Skripsi
NIM 15.1023.S
2019
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA TENAGA KESEHATAN WANITA YANG
BEKERJA DI RUMAH SAKIT WILAYAH KABUPATEN
PEKALONGAN
NIM 15.1023.S
Puji syukur peneliti panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan karunia
nikmat iman, islam, kesehatan serta kesempatan pada peneliti, sehingga dapat
menyelesaikan laporan penelitian ini. Tidak lupa sholawat serta salam peneliti
sampaikan pada junjungan Nabi Muhammad SAW.
iv
9. Ayah ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil
untuk dapat memotivasi peneliti membuat laporan penelitian.
10. Seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan yang telah memberikan dukungan sehingga terselesaikannya
laporan penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaannya laporan pnelitian ini.
v
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
PRAKATA .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian................................................................................ 6
vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tenaga Kesehatan
1. Pengertian ...................................................................................... 10
B. Dukungan Keluarga
1. Pengertian ...................................................................................... 11
C. ASI Eksklusif
1. Pengertian ...................................................................................... 15
vii
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL PENELITIAN DAN
DEFINISI OPERASIONAL
B. Pembahasan........................................................................................... 62
A. Kesimpulan ........................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 72
viii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 5.7 Distribusi Riwayat Pemberian ASI Yang Diberikan Untuk
Tahun 2019....................................................................................... 61
xi
DAFTAR SKEMA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Pekalongan
Kota Pekalongan
Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dari Rumah Sakit Mitra
Pekalongan
Pekajangan Pekalongan
Pekalongan
Eksklusif
xiii
Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Juli, 2019
ABSTRAK
Gambaran Dukungan Keluarga dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada
Tenaga Kesehatan Wanita yang bekerja di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
Pekalongan
xiii + halaman + tabel + skema + lampiran
Keberhasilan pemberian Air Susu Ibu masih menjadi permasalahan pada ibu
menyusui, tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
penyuluhan terkait peningkatan keberhasilan Air Susu Ibu, sebagai tenaga
kesehatan yang memberikan penyuluhan menganai Air Susu Ibu seharusnya
sudah mengerti dan mampu melakukan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada
bayi sampai berusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman,maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dan
pemberian ASI Eksklusif pada tenaga kesehatan wanita. Desain penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan yaitu tenaga kesehatan
wanita yang memiliki bayi usia 6 bulan sampai dengan 12 bulan. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total samplingdengan jumlah 32 responden.
Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan
dengan waktu selama 12 hari penelitian. Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
tenaga kesehatan memberikan Air Susu Ibu Eksklusif yaitu sebanyak 24
responden (75%), dan sebanyak 17 responden (53,1%) tenaga kesehatan
mendapat dukungan dari keluarga. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada
tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan keinginan untuk memberikan Air
Susu Ibu Eksklusif pada bayi sampai berusai 6 bulan tanpa tambahan makanan
dan minuman.
xiv
Nursing Study Program
Health SciencesFaculty
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Juli, 2019
ABSTRACT
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan
kelenjar payudara ibu sebagai nutrisi utama pada bayi (Marimbi, 2014).
ASI merupakan makanan terbaik yang diberikan Tuhan untuk bayi yang
baru lahir, selain nilai gizinya yang tinggi, ASI merupakan makanan yang
mudah dicerna oleh usus bayi. ASI diberikan sampai bayi berusia 6 bulan
tanpa tambahan makanan lain dan dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun
bayi dilahirkan sampai bayi berusia enam bulan tanpa makanan tambahan,
kecuali obat, vitamin dan mineral (Kemenkes RI, 2017). Selain nilai
gizinya yang tinggi, ASI juga dapat membantu melindungi bayi dari
sehingga membuat bayi akan jarang sakit. Adanya kandungan ASI yang
angka kematian pada bayi yaitu dengan memberikan ASI secara eksklusif
mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam
1
2
dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan
kelahiran hidup dan 9,99 per 1.000 kelahiran hidup di Jawa Tengah serta
8,07 per 1.000 kelahiran hidup di Pekalongan. Salah satu dari faktor
kematian bayi karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari
3 bulan, 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima
ASI Ekslusif, hal tersebut adalah kajian global “The Lancet Breastfeeding
kedua hanya memberi ASI saja tanpa tambahan makanan dan yang ketiga
RI, 2018). Cakupan ASI di Jawa Tengah pada tahun 2017 yaitu 54,4%
3
orang terdekat, seperti keluarga, teman, saudara dan rekan kerja. Keluarga
4
dalam hal ini suami atau orang tua merupakan pihak yang sangat
besar dukungan yang didapatkan dari keluarga maka semakin besar pula
Jambi. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengetahui apakah
kesehata wanita.
