Oleh :
KELOMPOK 5
Lina Rismayanti (701180032)
Dede yunus (701180033)
Fridayanti Nurvitria (701180034)
Leni Septiani (70180035)
Dendi Subagja (701180036)
Alhamdulillah Robbil 'alami, Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta
alam. Atas segala nikmat karunia Nya sehingga kami telah menyelesaikan
makalah ini dengan sebagaimana makalah mestinya. Makalah yang berjudul "
Asuhan Paliatif Pada Klien Dengan Gangguan Kecemasan " ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah yang diajarkan oleh Bapak Tri Nugroho Wismadi,
S.Kp.MPH.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................2
A. Kesimpulan .....................................................................................14
B. Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Takut dan Cemas merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap
orang dalamkehidupannya setiap hari. Setiap orang akan mengalaminya pada
waktu yang berbeda-beda.Takut dan cemas sering berhubungan erat. Saat orang
merasa takut akan sesuatu, orang tersebutsering merasa cemas juga. Walaupun
perasaan cemas dan takut keduanya berhubungan erat,keduanya berbeda.
Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai
dengan gejalasomatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari Susunan
Saraf Autonomic (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-
spesifik yang sering merupakan satu fungsiemosi.
Rasa khawatir, gelisah, takut, waswas, tidak tenteram, panik dan sebagainya
merupakan gejala umum akibat cemas. Namun sampai sebatas mana situasi jiwa
berupa cemas itu dapat ditoleransi oleh seorang individu sebagai kesatuan
utuh. Karena seringkali “cemas” menimbulkan keluhan fisik berupa berdebar-
debar, berkeringat, sakit kepala, bahkan gangguan fungsi seksual dan beragam
lainnya.
1
2
B. Rumusan Maslah
1) Apa yang dimaksud dengan paliatif ?
2) Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan ?
3) Apa yang menyebabkan gangguan kecemasan ?
4) Apa saja tanda dan gejala dari gaangguan kecemasan ?
5) Apa saja tingkatan gangguan kecemasan ?
6) Apa saja gangguan yang terkait dengan kecemasan ?
7) Bagaimana pengobatan gangguan kecemasan ?
8) Apa saja komplikasi gangguan kecemasan ?
9) Bagaimana pencegahan gangguan kecemasan ?
C. Tujuan
1) Mengetahui definisi paliatif.
2) Mengetahui definisi gangguan kecemasan.
3) Mengetahui penyebab gangguan kecemasan.
4) Mengetahui tanda dan gejala dari gangguan kecemasan.
5) Mengetahui tingkatan gangguan kecemasan.
6) Mengetahui gangguan yang terkait dengan kecemasan.
7) Mengetahui pengobatan gangguan kecemasan.
8) Mengetahui komplikasi gangguan kecemasan.
9) Mengetahui pencegahan gangguan kecemasan.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
E. Tingkatan Ansietas
Empat level tingkat kecemasan antara lain * kecemasan ringan, kecemasan
sedang, kecemasan berat, dan panic ( stuart & laraia, 2005) :
1. Mild anxiety (kecemasan ringan)
8
dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilatasi
pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat
berespon, terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, megalami
halusinasi dan delusi.
berulang kali memeriksa pintu yang sudah terkunci. Kompor yang sudah
mati atau menelpon orang yang dicintai untuk memastikan keselamatannya.
Sebagian orang sangat terdorong untuk berulang kali mencuci tangan setiap
beberapa manit atau menghabiskan sangat banyak untuk membersihkan
sekelilingnya dengan tujuan untuk mengurangi rasa takut akan
terkontaminasi.
Lebih dari separuh pasien gangguan obsesif konpulsif (GOK)
mempunyai pemikiran obsesif tanpa perilaku kompulsif yang ritualistik.
GOK sering menyertai depresi atau gangguana ansietas lain. Ada bukti-
bukti yang menunjukkan bahwa gejala akan membaik dengan waktu dan
hampir separuhnya akan pulih atau hanya menderita gejala yang ringan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cemas (Ansietas) adalah perasaan was – was, khawatir atau tidak nyaman
yang tidak jelas dan tidak mendukung oleh situasi. Ketika merasa cemas
individu merasa tidak nyaman takut dan memiliki firasat akan ditimpa
malpetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengacam emosi
tersebut
B. Saran
Makalah ini disusun dengan menggunakan pedoman dari berbagai sumber
denagan harapan makalh ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Makalah
dapat bermanfaat lebih baik apabila pembaca juga menggunakan referensi yang
lain sehingga pembaca mengetahui kelemahan dan kelebihan dari makalah ini
dan makalah tersebut dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui
tenantang asuahan keperawatan pada klien krisis dan kecemasan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W & Laraia,M.T.2005. Princiles and Practice of Phschiatric Nursing 8th
edition.Missouri : Mosby.INC.
https://id.scribd.com/doc/315247750/makalah-ansietas
https://id.scribd.com /document/255812551/Makalah-Ansietas
https://id.scribd.com/doc/54670815/makalah-kecemasan
http://tamoy.com/list/kasus-askep-kecemasan-pada-pasien-jiwa
http://mausehatdong.blogspot.com/2009/10/askep-cemas-dan-gangguan-
kecemasan.html
https://www.academia.edu/35340932/MAKALAH_konsep_kep_paliatif
iii