Anda di halaman 1dari 125

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19


PADA KEPALA KELUARGA DI DESA MULYO JATI METRO
TAHUN 2021

Skripsi

Oleh :
HARMADI
NIM : 2019206203124P

i
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19
PADA KEPALA KELUARGA DI DESA MULYO JATI METRO
 
TAHUN 2021

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Program Studi Sarjana Keperawatan

Oleh :
HARMADI
NIM : 2019206203124P

ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19
PADA KEPALA KELUARGA DI DESA MULYO JATI METRO
TAHUN 2021

Harmadi
xvii + 72 halaman + 12 lampiran + 5 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Penyakit Coronavirus disease 2019 (Covid-19) menimbulkan pengaruh yang


sangat besar bagi kehidupan masyarakat dan berdampak bagi penderita tanpa
gejala atau dengan gejala ringan. Upaya preventif sejauh ini merupakan praktik
terbaik untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19, seperti meningkatkan
pengetahuan masyarakat dan menerapakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Tujuan penelitan ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada
kepala keluarga di Desa Mulyo Jati Metro tahun 2021.

Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi


dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Mulyo Jati
Metro dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Alat pengumpul data
menggunakan lembar kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi square.

Hasil analisis univariat diketahui sebanyak 25 responden (31,2%) berpengetahuan


kurang, dan sebanyak 47 responden (58,8%) memiliki upaya pencegahan dalam
kategori kurang baik. Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan pengetahuan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-

iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
19 pada kepala keluarga di Desa Mulyojati tahun 2021 dengan nilai p-value =
0,022. Diharapkan masyarakat agar tetap menjaga dan memelihara Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di masa pandemi Covid 19 terutama di lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.

Kata Kunci : Pengetahuan, pencegahan, perilaku hidup bersih dan sehat


Referensi : 40 (2011 – 2020)

iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT CLEAN AND HEALTHY
LIVING BEHAVIOR WITH COVID-19 PREVENTION TO THE
FAMILY IN THE VILLAGE MULYO JATI METRO
2021

Harmadi
xvii + 72 pages + 12 attachments + 5 tables + 2 pictures

ABSTRACT

Coronavirus disease 2019 (Covid-19) has a huge impact on people's lives and has
an impact on sufferers without symptoms or with mild symptoms. Preventive
efforts are so far the best practice to reduce the impact of the Covid-19 pandemic,
such as increasing public knowledge and implementing clean and healthy living
behaviors. The purpose of this research is to find out the relationship between
knowledge of clean and healthy living behavior with efforts to prevent Covid-19
in Families in the Village Mulyo Jati Metro 2021.

This type of research is quantitative with a cross sectional research design. The
population in this study was the entire community in Mulyo Jati Metro Village
with a total sample of 50 people. The data collection tool used a questionnaire
sheet and analyzed using the chi square test.

The results of the univariate analysis revealed that 25 respondents (31.2%) had
poor knowledge, and 47 respondents (58.8%) had prevention efforts in the poor
category. The results of the bivariate analysis revealed that there was a
relationship between knowledge about clean and healthy living behavior with the
prevention of Covid-19 in families in Mulyojati Village in 2021 with a p-value =
0.022. It is hoped that the community will continue to maintain and maintain a
Clean and Healthy Lifestyle during the Covid-19 pandemic, especially in the
family and community environment.

Keywords : Knowledge, prevention, clean and healthy living behavior


Reference : 40 (2011 – 2020)

v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan TIM Penguji Skripsi

Judul : Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada

Kepala Keluarga di Desa Mulyo Jati Tahun 2021

Nama Mahasiswa : Harmadi

NPM : 2019206203124P

MENYETUJUI

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ns. Idayati, S.Kep., M.Kes Ns. Rani Ardina, M.Kep


NBM : 831884 NBM : 1156365

vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA
KEPALA KELUARGA DI DESA MULYO JATI TAHUN 2021

Skripsi ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi dan
dinyatakan Lulus pada tanggal Agustus 2021.

MENGESAHKAN
Tim Penguji :

Penguji Utama : Elmi Nuryati, M.Epid ………..


NBM. 965246

Penguji Anggota I : Ns. Rani Ardina, M.Kep .……….


NBM. 1156365

Penguji Anggota II : Ns. Idayati, S.Kep., M.Kes .……….


NBM. 831884

Ketua Program Studi

Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep., Sp. Kep.Mat


NBM. 10174625

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung

Elmi Nuryati, M.Epid


NBM. 965246

vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Pringsewu Lampung, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Harmadi
NIM : 2019206203124P
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada Kepala
Keluarga di Desa Mulyo Jati Tahun 2021

Guna mengembangkan ilmu kesehatan, menyetujui memberikan kepada Fakultas


Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti
rugi berupa materi atas skripsi saya yang berjudul :
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA
KEPALA KELUARGA DI DESA MULYO JATI TAHUN 2021

Dengan pernyataan ini Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Pringsewu Lampung berhak menyimpan, mengalih mediakan dalam bentuk
format yang lain, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : Agustus 2021

Yang menyatakan

Harmadi

ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Harmadi
NIM : 2019206203124P
Program studi : S1 Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam skripsi ini sesuai
dengan sumber-sumber aslinya dan penulisannya mengikuti kaidah penulisan
ilmiah. Skripsi ini adalah hasil karya saya. Jika dikemudian hari diketahui skripsi
ini plagiat, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pringsewu, Agustus 2021

Yang Menyatakan

Harmadi

x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali mereka
mengubah keadaan mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’dh: 11)

xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :


1. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kasih sayang,
membimbingku, mendoakanku dan mendukungku sepenuhnya.
2. Istri dan Anakku yang telah memberikan dukungan, do’a, cinta dan motivasi
yang tinggi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabat yang tersayang yang memberikan dukungan do’a, semangat dan kasih
sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Teman-teman satu angkatan dan seperjuangan Prodi S.1 Keperawatan
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang
tiada hentinya saling mensuport dan saling bertukar pikiran untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Almamater Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP

Harnadi dilahirkan pada tanggal 8 Desember 1979 di Metro putra ke-empat dari
pasangan Bapak Hi. Suparno (Alm.) dan ibu Hj. Murniati (Alm.).

Pendidikan yang pernah penulis tempuh :


1. TK Pertiwi Metro lulus tahun 1986
2. SD Pertiwi Teladan Metro lulus tahun 1992
3. SMP Negeri 2 Metro lulus tahun 1995
4. SMA Muhammadiyah 1 Metro lulus tahun 1998
5. Akper Al Islam Yogyakarta lulus tahun 2001
6. Pada tahun 2019 penulis diterima di Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung sampai saat ini.

xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini
dengan baik sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu. Adapun judul dari skripsi penelitian ini
adalah “Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada Kepala Keluarga di Desa Mulyo Jati
Tahun 2021”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami banyak kesulitan, namun
karena peran serta dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung dan penguji skripsi ini.
3. Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep., Sp.Kep. Mat., selaku Ketua Prodi S.1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4. Ns. Idayati, S.Kep., M.Kes., selaku Pembimbing 1 dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Ns. Rani Ardina, M.Kep., selaku Pembimbing 2 dalam penyusunan skripsi
penelitian ini.
6. Kedua Orang Tua Tercinta dan Keluarga Besar yang telah memberikan
dukungan, do’a, cinta dan motivasi yang tinggi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi penelitian ini.
7. Teman-teman seperjuangan S.1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang sama-sama berjuang
menyelesaiakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini belum sempurna, maka dari
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Tiada hal
penulis harapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universias Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Pringsewu, Agustus 2021

Harmadi

xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... i


HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI........................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN............................................. v
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN............................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI................................................. vii
SURAT PERNYATAAN................................................................................ viii
MOTTO........................................................................................................... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... x
RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................................... xi
KATA PENGANTAR.................................................................................... xii
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 6
C. Tujuan............................................................................................. 6
D. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................. 7
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Covid-19......................................................................................... 9
B. Pencegahan Covid-19..................................................................... 14
C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)...................................... 26
D. Pengetahuan.................................................................................... 34
E. Kerangka Teori............................................................................... 42
F. Kerangka Konsep............................................................................ 43
G. Hipotesis......................................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian............................................................................ 44
B. Variabel Penelitian.......................................................................... 44
C. Definisi Operasional....................................................................... 45
D. Populasi dan Sampel....................................................................... 46
E. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 48
F. Etika Penelitian............................................................................... 48

xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
G. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data..................................... 50

xvii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
H. Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 51
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data............................................ 53
J. Jalannya Penelitian......................................................................... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................... 57
B. Hasil Penelitian............................................................................... 59
C. Pembahasan..................................................................................... 62

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 71
B. Saran............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xviii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Definisi Operasional............................................................................. 45


4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan di Desa Mulyojati Kota
Metro Tahun 2021................................................................................. 59
4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat tentang Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) Desa Mulyojati Kota Metro Tahun 2021. . . 60
4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Upaya Pencegahan
Covid 19 Desa Mulyojati Kota Metro Tahun 2021.............................. 61
4.4 Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada Masyarakat di
Desa Mulyojati Tahun 2021.................................................................. 61

xix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Teori........................................................................................... 42


2.2 Kerangka Konsep........................................................................................ 43

xx
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Protokol Uji Etik


Lampiran 2. Lembar Permohonan Pra Survey
Lampiran 3. Lembar Jawaban Permohonan Pra Survey
Lampiran 4. Lembar Izin Penelitian
Lampiran 5. Lembar Jawaban Izin Penelitian
Lampiran 6. Lembar Informed Consent
Lampiran 7. Lembar Kuesioner
Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10. Lembar Tabulasi Data dan Coding
Lampiran 11. Hasil Perhitungan SPSS
Lampiran 12. Lembar Konsultasi

xxi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya corona virus jenis baru (SARS-CoV-2) yang

penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (Covid-19) menimbulkan

pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Diketahui bahwa

virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok yang ditemukan pada akhir Desember

tahun 2019. Menurut data dari World Health Organization (2020), hingga

tanggal 24 Mei 2020 telah ditemukan sebanyak 5.206.614 kasus yang

terkonfirmasi. Ada bermacam-macam gejala yang bisa ditimbulkan dari orang

yang terinfeksi virus corona, mulai dari gejala ringan, gejala sedang, hingga

gejala berat (Yuliana, 2020).

Gejala yang umumnya muncul pada orang yang terinfeksi virus corona

adalah demam (suhu tubuh > 38ºC), batuk, dan kesulitan bernapas. Saat

masuk ke dalam tubuh, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel

dan ditranslasikan menjadi dua polyprotein dan protein struktural.

Selanjutnya, genom virus akan mulai bereplikasi. Kemudian partikel virus

akan tumbuh di dalam retikulum endoplasma dan golgi sel. Pada tahap akhir,

vesikel yang mengandung partikel virus akan bergabung dengan membran

plasma untuk melepaskan komponen virus baru (Susilo, dkk, 2020).

Dikutip dari World Health Organization (2020), virus corona dapat

menyebar dari tetesan atau percikan kecil dari hidung atau mulut orang yang

1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
terinfeksi virus tersebut. Virus ini juga dapat menyebar melalui benda-benda

yang disentuh oleh orang yang terinfeksi virus corona, bagi penderita tanpa

gejala atau dengan gejala ringan, dapat berdampak pada penyakit paru-paru

dan penyakit lain, seperti strok dan serangan jantung (Sari & ‘Atiqoh, 2020).

Guna melawan adanya peningkatan kasus Covid-19, maka berbagai

tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun

masyarakat. Upaya preventif sejauh ini merupakan praktik terbaik untuk

mengurangi dampak pandemi Covid-19, mengingat belum adanya pengobatan

yang dinilai efektif dalam melawan virus SARS-CoV-2. Selain melakukan

vaksin untuk SARS-CoV-2 yang tersedia dan telah memenuhi berbagai fase

uji klinis, perlu dilakukan upaya preventif untuk menghindari peningkatan

paparan virus dengan yang didasarkan pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) (Gennaro et al., 2020).

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa perilaku masyarakat terhadap

pencegahan dan pengendalian penyakit covid-19 masih rendah serta adanya

anggapan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit flu biasa dimana

perilaku tersebut dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, status pekerjaan

dan adanya aspek psikologis yang berperan dalam upaya pencegahan yang

meliputi sifat pribadi, reaksi stres, psicological wellbeing dan pengetahuan

masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (Sari & ‘Atiqoh, 2020).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

2
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik daripada

mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program

PHBS. Pegetahuan tentang PHBS pada upaya pencegahan Covid 19 bertujuan

mengubah kebiasaan negatif menjadi kebiasaan yang berdampak positif bagi

masyarakat, sehingga membantu dalam meminimalisir penyebaran penularan

wabah penyakit Covid 19 (Kemenkes RI, 2020).

Razi dkk (2020) menjelaskan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

untuk pencegahan virus Covid-19 dapat berupa cara mencuci tangan yang

baik dan benar yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau

gunakan cairan pembersih tangan (minimal 70% alkohol), cara menerapkan

etika batuk dan bersin yaitu tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat

batuk atau bersin atau gunakan tisu, menggunakan masker bila bepergian, cara

melakukan Physical Distancing (menjaga jarak fisik) minimal 1 meter dengan

orang lain, dan cara menjaga kebersihan diri. Selalu pantau perkembangan

penyakit Covid-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan dan informasi

dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat (Kemenkes RI, 2020).

Penerapan perilaku hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah selain itu

juga murah, dibandingkan dengan harus mengeluarkan biaya untuk

pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan, terlebih disaat terjadi

pandemi Covid 19 ini, perilaku hidup bersih dan sehat harus ditekankan secara

mendalam kepada masyarakat. Penerapan tersebut tidak akan terlaksana

apabila masyarakat tidak dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman

tentang pentingnya PHBS dalam upaya pencegahan penyakit Covid 19, karena

3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pengetahuan sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang menjadi sasaran

dalam pemberian informasi yang edukatif dengan metode yang lebih inovatif,

sebagai pemutus mata rantai penyebaran Covid-19 (Sulaeman & Supriadi,

2020).

Sejalan dengan penelitian Sari (2016) menyatakan bahwa ada hubungan

pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (p-value = 0,004),

penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 56% orang berpengetahuan baik

tentang perilaku hidup bersih dan sehat, penelitian ini menyatakan bahwa

seseorang yang berpengetahuan baik tentu dapat berperilaku baik untuk

melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan seseorang yang

berpengetahuan rendah tentu dalam pelaksanaan perilaku hidup bersih dan

sehat kurang, karena pengetahuan yang baik dapat memberikan tindakan dan

mengarahkan seseorang berperilaku berdasarkan pengetahuan yang

dimilikinya. Perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.

Sejalan juga Suryadi (2012), pada hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa 45% orang mempunyai pengetahuan baik dan penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku hidup bersih dan sehat (p-value = 0,000). Penelitian La Ode

Anhusada (2020) menunjukkan sebanyak 57% responden berperilaku baik

dalam perilaku hidup bersih dan sehat dikarenakan pengetahuan responden

yang baik, penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan masyarakat dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat

pada masyarakat (p-valaue = 0,0042), penelitian ini menyatakan bahwa

pengetahuan yang baik mendasari masyarakat mendapatkan pengalaman

4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
belajar dalam menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga dan

kelompok masyarakat. Namun tingkat pengetahuan tidak dapat dijadikan tolak

ukur mengenai perilaku hidup bersih dan sehat seseorang, namun hanya dapat

dijadikan sebagai faktor risiko mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

Puskesmas Metro merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota

Metro, dimana Wilayah Kerja Puskesmas Metro tersebut belum standar

cakupan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan puskesmas

lainnya. Hasil pra survey yang peneliti lakukan di Desa Mulyo Jati, ada 1.230

KK yang ada di desa tersebut, ditemukan beberapa warga yang belum

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di rumah.

Hasil pra survey didapatkan pada kelompok KIA dan gizi masih

ditemui indikator yang masih belum memenuhi syarat, yaitu terdapat 20% KK

yang belum melakukan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan,

terdapat 12% KK yang belum memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka,

dan 10% KK yang tidak menimbang balita mereka secara rutin, kemudian

pada kelompok Kesling masih ditemui indikator yang belum memenuhi

syarat, yaitu terdapat 12% KK yang belum menggunakan jamban untuk

membuang air besar dan terdapat 10% KK yang lantai rumahnya belum

terbuat dari keramik dan masih berupa tanah, dan pada kelompok gaya hidup,

masih terdapat beberapa indikator yang belum memenuhi syarat, yaitu

terdapat 65% KK yang memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah

(Puskesmas Metro, 2020). Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik

untuk penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada

Kepala Keluarga di Desa Mulyo Jati Tahun 2021”.

5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu

“Apakah ada hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada Kepala Keluarga di Desa

Mulyo Jati tahun 2021?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada Kepala Keluarga

di Desa Mulyo Jati tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin,

dan pekerjaan pada upaya pencegahan Covid-19 pada Kepala Keluarga

di Desa Mulyo Jati tahun 2021.

b. Diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Kepala Keluarga

di Desa Mulyo Jati tahun 2021.

c. Diketahui distribusi frekuensi responden berdasarkan upaya

pencegahan Covid-19 pada Kepala Keluarga di Desa Mulyo Jati tahun

2021.

d. Diketahui hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada Kepala

Keluarga di Desa Mulyo Jati tahun 2021.

6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
D. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu

jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Subjek

penelitian adalah masyarakat. Objek penelitian pada instrumen independen

yaitu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan

menggunakan kuesioner, sedangkan instrumen dependen upaya pencegahan

Covid 19 menggunakan kuesioner. Waktu penelitian dilaksanakan di Desa

Mulyo Jati Metro dan telah dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2021.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan di dalam ruang lingkup kesehatan

lingkungan dalam bidang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

sebagai upaya pencegahan Covid 19.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas Metro

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi puskesmas

dalam melakukan pemantauan kesehatan masyarakat terutama dalam

mencegah penyakit covid 19.

b. Bagi Masyarakat

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat mejadi

salah satu informasi dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko

terjadinya kejadian penyakit Covid 19 pada masyarakat.

7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
c. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Sebagai bahan informasi tambahan kepada calon sarjana

kebidanan terapan dalam meningkatkan pengetahuan tentang

pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah Covid-19.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi wawasan dan sumber informasi

untuk mengembangkan penelitian kesehatan khususnya di mengenai

pencegahan Covid 19.

8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Covid-19

1. Pengertian

Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang

disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan

pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019

(Kemenkes RI, 2020).

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2

(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit

karena infeksi virus ini disebut COVID19. Virus corona bisa

menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru

yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome corona

virus 2 (SARSCoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona

adalah jenis baru dari corona virus yang menular ke manusia. Virus ini

bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu

hamil, maupun ibu menyusui (Kemenkes RI, 2020)

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi

pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan

infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain

virus SARS-CoV-2 atau virus corona, virus yang juga termasuk dalam

9
9 Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Fakultas
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS) dan virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus,

Covid-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara

lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala (Kemenkes RI,

2020).

2. Penyebab Covid 19

Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak

kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,

kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019

(Covid-19).

3. Patogenesis

Virus dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal dan

laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius.

Selanjutnya, virus akan menyerang organ target yang mengekspresikan

Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2), seperti paru-paru, jantung,

sistem renal dan traktus gastrointestinal (Gennaro dkk., 2020).

Protein S pada SARS-CoV-2 memfasilitasi masuknya virus corona

ke dalam sel target. Masuknya virus bergantung pada kemampuan virus

untuk berikatan dengan ACE2, yaitu reseptor membran ekstra selular yang

diekspresikan pada sel epitel, dan bergantung pada priming protein S ke

10
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
protease selular, yaitu TMPRSS2 (Handayani dkk., 2020; Kumar dkk.,

2020; Lingeswaran dkk., 2020).

Periode inkubasi untuk COVID19 antara 3-14 hari. Ditandai dengan

kadar leukosit dan limfosit yang masih normal atau sedikit menurun, serta

pasien belum merasakan gejala. Selanjutnya, virus mulai menyebar

melalui aliran darah, terutama menuju ke organ yang mengekspresikan

ACE2 dan pasien mulai merasakan gejala ringan. Empat sampai tujuh hari

dari gejala awal, kondisi pasien mulai memburuk dengan ditandai oleh

timbulnya sesak, menurunnya limfosit, dan perburukan lesi di paru. Jika

fase ini tidak teratasi, dapat terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome

(ARSD), sepsis, dan komplikasi lain. Tingkat keparahan klinis

berhubungan dengan usia (di atas 70 tahun), komorbiditas seperti diabetes,

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hipertensi, dan obesitas (Gennaro

dkk., 2020; Susilo dkk., 2020).

Infeksi dari virus mampu memproduksi reaksi imun yang berlebihan

pada inang. Pada beberapa kasus, terjadi reaksi yang secara keseluruhan

disebut “badai sitokin”. Badai sitokin merupakan peristiwa reaksi

inflamasi berlebihan dimana terjadi produksi sitokin yang cepat dan dalam

jumlah yang banyak sebagai respon dari suatu infeksi. Dalam kaitannya

dengan Covid-19, ditemukan adanya penundaan sekresi sitokin dan

kemokin oleh sel imun innate dikarenakan blokade oleh protein non-

struktural virus. Selanjutnya, hal ini menyebabkan terjadinya lonjakan

sitokin proinflamasi dan kemokin (IL-6, TNFa, IL-8, MCP-1, IL-1 ß,

11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
CCL2, CCL5, dan interferon) melalui aktivasi makrofag dan limfosit.

Pelepasan sitokin ini memicu aktivasi sel imun adaptif seperti sel T,

neutrofil, dan sel NK, bersamaan dengan terus terproduksinya sitokin

proinflamasi. Lonjakan sitokin proinflamasi yang cepat ini memicu

terjadinya infiltrasi inflamasi oleh jaringan paru yang menyebabkan

kerusakan paru pada bagian epitel dan endotel. Kerusakan ini dapat

berakibat pada terjadinya ARDS dan kegagalan multi organ yang dapat

menyebabkan kematian dalam waktu singkat (Gennaro dkk., 2020;

Lingeswaran dkk., 2020).

4. Manifestasi Klinis

Covid-19 menjadi perhatian penting pada bidang medis, bukan

hanya karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menyebabkan

kolaps sistem kesehatan, tetapi juga karena beragamnya manifestasi klinis

pada pasien (Vollono dkk., 2020). Gejala klinis umum yang terjadi pada

pasien Covid-19, diantaranya yaitu demam, batuk kering, dispnea, fatigue,

nyeri otot, dan sakit kepala (Lapostolle dkk., 2020; Lingeswaran dkk.,

2020). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Huang dkk. (2020),

gejala klinis yang paling sering terjadi pada pasien Covid-19 yaitu demam

(98%), batuk (76%), dan myalgia atau kelemahan (44%). Gejala lain yang

terdapat pada pasien, namun tidak begitu sering ditemukan yaitu produksi

sputum (28%), sakit kepala 8%, batuk darah 5%, dan diare 3%. Sebanyak

55% dari pasien yang diteliti mengalami dispnea.

12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
5. Pengobatan

Infeksi virus corona atau Covid-19 belum bisa diobati, tetapi ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya

dan mencegah penyebaran virus, yaitu :

a. Merujuk penderita Covid-19 yang berat untuk menjalani perawatan

dan

b. karatina di rumah sakit rujukan

c. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai

kondisi penderita

d. Menganjurkan penderita Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri

dan istirahat yang cukup

e. Menganjurkan penderita Covid-19 untuk banyak minum air putih

untuk menjaga kadar cairan tubuh.

(Kemenkes RI, 2020)

6. Komplikasi

Pada kasus yang parah, infeksi virus corona bisa menyebabkan

beberapa komplikasi berikut ini :

a. Pneumonia (infeksi paru-paru)

b. Infeksi sekunder pada organ lain

c. Gagal ginjal

d. Acute cardiac injury

e. Acute respiratory distress syndrome

f. Kematian

13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pada beberapa orang, penyakit ini dapat berkembang menjadi

pneumonia, kegagalan multi-organ, dan kematian. Manifestasi neurologis

termasuk kejang, stroke, ensefalitis, dan sindrom Guillain-Barré.

Komplikasi yang berhubungan dengan kardiovaskular mungkin termasuk

gagal jantung, aktivitas listrik yang tidak teratur, pembekuan darah, dan

peradangan jantung.

Pada beberapa orang, Covid-19 dapat mempengaruhi paru-paru yang

menyebabkan pneumonia. Pada mereka yang paling parah terkena

dampaknya, Covid-19 dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom

gangguan pernapasan akut (ARDS) yang menyebabkan kegagalan

pernapasan, syok septik, atau kegagalan multi-organ. Komplikasi yang

terkait dengan Covid-19 termasuk sepsis , pembekuan abnormal , dan

kerusakan pada jantung, ginjal, dan hati. Abnormalitas pembekuan,

khususnya peningkatan waktu protrombin, telah dijelaskan pada 6% dari

mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, sementara fungsi

ginjal abnormal terlihat pada 4% dari kelompok ini. Sekitar 20-30% orang

yang hadir dengan Covid-19 menunjukkan peningkatan enzim hati

(transaminase). Cedera hati seperti yang ditunjukkan oleh penanda darah

kerusakan hati sering terlihat pada kasus yang parah.

B. Pencegahan Covid-19

1. Pengertian

Pecegahan adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan

aspek promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan

rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan masyarakat,

14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan

penularan mencegah dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan

akibat penularan suatu penyakit (Kemenkes RI, 2016).

2. Upaya Pencegahan Covid-19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus

Corona atau Covid-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik

adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda

terinfeksi virus ini, yaitu:

a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter

dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan

mendesak.

b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,

termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.

c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang

mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di

luar rumah atau di tempat umum.

d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.

f. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai

positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam,

batuk, atau pilek.

g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian

buang tisu ke tempat sampah.

15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
h. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan

lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

(Kemenkes RI, 2020).

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori

ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam

pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona

tidak menular ke orang lain, yaitu:

a. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain

untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar

tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang

lain.

b. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan

c. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya

hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.

d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk

sampai anda benar-benar sembuh.

e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang

sedang sakit.

f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta

perlengkapan tidur dengan orang lain

g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum

atau sedang bersama orang lain.

16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin,

lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter

di rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi

anak, perlu ditangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama

pandemi COVID-19. Tujannya adalah untuk mencegah penularan virus

Corona selama Anda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter

mengenai tindakan terbaik yang perlu dilakukan (Kemenkes RI, 2020).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan

Menurut Notoatmodjo (2014), bahwa kesehatan itu dipengaruhi

oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku.

Sedangkan perilaku itu sendiri khususnya perilaku kesehatan dipengaruhi

atau ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

a. Faktor Predisposisi (Presdisposing factor)

1) Usia

Rentang umur 36-45 merupakan usia matang dengan

pertimbangan seseorang pada umur tersebut akan memiliki pola

tangkap dan daya pikir yang baik sehingga pengetahuan yang

dimilikinya juga akan semakin membaik. Bertambahnya usia maka

produktivitasnya ikut menurun, hal ini disebabkan ketrampilan

fisik akan berkurang seiring pertambahan usia tetapi pengalaman

dan kematangan jiwa akan semakin meningkat. Pada usia

produktif, akan terjadi peningkatan kinerja dan ketrampilan fisik

17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
seseorang. Tetapi jika usia seseorang sudah tua, maka akan terjadi

penurunan produktivitas dan kinerja.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin termasuk faktor predisposisi atau faktor

pemungkin yang memberi kontribusi terhadap perilaku kesehatan

seseorang. Jenis kelamin perempuan cenderung lebih peduli

terhadap kondisi lingkungan dan kesehatannya. Perempuan

mempunyai kecenderungan berperilaku baik dibandingkan dengan

laki-laki. Fenomena tersebut menghasilkan perempuan yang lebih

peduli terhadap kondisi lingkungan dan kesehatannya. Kasus

kematian Covid-19 di Indonesia didominasi oleh jenis kelamin

laki-laki. Hal ini diduga terkait laki-laki yang masih kerap keluar

rumah dibandingkan dengan isolasi diri di rumah (Susilo, 2020).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Wulandari A, dkk (2020), diketahui bahwa masyarakat dengan

jenis kelamin perempuan cenderung memiliki pengetahuan yang

lebih baik tentang pencegahan Covid-19 jika dibandingkan dengan

laki-laki. Hal ini disebabkan karena masyarakat dengan jenis

kelamin perempuan memiliki lebih banyak waktu untuk membaca

atau berdiskusi dengan lingkungannya terkait pencegahan Covid-

19 (Wulandari, 2020).

3) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden untuk

menghasilkan pendapatan dalam mencukupi kebutuhan hidup.

18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pekerjaan adalah aspek kelas sosial yang penting dan merupakan

salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup

seseorang. Pekerjaan yang beresiko yang cenderung berkumpul

dengan orang lain, memungkinkan terjadinya penularan Covid19.

4) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan suatu domain kognitif yang sangat

berpengaruh dalam membentuk tindakan seseorang. Penerimaan

terhadap perilaku baru akan lebih mudah bila didasarkan oleh

pengetahuan, sedangkan perilaku tersebut tidak akan bertahan lama

tanpa didasarkan oleh pengetahuan. Sejalan dengan penelitian

Zhong (2020) yang melakukan penelitian pengetahuan pada

masyarakat China. Penelitian tersebut menemukan hasil

pengetahuan yang baik menunjukkan perilaku pencegahan yang

baik dimana dalam penelitian tersebut hanya terdapat 3,6% yang

tetap berada ditempat yang ramai dan 2% yang tidak menggunakan

masker saat keluar rumah (Zhong et al., 2020).

Sejalan dengan penelitian Nurul Aula (2020) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang Covid-19 yang

dimana dalam penelitian tersebut dari 144 responden yang

diperoleh terdapat sebanyak 126 orang (96,9%) dengan tingkat

pengetahuan yang baik memiliki perilaku pencegahan yang baik

juga (Nurul Aula, 2020). Hal ini mendukung teori adaptasi yang

19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan baik dapat mendorong

seseorang untuk mempunyai tindakan yang baik pula (Moudy &

Syakurah, 2020).

5) Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata

menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus

tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang

bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan

predisposing tindakan suatu perilaku (Chartika et al., 2014).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Dike (2020) dimana

dalam penelitian tersebut sebanyak 53 orang (85,5%) memiliki

sikap yang positif dalam pencegahan Covid-19 (Dike & O., 2020).

Sejalan dengan penelitian Abdelhafiz (2020) dalam hasil penelitian

tersebut menunjukkan masyarakat mesir memiliki sikap yang baik

menunjukkan perilaku pencegahan Covid-19 yang baik juga,

masyarakat disana percaya dengan mencuci tangan dan pembatasan

kontak dekat dapat mencegah penyebaran virus Covid-19

(Abdelhafiz et al., 2020).

Hasil penelitian Sari (2020) yang menyatakan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku

pencegahan Covid-19 (Sari & dkk, 2020) yang didukung teori

menurut Notoatmodjo (2014), sikap merupakan reaksi atau respon

20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap itu tidaklah sama dengan perilaku dan perilaku tidaklah

selalu mencerminkan sikap seseorang, sebab seringkali terjadi

bahwa seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan

dengan sikapnya (Tangyong et al., 2013).

6) Keyakinan

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh keyakinan dan persepsi

individu. Keyakinan atau persepsi tersebut muncul berdasarkan

pengalaman yang pernah dialami oleh dirinya dan pengalaman

orang lain yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan dan

perilaku kesehatan berhubungan dengan harapan yang muncul pada

individu yakni harapan mengenai keinginan agar terhindar dari

penyakit atau harapan mengenai tindakan kesehatan yang

dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit, sehingga jika

seseorang memiliki keyakinan dan menganggap bahwa COVID-19

memiliki tingkat penyebaran atau penularan yang sangat cepat

maka seseorang akan berpikir dan meyakini bahwa dirinya juga

beresiko tertular dan menganggap dirinya rentan sehingga

mempengaruhi perubahan perilaku pencegahan COVID-19 dengan

harapan dapat terhindar dari COVID-19 seperti anjuran Kemenkes

yaitu penggunaan masker, sering mencuci tangan pakai sabun yang

baik dan benar, memakai handsanitizer dan menerapkan physical

distancing.

21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Faktor Pemungkin (Enabling factor)

1) Sarana dan Prasarana

Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi

oleh faktor pendukung seperti ketersediaan sarana dan prasarana

kesehatan. Salah satu sarana dalam upaya pencegahan dan

penanggulangan covid-19 adalah APD (alat pelindung diri),

penggunaan APD harus berpedoman pada penilaian risiko/

antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit

yang terluka. APD yang digunakan merujuk pada standar APD

dalam manajemen penanganan covid-19 sesuai dengan

kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne. Jenis alat pelindung

diri (APD) terkait covid-19 berdasarkan lokasi, petugas dan jenis

aktivitas.

2) Akses pelayanan kesehatan

Akses geografis diukur dengan jarak, lamanya perjalanan,

biaya perjalanan, jenis transportasi, dan/atau hambatan fisik lain

yang dapat menghalangi seseorang memperoleh layanan kesehatan.

Tidak tersedianya alat transportasi menuju tempat berobat dan

tidak tersedianya biaya untuk menjangkau pelayanan kesehatan

yang jauh dari rumah tempat tinggal penderita dapat menjadi

hambatan untuk terjadinya perilaku kepatuhan pengobatan

penderita. Seseorang yang tidak memanfaatkan pelayanan

kesehatan puskesmas yang ada, mungkin bukan karena dia tidak

22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tahu akan bahaya penyakitnya atau karena tidak percaya pada

puskesmas, tetapi karena rumahnya jauh, sedangkan sarana

transportasi umum untuk menuju puskesmas sulit dan mahal

c. Faktor penguat (Reinforcing factor)

1) Tokoh masyarakat

Pengetahuan, sikap, dan tindakan para tokoh masyarakat

dalam konteks pencegahan Covid-19 menggambarkan perilaku

mereka. Perilaku itu kemudian mendorong mereka untuk

menjalankan perannya di masyarakat dalam upaya pencegahan.

Salah satu bentuk peran itu adalah meyediakan dukungan terkait

upaya pencegahan dan penanggulangan. Bentuk dukungan yang

diberikan oleh tokoh masyarakat dibedakan menjadi dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan

dukungan informatif. Dukungan emosional mencakup ungkapan

empati, kepedulian dan perhatian. Dukungan penghargaan

mencakup ungkapan hormat dan dorongan untuk maju. Dukungan

instrumental mencakup bantuan langsung sesuai kebutuhan

masyarakat. Dukungan informatif mencakup nasehat, petunjuk,

saran dan umpan balik.

2) Peran petugas kesehatan

Peran petugas kesehatan adalah suatu sistem pendukung

bagi pasien dengan memberikan bantuan berupa informasi atau

nasehat, bantuan nyata, atau tindakan yang mempunyai manfaat

23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
emosional atau berpengaruh pada perilaku penerimanya. Dukungan

petugas Kesehatan merupakan faktor pendorong dalam teori

determinan perilaku mempengaruhi upaya pencegahan dan

penanggulangan Covid-19. Dukungan emosional sehingga merasa

nyaman, merasa diperhatikan, empati, merasa diterima dan ada

kepedulian. Dukungan kognitif dimana pasien memperoleh

informasi, petunjuk, saran atau nasehat. Interaksi petugas

kesehatan dengan pasien Covid 19 terjadi di beberapa titik

pelayanan yaitu poliklinik, laboratorium, tempat pengambilan obat

dan pada waktu kunjungan rumah. Peranan petugas kesehatan

dalam penyuluhan tentang Covid 19 perlu dilakukan, karena

masalah Covid 19 banyak berkaitan dengan masalah pengetahuan

dan perilaku masyarakat. Pendekatan dari petugas kesehatan dan

pendampingan selama masa pandemi sangat penting dilakukan

untuk memotivasi dan memberikan kepercayaan mengenai

pentingnya melakukan upaya pencegahan Covid-19 sehingga

pegawai akan melakukan upaya pencegahan dengan penuh

kesadaran agar lingkungan kerja selalu aman.

4. Pengukuran Perilaku Pencegahan

Menurut (Azwar, 2013), pengukuran perilaku yang berisi

pernyataan-pernyataan terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya

maka dapat digunakan untuk mengungkapkan perilaku kelompok

responden. Kriteria pengukuran perilaku yaitu:

24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a. Perilaku positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari

kuesioner > T mean

b. Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari

kuesioner < T mean

Subyek memberi respon dengan dengan empat kategori ketentuin, yaitu:

selalu, sering, jarang, tidak pernah, dengan skor jawaban :

a. Jawaban dari item pernyataan perilaku positif

1) Selalu (SL) jika responden sangat setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 4

2) Kadang-kadang (KK) jika responden setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 3

3) Jarang (JR) jika responden ragu-ragu dengan pernyataan kuesioner

dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 2

4) Tidak Pernah (TP) jika responden tidak setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1

b. Jawaban dari item pernyataan untuk perilaku negatif

1) Selalu (SL) jika responden sangat setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1

2) Kadang-kadang (KK) jika responden setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 2

3) Jarang (JR) jika responden ragu-ragu dengan pernyataan kuesioner

dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 3

25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4) Tidak Pernah (TP) jika responden tidak setuju dengan pernyataan

kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 4

Penilaian perilaku pencegahan yang didapatkan dengan cut of point yaitu :

a. Baik jika skor > mean/median

b. Kurang baik jika skor < mean/median

C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Pengertian

Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya

adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri, oleh karena itu perilaku

manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan,

berbicara, bereaksi, berpakaian dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal

(internal activity) seperti berfikir, perseptif dan emosi merupakan juga

perilaku manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan

bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik

diamati secara langsung atau tidak langsung (Notoatmodjo, 2014).

Perubahan perilaku kesehatan sebagai tujuan dari promosi atau

pendidikan kesehatan, sekurang-kurangnya mempunyai 3 dimensi, yakni:

a. Mengubah perilaku negatif (tidak sehat) menjadi perilaku positif

(sesuai dengan nilai-nilai kesadaran)

b. Mengembangkan perilku positif (pembentukan atau pengembangan

perilaku sehat)

c. Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah

sesuai dengan norma/nilai kesehatan (perilaku sehat). Dengan kata

26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
lain mempertahankan perilaku sehat yang sudah ada (Notoatmodjo,

2014).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk

memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi

perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur

komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan

pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan

masyarakat (enpowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu

masyarakat mengenali dan mengetahui masalah sendiri, dalam tatanan

rumah tangga, agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam rangka

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoadmojo, 2014).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran anggota keluarga atau keluarga

dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan kegiatan kesehatan masyarakat (Albar, 2011).

Terkait dengan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19),

Patuhilah semua anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan, melalui:

Mengurangi Risiko dengan mencuci dengan sabun dan air yang mengalir,

kurangi Kontak Langsung (Physical Distancing), dan menjaga Kesehatan

Fisik dan Mental (Kementrian Sosial RI, 2020).

2. Tujuan PHBS

Tujuan PHBS adalah: meningkatkan rumah tangga sehat diseluruh

masyarakat Indonesia, meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan

27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kemauan masyarakat agar hidup sehat, meningkatkan peran aktif

masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan

derajat hidup yang optimal (Depkes, 2012).

3. Manfaat PHBS

a. Bagi rumah tangga: semua anggota keluarga menjadi sehat dan tidak

mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas dan pengeluaran biaya

rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,

pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

b. Bagi masyarakat: masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang

sehat, masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-

masalah kesehatan dan masyarakat mampu mengembangkan Upaya

Kesehatan Bersumber Masyarakat (UBKM) seperti Posyandu,

tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulan desa dan lain-lain

(Depkes RI, 2012).

4. Sasaran PHBS

Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga

secara keseluruhan dan terbagi dalam:

a. Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan

dirubah perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu

dalam keluarga yang bermasalah).

b. Sasaran sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu

dalam keluarga yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang

28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas

kesehatan, dan lintas sektor terkait, PKK3.

c. Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur

pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan,

dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala

desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dan

lain-lain.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PHBS

Penerapan PHBS terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi.

Lawrence Green dalam Notoatmojo (2014) membedakan adanya dua

determinan masalah kesehatan yaitu faktor perilaku (behavioral factors)

dan faktor non perilaku (non behavioral). Green menjelaskan bahwa faktor

perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama :

a. Faktor pemudah (predisposing factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat sehingga faktor ini menjadi pemicu

atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi

bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat

pendidikan dan tingkat sosial ekonomi, seperti pengetahuan, sikap,

keyakinan dan nilai yang dimiliki seseorang yang tidak merokok.

b. Faktor pemungkin (enambling factor)

Faktor ini merupakan pemicu terhadap perilaku yang

memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini

mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan

29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
seperti air bersih, tempat pembuangan sampah, ketersediaan jamban,

dan makanan yang bergizi. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung

atau memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.

c. Faktor penguat ( reinforcing factor)

Faktor ini merupakan faktor yang menentukan apakah tindakan

kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam

bentuk sikap dan perilaku merupakan tokoh yang dipercaya atau

dipanuti dalam memberikan keteladanan dengan melakukan mencuci

tangan sebelum makan, atau selalu meminum air yang sudah dimasak.

Maka hal ini akan menjadi penguat untuk perilaku hidup bersih dan

sehat.

Terdapat hal hal yang dapat mempengaruhi PHBS, sebagian

terletak di dalam diri individu itu sendiri, yang disebut faktor internal

dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut faktor eksternal

(Dachroni, 2012).

1) Faktor internal

Faktor internal seperti keturunan. seseorang berprilaku

tertentu karena memang sudah demikian diturunkan dari orang

tuanya. Sifat-sifat yang dimiliki adalah sifat sifat yang diperoleh

dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya. Faktor internal

lainnya adalah motif. Manusia berbuat sesuatu karena adanya

dorongan atau motif tertentu. Motif atau dorongan ini timbul

karena dilandasi oleh adanya kebutuhan yang oleh Maslow

30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial dan

kebutuhan rohani.

2) Faktor eksternal

Faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi seseorang

untuk berbuat sesuatu yang disebabkan karena adanya suatu

dorongan atau unsur-unsur tertentu. Faktor eksternal juga

merupakan faktor yang terdapat diluar diri individu.

6. Indikator PHBS

Menurut Depkes RI (2012) menetapkan indikator yang ditetapkan

pada program PHBS berdasarkan area/wilayah, ada tiga bagian yaitu

sebagai berikut :

a. Indikator nasional

Ditetapkan 3 indikator, yaitu :

1) Persentase penduduk tidak merokok

2) Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-

buahan

3) Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/ oalahraga

b. Indikator Lokal Spesifik

Indikator sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator

lingkungan di 5 (lima) tatanan, yaitu :

1) Indikator tatanan rumah tangga

2) Indikator tatanan tempat kerja

3) Indikator tatanan tempat umum

31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4) Indikator tatanan sarana kesehatan

5) Indikator tatanan sekolah

Menurut Depkes RI (2012), indikator PHBS di rumah tangga adalah :

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).

Meningkatnya proporsi ibu bersalin dengan bantuan tenaga

kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal terpenting untuk

mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan

yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang

aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan

bahaya kesehatan lainnya.

