Anda di halaman 1dari 25

patofisiologi peradangan pada

sistem kardiovaskuler dan asuhan


keperawatan pada anak dengan
RHD,
dan dampak terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia
DEFENISI PENYAKIT JANTUNG REMATIK

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD)
adalah suatu proses peradangan yang mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama
persendian, jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus hemolitic-b grup A
(Pusdiknakes, 2006).

Penyakit jantung reumatik adalah penyakit yang di tandai dengan kerusakan pada katup jantung
akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali. (kapita selekta, edisi 3, 2007)
Anatomi Fisiologi Jantung
Jantung terletak dirongga toraks sekitar garis tengah antara sternum disebelah
anterior dan vertebra di sebelah posterior.
Jantung memiliki 4 katup yaitu: katup mitral, katup trikuspid, katup pulmoner,
dan katup aorta.

Adanya empat katup jantung memastikan darah mengalir satu arah.


Katup jantung membuka dan menutup secara pasif karena adanya perbedaan
tekanan. Katup katup ini terbuka ketika tiap-tiap tekanan ventrikel kanan dan
kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis, selama ventrikel
berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup tertutup apabila ventrikel
melemas dan tekanan ventrikel turun dibawah tekanan aorta dan arteri
pulmonalis. Ketika ventrikel berkontraksi, otot papilaris juga berkontraksi,
menarik ke bawah korda tendinae. Tarikan ini menimbulkan ketegangan
didaun katup AV yang tertutup, sehingga daun katup dapat tertahan dalam
posisinya dan tetap menutup rapat walaupun terdapat gradien yang besar ke
arah belakang.
ETIOLOGI PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Penyebab secara pasti dari RHD belum diketahui, namun penyakit ini
sangat berhubungan erat dengan infeksi saluran napas bagian atas yang
disebabkan oleh streptococcus hemolitik-b grup A yang pengobatannya
tidak tuntas atau bahkan tidak terobati.

Terdapat faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada reaksi timbulnya


RHD yaitu :
• Faktor genetik
• Reaksi antonium
• Keadaan sosial ekonomi yang buruk
• Cuaca
KLASIFIKASI JANTUNG REMATIK

Perjalanan klinis penyakit demam reumatik/penyakit jantun reumatik dapat dibagi dalam 4
stadium menurut Ngastiyah, 1995:99 adalah:
Stadium 3 atau
Stadium fase akut
1 atau
2 masa
Timbul manifestasi klinis
Keluhan:
laten
demam rematikdemam,
Keluhan: demam tinggi, sakit
batuk,
Permulaan sakitgejala
sewaktu
sekitar sendi, BB menurun,
menelan
demam
Epistaksis,rematik
Athralgia

Sta
diu
m4
ata
u
sta
diu
m
ina
ktif
gej
ala
yan
g
tim
bul
ses
uai
den
gan
jeni
s
sert
a
ber
atn
ya
kel
ain
an.
PATOFISIOLOGI JANTUNG REMATIK

Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik biasanya didahului oleh


radang saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh infeksi
streptokokus beta-hemolitikus golongan A, sehingga bakteri termasuk
dianggap sebagai penyebab demam reumatik akut.
Infeksi tenggorokan yang terjadi bisa berat, sedang, ringan, atau
asimtomatik, diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu.
Baru setelah itu timbul gejala-gejala demam reumatik akut.
Hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti hubungan langsung
antara infeksi streptokokus dengan gejala demam reumatik akut.
MANIFESTASI KLINIS
Untuk menegakkan diagnose demam dapat digunakan criteria Jones yaitu:

a.   Kriteria mayor: 25% b. Kriteria40%


minor 15%
1. Poliarthritis 1. Mempunyai riwayat menderita demam reumatik atau
2. Karditis penyakit jantung reumatik
3. Eritema margiatum 2. Artraliga atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif
4. Nodul subkutan pada sendi; pasien kadang kadang sulit menggerakkan
5. Khorea syndendham tungkainya
3. Demam tidak lebih dari 390 C
4. Leukositosis
5. Peningkatan laju endap darah (LED)
6. Peningkatan pulse/denyut jantung saat tidur
7. Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Dari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan ASTO,
peningkatan laju endap darah ( LED ),terjadi leukositosis, dan dapat
terjadi penurunan hemoglobin.
2. Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran
pada jantung.
3. Hapusan tenggorokan
Ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A
4. Pemeriksaan Echokardiogram
Menunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi
5. Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG)
Menunjukan interval P-R memanjang
PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring dan
mobilisasi secara ●
Tergantung keadaan jantung
bertahap
2. Eradikasi terhadap pemberian penisilin benzatin 1,2 juta unit IM bila berat badan > 30 kg

