Anda di halaman 1dari 75

PEMERIKSAAN ORTHOPEDI

Disusun oleh:

Saisabela
M. Fikri S
Wahyuni Herda
Orthopedi
 Sistem muskuloskeletal terdiri dari: tulang, sendi, otot, tendon, ligamen,
saraf, pembuluh darah.

 Kondisi yang dapat mengganggu struktur-struktur diatas:


1. Kongenital dan abnormalitas dari masa perkembangan
2. Infeksi dan inflamasi
3. Arthritis
4. Kelainan metabolik dan endokrin
5. Tumor dan lesi yang menyerupai
6. Gangguan sensori dan kelemahan otot
7. Cedera dan gangguan mekanis
Pemeriksaan Orthopedi terdiri dari :
1. Anamnesis.
2. Pemeriksaan Fisik.
3. Pemeriksaan Penunjang.
4. Ringkasan Hasil Pemeriksaan.
 Mengetahui persoalan.
 Membuat diagnosa kerja.
 Membuat diagnosa banding.
5. Rencana terapi.
6. Prognosis.
Anamnesis
Terdiri dari :
1. Auto Anamnesis.
2. Allo Anamnesis.
1. Auto Anamnesis
 Langsung penderita
 Tanggal Anamnesis
 Keluhan utama
 Kapan dikeluhkan
 Bagian/anggota badan yang dikeluhkan
Beberapa hal penyebab kedatangan penderita :
1. Sakit / Nyeri.
2. Kekakuan / Kelemahan.
3. Deformitas  Kelainan bentuk/Pembengkokan.
1. Sakit/Nyeri.
 Sifat dari sakit / nyeri
 Lokasi setempat/meluas/menjalar.
 Apa ada penyebabnya.
 Sejak kapan .
 Bagaiman sifat sakit/nyeri.
 Apakah keluhan hilang timbul.
2. Kekakuan/Kelemahan.
a. Kekakuan.
Pada umumnya mengenai persendian.
Hanya kaku atau disertai nyeri.
b. Kelemahan.
Apakah intability.
Apakah kekekuatan otot menurun,
melemah, kelumpuhan.
3. Kelainan Bentuk.
a. Displaced dan Undisplaced
b. Benjolan, atau ada pembengkakan
Pemeriksaan Fisik

Dibagi menjadi 2 :
a. Pemeriksaan Umum (Status Generalisata).
b. Pemeriksaan Setempat (Status Lokalisata).
a. Pemeriksaan Umum (Status Generalisata).
• Keadaan umum.
• Kesadaran.
• Kesakitan.
• Tanda-tanda vital.
• Pemeriksaan secara sistematis :
Head to toe
• Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah
serta punggung.
b. Pemeriksaan Setempat (Status Lokalisata)
Pada pemeriksaan ortophedi :
• Look (Inspeksi).
• Feel (Palpasi).
• Move (Pergerakan terutama mengenai lingkup gerak).
Kulit: skar, perubahan Kulit : hangat/dingin, pergerakan aktif:
LOOK

MOVE
FEEL
warna, sikatriks, café au lembab/kering pasien melakukan
lait spots Jaringan lunak: pergerakan sendiri
Bentuk: bengkak, benjolan, karakteristik Pergerakan pasif:
atrofi, deformitas / Tulang dan sendi: pemeriksa yang
bengkok, benjolan outline, synovium menggerakkan sendi-
Posisi: gangguan pada menebal, cairan sendi sendi
saraf bisa meningkat, tonus otot
mempengaruhi posisi Nyeri tekan: melihat
ekspresi wajah pasien
saat melakukan
pemeriksaan, krepitasi
TERMINOLOGI PERGERAKAN
Setiap sendi mempunyai nilai batas gerakan normal yang merupakan patokan untuk
gerakan abnormal dari sendi. Beberapa macam gerakan pada sendi:
 abduksi
 adduksi
 ekstensi
 fleksi
 rotasi eksterna
 rotasi interna
 pronasi
 supinasi
 fleksi lateral
 dorso fleksi
 plantar fleksi
 inversi
 eversi
Pemeriksaan anggota gerak bawah.
 Sendi Panggul.
 Flexi dan Extensi.
 Abduksi dan Adduksi.
 Rotasi dan Rotasi Externa.
 Sendi Lutut.
 Flexi dan Extensi.
 Pergelangan Kaki.
 Flexi dan Extensi.
 Abduksi dan Adduksi.
 Inversi dan Eversi.
 Tulang Belakang.
 Flexi dan Extensi.
Pemeriksaan Penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan :
• Sinar Rontgen (X-ray).
• Pemeriksaan Darah Rutin.
• Pemeriksaan Urine Rutin.
Pemeriksaan Regional

