Oleh :
ANNISSA PUTRI PRATIWI
P17212205084
(Depkes, 2016)
D. Penyebab
1. Faktor fisiologis
a. Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang
berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
2. Faktor psikososial
a. Kebudayaan
b. Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
c. Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
d. Harapan ; adanya orang lain
e. Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon
nyeri
f. Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
g. Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual
Otak
(korteks somatosensorik)
Merangsang nosioseptor
(reseptor nyeri)
Kerusakan sel
J. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut (D0077)
Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) :
Setelah diberiksn intervensi keperawatan selama 1x30 menit, nyeri
akut berkurang dengan kriteria hasil : (L08066)
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Frekuensi nadi membaik
- Pola tidur membaik
Intervensi (SIKI) :
Manajemen nyeri
Definisi :
Mengidentifikasidan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau terlambat dan
berinstensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Bukan teknik non farmakologi untun mengurangi rasa nyeri
(mis TENS, hipnosis, akkupressure, terapi musik, dll)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jekaskan strategi meredkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jikaperlu
2. Nyeri kronis (D0078)
Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) :
Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x30 menit, nyeri
akut berkurang dengan kriteria hasil : (L08066)
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Frekuensi nadi membaik
- Pola tidur membaik
Intervensi (SIKI) :
Manajemen nyeri
Definisi :
Mengidentifikasidan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau terlambat dan
berinstensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Bukan teknik non farmakologi untun mengurangi rasa nyeri
(mis TENS, hipnosis, akkupressure, terapi musik, dll)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jekaskan strategi meredkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jikaperlu
K. Evaluasi
1. Evaluasi Formatif ( Merefleksikan observasi perawat dan analisis
terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi
keperawatan )
2. Evaluasi Sumatif ( Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klie tehadap
waktu ) (Poer, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGC. Jakarta.
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba
Medika. Jakarta.
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. EGC. Jakarta.
Padila. 2013. Asuhan keperawatan penyakit dalam. Yogyakarta : Nuha
Medika
Mubarak, W.I. Indrawati, Lilis Susanto, J. 2015. Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba Medika
Herman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis
Keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017. Jakarta : ECG
Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan “Dokumentasi
Evaluasi”,(Online). https://id.scribd.com/doc/106424735/makalah-
dokumentasi-evaluasi-keperawatan. Diunduh pada tanggal 2
Februari 2021
Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha
Medika
Potter, Praticia. A. 1996. Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : ECG
http://repository.unimus.ac.id/1689/4/13%20BAB%20II.pdf di akses pada
tanggal 4 februari 2021 pukul 13: 17
DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Instruksional
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di
Puskesmas Mojolangu diharapkan mampu melakukan tindakan
perawatan dan pencegahan hipertensi.
B. Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi pada pasien
puskesmas mojolangu diharapkan pasien dan keluarga mampu
1. Menyebutkan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan faktor resiko Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan kategori Hipertensi
5. Menyebutkan pertolongan pertama pada penderita Hipertensi
6. Menyebutkan pencegahan Hipertensi
7. Menyebutkan obat tradisional untuk mengatasi Hipertensi
9. Evaluasi (Terlampir)
1. Bentuk : Langsung
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah pertanyaan : 2
4. Waktu pertanyaan
: 5 menit
EVALUAS
I
Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian Hipertensi
2. Jelaskan tanda dan gejala Hipertensi
Jawaban
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap > 140/90 mmHg.
2. Tanda dan gejala
Hipertensi
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Pandangan menjadi kabur
f. Mata berkunang –kunang
g. Mudah marah
h. Telingaberdengung
i. Sulit tidur
Sumber
TENTANG HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
B. FAKTOR RESIKO
1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat
a. Diit yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak
jenuh, tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula).
b. Kurang aktivitas
fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2
%berhubungan dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu
(Pil KB).
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk
Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh
perhari b. Hipertensi sedang : ¼ sendok
teh perhari c. Hipertensi berat :
Tampa garam
4. Melakukan kesehatan secara rutin
G. OBAT TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore hari
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya
tinggal satu gelas diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai
airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore
HYPERTENSI PENYEBAB Keracunan
OLEH :
ANNISSA PUTRI PRATIWI
P17212205084
Pengobatan :
POLTEKKES KEMENKES
Berobat / kontrol secara teratur ke
MALANG
fasilitas kesehatan (puskesmas, Rumah
JURUSAN KEPERAWATAN
Sakit, Dokter Praktek)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020