kuman streptokokus dengan dan 600.000-900.000 unit bila berat badan < 30 kg, atau penisilin
pemberian penisilin 2x500.000 unit/hari selama 10 hari. Jika alergi penisilin, diberikan
eritromisin 2x20 mg/kg BB/hari untuk 10 hari.
benzatin

3. Salisilat biasanya dipakai pada demam rematik tanpa karditis, dan ditambah

kortikosteroid jika ada kelainan jantung. Pemberian salisilat dosis tinggi dapat
menyebabkan intoksikasi dengan gejala tinitus dan hiperpnea. Untuk pasien
antiinflamasi dengan artralgia saja cukup diberikan analgesik.
KOMPLIKASI

Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari demam rematik dan


biasanya terjadi setelah serangan demam rematik. Insiden penyakit jantung
rematik telah dikurangi dengan luas penggunaan antibiotic efektif terhadap
streptokokal bakteri yang menyebabakan demam rematik.
TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien: kaji identitas klien
2. Keluhan utama: Sakit persendian dan demam.
3. Riwayat penyakit sekarang: demam, sakit persendian, karditis
4. Riwayat penyakit dahulu: fonsilitis, faringitis, autitis media
5. Riwayat penyakit keluarga: Ada keluarga yang menderita penyakit
jantung
6. ADL (activity daily living)
a.    Aktivitas/istrahat: Kelelahan, kelemahan.
Tanda       :  Takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas.
b. Sirkulasi:  Riwayat penyakit jantung kongenital, bedah jantung.
Tanda       :  Takikardia, disritmia, perpindahan TIM kiri dan inferior, Friction
rub, murmur,  edema, petekie, hemoragi splinter.
lanjutan...
c.    Eliminasi:  Riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi/jumlah urine.
Tanda       :  Urine pekat gelap.
d.   Nyeri/ketidaknyamanan: Nyeri pada dada anterior yang diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakan menelan, nyeri dada/punggung/ sendi.
Tanda       :  Perilaku distraksi, mis: gelisah.
e.    Pernapasan:  dispnea, batuk menetap atau nokturnal (sputum mungkin/tidak produktif).
Tanda       :  takipnea, bunyi nafas adventisius (krekels dan mengi), sputum banyak dan
berbercak darah (edema pulmonal).
f.     Keamanan :  Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun.
Tanda       :  Demam.

7. Pemeriksaan
a.       Pemeriksaan Umum
Keadaan umum lemah
Suhu : 38 C
Nadi cepat dan lemah
BB: turun
TD: sistol, diastole
b.      Pemeriksaan fisik
a.        Kepala dan leher meliputi keadaan kepala, rambut, mata.
b.        Nada perkusi redup, suara nafas, takipnos serta takhikardi
c.       Abdomen pembesaran hati, mual, muntah.
d.        Pemeriksaan penunjang
TEORI ASUHAN
KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya


gangguan pada penutupan katup mitral ( stenosiskatup )
2. Nyeri akut/kronis b.d distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan asam lambung akibat
kompensasi sistem saraf simpatis
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
5. Peningkatan suhu tubuh b/d proses inflamasi
CONTOH KASUS PENYAKIT JANTUNG
REMATIK
4.1 PENGKAJIAN
I.Identitas Diri Klien III. Riwayat Kesehatan Klien yang lalu
1. Nama : An. W
Riwayat penyakit yang pernah dialami klien
2. Tempat/tanggal lahir : Lubuk Pakam, 23 September 2008
3. Jenis kelamin : Laki-laki
: Faringitis
4. Alamat : DSN I DS. BARU BATANG KUIS Riwayat pengobatan : -
5. Status perkawinan : - Riwayat operasi : -
6. Agama : Kristen
Riwayat kecelakaan : -
7. Suku : Batak
8. Pendidikan : SD
Riwayat hospitalisasi : -
9. Tanggal masuk RS : 01 November 2016 Reaksi alergi : Tidak ada riwayat alergi
II. Status kesehatan klien saat ini makanan atau obat
Keluhan utama : Demam dan nyeri sendi ± 3 hari ini
Riwayat imunisasi : Imunisasi lengkap
Faktor pencetus : Radang tenggorokan ± 1 minggu yang lalu
Faktor yang memperberat keluhan : Mudah lelah saat bermain
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan : Kompres
Diagnosa Medik : Rheumatic Heart Desease/ Penyakit Jantung Rematik
lanjutan...