2) Memberi ASI eksklusif

Adalah bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak

lahir sampai usia 6 bulan, tidak diberi makanan tambahan dan

minuman lain kecuali pemberian air putih untuk minum obat saat

bayi sakit. Asi banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh

tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI

mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi bayi dari

alergi.

3) Mencuci tangan dengan air sabun

Adalah tindakan membersihkan tangan dengan air bersih

yang mengalir dan memakai sabun untuk membersihkan kotoran/

membunuh kuman serta mencegah penularan penyakit. Misalnya:

32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan minuman,

mencuci tangan sesudah buang air besar dengan sabun, karena

sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena

tanpa sabun kotoran dan kuman akan masih tertinggal.

4) Makan buah dan sayur setiap hari

Pilihan buah dan sayur yang bebas peptisida dan zat

berbahaya lainnya. Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik

ada sedikit lubang bekas dimakan ulat dan tetap segar. Adalah

anggota keluarga umur 10 tahun keatas yang mengkonsumsi

minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap

hari.

5) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas

melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari misalnya jalan, lari,

senam dan sebagainya. Aktifitas fisik dilakukan secara teratur

paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat menyehatkan

jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik

sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

6) Tidak merokok di dalam rumah

Adalah anggota rumah tangga tidak merokok di dalam

rumah. Tidak boleh merokok di dalam rumah dimaksudkan agar

tidak menjadikan anggota keluarga lainnya sebagai perokok pasif

yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam satu batang rokok yang

dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya

seperti nikotin, tar dan carbonmonoksida (CO).

33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
D. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu : indera

penglihatan, penciuman, perasa dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga, sehingga hal yang dapat

dipahami karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya sikap seseorang (Notoatmojo, 2014).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Intelegensi

Intelegensi merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir,

yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.

Orang berfikir menggunakan inteleknya atau fikirannya, cepat

tidaknya dan terpecahkan tidaknya suatu masalah tergantung

kemampuan intelegensinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi

penerimaan pesan dalam suatu komunikasi adalah taraf intelegensi

seseorang. Secara common sense dapat dikatakan bahwa orang-orang

yang lebih intelegen akan lebih mudah menerima suatu pesan.

b. Pendidikan

Menurut Notoatmojo (2014), tugas dari pendidikan adalah

memberikan atau meningkatkan pengetahuan, menimbulkan sikap

positif serta memberikan atau peningkatan ketrampilan masyarakat/

individu tentang aspek-aspek yang bersangkutan, sehingga dicapai

34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
suatu masyarakat yang berkembang. Pendidikan ini dapat berupa

pendidikan formal dan non formal. Sistem pendidikan yang berjenjang

diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan melalui suatu pola

tertentu. Sedangkan tingkat pendidukan merupakan salah satu faktor

yang menentukan penyerapan informasi/penyuluhan dan keberhasilan

dibidang pembangunan kesehatan. Pendidikan dianggap memiliki

peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, lewat pendidikan

manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan dan dengan

pengetahuannya manusia diharapkan dapat membangun keberadaan

hidupnya dengan lebih baik.

c. Pengalaman

Menurut teori determinan perilaku yang disampaikan oleh WHO,

menganalisa bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku

tertentu salah satunya disebabkan karena adanya pemikiran dan

perasaan dalam diri seseorang yang terbentuk dalam pengetahuan,

persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian

seseorang terhadap objek tersebut, dimana seseorang dapat

mendapatkan pengetahuan baik dari pengalaman pribadi maupun

pengalaman orang lain (Notoatmojo, 2014).

d. Informasi

Sandra Ball Rokeach dan Melvin L. Defleur dalam Notoatmodjo

(2014), tentang teori depensi mengenai efek komunikasi masa,

disebutkan bahwa media masa dianggap sebagai system informasi

yang memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan, perubahan

35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dan konflik dalam tatanan masyarakat, kelompok atau indivdu dalam

aktivitas sosial, dimana media masa ini nantinya akan mempengaruhi

fungsi kognitif, afektif dan behavioral. Pada fungsi kognitif diantaranya

adalah berfungsi untuk menciptakan atau menghilangkan ambituitas,

pembentukan nilai sikap, perluasan system keyakinan masyarakat dan

penegasan atau penjelasan nilai tertentu. Media ini dibagi menjadi tiga,

yaitu media cetak yang meliputi brooklet, leaflet, rubrik yang terdapat

pada surat kabar atau majalah dan poster. Kemudian media elektronik

yang meliputi, televisi, radio, video, slide dan film serta media papan

(bill board) (Notoatmojo, 2014).

e. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap dan kebudayaan. Budaya sangat

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi

yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada

dan agama yang dianut.

f. Lingkungan

Kita belajar sebagai pengetahuan, ketrampilan, sikap atau norma-

norma tertentu dari lingkungan sekitar kita, lingkungan tersebut

disebut sumber-sumber belajar, karena dengan lingkungan tersebut

memungkinkan kita berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti dan dari tidak terampil menjadi terampil.

Adapun sumber-sumber belajar tersebut bisa berasal dari lingkungan

sekolah yang mekiputi guru, dosen, teman sekelas, buku, laboratorium

36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dan perpustakaan, sedangkan dari luar sekolah kita banyak belajar dari

orang tua, saudara, teman, tetangga, tokoh masyara atau, buku,

majalah, koran, radio, televisi, film, pengalaman, peristiwa tertentu

(Notoatmodjo, 2014).

3. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada.

f. Evaluasi (Evaliation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri.

4. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara untuk mengetahui kebenaran pengetahuan dikelompokkan

menjadi dua, yaitu :

a. Cara tradisional atau non ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau

metode penemuan secara sistematik. Cara-cara penemuan pengetahuan

pada periode ini antara lain :

38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1) Cara coba salah (Trial Error)

Sebelum adanya kebudayaan bahkan peradaban, cara coba

salah dilakukan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil maka akan

dicoba dengan kemungkinan lain.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Prinsip dari cara ini adalah orang lain menerima pendapat dari

orang yang melakukan aktivitas tanpa menguji atau membuktikan

kebenaran, baik berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan

karena orang yang dapat menerima pendapat tersebut menganggap

apa yang dikemukakan adalah sudah benar.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan pada masa yang lalu.Namun

perlu diperhatikan bahwa tidak selamnya pengalaman pribadi dapat

menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar.

Untuk menarik kesimpulan dari pengalaman yang benar diperlukan

berpikir yang kritis dan logis.

4) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah

menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun deduksi.

39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Induksi adalah proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan khusus kepada umum. Deduksi adalah

proses pembuatan kesimpulan dari pernyatan-pernyataan umum

kepada yang khusus.

b. Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat

ini lebih sistematis logis dan ilmiah.Dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan observasi langsung dan membuat catatan-catatan

terhadap semua fakta yang sehubungan dengan objek penelitian

(Notoatmodjo, 2014).

5. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan

seperangkat alat tes/ kuesioner tentang objek pengetahuan yang mau

diukur, selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap jawaban benar dari

masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0

(Notoatmodjo, 2014). Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan

jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian

dikalikan 100% dan hasilnya berupa persentasi dengan rumus yang

digunakan sebagai berikut:

f
P= x 100%
n

40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Keterangan :

P : Persentase

f : Frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang

telah dipilih responden atas pernyataan yang diajukan.

n : Jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan

responden selaku peneliti.

Selanjutnya persentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat

kualitatif dengan acuan sebagai berikut:

a. Pengetahuan baik bila skor atau nilai > 75%

b. Pengetahuan cukup bila skor atau nilai 60% - 75%

c. Pengetahuan kurang bila skor atau nilai < 60%

(Nursalam, 2013)

41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
E. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan

untuk mengiidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati) yang

berkaitan dengan konteks ilmu pengetahuan yang digunakan untuk

menggabungkan kerangka konsep penelitian (Notoatmodjo, 2014).

Gambar 2.1
Kerangka Teori

Faktor predisposisi :
- Usia
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Pengetahuan
- Sikap
- Keyakinan

Faktor pemungkin :
- Sarana dan Perilaku hidup Upaya
prasarana bersih dan sehat pencegahan
- Akses pelayanan (PHBS) Covid-19
kesehatan

- Mencuci tangan
- Menerapkan physical
Faktor penguat : distancing
- Tokoh masyarakat - Menggunakan masker
- Petugas kesehatan - Jangan menyentuh mata,
mulut, dan hidung
sebelum mencuci tangan
- Meningkatkan daya tahan
tubuh
- Menghindari kontak
dengan penderita covid-19
- Menutup mulut saat batuk
- Menjaga kebersihan benda
yang sering disentuh

Sumber : Kemenkes RI (2020), Notoatmodjo (2014), Dachroni (2012)

42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan

visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur atau diteliti

(Notoatmodjo, 2014).

Gambar 2.2
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan tentang
Upaya pencegahan
perilaku hidup bersih dan
Covid-19
sehat (PHBS)

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pernyataan penelitian

yang harus dibuktikan kebenarannya (Notaotmodjo, 2014). Berdasarkan hasil

penelitian, hipotesis ini telah membuktikan yaitu :

Ha : Ada hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada kepala keluarga di

Desa Mulyo Jati Metro tahun 2021.

43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan jenis penelitian

analitik, yakni jenis penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

mengapa fenomena itu terjadi. Analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh

kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu

(efek). Rencana penelitian dengan menggunakan pendekatan cross sectional

yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor resiko

(independent) dengan faktor efek (dependent), dimana melakukan observasi

atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. Pada

penelitian ini setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan

pengukuran variabel responden dilakukan pada saat masyarakat mengunjungi

puskesmas, kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut (Riyanto, 2014).

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang memiliki atau didapatkan oleh sesuatu penelitian tetang sesuatu konsep

pengertian yang ditentukan (Notoatmodjo, 2014).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen.

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
(Sugiyono, 2017). Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah

pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2. Variabel dependen (terikat) : adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Adapun

yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah upaya

pencegahan Covid-19.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi

operasional penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau

pengumpulan data ini konsisten antara sumber data (responden) yang satu

dengan responden yang lain (Notoatmodjo, 2014).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi
No Variabel Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel Independen
1. Pengetahua Segala hal Mengisi Kuesioner 0 : Baik, jika Ordinal
n tentang pemahaman kuesioner skor > 75%)
perilaku yang diketahui / 1 : Cukup jika
hidup dimengerti oleh skor 60-75%
bersih dan masyarakat 2 : Kurang jika
sehat tentang perilaku skor < 60%
(PHBS) hidup bersih dan Nursalam (2013)
sehat (PHBS)
meliputi
pengertian, tujuan
PHBS, manfaat
PHBS, indikator
PHBS

45
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Variabel Dependen
2 Upaya Suatu kegiatan Mengisi Kuesioner 0 : Baik jika skor Ordinal
pencegahan yang dapat kuesioner > mean
(11,19)
Covid 19 diamati secara
1 : Kurang baik
langsung dan jika skor <
telah menjadi mean (11,19)
(Azwar, 2013)
suatu kebiasaan
seseorang untuk
mencegah
penyebaran
Covid-19

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017). Populasi yang diteliti adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa

Mulyo Jati Metro yaitu sebanyak 287 orang.

2. Sampel

Sampel adalah pengambilan dari seluruh obyek yang diteliti

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2014). Ukuran dari sampel yang

akan dijadikan subjek penelitian ditentukan dengan pendekatan Slovin

dengan batas kesalahan yang digunakan dalam pengambilan sampel

sebesar 10% karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Adapun rumus

yang digunakan yaitu :

N
n=
1+ N (d)2

46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Keterangan :

n : Ukuran Sampel

N: Ukuran Populasi

d : Persen Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, yaitu 10%.

Berdasarkan rumus diatas, dapat diaplikasikan dengan data populasi

yang telah ditentukan, yaitu :

287
n=
1+287 ¿ ¿

Hasil perhitungan diatas, maka peneliti memutuskan untuk

mengambil sampel sebanyak 74 orang, kemudian jumlah sampel yang ada

ditambah 10% dari sampel untuk mengantisipasi lost of follow (hilang

secara pengamatan/drop out) atau tidak bisa dilanjutkan pengambilan

datanya karena masuk ke kriteria sampel. Jumlah sampel yang dibutuhkan

menjadi 80 orang dengan kriteria sampel yaitu :

a. Masyarakat tinggal di Desa Mulyo Jati Metro

b. Bersedia menjadi responden

c. Tidak mengalami gangguan komunikasi dan dapat membaca dan

menulis.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik probability sampling yaitu random sampling yaitu dengan cara

membuat daftar nama populasi yang berjumlah 287 orang yang terdaftar di

buku Desa Mulyo Jati, kemudian peneliti mengacak nama dari seluruh

47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
sampel menggunakan sistem undian. Undian yang pertama jatuh menjadi

sampelyang pertama dan seterusnya untuk mendapatkan 80 sampel, serta

telah disesuaikan dengan kriteria sampel penelitian.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyo Jati Metro dan

telah dilaksanakan pada bulan Juli 2021.

F. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2013), etika penelitian yaitu hak objek penelitian dan

yang lainnya harus dilindungi. Adapun etika dalam penelitian ini adalah :

1. Self Determinan

Pada penelitian ini semua masyarakat yang ada di desa Mulyo Jati

mau menjadi subyek penelitian untuk mengikuti kegiatan penelitian secara

sukarela kemudian, responden diminta untuk mengisi lembar persetujuan

(informed consend) dan menandatanganinya.

2. Informed consent (lembar persetujuan)

Setelah peneliti menanyakan kesediaan calon responden peneliti

memberi lembar persetujuan menjadi responden sebagai bentuk

perlindungan terhadap subjek penelitian dan menghargai hak-hak

responden, selanjutnya langsung mewawancarai responden.

3. Beneficience

Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan

prosedur penelitian dalam pengumpulan data.

48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti pada penelitian ini menjaga kerahasiaan informasi responden

yang dilaporkan sebagai hasil penelitian dan peneliti hanya menyebutkan

inisial informan.

5. Non Maleficience

Selama proses penelitian berlangsung peneliti memperhatikan

beberapa hal yang dapat merugikan partisipan antara lain status

hemodinamik, kenyamanan, dan perubahan perasaan. Apabila kondisi

tersebut membahayakan kondisi partisipan maka peneliti menghentikan

terlebih dulu dan memulainya lagi ketika kondisi sudah stabil dan

partisipan siap untuk melakukan wawancara.

6. Justice

Semua responden dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan yang

sama dari penelitian yang dilakukan peneliti.

7. Protection From Discomfort

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, peneliti

memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian, teknik pengambilan data

dan lamanya pengisian kuesioner sebelum pengambilan data, dalam

menjaga ketidaknyamanan selama pengambilan data berlangsung.

8. Privacy

Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan

oleh responden dan tidak diketahui oleh orang lain dalam menentukan

pilihan jawaban dari kuesioner.

49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
G. Instrument dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,

sehingga lebih mudah diolah. Alat yang digunakan variabel penyuluhan

kesehatan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang dia

ketahui. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan

tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan upaya pencegahan

Covid adalah kuesioner tertutup dimana sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2014). Adapun susunan

instrument penelitian adalah sebagai berikut :

a. Lembar penjelasan penelitian, untuk menjelaskan kepada responden.

b. Lembar persetujuan menjadi responden, untuk mendapatkan

persetujuan dari responden.

c. Lembar kuesioner, untuk mendapatkan data responden dari tempat

penelitian yaitu berupa daftar pernyataan pengetahuan tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kriteria baik jika skor > 75%),

cukup jika skor 60%-75%, kurang jika skor < 60% dan upaya

pencegahan Covid 19 dengan kriteria baik jika skor > 11,9 dan kurang

baik jika skor < 11,9.

50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

artinya data diperoleh dari responden langsung. Metode yang digunakan

dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah pertama dengan

meminta izin kepada Kepala Desa Mulyo Jati Metro lalu mengumpulkan

data menggunakan kuesioner, yaitu pengambilan data-data yang

diperlukan dalam penelitian melalui jawaban responden mengenai hal

yang disajikan dalam daftar pernyataan. Setelah peneliti mendapatkan izin

dari Kepala Puskesmas Metro, peneliti datang ke rumah responden yaitu

masyarakat sesuai dengan kritersi inklusi dan eksklus dalam pengambilan

sampel. Kemudian peneliti mengutarakan maksud dan tujuan peneliti,

setelah itu menanyakan bersedia atau tidak menjadi responden, apabila

bersedia peneliti membagikan lembar informed concent untuk diisi lalu

membagikan lembar kuesioner pada responden kemudian menjelaskan

maksud dan tujuan kuesioner kepada responden setelah itu responden

diminta untuk mengisi lembar kuesioner, setelah melakukan pengisian

kuesioner dikembalikan pada peneliti, kemudian peneliti memeriksa

kembali kelengkapan pengisian kuesioner. Peneliti memberi waktu 30

menit responden untuk mengisi angket, setelah kuesioner diisi lengkap dan

dikembalikan kepada peneliti.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Analisis pada butir penelitian ini diuji dengan product moment,

dengan keputusan uji bila r hitung (r pearson) > r tabel artinya pertanyaan

51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tersebut valit dan bila r hitung (r pearson) < r tabel artinya pertanyaan

tersebut tidak valid. Uji validitas telah dilaksanakan di Desa Metro Barat

pada bulan Mei dengan jumlah sampel sebanyak 20 oramg. Pada variabel

kuesioner pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan dan setelah dilakukan uji

validitas maka didapatkan nilai r hitung 0,520 – 0,972 > dari nilai r tabel

(0,444) dan pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkana variabel

upaya pencegahan penyakit Covid 19 terdiri dari 18 pertanyaan dan

setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan nilai r hitung 0,681 –

0,904 > dari nilai r tabel (0,444) dan pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2. Realibilitas

Reliabilitas adalah keadaan yang menyatakan bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dinyatakan sebagai alat

pengumpul data. Pada penelitian ini, setelah pertanyaan valid semua,

analisis selanjutnya dengan melakukan uji reliabilitas yaitu

membandingkan nila r hasil (nilai alpha crombath) dengan r tabel. Jika r

hasil > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel dan jika r hasil < r tabel

maka pertanyaan tersebut tidak reliabel (Hastono, 2012). Pada variabel

pengetahuan didapatkan nilai r hitung 0,950, instrumen upaya pencegahan

penyakit Covid 19 didapatkan nilai r hitung 0,966, maka setiap pertanyaan

tersebut reliabel karena nilai r hitung lebih besar dan nilai r tabel dan

pertanyaan tersebut dapat dijadikan instrumen penelitian.

52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengelolaan Data

Data yang telah didapatkan dan diolah, kemudian pengelolaan data

dilakukan dengan berapa cara, yaitu:

a. Editing

Memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengecek

kelengkapan dan kebenaran data jika ada kekeliruan akan diulang.

Dalam pengambilan data dilakukan pengulangan atau melihat kembali

data dan mencocokkan dengan data yang telah diperoleh. Dalam hal ini

peneliti tidak menemukan adanya kesalahan dalam pengambilan data.

b. Coding

Peneliti membuat kode pada data tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama. Variabel pengetahuan tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kode 0 = baik jika skor > 75%,

kode 1 = cukup jika skor 60%-75%, kode 2= kurang jika skor < 60%

dan variabel upaya pencegahan Covid 19 dengan kode 1 = baik jika

skor > 11,9 dan kode 2 = kurang baik jika skor < 11,9.

c. Proccesing

Setelah semua isian kuisioner terisi penuh dan benar dan juga telah

melewati pengkodingan maka langkah selanjutnya adalah memproses

data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara

mengentry data dari kuisioner ke paket program komputer.

d. Cleaning

53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, kemudian dicek kembali untuk melihat kesalahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreks.

e. Tabulasi

Data yang telah didapatkan dari lapangan kemudian dijumlahkan

dari beberapa poin pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dan

ditabulasikan ke program komputer.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Analisa Univariat

Tiap variabel dilakukan uji untuk mengetahui hasil dari distribusi

frekuensinya dengan menganalisis masing-masing variabelnya yang

disebut analisis univariat adalah analisis yang dilakukan tiap variabel

dari hasil penelitian, yang pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi persentase dari tiap variabel. Analisis ini

digunakan untuk memperoleh distribusi frekuensi yang dilakukan

terhadap variabel pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dan variabel upaya pencegahan Covid 19. Pengolahan data

dan analisis dilakukan menggunakan program komputer yaitu program

SPSS.

b. Analisa Bivariat

54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Analisa bivariat adalah teknik analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Rumus yang

dipakai menggunakan analisis chi-square, yaitu rumus yang dipakai

apabila data berbentuk kategorik dan skala ukur yang digunakan

menggunakan skala ordinal. Untuk menentukan derajat kemaknaan

digunakan selang kepercayaan confident interval (CI = 95%) dan

tingkat kesalahan (α) = 5%, berdasarkan rumus di atas dan pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan komputer (SPSS), maka jika

didapatkan nilai p-value < α maka kesimpulan bahwa ada hubungan

bermakna antara variabel yang diteliti (H0 ditolak), sedangkan jika p-

value > α maka tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti (H0

gagal ditolak).

J. Jalannya Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menempuh beberapa tahapan yaitu:

1. Persiapan

a. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian di Desa Mulyo Jati

Metro.

b. Melakukan prasurvei di Desa Mulyo Jati Metro.

2. Pelaksanaan

a. Memberikan surat izin kepada Kepala Desa Mulyo Jati Metro untuk

melakukan penelitian

b. Mengidentifikasi variabel yang akan diteliti

c. Menetapkan subjek populasi dan sampel

55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Melakukana uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang

dilakukan di Desa Metro Barat dengan jumlah sampel sebanyak 20

orang.

e. Melakukan pengumpulan data, dimana dalam pengumpulan data ini,

peneliti dibantu oleh satu enumator (teman sejawat) yang sebelum

dilakukan persamaan persepsi dalam pengisian kuesioner.

3. Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dari pengumpulan

data.

56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Wilayah Desa Mulyojati

Desa Mulyojati terletak di Kecamatan Metro Kota Metro yang

mempunyai luas wilayah 1,6 km2, yang terdiri dari 5 Dusun yaitu Dusun I,

Dusun II, Dusun Karang Rejo, Dusun III, Dusun Purwosari. Jarak tempuh

antara Pekon dan Puskesmas Induk adalah 1 km yang dapat ditempuh

dengan waktu kurang lebih 5 menit karena mudahnya akses jalan.

Sedangkan jarak Puskemas Induk ke Dinas Kesehatan di Ibu Kota

Kabupaten lebih kurang 5 km dengan waktu tempuh dengan kendaraan

umum kurang lebih 15 menit. Secara administratif Desa Mulyojati

termasuk dalam wilayah Kecamatan Metro, dengan batas :

a. Sebelah utara : berbatasan dengan desa Karangrejo

b. Sebalah timur : berbatasan dengan desa Banjar Sari

c. Sebelah selatan : berbatasan dengan desa Rejomulyo

d. Sebelah barat : berbatasan dengan desa Marga Jaya

2. Pemerintahan

Desa Mulyoharti merupakan desa di wilayah kerja Puskesmas Metro

Kota Metro. Jumlah penduduk desa Mulyojati tahun 2020 adalah 2.182

Jiwa, terdiri dari 1,193 Jiwa penduduk laki-laki dan 989 jiwa penduduk

perempuan, dengan kepadatan penduduk 320 jiwa/km2, jumlah rumah

57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
tangga 619 KK dan rata-rata anggotanya ± 6 Jiwa, jumlah bayi 53 orang

dan Anak usia 1-5 tahun 216 orang.

3. Geografi dan Topografi

Desa Mulyojati merupakan wilayah yang relatif datar dengan

kemiringan < 6°, tekstur tanah lempung dan liat berdebu, berstruktur

granular serta jenis tanah podzolik merah kuning dan sedikit berpasir.

Sedangkan secara geologis, wilayah Kota Metro di dominasi oleh batuan

endapan gunung berapi jenis Qw.

4. Sumber Daya Alam

Kawasan tidak terbangun di Desa Mulyojati didominasi oleh

persawahan dengan sistem irigasi teknis yang mencapai 2.982,15 hektar

atau 43,38% dari luas total wilayah. Selebihnya adalah lahan kering

pekarangan sebesar 1.198,68 hektar, tegalan 94,49 hektar dan sawah non

irigasi sebesar 41,50 hektar.

5. Hidrologi

Keadaan air yang berada di wilayah pekon Air Abang merupakan

sumber aliran air berasal dari sungat, yang dijadikan fungsi air bersih

dalam rumah tangga dan mengelola sawah. Dalam rangka pemenuhan air

bersih untuk kebutuhan masyarakat akses air bersih dapat diperoleh

melalui beberapa penampungan kelompok pemakai air bersih yang

disalurkan melalui selang pipa air kerumah-rumah baik dengan cara

swadaya ataupun anggaran pemerintah.

58
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan di Desa Mulyojati
Kota Metro Tahun 2021

Karakteristik Responden Frekuensi Persentase


Usia
20-35 tahun 26 30,2%
36-50 tahun 34 39,5%
> 50 tahun 20 30,2%
Jenis kelamin
Laki-laki 44 51,2%
Perempuan 36 48,8%
Pendidikan
Rendah (SD dan SMP) 42 51,2%
Tinggi (SMA dan Perguruan Tinggi) 38 47,7%
Pekerjaan
Petani 40 46,5%
IRT 20 30,2%
Pedagang 7 8,1%
Wiraswasta 7 8,1%
PNS 6 7,0%

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan umur responden diketahui sebanyak 26 responden (30,2%)

berumur antara 20 – 35 tahun, sebanyak 34 responden (39,5%) berumur

antara 36 – 50 tahun dan sebanyak 20 responden (30,2%) berumur > 50

tahun. Berdasarkan jenis kelamin diketahui sebanyak 44 responden

(51,2%) berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 36 responden (48,8%)

berjenis kelamin perempuan. Karaktersitik responden berdasarkan tingkat

59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pendidikan sebagian besar berpendidikan rendah (SD dan SMP) yaitu 42

responden (52,3%), dan sebanyak 38 responden (47,7%) berpendidikan

tinggi (SMA dan perguruan tinggi.) Sedangkan berdasarkan pekerjaan ada

40 responden (46,5%) bekerja sebagai petani, 20 responden (30,2%) IRT,

7 responden (8,1%) pedagang, 7 responden (8,1%) wiraswasta dan

sebanyak 6 responden (7%) PNS.

2. Analisis Univariat

a. Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat tentang Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Desa Mulyojati Kota Metro
Tahun 2021

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


Baik 22 27,5%
Cukup 33 41,3%
Kurang 25 31,2%
Total 80 100%

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari 80 responden ada

22 responden (27,5%) berpengetahuan baik, ada 33 responden 41,3%)

berpengetahuan cukup, dan ada 25 responden (31,2%) berpengetahuan

kurang.

b. Upaya Pencegahan Covid-19

Tabel 4.2

60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Upaya Pencegahan
Covid 19 Desa Mulyojati Kota Metro Tahun 2021

Upaya Pencegahan Frekuensi Persentase (%)


Baik 33 41,3%
Kurang baik 47 58,7%
Total 80 100%

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 80 responden ada

33 responden (41,3%) memiliki upaya pencegahan baik, dan ada 47

responden (58,7%) memiliki upaya pencegahan kurang baik pada

penyakit Covid 19.

3. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19

Tabel 4.3
Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada
Masyarakat di Desa Mulyojati Tahun 2021

Upaya Pencegahan
Total P Value
Covid 19
Pengetahuan
Baik Kurang Baik n %
n % n %
Baik 14 63,6 8 36,4 22 100
Cukup 13 39,4 20 60,6 33 100
0,022
Kurang 6 24,0 19 76,0 25 100
Jumlah 33 41,2 47 58,8 80 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 22 responden yang

mempunyai tingkat pengetahuan baik ada 14 responden (63,6%)

memiliki pencegahan pada penyakit Covid 19 baik dan ada 8

61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
responden (36,4%) memiliki pencegahan pada penyakit Covid 19

kurang baik. Dari 33 responden berpengetahuan cukup ada 13

responden (39,4%) memiliki pencegahan pada penyakit Covid 19 baik

dan ada 20 responden (60,6%) memiliki pencegahan pada penyakit

Covid 19 kurang baik. Sedangkan dari 25 responden berpengetahuan

kurang ada 6 responden (24%) memiliki pencegahan pada penyakit

Covid 19 baik dan sebanyak 19 responden (76%) memiliki pencegahan

pada penyakit Covid 19 kurang baik. Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p-value 0,022 dan nilai

tersebut <nilai alpa (α)= 0,05, maka disimpulkan ada hubungan

pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan

upaya pencegahan Covid-19 pada masyarakat di Desa Mulyojati tahun

2021.

C. Pembahasan

1. Analisis Univariat

a. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar

pengetahuan responden dalam penelitian ini dalam kategori cukup

yaitu sebanyak 33 responden (41,3%). Hal ini menunjukkan bahwa

pengetahuan responden yang baik terhadap suatu hal akan mudah

untuk menentukan pengambilan keputusan untuk menghadapi suatu

masalah terutama dalam pencegahan penyakit Covid 19 terutama

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sedangkan

62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
sebanyak 25 responden (31,2%) berpengetahuan kurang, hal ini dapat

dikarenakan tingkat pendidikan responden yang rendah.

Menurut Notoatmodjo (2014) tingkat pengetahuan ibu dapat

dipengaruhi berbagai faktor antara lain pendidikan, sumber informasi,

usia yang mampu berperan dalammempengaruhi perilaku masyarakat

dalam menerapak perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan

masyarakat yang semakin tinggi akan lebih mudah dalam menerima

informasi tentang suatu permasalahan yang dihadapinya.

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan initerjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan,

pendengaran., penciuman,rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dantelinga (Notoatmodjo, 2014). Pada

penelitian ini pengetahuan responden cukup tentang PHBS di masa

pandemik Covid 19, hal ini dikarenakan sebagian besar mendapatkan

informasi tentang kesehatan yang cukup baik dari petugas kesehatan

setempat, terbukti dengan jawaban mereka yang tersaji dalam

instrument penelitian. Hal ini membuktikan bahwa sumber informasi

menjadi landasan kognitif dalam terbentuknya pengetahuan, dimana

pengetahuan dapat ditingkatkan dengan cara efektif seperti mencari

sumber informasi melalui media sosial, media massa lingkungan

ataupun mengikuti penyuluhan. Semakin banyak sumber informasi

63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
yang didapat akan mempengaruhi tindakan untuk dapat menerapkan

PHBS.

Pengetahuan yang didapat dari informasi adalah salah satu hal

yang menjadi dasar untuk menangani kasus Covid-19 dalam menekan

angka penularan sehingga memberikan kesadaran dalam upaya

pencegahan Covid-19. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Utami & Martini (2020), dimana sebanyak 83% responden memiliki

tingkat pengetahuan baik tentang Covid-19 yang didapatkan dari

sumber informasi. Penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan

menjadi aspek penting dalam memahami dan menentukan tindakan

yang berkaitan dengan Covid-19. Penelitian Rahmawati &

Cahyaningtyas (2020) menyatakan bahwa pengetahuan dan kesadaran

dalam berperilaku kesehatan menjadi langkah utama dalam

pencegahan Covid-19. Semakin tinggi tingkat pengetahuan orang

tuakan semakin berpengaruh dalam menerapkan perilaku hidup bersih

dan sehat.

Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka peneliti berasumsi

bahwa pengetahuan merupakan hasil proses pembelajaran yang

melibatkan inderadan memberikan penguatan terhadap setiap individu

dalam terbentuknya perilaku, terutama dalam penerapan perilaku hidup

bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan covid 19. Semakin baik

pengetahuan orang tua maka akan semakin baik pula penerapan PHBS.

b. Upaya Pencegahan Penyakit Covid 19

64
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar

respoden memiliki upaya pencegahan pada penyakit Covid dalam

kategori kurang baik yaitu sebanyak 47 responden (58,8%). Hal ini

dikarenakan rendahnya pengetahuan responden tentang upaya

pencegahan penyakit Covid 19 terutama dalam penerapan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Notoatmodjo (2014) menyebut bahwa perilaku kesehatan adalah

respon individu terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan

sehat sakit, penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat sakit

(kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan

kesehatan. Artinya, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau

kegiatan seseorang baikyang dapat diamati maupun yang tidak dapat

diamati yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu kebiasaan

yang dilakukan atau diterapkan oleh seorang individu secara sadar

untuk meningkatkan kesehatan dan mempunyai lingkungan yang

sehat.Dalam Pasal 1 Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang

kesehatan dijelaskan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejah tera dari

Badan ,Jiwa dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial dan ekonomis (M. Fadli, 2021).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dimasa pandemik Covid

19 yaitu mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau gunakan

65
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
cairan pembersih tangan (minimal 70% alkohol), mencuci tangan

merupakan salah satu indikator PHBS. Selain itu protokol yang harus

dilaksanakan antara lain menggunakan masker bila bepergian, jaga

jarak minimal 1 meter dengan orang lain, tutup mulut dan hidung

dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, hindari

menyentuh wajah karena mulut, hidung, mata dapat menjadi pintu

masuk virus, bersihkan benda, permukaan,dan alat-alat yang sering

digunakan, khususnya yang berada atau digunakan secara umum,

mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, tidak merokok, istirahat

secara teratur, berolahraga sertaberpikir positif (Kemenkes RI, 2020).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dipengaruhi oleh

banyak faktor, diantaranya:umur, jenis kelamin, lingkungan, dan

tingkat pengetahuan. Menurut Fardhiasih (2018), tingkat pengetahuan

tidak dapat dijadikan tolak ukur mengenai perilaku hidup bersih dan

sehat seseorang, namun hanya dapat dijadikan sebagaifaktor risiko

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan yang dimiliki

setiap orang dapat diperoleh secara internal maupun eksternal.

Pengetahuan internal dapat diperoleh berdasarkan pengalaman yang

dimiliki oleh setiap individu, sedangkan pengetahuan eksternal yaitu

pengetahuan yang diperoleh dari orang lain maupun lingkungan

(Restiasih, et al., 2017).

Karo (2020) menyatakan bahwa PHBS merupakan starategi

yang dapat mencegah penyebaranCovid-19. Masyarakat terus

66
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dihimbau untuk meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dalam

upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena perilaku masyarakat

sangat berperan penting dalam penurunan angka penyebaran Covid-19.

PHBS merupakan salah satu starategi dalam pencegahan penyebaran

Covid -19 yang sangat efektif dan mudah dilakukan oleh semua

lapisan masyarakat.

Sejalan dengan penelitian oleh Maryam (2018) yang

menyatakan bahwa ada 56% responden berperilaku kurang dalam

penerapan PHBS, sedangkan penelitian Nungky Kustari (20180

menyatakan sebagian kecil responden, yaitusebesar 23% responden

memilikiperilaku hidup bersih dan sehat yang tidak sesuai

Cahyaningtyas (2020) dalam penelitiannya menyatakan bahwa 70%

responden berperilaku buruk dalam penerapan PHBS sebagai upaya

pencegahan penyakit covid 19. Penelitian ini menyatakan bahwa

perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktifuntuk

memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri

dariancaman penyakit, serta berperan aktif dalamgerakan kesehatan

masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka peneliti berasumsi

bahwa PHBS adalah upaya yang dilakukan atas dasarkesadaran untuk

mencegah suatu penyakit sehingga mampu mencapai kesehatanyang

optimal PHBS yang di terapkan dengan baik di masa pandemi ini akan

menjadi upaya pencegahan penularan Covid 19. Faktor yang

67
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menyebabkan masyarakat melakukan PHBS dengan baik yaitu

pengetahuan yang baik sehingga akan mudah menerapakan PHBS.

Oleh karena itu Ada beberapa penekanan yangharus diperhatikan

dalam menerapkanPerilau hidup bersih dan sehat yaitu,selalu

menggunakan pakaian yang bersih, sering mencuci tangan baik setelah

atau sebelum menyentuh bendah, menggunakan masker ketika akan

berpergian, menjaga kebersihan tubuh kita dan melakukan olahraga

yang rutin.

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan

pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan

upaya pencegahan Covid-19 pada masyarakat di Desa Mulyojati tahun

2021 dengan nilai p-value = 0,022.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Widyastuti (2017)yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku hidup bersih dan sehat

di Pekon Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang. Ibu yang memiliki

pengetahuan baik akan mempengaruhi perilaku hidup bersih dansehat

yang baik. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jeini Ester (2020)

membuktikan bahwa pengetahuan berkaitan erat dengan penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemik, dimana

68
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
pengetahuan itu membentuk sikap khawatir responden pada

penyebaran virus Covid 19 yang sangat cepat. Namun kekhawatiran

itutidak membuat mereka takut karena mereka mengetahui cara

pencegahannya. Pengetahuan dan sikap itu kemudian mendorong

mereka untuk bertindak mencegah dan menanggulangi penyebaran

virus Covid 19. Mereka memulai tindakan dari lingkup diri sendiri,

keluarga dan melebar ke masyarakat.

Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam konteks

pencegahan Covid-19 menggambarkan perilaku mereka. Perilaku itu

kemudian mendorong mereka untuk menjalankan perannya di

masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit Covid seperti

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat baik individu, keluarga

dan di lingkungan masyarakat, seperti rajin mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun, makan sayur dan buah, serta aktivitas fisik rutin

merupakan perilaku yangdapat mencegah infeksi Covid-19. Oleh

karenaitu, perilaku ini dikampanyekan secara gencardi masyarakat,

bersamaan dengan kampanye penggunaan masker dan menjaga jarak

fisik (Kemenkes RI, 2020).

Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka peneliti berasumsi

bahwa pengetahuan menjadi domain kognitif yang mendasari suatu

tindakan dalam membentuk perilaku kesehatan. Penerapan perilaku

hidup bersih dan sehat sebagai tindakan yang dilakukan atas dasar

kesadaran. Perilaku didasari oleh pengetahuan dan kesadaran yang

69
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng, namun

sebaliknya jika perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan

kesadaran maka perilaku tersebut bersifat sementara atau tidak akan

berlangsug lama.

70
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang Hubungan Pengetahuan

tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan

Covid-19 pada Masyarakat di Desa Mulyojati Tahun 2021, maka dapat

disimpulkan :

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan tentang perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat di Desa Mulyojati tahun

2021, sebagiah besar berpengetahuan cukup.

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan upaya pencegahan Covid-19

pada masyarakat di Desa Mulyojati tahun 2021, sebagian besar memiliki

upaya pencegahan pada penyakit Covid dalam kategori kurang baik.

3. Ada hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dengan upaya pencegahan Covid-19 pada masyarakat di Desa

Mulyojati tahun 2021 dengan nilai p-value = 0,022.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Metro

Diharapkan pihak puskesmas mengambil langkah yang tepat apabila

nantinya dalam penelitian selanjutnya didapatkan PHBS yang makin

menurun.

71
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat agar tetap menjaga dan memelihara Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat terutama di lingkungan keluarga dan lingkungan

masyarakat, serta mencari informasi tentang pentingnya PHBS di masa

pandemi, melalui media cetak dan elektronik, serta dari fasilitas kesehatan

setempat misalnya puskesmas.

3. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Diharapkan menjadi sumber bacaan sebagai media informasi dalam

memberlakukan peraturan PHBS, serta memberikan promosi kesehatan

misalnya dalam bentuk penyuluhantentang manfaat dan pentingnya

berperilaku hidup bersih dan sehat untukmewujudkan pribadi yang sehat.

4. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan peneliti melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai faktor lain seperti sikap, nilai-nilai, pengalaman

upaya lain yang dapatdilakukan dalam menerapan perilaku hidup bersih

dan sehat terlebih di masa pandemisaat ini.

72
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S., (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Asdi Mahasatya.

Depkes RI, (2012). Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Notoadmodjo, S., (2014). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.

Notoatmodjo, (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta.

Sugiyono, (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Artikel :

Abdelhafiz, A. S., Mohammed, Z., et.al., (2020). Knowledge, Perceptions, and


Attitude of Egyptians Towards the Novel Coronavirus Disease (COVID-
19). Journal of Community Health, 45 (5), 881–890. https://doi.org/10.
1007/s10900-02000827-7

Anggun Wulandari, (2020). Hubungan Karakteristik Individu dengan


Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada
Masyarakat di Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, Volume 15, Nomor 1, Halaman 42-46, 2020

Albar, (2011). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas,
Medan. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Benny Karuniawati, (2020). Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Jurnal Kesehatan Karya Husada
(JKKH), Vol. 8 (2) 2020

Chartika, W., Dwi Hermawan, A., & Ridha, A. (2014). Hubungan Antara
Pengetahuan, Sikap, Akses Informasi HIV dan AIDS Dan Dukungan
Keluarga Dengan Perilaku Pencegahan HIV Dan AIDS Pada Pengguna
NAPZA Suntik DI Kota Potianak. Jurnal Mahasiswa Dan Penelitian
Kesehatan-Jumantik, 1 (1), 163–172.

73
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Dachroni, (2012). Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat di Tatanan Tempat-Tempat Umum. Dinas Kesehatan Propinsi
Sumatera Utara, Medan.

Dike, F. M., & O., E. I. (2020). Journal of Health Science Research. Journal of
Health Science Research, 2(1), 1–9. http://www.informaticsjournals.com
index.php/jhsr/article/view/8530/13618

Gennaro, at.al. (2020). Coronavirus diseases (Covid-19) current Status And


Future Perspectives: A Narrative Review. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(8). https://doi.org/10.
3390/ijerph17082690

Handayani, D., dkk. (2020). Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi
Indonesia, 40(2), 119–129.

Huang, C., Wang, at.al. (2020). Clinical Features of Patients Infected with 2019
Novel Coronavirus in Wuhan. China. Lancet, 395, 497–506. https://doi.
org/10.1016/S01406736(20)30183-5

Kemenkes RI. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2020. http://promkes.kemkes.go.id/phbs.

Kemenkes RI. (2020). Tanya Jawab Coronavirus Disease (Covid-19). Diakses


pada tanggal 25 Oktober 2020. https://covid19.kemkes.go.id.

Kemenkes RI. (2020). Situasi Terkini Perkembangan Novel Coronavirus (Covid-


19). Retrieved August 31, 2020, from https://covid19.kemkes.go.id/situasi-
infeksi-emerging/info-coronavirus/situasi-terkiniperkembangan-
coronavirusdisease-covid-19-31-agustus2020/#.X0y2bNwzZxQ

Kementrian Sosial RI, (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS),
Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga. Jakarta : Direktorat
Rehabilitasi Sosial Anak - Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial.
Kementrian Sosial.

Kumar, C. V. S., et.al., (2020). Novelty in the Gut : A Systematic Review


Analysis of the Gastrointestinal Manifestations of COVID-19. BMJ Open
Gastroenterology, 7(e000417), 1– 9. https://doi.org/10.1136/bmjgast2020-
000417

La Ode Anhusada, (2020). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak
Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini. Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 463-475.

74
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lapostolle, F., at.al. (2020). Clinical Features of 1487 COVID – 19 Patients with
Outpatient Management in the Greater Paris : the COVID - Call Study.
Internal and Emergency Medicine. (0123456789). https://doi.org/10.1007/
s11739020-02379-z

Lingeswaran, M., et.al. (2020). Inflammation, Immunity and Immunogenetics in


COVID-19 : A Narrative Review. Indian Journal of Clinical Biochemistry,
35(3), 260–273.https://doi.org/ 10.1007/s12291020-00897-3

M. Fadli. (2021). Upaya Pencegahan Covid-19 dengan Menerapkan Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (Studi Kasus di Lapas Kelas IIA Lubuklinggau.
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8 No 1 Tahun 2021
Hal. : 176-182.

Moudy, J., & Syakurah, R. A. (2020). Pengetahuan Terkait Usaha Pencegahan


Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia. Higeia Journal of Public
Health Research and Development, 4(3), 333–346.

Ni Putu Udayana Untari, (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Mahasiswa
Universitas Mahasaraswati Denpasar Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Medicamento. Vol.6 No. 2.2020. ISSN-e: 2356-4814

Nurul Aula, S. K. (2020). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat


Kabupaten Wonosobo Tentang COVID-19. Living Islam: Journal of
Islamic Discourses, 3(1), 125. https://doi.org/10.14421/lijid.v3i1.2224

Puskesmas Metro, (2020). Rekapitulasi Hasil Pengkajian PHBS Tatanan Rumah


Tangga Puskesmas Metro Tahun 2020. Metro.

Sari, A. R., & Dkk. (2020). Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari
Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Sari, D. P., & ‘Atiqoh, N. S. (2020). Hubungan antara Pengetahuan Masyarakat


dengan Kepatuhan Penggunakan Masker Sebagai Upaya Pencegahan
Penyakit Covid-19 di Ngronggah. INFOKES Journal, 10(1), 52–55.

Suryadi. (2017). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat pada Murid SD Negeri 1 Kota Subulussalam Tahun 2017.
Jurnal Dunia Kesmas Volume 7. Nomor 4. Oktober 2017.

Susilo, dkk. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.


Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol 7, No 1. Departemen Ilmu Penyakit

75
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo. Jakarta.

Tangyong, S. I., Askar, M., & Darmawan, S. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah
Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar. Jurnal Stikes
Nani Hasanuddin Makassar, vol.2 No 5 (Tahun 2013), hal.1-7.
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/464/345

Udin Rosidin, (2020). Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan
dan Penanggulangan Pandemi Covid -19 di Desa Jayaraga, Kabupaten
Garut. Indonesian Journal of Anthropology. Volume 5 (1) Juli 2020

Vollono, C., at.al., (2020). Focal Status Epilepticus as Unique Clinical Feature of
Covid-19: A Case Report. Europian Journal of Epilepsy, 78(2020), 109–
112. Retrieved from https://doi.org/10.1016/j.seizure. 2020.04.009

World Health Organization. (2020). Coronavirus (Covid-19). Diakses pada


tanggal 5 November 2020. https://covid19.who.int/.

Wulandari A., dkk. (2020). Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan


tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat di
Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1):42-
46.

Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (Covid-19). Wellness and Healthy


Magazine. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Vol 2, No 1, p.
187-192.

Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q., Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y.
(2020). Knowledge, Attitudes, and Practices Towards Covid-19 Among
Chinese Residents During the Rapid Rise Period of the Covid-19
Outbreak: A quick Online Cross-Sectional Survey. International Journal
of Biological Sciences, 16(10), 1745–1752. https://doi.org/10.7150/ijbs.
45221

76
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secukupnya dari peneliti serta mengetahui manfaat

penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) dengan Upaya Pencegahan Covid-19 pada KK di Desa Mulyo

Jati Tahun 2021” maka saya menyatakan (bersedia/tidak bersedia)* diikut

sertakan dalam penelitian ini.

Pringsewu, Juli 2021

Peneliti Reponden

HARMADI (......………......………..)

77
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 PADA
KK DI DESA MULYO JATI TAHUN 2021

Kode Responden

A. Data Demografi

1. Nama : …………………………………..

2. Jenis kelamin : …………………………………..

3. Umur : …………………………………. tahun

4. Pekerjaan :

Ibu rumah Tangga/IRT

Petani

PNS

Wiraswasta

Pedagang

5. Pendidikan :
SD / Tidak Sekolah

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

78
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Kuesioner Pengetahuan

Petunjuk Pengesian Lembar Kuesioner


Pilihlah salah satu jawaban dengan menyatakan pada pertanyaan yang
diajukan adalah Benar atau Salah dengan memberi tanda ceklist (√) pada
setiap pertanyaan yang diajukan. Jawablah sesuai dengan pengetahuan dan
kemampuan anda. Jawaban anda sangat membantu untuk menentukan
keberhasilan penelitian.

No Item Pertanyaan Benar Salah


1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS di masa
pandemi adalah upaya untuk memperkuat kesehatan
masyarakat untuk mencegah penularan virus Covid
2 Dimasa pandemik orang dewasa harus
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
secara terus-menerus baik saat di rumah maupun di
luar rumah.
3 Manfaat PHBS secara umum adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau dan
mampu menjalankan hidup bersih dan sehat.
4 PHBS di masa pandemi dapat diterapkan di berbagai
area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga,
dan masyarakat.
5 Manfaat menerapkan PHBS di sekolah di masa
pandemi yaitu mampu mendukung kelancaran
proses belajar mengajar para siswa, guru serta
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut.
6 Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola
PHBS di tempat kerja yaitu, para pekerja mampu
menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga
tidak mudah sakit
7 Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-
hari seperti memasak, mandi, hingga untuk
kebutuhan air minum merupakan contoh PHBS
8 Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun
dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan
kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan
bersih dan terbebasas dari kuman.
9 Pada situasi berkembangnya virus korona
seperti saat ini, cuci tangan menggunakan sabun
dengan air mengalir adalah keharusan.

79
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
10 Sebelum makan dan melakukan aktifitas yang
menggunakan tangan, seperti memegang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang
makanan maupun sebelum menyusui bayi
diharapkan mencuci tangan terlebih dahulu
11 Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air
bersih dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan
sore hari dengan tujuan menjaga kebersihan tubuh
12 Saat situasi berjangkitnya virus korona, sebaiknya
tidak sembarangan menyentuh atau membersihkan
hidung, mata, mulut dan menyentuh muka dengan
tangan yang tidak yakin bersih.
13 Di masa pandemik covid 19, hendaknya menutup
mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk
atau bersin
14 Tangan yang kotor menjadi salah satu media
penyebaran penyakit virus corona
15 Waktu penting yang wajib untuk mencuci tangan
pakai sabun adalah setelah memegang suatu benda
yang tidak diyakini kebersihannya
16 Pada saat banyak virus korona begini, pakaian yang
sudah digunakan dari luar sebaiknya langsung
dicuci.
17 Memamakan makanan bergizi merupakan menjaga
tubuh agar tidak mudah terserang penyakit seperti
penyebaran virus corona
18 Penggunaan alas kaki perlu dilakukan pada anak
agar tidak mudah terserang penyakit cacingan
19 Perilaku hidup bersih dan sehat adalah menghidari
merokok dan tidak merokok
20 Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga
maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga
yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan
fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup
agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.

80
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
C. Upaya Pencegahan Covid 19
Petunjuk Pengisian : Isilah pernyataan dibawah ini dengan member tanda
check list (√) pada kontak. Ya atau Tidak sesuai pilihan jawaban anda ! jika
anda ingin mengganti jawaban, silahkan mencoret jawaban kemudian
menuliskan kembali tanda check list (√) pada jawaban yang baru dengan
pernyataan yang sama.

No Item Pernyataan Ya Tidak


1 Apakah anda sering mencuci tangan memakai sabun dan
air mengalir?
2 Apakah anda mencuci tangan pakai sabun saat tiba di
rumah, tempat kerja atau sekolah, sebelum makan,
sebelum menyiapkan makanan, dan setelah
menggunakan toilet?
3 Apakah anda menggunakan cairan pembersih tangan
(minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak
tersedia?
4 Apakah anda menutup mulut dan hidung dengan siku
terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang
langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah
digunakan?
5 Apakah anda menjaga jarak paling sedikit 1 meter
dengan orang lain dan anda tidak berada dekat orang
yang tidak sehat.
6 Apakah anda menghindari menyentuh wajah karena
mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus?
7 Apakah anda membersihkan benda, permukaan, dan alat-
alat yang sering digunakan dengan cairan disinfektan
8 Apakah anda sering mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir minimal 20 detik dan mengingatkan
anak untuk mencuci tangan pakai sabun secara benar?
9 Apakah anda menunda perjalanan, pertemuan / kegiatan
dengan skala besar (lebih dari 10 orang)?
10 Apakah anda berhenti berjabat tangan?
11 Apakah anda memiliki penyakit yang berisiko seperti
gangguan jantung, diabetes melitus dan penyakit berat
lainnya? Dan selalu memeriksakan kesehatan anda?
12 Selama ini apakah aktivitas kegiatan anda sehari-hari
seperti melakukan pekerjaan melalui media internet
seperti whatshap dan media lainnya?
13 Apakah anda mengikuti panduan resmi di wilayah anda
yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan
sekolah atau pekerjaan?

81
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
14 Apakah anda menjaga asupan makanan gizi seimbang
supaya tetap sehat.
15 Apakah selalu melakukan olahraga dan berpikiran positif
untuk mengurangi tingkat stress?
16 Jika Anda merasa tidak sehat, demam, lelah dan batuk kering,
apakah anda selalu istirahat yang cukup di rumah dan cukup
minum?
17 Apakah pada saat berobat ke fasilitas ke pelayanan
kesehatan anda menggunakan masker?
18 Jika anda mengalami kesulitan bernapas (sesak atau
napas cepat), apakah segera berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan?

82
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UJI VALIDITAS PENGETAHUAN

No Pertanyaan JML
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
4 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
12 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
15 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

r tabel = 0,444
Uji Validitas Upaya Pencegahan

No Pertanyaan
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

83
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1

rtabel = 0,444

84
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UJI VALIDITAS PENGETAHUAN
SAVE OUTFILE=' UJI VALIDITAS PENGETAHUAN.sav'
/COMPRESSED.
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
P17 P18 P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 20 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.950 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 .70 .470 20
P2 .60 .503 20
P3 .75 .444 20
P4 .90 .308 20
P5 .75 .444 20
P6 .60 .503 20
P7 .75 .444 20
P8 .65 .489 20
P9 .55 .510 20
P10 .60 .503 20

85
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
P11 .90 .308 20
P12 .90 .308 20
P13 .90 .308 20
P14 .90 .308 20
P15 .65 .489 20
P16 .70 .470 20
P17 .75 .444 20
P18 .60 .503 20
P19 .60 .503 20
P20 .55 .510 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

P1 13.60 35.516 .875 .944


P2 13.70 36.221 .689 .947
P3 13.55 36.576 .720 .947
P4 13.40 38.568 .518 .950
P5 13.55 36.787 .679 .947
P6 13.70 36.221 .689 .947
P7 13.55 36.471 .741 .946
P8 13.65 37.292 .520 .950
P9 13.75 36.408 .645 .948
P10 13.70 36.221 .689 .947
P11 13.40 38.358 .574 .949
P12 13.40 38.358 .574 .949
P13 13.40 38.358 .574 .949
P14 13.40 38.358 .574 .949
P15 13.65 36.345 .688 .947
P16 13.60 35.411 .895 .944
P17 13.55 35.313 .972 .943
P18 13.70 36.221 .689 .947
P19 13.70 36.221 .689 .947
P20 13.75 36.303 .663 .948

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

14.30 40.642 6.375 20

86
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
UJI VALIDITAS UPAYA PENCEGAHAN
SAVE OUTFILE='D:\ UJI VALIDITAS UPAYA PENCEGAHAN.sav'
/COMPRESSED.
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
P17 P18
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 20 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.966 18

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 .85 .366 20
P2 .90 .308 20
P3 .85 .366 20
P4 .90 .308 20
P5 .65 .489 20
P6 .70 .470 20
P7 .75 .444 20
P8 .60 .503 20

87
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
P9 .60 .503 20
P10 .90 .308 20
P11 .90 .308 20
P12 .90 .308 20
P13 .90 .308 20
P14 .65 .489 20
P15 .70 .470 20
P16 .75 .444 20
P17 .60 .503 20
P18 .60 .503 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

P1 12.85 32.555 .820 .964


P2 12.80 33.326 .758 .965
P3 12.85 32.555 .820 .964
P4 12.80 33.326 .758 .965
P5 13.05 31.945 .711 .965
P6 13.00 31.263 .881 .963
P7 12.95 31.418 .904 .962
P8 13.10 31.568 .760 .965
P9 13.10 31.568 .760 .965
P10 12.80 33.326 .758 .965
P11 12.80 33.326 .758 .965
P12 12.80 33.326 .758 .965
P13 12.80 33.326 .758 .965
P14 13.05 31.945 .711 .965
P15 13.00 31.263 .881 .963
P16 12.95 31.418 .904 .962
P17 13.10 31.568 .760 .965
P18 13.10 31.989 .681 .966

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

13.70 36.116 6.010 18

88
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
TABULASI DATA
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN
COVID-19 PADA MASYARAKAT DI DESA MULYO JATI METRO
TAHUN 2021

Pengetahuan
Pertanyaan Pengetahuan JML % Kategori Koding
No Nama Umur JK Pekerjaan Pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Tn.A 40 L Pedagang SMA 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 0
2 Tn.S 25 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Baik 0
3 Tn.R 60 L Petani SD 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 40 Kurang 2
4 Tn.S 37 L Petani SD 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 10 50 Kurang 2
5 Ny.S 38 P Petani SMP 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12 60 Cukup 1
6 Ny.S 44 P Pedagang SMP 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 11 55 Kurang 2
7 Tn.M 63 L Petani SMA 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Baik 0
8 Tn.B 50 L Wiraswasta SMP 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 10 50 Kurang 2
9 Ny.I 25 P Pedagang SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 75 Cukup 1
10 Tn.P 35 L Wiraswasta SD 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10 50 Kurang 2
11 Ny.R 27 P IRT SMP 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6 30 Kurang 2
12 Tn.M 37 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16 80 Baik 0
13 Ny.S 48 P IRT SMA 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 45 Kurang 2
14 Tn.S 52 L Petani SMA 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 10 50 Kurang 2
15 Ny.K 62 P PNS Diploma 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 14 70 Cukup 1
16 Ny.W 58 P PNS S.1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 Baik 0
17 Ny.L 44 P PNS Diploma 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 Baik 0
18 Tn.S 58 L Pedagang SMP 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10 50 Kurang 2
19 Ny.A 22 P IRT SMP 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 10 50 Kurang 2
20 Ny.O 22 P IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Baik 0
21 Tn.D 55 L PNS S.1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 Baik 0
89
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
22 Ny.I 52 P IRT SMA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 13 65 Cukup 1
23 Tn.P 34 L Wiraswasta SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 85 Baik 0
24 Ny.S 27 P Petani SMP 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 Baik 0
25 Tn.K 61 L Petani SMP 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12 60 Cukup 1
26 Tn.J 58 L Wiraswasta SMP 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 60 Cukup 1
27 Ny.J 24 P Petani SMA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 12 60 Cukup 1
28 Tn.A 47 L Petani SD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 15 75 Cukup 1
29 Ny.A 49 P IRT S.1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 70 Cukup 1
30 Ny.S 44 P IRT SD 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16 80 Baik 0
31 Tn.M 65 L Wiraswasta SMP 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 12 60 Cukup 1
32 Ny.S 38 P Wiraswasta SMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 15 75 Cukup 1
33 Ny.T 57 P IRT Diploma 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 Baik 0
34 Tn.L 22 L Petani SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Baik 0
35 Tn.S 64 L Petani SD 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 65 Cukup 1
36 Tn.S 45 L Petani SD 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8 40 Kurang 2
37 Ny.H 22 P IRT SD 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 6 30 Kurang 2
38 Tn.G 60 L Petani SD 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 10 50 Kurang 2
39 Tn.D 29 L Petani SMP 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 11 55 Kurang 2
40 Ny.K 32 P IRT S.1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 Baik 0
41 Ny.R 45 P IRT SMA 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 12 60 Cukup 1
42 Tn.L 23 L Petani SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 12 60 Cukup 1
43 Tn.B 48 L Wiraswasta SMP 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 8 40 Kurang 2
44 Ny.V 50 P Petani SMP 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 8 40 Kurang 2
45 Tn.L 25 L Petani Diploma 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14 70 Cukup 1
46 Ny.R 44 P PNS S.1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 14 70 Cukup 1
47 Tn.M 27 L Pedagang SD 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 45 Kurang 2
48 Ny.S 48 P IRT SMA 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 11 55 Kurang 2
49 Tn.S 52 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 Baik 0
50 Ny.K 24 P IRT Diploma 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80 Baik 0
51 Ny.W 58 P Petani SMA 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 13 65 Cukup 1
90
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
52 Tn.S 28 L Petani SMA 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 12 60 Cukup 1
53 Tn.D 38 L PNS S.1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 Baik 0
54 Ny.L 24 P Pedagang SD 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 9 45 Kurang 2
55 Tn.S 58 L Petani SMP 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 12 60 Cukup 1
56 Ny.A 45 P IRT SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95 Baik 0
57 Tn.S 22 L Petani SMA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 Baik 0
58 Ny.R 55 P IRT SD 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12 60 Cukup 1
59 Tn.R 60 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 Baik 0
60 Tn.S 40 L Petani SMA 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14 70 Cukup 1
61 Ny.S 38 P Petani SMA 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12 60 Cukup 1
62 Ny.A 36 P IRT SD 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 50 Kurang 2
63 Ny.E 40 P IRT SMP 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10 50 Kurang 2
64 Tn.M 37 L Petani SD 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 45 Kurang 2
65 Ny.S 48 P IRT SMP 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 13 65 Cukup 1
66 Ny.K 62 P IRT SMP 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12 60 Cukup 1
67 Ny.W 58 P Petani SMA 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 13 65 Cukup 1
68 Tn.S 48 L Petani SMA 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 12 60 Cukup 1
69 Tn.S 60 L Petani SD 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 Baik 0
70 Ny.H 45 P IRT SD 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 9 45 Kurang 2
71 Tn.G 60 L Petani SD 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 12 60 Cukup 1
72 Tn.D 38 L Petani SMP 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12 60 Cukup 1
73 Ny.S 48 P IRT SD 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 50 Kurang 2
74 Tn.S 52 L Petani SD 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10 50 Kurang 2
75 Ny.R 55 P IRT SD 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 12 60 Cukup 1
76 Tn.R 60 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 Baik 0
77 Tn.S 40 L Petani SMA 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14 70 Cukup 1
78 Ny.S 38 P Petani SMA 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12 60 Cukup 1
79 Ny.A 36 P IRT SD 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 12 60 Cukup 1
80 Ny.E 40 P IRT SMP 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 60 Cukup 1

91
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Upaya Pencegahan
Pendi- Pertanyaan Upaya Pencegahan JML Kategori Koding
No Nama Umur JK Pekerjaan
dikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tn.A 40 L Pedagang SMA 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Baik 0
2 Tn.S 25 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik 0
3 Tn.R 60 L Petani SD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 14 Baik 0
4 Tn.S 37 L Petani SD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 13 Baik 0
5 Ny.S 38 P Petani SMP 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 11 Kurang Baik 1
6 Ny.S 44 P Pedagang SMP 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 9 Kurang Baik 1
7 Tn.M 63 L Petani SMA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik 0
8 Tn.B 50 L Wiraswasta SMP 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 14 Baik 0
9 Ny.I 25 P Pedagang SMA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 Baik 0
10 Tn.P 35 L Wiraswasta SD 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 8 Kurang Baik 1
11 Ny.R 27 P IRT SMP 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 Kurang Baik 1
12 Tn.M 37 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 14 Baik 0
13 Ny.S 48 P IRT SMA 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 11 Kurang Baik 1
14 Tn.S 52 L Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 13 Baik 0
15 Ny.K 62 P PNS Diploma 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 14 Baik 0
16 Ny.W 58 P PNS S.1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 Baik 0
17 Ny.L 44 P PNS Diploma 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 Baik 0
18 Tn.S 58 L Pedagang SMP 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 11 Kurang Baik 1
19 Ny.A 22 P IRT SMP 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 14 Baik 0
20 Ny.O 22 P IRT SMA 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 10 Kurang Baik 1
21 Tn.D 55 L PNS S.1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 15 Baik 0
22 Ny.I 52 P IRT SMA 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 7 Kurang Baik 1
23 Tn.P 34 L Wiraswasta SMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 Baik 0
24 Ny.S 27 P Petani SMP 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 9 Kurang Baik 1
25 Tn.K 61 L Petani SMP 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 Kurang Baik 1
26 Tn.J 58 L Wiraswasta SMP 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8 Kurang Baik 1
27 Ny.J 24 P Petani SMA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 Kurang Baik 1
92
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
28 Tn.A 47 L Petani SD 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 10 Kurang Baik 1
29 Ny.A 49 P IRT S.1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 14 Baik 0
30 Ny.S 44 P IRT SD 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 9 Kurang Baik 1
31 Tn.M 65 L Wiraswasta SMP 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10 Kurang Baik 1
32 Ny.S 38 P Wiraswasta SMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 14 Baik 0
33 Ny.T 57 P IRT Diploma 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 Baik 0
34 Tn.L 22 L Petani SMA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 0
35 Tn.S 64 L Petani SD 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 11 Kurang Baik 1
36 Tn.S 45 L Petani SD 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8 Kurang Baik 1
37 Ny.H 22 P IRT SD 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 7 Kurang Baik 1
38 Tn.G 60 L Petani SD 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9 Kurang Baik 1
39 Tn.D 29 L Petani SMP 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 10 Kurang Baik 1
40 Ny.K 32 P IRT S.1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 Baik 0
41 Ny.R 45 P IRT SMA 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8 Kurang Baik 1
42 Tn.L 23 L Petani SMP 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 Kurang Baik 1
43 Tn.B 48 L Wiraswasta SMP 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 7 Kurang Baik 1
44 Ny.V 50 P Petani SMP 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 9 Kurang Baik 1
45 Tn.L 25 L Petani Diploma 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 Baik 0
46 Ny.R 44 P PNS S.1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 12 Baik 0
47 Tn.M 27 L Pedagang SD 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8 Kurang Baik 1
48 Ny.S 48 P IRT SMA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 11 Kurang Baik 1
49 Tn.S 52 L Petani SMA 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 Kurang Baik 1
50 Ny.K 24 P IRT Diploma 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 14 Baik 0
51 Ny.W 58 P Petani SMA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 Baik 0
52 Tn.S 28 L Petani SMA 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 Kurang Baik 1
53 Tn.D 38 L PNS S.1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 Baik 0
54 Ny.L 24 P Pedagang SD 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10 Kurang Baik 1
55 Tn.S 58 L Petani SMP 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 9 Kurang Baik 1
56 Ny.A 45 P IRT SMP 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 9 Kurang Baik 1
57 Tn.S 22 L Petani SMA 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Baik 0
93
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
58 Ny.R 55 P IRT SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 13 Baik 0
59 Tn.R 60 L Petani SMA 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8 Kurang Baik 1
60 Tn.S 40 L Petani SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 Baik 0
61 Ny.S 38 P Petani SMA 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 Kurang Baik 1
62 Ny.A 36 P IRT SD 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 8 Kurang Baik 1
63 Ny.E 40 P IRT SMP 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 12 Baik 0
64 Tn.M 37 L Petani SD 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 10 Kurang Baik 1
65 Ny.S 48 P IRT SMP 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 11 Kurang Baik 1
66 Ny.K 62 P IRT SMP 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 8 Kurang Baik 1
67 Ny.W 58 P Petani SMA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 Baik 0
68 Tn.S 48 L Petani SMA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 13 Baik 0
69 Tn.S 60 L Petani SD 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 10 Kurang Baik 1
70 Ny.H 45 P IRT SD 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 10 Kurang Baik 1
71 Tn.G 60 L Petani SD 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 11 Kurang Baik 1
72 Tn.D 38 L Petani SMP 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 Kurang Baik 1
73 Ny.S 48 P IRT SD 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 9 Kurang Baik 1
74 Tn.S 52 L Petani SD 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 10 Kurang Baik 1
75 Ny.R 55 P IRT SD 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 13 Baik 0
76 Tn.R 60 L Petani SMA 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8 Kurang Baik 1
77 Tn.S 40 L Petani SMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 13 Baik 0
78 Ny.S 38 P Petani SMA 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9 Kurang Baik 1
79 Ny.A 36 P IRT SD 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10 Kurang Baik 1
80 Ny.E 40 P IRT SMP 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 11 Kurang Baik 1

94
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
95
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
FREQUENCIES VARIABLES=Umur Jenis_Kelamin Pendidikan Pekerjaan
Pengetahuan Upaya_Pencegahan
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Tatistics

Umur Jenis_Kel Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Upaya_Penceg


amin ahan

Valid 80 80 80 80 80 80
N
Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

20-35 tahun 26 30.2 30.2 30.2

36-50 tahun 34 39.5 39.5 69.8


Valid
> 50 tahun 20 30.2 30.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Laki-laki 44 51.2 51.2 51.2

Valid Perempuan 36 48.8 48.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Rendah 42 52.3 52.3 52.3

Valid Tinggi 38 47.7 47.7 100.0

Total 80 100.0 100.0

96
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Petani 40 46.5 46.5 46.5

Pedagang 7 8.1 8.1 54.7

IRT 20 30.2 30.2 84.9


Valid
Wiraswasta 7 8.1 8.1 93.0

PNS 6 7.0 7.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Baik 22 27.5 27.5 27.5

Cukup 33 41.3 41.3 68.8


Valid
Kurang 25 31.3 31.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

Upaya_Pencegahan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Baik 33 41.3 41.3 41.3

Valid Kurang Baik 47 58.8 58.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

97
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It
could
not be mapped to a valid backend locale.
EXAMINE VARIABLES=Uji_Normalitas
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.

Explore
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Uji_Normalitas 86 100.0% 0 0.0% 86 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 11.19 .304

95% Confidence Interval for Lower Bound 10.58


Mean Upper Bound 11.79

5% Trimmed Mean 11.16

Median 11.00
Variance 7.965

Uji_Normalitas Std. Deviation 2.822

Minimum 5

Maximum 18

Range 13

Interquartile Range 5

Skewness .156 .260

Kurtosis -.841 .514

98
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan BY Upaya_Pencegahan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CC PHI
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan *
80 100.0% 0 0.0% 80 100.0%
Upaya_Pencegahan

Pengetahuan * Upaya_Pencegahan Crosstabulation

Upaya_Pencegahan Total

Baik Kurang Baik

Count 14 8 22

Expected Count 9.1 12.9 22.0

Baik % within Pengetahuan 63.6% 36.4% 100.0%

% within Upaya_Pencegahan 42.4% 17.0% 27.5%

% of Total 17.5% 10.0% 27.5%

Count 13 20 33

Expected Count 13.6 19.4 33.0

Pengetahuan Cukup % within Pengetahuan 39.4% 60.6% 100.0%

% within Upaya_Pencegahan 39.4% 42.6% 41.2%

% of Total 16.2% 25.0% 41.2%

Count 6 19 25

Expected Count 10.3 14.7 25.0

Kurang % within Pengetahuan 24.0% 76.0% 100.0%

% within Upaya_Pencegahan 18.2% 40.4% 31.2%

% of Total 7.5% 23.8% 31.2%


Count 33 47 80

Expected Count 33.0 47.0 80.0

Total % within Pengetahuan 41.2% 58.8% 100.0%

% within Upaya_Pencegahan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 41.2% 58.8% 100.0%

99
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-


sided)
a
Pearson Chi-Square 7.666 2 .022
Likelihood Ratio 7.794 2 .020
Linear-by-Linear Association 7.416 1 .006
N of Valid Cases 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9,08.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Phi .310 .022

Nominal by Nominal Cramer's V .310 .022

Contingency Coefficient .296 .022


N of Valid Cases 80

a. Not assuming the null hypothesis.


b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

100
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jalan KH. Ahmad Dahlan Telp./Fax/(0729) 22537 Pringsewu Lampung 35373

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Harmadi
NIM : 2019206203124P
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing : Ns. Idayati, S.Kep., M.Kes
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Mulyo Jati Metro Tahun 2021

No Tanggal BAB Uraian Pembimbing Paraf

101
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
No Tanggal BAB Uraian Pembimbing Paraf

MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
102
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jalan KH. Ahmad Dahlan Telp./Fax/(0729) 22537 Pringsewu Lampung 35373

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Harmadi
NIM : 2019206203124P
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing : Ns. Rani Ardina, M.Kep.
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Mulyo Jati Metro Tahun 2021

No Tanggal BAB Uraian Pembimbing Paraf

No Tanggal BAB Uraian Pembimbing Paraf

103
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
104
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai