Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Tn. Y DENGAN ANGGOTA KELUARGANy. J MENDERITA HIPERTENSI


DI DESA PENTADIO TIMUR DUSUN 1 KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN
GORONTALO

PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama : Kelompok 3
Hari : Kamis
Tanggal : 16 mei 2019
Waktu : 11.00 WITA
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.

I. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


A. Kepala Keluarga
1. Nama KK : Tn. Y
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 47 Tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Desa Pentadio Timur Dusun 1 Kecamatan Telaga Biru
Kabupaten Gorontalo

B. Komposisi Keluarga
Hubungan dg Status Status
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK imunisasi Kesehatan
1. J 44 Th P Istri SD IRT Tidak Sehat
Imunisasi Sehat
2. F Th P Anak
lengkap
Imuisasi Sehat
3. I 24 Th P Anak SLTA Bekerja
lengkap
Imunisasi Sehat
4. A Th L Anak
lengkap
5 R 16 Th L Anak SMP Pelajar Imunisasi Sehat

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


lengkap

C. Genogram

D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari
keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.
E. Struktur peran
o Tn. Y berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai petani.
o Ny. J berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.
o An. F merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Y dan Ny. J (menikah)
o An. I merupakan anak kedua dari pasangan Tn. Y dan Ny. J berperan sebagai pekerja di apotik
o An.A merupakan anak ketiga dari pasangan Tn. Y dan Ny. J (menikah)
o An.R merupakan anak bungsu dari pasangan Tn. Y dan Ny. J berperan sebagai anak sekolah

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


o An. D berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. J yang saat ini diasuh oleh keluarga
Tn. Y sejak kecil diasuh oleh Tn. Y karena ibu dari An. A meninggal dunia .
F. Suku Bangsa
Keluarga Tn. Y termasuk dalam suku Gorontalo dan kewarganegaraan Indonesia.
G. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.
H. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak sekolah
dimana anak ke-4 Tn Y berumur 16 thn dan sekolah SMP N 1 Telaga Biru. An. Ke-2 bekerja di
Apotik Andika Farma. Tn. Y bekerja sebagai petani yang berangkat pagi dan pulang sore hari,
dan pekerjaan sampingan sebagai abang bentor.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. Y adalah memenuhi kebutuhan
dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
(makan seadanya, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar mandi dan WC (pribadi), bila anak sakit
terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak sembuh baru diperiksakan ke
Puskesmas).
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
o Ny. J mengatakan sakit kepala apabila mengonsumsi makanan seperti (kuah santan dan
makanan tinggi garam)
o Ny. J mengatakan pada saat pertama kali mengalami tekanan darah tinggi sempat
masuk di RS dan mengalami gangguan saraf sehingga membuat bibirnya bengkok.
o Ny.J mengatakan beberapa bulan yang lalu di operasi kista.
o Ny. J mengatakan bila sakit, hanya dibelikan obat apotik apabila tidak sembuh kemudian baru
diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluargaTn. Y ditemukan adanya penyakit Hipertensi yang pernah diidap oleh orang tua
dari istri dan meninggal dunia karena menderita penyakit Hipertensi.

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Kebutuhan Nutrisi
o Kebiasaan makan : Makan 3x1 piring, dengan komposisi seadanya
terkadang 2 x 1 sehari.
o Kebiasaan minum : Minum 5-6 gelas dengan minum air putih dan teh.

B. Kebutuhan Eliminasi

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


o Pola BAB : 1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif
o Pola BAK : 5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia

C. Istirahat Tidur
o Waktu Tidur : Siang 1 jam dan malam 8 – 9 jam
o Waktu Bangun : bangun umumnya/seringnya jam 05.30 WITA

D. Kebersihan Diri
o Mandi : 2 kali sehari
o Gosok gigi : 2 kali sehari
o Keramas : Setiap hari
o Potong kuku : 2 minggu 1 kali

E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).

III. FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Afektif
Di antara anggota keluarga terdapat perasaan saling menyayangi dan menghargai satu sama lainnya.
B. Fungsi Sosial
Hubungan sosial tidak terjalin dengan baik karena Ny. J tidak pernah mengikuti perkumpulan PKK
dan perkumpulan Dasa Wisma di Desa.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanggulangannya
Bila ada anggota keluarga yang menderita sakit biasanya dibelikan obat di apotik bila tidak
sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas).
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. Y dikaruniai 4 orang anak.
IV. FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
A. Pekerjaan Tn. Y
o Pekerjaan Tn. Y adalah petani dan pekerjaan sampingan yaitu sebagai abang bentor.
o Ny. J adalah ibu rumah tangga yang selalu menyiapkan dan melayani keluarga, mengelola
keuangan dari penghasilan yang didapat Tn. Y.
B. Penghasilan dan Pengeluaran

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Keluarga Tn. Y mengatakan penghasilan yang ia peroleh dari membawa bentor cukup untuk
makan sehari-hari dan membiayai keluarganya. Penghasilan setiap hari sekitar Rp.
50.000(lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp.100.000 per hari. Biaya hidup rata-rata per
hari Rp. 15.000,00 (limabelas ribu rupiah).
C. Simpanan/uang keluarga
Sampai sekarang keluarga belum mempunyai simpanan/tabungan, Ny.J berkeinginan untuk
mempunyai jamban sendiri tetapi tidak mempunyai dana.
D. Penentu keuangan keluarga
Sebagai penentu keuangan keluarga adalah Tn.Y selaku kepala keluarga (kepala rumah tangga).
E. Sistem Nilai
Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah norma/budaya gorontalo, semua anggota
keluarga beragama Islam dan menjalankan ajaran agama, misalnya sholat 5 waktu, mengaji dan
sebagainya.
F. Hubungan dengan Masyarakat
o Ny. J mengatakan tidak pernah mengikuti acara PKK dan Dasa Wisma yang diadakan di Desa.
o Ny. J tidak pernah mengikuti acara pertemuan di Desa dan tidak pernah mengikuti ronda malam
seminggu sekali.
o Dalam melaksanakan interaksi dengan keluarga tidak mengalami hambatan.
G. Mobilitas geografis keluarga
Tn. Y menetap di rumah/tinggal di rumah yang telah dimilikinya kini.
V. FAKTOR LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
1. Karakteristik Rumah
o Rumah bentuk permanen dengan atap dari seng, lantai sudah diplester, tetapi dapur masih
berlantai tanah.
o Ukuran rumah 7 x 5 m2 menghadap ke selatan.
o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak
gelap ruangan, dan kaca jendala tampak kotor (banyak debu) .
o Penerangan sudah menggunakan listrik dan cahaya terang.
o Barang yang tak terpakai,sepeda dll berserakan di halaman .
2. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari air pam. Air untuk minum
menggunakan air galon (isi ulang), sedangkan air untuk mengisi termos (air panas) di ambil dari
air pam kemudian di masak terlebih dahulu, mandi di kamar mandi, mencuci pakaian
menggunakan mesin cuci,dan BAB di WC.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


3. Pembuangan sampah
Sampah yang terkumpul di loyang dibuang di depan halaman rumah dan di bakar apabila sudah
banyak.
4. Pembuanganair limbah
Keluarga Tn.Y membuang di samping rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan
meresap ke dalam tanah.
5. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah sempit dengan perabotan yang kurang cukup jendela , meja dan kursi yang
kurang. Halaman rumah dan ruangan yang jarang dibersihkan. Banyak pakaian yang
bergantungan di kamar (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak
gelap. Ny.J mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny J
memasak menggunakan kompor gas.
6. Jamban keluarga
Keluarga Tn. Y memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di WC umum.

B. Denah Rumah

8m
Dapur dan gudang R. Tamu dan R.Keluarga
Sumur R.makan

2m
12m
6,5m kamar tidur kamar tidur kamar tidur

gudang

T B

U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Tetangga di samping kiri rumah Tn. Y bekerja di pabrik bara, di depan paling ujung bekerja sebagai
pedagang martabak dan di belakang rumah Tn.menderita penyaki TBC. Hubungan dengan anggota

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


masyarakat tidak ada masalah. Keluarga Tn. Y tidak mengikuti arisan yang diadakan oleh kepala
desa.
VI. PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
a. Jangka Pendek
Sementara tidak mempunyai masalah berat, hanya saja Ny.J merasakan sakit kepala pada saat
makan kua santan (pilitode).
b. Jangka Panjang
Keluarga Tn. N. memikirkan masalah biaya untuk hidup dan keinginan untuk menyekolahkan
anaknya setinggi-tingginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan dari Allah SWT.
3. Stressor koping yang digunakan.
Bila ada masalah Tn.Y dengan Ny. J selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan
keluar/solusi.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang
parah.
B. Konsep Diri
o Body Image : Tn. Y melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.J, An. F,
An. I, An. A.dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn.Y terhadap
bentuk tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn.Y
merasa lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.
o Personal Identity : Tn. Y seorang kepala keluarga dengan 4 orang anak dan
mempunyai istri Ny.J, juga keponakan An.D
o Peran : Tn. Y berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. J dan
anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah
keluarga
Ny.J sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. Y yang selalu
menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai
pengelola keuangan keluarga.
An. F sebagai anak pertama berperan sebagai istri (sudah
menikah), An. I sebagai anak kedua berperan dalam membantu
perekonomian keluarga(bekerja di apotik), An.A sebagai anak

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


ketiga berperan sebagai suami (sudah menikah), An. R sebagai
anak bungsu berperan sebagai pelajar di Smp 1 Telaga Biru.
An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap
sekolah.
o Ideal Diri : Tn.Y mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi
ujian/masalah dan dikabulkan cita-citanya untuk dapat
menyekolahkan anak bungsunya setinggi-tingginya.
o Harga Diri : Tn.Y menerima setiap ujian/masalah yang dihadapi keluarganya
dengan ikhlas dan penuh kesabaran.

C. Pola Komunikasi
Keluarga selalu menggunakan bahasa gorontalo dan indonesia dalam melaksanakan komunikasi dan
setiap ada masalah selalu dibicarakan satu sama lain.
VII. DERAJAT KESEHATAN
A. Kejadiaan Kesehatan
Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. Y lagi sehat, hanya istri yang menderita sakit kepala akibat
makan kuah santan (pilitode). Saat pengkajian Ny.J tidak merasakan sakit kepala, hasil TTV : TD
170/110 mmHg, frekuensi nadi 68 x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5°C, dan sampai sekarang tidak
ada anggota keluarga Tn. Y yang di rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.
B. Kejadiaan Cacat
Tidak ada yang mengalami kecacatan
C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit
Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum
sembuh maka dibawa ke Puskesmas.
VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA
Dilakukan pada tanggal/jam: 16 mei 2019, jam 11.00
Pemeriksaan
KK (Tn.Y) Ny.J An.F An.I An.A An.R
Fisik
Pemeriksaan
TTV
Tekanan
Darah

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


HR
Respirasi
Suhu Badan
BB
TB
Pemeriksaan
Fisik Head to
Toe
Kepala
Kepala Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Rambut Hitam, lurus Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam,
lurus lurus lurus lurus lurus
Mata
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Konjungtiva Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
anemis anemis anemis anemis anemis anemis
Sklera Unikterik Unikterik Unikterik Unikterik Unikterik Unikterik
Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor
Hidung
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Perdarahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
/secret perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
Telinga
Bentuk Telinga Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Mulut
Keadaan Bibir Kering Kering Kering Kering Kering Kering
Keadaan Gusi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
gusi dan gusi dan gusi dan gusi dan gusi dan gusi dan
gigi gigi gigi gigi gigi gigi
Keadaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Lidah perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
Leher
Tyroid Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid
Integumen
Kebersihan Tampak Tampak Tampak Tampak Tampak Tampak
Klien tidak bersih tidak bersih bersih bersih bersih bersih
Turgor Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Kelembaban Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Pemeriksaan
Thorax
Inspeksi
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Thorax
Pernafasan Irama Irama Irama Irama Irama Irama
teratur dan teratur dan teratur dan teratur dan teratur dan teratur dan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
suara suara suara suara suara suara
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan
Pemeriksaan
Paru
Palpasi Getaran Getaran Getaran Getaran Getaran Getaran
suara suara suara suara suara suara
terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
dengan dengan dengan dengan dengan dengan
teratur teratur teratur teratur teratur teratur
Perkusi
Auskultasi Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas
teratur teratur teratur teratur teratur teratur
Abdomen
Inspeksi
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Abdomen
Benjolan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Palpasi

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Tanda nyeri Tidak ada Ada nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tekan nyeri tekan tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Benjolan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
Muskuloskeletal
/Ekstremitas
Kesimetrisan Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Kekuatan Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Otot

IX. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN


Keluarga Tn. Y mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal
mungkin.

X. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


1. Data Subyektif: Defisit Pengetahuan Ketidaktahuan
o Ny. J mengatakan akan mengalami sakit Ny.J di keluarga Tn.Y keluarga dalam
kepala pada saat setelah makan kuah santan mengambil
(pilitode) dan Ny.J mengatakan sering keputusan yang tepat
mengonsumsi makanan yang mengandung untuk mengatasi dan
garam berlebih mencegah
Data Obyektif: Hipertensi.
o Ny.J tampak tidak sakit kepala, tidak
pusing,tidak lemah, tidak pucat
o Ny.J tampak bingung dengan kondisi
kesehatannya
o TD 170/110 mmHg
o RR 20 x/menit
o Nadi 68 x/menit
o Suhu 36.5 °C
o BB 14 kg
o TB 97 cm

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


2. Data Subyektif: Resiko terjadinya Ketidakmampuan
Ny.J mengatakan sering mengonsumsi serangan ulang keluarga
makanan yang mengandung garam berlebih, hipertensi memanfaatkan
dan Ny.J mengatakan pernah mengalami stroke fasilitas pelayanan
ringan pada saat pertama mengalami Hipetensi kesehatan
Data Obyektif (puskesmas) yang
o TD 170/110 mmHg dekat dengan tempat
tinggal keluarga

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan pengetahuan mengenai hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang
1.
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengatasi hipertensi
Resiko terjadinya serangan ulang hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang
2. berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
(puskesmas) yang dekat dengan tempat tinggal keluarga

XII. PRIORITAS MASALAH (SKORING)


1. Diagnosa I
Gangguan pengetahuan mengenai hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga mengatasi hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah aktual Ny.J akan mengalami sakit kepala
(tidak sehat) 3/3 x 1 1 saat makan kuah santan (pilitode),
Ny.J sering mengonsumsi
makanan yang berlebihan garam,
dan tidak mengetahui akibat dari
mengonsumsi garam yang
berelebihan.
2. Kemungkinan masalah dapat Pengetahuan tentang pola hidup
diubah 2/2 x 2 2 sehat Ny.J untuk mengurangi
(dengan mudah) akibat yang akan timbul dari
mengonsumsi garam yang
berlebihan.
3. Potensi masalah dapat dicegah Hipertensi adalah penyakit yang
(tinggi) 3/3 x 1 1 dapat dicegah dan diobati bila
keluarga mengetahui

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


4. Menonjolnya masalah Keluarga merasa keadaan tersebut
(masalah tidak dirasakan) 0/0x 1 0 berlangsung lama dan Ny.J
mengatakan ini adalah faktor
keturunan karena ibu dari Ny.J
juga mengidap penyakit Hipertensi
5. Total Skore 4

2. Diagnosa II
Resiko terjadinya serangan ulang hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) yang
dekat dengan tempat tinggal keluarga.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah resiko Merupakan ancaman kesehatan
(ancaman kesehatan) 2/3 x 1 2/3 karena bila tidak ditangani dapat
menyebabkan terjadinya penyakit

2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 Dapat diubah dengan pengetahuan


diubah yang cukup dan perilaku hidup
(hanya sebagian) yang sehat.

3. Kemungkinan masalah dapat 2/3 x 1 2/3 Dapat dicegah dengan pengetahuan


dicegah yang cukup dan perilaku hidup
(cukup) yang sehat.

4. Menonjolnya masalah 0/2x 1 0


(masalah tidak dirasakan)

5. Total Skore 5/3

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


Gangguan pengetahuan mengenai hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang
1.
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengatasi hipertensi
Resiko terjadinya serangan ulang hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang
2.
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


(puskesmas) yang dekat dengan tempat tinggal keluarga.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


XIV. PERENCANAAN
1. Diagnosa Keperawatan I
Tujuan Jangka EVALUASI
Tujuan Jangka Pendek Intervensi
Panjang Kriteria Standar

Setelah 1. Setelah dilaksanakan Respon verbal HIPERTENSI adalah peningkatan tekanan o Berikan pengetahuan pada keluarga
dilaksanakan 2 kali tindakan keperawatan darah sistolik sedikitnya 140mmHg atau tentang hipertensi
kunjungan selama 2 x 20 mnt tekanan distolik sedikitnya 90mmHg o Beri motivasi keluarga untuk
Hipertensi yang Ny.J dapat mengenal Penyebab HIPERTENSI: mengemukakan pendapatnya
diderita Ny.J masalah kesehatan o Primer (genetik, lingkungan, tentang HIPERTENSI.
sembuh dan dengan menjelaskan hiperaktivitas saraf, simpatis sistem o Diskusikan bersama keluarga
pengetahuan masalah kesehatan. renim) mengenai pengertian penyebab dan
tentang hipertensi o Sekunder (penggunaan estrogen, gejala HIPERTENSI.
meningkat penyakit ginjal, syndrom cushing) o Bimbing keluarga untuk
o Konsentrasi garam menjelaskan ulang pengertian
Tanda dan gejala ISPA penyebab tanda dan gejala
o Sakit kepala HIPERTENSI.
o Pusing o Beri re inforcement positif atas
o Lemas jawaban yang diberikan.
o Kelelahan
o Sesak napas
o Gelisah
o Mual/muntah
o Kesadaran menurun

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


2. Setelah penyuluhan 1 Respon verbal Keputusan keluarga
x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang cepat.

3. Setelah tindakan 1 x Respon verbal Perawatan Hipertensi : o Diskusikan bersama keluarga


15 mnt keluarga Tn. Y Psikomotor o Kurangi mengonsumsi makanan yang tentang pencegahan HIPERTENSI.
dapat merawat mengandung garam tinggi o Berikan kesempatan pada keluraga
Anggota keluarga o Menjaga berat badan ideal Tn.Y untuk bertanya yang kurang
yang sakit Hipertensi. o Konsumsi makanan yang rendah lemak dimengerti.
dan kaya serat o Tanyakan kembali tentang apa yang
o Komsumsi kafein yang sesuai anjuran dijelaskan.
o Konsumsi obat secara teratur

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Merawat anggota Psikomotor Cara membuat obat tradisional untuk o Demonstrasikan cara pembuatan
keluarga yang sakit hipertensi (ketimun) : obat tradisional.
Hipertensi o Siapkan gelas dan pengalas o Beri kesempatan keluarga untuk re
o Siapkan 2 buah ketimun dan di potong- demonstrasi.
potong
o Ambil gula secukupnya
o Ambil 1 buah jeruk nipis kemudian
peras airnya
o Masukkan ketimun ke dalam blender
yang sudah di potong
o Dicampur air jeruk yang sudah di peras
o Ditambahkan es serut secukupnya dan
air ½ gelas
o Berikan pada ibu untuk diminum

4. Keluarga mampu Verbal Pencegahan Hipertensi : o Diskusikan bersama keluarga


untuk memodifikasi o Kurangi mengonsumsi makanan yang tentang pencegahan HIPERTENSI.
lingkungan yang dapat mengandung garam tinggi o Berikan kesempatan klien tentang
mendukung kesehatan. o Menjaga berat badan ideal pencegahan HIPERTENSI dan beri
o Konsumsi makanan yang rendah lemak kesempatan untuk bertanya.
dan kaya serat o Tanyakan kembali hal-hal yang
Psikomotor o Komsumsi kafein yang sesuai anjuran dijelaskan.
o Konsumsi obat secara teratur o Beri re inforcement positif atas

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Kebersihan lingkungan: jawaban yang diberikan keluarga.
o Rumah dibersihkan o Praktekkan dan laksanakan
o Pakaian dibereskan jangan digantung. kebersihan lingkungan.
o Jendela dibuka.
o Debu dibersihkan.
o Kamar mandi dibersihkan

5. Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk berobat o Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas HIPERTENSI : fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan. o Puskesmas digunakan.
o Rumah sakit o Motivasi keluarga untuk
o Dokter mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
o Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
o Beri re inforcement positif terhadap
jawaban dari pertanyaan yang
diberikan petugas.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


2. Diagnosa Keperawatan II
Tujuan Jangka EVALUASI
Tujuan Jangka Pendek Intervensi
Panjang Kriteria Standar
o Gali pengetahuan tentang TBC
Setelah penyuluhan 1 x Respon verbal Tanda-tanda TBC o Beri motivasi keluarga untuk
15 menit : o Batuk disertai darah. mengemukakan pendapatnya
1. Keluarga mengenal o Batuk berdahak lebih dari 3 minggu tentang TBC
tanda-tanda TBC o Sesak nafas o Diskusikan bersama keluarga
Resiko dari
o Berkeringat pada malam hari mengenai pengertian penyebab dan
serangan ulang
o BB turun gejala TBC
hipertensi tidak
o Nafsu makan menurun o Bimbing keluarga untuk
terjadi
o Nyeri dada menjelaskan ulang pengertian
penyebab tanda dan gejala TBC
o Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
.
Cara penularan TBC : o Diskusikan bersama keluarga
2. Cara penularan TBC Respon verbal  Secara langsung : mengenai cara penularan dan cara
dan pencegahan TBC Melalui percikan ludah dan melalui udara pencegahan TBC.
o Bimbing keluarga untuk
 Secara tidak langsung : menjelaskan ulang cara penularan
Hidup satu rumah dengan penderita TBC dan cara pencegahan TBC.
Cara pencegahan TBC : o Beri re inforcement positif atas
 Menjemur kasur, sprei di bawah sinar jawaban yang diberikan.
matahari .
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
 Ventilasi rumah yang cukup
 Menutup mulut saat bersin dan batuk
dengan menggunakan tissue
 Tidak meludah di sembarang tempat
 Imunisasi
 Makanan bergizi

Segera bawa ke pelayanan kesehatan :


3. Setelah pertemuan 1 x o Puskesmas
15 menit keluarga o Rumah sakit
dapat mengambil
keputusan yang tepat
terhadap penyakit
TBC

4. Setelah pertemuan 1 x Respon verbal Pengobatan : o Diskusikan dan beri re inforcement


15 menit keluarga  Berobat secara rutin selama 6 bulan, tidak positif atas keputusan yang dipilih.
mampu merawat boleh berhenti o Diskusikan dengan keluarga tentang
anggota keluarga yang  Istirahat yang cukup. perawatan TBC di rumah.
menderita TBC o Beri kesempatan kepada keluarga
Perawatan TBC : tentang hal-hal yang tak dimengerti.
o Tetap berikan makanan bergizi. o Tanyakan kembali tentang yang
o Imunisasi. telah didiskuasikan.
o Beri air banyak (minum). o Beri pujian atas jawaban yang
diberikan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
o Awasi tanda-tanda penyakit bertambah
parah.
o Bawa anak yang sakit ke pelayanan
kesehatan yang lengket bila kondisi
memburuk.

5. Setelah 1 x 15 menit Respon verbal Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o Diskusikan tentang hal yang
pertemuan dapat o Sarana sanitasi yang memadai mendukung perawatan dan
memodifikasi o Udara lingkungan rumah yang bersih penyembuhan.
lingkungan. dari asap. o Beri kesempatan untuk bertanya
o Pengobatan dan perawatan yang baik. tentang hal-hal yang belum
o Ventilasi memadai dengan membuka diketahui.
jendela tiap hari. o Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.

6. Setelah 1 x 15 Respon verbal Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat o Diskusikan terhadap keluarga
menit pertemuan menanganiTBC :Puskesmas, RS. tentang tempat pelayanan kesehatan
keluarga mampu untuk penanganan
memenfaatkan o Beri kesempatan kepada keluarga
fasilitas kesehatan untuk bertanya tentang hal-hal yang
dengan : telah didiskusikan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
o Mampu o Beri re inforcement atas jawaban
menyebutkan yang benar.
fasilitas kesehatan
: Puskesmas, RS.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


XV. IMPLEMENTASI
NO
WAKTU TUK IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

I Rabu, 11 I 1.Mengkaji pengetahuan keluarga S : - Keluarga Tn. N mengatakan


Januari tentang ISPA. telah mengetahui tanda dan
2012 2.Memotivasi keluarga untuk gejala dari ISPA.
Pukul mengungkapkan pendapat tentang - Kien mengatakan akan
17.00 ISPA. segera merawat
3.Menjelaskan pada keluarga tentang klien/anggota keluarga Tn.T
pengertian, sebab, tanda dan gejala dengan benar.
ISPA:batuk, pilek, demam, nafas O : - Klien terlihat antusias dalam
cepat, nyeri tenggorokan. penyuluhan dari petugas.
4.Menjelaskan akibat lanjut bila - Klien aktif mengulang dan
ISPAtidak diobati : panas, dehidrasi bertanya.
berat, Pnemonia A : - Tujuan tercapai/jangka
5.Menjelaskan kepada keluarga tentang pendek (TUK I) sebagian.
perawatan ISPA. P : - Pertahankan tujuan yang
II 6.Beri kompres bila demam. sudah tercapai.
7.Berikan jeruk-kecap. - Beri motivsi untuk
8.Beri minum yang banyak. memahami tentang arti
- Imunisasi lengkap. perawatan ISPA
III - Berobat ke puskesmas./RS - Persiapkan demonstrasi
pembuatan obat tradisional
untuk ISPA yaitu :
 Siapkan baki dan
pengalas
 Potong jeruk nipis,
kemudian jeruk diperas
dan ainya disaring.
 Ambil kecap sebanyak
1 sendok makan,
kemudian dituang
kedalam gelas.
 Ambil 1 sendok makan

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


air jeruk nipis,
kemudian tuangkan
kedalam gelas berisi
kecap.
 Aduk hingga merata
 Berikan pada anak
untuk diminum

I Rabu, 11 I - Mengulang apa yang sudah dijelaskan S : - Keluarga Tn. N mengerti


Januari sebelumnya : dan paham tentang kaitan
2012  Tanda dan gejala rumah sehat dengan resiko
Pukul  ISPA penularan penyakit.
17.00  Obat Tradisional - Keluarga Tn. N mengatakan
- Mendiskusikan dengan keluarga telah mengetahui dan akan
tentang penyakit ISPA di rumah. membawa keluarga yang
- Memotivasi klien untuk mengambil sakit ke fasilitas kesehatan
keputusan yang tepat bila : yang ada.

 Batuk - Tn. N akan melaksanakan

 Nafas cepat modifikasi lngkungan yang

 Wajah pucat dapat mendukung


kesehatan, sejauh yang bisa
 Panas/demam
dan dapat dilaksankan saat
ini, missal :
Mendemonstrasikan cara pembuatan
- Membuka jendela yang
obat tradisional untuk ISPA.
jarang dibuka
Alat dan bahan :
- Merapikan baju yang
- Baki dan Pengalas
digantung.
- Sendok makan
O : - Keluarga dapat menyebutkan
- Jeruk nipis
manfaat rumah sehat dan
- Kecap
lingkungan yang dapat
- Gelass
mendukung kesehatan.
- Keluarga dapat
Cara pembuatan obat tradisional untuk
menyebutkan fasilitas
batuk ( Jeruk-Kecap):
kesehatan yang dapat
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
- Siapkan baki dan pengalas dimanfaatkan.
- Potong jeruk nipis, kemudian jeruk - Keluarga dapat
diperas dan ainya disaring. menyebutkan manfaat dari
- Ambil kecap sebanyak 1 sendok MCK yang sehat (syarat-
makan, kemudian dituang kedalam syarat).
gelas. A : - Tupen modifikasi
- Ambil 1 sendok makan air jeruk lingkungan yang dapat
nipis, kemudian tuangkan kedalam mendukung kesehatan dan
gelas berisi kecap. mencegah penyebaran
- Aduk hingga merata penyakit tercapai dengan
- Berikan pada anak untuk diminum Membuka jendela yang
jarang dibuka, merapikan
I, II Memberikan penjelasan tentang : pakaian yang digantung.
I,II Rabu, 11 Rumah Sehat P : - Tupen memanfaatkan
Januari Adalah rumah yang dapat menjamin fasilitas kesehatan tercapai
2012 kesehatan bagi penghuninya. secara kognitif.
Pukul Syarat rumah sehat : - Motivasi keluarga untuk
17.00 - Tersedia air bersih membawa keluarga / An. A.
- Tersedia lubang sampah. ke fasilitas kesehatan.
- Ventilasi cukup - Memotivasi keluarga untuk
- Jendela yang selalu terbuka. tetap berusaha menciptakan
- Kelembaban udara cukup lingkungan yang dapat
- Bersih tidak semrawut. mendukung bagi anggota
- Sirkulasi udara baik. keluarga.
- Tidak padat huni. - Anjurkan keluarga untuk
Manfaat rumah sehat : dapat memanfaatkan
- Menghindari penyebaran dan fasilitas kesehatan bila ada
penularan penyakit. keluarga yang sakit.
- Kesehatan penghuni terjamin. - Terminasi ujian akhir
- Menghindari kecelakaan. komprehensif.
- Nyaman dan aman. - Keputusan tidak terencana
- Bersih, baik dan sopan untuk evaluasi lebih lanjut
kepada kader dan petugas
Dampak rumah tidak sehat : puskesmas sebagai bahan
 Tempat berkembang penyakit dan laporan.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


penyebaran penyakit.
 Kesehatan kurang terjamin.
 Dapat menimbulkan kecelakaan.
 Keindahan kurang baik.
 Kotor, tidak bersih.

III Rabu, 11  Mengkaji pengetahuan keluarga S : - Keluarga Tn. N mengatakan


Januari tentang TBC keluarga untuk telah mengetahui tanda dan
2012 mengungkapkan pendapat tentang gejala dariTBC.
Pukul TBC. -. keluarga Tn.N mengatakan
17.00  Menjelaskan pada keluarga tentang telah mengetahui tentang cara
pengertian, sebab, tanda dan gejala perawatan/ pengobatan,
TBC. penularan dan pencegahan
 Menjelaskan kepada keluarga tentang TBC
cara perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan TBC O : - Klien terlihat antusias dalam

 Beri kompres bila demam. penyuluhan dari petugas.

 Beri minum yang banyak. - Klien aktif mengulang dan

 Imunisasi lengkap. bertanya.


A : - Tujuan tercapai/jangka
 Berobat ke puskesmas./RS
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang tanda
dan gejala dariTBC.
-. Beri motivsi untuk
memahami tentang cara
perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan
TBC

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Sasaran : Keluarga Tn. N


Tema : Penanganan ISPA
Hari, Tanggal : Rabu, 11 Januari 2012
Waktu : 17.00 WIB-17.30 WIB
Kunjungan Ke : II
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 4 Januari 2012 pada keluarga Tn. N di desa Dukuhwaluh Rt
01 Rw 02, ternyata diketahui bahwa An. A menderita ISPA, dan Ny. W tidak mengetahui
bagaimana mengatasi ISPA pada An. A, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.
N mengenai bagimana penanganan ISPA pada Anak dan pembuatan obat tradisional untuk batuk
(Jeruk-Kecap).
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan ISPA pada An.
A cara pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian ISPA, tanda dan gejala, serta demonstrasi cara pembuatan obat
tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


D. Tahap Kegiatan

Tahap dan Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam perkenalan kepada 1. Menjawab salam


(10 menit) keluarga Tn. N
2. Mengingatkan kontrak yang telah 2. Memberikan Respons
disepakati
3. Menanyakan kesiapan keluarga untuk 3. Menjawab tentang
kontrak saat ini kesepian
4. Menginformasikan tujuan yang hendak 4. Memperhatikan
dicapai dalam kunjungan saat ini

Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang lingkungan rumah 1. Memperhatikan


(20 menit) yang sehat dan memenuhi syarat
kesehatan
2. Memberi penguatan terhadap respons 2. Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
3. Menjelaskan tentang pengertian ISPA 3. Memperhatikan
4. Memberi kesempatan keluarga bertanya 4. Bertanya
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
perawat
5. Memberi penguatan terhadap respons 5. Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Penutup 1. Memberi kesimpulan dengan keluarga 1. Membuat kesimpulan
(10 menit) materi pendidikan kesehatan yang telah bersama keluarga
didiskusikan
2. Memberkan informasi cara dan tempat 2. Memperhatikan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
kesehatan
3. Membuat kontak yang akan datang untuk 3. Mengungkapkan
kunjungan ke- 3 tentang kontrak akan
datang dan
menyatakan
kesanggupan

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


E. Materi
o Pengertian ISPA
o Penyebab ISPA
o Tanda dan Gejala
o Penatalaksanaan ISPA
o Cara Pembuatan obat tradisional untuk ISPA (Jeruk-Kecap)

F. Media
o Tanya jawab
o Diskusi
o Booklet
o Leaflet

Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang
disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi
seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan
saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama
terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu
besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya
pemakaian antibiotik
Tanda-tanda bahaya
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-
gejala yang ringan.Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila
semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.Bila sudah
dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian
mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda
bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda klinis
 Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak,
napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
 Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
 Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung,
kejang dan coma.
 Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Penatalaksanaan ISPA
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup
pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
 Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest
indrawing).
 Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
 Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan
dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
Pengobatan
 Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.
 Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi
kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat
dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
 Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk
dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun
panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan
didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,
dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik
(penisilin) selama 10 hari.
Perawatan dirumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
 Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
 Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
 Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah.Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
 Pemberian minuman
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
 Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan
dan menghindari komplikasi yang lebih parah.Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat
yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.Untuk penderita
yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut
diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,
usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
Pencegahan dan Pemberantasan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
 Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
 Immunisasi.
 Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
 Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
Pemberantasan yang dilakukan adalah :
 Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.
 Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
 Immunisasi.
Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab
kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada
pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan
kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter,
para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka
kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.

Prosedur Pembuatan obat tradisional untuk batuk


(Jeruk-Kecap)

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


1. Fase Persiapan
Mencuci Tangan
2. Fase Kerja/Persiapan Alat
o Siapkan baki dan pengalas
o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
o Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
o Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak untuk diminum
3. Berikan pada anak untuk diminumFase Terminasi
o Merapikan alat yang sudah digunakan
o Mencuci tangan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Sasaran : Keluarga Tn. N


Tema : Penanganan Demam pada Anak
Hari, Tanggal : Selasa, 13 Mei 2008
Waktu : 17.00 WIB-17.30 WIB
Kunjungan Ke : V
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 6 mei 2008 pada keluarga Tn. N di desa kedondong Rt 04 Rw
01, ternyata diketahui bahwa An. K menderita ISPA yang disertai demam, dan Ny. Nh tidak
mengetahui bagaimana mengatasi demam pada An. K, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada
keluarga Tn. N mengenai bagimana penanganan pada anak demam dan cara mengukur suhu badan
dengan menggunakan alat Termometer.
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan demam pada
An. K cara menggunakan alat untuk mengukur suhu badan yaitu termometer.
Tujuan Khusus

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian demam, penyebab serta gejalanya dan cara mengukur termometer.
C. Tahap Kegiatan

Tahap dan Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga

Pendahuluan  Mengucapkan salam perkenalan kepada  Menjawab salam


(10 menit) keluarga Tn. N
 Mengingatkan kontrak yang telah  Memberikan Respons
disepakati
 Menanyakan kesiapan keluarga untuk  Menjawab tentang
kontrak saat ini kesepian
 Menginformasikan tujuan yang hendak  Memperhatikan
dicapai dalam kunjungan saat ini
Pelaksanaan  Menjelaskan tentang lingkungan rumah  Memperhatikan
(20 menit) yang sehat dan memenuhi syarat
kesehatan
 Memberi penguatan terhadap respons  Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
 Menjelaskan tentang pengertian Demam  Memperhatikan
 Memberi kesempatan keluarga bertanya  Bertanya
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
perawat
 Memberi penguatan terhadap respons  Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Penutup  Memberi kesimpulan dengan keluarga  Membuat kesimpulan
(10 menit) materi pendidikan kesehatan yang telah bersama keluarga
didiskusikan
 Memberkan informasi cara dan tempat  Memperhatikan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
kesehatan
 Membuat kontak yang akan datang  Mengungkapkan
untuk kunjungan ke 6 tentang kontrak akan
datang dan menyatakan
kesanggupan

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


D. Materi
o Pengertian Demam
o Penyebab Demam
o Patofisiologi Demam
o Tanda dan Gejala
o Pendekatan Diagnostik
o Penatalaksanaan Demam
o Kesimpulan

E. Media
o Tanya jawab
o Diskusi
o Booklet
o Leaflet

Pengertian Demam
Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38oC atau lebih. Ada juga
yang mengambil batasan lebih 37,8oC sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi
(hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.Sejak dahulu demam merupakan
suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada anak sebanyak 10-15 % demam merupakan
alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter. Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya
demam dengan beratnya penyakit.Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu
diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam. Demam
umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.
Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian antipiretik. Pengobatan
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab
demam serta pengetahuan tentang cara pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang
ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas
utama.
Penyebab Demam
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam.
Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%, sedangkan 11-20 %
berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 % dengan penyakit metabolik dan
11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi
saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah
endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.
Patofisiologi Demam
Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37o C . Pengaturan suhu tubuh ada di susunan
saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang.
Sebaliknya di tempat panas, pengeluaran panas akan ditingkatkan .
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu
tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada
penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi menimbulkan demam karena endotoksin bakteri
merangsang sel lekosit (PMN) membuat pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk
prostaglandin yang akan meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus,
penyakit darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi sumber PE
bukan sel PMN.
Tanda dan Gejala
Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
o peningkatan denyut jantung, curah jantung
o malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
o pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat banyak
o kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1oC. Jaringan yang paling
mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang
otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi
dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena kemampuan
meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu tubuh sampai lebih dari
40oC. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering menunjukkan demam minimal atau tidak demam
sama sekali pada saat menderita infeksi.
Pendekatan Diagnostik
Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang menangis
pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang menutup mulutnya erat-
erat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar mulutnya.Pengamatan yang cermat menempati
peranan penting dalam pemeriksaan anak, mungkin anak tidak perlu disentuh tetapi diperhatikan tingkah
lakunya pada saat ia duduk di pangkuan orang tuanya. Anak tidak dapat menentukan bagian tubuh mana
yang terasa sakit dan seringkali ia takut pada dokter.
Pada bayi umur kurang dari 3 bulan, misalnya infeksi serius oleh Streptococcus grup B dan
bakteri gram negatif, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya misalnya tiba-tiba tidak
mau menetek,susah tidur, rewel, menangis terus dibandingkan peningkatan suhu. Pada anak umur lebih
dari 3 bulan makin tinggi suhu makin mungkin disebabkan infeksi serius misalnya oleh Haemophyllus
influenzae yang menyebabkan radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih jarang terjadi radang otak
karena ia telah mempunyai kekebalan alami dan pada usia ini demam sering disebabkan oleh infeksi
saluran napas akut , infeksi virus termasuk demam berdarah atau demam tifoid.
Penatalaksanaan Demam
Dalam penatalaksanaan demam diperlukan pengertian tentang mekanisme pengaturan suhu
tubuh. Apakah setiap demam perlu diobati? Tidak semua demam memerlukan terapi, misalnya pasca
imunisasi, mungkin hanya tindakan berupa kompres saja bahkan tidak perlu dengan air es, cukup air
biasa. Atau pertanyaan lain apakah peranan demam terhadap penyakit ? Menguntungkankah atau
merugikan?.Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh, sedangkan penurunan
suhu dengan obat-obatan justru dapat mengaburkan gejala. Pemberian obat yang relatif tidak aman lebih
berbahaya dari demamnya sendiri misalnya resiko alergi atau keracunan.
Tujuan pengobatan adalah membebaskan penderita dari keluhan demam dengan segala akibat
yang dapat ditimbulkan oleh demam itu sendiri. Dianjurkan pengobatan simptomatik demam untuk
mengurangi resiko demam tinggi dan kejang demam, mengurangi perasaan tidak enak dimana orang tua
juga pasti ikut cemas, mengurangi pemakaian energi pada pasien dengan kelainan kardiovaskular.
Penatalaksanaan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik dan obat-obatan atau kombinasi
keduanya.
Secara fisik:
o Bukalah pakaian dan mantel yang berlebihan-lebihan.
o Memperhatikan aliran udara didalam ruangan

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


o Jalan napas harus terbuka
o Berikan cairan yang dingin melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya.
o Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
o Kompres dengan air hangat. Tidak dianjurkan dengan alkohol.
Antipiretik:
Antipiretik mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase
sehingga set-point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal, yang mana perintah
memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.
Petunjuk segera ke sarana kesehatan apabila:
o Demam > 2 hari.
o Demam yang disertai muntah hebat, sesak, kejang dan kaku kuduk
o Demam disertai sakit telinga dan keluar nanah.
o Demam disertai perdarahan
o Demam dengan kelainan bawaan
o Demam dan gizi buruk

Ringkasan
Dikatakan demam apabila suhu tubuh meningkat hingga 38oC atau lebih.Demam bukan suatu
diagnosis tetapi merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, oleh sebab itu penyakit utama yang
menyebabkan demam itulah yang harus ditangani.Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam
tinggi dapat membahayakan bagi anak. Penatalaksanaan demam dapat dilakukan secara fisik, dengan
obat-obatan atau kombinasi keduanya

Prosedur Pengukuran Suhu Badan


Menggunakan Termometer Digital

1. Pengertian
Mengukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan diketiak.
2. Tujuan
Untuk mengetahui suhu badan anak
3. Persiapan Alat
o Termometer
o Tisu/Kain

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio


4. Prosedur
o Siapkan alat
o Cuci tangan
o Bersihkan ujung thermometer sebelum digunakan dengan menggunakan tisu atau kain bersih
o Pencet tombol on/off pada thermometer
o Pasangkan thermometer pada ketiak anak hingga berbunyi
o Bila thermometer sudah berbunyi kemudian thermometer diambil dari ketiak anak dan dilakukan
pembacaan pada thermometer dengan melihat angka yang tertera di thermometer tersebut
o Angka yang tertera menunjukan suhu badan anak
o Setelah selesai pengukuran, matikan thermometer dengan memencet tombol on/off pada
thermometer
o Bersihkan thermometer dengan menggunakan tisu atau kain pada ujungnya
o Simpan kembali thermometer pada tempat yang aman dari jangkauan anak-anak

Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio

Anda mungkin juga menyukai