IV. Pola Kebiasaan Sehari-Hari (ADL)


•Pola Nutrisi: Klien mengatakan tidak selera makan
•Pola Eliminasi: Tidak ada perubahan eliminasi BAK dan BAB
•Pola Aktivitas: Kelelahan, malaise
•Pola Istirahat: Klien sulit tidur
•Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri: Klien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah
•Pola Keyakinan Nilai: Orangtua klien mengajarkan anaknya untuk banyak berdoa
lanjutan...
8. Sis. Pernapasan: Pernapasan
V. PEMERIKSAAN FISIK vesikuler,
1. Keadaan Umum: Klien tampak lemah 9. Sirkulasi: Takikardi: 110x/i
BB: 30 kg 10. Abdomen: (-)nyeri tekan
TB: 120 cm 11. Anogenetal: tidak dikaji
2. Tanda-tanda vital 12. Neurologis: Kes: Composmentis
Kes: Composmentis 13. Integumen: Turgor kulit baik
TD: 90/60 mmHg
HR: 110x/i
RR: 26x/i
T : 37,8 0C
3. Kepala: Bentuk simetris, rambut hitam, kepala bersih
4. Mata: Pupil isokor, konjungtiva (-) anemis
5. Hidung: Simetris, (-)pembesaran polip ataupun sinus
6. Mulut: Mukosa bibir kering
7. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Click here to add


content of the text , and
briefly explain your
point of view.

2. Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks
menunjukan terjadinya pembesaran Click here to add
content of the text , and
pada jantung. briefly explain your
3. Hapusan tenggorokan point of view.
Ditemukan steptococcus hemolitikus b
grup A
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1 Nyeri b/d poliartritis d/d klien mengatakan


nyeri pada sendi, klien tampak meringis

Peningkatan suhu tubuh b/d proses inflamasi d/d


2 ibu klien mengatakan anaknya demam, suhu
tubuh diatas batas normal

3 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d


klien mengatakan cepat lelah, klien tampak
lemah dan berbaring ditempat tidur.
INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o.
1 Nyeri b/d poliartritis d/d klien mengatakan Tujuan:Setelah dilakukan intervensi Mandiri: 1. Pengkajian dilakukan untuk
. nyeri pada sendi, klien tampak meringis keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri dapat 1. Monitor tanda vital mengetahui abnormalitas tanda vital
teratasi 2. Kaji skala nyeri 2. Menurunkan stimulus nyeri
Kriteria Hasil: 3. Ajarkan teknik relaksasi 3. Analgesik akan mengurangi rasa
- Klien tampak tenang Kolaborasi: nyeri
- Skala nyeri: 2-4 4. Berikan analgesic sesuai advise dokter
2 Peningkatan suhu tubuh b/d proses inflamasi Tujuan: Mandiri: 1.Untuk menormalkan suhu tubuh
. d/d ibu klien mengatakan anaknya demam, suhu tubuh Setelah dilakukan intervensi keperawatan -Monitor tanda vital klien
diatas batas normal selama 3x24 jam diharapkan peningkatan suhu tubuh -Beri kompres
dapat teratasi -Anjurkan klien minum banyak
Kriteria Hasil: Kolaborasi:
1. Klien tampak tenang -Beri anti piretik sesuai advise dokter
2. Suhu dalam batas normal: 36,5-37,2 0C
3 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik d/d Tujuan: -Monitor tanda vital -Menghemat energy klien
. klien mengatakan cepat lelah, klien tampak lemah dan Setelah dilakukan intervensi keperawatan -Anjurkan ibu klien bantu klien
berbaring ditempat tidur. selama 3x24 jam diharapkan masalah intoleransi beraktifitas
aktifitas dapat teratasi -Berikan bantuan sesuai kebutuhan
Kriteria Hasil:
1. Klien dapat beraktifitas secara mandiri
I M P L E M E N TA S I K E P E R AWATA N
Diagnosa Hari/Tanggal Jam Impleentasi
Nyeri b/d Rabu, Mandiri:
11.00
poliartritis d/d klien 02-11-2016 1. Memonitor tanda vital
11.00
mengatakan nyeri pada TD: 90/60 mmHg
13.00
sendi, klien tampak HR: 110x/i
meringis RR: 26x/i
T : 37,8 0C
2. Mengkaji skala nyeri: 6
3. Mengajarkan teknik relaksasi: nafas dalam
4. Kolaborasi:
5. Memberikan analgesic: ketorolac 1 amp/12 j: drip
Peningkatan suhu Kamis, 03 Mandiri:
09.00
tubuh b/d proses inflamasi November 2016 -Memonitor tanda vital
10.00
d/d ibu klien mengatakan TD: 90/60 mmHg
12.00
anaknya demam, suhu HR: 110x/i
tubuh diatas batas normal RR: 26x/i
T : 37,8 0C
-Mengompres klien
-Memberi minum air hangat
Kolaborasi:
-Memberi anti piretik: Novalgin 1 amp/12 j
Lanjutan…

Diagnosa Hari/Tanggal Jam Impleentasi


Intoleransi Kamis, 03 -Memonitor tanda vital
20.00
aktivitas b/d kelemahan November 2016 TD: 90/60 mmHg
20.00
fisik d/d klien mengatakan HR: 110x/i
07.00
cepat lelah, klien tampak RR: 26x/i
lemah dan berbaring T : 37,8 0C
ditempat tidur. -Menganjurkan ibu klien bantu klien beraktifitas
-Memberikan bantuan sesuai kebutuhan klien
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Hari/Tanggal Evaluasi Paraf
1. Nyeri b/d poliartritis d/d klien Kamis, 03 S: Kien mengatakan nyeri sendi mulai berkurang
mengatakan nyeri pada sendi, klien November 2016 O: - Klien tampak tenang
tampak meringis TD: 90/60 mmHg
HR: 110x/i
RR: 26x/i
T : 37,2 0C
Skala nyeri: 3
A: Masalah nyeri teratasi
P:Intervensi dihentikan
2. Peningkatan suhu tubuh b/d Jumat, 04 S: Ibu klien mengatakan demam anaknya mulai turun
proses inflamasi d/d ibu klien November 2016 O: - klien tampak tenang
mengatakan anaknya demam, suhu Skala nyeri: 3
tubuh diatas batas normal TD: 90/60 mmHg
HR: 110x/i
RR: 26x/i
T : 37,2 0C
A: Masalah peningkatan suhu tubuh teratasi
P: Intervensi dihentikan
Lanjutan…

No. Diagnosa Hari/Tanggal Evaluasi Paraf

3. Intoleransi aktivitas b/d Jumat, 04 S: Klien mengatakan masih belum bisa beraktifitas secara mandiri
kelemahan fisik d/d klien mengatakan November 2016 O: - Klien tampak dibantu keluarga dalam beraktifitas
cepat lelah, klien tampak lemah dan A: Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
berbaring ditempat tidur. P: Intervensi dilanjutkan
Dampak terhadap pemenuhan kebutuhan
manusia

p a d a a n a k y a n g m e n g a l a m i p e n y a k i t R H D, m e m i l i k i d a m p a k p e m e n u h a n ke b u t u h a n m a n u s i a y a i
tu:
1 . P e m e n u h a n ke b u t u h a n o k s i g e n a s i d a n p e r t u ka ra n ga s p a d a a n a k d e n ga n R H D t e r ga n g g u
2 . P e m e n u h a n ke b u t u h a n i s ti r a h a t d a n ti d u r t e r g a n g g u : a n a k m e n ga l a m i n y e r i s e h i n g ga a n a k
m e r a s a ti d a k ny a m a n
3 . P e m e n u h a n ke b u t u h a n r a s a a m a n d a n n y a m a n : p e n i n g ka t a n s u h u t u b u h m e n y e b a b k a n a n a k
ti d a k n y a m a n
4 . p e m e n u h a n ke b u t u h a n n u t r i s i t e r g a n g g u : ke b u t u h a n t u b u h k u ra n g d i s e b a b k a n p e n i n g k a t a n
asam lambung
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai