PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi
apabila warganya ikut berpartisipasi. Dalam pengertian yang lebih luas,
pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong
masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi
pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu
keberlanjutan dalam jangka panjang.
1
Desentralisasi kegiatan dapat dikatagorikan dalam pemerdayaan
masyarakat apabila kegiatan tersebut bersifat fasilitatif non instruktif dan dapat
memperkuat, meningkatakan atau mengembangkan potensi masyarakat setempat
guna mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk melakukan program pemerdayaan
masyarakat diperlukan kerjasama dari berbagai banyak pihak, misalnya
pemerintahan masyarakat dan LSM (lembaga masyarakat). Salah satu lembaga
yang telah ikut berperan dalam pemerdayaan masyarakat yaitu PPLH (Pusat
Pendidikan Lingkungan Hidup).
1.2 Tujuan
Merupakan tugas berstruktur untuk memenuhi tugas mata kuliah
Untuk meningkatkan pemahaman tentang tahapan pemberdayaan
masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
3
pengalaman serta berusaha mencapai tujuan bersama. Jadi, pemberdayaan
masyarakat lebih merupakan suatu proses”.
Mengacu pada pengertian dan teori para ahli di atas, dalam penelitian ini
pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya membangkitkan kesadaran akan
potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya sehingga
masyarakat dapat mencapai kemandirian. Kemudian dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau kekuatan
pada masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan, dan
perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan masyarakat
yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya sehingga masyarakat
tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan mengaktualisasikan diri atau
berpartisipasi melalui berbagai aktivitas.
4
2.2 Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat
Tahap persiapan ini memiliki substansi penekanan pada dua hal elemen
penting yakni penyiapan petugas dan penyiapan lapangan. Dalam hal ini,
penyiapan petugas adalah tenaga pemberdaya masyarakat atau pendamping
masyarakat dan bisa juga dilakukan oleh community worker. Sedangkan
penyiapan lapangan merupakan prasyarat suksesnya suatu program
pemberdayaan masyarakat yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara
non-direktif. Non-direktif ini maksudnya adalah melibatkan masyarakat
sepenuhnya ke dalam program pemberdayaan masyarakat tersebut. Tahapan ini
adalah tahapan prasyarat sukses atau tidaknya sebuah program pemberdayaan
berlangsung.
5
daya yang ada dalam sebuah wilayah yang akan menjadi basisi pemberdayaan
serta pelaksanaan program.
Tahapan ini merupakan salah satu tahapan yang paling penting dalam
program pemberdayaan masyarakat karena sesuatu yang sudah direncanakan
dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan dilapangan bila tidak ada
6
kerjasama yang baik antara petugas atau pendamping masyarakat sebagai agen
peubah (change agent) dengan masyarakat maupun antar warga masyarakat.
Tahapan ini berisi tindakan aktualisasi bersinergi antara masyarakat dengan
petugas atau pendamping masyarakat sebagai agen peubah dan antar warga
masyarakat itu sendiri.
Tahap Evaluasi
Tahapan ini memiliki substansi sebagai proses pengawasan dari warga dan
petugas atau pendamping masyarakat sebagai agen peubah (change agent)
terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan dengan
melibatkan warga. Tahapan ini juga akan merumuskan berbagai indikator
keberhasilan suatu program yang telah diimplementasikan serta dilakukan pula
bentuk-bentuk stabilisasi terhadap perubahan atau kebiasaan baru yang
diharapkan terjadi.
Tahap Terminasi
7
oleh individu dan masyarakat, yang seringkali berlangsung dalam waktu yang
cukup panjang, bahkan seringkali lebih dari 7 tahun (Raeburn,1993).
Sebagai suatu proses, Jackson (1989), Labonte (1994), dan Rissel (1994)
mengatakan, pemberdayaan masyarakat melibatkan beberapa komponen berikut,
yaitu:
1. Pemberdayaan personal.
2. Pengembangan kelompok kecil.
3. Pengorganisasian masyarakat.
4. Kemitraan.
5. Aksi sosial dan politik.
8
kelompok masyarakat yang terpinggirkan (termarginalisasi).
Marginalisasi adalah sutu proses sejarah masyrakat yang
kompleks,yang membuat mereka tidak memiliki kemampuan untuk
memenuhi berbagai kebutuhannya, tidak mempunyai akses yang
memadai terhadap sumber daya. Oleh karenanya, untuk menghindari
agar ini tidak semakin terpinggirkan, diperlukan perencanaan yang
lebih komprehensif.
2. Menetapkan tujuan. Tujuan promosi kesehatan biasanya dikembangkan
pada tahap perencanaan dan bisanya berpusat pada mencegah
penyakit,mengurangi kesakitan dan kematian dan manajemen gaya
hidup melalui upaya perubahan perilaku yang secara spesifik berkaitan
dengan kesehatan. Adapun tujuan pemberdayaan biasanya berpusat
bagaimana masyarakat dapat mengontrol keputusannya yang
berpengaruh pada kesehatan dan kehidupan masyarakatnya.
3. Memilih strategi pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat adalah
suatu proses yang terdiri dari lima pendekatan, yaitu: pemberdayaan,
pengembangan kelompok kecil, pengembangan dan penguatan
pengorganisasian mayrakat, pengembangan dan penguatan jaringan
antarorganisasi, dan tindakan politik. Strategi pemberdayaan meliputi:
pendidikan masyarakat, mendorong tumbuhnya swadaya masyarakat
sebagai pra-syarat pokok tumbuhnya tanggung jawab sebagai anggota
masyarakat (community responsibility), fasilitasi upaya
mengembangkan jejaring antar masyarakat, serta advokasi kepada
pengambil keputusan (decision maker).
4. Implementasi strategi dan manajemen.Implementasi strategi serta
manajemen program pemberdayaan dilakukan dengan cara:
a. meningkatkan peran serta pemercaya (stakeholder)
b. menumbuhkan kemampuan pengenalan masalah
c. mengembangkan kepemimpinan local
d. membangun keberdayaan struktur organisasi
e. meningkatkan mobilisasi sumber daya
9
f. memperkuat kemampuan stakeholder untuk “bertanya mengapa?”
g. meningkatkan control stakeholder atas manajemen program
h. membuat hubungan yang sepadan dengan pihak luar.
5. Evaluasi program. Pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung lambat
dan lama, bahkan boleh dikatakan tidak pernah berhenti dengan
sempurna. Sering terjadi, hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari
pemberdayaan baru tercapai beberapa tahun sesudah kegiatan selesai.
Oleh karenanya, akan lebih tepat jika dievaluasi diarahkan pada proses
pemberdayaannya daripada hasilnya.
2. Pelaksanaan
a. Ice breaker, bina suasana, membangun komitmen dan kesadaran.
b. Membuat kontrak belajar.
c. Simulasi Teknik-teknik PRA (membuat peta sosial, yang memuat
peta potensi dan peta masalah; pengorganisasian masalah dan
potensi; relasi serta aktivitas masyarakat).
d. Simulasi teknik-teknik Participatory Assessment Planning
(identifikasi masalah sosial; identifikasi lingkungan internal dan
eksternal; klasifikasi kelemahan, kekuatan, peluang; Menentukan
10
Prioritas Masalah; Menentukan hubungan sebab akibat; analisis
kontingensianalisis internal eksternal; dan penentuan program jangka
pendek, menengah dan panjang); serta pembuatan pola jaringan/
kemitraan.
e. Action Plan Matrix (nama program, tujuan, sasaran, tahapan
kegiatan, jadual, sumber dana & pendanaan, indikator keberhasilan).
f. Simulasi studi banding.
g. Seminar.
3. Penyusunan Laporan.
a. Penyusunan laporan dilakukan sebagai upaya untuk bahan evaluasi
bagi perbaikan dimasa mendatang.
b. Laporan juga merupakan media yang sangat efektif bagi upaya
pemasaran sosial tentang keberadaan proses pemberdayaan
masyarakat.
4. Seminar hasil analisis.
5. Pendampingan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan daya atau
kekuatan pada masyarakat dengan cara memberi dorongan, peluang, kesempatan,
dan perlindungan dengan tidak mengatur dan mengendalikan kegiatan masyarakat
yang diberdayakan untuk mengembangkan potensinya sehingga masyarakat
tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan mengaktualisasikan diri atau
berpartisipasi melalui berbagai aktivitas. Tahapan dalam pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakat adalah unsur-unsur yang harus ada dalam
pemberdayaan masyarakat yang mana menurut Isbandi R.A, tahapan proses
pemberdayaan masyarakat, yaitu: Persiapan (Engagement), Pengkajian
(Assessment), Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan
(Designing),Pemformulasian Rencana Aksi (Designing), Pelaksanaan Program
Kegiatan (Implementation), Evaluasi, dan Terminasi. Sedangkan langkah-langkah
pemberdayaan masyarakat yaitu: merancang keseluruhan program, menetapkan
tujuan. memilih strategi pemberdayaan, implementasi strategi dan
manajemen,serta evaluasi program
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13