PENYELENGGARAAN MAKANAN:
Kepuasan Karyawan Dan
Kepuasan Pengelola/Pemilik
Disususn oleh:
Mita Wahyuningsih
Monica Prawari
Risti Nofitasari
1. Bagi Karyawan
Gaji
Setiap karyawan memiliki harapan untuk memperoleh gaji yang
sesuai dan dapat menunjang kehidupannya. Jika gaji yang diperoleh
tidak sebanding dengan pekerjaannya, maka tingkat kepuasan karyawan
akan rendah, penghargaan atas kinerjanya rendah, dan produktivitas
kerja menurun, yang mengakibatkan mutu penyelenggaraan makanan
tersebut menurun. Begitu juga sebaliknya.
Waktu Kerja
Waktu kerja karyawan mempengaruhi produktivitas kerja. Waktu kerja
disusun dalam bentuk jadwal yang jelas dan terperinci, terbagi atas hari kerja
dalam seminggu, jam kerja harian, dan shift.
Dalam aturan yang ditetapkan oleh ILO, bahwa pekerja yang bekerja selama
7 jam kerja per hari maka memiliki total jam kerja selama 40 jam kerja oer
minggu untuk 6 hari kerja dalam seminggu. Sedangkan untuk karyawan yang
bekerja selama 8 jam kerja / hari atau selama 40 jam / minggu untuk 5 hari
selama 1 minggu. Selain itu, karyawan diberikan waktu istirahat selama 30 menit
setelah bekerja 4 jam terus menerus dan waktu istirahat tidak termasuk jam
kerja. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja per minggu dan 2 hari untuk 5
hari kerja dalam 1 minggu. Sedangkan jika pekerja diberikan tambahan waktu
bekerja atau lembur, maka paling banyak 3 jam / hari dan 14 jam dalam 1
minggu diluar istirahat mingguan atau libur resmi
Waktu kerja yang sesuai, menghasilkan performa dan kinerja
karyawan yang memungkinkan terjadinya peningkatan produktivitas dan
mutu suatu penyelenggaraan makanan. Hal ini dikarenakan kondisi
karyawan yang diusahakan nyaman dan sehat, sehingga kondisi fisiknya
pun optimal dalam menngerjakan pekerjaannya. (Julia, 2017)
Karyawan mengharapkan adanya waktu kerja yang jelas, jadwal
pershift yang jelas agar karyawan memiliki motivasi dalam bekerja.
Penyelenggaraan makanan bermutu baik juga memperhatikan
karyawannya untuk menyediakan waktu cuti, hari libur, dll.
Fasilitas
Fasilitas yang memadai dapat memudahkan karyawan, menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman dan aman, sehingga dapat menunjang
kinerja serta produktivitas karyawan. Fasilitas mencakup sarana (tata
letak dapur, alat-alat) dan prasarana (bangunan) di tempat
penyelenggaraan makanan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Karyawan memiliki hak untuk mendapat pelatihan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta fasilitas penunjangnya,
seperti tabung pemadam kebakaran, prosedur penggunaan alat, dan
mendapatkan APD yang memenuhi standar dalam penyelenggaraan
makanan. Karyawan juga mengharapkan adanya pelatihan mengenai
kesehatan keselamatan kerja dari penyelenggaraan makanan tersebut.
Asuransi dan Tunjangan Lain
Asuransi dan tunjangan lainnya akan memberikan kenyamanan pada
karyawan serta rasa tenang karena adanya jaminan dari tempat ia
bekerja berupa pemenuhan kebutuhan dan haknya, seperti asuransi
kesehatan (BPJS), asuransi ketenaga kerjaan, tunjangan anak, dan lain-
lain.
Beban Kerja
Karyawan mengharapkan tidak diberi beban kerja berlebih yang tidak
sesuai dengan kapasitasnya.
Hasil Akhir Produk Memenuhi Standar Mutu
Meskipun karyawan sudah bekerja mengikuti SOP, tentunya karyawan
berharap produk akhir yang dihasilkan berkualitas dan memenuhi standar
mutu yang telah ditentukan. Sebagai contoh, jika makanan yang
diproduksi telah sesuai dengan perencanaan yang dibuat, maka pekerja
tidak perlu mengorbankan waktu dan tenaganya untuk membuat kembali
makanan tersebut.
Moral Atasan
Karyawan memiliki harapan bahwa kinerjanya dihargai dan
diapresiasi oleh atasannya. Jika karyawan merasa harapannya terpenuhi,
maka akan tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan produktivitas
karyawan meningkat. Maka dari itu, moral atasan berbanding lurus
produktivitas karyawan.
2. Bagi Pemilik / Pengelola
Kuantitas Pekerjaan
Hal ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkanindividu atau
kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaanMelakukan
pekerjaan sesuai dengan target output yang harus dihasilkan perorang per satu
jam kerja dan melakukan pekerjaan sesuai dengan jumlah siklus aktifitas yang
diselesaikan.
Kualitas Pekerjaan
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu
untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu
pekerjaan tertentu. Melakukan pekerjaan sesuai dengan operation manual dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan inspection manual.
Ketepatan Waktu
Setiap pekerjaan memiliki karakeristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan
tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas
pekerjaan lainnya.Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline yang telah
ditentukan dan memanfaatkan waktu pengerjaan secara optimal untuk
menghasilkan output yang diharapkan oleh perusahan.
Kehadiran
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Datang tepat waktu dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan.
Kemampuan kerja sama
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu karyawan saja, untuk
jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan
atau lebih. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerja sama
dengan rekan sekerja lainnya. Membantu atasan dengan memberikan saran untuk
peningkatan produktivitas perusahaan, menghargai rekan kerja satu sama lain
dan bekerja sama dengan rekan kerja secara baik.
Dalam melakukan penilaian kinerja pegawai diperlukan langkah-langkah
penilaian kinerja, yaitu :
Mendefinisikan pekerjaan, yang berarti memastikan bahwa atasan dan
bawahan sepakat tentang tugas-tugasnya dan standar jabatan.
Menilai kinerja, berarti membandingkan kinerja aktual bawahan
dengan standar yang telah ditetapkan dan ini mencakup beberapa
jenis tingkat penilaian.
Sesi umpan balik, berarti kinerja dan kemajuan bawahan dibahas dan
rencanarencana dibuat untuk perkembangan apa saja yang dituntut.
Indikator Kepuasan Pengelola/Pemilik