Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021; 1-10

P ISSN : 2460-4550 / E ISSN : 2720-958X


DOI : 10.36085/jkmb.v9il.1483

JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II


DENGAN PRAKTIK PERAWATAN KAKI DALAM MENCEGAH LUKA DI
WILAYAH KELURAHAN CENGKARENG BARAT

Nur Afni Wulandari Arifin


Program Profesi Ners, STIKes Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Email: ns.afni@yahoo.com

ABSTRAK
Sistem endokrin mengendalikan proses tubuh melalui zat kimia, sebagian besar zat kimia
ini disekresi didalam kelenjar. Kelenjar endokrin terletak di seluruh tubuh dan masing-
masing kelenjar mengandung sekelompok sel khusus yang menyekresi hormon langsung
kedalam aliran darah, di edarkan ke seluruh tubuh. Hormon ini bekerja pada jaringan yang
jauh (disebut jaringan target) melalui sinyal endokrin. Klien diabetes sangat beresiko
terhadap kejadian pencegahan cedera kaki kaki diabetik pada penderita diabetes dengan
perawatan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien
diabetes mellitus tipe II dengan praktik perawatan kaki sehari-hari dalam mencegah luka.
Banyaknya masalah yang dihadapi klien diabetes khususnya tentang perawatan kaki dapat
dicegah dan diminimalisir jika klien melakukan pengetahuan dan praktik perawatan kaki
yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional
dan jumlah sampel 30 orang. Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan
yang bermakna antara pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe II dengan praktik
perawatan kaki dalam mencegah luka (p = 0,020). Pengetahuan sangat penting dalam
tindakan seseorang melakukan praktik perawatan kaki. Cedera kaki diabetik tidak akan
terjadi jika penderita diabetes memiliki pengetahuan dan ingin menjaga serta ingin merawat
kaki secara teratur. Klien diabetes melitus harus menyadari bahwa aktivitas perawatan kaki
merupakan bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki dan pemeriksaan kaki untuk meminimalkan
atau mencegah timbulnya cedera kaki pada penderita diabetes melitus. Sehingga kasus luka
kaki diabetic dapat di cegah sejak dini.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe II, Pengetahuan, Praktik perawatan kaki

ABSTRACT
The endocrine system controls the body's processes through chemicals, most of these
chemicals are secreted in the glands. Endocrine glands are located throughout the body and
each gland contains a special group of cells that secrete hormones directly into the
bloodstream, circulated throughout the body. This hormone acts on distant tissues (called
target tissue) via endocrine signals. Diabetic clients are very at risk for the incidence of
preventing diabetic foot injury in diabetics with foot care. This study aims to determine the
relationship between the knowledge of type II diabetes mellitus patients with daily foot care
practices in preventing wounds. The many problems faced by diabetic clients, especially
regarding foot care, can be prevented and minimized if clients carry out proper foot care
knowledge and practices. This research is a quantitative study with a cross sectional design
and a sample size of 30 people. The results of the Chi Square test analysis showed that there
was a significant relationship between the knowledge of type II diabetes mellitus patients

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 1


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

and the practice of foot care in preventing wounds (p = 0.020). Knowledge is very important
in the actions of a person who practices foot care. Diabetic foot injury will not occur if
people with diabetes have extensive knowledge and want to look after and want to take care
of their feet regularly. Clients with diabetes mellitus must be aware that foot care activities
are part of their daily habits. Therefore, it is necessary to develop health education on foot
care and foot examination to minimize or prevent foot injuries in people with diabetes
mellitus. So that cases of diabetic foot injury can be prevented from an early age.

Keywords: Diabetes Mellitus Type II, Knowledge, Foot care practice

PENDAHULUAN
Sistem endokrin mengendalikan menderita DM. Jumlah tersebut terus
proses tubuh melalui zat kimia, sebagian meningkat pada tahun 2019, didapatkan
besar zat kimia ini disekresi didalam 415 juta orang di dunia yang menderita
kelenjar. Kelenjar endokrin terletak di DM. Hal ini menunjukan bahwa penderita
seluruh tubuh dan masing-masing kelenjar DM di dunia terus meningkat setiap tahun
mengandung sekelompok sel khusus yang (IDF, 2019). Menurut World Health
menyekresi hormon langsung kedalam Organization (WHO), saat ini terdapat
aliran darah, di edarkan ke seluruh tubuh. 346 juta penderita diabetes mellitus
Hormon ini bekerja pada jaringan yang dimana 80 persennya di Negara
jauh (disebut jaringan target) melalui berkembang (Ayu, 2017).
sinyal endokrin (Rosdhal, Kowalski, Menurut Pusat data dan Informasi
2014). Sel pankreas menghasilkan sebuah Kesehatan 2018 Jumlah penderita DM di
hormon yang disebut insulin untuk Indonesia mencapai 8,4 juta pada tahun
mengatur metabolisme, tanpa hormon ini 2000 dan diperkirakan akan meningkat
glukosa tidak dapat masuk sel tubuh dan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030
kadar glukosa darah meningkat. ( Pusdatin, 2018). Pada Tahun 2012 di
Penurunan jumlah, pengurangan, atau Jawa Timur, penyakit diabetes menempati
tidak efektifnya penggunaan insulin urutan kedua setelah hipertensi, dengan
memicu gangguan diabetes mellitus jumlah kasus mencapai 137.427 pada
(Roshdal, Kowalski, 2014). rumah sakit pemerintah tipe B dan C
Diabetes Melitus adalah penyakit (Munali & Kusnanto dkk, 2019).
kronis yang kompleks yang membutuhkan Menurut Media Indonesia Tahun
perawatan medis berkelanjutan dengan 2018 Provinsi DKI Jakarta menjadi salah
strategi pengurangan risiko multi faktor di satu wilayah dengan prevalensi diabetes
luar kontrol glikemik. Pasien yang tertinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil
mendapat pendidikan dan dukungan riset kesehatan dasar (Riskesdas)
manajemen mandiri terus menerus sangat 2018 Prevalensi diabetes di Jakarta
penting untuk mencegah komplikasi akut meningkat dari 2,5% menjadi 3,4% dari
dan mengurangi risiko komplikasi jangka total 10,5 juta jiwa atau sekitar 250 ribu
panjang (ADA, 2016). Berdasarkan penduduk di DKI menderita
Internasional Diabetes Federation, diabetes. Seiring dengan meningkatnya
ditemukan 207 juta orang penduduk dunia prevalensi diabetes, maka kemungkinan