•Pemeriksaan tulang belakang


•Sendi bahu
•Lengan atas dan sendi siku
•Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari-jari tangan
•Pemeriksaan sendi panggul
•Pemeriksaan lutut
•Tungkai bawah, pergelangan kaki dan jari-jari kaki
1.Bahu
Gejala :
 Nyeri  berasal dari sendi, tendon, nyeri alih
 Cuff muskulotendinosa  terasa secara anterolateral di semua otot deltoid
 Daerah akromio-kalvikular  nyeri diatas bahu
 Cervical  nyeri di daerah supraklavikular
 Postur (nyeri pada fleksi, abduksi, rotasi internal)  kelainan rotator cuff
 Ketidakstabilan bahu  nyeri saat abduksi penuh dan rotasi eksternal
• Kekakuan
• Deformitas  penonjolan sendi akromioklavikular, posisi skapula
• Hilangnya fungsi
Inspeksi
 Depan - belakang
 Bahu dan skapula
 Asimetris
 Deformitas
 Ekimosis
 Atrofi otot
 Supraspinatus
 Infraspinatus
 Deltoid
Palpasi
Anterior Posterior

AC joint

biceps

SC joint
PF BAHU:
Tes khusus

Winged Scapula
Pasien diminta mendorong melawan dinding
dengan kedua tangan, pemeriksa mengamati
dari belakang.

• Medial winging menandakan injury pada N.


thoracicus longus.

• Lateral winging menandakan kelemahan M.


trapezius (N. accessorius spinal)
2. Siku
Inspeksi
 Fleksikan siku pasien 70o
 Identifikasi epikondilus lateral & medial
 Prosessus olekranon
 Lihat kontur siku
- Deformitas
- Bengkak
- Deformitas
Siku
Palpasi
- Kalor
- Nodul
- Penebalan
- Letak tulang
- Saraf ulnaris
Gerak
- Fleksi
M.biceps brachii, M.brachioradialis
- Ekstensi
M.triceps brachii, anconeus
- Supinasi
M.biceps brachii, M.supinator
- Pronasi
M.pronator teres, M.pronator quadratus
Tangan Dan Pergelangan Tangan

Inspeksi:
– Merah
– Bengkak
– Memar
– Atrofi
– Deformitas
termasuk
- tendon : Penebalan ada/
tidak
- Kuku : Spoon shape,
pucat, clubbing
Ganglion

 Struktur kistik yang timbul


dari selubung synovial
 massa diskret
 Rasa sakit tumpul
Palpasi

 Kulit: hangat/ dingin


 Ada tidaknya bengkak atau nyeri tekan atau
deformitas pada:
- Persendian distal radius dan ulna
– tuberkulum skafoid (volar)
– TFCC (dorsal ulnaris pergelangan tangan)
– ligamen kolateral ulnar
– Sendi metacarpal, PIP / DIP
RANGE OF MOTION

 Aktif /pasif ? bandingkan kiri dan kanan


 Pergelangan tangan
 Jari-jari tangan
ROM Pergelangan Tangan
Pemeriksaan Neurologis

