Anda di halaman 1dari 7

A.

Arti Penting Gizi pada Balita


Masa balita (bawah 5 tahun) merupakan periode/usia penting dalam tumbuh kembang fisik
anak, akan tetapi pada masa ini anak balita merupakan kelompok yang rawan gizi. Hal ini
disebabkan pada masa ini anak cenderung susah untuk makan dan hanya suka pada jajanan yang
kandungan zat gizinya tidak baik (Hardinsyah, 1992).
Pada masa balita juga terjadi pertumbuhan dan perkembangan sehingga anak mudah sakit
dan terjadi kekurangan gizi. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yanga kan mempengaruhi
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan modal serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap penyimpangan sekecil apapun apabila
tidak ditangani dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari
(Soetjiningsih, 1995).
Penilaian status gizi golongan rawan dapat memberikan informasi penting tentang keadaan
gizi suatu masyarakat pada saat sekarang maupun masa lampau. Gizi kurang pada anak dapat
membuat anak menjadi kurus dan pertumbuhan terhambat. Hal ini terjadi karena kurang protein
(zat pembangun) dan kurang tenaga yang diperoleh dari makanan anak. Tenaga anak diperlukan
dalam membangun badannya yang tumbuh secara pesat (Roedjito D. 1989).
Menurut Roedjito D (1989), alasan mengapa mengatasi dan mencegah gizi kurang pada
anak merupakan masalah besar yang perlu diperhatikan adalah gizi kurang pada anak
mempengaruhi pertumbuhan otak anak yang dapat menjadi hambatan dalam proses belajar. Anak
yang terkena kwasiokor kelihatan gemuk tapi kurang sehat, mukanya gemuk seperti bulan, kaki
bengkak karena odema, perut buncit tapi bahu dan lengan atas kurus. Kulit mudah terkelupas,
rambut pucat anak terlihat muram, sedangkan marasmus yang berarti kelaparan adalah dimana anak
tidak mendapatkan makanan yang cukup dari jenis pangan manapun, baik protein maupun zat
pemberi tenaga. Anak yang sangat kurus itu sering hanya separuhnya saja dari berat sehat sesuai
umur. Anak memiliki wajah seperti orang tua, kepala tampak besar karena badan kurus dan kecil,
tangan dan kakinya kurus dan tulang rusuk anak telrihat nyata

B. Kebutuhan Zat Gizi (Nutrisi) pada Balita


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar
15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan
menurun, apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat
dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB
(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-
padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran. Porsi terbesar
dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari karbohidrat (sumber
energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh
masyarakat. Karbohidrat disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam
jaringan hati dan otot. Bila energi tidak terdapat dari karbohidrat, maka diambil
dari protein dan lemak.
Karbohidrat didapat dalam bentuk :
a. Monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida (laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida (tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
2. Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Lemak
berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E dan K. Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari
berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut
terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-
asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang
ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang
terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan ,
konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang
dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan
atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi
kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas
fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi
lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang
dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak
disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi
strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang
ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ.
Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh
lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut
terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah
asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh
dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat. ASI
mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan
anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang
menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI
mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak
omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
a. Sedapat mungkin bayi diberikan ASI,
b. Komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan
dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan
c. Selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan
energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi
yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.
3. Protein
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk
menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat
asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin,
isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya
asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan
kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan
kwashiorkor (kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori).
Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas,
keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia Berat badan normal (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)
0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-6 tahun 18 110 39
4. Cairan
a. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting,mengingat kebutuhan
air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi
sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk pengganti ASI.

b. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro,
yaitu :
1) Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur
tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja
jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10%
dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan
pertumbuhan.
2) Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta
keseimbangan asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging,
susus dan telur.
3) Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam
insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
4) Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan
hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati,
daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
5) Flour merupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gizi
dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi.
Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
6) Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium
dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
7) Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan
anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis,
gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning
telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
8) Magnesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat
dan sangat penting dalam proses metabolisme. Kekurangan mangnesium
menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh
dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
9) Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-
kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
10) Fosfor merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan
gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat
diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.
11) Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus
saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat
diperoleh dari semua makanan.
12) Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan
keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat
mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat
diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
13) Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses
metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
14) Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase
yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-
padian,kacang-kacangan,dan keju.
5. Vitamin
Ca Fe Vit.A sebagai Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Vit D
Gol Umur
(g) (g) Karotin (mcg) (mg) (mg) (mg) (mg) U,I
Bayi
0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)
6-12 bln
Anak
0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30
1-3 thn
0,5 10 1800 0,6 0,9 9 40
4-6 thn
0,5 10 2400 0,8 1,0 13 50

Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan,


akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari
kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun

Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)


Umur
FAO (1971) Nelson (1969)
Anak
1 112 110
1-3 101 100
4-6 91 90

Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :


1) Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada
usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari.
Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10C.
2) Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas
keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan
mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan
kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa.
3) Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari
10%.
4) Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat
mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat
berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
5) Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk
keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pada hari-hari permulaan kira-kira 20-40
kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-
25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan
menigkat lagi. Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan
karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan
karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet
(balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari
karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut diukur nilai gizinya
dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan
bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
1) Masa bayi : 8,0
2) Anak 1-3 tahu : 7,8
3) Anak 4-9 tahun : 5,9
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan
kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

C. Contoh Perhitungan Kebutuhan Nutrisi


Untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan balita, maka
perlu asupan gizi yang cukup.

Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI


1) Untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan :
- 1,5 mangkok nasi (@ 200g)
- 0,5 ikan (50g)
- 2 tempe (@ 25 g)
- Semangkok sayur (1000g)
- seiris buah pepaya (100 g) dan
- segelas susu (200 ml)
2) Bagi anak usia 4-6 tahun membutuhkan:
- 2 mangkok nasi (@200g)
- 1 ikan (50 kg)
- 3 tempe (@25g)
- 1, 5 mangkok sayur (100 g)
- 2 iris buah pepaya(@100g)
- segelas susu (200 ml)
Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya kebutuhan kalori untuk balita
antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk balita antara 16-20
g/anak /hari.

Anda mungkin juga menyukai