Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN HIPERGLIKEMIA
PADA Tn.A Di RSUD BANTUL BANGSAL CEMPAKA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan III
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Pembimbing : Harmilah, S.Pd,S.Kep,Ns.M.Kep,Sp.MB

Disusun oleh :

Sumirat Nurcahyani (P07120216047)


Noviani Dwi Wahyuningsih (P07120216048)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
PRODI DIV KEPERAWATAN
2018/2019

1 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN

Hari/Tanggal : Senin, 1 Oktober 2018


Jam : 11.00 WIB
Tempat : Cempaka
Oleh : Sumirat dan Novi
Sumber data : Klien, keluarga klien, status klien dan tim kesehatan
Metode : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumen

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Tn. A
2) Tanggal Lahir : 2 Juli 1983
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SLTA
6) Pekerjaan : Karyawan Swasta
7) Status Perkawinan : Menikah
8) Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
9) Alamat : Segoroyoso, Pleret , Bantul
10) Diagnosa Medis : Hiperglikemi sups. DHF
11) No. RM : 63.38.xx
12) Tanggal Masuk RS : 30 September 2018
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny.I
2) Umur : 33 tahun
3) Pendidikan : SLTA
4) Pekerjaan : IRT
5) Alamat : Segoroyoso, Pleret , Bantul
6) Hubungan dengan pasien : Istri
7) Status perkawinan : Menikah

2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh lemas, suhu tubuh tinggi, dan merasa mual
muntah. Pasien mengatakan muntah sebnayak 10 kali dalam sehari.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk RS :
Pasien mengeluh lemas dan mual muntah, suhu badan panas
b) Riwayat Kesehatan Pasien
Klien menyatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit jantung, asma, Diabetes
Melitus (DM).Klien menyatakan belum pernah menjalani operasi apapun sebelumnya.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien menyatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit jantung, asma, Diabetes
Melitus (DM).Klien menyatakan belum pernah menjalani operasi apapun sebelumnya.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


1) Genogram

Keterangan:
= perempuan meninggal
= perempuan
= laki-laki
= laki-laki meninggal

3 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


= klien
= tinggal dalam satu Rumah

2) Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien menyatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti penyakit jantung,
asma, Diabetes Melitus (DM).
3. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum Sakit
Keluarga klien menyatakan klien makan sehari 3 kali sehari dengan porsi 1 piring setiap
makan. Klien tidak memiliki alergi dan makanan pantangan. Klien minum ± 9 gelas (air
putih, teh, dan susu).
b) Selama Sakit
Klien tmenghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan RS Minum 1 gelas air teh manis
dan 3 gelas air putih..

2) Pola Eliminasi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB, pasien BAK 4-6 kali
dalam sehari warna urin kuning , tidak pekat, bau khas urin. BAB 1 kali dalam sehari
konsistensi padat, warna coklat , bau khas feses.
b) Selama Sakit
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB, pasien BAK 4-6 kali
dalam sehari warna urin kuning , tidak pekat, bau khas urin. BAB 1 kali dalam sehari
konsistensi padat, warna coklat , bau khas feses.
3) Pola Aktivitas
a) Sebelum Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
Sebelum sakit aktivitas sehari-hari Tn. A seperti mandi, mobilisasi, eliminasi,
makan, dilakukan secara mandiri.
(2) Keadaan pernafasan
Tn. A tidak mengalami sesak nafas

