Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas

a. Identitas Klien

Nama : By. M

Umur /Tanggal Lahir : 3 hari / 24 Februari 2017

Jenis Kelamin : Laki - laki

Tanggal MRS : 27 Februari 2017

b. Identitas orang tua

Nama Ayah : Tn. T

Nama Ibu : Ny. P

Usia ayah/Ibu : 29th/27th

Pendidikan Ayah/Ibu: S1/SMA

Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta/Swasta

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Jawa

Alamat : Jl Woltermongonsidi RT 24
2. Alasan MRS dan keluhan utama :
Keluarga mengatakan bayi baru berusia 3 hari dengan keluhan perut buncit,
menangis terus menerus dan rewel
3. Riwayat Kesehatan Klien :
a. Riwayat Perjalanan penyakit dan upaya untuk mengatasi :
b. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
- Riwayat Antenatal :
a) Corak Reproduksi
b) Kunjungan Antenatal
c) Keadaan Antenatal
d) Keadaan kesehatan saat hamil
e) Makanan
f) Obat – Obatan
g) Riwayat Imunisasi tetanus toksoid
h) Riwayat terpapar Infeksi saat hamil
i) Riwayat Merokok dan minum – minuman keras/Alkohol
- Riwayat Intranatal : Bayi lahir dengan normal pada tanggal 24 Februari
di Rumah Sakit Umum dan di tolong oleh Bidan
dengan berat 3200gram dan panjang badan 45cm
- Riwayat Postnatal :
- Riwayat Imunisasi :
- Riwayat Alergi :
- Riwayat penyakit yang pernah di derita :
- Riwayat operasi/pembedahan :
- Riwayat tumbuh kembang :
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :

a. Riwayat penyakit menular :


b. Riwayat penyakit menurun :
c. Riwayat penyakit menahun :

5. Pola Fungsional Kesehatan :


Pola Keterangan

Nutrisi

Eliminasi Tidak BAB sejak 48 jam setelah kelahiran

Istrahat

Pesonal Hygiene
BBL menangis disebabkan oleh sakit pada
Aktivitas bagian perut dan rasa tidak nyaman.

6. Riwayat psikososiokultural spiritual


- Psikologis : Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya
- Sosial : Hubungan keluarga baik
- Kultur dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Ibu tidak ada
tradisi adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum :

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital: Nadi : 146x/menit

Pernafasan : 45x/menit

Suhu : 35,7 oC

Antropometri : Panjang Badan : 45 cm

Berat badan : 3200gram

Lingkar kepala : 32 cm

Lingkar dada : 30 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kulit :

Kepala :

Wajah :

Mata :

Telinga :
Hidung :

Mulut :

Leher :

Dada :

Abdomen : Bagian perut terlihat buncit dan bising usus positif

Genetalia eksterna :

Anus :

Ekstremitas :

3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Pada Neonatus pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain :
Refleks Moro : Ada
Refleks Tonic neck : Ada
Refleks Rooting : Ada
Refleks Sucking : Ada
Refleks Graps : Ada
Refleks babynski : Ada

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laborartorium :

Pemeriksaan USG :

Pemeriksaan Diagnostik Lainnya :


5. Data Rekam Medis
Tgl/Jam Terapi/tindakan yang Pelaksana
diberikan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : NCB – SMK, Usia 3 hari dengan diagnosis Hirschsprung
Masalah : Pasien menangis terus menerus dan perut terlihat membesar

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Perut pasien akan terus membesar dan dapat menyebabkan dilatasi usus
proksimal

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Melakukan prosedur Ostomi
V. INTERVENSI

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kepada orang tua tentang pemeriksaan yang dilakukan
E. Orang tua mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada orang tua tentang hasil pemeriksaan
E. Orang tua mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
3. Memberitahu kepada orang tua untuk melakukan kunjungan ulang setelah
melakukan tindakan operasi
E. Orang tua setuju dengan penjelasan yang dilakukan.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pengertian Penyakit hisprung adalah kelainan bawaan penyebab gangguan
pasase usus (Ariff Masnjoer, dkk. 2000). Dikenalkan pertama kali oleh
hriscprung tahun 1886. Zuelser dan Wilson, 1948 mengemukakan bahwa pada
dinding usus yang menyempit tidak ditemukan ganglion parasimpatis.
Penyakit hisprung disebut juga congenital aganglionik megakolon. Penyakit
ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan
(aganglionik). Jadi karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah
atas) yang tidak mempunyai persarafan, maka terjadi kelumpuhan usus besar
dalam menjalankan fungsinya sehingga usus menjadi membesar (megakolon).
Panjang usus besar yang terkena berbeda – beda untuk setiap individu.
Penyakit hisprung atau megakolon aganglionik bawaan disebabkan oleh
kelainan inervasi usus, mulai dari sfinghter ani interna dan meluas ke
proximal, melibatkan panjang usus yang bervariasi.
Hisprung adalah penyebab obstruksi usus bagian bawah yang paling sering
terjadi pada neonates. Hisprung atau mega kolon adalah penyakit yang tidak
adanya sel – sel ganglion dalam rectum atau bagian rectosigmoid colon. Dan
ketidak adaan ini menimbulkan abnormal atau tidak adanya evakuasi usus
spontan (Betz, Cecily &Sowden : 2000)
Penyakit hisprung merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah.
Baik masalah fisik, psikologis maupun psikososial. Masalah pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan penyakit hisprung yaitu terletak pada kebiasaan
buang air besar. Orang tua yang mengusahakan agar anaknya bisa buang air
besar dengan cara yang awam akan menimbulkan masalah baru bagi
bayi/anak. Penatalaksanaan yang benar mengenai penyakit hisprung harus
difahami dengan benar oleh seluruh pihak. Baik tenaga medis maupun
keluarga. Untuk tecapainya tujuan yang diharapkan perlu terjalin hubungan
kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dokter, perawat maupun tenaga
medis lainnya dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
Maka dari itu perlu diadakan penyuluhan mengenai tanda bahaya penyakit
hisprung pada bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan guna untuk mengurangi
resiko penyakit hisprung pada bayi baru lahir.

B. SARAN
1. dengan adanya makalah diharapkan bagi pembaca khususnya bagi ibu
post partum dapat mengenali tanda bahaya atau kelainan pada bayinya
2. diharapkan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan dapat
mengetahui penyakit / kelainan yang terjadi pada bayi baru lahir.
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran edisi III jilud


2.Jakarta.MediaAesculapius

Modul asuhan persalinan normal

Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Bayi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RI

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Saifuddin, Abdul Bari, Dkk. 2002. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohadjo

YBO-SP. 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta: EGC.

http://sis-doank27.blogspot.com/2010/06/askep-bayi-baru-lahir-
normal.htmlhttp://bidanku.com/ketahuilah-kondisi-normal-bayi-sesaat-setelah-
lahir#ixzz2lQuRUPTh

Anda mungkin juga menyukai