 Sensorik bandingkan kiri & kanan


5. LEHER DAN VERTEBRA SERVIKALIS

 Kelainan yang sering ditemukan pada leher adalah degenerasi


vertebra servikalis dan osteoartritis sekunder pada diskus
intervertebra servikalis
 Dapat mengakibatkan prolapsus dari diskus dan spondilosis
servikal.
 Sering disertai dengan kelainan pada pangkal pleksus brakialis yang
menyebabkan nyeri, kelemahan otot dan sensibilitas pada anggota
gerak yang bersangkutan.
 1. Pemeriksaan lokal leher
 Inspeksi
 Kontur tulang apakah terjadi deformitas
 Kontur jaringan lunak
 Warna dan tekstur kulit
 Ada jaringan parut atau sinus
 Palpasi
 Suhu kulit
 Kontur tulang
 Kontur jaringan lunak
 Pergerakan
 Fleksi-ekstensi 130°
 Fleksi lateral 45°
 Rotasi 80°
 Apakah ada rasa nyeri pada saat digerakkan
 Apakah ada krepitasi bila digerakkan
PEMERIKSAAN VERTEBRA TORAKAL DAN
LUMBAL

 Nyeri pada punggung terutama punggung bawah merupakan


kelainan yang sering ditemukan
 Nyeri punggung bawah sering disertai penjalaran nyeri
(skiatika) ke bokong, tungkai atas dan tungkai bawah, baik
unilateral maupun bilateral.
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)

INSPEKSI/LOOK:

 Perhatikan postur pasien, gaya berjalan saat berjalan masuk.


 Pasien berdiri dengan bagian belakang dari pinggang ke atas terpapar
seluruhnya.
 Dari belakang :
- perhatikan kesegarisan kepala, leher, pungung, sakrum
- adakah kurvatura/melengkung ?
- bahu kanan kiri, pelvis harus rata & seimbang
 Look:
o Kulit: Sikatrik, fistulae, laceration, abnormal hair, dll.
o Loss of lordosis, hyper kyphosis.
o Gibus(benjolan atau patahan tulang belakang)
o Rib hump (scoliosis), dll.
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
 Palpasi/Feel:
o Kulit: Temperatur.
o Muscle spasm, nyeri tekan.
o Step deformity (spondylolysthesis).
o Nyeri ketok.
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
PALPASI/FEEL
 Prosesus spinosus dengan ibu jari : nyeri tekan?
 Sendi sakroiliaka.
 Gentle percussion sepanjang tulang belakang : nyeri?
 Otot paraspinal : nyeri tekan, ketegangan (spasme)
 Berbaring ke samping dengan fleksi panggul & lutut :
raba N. Ischiadicus
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)

MOVE/RANGE OF MOTION
 Fleksi / Forward bending
 Ekstensi
 Rotasi kanan & kiri
 Fleksi lateral kaan & kiri (lateral bending)
PF PUNGGUNG
Keadaan Pronasi

• Look : deformitas, spasme otot, atau wasting

• Feel : struktur tulang, nyeri tekan, pulsasi A. poplitea dan


A. tibialis posterior, fungsi sensorik punggung dan bagian belakang
tungkai.

• Move: tes N. femoralis (sendi lutut pasien difleksikan atau sendi


pinggul diekstensikan. Pasien dapat merasa nyeri pada bagian
depan paha.)
PF PUNGGUNG
Keadaan Pronasi
PF PUNGGUNG
Keadaan Supinasi

• Pasien diminta berubah posisi dari pronasi ke supinasi. Apakah ada


rasa nyeri atau kekakuan?

• Pemeriksa dianjurkan memperhatikan tubuh bagian depan pasien.


(leher, dada, perut)

• Mobilitas sendi pinggul dan lutut diperiksa sebelum memeriksa


apakah ada kelainan pada medula spinalis atau radiks saraf.
1. LOOK
Periksa
 Gaya berjalan
 kulit,
 bentuk,
 posisi,
 panjang
2. FEEL

The Anterior Superior Iliac


Spines (A.S.I.S)
Ischial Spines
Greater Trochanter

Palpasi:
Temperatur
Nyeri tekan
Pulse
3. Move (Range of Movement)
Active/Passive:
Flexion (110-120’)
Extension (5-20’)
Abduction (30-50’)
Adduction (30’)
Internal Rotation (45’) sup/prone
External Rotation (45’) sup/prone
4. Neurological

