Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KECEMASAN
DI POLI KLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH JAMBI

DISUSUN OLEH :KELOMPOK IA

YULDA YURISTIKA G1B218003


STASIA ARINOPITA G1B218005
ABZALURAHMAN G1B218006
ULBAQ SHEPTIA G1B218012

Dosen Pembimbing
Ns. Yuliana S.Kep. M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2019

1
PRE PLANNING
KECEMASAN
DI POLI KLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH JAMBI

Topik/Judul kegiatan : Kecemasan


Hari/Tanggal : Jum’at 25 Januari 2019
Jam : 07.30-08.00WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Di Poli Klinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah
Jambi
Sasaran : Klien dan Keluarga
Target : ± 10 orang

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang
signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah
kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban
negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang.
Data Riskesdas 2013 memunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun
ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar
400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.
Di poli Rumah Sakit Jiwa Jambi Sendiri Terdapat 96 kunjungan pasien poli
jiwa dengan 31 orang pasien mengatakan cemas dan selebihnya halusinasi, harga
diri rendah dan lainnya. Pasien yang mengalami cemas kebanyakan disebabkan
oleh masalah ekonomi dan masalah keluarganya sendiri.
Cemas bisa dialami siapa saja dari latar belakang sosial, budaya maupun
ekonomi. Selain itu cemas dapat menyerang lanjut usia, wanita, pria remaja dan

2
dewasa bahkan anak-anak sekalipun. Cemas adalah perasaan yang dialami ketika
terlalu mengkhawatirkan kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang terjadi di
masa depan yang tidak bisa dikendalikan jika itu terjadi, dan akan dinilai sebagai
‘mengerikan’, atau dapat mengungkapkan bahwa kita adalah orang yang benar-
benar tidak mampu menata pikiran diri sendiri.
Pada dasarnya seluruh manusia itu dalam keadaan seimbang, namun dalam
hidup pasti ada masalah yang harus dihadapi, ada yang diterima dengan baik
adapula yang harus diproses, bahkan ditolak. Namun, masalah tak dapat ditolak
tetapi pikiran ingin menolak itulah yang menyebabkan cemas, stres sampai
depresi. Fenomena belakangan ini di kota-kota besar, bahkan di Negara maju
terutama Indonesia menunjukkan peningkatan tajam terhadap perilaku cemas
yang berlebihan atau ansietas, hal ini kelihatannya disebabkan oleh kondisi
ekonomi negara kita yang masih belum stabil, sehingga semakin banyak orang
yang mengalami kecemasan, stres, sampai depresi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit,
diharapkan klien dan keluarga mampu mengetahui dan
mempraktekkan cara mengatasi kecemasan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan
Klien dan Keluarga dapat mengerti dan menyebutkan kembali yang dipaparkan
seperti:
1. Menjelaskan pengertian kecemasan
2. Menguraikantingkatankecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikanfaktor-faktor yang dapatmempengaruhi kecemasan
5. Menjelaskan cara perawatan pasien dengan kecemasan di rumah
6. Mempraktikan cara mengatasi kecemasan
C. METODE
Presentasi, diskusi dan tanya jawab

3
D. MEDIA DAN ALAT
a. Leaflet
b. Proyektor
c. Laptop

E. PENGORGANISASIAN
a. Moderator ; Abzalurrahman, S.kep
Tugas :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan tim dan perannya
3) Menjelaskan tujuan pertemuan
4) Mengontrak waktu
5) Memimpin dan menggerakkan pelaksanaan penyuluhan
6) Menenangkan audiens
7) Membuka sesi tanya jawab
8) Mengevaluasi hasil kegiatan acara
9) Menutup acara
b. Penyaji : Stasia Arinopita, S.Kep
Tugas :
1) Mengkaji pengetahuan audiens
2) Menyajikan dan menjelaskan materi kepada audiens.
3) Mengevaluasi pengetahuan audiens mengenai materi penyuluhan
4) Menjawab pertanyaan
c. Observer : Yulda Yuristika, S. Kep
Tugas :
1) Bertanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan
mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi,
danpelaporan.
2) Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir.
3) Membuat laporan hasil penyuluhan.
4) Menjawab pertanyaan
d. Fasilitator :Ulbaq Septia, S.Kep

