Anda di halaman 1dari 2

5) Terapi Rendam Kaki

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi rendam


kakiefektif dalam mengatasi hipertensi pada lansia. Hasil penelitian di Wilayah
Kedindin Tengah Jaya Kecamatan Kanjeran Kotamadya Surabaya penderita
yang mempunyai tekanan darah tinggi jika melakukan rendam kaki
menggunakan air hangat yang dilakukan secara rutin maka dapat terjadi
perubahan tekanan darah, karena efek dari rendam kaki mengunakan air
hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat mendilatasi dan melancarkan
peredaran darah juga merangsang saraf yang ada pada kaki untuk
mengaktifkan saraf parasimpatis, sehingga menyebabkan perubahan tekanan
darah (Umah dkk, 2012). Akan tetapi rendam kaki menggunakan air hangat
tidak seluruhnya dapat memberikan perubahan tekanan darah, hal ini
disebabkan beberapa faktor yaitu masih mengulangi pola hidup yang tidak
sehat, asupan makanan yang tidak terkontrol, merokok yang tidak dapat
dikurangi, istirahat yang kurang, tidak mengikuti prosedur terapi yang telah
diberikan dengan baik.
Rendam kaki menggunakan air hangat akan merangsang saraf yang
terdapat pada kaki untuk merangsang baroreseptor, dimana baroreseptor
merupakan refleks paling utama dalam menentukan kontrol regulasi pada
denyut jantung dan tekanan darah. Baroreseptor menerima rangsangan dari
peregangan atau tekanan yan berlokasi di arkus aorta dan sinus karotikus.
Pada

saat

tekanan

darah

arteri

meningkat

dan

arteri

menegang,

reseptorreseptor ini dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor


mengakibatkan vasodilatasi pada arteriol dan vena dan perubahan tekanan
darah. Dilatasi arteriol menurunkan tahanan perifer dan dilatasi vena
menyebabkan darah menumpuk pada vena sehingga mengurangi aliran balik
vena, dan dengan demikian menurunkan curah jantung. Impuls afern suatu
baroreseptor yang mencapai jantung akan merangsang aktivitas saraf
parasimpatis dan menghambat pusat simpatis (kardioaselerator) sehingga
menyebabkan penurunan denyut jantung dan daya kontraktilitas jantung
(Guyton dan Hembing 2000).
Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan
tekanan darah pada penderita hipertensi merupakan salah satu terapi yang
mudah dan sederhana dilakukan bagi penderita untuk menurunkan Hipertensi.
Efek rendam air hangat sama dengan berjalan dengan kaki telanjang selama

30 menit (Umah dkk., 2012). Terapi air hangat sebagai terapi komplementer
yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri (Santoso, 2015).
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh.
Pertama berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat
sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua adalah faktor pembebanan di
dalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi
sendi tubuh (Hembing, 2000). Oleh karena itu penderita hipertensi dalam
pengobatannya

tidak

hanya

menggunakan

obat-obatan,

tetapi

bisa

menggunakan alternatif non-farmakologis dengan menggunakan metode yang


lebih mudah dan murah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air
hangat yang bisa dilakukan di rumah.
Air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam
kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat
memulihkan otot sendi yang kaku serta menyembuhkan stroke apabila
dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan (Peni, 2008). Waktu yang
diperlukan untuk merendam kaki selama 20 sampai 30 menit. Air jangan
terlalu panas atau terlalu dingin. Kirakira dalam temperatur sedang 38-40C.
Sebaiknya gunakan ember kayu, jangan logam karena logam akan membuat
air terlalu cepat dingin. Tuang air yang cukup hingga menutupi pergelangan
kaki anda.

Anda mungkin juga menyukai