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 22


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

adanya peningkatan terjadinya komplikasi Salah satu komplikasi umum dari


pada penderita diabetes mellitus. Diabetes adalah masalah kaki diabetes,
Komplikasi yang sering terjadi kaki diabetes yang tidak dirawat dengan
pada penderita diabetes adalah luka kaki. baik akan mudah mengalamai luka, dan
Komplikasi ini dapat menyebabkan cepat berkembang menjadi ulkus gangren
kecacatan dan memiliki resiko 15 sampai bila tidak dirawat dengan benar
40 kali lebih besar terjadi amputasi dengan (Soegondo, 2015). Luka diabetik adalah
prevalensi sekitar 25% bahkan sampai luka yang terjadi pada pasien dengan
terjadinya kematian karena ulkus diabetik yang melibatkan gangguan pada
diabetikum dengan prevalensi kejadian saraf periferal dan autonomik.
sekitar 16% (Muflihatin, dkk 2016). Kaki Penyebabnya adalah karena neuropati
diabetik (Diabetic Foot) merupakan salah (kerusakan saraf) dan periferal vaskular
satu infeksi kronik yang paling ditakuti disease (Suriadi, 2004). Data dari Rumah
oleh penderita Diabetes Melitus. Klien Luka Indonesia menunjukan bahwa 60%
diabetes sangat beresiko terhadap kejadian penderita mengalami gangguan pada saraf
luka kaki (Natovich,dkk 2017 dalam Dian (neuropati) dan 60% memiliki resiko luka
2018). Lebih dari 150 juta penduduk pada kaki.
dunia pada tahun 2016 menderita diabetes Luka DM juga merupakan
dan hampir seperempatnya berisiko penyebab amputasi pada kaki dengan
memiliki ulkus diabetikum, 25% kasus porsentase 40-70% (Rumah Luka
ulkus diabetikum berdampak pada Indonesia, 2013 dalam Maghfuri, 2016).
amputasi organ. Diperkirakan bahwa 50-75% dari
Pada tahun 2016, World Health amputasi tersebut sebenarnya dapat
Organization mencatat angka prevalensi dicegah, tetapi penatalaksanaan jangka
diabetes di Indonesia adalah 7% dari total panjang pada pasien Diabetes dan
populasi. Prevalensi penderita ulkus kaki pencegahan terhadap komplikasinya
diabetik sekitar 15% dengan risiko masih merupakan suatu tantangan. Hal
amputasi 30 %, angka mortalitas 32%, dan tersebut memerlukan pendekatan tim
di Indonesia ulkus kaki diabetik multidisiplin yang terkoordinasi, yang
merupakan penyebab paling besar untuk melibatkan dokter, perawat spesialis
dilakukan perawatan di rumah sakit diabetes, siropordis, dan orthotist serta
sebesar 80% (Gista & Sulistyowati, 2015). pada beberapa kasus memerlukan ahli
Prevalensi terjadinya luka kaki diabetes di bedah vaskuler dan ahli bedah ortopedi
Indonesia sekitar 13% pendertia dirawat tetapi semua memerlukan kerjasama
di rumah sakit dan 26% penderita rawat pasien yang telah mendapatkan informasi
jalan (Amelia, 2018). Persentase ulkus (Moya, 2004).
diabetikum sebagai komplikasi diabetes Perawatan kaki pada pasien
mellitus pada tahun 2011 di RSUP Dr. diabetes melitus penting dilakukan karena
Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) seseorang dengan diabetes melitus
adalah 8.70%. beresiko untuk masalah kaki dan kuku
Salah satu tindakan pencegahan akibat suplay darah perifer yang kurang
terjadinya kaki diabetik pada penderita baik ke kaki, sensasi proeksi di kaki juga
diabetes yaitu dengan perawatan kaki. berkurang sehingga trauma pada kaki

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 232


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

sering kali tidak diketahui dan adanya berkomunikasi dengan baik, bersedia
kerusakan kulit maka infeksi akan lebih menjadi responden dan menandatangani
mudah berkembang karena sirkulasi yang Informed Consent.
buruk. Perawatan kaki dan kuku perlu Alat pengumpulan data yang
dilakukan secara rutin untuk mencegah digunakan pada penelitian ini adalah
infeksi, bau kaki, dan cidera jaringan kuesioner. Kuesioner berupa daftar
lunak. Pasien harus patuh dalam pertanyaan yang tersusun dengan baik,
melakukan perawatan kaki untuk ada dalam bentuk isian dan ada dalam
mengurangi resiko terjadinya ulkus pada bentuk check list sehingga responden
kaki (Potter, Perry, 2005). Salah satu tinggal mengisi dan memberi check list
penelitian pada tahun 2012 yang telah pada pilihan jawaban yang sesuai. Data
dilakukan di PKU Muhammadiyah yang dikumpulkan yaitu:
Jogjakarta oleh Arianti yaitu hubungan
antara perawatan kaki dengan resiko ulkus 1. Kuesioner Tentang Pengetahuan
kaki diabetes, hasil yang didapatkan Kuesioner ini digunakan untuk
bahwa perawatan kaki mandiri serta mengukur pengetahuan pasien diabetes
pemilihan dan pemakaian alas kaki yang tentang perawatan kaki dalam mencegah
benar dapat mencegah resiko terjadinya luka. Kuesioner yang digunakan adalah
ulkus (Arianti, 2012). kuesioner yang dibuat oleh Munali (2019)
Berdasarkan fakta tersebut, yang dikembangkan oleh Shiu & Wong
peneliti tertarik untuk melakukan (2011). Jumlah seluruh pertanyaan terdiri
penelitian mengenai hubungan dari 15 item dengan pilihan jawaban yang
pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe paling benar. Setiap jawaban yang benar
II dengan praktik perawatan kaki dalam diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi
mencegah luka. nilai 0. Sehingga skor total 15.

