Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIIT HIPERTENSI PADA LANSIA

Oleh
Ayudya Fadilla 1601300068

KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN BLITAR
PRODI D-III KEPERAWATAN
2018
Satuan Acara Penyuluhan Diit Hipertensi pada Lansia

Tempat : Jalan Kweni RT/RW 004/004, Karangsari (Rumah Tn.B)


Sasaran : Lansia dan Keluarga
Hari / Tanggal : Senin, 28 Januari 2019
Alokasi waktu : 20 menit

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan lansia mampu memahami
dan menerapkan materi yang dijelaskan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan lansia mampu:
1. Memahami pengertian diit hipertensi
2. Memahami tujuan dari diit hipertensi
3. Mengetahui macam-macam diit hipertensi
4. Mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi
5. Mengetahui jenis makanan yang tidak boleh untuk hipertensi

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian diit hipertensi
2. Tujuan diit hipertensi
3. Macam-macam diit hipertensi
4. Jenis makanan untuk penderita hipertensi
5. Jenis makanan yang tidak boleh untuk hipertensi

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 5 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan
maksud dan tujuan 4. Menyetujui
4. Kontrak waktu, 5. Menyatakan siap
tempat dan topik.
5. Kesiapan
2 Pelaksanaan 1. Menyamakan 1. Menjawab sesuai 10 menit
persepsi. dengan
2. Penyampaian materi pengetahuan
tentang: 2. Memperhatikan dan
a. Pengertian diit mendengarkan
hipertensi 3. Bertanya tentang
b. Tujuan diit
hal-hal yang belum
hipertensi
c. Macam-macam diit dimengerti
hipertensi
d. Jenis makanan
.
untuk penderita
hipertensi
e. Jenis makanan
yang tidak boleh
untuk hipertensi
3. Memberi kesempatan
pada lansia dan
keluarga untuk
bertanya
3 Penutup 1. Evaluasi 1. Mendengarkan 5 menit
2. Kesimpulan kesimpulan
3. Rencana tindak lanjut 2. Memperhatikan
4. Salam penutup tindak lanjut
3. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
c. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
sasaran.
3. Evaluasi Hasil
Tercapai atau tidaknya TIU dan TIK penyuluhan
a. Sasaran penyuluhan mampu menjelaskan kembali pengertian diit
hipertensi mencapai 75%.
b. Sasaran penyuluhan mampu menjelaskan kembali tujuan diit hipertensi
mencapai 75%.
c. Sasaran penyuluhan mampu menjelaskan kembali macam-macam diit
hipertensi mencapai 75%.
d. Sasaran penyuluhan mampu menjelaskan kembali jenis makanan untuk
penderita hipertensi mencapai 75%.
e. Sasaran penyuluhan mampu menjelaskan kembali jenis makanan yang
tidak boleh untuk hipertensi mencapai 75%.
DIIT HIPERTENSI

A. Pengertian Diit Hipertensi


Diit hipertensi adalah cara untuk mencegah tekanan darah tinggi tanpa efek
samping karena menggunakan bahan makanan yang lebih alami dari pada
menggunakan obat penurun darah tinggi yang menyebabkan ketergantungan.

B. Tujuan Diit Hipertensi


Tujuan utama diit hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat yang
dapat mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi resiko penyakit jantung
dan stroke. Secara garis besar, diit hipertensi bertujuan untuk menanggulangi
atau mempertahankan tekanan darah yang normal.

C. Macam-macam diet hipertensi


1. Diet rendah garam
Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah
penyakit jantung atau jantung melemah. Diit rendah garam ini bukan hanya
mengurangi asupan rendah garam akan tetapi juga membatasi makanan yang
mengandung sodium. Sumber sodium yang dimaksud adalah soda kue, baking
powder, MSG,saus, kecap, selai, jelly dan makanan yang dibuat dari mertega.
2. Diit rendah kolesterol dan lemak terbatas
Tubuh memperoleh kolesterol dari makanan sehari-hari, kolesterol ini
bisa berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. Jika konsumsi terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol akan dapat
menyebabkan kolesterol menjadi tinggi.
3. Diit tinggi serat
Terdapat 2 serat dalam makanan yaitu serat kasar pada sayuran atau buah
serta serat makanan pada makanan yang berkarbohidrat
(singkong,kentang,kacang hijau). Serat tersebut berfungsi untuk mencegah
tekanan darah tinggi karena serat kasar mampu menghancurkan kolesterol
dalam tubuh yang akan di buang bersama kotoran.
4. Diet rendah kalori
Dianjurkan bagi orang yang mempunyai kelebihan berat badan atau gemuk.
a. Asupan lemak dapat dikurangi seperti makanan yang mengandung lemak
(gorengan, sayuran yang bersantan) untuk menurunkan berat badan
b. Menu makanan harus seimbang dengan kebutuhan gizi tidak boleh
kurang dan tidak boleh berlebihan

D. Jenis Makanan Untuk Penderita Hipertensi


1. Karbohidrat : tanpa beras, kentang, singkong, terigu,
makanan yang diolah
tanpa garam.
2. Protein hewani : daging segar, ikan, telur, dan susu.
3. Protein nabati : semua kacang-kacangan yang diolah
tanpa garam.
4. Sayuran : sayuran yang dianjurkan antara lain tomat,
wortel, bungan kol, brokoli, dan sayuran berdaun hijau seperti
bayam, kangkung, dll. Sayuran tersebut kaya akan mineral,
vitamin, dan senyawa lain yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah dan menurangi resiki hipertensi.
5. Buah-buahan : semua buah segar dan diawetkan tanpa garam
dan soda.
6. Minyak : margarine dan mentega tanpa garam.
7. Bumbu : semua bumbu dan kering.

E. Jenis Makanan yang Tidak Boleh Untuk Hipertensi


1. Karbohidrat : roti, biskuit, dan makanan yang diolah dengan garam.
2. Protein hewani: ikan asin, keju, cornet.
3. Protein nabati : semua kacang-kacangan yang diolah dengan garam.
4. Sayuran : semua sayuran segar dan diawetkan dengan garam dan soda.
5. Buah-buahan : semua buah segar dan diawetkan dengan garam dan soda.
6. Minyak : margarine dan mentega biasa.
7. Bumbu : semua bumbu dengan garam.
8. Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I. Jakarta:EGC


Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Prince A. Silvia. 1995. Pathofisiologi. Edisi 4. jakarta:EGC
Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan
Zulkifli Amin, Asril bahar. 2006. Tuberculosis Paru, Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta:
UI

Anda mungkin juga menyukai