Pekalongan yang terdapat tiga rumah sakit diantaranya RSUD Kajen yang
dengan jumlah 290 tenaga kesehatan wanita dan 145 tenaga kesehatan
laki-laki.
B. Rumusan Masalah
Pekalongan ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Pekalongan.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
ASI Eksklusif.
Lampung”.
Jambi”.
TINJAUAN TEORI
A. Tenaga Kesehatan
1. Pengertian
Efendi, 2012).
10
11
B. Keluarga
1. Pengertian
dari suami, istri dan anak serta saling berhubungan melalui pertalian
Makhfudli, 2009)
b. Peran sebagai ibu, selain berperan sebagai seorang istri, ibu juga
spiritual.
keluarga.
13
a. Dukungan informasional
b. Dukungan emosional
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan penilaian
(Setiadi, 2008).
C. ASI Eksklusif
1. Pengertian
ibu melalui proses menyusui. ASI diproduksi oleh ibu pada masa
untuk sementara sampai bayi dilahirkan dan menyusu ibu. Nilai gizi
16
formula, air putih, teh, madu, pisang, bubur tim, buskuit atau makanan
ASI, murni hanya diberi ASI saja. Kandungan growth factor yang
bayi, selain itu ASI juga terdiri dari air, laktosa, alfa-laktoalbumin,
Pemberian ASI tidak hanya sampai bayi berusia 6 bulan, tetapi ASI
harus diberikan sampai bayi berusia 2 tahun dan setelah bayi usia 6
bulan bukan hanya ASI yang diberikan kepada bayi, tetapi makanan
yang baru pertama kali diberikan kepada bayi pun harus bersifat
lembut dan dihaluskan terlebih dahulu agar mudah dicerna oleh sistem
17
dan daging juga perlu diberikan untuk tubuh bayi. Tetapi ibu perlu
memakan apapun yang ada disekitarnya. Maka dari itu ibu harus
ASI perlu dihindari, kecuali ada indikasi medis seperti ibu yang
sangat baik untuk bayi kaya akan sari-sari makanan yang dapat
2. Volume ASI
Rahmawati, 2010).
18
Tabel 2.1
Komponen dan Komposisi ASI
3. Komposisi ASI
a. Karbohidrat
Kadar laktosa yang terkandung dalam ASI hampir dua kali lipat
b. Protein
c. Lemak
d. Mineral
pembuat darah relatif sedikit yaitu kadar Cu, Fe, dan Mn, serta
Ca dan P.
20
e. Vitamin
1) Vitamin K
2) Vitamin D
3) Vitamin E
4) Vitamin A
dalam ASI.
f. Karnitin
4. Manfaat ASI
sebagai zat penting bagi otak dan mata bayi. Selain itu,
kebutuhan bayi.
pencernaannya.
a) Faktor bifidus
b) Faktor laktoferin
c) Faktor laktospirosidase
f) Faktor lisozim
g) Faktor interferon
bayi.
tubuh bayi itu sendiri, dan akan berhenti ketika sudah merasa
kenyang.
2015).
26
kanker payudara.
yang menyusui.
bayinya.
5. Produksi ASI
hamil, dan setelah hamil pada trimester II.ASI dapat keluar karena
adanya rangsangan yang diberikan oleh bayi pada puting ibu. ASI
Rahmawati, 2010).
29
a. Frekuensi penyusuan
semakin banyak pula ASI yang bisa produksi, karena puting ibu
b. Berat lahir
ASI pada ibu, karena semakin rendah berat bayi lahir maka
menelan ASI.
f. Konsumsi rokok
oksitosin.
31
g. Konsumsi alkohol
h. Pil kontrasepsi
lemak, protein, dan kaesin susu yang terdapat dalam ASI. Sfat
yang diproduksi pada hari kesepuluh, pada stadium ini juga bayi
kebutuhan nutrisinya.
Tabel 2.2
Perbedaan komposisi antara kolostrum, ASI transisi dan ASI
matur
Perbedaan
Kandungan
Kolostrum ASI transisi ASI Matur
Energi (kgkal) 57,0 63,0 65,0
Laktosa
6,5 6,7 7,0
(gr/100ml)
Lemak
2,9 3,6 3,8
(gr/100ml)
Protein
1,195 0,965 1,324
(gr/100ml)
Mineral
0,3 0,3 0,2
(gr/100ml)
Imunoglobulin :
Ig A 335,9 - 119,6
(mg/100ml) 5,9 - 2,9
Ig G 17,1 - 2,9
(mg/100ml) 14,2 – 16,4 - 24,3 – 27,5
Ig M
(mg/100ml) 420 – 520 - 250 -270
Lisosin
(mg/100ml)
Laktoferin
(Marimbi, 2014)
33
(Wiji, 2014).
ASI sudah tidak diragukan lagi jika diberikan padi bayi, karena
ASI memiliki manfaat yang sangat baik untuk bayi, apalagi jika ASI
mengering.
34
Bayi akan menyusu dengan jadwal yang tidak teratur dan akan
menit, tetapi lama menyusu pada setiap bayi itu berbeda-beda. Pada
bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2500 gram
harinya. Seorang ibu harus paham dengan isyarat yang diberikan pada
satu payudara sekitar 5 sampai 7 menit dan lambung bayi akan kosong
dalam waktu 2 jam setelah menyusu ibu. Untuk ibu yang bekerja bisa
35
meningkat.
cukup.
a. Kebutuhan kalori
menyusui bayinya.
36
b. Protein
c. Cairan
2010)
tdiak diobati dan masih aktif. Ibu dapat menyusui bayinya apabila
ibu.
dilakukan agar ibu tetap bisa memberikan ASI pada bayi menurut
bayi.
e. Untuk ASI yang sudah diperah ibu saat kerja, sebaiknya rendam
g. ASI perah yang diletakkan pada freezer maka akan bertahan lebih
lemari es akan bertahan samapi 1 hari atau 24 jam saja, dan jika
ASI pada lemari es suhu 4°C dapat disimpan selama 24 jam serta
selama 6 bulan. ASI disimpan dalam botol plastik atau botol kaca
dengan tutup dari karet yang kemudian diberi label sesuai dengan
apabila terdapat ASI yang sudah rusak maka tidak dianjurkan untuk
(rakhitis)(Marimbi, 2014).
BAB III
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya,
atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang
Dukungan
Tenaga Kesehatan
Keluarga
Wanita yang
memiliki bayi usia
6 bulan – 1 2 bulan Pemberian ASI
Eksklusif
Skema 3.1
40
41
Tabel 3.2
Definisi Operasional Penelitian
Definisi
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Pemberian Pemberian Menggunakan Hasil penelitian di Nominal
ASI Air Susu Ibu kuesioner dibagi menjadi 2
Eksklusif pada sebanyak 1 yaitu ASI Eksklusif
padatenag bayisampai pertanyaan yang diberikan dan
a usia 6 bulan dengan pilihan ASI Eksklusif yang
kesehatan tanpa jawaban ya tidak diberikan.
wanita tambahan dan tidak.
makanan dan Jika ASI
minuman Eksklusif
serta mendapatkan
diteruskan skor 1 dan jika
sampai usia tidak ASI
24 bulan Eksklusif
ditambah maka
dengan mendapat skor
makanan 0
pendamping
ASI.
Dukungan Dukungan Menggunakan Pembagian Nominal
Keluarga atau kuesioner kategori dukungan
supportdarior dengan pilihan keluarga
ang terdekat jawaban selalu, menggunakan cut
sangatlah sering, kadang- off point. Uji
berperan kadang, pernah normalitas
dalam dan tidak menggunakan test
memaksimal pernah. shapiro wilk. Hasil
kan Jika selalu uji normalitas
pemberian mendapatkan dukungan keluarga
ASI skor 5, sering yaitu 0,087 > 0,05
Eksklusif. mendapatkan jadi data dukungan
Dukungan skor 4, keluarga dikatakan
keluarga kadang- berdistribusi
seperti kandang normal
dukungan mendapat skor Dukungan
instrumental, 3, pernah keluarga baik jika
dukungan mendapat skor nilai > mean
emosional, 2 dan tidak 81,19
dukungan pernah Dukungan
informasi dan mendapat skor keluarga tidak
dukungan 1. baik jika nilai ≤
penghargaan. mean 81,19
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Pekalongan.
1. Populasi
Pekalongan yang terdapat di tiga Rumah Sakit dengan total 835 tenaga
43
44
2. Sampel
yaitu tenaga kesehatan wanita yang memiliki bayi usia 6 bulan sampai
eksklusif.
Kriteria inklusi
penelitian.
Kriteria eksklusi
minggu
45
1. Tempat
Kabupaten Pekalongan.
2. Waktu
2019 dan revisi sampai tanggal 30 April 2019. Peneliti melakukan uji
D. Etika penelitian
dignity)
penelitian.
inclusiveness)
berdasarkan teori Setiadi (2008) dan Indriyani & Asmuji (2014), dengan
yaitu dukungan keluarga baik dan dukungan keluarga tidak baik, dengan
skor jika selalu diberi skor 5, sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi
48
skor 3, pernah diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Kuesioner
hasil penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu ASI Eksklusif yang diberikan
dan ASI Eksklusif yang tidak diberikan, dengan skor jika ASI Eksklusif
yang diberikan diberi skor 1 dan ASI Eksklusif yang tidak diberikan diberi
skor 0.
1. Uji validitas
(0,444) dan 4 pertanyaan tidak valid yaitu nomor 12, 13, 18 dan 21,
lain.
2. Uji reliabilitas
2017).
nilai r hitung (nilai alpha) > konstanta (0,6) dapat disimpulkan bahwa
2014).
Kabupaten Pekalongan.
Kabupaten Pekalongan.
kerja tenaga kesehatan wanita yang memiliki bayi usia 6 bulan sampai
responden.
kuesioner.
langsung di klarifikasi.
12. Peneliti mengecek kembali kuesioner yang sudah diisi oleh responden
H. Pengolahan data
1. Editing
melengkapi kembali.
2. Coding
kode angka 1 sampai dengan 32, pendidikan diberi kode 1 untuk D3,
dan kode 2 untuk S1. Pekerjaan diberi kode 1 untuk perawat, kode 2
dan kode 5 untuk fisioterapi. Tipe keluarga diberi kode 1 untuk tipe
ASI saja diberi kode 1 untuk riwayat pemberian ASI selama 1 bulan,
1 untuk ASI Eksklusif yang diberikan dan kode 2 untuk ASI Eksklusif
yang tidak diberikan. Alasan tidak ASI Eksklusif diberi skor 1 untuk
tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja.
54
I. Analisa data
mengubah data dalam bentuk kode yaitu dengan mengubah data menjadi
2012). Hasil peneliti ini menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi
tipe keluarga, riwayat pemberian ASI saja dan riwayat pemberian MPASI.
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi rerata usia tenaga kesehatan wanita yang bekerja di
Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Standar
Mean Median Minimum Maximum
Deviation
30,81 29,50 3,872 26 39
55
56
Tabel 5.2
Distribusi rerata usia bayi tenaga kesehatan wanita yang
bekerja di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun
2019
Standar
Mean Median Minimum Maximum
Deviation
8,75 8,50 1,967 6 12
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) usia bayi tenaga
maksimal 12 bulan.
Tabel 5.3
Distribusi pendidikan tenaga kesehatan wanita yang bekerja di
Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
9 responden (28,1%).
57
Tabel 5.4
Distribusi pekerjaan tenaga kesehatan wanita yang bekerja di
Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Tabel 5.5
Distribusi tipe keluarga tenaga kesehatan wanita yang bekerja
di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Tabel 5.6
Distribusi paritas tenaga kesehatan wanita yang bekerja di
Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Tabel 5.7
Distribusi riwayat pemberian ASI yang diberikan untuk bayi
tenaga kesehatan wanita yang bekerja di Rumah Sakit Wilayah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Tabel 5.8
Distribusi riwayat pemberian MPASI yang diberikan untuk bayi
tenaga kesehatan wanita yang bekerja di Rumah Sakit Wilayah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
selama 3 bulan.
60
Pekalongan
Tabel 5.9
Distribusi Alasan Tidak Memberikan ASI Eksklusif Pada
Tenaga Kesehatan Wanita Yang Bekerja di Rumah Sakit
Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
jarak kelahiran antara anak yang pertama dengan anak yang kedua,
2. Analisa Univariat
Kabupaten Pekalongan
Tabel 5.10
Distribusi Dukungan Keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif
Pada Tenaga Kesehatan Wanita Yang Bekerja Di Rumah Sakit
Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2019
Dukungan
Frekuensi Prosentase
Keluarga
Baik 17 53,1%
Tidak Baik 15 46,9 %
Total 32 100 %
Tabel 5.11
Distribusi Pemberian ASI Eksklusif Pada Tenaga Kesehatan
Wanita Yang Bekerja Di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
Pekalongan Tahun 2019
Eksklusif.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Oktalina Ona, Muniroh
anak) 1.
baik dengan dukungan keluarga tidak baik, hasil dukungan keluarga baik
dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 233 yang memiliki ari “Para ibu
makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorng
dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa
sedangkan para ayah dianjurkan untuk memberikan nafkah kepada ibu dan
anak. Pada hakekatnya memberikan ASI merupakan kerja tim antara Ayah
manusia agar saling mengasihi satu sama lain seperti yang tertuang dalam
Al-Qur’an surat Al – Balad ayat 17 dan Ali Imron ayat 103 yang memiliki
arti “dan Dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling
sebagai perkataan yang baik dan sopan kepada orang lain seperti yang
yang tercermin dalam Firman Allah surat Al-Maidah ayat 2 yang memiliki
yang besar kepada mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
yang besar”.
umpan balik yang diperoleh dari orang lain, sehingga individu dapat
tanpa diberi makanan pendamping ASI, murni hanya diberi ASI saja
tenaga kesehatan memberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan tanpa
Hanulan, Budi Artha & Karbito (2017) yang menyatakan bahwa sebagian
responden (57,4%) dari total 115 respoden tenaga kesehatan. Setelah bayi
Pendamping ASI (MP-ASI) seperti bubur dan makanan padat lainnya, dan
kepada bayi pun harus bersifat lembut dan dihaluskan terlebih dahulu agar
mudah dicerna oleh sistem pencernaan pada bayi. Hasil penelitian ini,
Eksklusif diantaranya karena ASI keluar sedikit dan jarak kelahiran antara
anak pertama dengan anak yang kedua kurang dari 2 tahun, anak pertama
masih diberi ASI dan diimbangi dengan tambahan makanan dan minuman
tetapi tidak mau berbagi dengan anak yang kedua, sehingga anak kedua
hanya menerima sedikit ASI dan akhirnya memutuskan untuk diberi susu
formula, disamping itu juga karena ASI keluar sedikit. Walaupun tidak
bayi berusia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang baru pertama kali
diberikan kepada bayi pun harus bersifat lembut dan dihaluskan terlebih
besar bekerja sebagai perawat yaitu 20%, 50% bekerja sebagai apoteker,
tidak baik sebanyak 11,7% dengan tipe keluarga nuclear 9% dan tipe
ASI memiliki kelebihan yang sangat luar biasa selain sebagai sumber
nutrisi terbaik bagi bayi dan mudah dicerna, ASI juga baik bagi
menyusu ibu akan merasakan hangatnya pelukan yang diberikan oleh ibu,
bayi tersebut juga akan mendengar denyut jantung ibu yang sudah
didengarnya sejak di dalam rahim ibu, dan secara tidak langsung ibu akan
68
terlebih dahulu sebelum berangkat kerja, jika tempat kerja ibu berada di
bayinya, jika tempat kerja ibu jauh dari rumah, sebaiknya ibu
untuk simpanan ASI, ASI yang sudah diperah ibu saat kerja, sebaiknya
rendam terlebih dahulu ASI tersebut dengan air panas sebelum diberikan
ASI perah yang diletakkan pada freezer maka akan bertahan lebih
lama yaitu 2 sampai 3 bulan, tetapi jika diletakkan di dalam lemari es akan
bertahan samapi 1 hari atau 24 jam saja, dan jika diletakkan pada suhu
kamar, hanya dapat bertahan sampai 6 hingga 8 jam saja. ASI disimpan
dalam botol plastik atau botol kaca dengan tutup dari karet yang kemudian
pada ibu dan keluarga apabila terdapat ASI yang sudah rusak maka tidak
baik, 27,8% pengetahuan cukup baik dan 44,4% pengetahuan baik, serta
melalui ibunya. Dimana bayi mendapatkan rezeki dari Allah SWT secara
berbunyi “kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga
kepadamu”. Dari arti ayat tersebut, bahwa jaminan rizki yang diberikan
Allah SWT untuk bayi yang baru lahir sampai berusia 6 bulan adalah ASI,
ASI merupakan makanan terbaik karena mengandung semua zat gizi yang
dan perkembangan anak, baik itu dari segi fisik, segi kecerdasan maupun
ASI maka akan terjadi pertumbuhan daging dan tulang pada anak karena
dari Abu Musa Al Hilai dari ayahnya bahwa seorng laki-laki dalam
C. Keterbatasan Penelitian
tidak meneliti lebih lanjut mengenai alasan atau faktor – faktor apa
A. Kesimpulan
tenaga kesehatan yang memiliki bayi usia 6 bulan sampai dengan 12 bulan
B. Saran
memerah ASI setiap 3 jam sekali dan tempat penyimpanan ASI yaitu
72
73
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S., Judistiani, R. T., Rahmiati, L., & Susanti, A. I. (2015). Asuhan
Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga.
Cadwell, K., & Turner-Maffei, C. (2012). Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2018). Profil Kesehatan Jawa Tengah
2017.
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2017/13_Jateng_2017.pdf
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hamidah, N., & Kuntoro. (2016). Peran Karakteristik Responden dan Dukungan
Tenaga Kesehatan dalam Identifikasi Faktor yang Terkait dengan
Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Biometrika dan
Kependudukan.
Indriyani, D., & Asmuji. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Upaya
Promotif dan Preventif dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Kurniati, A., & Efendi, F. (2012). Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta:
Salemba Medika.
Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2010). Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Septiani, H., Budi, A., & Karbito. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai
Tenaga Kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan .
Susila, & Suyanto. (2014). Metodologi Penelitian Cross Sectional Kedokteran &
Kesehatan. Klaten: BOSSSCRIPT.
Tahun 2019
Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Tahap Pembuatan
Proposal
Tahap uji
proposal dan
revisi
Tahap uji
validitas
penelitian
Penelitian
Tahap pengolahan
data pembuatan
laporan hasil
penelitian
Tahap uji skripsi
Reliability
N %
a
Excluded 0 ,0
Total 20 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,944 21
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
NIM : 15.1023.S
Demikian atas perhatian dan kerjasama ibu dalam penelitian ini saya
ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Nama Lengkap :
Umur :
Alamat :
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif kepada
saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada panelitian ini.
Pekalongan,............................2019
Responden
( )
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian
1. Bacalah pertanyaan dengan teliti dan pilihlah jawaban yang dianggap paling
tepat dan sesuai dengan kenyataan yang telah dialami Anda dengan memberi
tanda check ( √ ) pada jawaban “Ya” dan “Tidak” pada pertanyaan pemberian
2. Apabila jawaban salah dan ingin mengganti pilihan jawaban, maka coret
jawaban yang akan diganti dengan garis mendatar dan pilih jawaban lain
yang sesuai.
5. Apabila terdapat pertanyaan yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada peneliti
6. Apabila sudah selesai, periksa kembali dan baca sekali lagi apabila terdapat
pertanyaan yang belum diisi atau terdapat jawaban yang tidak sesuai maka bisa
diperbaiki kembali.
Karakteristik Responden Penelitian
Identitas Responden
...................................................................................
b. Keluarga : Ya Tidak
2. Dukungan keluarga
a. Dukungan Emosional
Jawaban
No. Pertanyaan Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
1. Apakah keluarga
memberikan rasa
nyaman pada anda
ketika sedang
menyusui ?
2. Apakah keluarga
anda peduli ketika
bayi anda
menangis?
3. Apakah keluarga
meyakinkan anda
bahwa ASI anda
akan keluar banyak
dan mencukupi
kebutuhan bayi
anda?
4. Apakah keluarga
meyakinkan anda
bahwa anda dapat
menyusui sampai
bayi berusia 6
bulan tanpa
tambahan makanan
dan minuman?
5. Apakah keluarga
membantu ketika
anda mengalami
kesusahan saat
menyusui (misal
bayi rewel) ?
6. Apakah keluarga
menenangkan anda
ketika anda merasa
cemas saat
menyusui ?
7. Apakah keluarga
memberikan
semangat kepada
anda untuk terus
menyusui sampai
bayi berusia 6
bulan tanpa
tambahan makanan
dan minuman ?
b. Dukungan Informasional
Jawaban
No. Pertanyaan Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
1. Apakah keluarga
memberitahu
bahwa bayi anda
harus diberi ASI
sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan
makanan seperti
pisang, nasi, susu
formula, madu ?
2. Apakah keluarga
memberitahu anda
agar menghindari
penggunaan botol
dalam pemberian
ASI karena bisaa
rancau ketika bayi
menyusu pada
payudara anda ?
3. Apakah keluarga
memberitahu
bahwa menyusui
bayi selama 6
bulan tidak
berhenti akan
menunda
kehamilan ?
4. Apakah keluarga
memberitahu anda
bahwa pemberian
makan pendamping
ASI sebelum bayi
berusia 6 bulan
akan mengganggu
pencernaan bayi ?
c. Dukungan Instrumental
Jawaban
No
Pertanyaan Kadang Tidak
. Selalu Sering Pernah
-kadang Pernah
1. Apakah keluarga
menyediakan
makanan yang
bergizi untuk anda
selama menyusui ?
2. Apakah keluarga
membantu dalam
menyiapkan kursi
untuk menyusui
bayi anda?
3. Apakah keluarga
membantu dalam
menyiapkan bantal
untuk menopang
bayi saat anda akan
menyusui ?
4. Apakah keluarga
membantu
menyiapkan
pakaian bayi anda ?
5. Apakah keluarga
membantu untuk
mengurus bayi
anda ?
6. Apakah keluarga
membantu untuk
membelikan
perlengkapan bayi
anda ?
7. Apakah keluarga
membantu
mengurus
pekerjaan rumah
tangga seperti
mencuci piring,
menyapu,
mengepel ,
memasak dan
mencuci pakaian
selama anda
menyusui ?
d. Dukungan Penilaian
Jawaban
No. Pertanyaan Selau Sering Kadang- Pernah Tidak
kadang Pernah
1. Apakah keluarga
memberi pujian
kepada anda
karena sudah
berhasil
menyusui sampai
bayi berusia 6
bulan ?
2. Apakah keluarga
memberika
reward atau
hadiah kepada
anda karena
sudah berhasil
menyusui bayi
sampai usia 6
bulan ?