4 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


(3) Keadaan Kardiovaskuler
Tn. A mengatakan tidak mengalami gangguan pada jantungnya, tidak menrasa nyeri
dada dan tidak mudah lelah
b) Selama Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
Selama sakit dalam melakukan aktivitas seperti makan, ganti baju, Tn. A dibantu
oleh keluarganya.
(2) Keadaan pernafasan
Saat dilakukan pengkajian pernafasan Tn.A 28 x/menit sehingga harus
menggunakan kanul nasal dengan kecepatan 3 liter/menit.
(3) Keadaan kardiovaskuler
EKG Tn. A normal, tidak mengalami gangguan pada kardiovaskuler. Suara jantung
sonor.
(4) Skala ketergantungan
Penilaian Status Fungsional (Barthel Index)
Pasien Tn. A di Ruang Cempaka RSUD Panembahan Senopari Bantul Tanggal 30 September 2018
NilaiSkor
Hari I Hari II Hari III
No Fungsi Skor Uraian
1. Mengendalikan 0 Takterkendali / tak teratur (perlu 2 2
rangsang defekasi pencahar)
1 Kadang-kadang tak terkendali
(BAB)
2 Mandiri
2. Mengendalikan 0 Takterkendali/ pakai kateter
1 Kadang-kadang tak terkendali
rangsang berkemih
(1x24 jam)
(BAK)
2 Mandiri 2 2
3. Membersihkan diri 0 Butuh pertolongan orang lain
1 Mandiri 0 0
(cuci muka,sisir
rambut, sikat gigi)
4.. Penggunaan jamban, 0 Tergantung pertolongan orang 1 1
masuk dan keluar lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa
(melepaskan ,
kegiatan tetapi dapat mengerjakan
memakai celana,
sendiri kegiatan yang lain
membersihkan,
2 Mandiri
menyiram)
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong memotong 1 1
makanan
2 Mandiri
6. Berubah sikap dari 0 Tidak mampu
1 Perlu banyak bantuan untuk bisa
berbaring keduduk
duduk ( > 2 orang)

5 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri 3 3
7. Berpindah / berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang 2 2
3 Mandiri
8. Memakai Baju 0 Tidak mampu
1 Sebagian dibantu (misal 1 1
mengancingkan baju)
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan 1 1
2 Mandiri
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri 1 1
Total Skor 14 14
Tingkat Ketergantungan
Paraf & Nama Perawat
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
KETERANGAN:

20 : Mandiri 5-8 : Ketergantungan berat 9-11 : Ketergantungan Sedang


12-19 : Ketergantungan ringan 0-4 : Ketergantungan total

(5) Tabel Pengkajian Resiko Jatuh


Pengkajian Resiko Jatuh
Pasien Tn. A di Ruang Cempaka RSUD Panembahan Senopari Bantul Tanggal 30
September 2018

No Risiko Skala Skoring 1 Skoring 2 Skoring 3


Tgl 1 Tgl 2 Tgl 3
oktober Oktober Oktober

6 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


2018 2018 2018
1. Riwayat jatuh, yang baru atau Tidak 0 0 0 0
dalam 3 bulan terakhir Ya 25
2. Diagnosa medis sekunder >1 Tidak 0 0 0 0
Ya 15
3. Alat bantu jalan: 0 0 0
0
Bed rest/diabntu perwat
Penopang/tongkat/walker 15
Furniture 30
4. Menggunakan infus Tidak 0
Ya 25 25 25 25
5. Cara berjalan/berpindah: 0 0 0
0
Normal/bed rest/imobilisasi
Lemah 15
Terganggu 30
6. Status mental: 0 0 0
Orientasi sesuai kemampuan 0
diri
Lupa keterbatasan 15
Jumlah skor 25 25 25
Tingkat Resiko Jatuh
Paraf & Nama Perawat
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)

Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
:Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)

4) Kebutuhan istirahat – tidur


a) Sebelum sakit
Tn. A tidur malam kurang lebih 6-8 jam
Tn. A tidak jarang tidur siang.
b) Selama sakit

7 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Selama di rawat di Rumah Sakit kebutuhan tidur Tn. A kurang, namun Tn.A tidak
mempunyai gangguan tidur. Tn. A tidur antara 5-6 jam
b. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual
1. Konsep diri
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan merawat dirinya secara mandiri
b. Selama sakit
Klien mengatakan kawatir dan gelisah akan apa yang dialaminya sekarang.
2. Intelektual
Klien tidak mengerti kenapa suhu tubuhnya panas tidak turun-turun.
3. Hubungan interpersonal
a. Sebelum sakit
Hubungan dengan anggota keluarga terjalin harmonis
b. Selama sakit
Tn.A selama sakit tetap berkomunikasi dengan anggota keluarga dan petugas kesehatan.

