk praktek bidan-bidan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban uamt manusia. Internasional conferentation of Midwife, bidan adalah
seorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk melaksanakn praktek bidan di Negara itu.
Nilai luhur bukan hanya diterapkan pada klien saja, tetapi juga pada
rekan – rekan seprofesi, tenaga kesehatan lainnya, serta masyarakat secara umum.
Sebab hubungan yang dijalin berdasarkan nilai – nilai luhur dapat membantu
dalam peningkatan paradigma kesehatan, khususnya dalam praktek kebidanan.
a. Kejujuran
b. Lemah lembut
c. Ketetapan setiap tindakan
d. Menghargai orang lain
c. Kebijakan dan nilai – nilai
1. Aesthetics (keindahan)
Kualitas obyek suatu peristiwa / kejadian, seseorang memberikan kepuasan
termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian.
2. Alturisme (mengutamakan orang lain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan
atau kebidanan, komitmen, asuhan, kedermawanan / kemurahan hati serta
ketekunan.
3. Equality (kesetaraan)
Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap
kejujuran, harga diri dan toleransi.
4. Freedom (kebebasan)
Memiliki kafasitas untuk memiliki kegiatan termasuk percaya diri, harapan,
disiplin, serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human digrity (martabat manusia)
Berhubungan dengan penghargaan yang melekat terhadap martabat manusia
sebagai individu, termasuk didalamnya yaitu kemanusiaan, kebaikan,
pertimbangan, dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6. Justice ( keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip – prinsip legal. Temasuk objektifitas,
moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta keawajaran.
7. Truth (kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita. Termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan,
dan reflektifitas yang rasional.
F. Model Praktik Profesionalisme Kebidanan
1. Pengertian Model
Suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan
(filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan) .
Model asuhan kebidanan dibuat berdasarkan filosofi bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan sebuah hal yang fisiologis. Model asuhan kebidanan yang
berfokus pada perempuan (women centered care) dapat mengurangi kejadian trauma
dan kesakitan pada bayi dan operasi sectio caesarea.
ICM Model Kebidanan :
a. Bidan mempromosikan dan melindungi kesehatan dan hak-hak perempuan dan
bayi yang baru lahir.
b. Bidan menghormati dan memiliki keyakinan pada wanita dan kemampuan
mereka saat melahirkan.
c. Bidan mempromosikan dan mengadvokasi non-intervensi dalam persalinan
normal.
d. Bidan menyediakan wanita dengan informasi yang tepat dan saran dengan cara
yang mempromosikan partisipasi bidan menyediakan wanita dengan informasi
yang tepat dan saran dengan cara yang mempromosikan partisipasi dan
meningkatkan informasi pengambilan keputusan.
e. Bidan menawarkan hormat, antisipatif dan fleksibel perawatan, yang mencakup
kebutuhan wanita, dia baru lahir, Bidan menawarkan hormat, antisipatif dan
fleksibel perawatan, yang mencakup kebutuhan wanita, dia baru lahir, keluarga
dan masyarakat, dan dimulai dengan perhatian utama untuk sifat hubungan
antara wanita mencari asuhan kebidanan dan bidan.
f. Bidan memberdayakan perempuan untuk bertanggung jawab atas kesehatan
mereka dan untuk kesehatan keluarga mereka.
g. Bidan berlatih bekerja sama dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan
lainnya untuk melayani kebutuhan wanita, bayi baru lahir, keluarga dan
masyarakat.
h. Bidan mempertahankan kompetensi mereka dan memastikan praktek mereka
adalah berbasis bukti.
i. Bidan menggunakan teknologi secara tepat dan efek rujukan pada waktu yang
tepat ketika masalah timbul.
j. Bidan secara individual dan kolektif bertanggung jawab untuk pengembangan
asuhan kebidanan, mendidik generasi baru bidan dan rekan dalam konsep
belajar sepanjang hayat
A. Kesimpulan
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh sejumlah
praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik,
kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2. Asuhan ibu hamil
3. Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4. Kebidanan asuhan ibu nifas menyusu
5. Asuhan bayi lahir
6. Asuhan pada bayi balita
7. Keluarga berencana
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
B. Saran
Untuk menjadi bidan yang profesional, seorang bidan harus memenuhi syarat yang
telah ditetapkan, dikarena bidan memiliki tanggungjawab yang besar terhadap pasien
yang akan diberi pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Atik Purwandari, Konsep Kebidanan Sejarah dan Profesionalisme, Jakarta : Buku
Kedokteran EGC, 2008.
Erma Yulihastin, Bekerja Sebagai Bidan, Jakarta : Erlangga, 2008.
Heni Puji Wahyuningsih, Etika Profesi Kebidanan, Yogyakarta : Fitramaya, 2008.
Rury Narulita Sary. 2012. Konsep Kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Suryani Soepardan, Etika Kebidanan dan Hukum Kesehatan, Jakarta : Buku Kedoktean EGC,
2008.
Syafrudin, Kebidanan Komunitas, Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2009.
Octa Dwienda, Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan, Jakarta :
Deepublish, 2014.
Winda Kusumandari, Bidan Sebuah Pendekatan Midwifery of Knowledge, Yogyakarta : Nuha
Medika, 2010