 Sensation
 L4, L5, S1
 Motorik
 Deep Tendon Reflex
 Patellar: L3-4
 Achilles: S1-2
 No reflex for L5
1. LOOK
 Swelling or Effusion
 Redness, Ecchymosis, Scars, Abrasions
 Patellar position
 Symmetry of Quad muscles
 Leg alignment (straight, bowed, knock-knee)
 Leg length

Varus / Bow leg valgus


2. FEEL
 Hangat
 Effusion
 Tenderness (Palpasi sistematis)
 Tendons: patellar & quadriceps
 Bursa: prepatellar & pes anserine
 Joint lines: meniscus
 Bones: tubercles & patella
 Soft tissues: plica & patellar retinaculum
EFFUSION
Pattelar tap
jerk

click

15 cm

Slight/tense effusionnegative
EFFUSION
Fluid displacement test

L M
feel
stroke

Evacuate suprapatellar pouch


TENDERNESS

Collateral Ligaments
Acute injury: Femoral Condyles
 Bruising TibialTubercle
Osteo-chondritis
Edema  Osgood-Schaltter’s
 dissecan medial
 Acute avulsion patellar
ligament
3. Move (Range of Movement)

Flexion (0-150’)
Extension (0’)
Abduction
Adduction
Internal Rotation sup/prone
External Rotation

a. 0-135°
b. 5 ° hyperextension-140 °
flexion
c. 10-60 °
Hamstring/ Quadriceps Strength
Medial/Lateral Ligament
Abduction / valgus stress test

Adduction / varus stress test


Anterior Cruciate Ligament /ACL RUPTURE
• deceleration and rotation
• hyperextension
• isolated : rare
• with collateral lig/meniscus
ACL exam

ANTERIOR DRAWER TEST


excessive movement of the tibia
Forward in relation to the femur , indicates injury to medial
Collateral ligament and/or ACL
Posterior Cruciate Ligament /PCL RUPTURE

–landing on hyperflexed knee

–dash board injury


PCL Exam

Sagging sign:
It is important to compare both knees in flexion.
In the injured knee the upper end tibia is displaced
backwards in compare to the other Side.
PCL Exam

Posterior drawer test


excessive backward movement
of the tibia in relation to the femur.
Meniscus tear

 Cedera Olahraga:
memutar regangan untuk
melenturkan kaki bantalan berat
badan
 meniskus degeneratif

 Menilai sobekan meniscal mungkin


biasanya dilakukan dengan
menempatkan rasa sakit dan
krepitasi sepanjang garis sendi.
palpasi untuk gejala-gejala ini harus
dilakukan sekaligus menerapkan
valgus atau varus stres pada lutut
Pemeriksaan Meniscus.

Injury to the medial meniscus; Injury to the lateral meniscus


Tenderness can occur over the Pain can occur if the knee
Medial synovial Is over extended.
Rotation Test

McMurray

Medial Meniscus Lateral Meniscus


9. Kaki dan pergelangan kaki
Inspeksi
 Lihat semua bagian dari ankle
dan kaki
 Adakah
nyeri spontan
perubahan warna
deformitas
benjolan
bengkak
kapalan
Palpasi

A. Dorsalis pedis A. Tibialis posterior


Palpasi
Tibiotalar joint

 Ibu jari pada tibiotalar joint


 Lunak atau bengkak
 Raba sepanjang tendon achilles
 Raba posterior dan inferior calcaneus serta plantar fascia
Palpasi

 Palpasi metatarsophalangeal joints


 Raba ujung proksimal dari metatarsal jari 1st dan 5th
Palpasi

 Raba seluruh ujung distal metatarsal dan celah diantaranya


 Ibu jari pada dorsum pedis
 Telunjuk pada plantar pedis
Range of motion
 Fleksi dan ekstensi dari tibiotalar joint
 Dapat menentukan kemungkinan lokasi artritis
Range of motion
 Inversi dan eversi dari subtalar dan transversetalar joint

Anda mungkin juga menyukai