Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Tn.

D DENGAN
MASALAH UTAMA GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH DI WISMA SADEWA
RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

Di Susun Oleh:

1. Galuh Dwi Pitasari (1502104)


2. Intan Ayu A. (1502105)
3. Kris Novita Dwi Rustanti (1502109)
4. Naning Sri Mawarni (1502113)

PROGAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
DESEMBER 2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal Pengkajian : Kamis, 14 Desember 2017


Pengkaji : Kelompok Mahasiswa Wisma Sadewa
Sumber Informasi : Pasien Tn. D

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 th
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Kebumen
No RM : 636xx
Tanggal Masuk : 10 Desember 2017
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien : Saudara
Alamat : Kebumen

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan minder bila bertemu dengan orang lain, lebih suka
menyendiri.

C. ALASAN MASUK RS DAN FAKTOR PRESIPITASI


Pasien dibawa ke RSJ Prof.Dr. Soerojo oleh keluarga dan perangkat
desanya karena mengamuk, merusak barang-barang, memecah kaca,
memukul orang lain dan sulit tidur.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
Sebelumnya pasien pernah mengalami gangguan jiwa dan dirawat di
RSJ Prof. dr Soerojo Magelang sebanyak 8 kali terakhir pengobatan pada
tanggal 12 Januari 2017. kemudian melakukan rawat jalan, pengobatan
sebelumnya belum berhasil. pasien mengatakan putus obat ± 4 bulan dan
tidak kontrol sebelum pasien masuk RSJ Prof. dr Soerojo Magelang pada
tanggal 10 Desember 2017.
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, trauma,
tindakan kriminal, maupun kekerasan dalam keluarga. Didalam keluarga
pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang diderita pasien.
Pasien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu pernah masuk penjara di masa mudanya karena kenalan remaja.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital:
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
R : 18 x/menit
T : 36,20C
2. Ukur:
BB : 60 kg
TB : 163 cm
3. Head to Toe :
a) Kepala
Bentuk : Mesocephal, rambut lepek, berbau dan sedikit beruban
Mata : Simetris, konjungtiva ananemis, refleks cahaya ada.
Hidung : Simetris, tidak ada luka, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : Simetris, ada serumen, tidak ada benjolan.
Mulut : Simetris, mukosa bibir kering, tercium bau mulut.
b) Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri tekan.
c) Dada
Paru-Paru
Inspeksi : Ekspansi dada simetris
Jantung
Inspeksi : Tidak lesi
d) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi
e) Genetalia
Tidak terkaji atau tidak dilakukan pemeriksaan.
f) Ekstremitas
Atas :
Anggota gerak lengkap, tidak ada oedema, kuku kedua tangan panjang
dan kotor.
Bawah :
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari, kuku panjang dan
kotor, tidak ada oedema
Kekuatan Otot

5 5

5 5

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal satu rumah

X : Sudah meninggal

Pasien tinggal bersama ibu dan kakak terakhirnya. Pasien sudah


bercerai dengan suaminya dan anaknya sudah meninggal. Komunikasi
pasien dengan keluarganya baik.
2. Konsep diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan tidak percaya diri karena dirinya telah keluar
masuk rumah sakit jiwa dan malu untuk berinteraksi dengan
lingkungan .
b. Identitas Diri
Pasien menyadari bahwa dirinya seorang laki-laki, yang
seharusnya bekerja mencari nafkah namun dirinya tidak mendapat
kepercayaan untuk bekerja.
c. Peran
Sebagai anak keempat yang tinggal bersama ayah, ibu, dan
kakaknya biasanya pasien membantu orang tua untuk mengerjakan
pekerjaan rumah.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan ingin bertemu dengan
keluarga tetapi pasien malu dengan masyarakat di lingkungan
rumahnya.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan hubungannya dengan orang tua dan saudara-
saudaranya tidak baik karena pasien dianggap tidak waras, pasien
menutup diri karena pasien keluar masuk rumah sakit jiwa, sehingga
mengganggu hubungan dengan orang lain.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti adalah kedua orang tuanya.
b. Peran dalam kegiatan masyarakat
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan
masyarakat dan jarang berinteraksi karena malu dianggap gila.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan ada hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain yaitu perasaan malu dan minder dengan lingkungannya,
setelah di rumah sakit jiwa hubungan pasien dengan pasien yang lain
ada masalah. Pasien juga tidak mempunyai teman di bangsal.
Terkadang pasien hanya mau berkomunikasi dengan orang lain
seperlunya.
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan kadang – kadang melakukan ibadah baik saat
dirumah maupun di rumah sakit.

G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien terlihat rapi, rambut kurang bersih, kuku panjang dan kotor.
2. Pembicaraan
Bicara pasien pelan, dan tidak mampu memulai pembicaraan lebih dulu.
3. Aktifitas motorik
Pasien saat dilakukan TAK kurang aktif dan mengikuti kegiatan TAK.
4. Alam perasaan
Alam perasaan pasien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak
gembira, saat sedih pasien tampak sedih.
5. Afek
Afek pasien datar. Pasien jarang tersenyum.
Masalah Keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, bicara cukup jelas, kontak mata kurang.
7. Presepsi
Pasien mengatakan malu dengan orang lain,kerabat dan tetangganya
karena sering keluar masuk RSJ Prof.Dr Soeroyo Magelang. setelah keluar
dari RSH pasien ingin berpindah tempat tinggal karena merasa tidak
diterima dilingkungan masyarakatnya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
8. Isi pikir
Pasien tidak mengalami waham tetapi pasien trauma untuk kembali ke
lingkungan masyarakatnya.
9. Arus pikir
Pembicaraan pasien pelan, kurang normal, tidak berbelit-belit, tidak
meloncat-loncat dan sampai pada tujuan pembicaraan.
10. Tingkat kesadaran
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
11. Memori
Memori jangka panjang, pasien masih mengingat kejadian lebih dari satu
bulan yang lalu dibuktikan dengan pasien masih ingat kapan terakhir kali
masuk Rumah Sakit Jiwa.
Memori jangka pendek, pasien masih mengingat kejadian yang baru
terjadi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi tidak mudah dialihkan, pasien dapat berhitung dengan baik
secara berurutan dari angka 1 – 10 dan bisa terbalik dari 10 – 1 dengan
benar
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan dengan baik membantu teman.
14. Daya tilik diri
Pasien mengatakan tidak merasa dirinya sakit, berada di RSJ karena
faktor ekonomi dan suka mengamuk.
Masalah Keperawatan: Mekanisme koping in efektif

H. KEBUTUHAN PASIEN PULANG


1. Makan
Sebelum di RSJ : Pasien makan 3x sehari, minum 8 gelas perhari, tidak
ada makanan yang dipantang.
Selama di RSJ : Pasien makan 3x sehari, minum 6 gelas perhari, klien
makan menggunakan sendok, klien sehabis makan bisa
mencuci peralatannya secara bersama-sama.
2. BAB/BAK
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan BAB/BAK di kamar mandi, mampu
membersihkan diri dan merapikan pakaian, setelah dari
kamar mandi.
Selama di RSJ : Pasien BAB/BAK di kamar mandi, mampu menjaga
kebersihan setelah BAB/BAK.
3. Mandi
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan mandi 2x sehari secara mandiri,
meggosok gigi 2x sehari,
Selama di RSJ : Pasien mengatakan mandi 2x sehari, memakai sabun dan
gosok gigi secara mandiri
4. Berpakaian
Sebelum di RSJ : Pasien mengenakan pakaian secara mandiri, ganti
pakaian 2x sehari, berdandan secara mandiri.
Selama di RSJ : Pakaian bersih, ganti baju 1x sehari, dan mengenakan
pakaian secara mandiri.
5. Istirahat dan tidur
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan tidur nyenyak ± 8 jam, mulai dari
jam 21.00-05.00 wib. Pasien biasa tidur siang kurang lebih 1
jam dirumah.
Selama di RSJ : Pasien mengatakan tidur kurang lebih 7 jam, mulai dari
jam 21.00-04.00 wib.
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan minum obat 3x sehari pagi, siang dan sore, setelah
minum obat pasien merasa ngantuk.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan biasanya kalau sakit berobat ke pelayanan kesehatan
terdekat.
8. Aktifitas di dalam rumah
Pasien mengatakan selama dirumah mengerjakan pekerjaan rumah
misalnya membantu ayahnya mencetak genting.
9. Aktivitas di luar rumah
Pasien mengatakan jarang beraktivitas di luar rumah.

I. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan jika ada masalah hanya diam saja dan tidak pernah
cerita kepada keluarga atau orang lain.
Masalah Keperawatan : koping individu in efektif.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan satu rumah dengan ayah, ibu dan kakaknya, pasien
belum pernah dijenguk selama di RSJ, pasien mengatakan ingin cepat pulang
dan bekerja membantu orang tuanya.

K. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa karena mengamuk,
merusak barang-barang, memecahkan kaca rumah dan sulit tidur.
L. ASPEK MEDIK
Terapi Medis :
1. Trihexphenidyl (THP) 2 mg
1 x sehari 1 tablet (per 12 jam)
Kegunaan :
Untuk mengobatu gejala penyakit parkinson atau gerakan lainnya
yang tidak bisa dikendalikan.
Efek Samping :
a. Kering pada mulut
b. Pandangan kabur
c. Pusing
d. Cemas
2. Asam Mefenamat 500 mg
3 x sehari 1 tablet (per 8 jam)
Kegunaan :
Untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang
Efek Samping :
a. Mual
b. Pusing
c. Mulut kering
3. Haloperidol (HDP) 5 mg
1 x sehari 1 tablet (per 12 jam)
Kegunaan :
Untuk mengobati gangguan mental atau mood misalnya
skizofrenia, gangguan skizoafektif
Efek Samping :
a. Pusing
b. Mengantuk
c. Sakit Kepala
d. Cemas
4. Meviton TAB
1 x sehari 1 tablet (per 24 jam)
Kegunaan:
Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B dan Vitamin C
Efek Samping:
a. Diare
b. Nafsu makan menurun
5. Clindamycin 300 mg
3 x sehari 1 capsul (per 8 jam)
Kegunaan:
Adalah antibiotik yang bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan bakteri
Efek Samping:
a. Mual
b. Nyeri sendi
c. Nyeri ulu hari
d. Sakit tenggorokan

M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakberdayaan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Defisit perawatan diri

N. ANALISA DATA
No. DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. Ds: Pasien mempunyai pengalaman Ketidakberdayaan
masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu pernah masuk penjara di masa
mudanya karena kenalan remaja
Do : Pasien mengamuk, merusak barang-
barang, memecah kaca, memukul
orang lain dan sulit tidur

2. Ds : Pasien mengatakan minder bila Gangguan konsep diri : harga diri


bertemu dengan orang lain, karena di rendah
lingkungannya tidak dipercaya lagi
dalam pekerjaan karena klien keluar
masuk RSJ. pasien merasa tidak
berguna karena gagal dalam mencari
kerja dikarenakan pendidikan hanya
lulusan SD.

Do : - Pasien tampak lesu,


- Pasien tampak sedih dan khawatir
- Pasien bicaranya pelan,

3. Ds : pasien mengatakan malas memotong Defisit perawatan diri


kuku, malas mencukur kumis, malas
keramas dan malas menggosok gigi

Do : - Kuku kedua tangan dan kaki pasien


tampak panjang dan kotor,
- Kumis tidak dicukur,
- Rambut terlihat lepek,
- Gigi tampak kotor dan bau mulut
O. POHON MASALAH

Ketidakberdayaan (Effect)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah (Core Problem)

defisit perawatan diri (Cause)

P. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Ketidakberdayaan
3. Defisit perawatan diri

Q. RENCANA KEPERAWATAN

NO. DX. KEP Tujuan Dan Kriteria Hasil INTERVENSI


1. Gangguan konsep Setelah dilakukan tindakan SP 1:
diri : harga diri keperawata 3X8 jam 1. Identifikasi kemampuan melakukan
rendah Diharapkan pasien dapat kegiatan dan aspek positif pasien
menunjukkan tanda percaya (buat daftar kegiatan)
terhadap perawat, dengan 2. Bantu pasien menilai kegiatan yang
kriteria hasil, pasien mampu: dapat dilakukan saat ini (pilih dari
1. pasien mampu daftar kegiatan)
berkenalan 3. Bantu pasien memilih satu kegiatan
2. pasien percaya diri yang dapat dilakukan saat ini untuk
3. pasien mampu dilatih.
melakukan kegiatan 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan
sesuai daftar kegiatan cara melakukannya).
4. pasien kooperatif 5. Masukan ke jadwal kegiatan harian.

SP 2:
1. Evaluasi kegiatan pertama yang
telah dilatih dan beri pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan
kedua yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan kedua.
4. Masukan jadwal harian.

SP 3:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua
yang telah dilatih. beri pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan
ketiga yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan ketiga
4. Masukan ke jadwal harian.

SP 4:
1. Evaluasi kegiatan pertama kedua,
dan ketiga yang telah dilatih. beri
pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan
keempat yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan ketempat (alat dan
cara)
4. Masukan ke jadwal harian.

2. Resiko perilaku Setelah dilakukan tindakan SP 1


kekerasan keperawatan selama 3X8 jam 1. Identifikasi penyebab, tanda dan
diharapkan klien tidak gejala PK yang dilakukan, akibat PK
menciderai diri sendiri, orang 2. Jelaskan cara mengontrol PK secara
lain dan lingkungan dengan KH fisik, obat, verbal dan spiritual
: 3. Latih cara mengontrol PK secara
1. Mengidentifikasi penyebab, fisik: tarik nafas dalam dan pukil
tanda dan gejala, PK yang bantal
dilakukan dan akibat PK 4. Masukkan pada jadwal kegiatan
2. Pasien mampu mengontrol untuk latihan latihan fisik
PK : fisik : tarik nafas
dalam,pukul SP 2
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri
pujian
2. Latihan cara mengontrol PK dengan
minum obat ( jelaskan 6 benar )
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum obat

SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan
obat.. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara
verbal (3 cara: mengungkapkan,
meminta dan menolak dengan
benar)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik, minum obat dan
verbal

SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat
dan verbal. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara
spiritual
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
latihan fisik, obat verbal dan
spiritual

SP 5
1. Evaluasi kegitan latihan fisik, obat
verbal dan spiritual. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3. Nilai apakah pk terkontrol

3. Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan SP 1


keperawatan selama 3x8 jam 1.Identifikasi masalah perawatan
diri
diharapkan perawatan diri klien diri: kebersihan diri,
teratasi dengan KH: makan/minum, BAK/BAB.
1. Klien dapat merawat diri 2.Jelaskan pentingnya perawatan
secara mandiri diri.
2. Klien tampak bersih 3.Jelaskan cara dan alat kebersihan
3. Klien dapat menjaga diri,
penampilan dan kebersihan. 4.Latih cara menjaga kebersihan diri
: mandi dan ganti pakaian, gosok
gigi, keramas dan potong kuku.
5. Masukan pada jadwal harian.

SP 2
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri
dan beri pujian,
2. Jelaskan cara dan alat untuk
berdandan.
3. Latih cara berdandan setelah
kebersihan diri : sisiran, cukuran.
4. Masukan ke jadwal harian.

SP 3
1. Evaluasi kegiatan dalam merawat
atau melatih pasien kebersihan diri
dan berdandan, beri pujian
2. Bimbing keluarga merawat
kebersihan diri, berdadan, dan
makan minum.
3. Latih cara makan dan minum yang
baik.
4. Masukan pada jadwal harian.

SP 4
1. Evaluasi kehiatan kebersihan diri
berdandan, makan dan minum, beri
pujian.
2. Jelaskan cara BAB/BAK yang
baik.
3. Latih BAB dan BAK yang baik.
4. Masukan pada jadwal harian.

SP 5
1. Evaluasi kegiatan perawatan diri
dan berikan pujian.
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri.
3. Nilai apakah perawatan diri telah
dilakukan dengan baik.

R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO Hari/tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


1. Jum’at 15 SP 1: S: Pasien mengatakan bisa
Desember 1. Mengidentifikasi menyapu.
2017 kemampuan melakukan Pasien mengatakan di rs
Jam 09.30 kegiatan dan aspek positif kegiatan yang sering
WIB pasien (buat daftar kegiatan) dilakukan menyapu dan
2. Membantu pasien menilai mengepel
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini (pilih dari O : Pasien mampu menyebutkan
daftar kegiatan) kemampuan yang dimiliki
3. Membantu pasien memilih Pasien mampu menyapu dan
satu kegiatan yang dapat mengepel,
dilakukan saat ini untuk Pasien menyapu ruangan
dilatih. setelah makan pagi san siang.
4. Melatih kegiatan yang A : masalah keperawatan harga
dipilih (alat dan cara diri rendah pasien belum
melakukannya). teratasi.

P : Masukan kegiatan pada jadwal


harian, latih pasien menyapu,
ngepel dan cuci piring.
Sabtu , 16 SP 2:
Desember 1. Mengevaluasi kegiatan S : Pasien mengatakan sudah bisa
2017 pertama yang telah dilatih menyapu dan ngepel,
Jam 15.30 dan beri pujian. Pasien mengatakan mampu
WIB 2. Membantu pasien memilih cuci piring dan ingin
kegiatan kedua yang akan melakukan untuk kegiatan
dilatih. selanjutnya,
3. Melatih kegiatan kedua.
O : Pasien ngepel ruangan setelah
makan pagi dan makan siang,

A : masalah keperawatan harga


diri rendah pasien belum
teratasi

P : Masukan kegiatan pada jadwal


harian, latih pasien kegiatan
ngepel dan mencuci piring.

Senin, 18 SP 3:
Desember 1. Mengevaluasi kegiatan S : Pasien mengatakan senang
2017 pertama dan kedua yang melakukan kegiatan,
Jam 11.00 telah dilatih. beri pujian
WIB 2. Membantu pasien memilih O : Pasien mencuci piring setelah
kegiatan ketiga yang akan makan pagi dan makan
dilatih. siang,
3. Melatih kegiatan ketiga
4. Memasukan ke jadwal A : masalah keperawatan harga
harian. diri rendah pasien belum
teratasi.

P : Masukan kegiatan pada jadwal


harian, latih pasien kegiatan
mencuci piring.

Selasa, 19 SP 4:
Desember 1. Mengevaluasi kegiatan S : -
2017 pertama kedua, dan ketiga
Jam 11.00 yang telah dilatih. beri O : Pasien menyapu ruangan,
WIB pujian ngepel dan mencuci piring
2. Membantu pasien memilih setelah makan pagi dan
kegiatan keempat yang akan makan siang,
dilatih.
3. Melatih kegiatan ketempat A : masalah keperawatan harga
(alat dan cara) masukan ke diri rendah pasien belum
jadwal harian. teratasi.

P : Masukan kegiatan pada jadwal


harian, evaluasi kegiatan
harian pasien yang dilakukan
mandiri.

Magelang, Desember 2017

Mahasiswa

Kelompok Wisma Sadewa

Mengetahui,

Pembimbingan Akademik, Pembimbing Klinik,

Retno Yuli Hastuti, S.Kep.,Ns,M.Kep, Sp.Kep Jiwa. Barkah Sutiono., SST

Anda mungkin juga menyukai