4
Tugas :
1) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya diskusi.
2) Mempertahankan audiens tetap berada di tempat
3) Menenangkan audiens
4) Menjawab pertanyaan

e. Setting tempat

Keterangan:
: Pembimbing : Pasilitator
: Penyaji : Observer

: Moderator : Alat bantu penyuluhan


: Peserta

5
F. RENCANA KEGIATAN

No Tahap
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1. Pembukaan 1. Memberi salam 5
2. Perkenalan tugas 1. Menjawab salam Menit
mahasiswa dan dosen 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
4. Menyebutkan materi / 4. Memperhatikan dan
pokok bahasan yang akan mendengarkan
disampaikan
5. Menjelaskan kontrak
waktu
6. Mengkaji pengetahuan
responden tentang
2 Penjelasan a. Menjelakan tentang : 1. Memperhatikan 20
1. Pengertian kecemasan dan mendengarkan Menit
2. Tingkatan kecemasan. 2. Mengungkapkan
3. Tanda dan gejala cemas. pendapat
4. Faktor-faktor yang mem- (bertanya)
pengaruhi cemas 3. Memperhatikan
5. Cara perawatan pasien di
rumah
b. Mempraktekkan :
1. Cara perawatan pasien
cemas dirumah
3. Penutup a. Mengevaluasi kembali : 1. Menjawab pertanyaan 5
1. Pengertian kecemasan 2. Peserta menjawab Menit
2. Tingkatan kecemasan. salam
3. Tanda dan gejala cemas.
4. Faktor-faktor yang mem-

6
pengaruhi cemas
5. Cara perawatan pasien di
rumah
b. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
terimakasih dan salam

G. EVALUASI HASIL
1. Evaluasi struktur
a. 80 % peserta mengikuti kegiatan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Semua peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat selama jalannya diskusi.
d. Tidakadapeserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. 1 dari 10 peserta dapat menyebutkan:
1. pengertian kecemasan
2. tingkatan kecemasan.
3. tanda dan gejala cemas.
4. Faktor-faktort yang mempengaruhi Kecemasan
5. cara melakukan perawatan pasien di rumah.
b. 1 dari 10 peserta mampu mempraktikkan cara mengatasi kecemasan

7
MATERI PENYULUHAN KECEMASAN

A. Pengertian Kecemasan
Cemas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung oleh situasi.
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar dialam dan terkait
dengan perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan isolasi,
keterasinganan ketidakamanan juga hadir.
Cemas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap utuh
(tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat
terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.

B. Rentang Respon Kecemasan


Cemas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek
membahayakan, yang bergantung pada tingkatan kecemasan, lama kecemasan
yang dialami, dan seberapa baik indiviu melakukan koping terhadap kecemasan
.Menurut Peplauu ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu
ringan, sedang, berat dan panik.

Gambar : Rentang kecemasan

8
C. Tingkat Kecemasan
1. Cemas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu
individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah,
berpikir, bertindak, merasakan, dan melindungi diri sendiri. Respons dari
ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik: ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks
atau sedikit gelisah, penuh perhatian dan rajin
b. Respons kognitif : lapang persepsi luas, terlihat tenang, percaya diri,
perasaan gagal sedikit, waspada dan memperhatikan banyakhal,
mempertimbangkan informasi, tingkat pembelajaran optimal
c. Respons emosional : perilaku otomatis, sedikit tidak sadar, aktivitas
menyendiri, terstimulasi dan senang
2. Cemas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang
benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi. Respons dari
ansietas sedang adalah sebagai berikut :
a. Respon fisik : ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat,
pupil dilatasi, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, memukul
tangan, suara berubah ; bergetar, nada suara tinggi, kewaspadaan dan
ketegangan menigkat, dan sering berkemih, sakit kepala, pola tidur
berubah, nyeri punggung
b. Respon kognitif: lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara
selektif, fokus terhadap stimulus meningkat, rentang perhatian
menurun, penyelesaian masalah menurun, pembelajaran terjadi dengan
memfokuskan
c. Respon emosional : tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri
goyah, tidak sabar dan gembira
3. Cemas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress. Respons dari ansietas berat adalah
sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak mata
buruk, pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat, nada suaratinggi,

9
tindakan tanpa tujuan dan serampangan, rahang menegang,
mengertakan gigi, mondar-mandir, berteriak, dan meremas tangan,
gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir terpecah-
pecah, sulit berpikir, penyelesaian masalah buruk, tidak mampu
mempertimbangkan informasi, hanya memerhatikan ancaman,
preokupasi dengan pikiran sendiri, egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung, merasa tidak
adekuat. Menarik diri, penyangkalan dan ingin bebas
4. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena
hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan
perintah.
Respons dari panic adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : flight, fight, atau freeze, ketegangan otot sangat berat,
agitasi motorik kasar, pupil dilatasi, tanda-tanda vital meningkat
kemudian menurun, tidak dapat tidur, hormon stress dan
neurotransmitter berkurang, wajah menyeringai, mulut ternganga.
b. Respons kognitif : persepsi sangat sempit. Pikiran tidak logis,
terganggu, kepribadian kacau, tidak dapat menyelesaikan masalah,
fokus pada pikiran sendiri, tidak rasional, sulit memahami stimulus
eksternal, halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi
c. Respons emosional : merasa terbebani, merasa tidak mampu, tidak
berdaya, lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah, sangat takut,
mengharapkan hasil yang buruk, kaget, takut, lelah
D. Tanda dan gejala kecemasan
1. Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada,
letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2. Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf
simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas,
diare, parestesia dll.
3. Khawatir : rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal
yang belum terjadi seperti mau mendapat musibah.

10
4. Kewaspadaan berlebihan.: kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala
tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.
E. Faktor-faktort yang mempengaruhi Kecemasan
Blacburn & Davidson (dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra, 2012:
51) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulakan kecemasan, seperti
pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai situasi yang sedang dirasakannya,
apakah situasi tersebut mengancam atau tidak memberikan ancaman, serta adanya
pengetahuan mengenai kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya (seperti
keadaan emosi serta focus kepermasalahannya). Kemudian Adler dan Rodman
(dalam M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014: 145-146) menyatakan
terdapat dua faktor yang dapat menimbulkan kecemasan, yaitu.
1 Pengalaman negatif pada masa lalu
Sebab utama dari timbulnya rasa cemas kembali pada masa kanak-
kanak, yaitu timbulnya rasa tidakmenyenangkan mengenai peristiwa yang
dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila individu menghadapi
situasi yang sama dan juga menimbulkan ketidaknyamanan, seperti
pengalaman pernahgagal dalam mengikuti tes.
2 Pikiran yang tidak rasional
Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam empat bentuk, yaitu :
a Kegagalan ketastropik, yaitu adanya asumsi dari individu bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadipada dirinya. Individu mengalami
kecemasan serta perasaan ketidakmampuan danketidaksanggupan
dalam mengatasi permaslaahannya.
b Kesempurnaan, individu mengharapkan kepada dirinya untuk
berperilaku sempurna dan tidakmemiliki cacat. Individu
menjadikan ukuran kesempurnaan sebagai sebuah target dan
sumber yangdapat memberikan inspirasi.
c Persetujuan
d Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan,
ini terjadi pada orang yangmemiliki sedikit pengalaman.

11
F. Cara mengatasi kecemasan
A. Teknik relaksasasi pernafasan
Persiapan melakukan tehnik relaksasi nafas dalam:
1. Pastikan pasien dalam keadaan tenang dan santai (rileks).
2. Pilih waktu dan tempat yang sesuai. (duduk di kursi).
3. pasien boleh melakukan teknik relaksasi ini sambil membaca doa, berzikir
atau sholawat.
Langkah – langkah tehnik relaksasi nafas dalam:
1. Jalin Hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rilek
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga ansietas terasa berkurang
10. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
11. Beri tahu pasien untuk melakukan relaksasi bila dalam keadaan cemas

5. Hipnotis 5 Jari
Langkah – Langkah Hipnotis 5 Jari:
1. Atur posisi klien senyaman mungkin
2. Pejamkan mata
3. Tarik nafas lewat hidung, keluarkan perlahan lewat mulut
4. Lakukan selama 3 kali
5. Tautkan ibu jari ke jari telunjuk, bayangkan tubuh anda anda begitu sehat
6. Tautkan ibu jari ke jari tengah, bayangkan ketika anda mendapatkan hadiah
atau barang yang sangat anda sukai

12
7. Tautkan ibu jari ke jari manis, bayangkan ketika anda berada di tempat
yang paling nyaman, tempat yang membuat anda merasa sangat bahagia
8. Tautkan ibu jari ke jari kelingkng, bayangkan ketika anda mendapat suatu
penghargaan
9. Tarik nafas, keluarkan perlahan, lakukan selama 3 kali
10. Buka mata kembali.
6. Prosedur Relaksasi Otot
Langkah – Langkah Relaksasi otot
1. Jelaskan kembali tujuan terapi dan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien berbaring atau duduk bersandar (ada sandaran untuk kaki dan bahu)
3. Lakukan latihan nafas dalam dengan manarik nafas melalui hidung dan
dihembuskan melalui mulut
4. Bersama pasien mengidentifikasi (pasien dianjurkan dan dibimbing untuk
mengidentifikasi) daerah-daerah otot yang sering tegang misalnya dahi,
tengkuk, leher, bahu, pinggang, lengan, betis
5. Bimbing pasien untuk mengencangkan otot tersebut selama 5 sampai 7
detik, kemudian bimbing pasien untuk merelaksasikan otot 20 sampai 30
detik.
1) Kencangkan dahi (kerutkan dahi keatas) selama 5-7 detik,kemudian
relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya.
2) Kencangkan bahu, tarik keatas selama 5-7detik, kemudian relakskan 20-
30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah
mengalir secara lancar.
3) Kepalkan telapak tangan dan kencangkan otot bisep selama 5-7 detik,
kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya
dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.
4) Kencangkan betis, ibu jari tarik kebelakang bisep selama 5-7 detik,
kemudian relaksasikan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya
dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.
6. Selama kontraksi pasien dianjurkan merasakan kencangnya otot dan
selama relaksasi anjurkan pasien konsentrasi merasakan rileksnya otot.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hawari, D., 2014, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta : Balai
Penerbit FKUI

Mansjoer, A., 2016, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta :


Penerbit Aesculapius.

Nurjannah, I., 2014, Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa


Manajemen, Proses Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien,
Yogyakarta : Penerbit MocoMedia

Stuart, G.W., dan Sundden, S.J., 2015, Buku Saku Keperawatan Jiwa,
Edisi 3, Jakarta : EGC.

Suliswati, dkk., 2015, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta


: EGC.

Videbeck, S.J., 2013, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC

14
LAPORAN HASIL
PENYULUHAN KECEMASAN
DI POLIKLINIK JIWA RSJD JAMBI

1. Evaluasi struktur
a. Rencana peserta penyuluhan 10 orang atau 80% kehadiran.
Evaluasi peserta yang mengikuti penyuluhan berjumlah 12 orang
melebihi dari target yang direncanakan.
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Poliklnik RSJD Jambi. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai yang
direncanakan, akan tetapi sound system tidak di cek sebelum
penyuluhan dimulai, sehingga suara penyaji terdengar kurang jelas
seperti bergeming.
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
Mahasiswa sudah melakukan peran dan tugas sesuai dengan yang
telah ditentukan.
- Penyaji : sudah menjelaskan materi kepada audiens dengan baik
dan jelas, mengevaluasi pengetahuan audiens dan menjawab
pertanyaan. Akan tetapi dalam penyampaian materi terlalu
cepat.
- Moderator sudah menjalankan tugas sesuai dengan telah
direncanakan.
- Observer : sudah melakukan tugas sesuai dengan yang telah
direncanakan, akan tetapi observer tidak duduk di antara audiens
sehingga tidak bisa menilai audiens secara nonverbal.
- Fasilitator : sudah melaksanakan tugas sesuai yang telah
direncanakan dan berperan aktif selama jalannya diskusi.
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan yang
mana, dimulai tepat waktu pada jam 07.45 dan berakhir pada jam
08.15. berlangsung lebih kurang 30 menit.
b. Semua peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir

15
c. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat selama jalannya diskusi.
d. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. 1 dari 12 peserta dapat menyebutkan:
1. pengertian kecemasan
2. tingkatan kecemasan.
3. tanda dan gejala cemas.
4. Faktor-faktort yang mempengaruhi Kecemasan
5. cara melakukan perawatan pasien di rumah.
Semua pertanyaan dapat dijawab oleh peserta akan tetapi peserta
yang menjawab hanya 3 orang.
b. 1 dari 12 peserta mampu mempraktikkan cara mengatasi
kecemasan dengan teknik relaksasi nafas dalam.
4. Dokumentas

16
17

Anda mungkin juga menyukai