METODE PENELITIAN 2. Kuesioner Perawatan Kaki


Penelitian ini merupakan Kuesioner ini digunakan untuk
penelitian kuantitatif dengan mengidentifikasi praktik atau tindakan
menggunakan Desain Cross sectional. tentang perawatan kaki dan pencegahan
Dalam penelitian ini Variabel terjadinya luka pada kaki. Instrumen yang
Independennya Pengetahuan Pasien digunakan adalah modifikasi kuesioner
Diabetes Mellitus Tipe II dan Variabel yang berasal dari questions determining
Dependennya Praktik Perawatan Kaki the knowledge and practices about foot
dalam mencegah luka. Populasi dalam care yang dikembangkan oleh Hasnain
penelitian ini adalah adalah para pasien dan Sheikh (2009). Kuesioner ini
diabetes mellitus tipe 2. Teknik dilakukan modifikasi oleh peneliti pada
pengambilan sampel dalam penelitian ini nomor 8 dan 10 yakni pertanyaan yang
menggunakan teknik purposive sampling sifatnya positif dimodifikasi menjadi
yaitu memilih sesuai dengan kriteria pertanyaan negatif. Kuesioner ini
inklusi, antara lain: Penderita Diabetes diterjemahkan melalui cara Back
Mellitus Tipe II yang belum mengalami Translation. Jumlah pertanyaan terdiri
luka, lama menderita DM >5 tahun, dapat dari 15 item pertanyaan dengan skor untuk

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 242


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

setiap pertanyaan yaitu: pertanyaan nomor SD 10 33.3


1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14 dan 15 SMP 10 33.3
jika jawaban ”Ya” (dilakukan) diberi skor SMA 7 23.3
1, jawaban ”Tidak” (tidak dilakukan) skor PT 0 0.0
0. Pertanyaan nomor 8 dan 10 jika Lama menderita DM
jawaban ”Ya” (dilakukan) skor 0, < 5 tahun 17 56.7
jawaban”Tidak” (tidak dilakukan) skor 1. > 5 tahun 13 43.3
Sehingga skor total adalah 15, selanjutnya
dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan
“praktik kurang” jika skor yang benar bahwa sebagian besar usia responden
kurang dari mean 9,58 dan “praktik baik” adalah berusia 46-55 tahun sebanyak 12
jika skor sama dan lebih besar dari mean responden (40%). Usia 56-65 tahun
9,58. sebanyak 10 responden (33,3%) dan
Analisis data dilakukan dengan usia > 65 tahun sebanyak 8 responden
membuat tabel dan distribusi frekuensi (26,7%).
masing-masing variable yaitu variable
bebas dan variable terikat. Analisa ini Hasil Uji Statistik Uji Chi-Square:
dilakukan untuk mengetahui tentang Tingkat Pengetahuan Responden
pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe Tabel 2. Gambaran Tingkat Pengetahuan
II (variabel bebas) terhadap praktik Responden tentang Diabetes Mellitus
perawatan kaki dalam mencegah luka Variabel n %
(variabel terikat) yang dilakukan dengan Pengetahuan
uji Uji Chi-Square yang bertujuan untuk Baik 10 33.3
menguji perbedaan presentase antara dua Kurang 20 66.7
kelompok sampel dengan tingkat Jumlah 30 100
kepercayaan 95%. Selanjutnya akan
dilanjutkan dengan tabel frekuensi dan Berdasarkan tabel diatas didapatkan
dalam bentuk laporan. jumlah responden yang memiliki
pengetahuan baik 10 orang (33,3%) dan
HASIL PENELITIAN responden yang memiliki pengetahuan
kurang 20 orang (66,7%).
Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik responden Gambaran Praktik perawatan kaki
Variabel n % Responden dalam mencegah luka
Umur Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan
46 - 55 Tahun 12 40.0 Praktik perawatan kaki dalam mencegah
56 - 65 Tahun 10 33.3 luka.
>65 Tahun 8 26.7
Jenis Kelamin
Laki – laki 10 33.3
Perempuan 20 66.7
Pendidikan
Tidak Sekolah 3 10.0

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 252


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

Variabel n %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
Praktik
jumlah responden yang melakukan
Baik 15 50.0
praktik perawatan kaki dengan baik
Kurang 15 50.0
berjumlah 15 orang (50,0%). Yang
Jumlah 30 100
melakukan praktik kurang 15 orang .

Hubungan Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan Praktik Perawatan


Kaki Dalam Mencegah Luka
Tabel 3. Hubungan Pengetahuan dengan Praktik Perawatan Kaki Dalam Mencegah Luka
Praktik
Pengetahuan Baik Kurang Total p-value
N % N % N %
Baik 8 26.7 2 6.7 10 33.3 0.020
Kurang 7 23.3 13 43.3 20 66.7
Jumlah 15 50 15 50 30 100

Tabel diatas menggambarkan bahwa PEMBAHASAN


dari 30 responden yang memiliki Hasil penelitian menggambarkan
pengetahuan baik yang melakukan praktik bahwa dari 30 responden yang memiliki
dengan baik sebesar 8 responden (26,7%) pengetahuan baik yang melakukan praktik
dengan praktik kurang 2 orang (6,7%). dengan baik sebesar 8 responden (26,7%)
Sedangkan responden yang memiliki dengan praktik kurang 2 orang (6,7%).
pengetahuan kurang yang melakukan Sedangkan responden yang memiliki
praktik baik 7 orang (23,3%) dengan pengetahuan kurang yang melakukan
praktik kurang 13 orang (43,3%). Hasil praktik baik 7 orang (23,3%) dengan
persentase menunjukkan bahwa praktik kurang 13 orang (43,3%). Hasil
responden yang mempunyai pengetahuan persentase menunjukkan bahwa antara
baik memiliki praktik perawatan kaki responden yang mempunyai pengetahuan
lebih baik dibandingkan dengan baik memiliki praktik perawatan kaki
responden yang mempunyai pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan
kurang. responden yang mempunyai pengetahuan
Berdasarkan uji statistik Chi-Square kurang yang tidak melakukan praktik.
Test mendapatkan nilai p value sebesar Hasil ini sama dengan penelitian menurut
0,020 sehingga nilai p value < 0,05 bahwa Dian Hudiyawati, dkk (2018) yang
ada hubungan yang signifikan. Sehingga menyatakan menunjukan terdapat
Ha diterima H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
hubungan tingkat pengetahuan pasien pengetahuan dengan kepatuhan dalam
diabetes mellitus tipe II dengan praktik melakukan perawatan kaki pada penderita
perawatan kaki dalam mencegah luka. Diabetes Melitus Tipe II Penderita
Diabetes Melitus yang berpengetahuan
baik lebih baik dalam melakukan

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 262


4
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

perawatan kaki di bandingkan dengan adanya intervensi langsung dari tenaga


penderita Diabetes Melitus Tipe II yang kesehatan untuk melakukan manajemen
berpengetahuan kurang. Diabetes Melitus.
Begitu juga penelitian menurut Perawatan kaki seharusnya dilakukan
Srimiyati (2018) menunjukkan bahwa oleh setiap orang, terutama juga harus
pengetahuan baik lebih baik dalam dilakukan oleh penderita diabetes melitus.
melakukan praktik perawatan kaki dalam Hal ini dikarenakan penderita diabetes
mencegah luka. Hasil penelitian sangatlah rentan terkena luka pada kaki,
menunjukkan ada hubungan yang dimana proses penyembuhan luka tersebut
signifikan antara pengetahuan pasien juga membutuhkan waktu yang lama.
diabetes mellitus tipe II dengan praktik Sehingga apabila setiap orang mau untuk
perawatan kaki dalam mencegah luka. melakukan perawatan kaki dengan baik,
Pasien diabetes melitus tipe II yang akan mengurangi resiko terjadinya
berpengetahuan baik mempunyai peluang komplikasi pada kaki. Oleh karena itu
lebih baik untuk memiliki praktik perawatan kaki yang baik dapat mencegah
perawatan kaki baik dibandingkan dengan terjadinya kaki diabetik, karena perawatan
pasien diabetes melitus tipe II yang kaki merupakan salah satu faktor
berpengetahuan kurang. Seseorang penanggulangan cepat untuk mencegah
dengan pengetahuan yang baik memiliki terjadinya masalah pada kaki yang dapat
perawatan kaki yang baik pula dimana menyebabkan ulkus kaki.
kebiasaan terbentuk oleh pengetahuan Tindakan pencegahan kaki diabetik
yang dimiliki terutama kebiasaan baik terdiri dari mencari informasi tentang kaki
tentang cara-cara perawatan kaki. Hasil ini diabetik, identifikasi faktor resiko,
sejalan dengan penelitian menurut Ulfah manajemen diabetes melitus, perawatan
Husnul,dkk (2020) bahwa pengetahuan kaki, edukasi perawatan diabetes melitus,
yang baik mempengaruhi praktik dan penggunaan alas kaki yang
perawatan kaki yang baik. semestinya, serta penanggulangan yang
Penderita Diabetes Melitus yang cepat apabila ada masalah pada kaki
memiliki tingkat pengetahuan perawatan (Suyanto, 2017). Praktik yang lebih baik
kaki baik tetapi tidak patuh dalam dalam melakukan perawatan kaki akan
melakukan perawatan kaki dalam mengurangi risiko terkena kaki diabetik.
penelitian ini dimungkinkan terjadi karena Karena mencegah terjadinya kaki diabetik
faktor variabel pengganggu yang tidak di lebih baik daripada proses
kontrol ataupun sikap acuh dari penderita penyembuhannya. Proses penyembuhan
Diabetes Melitus (Lukitasari, 2013). Hal kaki diabetik membutuhkan waktu yang
ini mungkin disebabkan karena lama. Menurut Srimiyati (2018), jika
banyaknya faktor lain yang sudah terjadi kaki diabetik maka akan
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam memerlukan waktu yang lama untuk
melakukan manajemen Diabetes Melitus penyembuhan.
selain pengetahuan. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Alfian (2016) faktor
lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan
adalah tingkat keparahan penyakit dan

