Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


DENGAN (KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN : NYERI )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi


Keperawatan Departemen Keperawatan Dasar Profesi
Di wilayah Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur)

Oleh :
ANNISSA PUTRI PRATIWI
P17212205084

PRODI PROFESI KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN
(NYERI)

A. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri)


Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006)
megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari- hari), kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti
dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal,
keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan
internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri,
seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang
pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi,
temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan
perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan,
dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam
aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan
hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan
hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi
perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan
timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
B. Klasifikasi Hipertensi
Menurut American Heart Association, dan Joint National Comitte VIII
(AHA & JNC VIII, 2014) , klasifikasi hipertensi yaitu :
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Pre hipertensi 120-139 80-90
Stage 1 140-159 90-99
Stage 2 ≥160 ≥100
Hipertensi Krisis ≥180 >110

(Bope & Kellerman, 2017)

Berikut kategori tekanan darah menurut Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia (2016) :
Kategori Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal 120-129 80-89
Normal tinggi 130-139 89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100
Hipertensi derajat 3 >180 >110

(Depkes, 2016)

Kategori Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Diastolik


(mmHg) Normal 120-129 80-89 Normal tinggi 130-139 89 Hipertensi
derajat 1 140-159 90-99 Hipertensi derajat 2 ≥ 160 ≥ 100 Hipertensi
derajat 3 > 180 > 110 (Depkes, 2016)
C. Pengertian
Menurut NANDA Internasional (2015-2017) gangguan rasa
nyaman didefinisikan sebagai perasaan kurang lega, dan sempurna
dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya, dan atau
sosial.
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
meyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial (Smatzler & Bare, 2002).

D. Penyebab
1. Faktor fisiologis
a. Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang
berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
2. Faktor psikososial
a. Kebudayaan
b. Lingkungan ; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
c. Emosi : mempengaruhi persepsi sakit
d. Harapan ; adanya orang lain
e. Sistem nilai : individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon
nyeri
f. Pengalaman terdahulu : pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
g. Usia : usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual

E. Tanda dan Gejala


1. Tekanan darah meningkat
2. Nadi meningkat
3. Pernafasan meningkat
4. Raut wajah kesakitan
5. Menangis, merintih
6. Posisi berhati-hati
F. Pohon Masalah Keperawatan
Gangguan rasa nyaman

Nyeri akut Nyeri kronik

- Dilatasi pupil - Ekspresi wajah nyeri (mis, mata


- Ekspresi wajah nyeri kurang bercahaya, tampak
- Fokus menyempit kacau, gerakan mata berpencar

- Diaforesia atau tetap pada satu fokus,


meringis
- Fokus pada diri sendiri
- Putus asa - Fokus pada diri sendiri
- Anoreksia
- Anoreksia

Otak
(korteks somatosensorik)

thalamus Hipotalamus dan Talamus


system limbik

System aktivasi System aktivasi retikular Area gisera


periakueduktus
Medula spinalis

Merangsang nosioseptor
(reseptor nyeri)

Pelepasan mediator nyeri (histamine, bradykinin,


prostaglandin, serotonin, ion kalium, dll)

Kerusakan sel

- Agen cedera biologis, (mis, infeksi, - Cedera medulla spinalis


iskemia, neoplasma)
- Cedera otot
- Agen cedera fisik (mis, abses,
amputasi, luka bakar, prosedur - Cedera tabrakan
bedah, trauma, olahraga - Fraktur
berlebihan)
- Gangguan genetik
- Agen cedera kimiawi (mis, luka
bakar, kapasaisn, metilen klorida, - Gangguan iskemik
agens mustard)
- Gangguan metabolic
- Gangguan muskuluskeletal kronis
- Infiltrasi tumor
- Keletihan
- Kerusakan system syaraf
- Ketidakseimbangan
- Neurotransmiter
- Kompresi otot
- kontusio

NANDA Internasional (2015-2017), Patricia (1996). Padila (2013).


G. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Tamammriztha (2012), pemeriksaan diagnostik pada
gangguan rasa nyaman meliputi :

1. Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, pernafasan

2. Perilaku : meletakkan tangan di paha, tungkai, dan paha fleksi

3. Ekspresi wajah (Tamamriztha, 2012).


Menurut NANDA Internasional (2015-2016), pemeriksaan diagmostik
pada gangguan rasa nyaman pada pasien yang tidak dapat
mengungkapkan rasa nyeri dapat di ukur dengan :

1. Neonatal infant pain scale

2. Pain Assessment Checklist For Senior with Limited Ability to


Communicate
H. Penetalaksanaan
a. Penatalaksanaan keperawatan
 Monitor tanda- tanda vital
 Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
 Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
 Kompres hangat
b. Penatalaksanaan medis
 Pemberian obat analgetik
Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara
total. Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada
dalam keadaan sadar
 Pemberian obat ANS (Anti Inflamasi non steroid)
Aspirin dan ibuprofen mengurangi rasa nyeri dengan cara
bekerja di ujung perifer pada daerah luka dan menurunkan
tingkat mediator inflamasi dihasilkan luka
I. Pengkajian Keperawatan Fokus
1. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
- Alasan masuk rumah sakit
- Faktor pencetus
- Faktor memperberat nyeri ; ketakutan, kelelahan.
- Keluhan utama
- Timbulnya keluhan
- Pemahamanaan penatalaksanaan masalah kesehatan
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
- Diagnosa medik
b. Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat
- Operasi
- Riwayat alergi
- Status imunisasi
- Kebiasaan obat –obatan
2. Pengakajian riwayat nyeri
- Sifat nyeri ; ( P, Q, R, S, T)
P : provocating ( pemacu ) dan paliative yaitu faktor yang
meningkatkan atau mengurangi nyeri
Q : Quality dan Quantity
 Supervisial : tajam, menusuk, membakar
 Dalam : tajam, tumpul, nyeriterus
 Visceral : tajam, tumpul, nyeri terus,kejang
R : region atau radiation ( area atau daerah ) :
penjalaran
S : severty atau keganasan : intensitas nyeri
T : time ( waktu serangan, lamanya, kekerapan muncul.
- Lokasi
- Intensitas
- Kualitas dan karakteristik
- Waktu terjadinya dan interval
- Respon nyeri
J. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
1. Nyeri akut
Definis : pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association
for the study of pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi.
2. Nyeri kronis
Definis : pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
yang digambarkan sebagai kerusakan (internasional Association
for the study of pain) : awitan yang tiba tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau berulang tanpa
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung
lebih dari tiap (> 3) bulan.

J. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut (D0077)
Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) :
Setelah diberiksn intervensi keperawatan selama 1x30 menit, nyeri
akut berkurang dengan kriteria hasil : (L08066)
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Frekuensi nadi membaik
- Pola tidur membaik
Intervensi (SIKI) :
Manajemen nyeri
Definisi :
Mengidentifikasidan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau terlambat dan
berinstensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Bukan teknik non farmakologi untun mengurangi rasa nyeri
(mis TENS, hipnosis, akkupressure, terapi musik, dll)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jekaskan strategi meredkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jikaperlu
2. Nyeri kronis (D0078)
Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) :
Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x30 menit, nyeri
akut berkurang dengan kriteria hasil : (L08066)
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Frekuensi nadi membaik
- Pola tidur membaik
Intervensi (SIKI) :
Manajemen nyeri
Definisi :
Mengidentifikasidan mengelola pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau terlambat dan
berinstensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Bukan teknik non farmakologi untun mengurangi rasa nyeri
(mis TENS, hipnosis, akkupressure, terapi musik, dll)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitas istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab nyeri
- Jekaskan strategi meredkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jikaperlu

K. Evaluasi
1. Evaluasi Formatif ( Merefleksikan observasi perawat dan analisis
terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi
keperawatan )
2. Evaluasi Sumatif ( Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi
observasi dan analisis mengenai status kesehatan klie tehadap
waktu ) (Poer, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Iqbal. 2007. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGC. Jakarta.
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Salemba
Medika. Jakarta.
Judith M. Wilkinson. 2006. Diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC
dan kriteria hasil NOC. EGC. Jakarta.
Padila. 2013. Asuhan keperawatan penyakit dalam. Yogyakarta : Nuha
Medika
Mubarak, W.I. Indrawati, Lilis Susanto, J. 2015. Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba Medika
Herman, T.H. 2015-2017. NANDA Internasional Inc. Diagnosis
Keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017. Jakarta : ECG
Poer, M. 2012. Makalah Dokumentasi Keperawatan “Dokumentasi
Evaluasi”,(Online). https://id.scribd.com/doc/106424735/makalah-
dokumentasi-evaluasi-keperawatan. Diunduh pada tanggal 2
Februari 2021
Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha
Medika
Potter, Praticia. A. 1996. Pengkajian Kesehatan Ed. 3. Jakarta : ECG
http://repository.unimus.ac.id/1689/4/13%20BAB%20II.pdf di akses pada
tanggal 4 februari 2021 pukul 13: 17
DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub pokok ahasan : Perawatan dan pecegahan
Hipertensi Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/tanggal : Kamis/ 4-2-2021
Waktu : 09.00- Selesai
Tempat : Di rumah pasien (Ny. M)
Penyuluh : Annissa Putri Pratiwi

A. Tujuan Instruksional
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di
Puskesmas Mojolangu diharapkan mampu melakukan tindakan
perawatan dan pencegahan hipertensi.
B. Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi pada pasien
puskesmas mojolangu diharapkan pasien dan keluarga mampu
1. Menyebutkan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan faktor resiko Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan kategori Hipertensi
5. Menyebutkan pertolongan pertama pada penderita Hipertensi
6. Menyebutkan pencegahan Hipertensi
7. Menyebutkan obat tradisional untuk mengatasi Hipertensi

C. Materi (Urain terlampir)


1. Pengertian Hipertensi
2. Faktor resiko Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Kategori Hipertensi
5. Pertolongan pertama pada penderita Hipertensi
6. Pencegahan Hipertensi
7. Obat tradisional untuk mengatasi Hipertensi
8. Strategi Pelaksanaan
No. Uraian Kegiatan Metode Media Waktu
1. Pendahuluan : Ceramah Lisan 5 Menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan
diri c. Menjelaskan
tujuan
d. Kontrak waktu

2 Pelaksanaan • Ceramah • leaflet 20 menit


a. Menjelaskan pengertian Hipertensi • Diskusi
b. Menjelaskan faktor resiko Hipertensi • Tanya
c. Menjelaskan tanda dan jawa
gejala b
Hipertensi
d. Menjelaskan kategori Hipertensi
e. Menjelaskan pertolongan pertama
pada penderita Hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan Hipertensi
g. Menjelaskan obat tradisional
untuk mengatasi Hipertensi

3. Penutup Ceramah Lisan 5 menit


a. Memberikan kesempatan pada
lansia untu bertanya
b. Menyampaikan kesimpulan
materi c. Memberi evaluasi secara
lisan
d. Memberi salam

9. Evaluasi (Terlampir)
1. Bentuk : Langsung
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah pertanyaan : 2
4. Waktu pertanyaan
: 5 menit
EVALUAS
I

Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian Hipertensi
2. Jelaskan tanda dan gejala Hipertensi

Jawaban
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap > 140/90 mmHg.
2. Tanda dan gejala
Hipertensi
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Pandangan menjadi kabur
f. Mata berkunang –kunang
g. Mudah marah
h. Telingaberdengung
i. Sulit tidur

Sumber

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.


Jakarta: PT Intisari Mediatam.

Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian


Epidemiologi.
Bagian Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin.
com/2007/12/08 hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-
epidemiologi/, (online) diakses tanggal 12 Oktober 2012

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health


Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika
Cipta : Jakarta.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG HIPERTENSI

A. PENGERTIAN

Hipertensi atau Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan


tekanan darah secara menetap > 140/90 mmHg.

B. FAKTOR RESIKO
1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat
a. Diit yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak
jenuh, tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula).
b. Kurang aktivitas
fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2
%berhubungan dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu
(Pil KB).

C. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI


Seringkali hipertensi terjadi tampa gejala, sehingga penderita tidak
merasa sakit. Pada umumnya sebagai berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak nafas
5. Pandangan menjadi kabur
6. Mata berkunang –kunang
7. Mudah marah
8. Telinga berdengung
9. Sulit tidur
10. Rasa berat ditengkuk
D. KLASIFIKASI HIPERTENSI

Sistolik (mmHg) Diastolik


(mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Pre Hipertensi 120 - 139 Atau 80 - 89

Hipertensi tingkat I 140 - 159 Atau 90 - 99

Hipertensi tingkat 2 = 160 Atau = 100

Hipertensi = 140 Dan < 90


sitolik
terisolasi

E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA HIPERTENSI


Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan penderita hipertensi
agar :
1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang mengemudi
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan
terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas/ Rumah Sakit . Pengobatan sesegera
mungkin dapat menyelamatkan nyawa atau meningkatkan
untuk pulih sepenuhnya

F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk
Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh
perhari b. Hipertensi sedang : ¼ sendok
teh perhari c. Hipertensi berat :
Tampa garam
4. Melakukan kesehatan secara rutin

G. OBAT TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore hari
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya
tinggal satu gelas diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai
airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore
HYPERTENSI PENYEBAB  Keracunan

TANDA & GEJALA


1. Tidak diketahui penyebabnya /
 Pusing
keturunan (hypertensi primer)
 Rasa berat ditengkuk
Faktor resiko antar lain :  Sukar tidur
 Ras / suku bangsa  Rasa mudah lelah
 Umur  Cepat marah
APA ITU HIPERTENSI ?  Kegemukan  Telinga berdenging
 Asupan garam yang tinggi  Mata berkunang-kunang
HYPERTENSI
 Riwayat hypertensi dalam  Sesak napas
(TEKANAN DARAH TINGGI) keluarga  Gangguan penglihatan
 Stres  Mimisan
Hypertensi adalah :  Merokok  Tanpa gejala
 Tekanan darah sistolik ≥ 140
 Banyak minum alkohol
mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg
2. Disebabkan oleh penyakit lain
 Suatu peningkatan tekanan darah
(hypertensi sekunder)
sistolik dan / atau diastolik yang
Antara lain penyakit :
tidak normal
 Ginjal
 Saraf
 Tumur
PENGELOLAAN & PENCEGAHAN KOMPLIKASI HYPERTENSI
Perubahan Gaya hidup antara lain :
 Penurunan berat badan (bila
kegemukan) Gangguan Jantung
 Pengurangan asupan garam (diet
Gangguan Otak
rendah garam)
 Menghindari faktor resiko :
Gangguan Penglihatan
merokok, minum alkohol, Gangguan Ginjal
makanan berlemak, stres Stroke
 Aktifitas fisik / jalan sehat

OLEH :
ANNISSA PUTRI PRATIWI
P17212205084

Pengobatan :
POLTEKKES KEMENKES
Berobat / kontrol secara teratur ke
MALANG
fasilitas kesehatan (puskesmas, Rumah
JURUSAN KEPERAWATAN
Sakit, Dokter Praktek)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020

Anda mungkin juga menyukai