Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan fisik musculoskeletal

1. Pemeriksaan penyaring
a. Inpeksi
b. Palpasi
c. Rentang gerak pasif dan aktif
d. Kekuatan otot
e. Fungsi terpadu

2. Pengkajian system otot


Dikaji dengan memperhatikan kemampuan merubah posisi, kekuatan otot dan
koordinasikan ukuran otot serta ukuran masing-masing otot, kelemahan otot
menunjukkan polineuropati, gangguan elektrolit (kalsium dan kalium), miastenia grafis,
poliomyelitis, distrofi otot.

Ukuran kekuatan otot atau skala menurut (Reeves 2001):


a. 0 = tidak ada
b. 1 = sedikit
c. 2 = buruk
d. 3 = sedang
e. 4 = baik
f. 5 = normal

3. Pemeriksaan berjalan
Inspeksi gaya berjalan sikap tubuh, minta pasien untuk membuka pakaian dan hanya
mengenakan pakaian dalam saja lalu berjalan dengan kaki telanjang untuk menentukan
kelainan pada gaya berjalan
4. Pemeriksaan tulang belakang
Kurvatura normal tulang belakang konveks pada bagian dada dan konkof pada sepanjang
leher dan pinggang, deformitas tulang belakang yang sering terjadi yaitu scoliosis
(deviasi kurvatura tulang belakang), kifosis (kenaikan kurvatura lenergi tulang belakang
bog, dad) lordosis (kurvatura belakang yang berlebihan).

5. Pemeriksaan sendi temporomandibular


Memeriksa sendi, letakkan jari telunjuk didepan tragus dan menyuruh pasien untuk
membuka serta menutup mulutnya dengan perlahan

6. Pemeriksaan bahu
Inpeksi bahu untuk melihat adanya deformitas, pelayuan atau asimetri. Bahu harus di
palpasi, rentang gerak untuk abduksi, aduksi, rotasi eksternal dan internal, dan fleksi.

7. Pemeriksaan siku
Palpasi siku untuk mengetahui adanya pembengkakan, masa, nyeri tekan atau nodulus
untuk memeriksa pronasi dan supinasi siku harus di fleksikan 90℃ dan di letakan diatas
meja

8. Pemeriksaan pergelangan tangan


Palpasi sendi pergelangan tangan di antara ibu jari dan jari telunjuk dengan
memperhatikan adanya nyeri tekan, bengkak atau kemerahan

9. Pemeriksaan tangan
Palpasi sendi metakarpofa langeal dan perhatikan setiap pembengkakan, kemerahan serta
nyeri tekan

10. Pemeriksaan pinggul


Pemeriksaan dilakukan dengan berdiri dan berbaring terlentang, inpeksi pinggul dan gaya
berjalan dan minta pasien untuk berdiri diatas tungkai dengan baik
11. Pemeriksaan lutut
Pemeriksaan ini dilaukan dengan cara berdiri atau berbaring, ketika berdiri perhatikan
adanya deformitas varus atau valgus

a) Gaya berjalan
- Kaki keluar : rotasi eksternal → berbentuk V
- Kaki kedalam : internal rotation → berbentuk O → farus
- Gaya berjalan x → genufagus → lutut rapat tumit membuka
- Facus → lutut membuka

b) Ekstremitas bawah
- Toes ( jari kaki ) → fleksi – ekstensi – abduksi – adduksi
- Anlek → dorsofleksi ( keatas )
- Knee → fleksi dan ekstensi
- M/P ( sendinya fleksi ) → fleksi - ke depan – ekstensi – abduksi – adduksi –
rotasi eksternal dan internal – sirkumduksi

c) Ekstremitas atas (shoulder)


- Fleksi – ekstensi
- Abduksi – adduksi
- Eksternal rotasi ( keatas ) – internal rotasi ( kebawah )

d) Elbow
- Supine – pronase
- Fleksi – ekstensi
e) Urise
- Fleksi – ekstensi
- Radial deviasi ( jempol sejajar ) – ulna radiasi
- Sirkumduksi
f) Finger
- Fleksi – ekstensi
- Adduksi – abduksi
- Oposisi

g) Fungsi motoric
h) Temporomandibular → pertemuan temporal dan mandibular → posisi 1 jari ( telinga )
i) Fleksibel → servikal ( fleksi – ekstensi, adduksi – abduksi, left lateral fleksi – right
lateral fleksi, right lateral rotasi – life lateral fleksi, sirkumduksi )
j) Lumbal → fleksi – ekstensi - right visceral ending - right-left lateral rotasi –
sirkumduksi
k) Sacral sendi iliaka
l) Anterio fosteril
m) Lengkung spinal ( kifosis, lordosis,
n) Gaya berjalan → (antalgic - pincang – ada nyeri) dan ( larch galt diseret saat berjalan)
o) Lovett’s scale

RUE LUE normal

FWES SEWF 5555 5555 5555 5555

TAKHHKAT 5555 5555 5555 5523

RLE LLE

p) Kekuatan otot dipengaruhi:


- ROM = bergerak normal : 3 ( minimal ), 2 (tidak ada gerakan ), 1 ( tidak ada
gerak
- Gravitasi
- Retensi

Homotome formation, granulation, glus formation, ossification, remodelic

Anda mungkin juga menyukai