Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Siti Rokhmi Lestari., S. S., M.Pd.

Disusun
O
L
E
H
Nama : Kris Moneka
Nim : 17150043
Kelas : A14.1 Keb

Prodi D-III Kebidanan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah askeb komunitas ini
dengan judul “Makalah Menopouse” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai salah satu kewajiban memenuhi tugas Bahasa Indonesia bagi
mahasiswi Universitas Respati Yogyakarta.
Penulis sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala
kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dan penulis akan sangat bangga
apabila makalah yang penulis susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat
membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf apabila makalah yang penulis
buat terdapat suatu kesalahan.
Terakhir penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Yogyakarta, Senin 1 April 2019.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Populasi manusia usia lanjut (manula) secara statistik menunjukkan jumlah yang
signifikan dalam populasi penduduk indonesia. Jumlah manula perempuan lebih banyak
di bandikan dengan jumlah manula laki- laki. Hal ini tentu saja berdampak pada kebutuhan
pelayanan yang profesional pada manula. Kelompok umur manula secara luas tergantung
dari masing-masing definisi berdasarkan kebutuhan program. Dalam perjalanan hidupnya
seseorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun , mengalami penuaan indung telur
sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Sistem hormon seluruh tubuh
mengalami kemunduran dalam mengeluarkan hormonnya.
Menopause merupakan kejadian normal yang dialami wanita. Beberapa wanita
menganggapnya sebagai sebuah pengalaman positif tetapi sebagian lain menganggap
sebagai suatu peristiwa negatif. Monopouse atau penuaan bukanlah mitos. Keduanya
merupakan kenyataan. Pengalaman perempuan dengan kedua kenyataan tersebut apakah
penuh penderitaan atau tidak, tergantung bagaimana perasaan perempuan mengenai dirinya
sendiri. Setiap perempuan pasti mengalami menopause memasuki usia 50 tahun. Namun
dalam perkembangannya, perempuan berusia 35 tahun pun bisa mengalami menopause
atau yang dikenal dengan istilah menopause dini.
Masa menopause merupakan fase yang selalu terjadi pada wanita yang akan menginjak
umur 44 tahun ke atas dan ditandai dengan berhentinya haid. Terkadang wanita belum siap
untuk menghadapi masa ini karena mereka selalu beranggapan bahwa seorang wanita yang
telah mendapatkan/ mengalami menopause gairah seksualnya juga akan menurun. Keadaan
demikian dipahami sebagian masyarakat kita terutama pada generasi tua bahwa pada
keadaan menopause, wanita sudah tidak boleh melakukan hubungan seks. Hal ini
merupakan sebuah mitos di masyarakat kita.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian menopause.?
2. Gejala menopause?
3. Tahap-tahap dalam menopause?
4. Patofisiologi menopause ?
5. Klasifikasi menopause ?
6. Perubahan fisiologi pada menopause, perubahan anatomi fisiologi hormone yang terjadi
pada wanita masa menopause, dan ?
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause.?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian menopause.
2. Mengetahui Gejala menopause.
3. Mengetahui Tahap-tahap dalam menopause.
4. Mengetahui Patofisiologi menopause,
5. Mengetahui Klasifikasi menopause,
6. Mengetahui Perubahan fisiologi pada menopause, perubahan anatomi fisiologi
hormone yang terjadi pada wanita masa menopause, dan
7. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menopause.
Menopause menurut WHO didefinisikan berhentinya siklus menstruasi untuk
selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi sebagai akibat dari
hilangnya aktivitas folikel ovarium. Menopause diartikan sebagai tidak dijumpainya
menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dimana ovarium secara progresif telah gagal
dalam memproduksi estrogen. Jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat,
hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Kini wanita Indonesia rata-
rata memasuki masa menopause pada usia 50 tahun. Tetapi sebagian ada yang mengalami
pada usia lebih awal atau lebih lanjut. Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh
keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan.
Sutanto (2005) mendefinisikan menopause proses alami dari penuaan, yaitu ketika
wanita tidak lagi haid selama 1 tahun. Penyebab terhentinya haid karena ovarium tidak lagi
memproduksi hormon estrogen dan progesteron, dan rata – rata terjadi menopause pada
usia 50 tahun.
Shimp & Smith (2000) mendefinisikan menopause sebagai akhir periode
menstruasi, tetapi seorang wanita tidak diperhitungkan postmenopause sampai wanita
tersebut telah 1 tahun mengalami amenorrhea.menopause membuat berakhirnya fasa
reproduksi pada kehidupan wanita.
B. Gejala Menopause.
Bentuk dari gejala-gejala merupakan dasar diagnosis. Gejala-gejala yang ada sangat
bervariasi pada setiap wanita. Oleh karena itu diperlukan pendekatan secara individual
dalam penilaian dan pengobatan.
1. Ketidakstabilan vasomotor.
2. Gangguan psikologis/kognitif.
3. Gangguan seksual
4. Gejala-gejala somatic
5. Sindroma urogenital
6. Osteoporosis.
7. Kelainan kardiovaskular.
C. Tahap-tahap Dalam Menopause.
Menopause dibagi dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Perimenopause ( Klimakterium ).
Perimenopause merupakan masa perubahan antara pramenopause dan
pascamenopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada
kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya dan sisanya <18 hari. Sebanyak
40 % wanita mengalami siklus haid yanganovulatorik. Pada sebagian wanita telah
muncul keluhan vasomotorik,atau keluhan sindrom prahaid. Kadar FSH, LH dan
estrogen sangat bervariasi (normal, tinggi, atau rendah). Disini juga terlihat bahwa
keluhan klimakterik dapat terjadi tidak hanya pada kadar hormon yang rendah
2. Menopause
Menopause adalah perubahan alami yang dialami seorang wanitasaat siklus menstruasi
terhenti. Keadaan ini sering disebut “change of life”.Selama menopause, biasa terjadi
antara usia 45-55 tahun, tubuh wanitasecara perlahan berkurang menghasilkan hormon
estrogen dan progesterone. Dikatakan menopause, jika dalam 12 bulan terakhir
tidakmengalami menstruasi dan tidak disebabkan oleh hal patologis. Kadarestradiol
10-20 pg/ml yang berasal dari konversi androstenedion.
3. Pascamenopause
Pascamenopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah
12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi(>35 mIU/ml) dan kadar estradiol
sangat rendah (30 pg/ml). Rendahnyakadar estradiol mengakibatkan endometrium
menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin lagi terjadi. Namun, pada wanita yang
gemuk masih dapat ditemukan kadar estradiol darah yang tinggi. Hampir semua wanita
pasca menopause umumnya telah mengalami berbagai macam keluhanyang
diakibatkan oleh rendahnya kadar estrogen.
4. Senium
Seorang wanita disebut senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut
sampai usia >65 tahun.
D. Patofisiologi Menopause.
Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak
tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid
lagi yang berakhir dengan terjadi menopause. Oleh karena itu, menopause diartikan sebagai
haid alami terakhir, hal ini tidak terjadi bila wanita menggunakan kontrasepsi hormonal
pada usia perimenopause. Pendarahan terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil
kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Kita
tidak pernah tahu kapan wanita tersebut memasuki usia menopause. Untuk menentukan
diagnosis menopause, pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian
dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.
Bila pada usia menopause ditemukan kadar FSH dan estradiol bervariasi (tinggi atau
rendah), maka setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang
tinggi (>40 mlU/ml). Kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah hanya pada
sebagian wanita, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi wanita gemuk, kadar
estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen
di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif , bila
seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah >40 mlU/ml dan
kadar estradiol <30 pg/ml, telah dapat dikatakan wantia tersebut telah mengalami
menopause (Baziad, 2003).
E. Klasifikasi Menopause.
a. Menopause premature (menopause dini).
Kegagalan ovarium prematur adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Penyebabnya tidak diketahui namun mungkin berkaitan dengan penyakit autoimun atau
faktor keturunan. Selain itu, menopause dini dapat terjadi karena obat-obatan atau operasi.
b. Menopause terlambat.
Batas terjadinya menopause umumnya adalah 52 tahun. Apabila seorang wanita masih
mendapat haid diatas 52 tahun, maka hal itu merupakan indikasi untuk penyelidikan lebih
lanjut. Sebab-sebab yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat ialah :
konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita
dengan karsinoma endometrium sering dalam anamnesis mengemukakan menopausenya
terlambat. (Anonim, 2010)
F. Perubahan Fisiologis pada Menopause.
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering ,
lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi (infeksi
kandung kemih, infeksi liang senggama). Daerah sensitive semakin sulit untuk dirangsang.
Saat hubungan seksual dapat menjadi nyeri (dispareunia), dan sulit mencapai orgasme.
Lemahnya penyangga alat kelamin bagian dalam, liang senggama terasa turun (menonjol)
dalam bentuk tonjolan kandung kemih (sistokel), tonjolan dinding bagian belakang
(rektokel), dan mulut rahim terbuka, kepuasan berkemih dan buang air besar semakin
berkurang,seolah- olah masih terdapat sisa.
Berbagai organ reproduksi juga akan mengalami perubahan karena berhentinya
haid. Rahim mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya
menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan
lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan). Leher
rahim (serviks) menyusut tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata
dengan dinding vagina. Lipatan-lipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan
mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang
(Kasdu, 2002: 58)

G. Perubahan anatomi fisiologi Hormon yang terjadi pada wanita masa menopause.
Selama masa peri-menopause, Kadar estradiol turun, sedangkan kadar FSH dan LH
meningkat. Akan tetapi, kadar hormone tersebut berfluktuasi di sekitar waktu menopause.
FSH meningkat secara bertahap dan mencapai puncak setelah perdarahan terakhir terjadi.
Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur
ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang
mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat
hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur,
juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH ( Follicle
Stimulating Hormone, hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise). Kadar FSH
kembali turun10-20 tahun setelah menopause. Kadar estrogen tidak bekurang selama
kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir.
Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah
estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak
estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung
telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata
selama pra-menopause.
Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak
semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak dari pada indung telur pra-
menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-
menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen
atau testoteron, Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya
untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran
kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesterone sama-sama penting untuk
mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit.
H. Faktor – faktor yang mempengaruhi menopause.
Menurut Blackburn dan Davidson (1990), faktor-faktor yang mempengaruhi menopause
adalah:
1. Umur sewaktu mendapat haid pertama kali (menarch).
2. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan.
3. Jumlah anak.
4. Merokok.
5. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari pemukaan laut.
6. Sosio-ekonomi.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan.
Menopause diartikan sebagai tidak dijumpainya menstruasi selama 12 bulan berturut-
turut dimana ovarium secara progresif telah gagal dalam memproduksi estrogen. Jumlah
folikel yang mengalami atresia terus meningkat, hingga pada suatu ketika tidak tersedia
lagi folikel yang cukup.
Dari makalah ini juga terdapat pengertian menopause, gejala menopause, tahap-tahap
dalam menopause, patofisiologi menopause, klasifikasi menopause, perubahan fisiologi
pada menopause, perubahan anatomi fisiologi hormone yang terjadi pada wanita masa
menopause, dan faktpr-faktor yang mempengaruhi menopause.

B. Saran :
Pengetahuan mengenai Menopouse pada wanita sangatlah penting guna
mempersiapkan keadaan wanita menopause ketika rata-rata menginjak usia 40 tahun
keatas, Sebaiknya seorang wanita yang umurnya sudah mendekati 40 tahun harus
berolahraga secara teratur, mengkonsumsi kalsium dan vitamin-vitamin yang berguna bagi
tubuh agar masa menopausenya tidak terlalu cepat. Dan tetap selalu menjaga kondisi
kesehatannya dan Sebaiknya seorang wanita mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi
masa menopause karena pada hakikatnya semua wanita akan mengalamai masa terajdinya
menopause..
DAFTAR PUSTAKA

Dr.rebecca. ( 2007 ). Simple Guides Menopause. Jakarta : Erlangga


“Menopause” dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52802/Chapter%20II.pdf?sequenc
e=4&isAllowed=y. Diakses tanggal I april 2019 jam 23:26.

Anda mungkin juga menyukai