Anda di halaman 1dari 15

FORMAT PENGKAJIAN

LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHANKEPERAWATAN PADA
RHEUMATIC HEARTT DESEASE (RHD)

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Anak
Yang dibina oleh Ibu Dr. Ni Luh Putu Ekaz S.Kp. M.Kes

Disusun Oleh:
1. Milenia Reva Ivankan H (P17210184122)
2. Siwi Mangesti Nugrahaning W (P17210184125)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

I. DEFINISI

Penyakit jantung rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya


rheumatic heart disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi
kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau
kebocoran, terutama katup mitral sebagai akibat adanya gejala
sisa dari demam rematik.
Penyakit jantung rematik (RHD) adalah suatu proses peradangan
yang mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama
persendian, jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus
hemolitic-β grup A (Sunoto Pratanu, 2000).
Penyakit jantung reumatik adalah penyakit peradangan sistemik
akut atau kronik yang merupakan suatu reaksi autoimun oleh infeksi
Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A yang mekanisme
perjalanannya belum diketahui, dengan satu atau lebih gejala mayor
yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis, Koreaminor, Nodul subkutan
dan Eritema marginatum (Lawrence M. Tierney, 2002).

II. PATOFISIOLOGI

 Etiologi
Etiologi dari penyakit jantung reumatik adalah demam reumatik.
Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem
yang terjadi setelah infeksi Streptococcus grup A pada individu yang
mempunyai faktor predisposisi. Keterlibatan kardiovaskuler pada
penyakit ini ditandai oleh inflamasi endokardium dan miokardium
melalui suatu proses ’autoimunne’ yang menyebabkan kerusakan
jaringan. Inflamasi yang berat dapat melibatkan perikardium. Valvulitis
merupakan tanda utama reumatik karditis yang paling banyak mengenai
katup mitral (76%), katup aorta (13%) dan katup mitral dan katup aorta
(97%).
 Gejala / tanda
Penegakan diagnosa menurut Kriteria WHO Tahun 2002-2003 untuk
diagnosa demam rematik & Penyakit Jantung Remaik Ktiteria Jones.
Kriteria mayor Kriteria minor
1.
Karditis 1. Demam
2.
Poliartritis 2. Poliatralgia
3.
Chorea sydenham 3. Lab (peningkatan CRP dan
4.
Eritem Leukosit)
Marginatum 4. Interval PR memanjang pada EKG
 Kriteria mayor
1. Karditis
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya pembesaran
jantung dan bising pada auskultasi, pada rontgent thoraks
juga terdapat gambaran kardiomegali.
2. Poliartritis
Peradangan pada sendi dengan nyeri hebat, bengkak. Sendi
yang sering terkena adalah sendi lutut, pergelangan kaki,
siku, dan pergelangan tangan.
3. Chorea sydenham
Gerakan yang tidak disengaja / gerakan yang abnormal,
inkoordinasi muskular serta emosi yang labil.
4. Ertitem marginatum
Tanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak tangan yang
tidak terasa nyeri dan tidak terasa gatal.
 Kriteria minor
1. Demam
2. Poliatralgia
Nyeri sendi pada kedua lutut dan siku, dimana nyeri tersebut
berpindah–pindah (tidak menetap)
3. Lab (peningkatan CRP dan Leokosit)
4. Interval PR memanjang pada EKG
Interval PR yang memanjang biasanya menunjukkan adanya
keterlambatan abnormal sistem konduksi pada nodus
.atrioventrikel
 Masalah keperawatan
 Masalah Keperawatan
1. Penurunan curah jantung
2. Ketidakefektifan pola nafas
3. Intoleransi aktivitas

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Diagnostik Hasil
1. Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan Laboratorium
a. LED a. LED : 23 mm/jam (naik)
b. Leokosit b. Leokosit : Normal
c. Hemoglobin c. Hemoglobin : Normal
2. Pemeriksaan Radiologi 2. Pada pemeriksaan foto thoraks
3. Pemeriksaan Echokardiogram menunjukkan terjadinya pembesaran
4. Pemeriksaan pada jantung
Elektrokardiogram 3. Menunjukkan pembesaran pada
jantung san terdapat lese
4. Menunjukkan interval P-R
memanjang

IV. PENATALAKSANAAN
a. Diet
Diet pasien rheumatic heart disease harus bernutrisi dan tanpa restriksi
kecuali pada pasien gagal jantung. Pada pasien tersebut, cairan dan
natrium harus dikurangi.
b. Tirah baring sesuai dengan keadaan jantung
c. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian
antibiotic penisilin atau eritromisin.
d. Antiinflamasi (anti peradangan). Anti peradangan seperti salisilat dapat
dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung)
FORMAT PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
Tanggal : 01 Oktober 2019
I. Identitas Data
Nama : An. N Alamat : Jl. Semanggi No. 10
Tanggal lahir : 11 Maret 2007 No. Telp : 081-547-123-XXX
Umur : 8 tahun Kultur : Jawa
Nama ayah/ibu : Tn. W Agama : Islam
Pekerjaan ayah : Guru Pendidikan : SD
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga Anak ke :2

II. ALASAN KUNJUNGAN/KELUHAN UTAMA


Klian mengatakan sesak saat beraktivitas.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien dibawa oleh orangtuanya ke UGD dengan keluhan sesak
napas. Sesak napas dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan memberat
dalam 1 minggu terakhir dengan frekuensi hilang timbul. Keluarga
klien mengatakan napas klien merasa lebih baik jika tidur dengan
disangga bantal yang tinggi. Klien juga sering mengalami kelelahan
saat beraktivitas berat. Klien mengeluh nyeri sendi yang dirasakan
pada lutut dengan skala nyeri 5. Pada pemriksaan terdapat tekanan
darah :, RR : 28 x/menit, S : , Nadi : 120 x/menit

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


a. Prenatal : Selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke
bidan lebih dari 6 kali, tidak ada riwayat penyakit RHD.
b. Intranatal : An. N lahir ditolong oleh bidan, letak belakang
kepala, spontan, langsung menangis, berat badan lahir 2000 g,
panjang badan 48 cm, umur kehamilan 38 minggu.
c. Post natal : Bayi diasuh oleh kedua orang tua, diberikan asi
eksklusif mulai umur 4 bulan diberikan makanan tambahan.

V. RIWAYAT MASA LAMPAU


a. Penyakit-penyakit waktu kecil : Tidak ada
b. Pernah dirawat di rumah sakit : Tidak pernah
c. Obat-obatan : Tidak ada
d. Tindakan (misalnya : operasi) : Tidak dilakukan
e. Allergi : Tidak ada
f. Kecelakaan : Tidak ada
g. Imunisasi : Hepapatis B, BCG, Polio, DPT, HiB, Campak.

VI. Riwayat Keluarga


Keluarga klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami
penyakit yang sama seperti klien .

VII. Riwayat Sosial


a. Yang mengasuh : Orangtua
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
c. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
d. Pembawaan secara umum : Baik
e. Lingkungan rumah : Perumahan

VIII. Kebutuhan Dasar


a. Cairan : Air mineral 1500 ml/hari
b. Makanan : 3 x sehari habis ½ porsi
c. Pola tidur : 6 jam per hari (sering terbangun)
d. Mandi : sehari 1 x
e. Aktivitas/bermain : Klien cepat lelah saat beraktivitas
f. Eliminasi
- BAK : sehari 5 x (1000 cc), spotan
- BAB : sehari 1 x (400 cc), warna kuning,
kosistensi lunak

IX. Keadaan Kesehatan Saat Ini


a. Diagnosa medis : RHD
b. Tindakan operasi : Tidak ada
c. Status nutrisi : 2100 kkal
d. Status cairan : Infus RL 1500 ml
e. Obat-obatan :
- Furosemid 20 mg (2x1) PO
- Kaptopril 12,5 mg (2x1)
- Benzatin G 600.000 IU
f. Aktivitas : Lemas
g. Tindakan Keperawatan : Pemasangan infus dan pemasangan
oksigen
h. X-Ray : Tidak ada
i. Lain lain : Tidak ada

X. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis
b. Tanda vital
TD : 120/90 mmHg
RR : 30 x/menit
S : 37oC
N : 120 x/menit
c. Pemeriksaan kepala leher
 Kepala : Simetris
 Leher : Jugularis Venous Pressure (JVP) di leher, terdapat
peningkatan 5+4 cm H2O
d. Pemeriksaan Integumen : Kulit pasien berwarna sawo matang dan
kebersihan cukup baik dan tidak ada tanda tanda radang
e. Dada dan Thorax
 Paru-paru
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Pergerakan pernapasan simetris
- Inspeksi : Tidak ada lesi
- Auskultasi : Vesikuler
 Jantung
- Inspeksi : Terdapat iktus kordis di intercostalis ICS V
- Auskultasi : Suara jantung murmur
f. Payudara
- Inspeksi : Simetris pembesaran payudara
- Palpasi : Tidak ada
g. Abdomen :
- Inspeksi : Tidak ada lesi dan bekas oprasi
- Auskultasi : Bising usus 11/menit
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan limfa
- Perkusi : Timpani
h. Genetalia
Bersih dan tidak ada kelainan
f. Ekstremitas
Atas : Tidak ada edema
Bawah : Tidak ada edema
XI. Pemeriksaan tingkat perkembangan (KPSP)
Interpretasi Perkembangan : Normal Meragukan
Penyimpangan
XII. Informasi lain
1. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,3 g/dL 13,8 – 17,2 g/dL
Leukosit 6800 sel/mm 4500-13500 sel/mm
Trombosit 309.000 x 103 µL 150.000 – 400.000
µL
ASTO POSITIF
LED 23 mm/jam 0 – 10 mm/jam
2. Pemeriksaan EKG
Pada pemeriksaan EKG didapakan interval PR memanjang.
3. pemeriksaan foto toraks
Pada pemeriksaan didapatkan gambaran jantung membesar ke
lateral kanan dan kiri
apeks membulat di atas diafragma, pinggang jantung normal, dan
corakan bronkovaskuler
bertambah.

............................,.......................

(_____________________________)
2. ANALISA DATA
Nama Pasien : An. N
Umur : 12 tahun
No. Register : 001423

KEMUNGKINAN
DATA MASALAH
PENYEBAB
DS : Klien mengatakan Penurun curah Streptococcus
kelelahan saat jantung Hemoliticus grup A
beraktivitas
DO : Respon imunoglobin
- JVP 5+4 cm H2O abnormal
- Murmur (+)
- Nadi : 120 x/menit RHD
- Interval PR
memanjang Jantung

Peradangan katup mitra

Peningkatan sel
retikuleoendotelial

Sel plasma dan limfosit

Stenosis katub mitral

Penurunan curah jantung


DS : Ketidakefektifan Merangsang medulla
- Klien mengatakan pola napas oblongata
sesak napas
Kompensasi saraf
DO : simpatis
- RR : 30 x/menit
(Takipnea) Jantung
- Keadaan tampak
lemah Pengisian atrium kanan
- Ortopnea (+) meningkat

Ganggaun fungsi alveoli

Ekspansi paru terganggu

Ketidakefektifan pola
nafas
DS : Intoleran Aktivitas Streptococcus
- Klien mengatakan Hemoliticus grup A
kelelahan setelah
melakukan aktivitas Respon imunoglobin
- Klien mengatakan abnormal
sesak saat
melakukan aktivitas RHD
- Klien mengatakan
nyeri sendi di bagian Sistem saraf pusat
lutut dan sekitar
paha Gerakan involunter,
DO : iregular
- Nadi : 120 x/menit
Intolerasi Aktivitas
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASAR PRIORITAS)
Ruang : Mawar
Nama Pasien : An. N
No. Register : 001423
DITEMUKAN MASALAH
DIAGNOSA
NO MASALAH SELESAI
KEPERAWATAN
TGL. PARAF TGL. PARAF
1 Penurunan curah jantu 01 Perawat
bd adanya ganggauan Oktober
pada katup mitraldd 2019
JVP 5+4 cm H2O,
murmur (+), Nadi : 120
x/menit, Interval PR
memanjang

2 Ketidakefektifan pola 01 Perawat


nafas bd keletihan otot Oktober
pernafasan dd RR : 30 2019
x/menit, ortopnea (+),
klien tampak kelelahan
3 Intoloransi Aktivitas bd 01 Perawat
ketidakseimbangan Oktober
antara suplai terhadap 2019
aktivitas dd Klien
mengatakan kelelahan
dan sesak setelah
melakukan aktivitas,
klien mengatakan nyeri
sendi di bagian lutut dan
sekitar paha, Nadi : 120
x/menit
c. TUJUAN, KRITERIA STANDAR, INTERVENSI, RASIONAL

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NAMA PASIEN : An. N
NO. REG : 001423

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA


TANGGAL INTERVENSI RASIONAL TTD
DX KEPERAWATAN STANDART
01 Oktober 1 Penurunan curah jantu Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung (4040) 1. Dengan dilakukan Perawat
2019 bd adanya ganggauan keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor EKG tindakan ini
pada katup mitraldd jam diharapakan masalah 2. Kolaborasi dengan mengetahui gambaran
teratasi dengan kriteria dokter untuk pemberian jantung
JVP 5+4 cm H2O,
hasil : obat 2. Dengan dilakukan
murmur (+), Nadi : 120 Keefektifan Pompa - Furosemid 20 mg tindakan ini untuk
x/menit, Interval PR Jantung (0400) (2x1) PO meningkatkan curah
memanjang 1. Nadi normal (60-100 - Kaptopril 12,5 mg jantung
x/menit) (2x1) PO 3. Dengan dilakukan
2. Vena jugularis normal - Benzatin G 600.000 tindakan ini
3. Suara jantung normal IU IM mengetahui tekanan
4. Gambaran ECG normal 3. Monitor TTV secara darah, suhu, nadi, dan
berkala frekuensi nafas
4. Kolaborasi dengan tim 4. Dengan dilakukan
gizi untuk pemberian tindakan ini menjaga
diet asupan nutrisi.
5. Anjurkan klien untuk 5. Dengan dilakukan
tirah baring tindakan ini
menurunkan volume
darah yang kembali
ke jantung (preload),
yang memungkinkan
oksigenasi,
menurunkan dispnea
dan regangan jantung.
01 Oktober 2 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas 1. Dengan dilakukan Perawat
2019 nafas bd keletihan otot keperawatan selama 3 x 24 (3140) tindakan ini
pernafasan dd RR : 30 jam diharapkan pola nafas 1. Posisikan pasien dengan mengurangi sesak
x/menit, ortopnea (+), klien teratasi dengan meringkan sesak nafas nafas dan
klien tampak kelelahan kriteria hasil : (semi fowler) memberikan rasa
Status pernafasan (0415) 2. Memonitor status nyaman
1. Frekuensi nafas normal pernafasan dan sesak 2. Dengan dilakukan
(16-20x/menit) nafas tindakan ini
2. Sesak napas tidak ada 3. Berikan terapi oksigen mengetahui frekuensi
3. Ortopnea (-) nasal kanul 3 lpm nafas
3. Pemberian oksigen
dapat menurunkan
beban pernafasan dan
mencegah terjadinya
sianosis akibat
hiponia.

02 Oktober 3 Intoloransi Aktivitas bd Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas (4310) 1. Dengan dilakukan Perawat
2019 ketidakseimbangan keperawatan selama 3 x 24 1. Bantu dengan aktivitas tindakan ini agar bisa
antara suplai terhadap jam diharapkan klien dapat fisik secara teratur membantu pasien
beraktivitas dengan baik misalnya, ambulasi, menjaga kersihan diri
aktivitas dd Klien
dengan kriteria hasil : transfer/berpindah, dan 2. Dengan dilakukan
mengatakan kelelahan Toleransi Terhadap kebersihan diri), sesuai tindakan ini agar klien
dan sesak setelah Aktivitas (0005) 2. Rencanakan jadwal bisa mengurangi
melakukan aktivitas, 1. Nadi normal (60-100 antara aktifitas dan aktifitas yang berat
klien mengatakan nyeri x/menit) istirahat 3. Dengan dilakukan
sendi di bagian lutut 2. Klien tidak kelelahan 3. Tingkatkan tirah baring tindakan ini
dan sekitar paha, Nadi : saat melakukan atau pembatasan menurunkan volume
aktivitas kegiatan (misalnya : darah yang kembali
120 x/menit
3. Klien merasa tidak meningkatkan jumlah ke jantung (preload),
sesak saat melakukan waktu istirahat pasien yang memungkinkan
aktivitas dengan secukupnya yaitu oksigenasi,
pada waktu istirahat menurunkan dispnea
yang dipilih) dan regangan jantung
Manajemen Enegi (0180) 4. Dengan dilakukan
4. Kaji status fisiologis tindakan ini
pasien yang mengetahui aktifitas
menyebabkan kelelahan pasien yang bisa
sesuai dengan kontek menyebabkan
usia dan perkembangan kelelahan

Anda mungkin juga menyukai