Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

(IMPELENTASI KOMPLEMENTER AKUPRESURE DAN HERBAL PADA MIGRAIN)

Oleh :
Kelompok 2 (B11 – B)

1. Dewa Ayu Rai Yani Antari 183222958


2. Eka Sari Aryasih 183222959
3. Elmy Subyartien 183222960
4. Elwis Sarce Somalinggi 183222961
5. Gusti Ayu Kade Widya Astuti 183222962

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya
makalah ini dengan judul “ Implementasi Komplementer Akupresure dan Herbal pada
Migrain “ sebagai penugasan mata kuliah Keperawatan Keluarga..
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pendidikan
kesehatan khususnya bagi perawat dan tenaga kesehatan yang lainnya.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari yang namanya sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari seluruh pembaca,
sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Denpasar , 7 Desember, 2018

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ..................................................................................................................................... 4
B. Tujuan ............................................................................................................................................... 4
Manfaat Penulisan ................................................................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
A .Konsep Penyakit.................................................................................................................................... 6
1. Definisi Migrain ............................................................................................................................. 6
2. Etiologi Migrain ........................................................................................................................... 6
3. Manifestasi Klinik Migrain ......................................................................................................... 8
4. Klasifikasi Migrain ...................................................................................................................... 9
5. Penatalaksanaan Migrain ............................................................................................................ 10
B. Terapi komplementer Akupresure pada Migrain ............................................................................... 11
1. Terapi akupresure untuk mengontrol mual pada penderita migrain ......................................... 11
2. Terapi akupresure untuk mengurangi nyeri kepala pada penderita migrain ............................. 12
C. Terapi Komplementer Herbal pada Migrain ....................................................................................... 14
1. Pemberian Aromatherapy untuk menurunkan nyeri kepala pada penderita migrain ............... 14
2. Penggunaan Bahan Alam sebagai Terapi Komplementer pada penderita Migrain .................... 15
BAB IV ....................................................................................................................................................... 17
PENUTUP.................................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Migrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpai di
masyarakat.Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman
atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupan sehari-hari. Migren dapat terjadi
karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor fisik, dll.
Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan diderita
oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali lebih sering
terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di usia 20 hingga 50
tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya pun ikut menurun. Dari hasil
penelitian epidemiologi,migrain terjadi pada hampir 30 jutapenduduk Amerika Serikat, 75 %
diantaranya adalah wanita. Migrainn dapat terjadi pada semua usia, tetapi biasanya muncul antara
usia 10-40 tahun danangka kejadiannya menurun setelahusia 50 tahun. Migrain tanpa aura
umumnya lebih sering dibandingkan migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%.
Berbagai upaya penatalaksanaan migrain yaitu dengan penatalaksanaan farmakologis atau
non farmakologis.Secara farmakologis penatalaksanaanya dengan pemberian obat untuk
mengatasi migrain.Salah satu penanganan non farmakologis dalam menyembuhkan migrain
yaitundengan terapi komplementer diantaranya adalah terapi herbal dan akupresure.

Rumusan Masalah
1 Bagaimanakah konsep penyakit migrain?
2 Bagaimanakah terapi komplementer akupresure pada migrain?
3 Bagaimanakah terapi komplementer herbal pada migrain?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep penyakit migrain
2. Untuk mengetahui tentang terapi komplementer akupresure pada migrain
3. Untuk mengetahui terapi komplementer herbal pada migrain

4
Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penyusunan makalah ini agar mahasiswa memperoleh pengetahuan
dan dapat mengembangkan wawasan mengenai terapi komplementer pada migrain.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penyusunan makalah ini agar para pembaca mengetahui bagaimana
terapi komplementer pada migrain dan dapat menerapkanya dalam melakukan tindakan
keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A .Konsep Penyakit
1. Definisi Migrain
Migrain adalah gangguan pereodik yang ditandai oleh nyeri kepala unilateral ( kadang
bilateral ) yang dapat disertai muntah dan gangguan visual (Seo, Kim, Chu, Moon, & Lee,
2018).
Kondisi ini sering terjadi, lebih dari 10% populasi umum mengalami setidaknya satu
serangan migrain dalam hidupnya. Migrain dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya
onsep terjadi pada saat remaja atau usia dua puluhan, wanita lebih sering. Terdapat riwayat
migrain dalam keluarga pada sebagian besar pasien. Anak-anak mengalami mabuk perjalanan
dan muntah yang bersiklus sering kali mengalami migrain. Juga terdapat hubungan antara
migrain dengan hipertensi dan cedera kepala.

Migrain adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu dari
serangan sakit kepala berat yang berulang-ulang. Migrain merupakan salah satu bentuk sakit
kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.(Kemenkes, 2015)

Migrain adalah nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yang
berlangsung 4-27 jam, biasanya sesisi,sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, di
perhebat oleh aktivitas fisik rutin, dapat disertai nausea,fotofoia dan fonofobia. Migern dapat
terjadi pada anak-anak dengan lokasi nyeri lebih sering bifrontal. Migrain merupakan suatu
kondisi yang kronis dan kumat-kumatan.(MUSFITRA, 2018)

2. Etiologi Migrain

Penyebab migrain tidak di ketahui jelas, tetapi ini dapat menyebabkan oleh gangguan vascular
primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam
keluarga. Sakit kepala migrain juga disebabkan oleh terjadinya suatu kombinasi antara vasodilatasi
(pelebaran pembuluh darah) dan dilepaskannya suatu zat kimia dari serat – serat saraf yang
menyelimuti pembuluh darah tersebut. Saat migrain menyerang, arteri temporal (arteri yang
berjalan disekitar pelipis) akan melebar. Pelebaran ini akan menyebabkan terjadinya peregangan

6
pada serat saraf disekitar arteri sehingga merangsang serat saraf ini melepaskan zat kimia. Zat ini
akan menyebabkan terjadinya peradangan, dan rasa sakit kepala sebelah (migrain) yang luar biasa.

Lokasi nyeri kebanyakan sesisi, tetapi dapat pula seluruh kepala, dan yang paling sering
didaerah pelipis, temporal, dapat pula di frontal dan oksipital. Dapat pula nyeri dimulai dari
temporal atau oksipital kemudian menjalar ke daerah lain atau seluruh kepala.

Berbagai factor dapat memicu serangan migrain ditentukan oleh adanya defek biologis herediter
pada system saraf pusat. Antara lain :

a. Hormonal

Fluktuasi hormone merupakan factor pemicu. adanya glukosa meningkat 14% wanita
hanya mendapat serangan selama haid. Serangan migren berkurang selama kehamilan karena
kadar estrogen yang relative tinggi dan konstan, sebaliknya minggu pertama porspartum, 14 %
pasien mengalami serangan yang hebat karena turunnya kadar ekstradion. Pemakaian pil
kontrasepsi juga menyebabkan frekuensi serangan migrain.(Bahri & Zulfazli, 2014)

b. Menopause

Umumnya nyeri kepala migren akan meningkatkan frekuensi dan berat ringannya pada saat
menjelang menopause. Tetapi , beberapa kasus membaik setelah menopause. Terapi hormonal
dengan estrogen dosis rendah dapat diberikan untuk mengatasi serangan migren pasca menopause.

c. Makanan.

Berbagai makanan / zat dapat memicu timbulnya serangan migren. Pemicu migren
tersering adalah alcohol berdsasarkan efek vasodilatasinya dimana anggur merang dan bir
merupakan pemicu yang kuat. Makanan yang mrngandung tiramin, yang berasal dari asam amino
tiroksin, seperti keju, makanan yang diawetkan atau diragi, hati, anggur merah, yogurt,dll. Makan
lain yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan migren adalah coklat (karena mengandung
feniletilamin) telur, kacang,bawang,pizza,alpokat,pemanis buatan (aspartame),
jeruk,pisang,daging babi,kopi,dan coca cola yang berlebihan.

7
Monosodium Glutamat,adalah pemicu migren yang sering terjadi yaitu nyeri kepala yang disertai
kecemasan , pusing,parastesia dan tangan, serta nyeri perut dan nyeri dada.

d. Obat-obatan

Seperti Nitrogliserin, nifedipin sublinguar, isosorbin-dinitrat, tetrasiklin, vitamin A dosis tinggi,


fluoksetin dll.

e. Lingkungan

Perubahan lingkungan dalam tubuh yang meliputi fluktuasi hormone pada siklus haid dan
perubahan hormonal bangun tidur dapat menimbulkan serangan akut migren. Perubahan
lingkungan eksternal meliputi cuaca, musim, tekanan udara, ketinggian dari permukaan laut, dan
terlambat makan.

f. Rangsangan Sensori

Cahaya yang berkedap-kedip, cahaya silau, cahaya matahari yang terang, atau bau farfum, zat
kimia pembersih, rokok, sura bising dan suhu yang ekstrim.

3. Manifestasi Klinik Migrain


Migrain merupakan suatu kondisi yang khronis dan kumat kumatan. Sebagian besar serangan
migrain juga disertai dengan sakit kepala yang lain. Sakit kepala migrain sering digambarkan
sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi. Kadang
kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan dibelakang kepala sehingga mengaburkan gejala
dengan sakit kepala yang lain. Walau sebagian besar migrain menyerang pada satu sisi kepala,
namun sering juga dijumpai gejala migren pada kedua sisi kepala. Sisi kepala yang terserang
migren pun sering bergantian pada setiap kali serangan.
Hati hati bila sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah terjadinya suatu
tumor otak. Penderita migrain sering tersiksa dalam melakukan aktifitas sehari hari terutama saat
serangan terjadi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain, mual, muntah, diare, wajah pucat,
kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap cahaya dan suara. Akibat terjadinya
peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara maka penderita migrain harus berbaring di
ruangan yang sepi dan gelap. Serangan migrain biasanya akan mereda dalam 4 sampai 72 jam.

8
Gambaran klinis migrain biasanya berupa nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi
dan bilateral atau berganti sisi. Serangan migren umumnya 2-8 kali per bulan, lamanya sekali
serangan antara 4-24 jam atau isa lebih lama, intensitas nyeri sedang-berat, gejala penyerta antara
lain,: mual, muntah, fotofobia, dan / atau fonofobia,wajah pucat, vertigo, tinnitus, iritabel. Pada
migren dengan aura, gejala prodromalnya adalah skotomata.teikopsia(spekta fortifikasi), fotofobia
(kilatan cahaya) parestesia serta halusinasi visual kehabisan tenaga, rasa lelah, sangat lapar dan
rasa gugup / gelisah.

4. Klasifikasi Migrain
a. Migrain dengan aura (migren klasik)
Pasien mengalami gejala prodromal yang tidak jelas beberapa jam sebelum
serangan, seperti mengantuk, perubahan mood, rasa lapar, atau anoreksia. Serangan klasik
dimulai dengan aura. Gejala visual meliputi pandangan gelap (skotoma meluas) yang
berupa kilasan gelap yang cepat (teikopsia). Juga dapat terjadi pola pandangan gelap
seperti bulan sabit atau berkunang-kunang (spektra portipikasi).
Dapat terjadi hemiamopia homonim atau kebutaan total. Gejala sensorik lebih jarang dan
atau kaki. Dispasia dan kelemahan anggota gerak jarang terjadi. Aura umumnya membaik
setelah 15-20 menit (dapat juga berlangsung selama satu jam),di mana setelah itu timbul
nyeri kepala,walaupun kadang-kadang nyeri kepala dan gejala neorologis fokal terjadi
bersamaan.Nyeri kepala migren umumnya unilateral dan periorbital,sering kali
kontralateral terhadap sisi hemianopia.Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan lebih berat
jika batuk,mengejan,atau membungkuk. Nyeri kepala terjadi beberapa jam (umumnya
antara 4 sampai 72 jam).Pasien lebih suka berbaring di ruangan yang gelap dan
tidur.Gejala yang menyertai yaitu fotofopia,mual,muntah,pucat,dan diuresis
(Harsono,2005).

b. Migrain tanpa aura (migrain umum)

Pada kasus ini tidak terdapat aura,tetapi pasien mungkin mengalami gejala prodromal yang
tidak jelas.Nyeri kepala dapat terjadi saat bangun tidur,dan gejala yang lain sama dengan
migren tipe klasik.

9
c. Migrain basilaris(varian Bickerstaff)
Sindrom ini terutama terjadi pada remaja wanita,dengan gejala karakteristik mengarah
pada iskemia vertebrobasilar saat aura,yaitu vertigo, diplopia, disartria, ataksia, dan sinkop.
d. Migrain hemiplegia dan oftalmoplegia
Sindrom ini jarang terjadi migren disertai hemiplegia atau oftalmoplegia, dengan tanda
neurologis fokal yang peristen selama beberapa hari atau minggu. Diagnosis ditegakan
setelah penyebab-penyebab struktural, misalnya aneurisma, telah disingkirkan.
e. Migrain Umum
Nyeri kepala timbul tanpa didahului prodromal aura visual seperti pada migren klasik den
biasanya erlangsung lebih lama.
f. Migrain Asosiasi
Pada migren ini, nyeri kepala disertai deficit neurologis yanag bersifat sementara, misalnya
pada migren oftalmoplegik, migren hemiplegic, dan migren dengan afasia. Deficit neurogis
ini biasanya timbul mendahului atau setelah nyeri kepala (migren asosiasi) atau tanpa
adanya nyeri kepala (migren disosiasi).

5. Penatalaksanaan Migrain
a. Non Farmakologi
Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migrain dan untuk
pencegahan. Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migrain bila
dilakukan saat gejala pendahuluan. Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling
mujarab. Untuk mencegah timbulnya migrain, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah pola
hidup yang selama ini dicurigai dapat mencetuskan timbulnya migrain. Hal ini termasuk
menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak mengandung tiramin
seperti keju, hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang kacangan.
Selain itu harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup sehat seperti makan makanan
yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah raga yang teratur.
b.Farmakologi
Penderita migrain yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya
sehari hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung

10
warung. Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan pakai
yang tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.
Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen
(Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID
dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam
golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat
NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migrain, obat
NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.

B. Terapi komplementer Akupresure pada Migrain


1. Terapi akupresure untuk mengontrol mual pada penderita migrain
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Gianni Allais dkk) mengenai terapi akupresure untuk
mengontrol mual pada migrain, Salah satu pendekatan yang paling menarik untuk mual yang
diadopsi oleh obat tradisional Cina dan, khususnya, oleh akupunktur adalah stimulasi dari acupoint
PC6 Neiguan. Memang, ada bukti yang terdokumentasi mengenai efektivitas merangsang titik ini
untuk mengurangi mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi (CINV), mual dan muntah pasca
operasi (PONV) dan penyakit gerakan, baik dengan akupunktur dan akupresur.
Obat tradisional Cina dan terutama akupunktur, merangsang beberapa poin yang dapat dianggap
sangat valid dari sudut pandang mual dan / atau kontrol muntah. Secara khusus, pengobatan
acupoint PC6 Neiguan dapat diterapkan untuk tujuan ini, bahkan dengan penerapan akupresur saja,
sebagaimana telah divalidasi oleh berbagai penelitian. Literatur internasional melaporkan banyak
penelitian tentang keampuhan menstimulasi titik akupunktur PC6 dan kapasitasnya untuk
mengurangi mual dalam berbagai kondisi klinis.
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, penerapan akupresur untuk mengontrol
mual selama serangan migrain tampaknya dibenarkan. Memang, penerapan Sea-Bands® pada
acupoint PC6 Neiguan diamati efektif dalam mengendalikan mual. Berikut adalah gambar terapi
akupresure pada PC6 Neiguan pada penderita migrain:

11
2. Terapi akupresure untuk mengurangi nyeri kepala pada penderita migrain

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (dr.Yuda Turana), Akupresur merupakan salah
satu metode yang sangat mudah dan murah , karena hanya membutuhkan kedua tangan dalam
mengatasi nyeri yang anda rasakan.

Prinsip dari akupresur ini berasal dari pengobatan kedokteran timur, dimana dikenal adanya aliran
energi vital di tubuh ( dikenal dengan nama Chi atau Qi ( Cina ) dan Ki ( Jepang ) ) . Aliran energi
ini sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka anda akan
sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital
berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan , yang disebut “ meridian”. Baik tidaknya
meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas,
tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif. Maka
jelaslah bahwa pendekatan seseorang agar tetap sehat harus melihat pada banyak faktor ini.

Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur , yaitu : menekan titik
tertentu ( yang dikenal dengan nama acupoint ) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari
untuk menstimulasi aliran energi di meridian. Tehnik ini sudah digunakan ratusan tahun dengan
sangat aman dan efektif. Akupresur ini sangat mudah dipelajari dan juga membutuhkan waktu
yang sedikit untuk menerapkannya.

12
Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain
melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem
tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi
perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional. Acupoint ini
merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang terletak di sepanjang meridian
akupuntur. Saat ini lebih dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi
ditemukan titik –titik tambahan. Beberapa acupoints terletak di dekat organ target yang diaturnya
sedangkan beberapa terletak jauh dari organ target. Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral / di
dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang
terletak di bagian tengah tubuh

Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah :

1. Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang menghubungkan kedua
telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah hidung ( titik 1 a ). Efek : mengurangi rasa
tegang di kepala.
2. Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam ( titik 2 a ).
Efek : mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
3. Titik yang terletak di sudut mata bagian luar ( titik 2 b ). Efek : mengurangi nyeri kepala,
migren dan mata pedih.
4. Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis ( titik 2 c ). Efek :
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
5. Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara bagian dasar
tengkorak dengan otot leher ( titik 3 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang
kaku.
6. Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari telunjuk (
titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5 a ) . Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
8. Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut ( titik 1 b ). Efek : mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.

13
9. Titik yang terletak di tengah antara dua alis ( titik 1 c ). Efek : mengurangi nyeri kepala
bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10. Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut ( titik 6 a ) . Efek : merupakan titik
penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11. Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata ( titik 1 d ) . Efek :
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12. Titik yang terletak 2 jari di atas telinga ( titik 1 e ). Efek : mengurangi nyeri kepala migren.
13. Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan tangan , di
lekukan antara dua tulang. ( titik 7 a ). Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di
pipi.

C. Terapi Komplementer Herbal pada Migrain


1. Pemberian Aromatherapy untuk menurunkan nyeri kepala pada penderita migrain
Banyak pengobatan alternatif yang ditawarkan untuk mengatasi migren. Pengobatan
alternatif ditujukan untuk mengurangi faktor pemicu migren, terutama yang berkaitan dengan sakit
di leher dan punggung. Aromaterapi merupakan salah satu pengobatan alternatif yang efektif dan
efisien (Agusta, 2002). Efektif karena penggunaan aromaterapi dapat dilakukan di rumah dan
dengan berbagai cara. Efisien karena tidak diperlukan keahlian khusus atau sertifikat khusus untuk
dapat menggunakan aromaterapi. Hanya diperlukan dosis dan penggunaan yang tepat untuk dapat
memperoleh manfaat dari aromaterapi secara optimal. Aromaterapi dipercaya langsung
mempengaruhi otak untuk menghasilkan perubahan emosi dan mood seseorang.Seseorang yang
diberikan aromaterapi tersebut dapat kembali rileks dan kembali dengan keadaan emosi dan mood
yang baik,sehingga pemicu migren karena kelelahan atau stres dapat ditekan dan akhirnya tidak
menimbulkan migren (Haryanto, Suarilah, & Priyanti, 2007)
Setelah dilakukan intervensi pemberian aromaterapi selama 1 kali 45 menit. Nilai rerata
tingkat nyeri mengalami penurunan yaitu sebesar 2,93. Penurunan yang terjadi dengan nilai
terbesar adalah 3 dan nilai terkecil adalah 2. Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai
p=0,014, hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan pemberian aromaterapi terhadap
perubahan (penurunan) tingkat nyeri pada taraf kepercayaan 95%. (Emaliyawati, 2010)

14
2. Penggunaan Bahan Alam sebagai Terapi Komplementer pada penderita Migrain
a. Mengatasi Migrain Dengan Jahe
Sebuah studi di tahun 2013 yang diterbitkan dalam Penelitian Phytotherapy menunjukkan bahwa
jahe terbukti efektif dalam pengobatan sakit kepala sebelah. Jahe menghalangi prostaglandin,
yaitu bahan kimia yang mempromosikan kontraksi otot, dampak hormon dan mengatur
peradangan pada pembuluh darah di otak. Kebanyakan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID),
juga bekerja dengan mengurangi produksi bahan kimia ini (Seo et al., 2018).
Minum teh jahe beberapa kali sepanjang hari sampai merasa lebih baik. Pastikan untuk minum
pada awal sakit kepala. Cukup mengunyah sepotong jahe mentah juga akan membantu mengatasi
masalah dan meringankan gejala seperti mual dan kesusahan pencernaan

b. Mengatasi Migrain Dengan Kopi


Secangkir kopi dapat membantu mengurangi gejala sakit kepala sebelah. Kopi mengandung kafein
yang membatasi pembuluh darah dan menghalangi reseptor tertentu yang dapat menyebabkan
migrain. Kafein yang terkandung dalam kopi bisa menghambat adenosine yang menyebabkan
tekanan pada pembuluh darah dan juga melebarkan pembuluh darah. Hal itu dapat mengurangi
sakit kepala jenis migraine. Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu
menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain
Peringatan: Kafein dapat memicu sakit kepala sebelah pada beberapa orang. Juga, terlalu banyak
kafein dapat memperburuk sakit kepala atau menyebabkan sakit kepala muncul kembali
(MUSFITRA, 2018)

c. Mengatasi Migrain dengan Perasan Lemon dan Garam


Lemon tak akan enak dimakan begitu saja, tapi justru buah super asam inilah yang memiliki lebih
banyak manfaat, salah satunya meredakan sakit kepala migrain. Yang di butuhkan adalah tiga
bahan berikut ini, air putih, buah lemon dan sedikit garam. Peras jeruk lemon dan tambahkan 1 sdt
garam dan cairkan dengan air putih secukupnya. Minuman ini bisa meredakan rasa sakit kepala
karena migrain secara perlahan. Ini karena lemon punya kemampuan anti-inflamasi yang baik serta
antioksidan (vitamin C paling banyak) yang membantu membersihkan radikal bebas di dalam
tubuh dan mampu mengganti elektrolit tubuh karena ketika kamu dehidrasi, akan lebih mudah
terkena migrain.

15
Sedangkan garam ternyata bisa merangsang pelepasan hormon serotonin.Garam yang digunakan
akan lebih baik jika berkualitas tinggi atau yang mengandung mineral seperti magnesium dan
lainnya. Hormon serotonin mampu meredakan rasa sakit dan inflamasi di otot syaraf karena
migrain. Minum dalam keadaan hangat akan lebih baik karena membuatmu lebih nyaman. Minum
ramuan lemon garam ini 1-2 gelas sehari sekali selain minum obat migrain. Efeknya cukup cepat
meredakan nyeri. Jadi, lemon dan garam bukan hanya ampuh membersihkan peralatan dapur, tapi
juga bisa menjadi obat pereda migraine (Chaudhari, Ruknuddin, & Prajapati, 2016).

16
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Migrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi masyarakat. Hal
ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak nyaman atau sakit, tapi juga
menghambat produktifitas di kehidupansehari-hari. Migren dapat terjadi karena beberapa
penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor fisik, dll.
Menurut National Institute of Health (NIH), terapi komplementer dikategorikan menjadi 5,
yaitu : Biological Based Practice : herbal, vitamin, dan suplemen lain. Mind-body techniques :
meditasi, hypnomedis. Manipulative and body-based practice : pijat, refleksi. Energy therapies :
terapi medan magnet. Ancient medical systems : obat tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur.
Terapi komplementer biologis atau herbal dapat berupa jamu, obat terstandar, fitofarmaka, dan
juga tanaman obat.

B. Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada
para perawat agar lebih mendalami materi yang telah terpaparkan dalam makalah ini agar dapat
berguna dalam kehidupan sehari-hari.
.

17
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, T. S., & Zulfazli. (2014). Kuala University. Idea Nursing Journal, Vol. VI No, 39–50.
Chaudhari, S., Ruknuddin, G., & Prajapati, P. (2016). Ethno medicinal values of Citrus genus: A
review. Medical Journal of Dr. D.Y. Patil University, 9(5), 560.
https://doi.org/10.4103/0975-2870.192146
Haryanto, J., Suarilah, I., & Priyanti, R. P. (2007). MIGREN ( Aromatherapy Decreases Level of
Pain among Patients who Experience Migrain ). Jurnal Ners, VOL 2(2).
Harsono, ( 2005).Kapita Selekta Neurologi, edisi kedua,Gajahmada University
Press,Yogyakarta.
Kemenkes, R. (2015). Akupresur yang dapat mengatasi gangguan kesehatan ringan, (7490), 11–
12.
MUSFITRA. (2018). Kopi sebagai obat migrain alami.
Seo, J., Kim, C. H., Chu, H., Moon, Y., & Lee, S. (2018). Banhabaekchulchunma-tang and
chongsanggeontong-tang (herbal medicine) effect on migraine: A protocol for a systematic
review of controlled trials. Medicine, 97(11), e0119.
https://doi.org/10.1097/MD.0000000000010119

18

Anda mungkin juga menyukai