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 272


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

KESIMPULAN Ayu Putri. 2019. “Gambaran Perilaku


Tingkat pengetahuan pasien diabetes Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes
mellitus tipe II memiliki hubungan Mellitus Tipe 2 Di RS Tingkat III
dengan pemahaman klien dalam Baladhika Husada Jember”. Skripsi.
melakukan praktik perawatan kaki guna Fakultas Ilmu Keperawatan
mencegah luka terjadinya luka, sehingga Universitas Jember.
direkomendasikan kepada pemberi Damayanti, Santi. 2015. “Diabetes
layanan kesehatan agar melakukan hal- Mellitus & Penatalaksanaan
hal sebagai berikut: Dilaksanakan Keperawatan”. Nuha Medika
program kegiatan pendidikan kesehatan Yogyakarta
(Health Education) yang terencana, Dene Fries. 2019. “Hubungan Kualitas
terorganisir dan berkesinambungan. Tidur Dengan Kadar Gula Darah
Disediakan tempat dan jadwal khusus Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
untuk memberikan kesempatan kepada di RSUD dr. M. Haulussy”. Jurnal
pasien diabetes melitus atau keluarga BIOSAINSTEK Vol 1 No 1, 56-60 :
untuk berkonsultasi mengenai perawatan Ambon
kaki di semua unit pelayanan. Dilakukan Dian Hudiyawati, dkk. 2018.
pemeriksaan kaki melalui visual “Pengetahuan berpengaruh terhadap
inspection setiap kali kunjungan berobat kepatuhan dalam perawatan kaki pada
atau pemeriksaan lengkap setiap tahun. klien diabetes melitus tipe II.
untuk mendeteksi adanya neuropati atau Surakarta : “Jurnal Keperawatan
faktor resiko terjadinya ulkus diabetik. Global, Volume 3, No 2, Desember
2018 hlm 58-131.
DAFTAR PUSTAKA Eka Oktavianita. 2019. Pengertian
American Diabetes Association (ADA). Diabetes 2018.
2018. American Diabetes Association http://eprints.umg.ac.id/3168/3/4.BAB
(ADA) 2018. “Foot Care Standards of %20II.pdf
Medical Care in Diabetes-2018”. Indriyani Astuti, dkk. 2018. “DKI
http://care.diabetesjournals.org/conten Jakarta Wilayah Tertinggi Pravelensi
t/36/Supplement_1/S11.full.pdf+html. Diabetes di Indonesia”.
Diakses pada 08 Mei 2020 https://mediaindonesia.com/read/detai
Ardi, M., Damayanti,S & Sudirman l/203040-dki-jakarta-wilayah-
(2014). “Hubungan Kepatuhan tertinggi-prevalensi-diabetes. Di akses
Perawatan Kaki Dengan Resiko Ulkus 01 Mei 2020
Kaki Diabetes Di Poliklinik DM RSU Khairani, dkk. 2019. “Hari Diabetes
Andi Makkasar parepare”. Vol.4 Sedunia 2018”. Jakarta : Pusat Data
No.1. ISSN: 2302-1721 Dan Informasi Kementrian Kesehatan
American Nursing Assosiation. Tahu, Republik Indonesia
2015. Lusiana, dkk 2015.
http://repository.umy.ac.id/bistream/h http://repository.poltekkes-
andle/123456789/7818/BAB%20IIIpd denpasar.ac.id/1008/4/BAB%20III.pd
f?sequence=3&isAllowed=y f. Pengertian Kerangka Konsep

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 282


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

Miftakhul Ulum Mahfud. 2012. Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus


“Hubungan perawatan kaki pasien Tipe II
diabetes melitus tipe 2 dengan Nursalam, 2016. Konsep Pengetahuan.
kejadian ulkus diabetik di RSUD dr. http://eprints.umpo.ac.id/4458/1/BAB
Moewardi”. Naskah Publikasi. %202.pdf
Fakultas Kedokteran Universitas Okatiranti. 2013. “Jurnal Ilmu
Muhammadiyah Surakarta Keperawatan Vol 1 No.1”. Bandung:
Muhammad Sutejo Ngadiluwih. 2018. Pengetahuan pasien diabetes melitus
“Pengaruh perawatan kaki terhadap tipe II tentang perawatan kaki di
sensitivitas kaki pada penderita wilayah kerja puskesmas cikutra baru
diabetes mellitus tipe II”. Skripsi. kecamatan cibeunying kaler Bandung.
Fakultas Ilmu Keperawatan Sekolah Pande Dwipayana.dkk. 2015. “Sop
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia perawatan kaki” diakses ada tanggal
Medika Jombang. 11 Mei 2020 pukul 07.55 wib
Munali, dkk. 2019 “Jurnal Keperawatabn https://vdocuments.site/sop-
Medikal Bedah dan Kritis Vol 8, No. perawatan-kaki.html.
1”. Surabaya : http://e- Perkeni. 2015. “Konsensus Pengelolaan
journal.unair.ac.id/CMSNJ dan Pencegahan Diabetes Melitus
Munali. 2019. “Pengaruh edukasi Tipe 2 di Indonesia”. Edisi Revisi.
kesehatan perawatan kaki terhadap Jakarta : PB Perkeni
pengetahuan sikap dan tindakan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
dalam pencegahan ulkus kaki Konsensus Pengelolaan dan
diabetic”. Skripsi. Fakultas Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Keperawatan Universitas Airlangga Indonesia. 2015. (Perkumpulan
Noor Diani, dkk. 2013. “Jurnal Endokrinologi Indonesia, 2015).
Keperawatan Indonesia Volume 16 Restyana Noor Fatimah. 2015. “Diabetes
No.2, Juli 2013, hal 120-129 P ISSN Mellitus Tipe II”. J Majority Volume 4
1410-4490, eISSN 2354-9203”. Nomor 5. Artikel Review : Lampung.
Depok: pengetahuan klien tentang Ridha Wahyuni, dkk. 2019. “Hubungan
diabetes melitus tipe 2 berpengaruh Pola Makan Terhadap Kadar Gula
terhadap kemampuan klien merawat Darah Penderita Diabetes Mellitus”.
kaki. Jurnal Medika Karya Ilmiah
Noor Diani. 2013. “Pengetahuan dan Kesehatan. Vol 4 No.2 ISSN 2654-
praktik perawatan kaki pada klien 945X: Samarinda
diabetes melitus tipe 2 di Kalimantan Rina. Et. All. 2016. “Jurnal Epidemiologi
Selatan”. Tesis. Fakultas Ilmu Kesehatan Kominitas 1 (2) 2016, 48-
Keperawatan Universitas Indonesia 60”.Padang. Faktor Kejadian luka kaki
Nova Nurwinda dkk. 2018. pada penderita dm tipe II.
“Indonesian Journal of Nursing Setiadi, 2013. Pengolahan data.
Research Vol 1 No 2, e-ISSN 2615- http://repository.upi.edu/23621/6/TA_
6407”. Lampung: Faktor–Faktor yang PER_1307035_Chapter3.pdf
Mempengaruhi Kemandirian Merawat Shara Kurnia dkk. 2013. “Jurnal Ilmiah
Ksehatan 5 (1) 2012”. Jakarta: faktor

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 292


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 01, April 2021

risiko kejadian diabetes melitus tipe II


di puskesmas kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat
Shinta Arini Ayu. 2015. “Jurnal
Kesehatan Holistik Volume 11 No.2
2017”. Lampung: Hubungan
perawatan kaki dengan kejadian luka
kaki pada penderita diabetes melitus di
rsud dr. H. Abdul Moeloek Propinsi
Lampung
Snyder, R.J., et al., The management of
diabetic foot ulcers through optimal
off-loading building consensus
guidelines and practical
recommendations to improve
outcomes. J Am Podiatr Med Assoc,
2014. 104(6): p. 555–67.
Srimiyati. 2018 “MEDIASAINS. Jurnal
Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 16 No. 2”.
Sumatra Selatan: pengetahuan
pencegahan kaki diabetik penderita
diabetes melitus berpengaruh terhadap
perawatan kaki
Sugiyono. 2016. “Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”.
Bandung: PT Alfabet.
Sugiyono. 2016.
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/ri
setmhs/BAB31414172049.pdf . Ciamis
Jawa Barat
Tito Sigilipoe. 2019. “Hari Diabetes
Sedunia mengangkat tema Diabetes
dan Keluarga”. Jakarta :
https://lokadata.id/artikel/infografik-
hari-diabetes-sedunia-penderita-
meningkat
Ulfa Husnul Fata, dkk. 2020. “Jurnal
Keperawatan Volum 12 No 1”. Blitar:
pengetahuan dan sikap tentang
perawatan kaki diabetes pada
penderita diabetes mellitus.

Pengetahuan Pasien DM Tipe II…..(Arifin, N,A,W.) 22


10

Anda mungkin juga menyukai