4. Mekanisme coping
Tn.A dalam mengatasi masalahnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan menceritakan
kepada keluarganya.
5. Support system
Tn.A mendapatkan dukungan dan dorongan dari keluarga, kerabat, dan teman-temannya

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : CM
2) GDS : 306 mg/dl
3) Status Gizi : TB = 165 cm BB = 70 Kg IMT= 25,64 BB TB2
4) Tanda Vital : TD = 140/80 mmHg Nadi = 83 x/mnt
Suhu = 40,7 °C RR = 25 x/mnt

5) SkalaNyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)
1) Kulit
Selama di Rumah Sakit Tn. A belum pernah dimandikan, hanya di lap.
Kulit Tn. A berwarna sawo matang, tidak ada lesi dan tampak berkeringat.
2) Kepala
Tidak ada lesi, mesosephal, warna rambut hitam, bersih tidak ada ketombe tidak rontok.
3) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran thyroid
4) Dada
a) Inspeksi
Normal, Ekspansi simetris, pernafasan dada dan perut, frekuensi pernafasan 25
x/menit
b) Auskultasi
Tidak ada bunyi nafas tambahan
c) Perkusi
Sonor
d) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus dada simetris.

5) Payudara
a) Inspeksi
Simetris, tidak ada benjolan
b) Palpasi
Tidak mengalami nyeri tekan, tidak ada benjolan
6) Punggung
Tidak mengalami kelainan bentuk punggung
7) Abdomen
a) Inspeksi
Tidak ada lesi, tidak ada luka bekas jahitan
b) Auskultasi
Bising usus 12 x/menit
c) Perkusi
Tympani
d) Palpasi
Tidak ada pembesaran organ.
9 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
8) Panggul
Bentuk panggul simetris
9) Genetalia
Tn. A tidak menolak di pasang selang cateter
10) Ekstremitas
Tidak ada gangguan gerak

5. PemeriksaanPenunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Pemeriksaan laboratorium Tn. A di Ruang Cempaka Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul

Tanggal Jenis Hasil Normal


Pemeriksaan Pemeriksaan (Satuan)

10 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


30 September 2018 HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Hemoglobin 17,0 L : 14 – 18
Hematokrit 48,9 42 – 52
Leukosit 11,79 H 4,5 – 11
Eritrosit 5,89 4,5 – 5,50
Trombosit 230 150 – 440
Hitung Jenis
Eosinofil 0 2–4
Basofil 0 0 -1
Batang 30 2–5
Segmen 60 51-67

KIMIA
Fungsi Hati
SGOT 126 H < 31
SGPT 94 < 32
Ginjal
Ureum 74 10 -50 mg/dl
Kreatinin 1.60 < 0,9 mg/dl
Diabetes
GDS 518 80-100
Elektrolit
Natrium 125,9 135 – 148 mmol/l
Kalium 5,42 3,7 – 5,3 mmol/l
Chlorida 92,5 98 – 109 mmol/l

(Sumber Data Sekunder : RM Pasien )

6. Terapi
Pemberian Terapi Pasien Tn. A di Ruang Cempaka Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul
No Obat Dosis dan Satuan Rute
1. Omeprazole 40 mg IV
2. Metoclorpramid 2 ml IV
3. Ciproflolaxin 200 mg IV
4. Paracetamol infus 100 mg IV
5. Paracetamol tablet 500 mg Oral

11 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)

B. ANALISA DATA
Pasien Tn.A di Ruang 8A RSUD Panembahan Senopati Bantul.Tanggal.01 Oktober 2018

NO DATA MASALAH PENYEBAB

12 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


1. Ds : Hipertermia Penyakit
Pasien mengatakan badannya panas, dan merasa
lemas
Do :
TD : 140/80 mmHg, Suhu : 40,7°C, Respirasi : 25
x/menit, Nadi : 83 kali/menit. Badan pasien teraba
panas, tampak berkeringat.

2. Ds : Ketidakstabilan Hiperglikemi
Pasien mengatakan badan terasa lemas kadar gula darah
Do :
GDS : 306 mg/dL
Keadaan Umum : Compos Mentis

3. Ds : - Resiko infeksi Hiperglikemia


Do :
GDS : 306 mg/dL, Lekosit : 11,79 10ˆ3/uL

4. Ds : Kekurangan Output berlebihan


Pasien mengatakan mual dan muntah volume cairan
Do :
Pasien muntah sebanyak 10 kali dalam sehari

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan


13 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit
3. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan hiperglikemia
4. Resiko infeksi berhubungan dengan hiperglikemi
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

14 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NamaPasien / NO CM : Tn.A../6338** Ruang : 8A

Hari/ Tgl/ PERENCANAAN


Jam DIAGNOSA Rasional
KEPERAWATAN Tujuan Intervensi
Senin 1. Kekurangan volume Setelah dilakukan tindakan NIC
, 01 Oktober cairan berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitol vital sign 1. Mengetahui perkembangan kondisi
2018 pukul dengan output diharapkan kekurangan volume pasien
12.30 berlebihan cairan teratasi dengan kriteria 2. Monitor nutrisi 2. Mengetahui perubahan pola nutrisi
hasil : pasien
NOC 3. Kelola terapi pemberian 3. Mengurangi terjadinya kekurangan
- Tidak ada tanda dehidrasi, cairan IV cairan
elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab 4. Dorong keluarga untuk 4. Untuk meningkatkan nafsu makan
- Tekanan Darah, Nadi dan membantu pasien makan pasien
RR dalam rentang normal.
Tekanan darah 120-140/80-
100 mmHg ,Nadi 60-100
kali/menit, RR 16-24
kali/menit.
-

15 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Senin, 1 2. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu sesering 1. Mengetahui perubahan suhu pasien
Oktober 2018 berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam mungkin
Pukul 12.45 penyakit diharapkan suhu tubuh pasien 2. Observasi KU dan vital sign 2. Mengetahui perkembangan kondisi
menurun dengan kriteria hasil : pasien
NOC
- Suhu tubuh dalam rentang 3. Beri anti piuretik 3. Menurunkan suhu tubuh
normal 36,5-37,5°C
- Nadi dan RR dalam rentang 4. Anjurkan keluarga pasien
4. Untuk mempercepat penyembuhan
normal. Nadi 60-100 untuk kompres hangat
kali/menit, RR 16-24 pasien pada lipat paha dan
kali/menit. aksila
- Tidak pusing
Senin, 1 3. Ketidakstabilan gula Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kadar gula darah 1. Mengetahui perubahan kadar gula darah
Oktober 2018 darah berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Monitor nadi 2. Mengetahui perkembangan kondisi
pukul 13.00 dengan hiperglikemia diharapkan kadar gula darah pasien
agen cidera biologis pasien normal dengan kriteria 3. Monitor tanda dan gejala 3. Mengetahui tanda dan gejala
hasil : hiperglikemi hiperglikemi
NOC 4. Beri insulin 4. Untuk mengurangi kadar gula darah
- Kadar gula darah dalam 5. Edukasi pasien dan keluarga 5. Agar keluarga mengetahui cara
batas normal <140 mg/dL cara menyuntuk insulin memberikan insulin.
- Nadi dalam batas normal
60-100 kali/menit
- Status nutrisi adekuat
16 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Senin 1 4. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan NIC
Oktober 2018 berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Batasi pengunjung 1. Agar pasien nyaman
pukul 13.15 hiperglikemi diharapkan resiko infeksi tidak 2. Cuci tangan sebelum 2. Untuk mencegah bakteri atau kuman
terjadi dengan kriteria hasil : dan sesudah tindakan bertambah
NOC keperawatan
- Pasien bebas dari tanda dan 3. Beri terapi antibiotic 3. Untuk mencegah infeksi
gejala infeksi 4. Ganti letak IV periver 4. Agar tidak terjadi infeksi
- Jumlahnleukosit dalam pada hari ke 3
batas normal 4.00-11.00
10ˆ3/uL

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari, EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
Tanggal PROSES HASIL

17 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


1. Kekurangan Senin, 01 1. Memonitol vital sign Pukul 15.00 Pukul 17.00
volume cairan Oktober S: S:
berhubungan 2018 Pasien mengatakan badannya lemas Pasien mengatakan badannya lemas
dengan output O: O:
berlebihan TD : 140/80 mmHg TD : 140/80 mmHg
Suhu : 40,7°C Suhu : 40,7°C
Nadi : 83 kali/menit Nadi : 83 kali/menit
Respirasi : 25 kali/menit Respirasi : 25 kali/menit
3. Memonitor nutrisi Pukul 15.10
- Porsi makan siang pasien
S:
menghabiskan 5 sendok makan, dan
Pasien mengatakan lemas, kurang
minum 3 gelas air putih.
bertenaga
- Injeksi IV Metoclopramide 2 ml
O:
A:
Pasien makan 5 sendok makan, dan
Masalah volume cairan teratasi sebagian
minum 3 gelas air putih
P:
5. Mendorong keluarga untuk Pukul 15.15
Lanjutkan intervensi
membantu pasien makan S:
1. Monitor vital sign
Keluarga pasien mengatakan menyuapi
2. Monitor nutrisi
pasien saat makan
3. Dorong keluarga untuk membantu pasien
O:
makan
Pasien makan 5 sendok makan, dan
4. Kelola terapi pemberian obat
minum 3 gelas air putih

18 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


7. Mengelola terapi Pukul 16.00
pemberian cairan IV S:
Pasien mengatakan masih merasalemas
O:
Injeksi IV Metoclopramide 2 ml
2. Hipertermia Senin, 01 1. Memonitor suhu sesering Pukul 15.00 Pukul 17.00
berhubungan Oktober mungkin S: S:
2. Mengobservasi KU dan
dengan 2018 Pasien mengatakan badan terasa lemas - Pasien mengatakan lemas
vital sign
penyakit O: - Pasien mengatakan badannya teraba
KU : composmentis panas
TD : 140/80 mmHg O:
Suhu : 40,7°C KU : composmentis
Nadi : 83 kali/menit TD : 140/80 mmHg
Respirasi : 25 kali/menit Suhu : 40,7°C
3. Memberikan anti piuretik Pukul 15.15
Nadi : 83 kali/menit
S:
Respirasi : 25 kali/menit
Pasien mengatakan badannya teraba
- Diberi parasetamol infus 100 ml, 30 tpm
panas
O:
Diberi parasetamol infus 100 ml, 30 tpm

19 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


4. Menganjurkan keluarga Pukul 15.30 - Keluarga pasien mengompres pasien
pasien untuk kompres S: menggunakan air hangat pada ketiak
hangat pasien pada lipat Keluarga pasien mengatakan badannya pasien dan belakang telinga pasien.
paha dan aksila teraba panas A:
O: Masalah hipertermia belum teratasi
Keluarga pasien mengompres pasien P :
menggunakan air hangat pada ketiak Lanjutkan intervensi
pasien dan belakang telinga pasien. 1. Monitor suhu dan observasi KU dan vital
sign
2. Beri antipiuretik
3. Ketidakstabila Senin, 1 1. Memonitor kadar gula Pukul 14.00 Pukul 17.00
n kadar gula Oktober darah S: S:
darah 2018 Pasien mengatakan lemas Pasien mengatakan badannya lemas
berhubungan O: O:
dengan Hasil GDS 306 mg/dL - Hasil GDS 306 mg/dL
hiperglikemia - Nadi : 83 kali/menit
2. Memonitor nadi Pukul 15.00
- Pasien diberi Novorapid 8 unit
S:
- Keluarga pasien memperhatikan saat
Pasein mengatakan badannya terasa
diberitahu cara menyuntikan insulin
lemas
A:
O:
Nadi : 83 kali/menit

20 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


3. Memberi insulin Pukul 16.00 Masalah ketidakstabilan gula darah tercapai
S: sebagian
Pasien mengatakan lelah , lemas P:
O: Lanjutkan intervensi
Pasien diberi Novorapid 8 unit 1. Monitor kadar gula darah
4. Mengedukasi pasien dan Pukul 16.10
2. Monitor Nadi
keluarga cara menyuntik S:
3. Beri insulin jika kadar gula darah tinggi
insulin Keluarga pasien mengatakan mengerti
cara menyuntikan insulin
O:
Keluarga pasien memperhatikan saat
diberitahu cara menyuntikan insulin
4. Resiko infeksi Senin, 1 1. Batasi pengunjung Pukul 14.10 Pukul 17.00
berhubungan Oktober S: S:
dengan 2018 Pasien mengatakan lebih nyaman jika - Pasien mengatakan lebih nyaman jika
hiperglikemi pengunjung dibatasi pengunjung dibatasi
O: - Pasien mengatakan masih merasa lemas
Pengunjung dibatasi 1 orang untuk O:
masuk ruangan secara bergantian

21 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


2. Beri terapi antibiotic Pukul 16.10 - Pengunjung dibatasi 1 orang untuk
S: masuk ruangan secara bergantian
Pasien mengatakan masih merasa lemas - Diberi injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg
O: A:
Diberi injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg Resiko infeksi tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Beri terapi antibiotic

22 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Hari, EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
Tanggal PROSES HASIL
Kekurangan Selasa , 2 Memonitol vital sign Pukul 09.30 Pukul 14.00
volume cairan Oktober S: S:
berhubungan 2018 Pasien mengatakan badannya lemas Pasien mengatakan badannya lemas
dengan output O: O:
berlebihan TD : 110/80 mmHg TD : 110/80 mmHg
Suhu : 38°C Suhu : 38°C
Nadi : 132 kali/menit Nadi : 132 kali/menit
Respirasi : 38 kali/menit Respirasi : 38 kali/menit
Memonitor nutrisi Pukul 09.10
Pasien makan setengah porsi makanan, dan
S:
minum 4 gelas air putih
Pasien mengatakan lemas, kurang
A:
bertenaga
Masalah volume cairan teratasi sebagian
O:
P:
Pasien makan setengah porsi makanan,
Lanjutkan intervensi
dan minum 4 gelas air putih
- Monitor vital sign

23 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Mengelola terapi pemberian Pukul 09.00 - Monitor nutrisi
cairan IV S: - Kelola terapi pemberian obat
Pasien mengatakan masih merasalemas
O:
Injeksi IV Omeprazole 40 mg
Injeksi Metoclorpramid 2 ml

24 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Hipertermia Selasa 02 Mengobservasi KU dan vital Pukul 09.30 Pukul 14.00
berhubungan ,Oktober sign S: S:
dengan penyakit 2018 Pasien mengatakan badan terasa lemas, - Pasien mengatakan lemas
dan badan teraba panas - Pasien mengatakan badannya teraba
O: panas
KU : composmentis O:
TD : 110/80 mmHg KU : composmentis
Suhu : 38°C TD : 110/80 mmHg
Nadi : 132 kali/menit Suhu : 38°C
Respirasi : 38 kali/menit Nadi : 132 kali/menit
Respirasi : 38 kali/menit.
A:
Masalah hipertermia tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu dan observasi KU dan
vital sign

25 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Ketidakstabilan Selasa, 2 Memonitor kadar gula darah Pukul 09.15 Pukul 14.00
kadar gula darah Oktober S: S:
berhubungan 2018 Pasien mengatakan lemas Pasien mengatakan badannya lemas
dengan O: O:
hiperglikemia Hasil GDS 195 mg/dL - Hasil GDS 195 mg/dL
Memonitor nadi Pukul 09.30
- Nadi : 132 kali/menit
S:
A:
Pasein mengatakan badannya terasa
Masalah ketidakstabilan gula darah tercapai
lemas
sebagian
O:
P:
Nadi : 132 kali/menit
Lanjutkan intervensi
- Monitor kadar gula darah
- Monitor Nadi
- Beri insulin jika kadar gula darah tinggi

Resiko infeksi Selasa , 2 Beri terapi antibiotic Pukul 09.00 Pukul 14.00
berhubungan Oktober S: S:
dengan 2018 Pasien mengatakan lemas - Pasien mengatakan lemas
hiperglikemi O: O:
Injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg - Diberi injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg
A:
Resiko infeksi tercapai sebagian
P:
26 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Lanjutkan intervensi
Beri terapi antibiotic

27 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Hari, EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
Tanggal PROSES HASIL
Kekurangan Rabu, 3 Memonitol vital sign Pukul 11.00 Pukul 14.00
volume cairan Oktober S: S:
berhubungan 2018 Pasien mengatakan lemas berkurang Pasien mengatakan lemas berkurang namun
dengan output O: sekarang sariawan
berlebihan TD : 100/80 mmHg O:
Suhu : 38°C TD : 100/80 mmHg
Nadi : 78 kali/menit Suhu : 38°C
Respirasi : 20 kali/menit Nadi : 78 kali/menit
Memonitor nutrisi Pukul 11.15
Respirasi : 20 kali/menit
S:
Pasien makan setengah porsi makanan, dan
Pasien mengatakan lemas berkurang
minum 5 gelas air putih
namun sekarang sariawan
A:
O:
Masalah volume cairan teratasi sebagian
Pasien makan setengah porsi makanan,
P:
dan minum 5 gelas air putih
Lanjutkan intervensi

28 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Mengelola terapi pemberian Pukul 13.00 - Monitor vital sign
cairan IV S: - Monitor nutrisi
Pasien mengatakan masih merasalemas - Kelola terapi pemberian obat
berkurang
O:
Injeksi IV Omeprazole 40 mg
Injeksi Metoclorpramid 2 ml
Hipertermia Rabu 3 Mengobservasi KU dan vital Pukul 11.00 Pukul 14.00
berhubungan ,Oktober sign S: S:
dengan penyakit 2018 Pasien mengatakan lemas berkurang - Pasien mengatakan lemas
O: O:
KU : composmentis KU : composmentis
TD : 100/80 mmHg TD : 100/80 mmHg
Suhu : 38°C Suhu : 38°C
Nadi : 78 kali/menit Nadi : 78 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit
Memonitor suhu Pukul 13.20
Suhu naik pada pukul 13.20 suhu 40,3°C
S:
A:
Pasien mengatakan lemas
Masalah hipertermia tercapai sebagian
O:
P:
Suhu : 40,3°C
Lanjutkan intervensi

29 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Memberi obat antipiuretik Pukul 13.25 - Monitor suhu dan observasi KU dan
S: vital sign
Pasien mengatakan lemas - Beri antipiuretik jika suhu badan tinggi
O:
Paracetamol tablet

Ketidakstabilan Rabu, 3 Memonitor kadar gula darah Pukul 12.30 Pukul 14.00
kadar gula darah Oktober S: S:
berhubungan 2018 Pasien mengatakan lemas Pasien mengatakan badannya lemas
dengan O: O:
hiperglikemia Hasil GDS 212 mg/dL - Hasil GDS 212 mg/dL
Memonitor nadi Pukul 09.30
- Nadi : 78 kali/menit
S:
A:
Pasein mengatakan badannya terasa
Masalah ketidakstabilan gula darah tercapai
lemas
sebagian
O:
P:
Nadi : 78 kali/menit

30 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


Menyuntikan insulin Pukul 13.15 Lanjutkan intervensi
S: - Monitor kadar gula darah
Pasien mengatakan lemas - Monitor Nadi
O: - Beri insulin jika kadar gula darah tinggi
Insulin novorapid 8 unit
Resiko infeksi Rabu, 3 Beri terapi antibiotic Pukul 13.00 Pukul 14.00
berhubungan Oktober S: S:
dengan 2018 Pasien mengatakan lemas - Pasien mengatakan lemas
hiperglikemi O: O:
Injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg - Diberi injeksi IV Ciprofloxacin 200 mg
A:
Resiko infeksi tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Beri terapi antibiotic

31 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


32 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
33 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai