Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di
bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Data WHO tahun 2011
menyebutkan, sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada
usia produktif , yakni 22 – 50 tahun. Terdapat  sekitar 400.000 korban di
bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan raya, dengan rata-rata angka
kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya. Bahkan, kecelakaan lalu
lintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di dunia, dengan rentang
usia 10-24 tahun (BPS, 2011).
Jenis kejadian kecelakaan sangat beragam dan spontan. Akibat yang
ditimbulkan sangat beragam mulai dari cedera ringan sampai berat. Korban
kecelakaan lalu lintas yang mengalami cedera kepala hingga sekujur badannya
namun sesampai di rumah sakit sudah meninggal. Hal-hal semacam ini selain
disebabkan karena beratnya cedera, tak jarang juga dapat disebabkan korban
tidak segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat atau kesalahan dalam
pertolongan pertama pada korban.
Budaya ketimuran kita mewajibkan untuk saling tolong menolong
sehingga kesigapan saat ada korban kecelakaan masih begitu terasa walaupun
terkadang justru pertolongan (orang awam) dapat mencelakakan dan
memperberat cedera korban kecelakaan.
Selain itu, . Dalam Pasal 531 KUH Pidana dinyatakan: "Barang siapa
menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu
dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkhawatirkan,
bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan
selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,- Jika
orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187,
304s, 478, 525, 566." Pasal 531 KUHP ini berlaku bila pelaku pertolongan
pertama dapat melakukan pertolongan tanpa membahayakan keselamatan
dirinya dan orang lain.
Pengertian Pertolongan Pertama adalah : Pemberian Pertolongan segera
kepada korban sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar. Adapun pengertian Medis Dasar adalah Tindakan perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awan yang
terlatih secara khusus.
Namun, kesalahan pertolongan korban kecelakaan lumrah terjadi di
Indonesia, selain minimnya fasilitas pelayanan kesehatan, alasan lain adalah
karena tidak semua orang memiliki ilmu dan kemampuan untuk melakukan
tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan. Sehingga tujuan dari
pertolongan pertama seperti menyelamatkan jiwa korban, mencegah cacat,
memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan sering tidak
tercapai.
Menurut Biado (2011), semua orang menyukai game. game edukasi
dapat menunjang proses pendidikan (Marsh, dkk, 2005; Clark, 2006). Game
edukasi unggul dalam beberapa aspek jika dibandingkan dengan metode
pembelajaran konvensional. Salah satu keunggulan yang signifikan adalah
adanya animasi yang dapat meningkatkan daya ingat sehingga dapat
menyimpan materi pelajaran dalam waktu yang lebih lama dibandingkan
dengan metode pengajaran konvensional (Clark, 2006).
Dari keadaan diatas, kami menggagas sebuah desain game berbasis
android dimana permainan ini ditujukan kepada anak-anak, remaja, juga
mahasiswa. Dari game ini, selain mendapat kesenangan dari berbagai tantanga
yang ada juga mendapat pengetahuan tentang cara memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana efektifitas game “FAST” sebagai game edukasi pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan pada masyarakat pengguna android?

C. Tujuan
Untuk mengetahui keefektifan game “FAST” sebagai game edukasi
pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan pada masyarakat
pengguna android.

D. Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari model game ini adalah:
1. Dapat menghasilkan game yang mampu memberikan pengetahuan bagi
masyarakat mengenai cara memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan sebelum korban dibawa ke pusat pelayanan kesehatan
2. Dapat mencapai tujuan dari pemberian pertolongan pertama yaitu
menyelamatkan jiwa korban, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman
dan menunjang proses penyembuhan
3. Game “FAST” dapat diakses oleh masyarakat pengguna android sebagai
media pembelajaran pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.

E. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Menjadi alternatif media pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan
untuk mempelajari tehnik pemberian pertolongan pertama.
2. Pemerintah
Mendukung Pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga mengurangi angka
kematian akibat kecelakaan.
3. Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang cara pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan yang benar sebelum mencapai pusat
pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai