PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama : Kelompok 3
Hari : Kamis
Tanggal : 16 mei 2019
Waktu : 11.00 WITA
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
B. Komposisi Keluarga
Hubungan dg Status Status
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan
KK imunisasi Kesehatan
1. J 44 Th P Istri SD IRT Tidak Sehat
Imunisasi Sehat
2. F Th P Anak
lengkap
Imuisasi Sehat
3. I 24 Th P Anak SLTA Bekerja
lengkap
Imunisasi Sehat
4. A Th L Anak
lengkap
5 R 16 Th L Anak SMP Pelajar Imunisasi Sehat
C. Genogram
D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari
keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.
E. Struktur peran
o Tn. Y berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai petani.
o Ny. J berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.
o An. F merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Y dan Ny. J (menikah)
o An. I merupakan anak kedua dari pasangan Tn. Y dan Ny. J berperan sebagai pekerja di apotik
o An.A merupakan anak ketiga dari pasangan Tn. Y dan Ny. J (menikah)
o An.R merupakan anak bungsu dari pasangan Tn. Y dan Ny. J berperan sebagai anak sekolah
B. Kebutuhan Eliminasi
C. Istirahat Tidur
o Waktu Tidur : Siang 1 jam dan malam 8 – 9 jam
o Waktu Bangun : bangun umumnya/seringnya jam 05.30 WITA
D. Kebersihan Diri
o Mandi : 2 kali sehari
o Gosok gigi : 2 kali sehari
o Keramas : Setiap hari
o Potong kuku : 2 minggu 1 kali
E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).
B. Denah Rumah
8m
Dapur dan gudang R. Tamu dan R.Keluarga
Sumur R.makan
2m
12m
6,5m kamar tidur kamar tidur kamar tidur
gudang
T B
U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Tetangga di samping kiri rumah Tn. Y bekerja di pabrik bara, di depan paling ujung bekerja sebagai
pedagang martabak dan di belakang rumah Tn.menderita penyaki TBC. Hubungan dengan anggota
C. Pola Komunikasi
Keluarga selalu menggunakan bahasa gorontalo dan indonesia dalam melaksanakan komunikasi dan
setiap ada masalah selalu dibicarakan satu sama lain.
VII. DERAJAT KESEHATAN
A. Kejadiaan Kesehatan
Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. Y lagi sehat, hanya istri yang menderita sakit kepala akibat
makan kuah santan (pilitode). Saat pengkajian Ny.J tidak merasakan sakit kepala, hasil TTV : TD
170/110 mmHg, frekuensi nadi 68 x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5°C, dan sampai sekarang tidak
ada anggota keluarga Tn. Y yang di rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.
B. Kejadiaan Cacat
Tidak ada yang mengalami kecacatan
C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit
Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum
sembuh maka dibawa ke Puskesmas.
VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA
Dilakukan pada tanggal/jam: 16 mei 2019, jam 11.00
Pemeriksaan
KK (Tn.Y) Ny.J An.F An.I An.A An.R
Fisik
Pemeriksaan
TTV
Tekanan
Darah
X. ANALISA DATA
2. Diagnosa II
Resiko terjadinya serangan ulang hipertensi khususnya pada Ny.J keluarga Tn.Y yang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) yang
dekat dengan tempat tinggal keluarga.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah resiko Merupakan ancaman kesehatan
(ancaman kesehatan) 2/3 x 1 2/3 karena bila tidak ditangani dapat
menyebabkan terjadinya penyakit
Setelah 1. Setelah dilaksanakan Respon verbal HIPERTENSI adalah peningkatan tekanan o Berikan pengetahuan pada keluarga
dilaksanakan 2 kali tindakan keperawatan darah sistolik sedikitnya 140mmHg atau tentang hipertensi
kunjungan selama 2 x 20 mnt tekanan distolik sedikitnya 90mmHg o Beri motivasi keluarga untuk
Hipertensi yang Ny.J dapat mengenal Penyebab HIPERTENSI: mengemukakan pendapatnya
diderita Ny.J masalah kesehatan o Primer (genetik, lingkungan, tentang HIPERTENSI.
sembuh dan dengan menjelaskan hiperaktivitas saraf, simpatis sistem o Diskusikan bersama keluarga
pengetahuan masalah kesehatan. renim) mengenai pengertian penyebab dan
tentang hipertensi o Sekunder (penggunaan estrogen, gejala HIPERTENSI.
meningkat penyakit ginjal, syndrom cushing) o Bimbing keluarga untuk
o Konsentrasi garam menjelaskan ulang pengertian
Tanda dan gejala ISPA penyebab tanda dan gejala
o Sakit kepala HIPERTENSI.
o Pusing o Beri re inforcement positif atas
o Lemas jawaban yang diberikan.
o Kelelahan
o Sesak napas
o Gelisah
o Mual/muntah
o Kesadaran menurun
5. Keluarga mampu Respon verbal Fasilitas kesehatan untuk berobat o Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas HIPERTENSI : fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan. o Puskesmas digunakan.
o Rumah sakit o Motivasi keluarga untuk
o Dokter mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
o Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
o Beri re inforcement positif terhadap
jawaban dari pertanyaan yang
diberikan petugas.
5. Setelah 1 x 15 menit Respon verbal Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o Diskusikan tentang hal yang
pertemuan dapat o Sarana sanitasi yang memadai mendukung perawatan dan
memodifikasi o Udara lingkungan rumah yang bersih penyembuhan.
lingkungan. dari asap. o Beri kesempatan untuk bertanya
o Pengobatan dan perawatan yang baik. tentang hal-hal yang belum
o Ventilasi memadai dengan membuka diketahui.
jendela tiap hari. o Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.
6. Setelah 1 x 15 Respon verbal Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat o Diskusikan terhadap keluarga
menit pertemuan menanganiTBC :Puskesmas, RS. tentang tempat pelayanan kesehatan
keluarga mampu untuk penanganan
memenfaatkan o Beri kesempatan kepada keluarga
fasilitas kesehatan untuk bertanya tentang hal-hal yang
dengan : telah didiskusikan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
o Mampu o Beri re inforcement atas jawaban
menyebutkan yang benar.
fasilitas kesehatan
: Puskesmas, RS.
F. Media
o Tanya jawab
o Diskusi
o Booklet
o Leaflet
Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang
disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi
seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah.
Penatalaksanaan ISPA
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup
pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
E. Media
o Tanya jawab
o Diskusi
o Booklet
o Leaflet
Pengertian Demam
Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38oC atau lebih. Ada juga
yang mengambil batasan lebih 37,8oC sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi
(hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.Sejak dahulu demam merupakan
suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada anak sebanyak 10-15 % demam merupakan
alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter. Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya
demam dengan beratnya penyakit.Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu
diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam. Demam
umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.
Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian antipiretik. Pengobatan
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Pentadio
yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab
demam serta pengetahuan tentang cara pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang
ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas
utama.
Penyebab Demam
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam.
Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%, sedangkan 11-20 %
berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 % dengan penyakit metabolik dan
11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi
saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah
endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.
Patofisiologi Demam
Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37o C . Pengaturan suhu tubuh ada di susunan
saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang.
Sebaliknya di tempat panas, pengeluaran panas akan ditingkatkan .
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu
tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada
penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi menimbulkan demam karena endotoksin bakteri
merangsang sel lekosit (PMN) membuat pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk
prostaglandin yang akan meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus,
penyakit darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi sumber PE
bukan sel PMN.
Tanda dan Gejala
Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
o peningkatan denyut jantung, curah jantung
o malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
o pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat banyak
o kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1oC. Jaringan yang paling
mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang
otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi
dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.
Ringkasan
Dikatakan demam apabila suhu tubuh meningkat hingga 38oC atau lebih.Demam bukan suatu
diagnosis tetapi merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, oleh sebab itu penyakit utama yang
menyebabkan demam itulah yang harus ditangani.Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam
tinggi dapat membahayakan bagi anak. Penatalaksanaan demam dapat dilakukan secara fisik, dengan
obat-obatan atau kombinasi keduanya
1. Pengertian
Mengukur suhu badan dengan menggunakan thermometer yang ditempatkan diketiak.
2. Tujuan
Untuk mengetahui suhu badan anak
3. Persiapan Alat
o Termometer
o Tisu/Kain