Anda di halaman 1dari 25

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK
MUSKULOSKELETAL
Seorang laki-laki usia 32 tahun di bawa ke klinik dengan keluhan
nyeri pada tulang kering kanan. 1 jam yang lalu pasien
mengendarai motor mengalami KLL terserempat mobil dari
arah berlawanan.

 TUGAS :
 Lakukan pemeriksaan status general pada pasien!
 Lakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien !
 Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis muskulodkeletal pada pasien!
 Sebutkan diagnosis kerja pasien ini !
 Lalukan tatalaksana cedera pra-rumah sakit (reduksi dan immobilisasi) !
Seorang laki-laki usia 32 tahun di bawa ke klinik dengan keluhan nyeri pada
tulang kering kanan. 1 jam yang lalu pasien mengendarai motor mengalami KLL
terserempat mobil dari arah berlawanan.

Anamnesis
• Keluhan utama (What) ? Nyeri tulang kering kanan
• Why ? KLL
• Where ? ...
• When ? 1 jam SMRS
• How ? Mengendarai motor terserempet mobil arah berlawanan
Anamnesis
• Keluhan utama (What) ? Nyeri tulang kering kanan
• Why ? KLL
• Where ? ...
• When ? 1 jam SMRS
• How ? Mengendarai motor terserempet mobil arah berlawanan

NYERI : P, Q, R, S, T NYERI : P, Q, R, S, T
• Position : bagian mana yang sakit ? • Position : tulang kering kanan

• Quality : rasa nyeri seperti apa ? • Quality : rasa ngilu dan pegal

• Radiation : ada penjalaran rasa nyeri ? • Radiation : nyeri sepanjang betis s/d kaki

• Severity : berat / ringannya nyeri...dapat • Severity : nyeri hingga tidak mampu


dihubungkan dengan aktivitas menggerakkan kaki yang sakit
• Timing : Sejak kapan nyeri muncul ? Pada • Timing : nyeri sejak KLL, sepanjang waktu,
waktu apa nyeri memberat atau berkurang ? nyeri berkurang jika tidak digerakkan
 TUGAS :
 Lakukan pemeriksaan status general pada pasien!
 Lakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien !
 Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis muskulodkeletal pada pasien!
 Sebutkan diagnosis kerja pasien ini !
 Lalukan tatalaksana cedera pra-rumah sakit (reduksi dan immobilisasi) !

STATUS GENERAL
• Kesan sakit : ringan ? Sedang-berat ? Berat ?
• Kesadaran : Compos mentis, sopor, coma
• Ekspresi wajah : biasa, cemas, sulit di nilai
• Proporsi / bentuk tubuh : normal, atletis, piknikus, asthenikus
• Cara berjalan : normal, pincang (antalgic gait, trendelenburg gait, steppage gait, foot slap gait,
hemiplegic gait), digendong
• Personal hygiene : mengamati dan menyimpulkan kebersihan pakaian, kuku, rambut, bekas luka
=> baik atau buruk
PF STATUS LOKALIS
• LOOK : deskripsikan jejas (warna, ukuran), luka (ukuran, dasar luka, tepi reguler/irreguler,
perdarahan aktif atau rembesan ?), swelling / oedem, deformitas (angulasi valgus / varus,
shortening, atropi)
• FEEL : perabaan nyeri ?, krepitasi ?, suhu hangat / normal / dingin ?, menilai nadi distal dan
proksimal dari cedera
• MOVE : Menilai nyeri gerak dan kebebasan ROM

At regio cruris dextra 1/3 distal


LOOK : jejas kebiruan, oedem, deformitas angulasi varus, limb shortening
 
FEEL : teraba hangat,krepitasi (+), nyeri tekan
Pulsasi a. Dorsalis pedis : teraba kuat, reguler
CRT < 2 detik
Pulsasi a. Poplitea : teraba kuat, reguler
 
MOVE : nyeri saat di gerakkan, ROM ankle joint dan knee joint terbatas karena nyeri
DIAGNOSIS FRAKTUR

FRAKTUR TERBUKA / TERTUTUP + REGIO ANATOMI TULANG + REGIO


SEGMEN TULANG + TIPE KLASIFIKASI FRAKTUR (dengan X-ray)

Fraktur Tertutup a.r Tibia-fibula dextra 1/3 distal


Fraktur Tertutup a.r Cruris dextra 1/3 distal
PRINSIP TATALAKSANA
REDUKSI-IMMOBILISASI
PEMBIDAIAN
1. Posisi pasien berbaring
2. Informed consent : meminta izin dan menjelaskan secara singkat rencana prosedur tindakan
3. Posisi operator/dokter di sisi anggota gerak yang sakit
4. Reduksi fraktur => mengembalikan posisi deformitas ke posisi / alignment mendekati
normal
5. Letakkan 2 bidai kayu di sisi medial dan lateral dari anggota gerak yang sakit
6. Fiksasi bidai dengan menggunakan kassa gulung atau ellastic verband
7. Prinsip fiksasi adalah immobilisasi mencakup 2 sendi
 Seorang laki-laki usia 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri di lengan
kanan bagian bawah. 30 menit yang lalu pasien mengalami kecelakaan ketika
bersepeda bersama teman-temannya.

 TUGAS :
 Lakukan pemeriksaan status general pada pasien!
 Lakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien !
 Lakukan pemeriksaan primary survey (A, B, C, D) pada pasien!
 Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis muskulodkeletal pada pasien!
 Sebutkan diagnosis kerja pasien ini !
 Lalukan tatalaksana cedera pra-rumah sakit (reduksi dan immobilisasi) pada pasien !
Anamnesis
• Keluhan utama (What) ? Nyeri lengan kanan bawah
• Why ? Terjatuh dari sepeda
• Where ? Di jalanan bebatuan
• When ? 30 menit SMRS
• How ? 30 menit yang lalu ketika sedang bersepeda melalui jalan turunan yang terjal, pasien hilang keseimbangan
dan terjatuh dengan menumpu pada lengan kanan bagian bawah membentur jalan bebatuan.

NYERI : P, Q, R, S, T NYERI : P, Q, R, S, T
• Position : daerah bagian mana yang sakit ? • Position : lengan kanan bawah

• Quality : rasa nyeri seperti apa ? • Quality : rasa ngilu

• Radiation : ada penjalaran rasa nyeri ? • Radiation : nyeri sepanjang siku s/d pergelangan
tangan
• Severity : berat / ringannya nyeri...dapat dihubungkan
dengan aktivitas • Severity : nyeri hingga menolak untuk dipegang

• Timing : Sejak kapan nyeri muncul ? Pada waktu apa • Timing : nyeri sejak terjatuh, sepanjang waktu, nyeri
nyeri memberat atau berkurang ? bertambah jika menggerakkan lengan
PF STATUS LOKALIS
• LOOK : deskripsikan jejas (warna, ukuran), luka (ukuran, dasar luka, tepi reguler/irreguler,
perdarahan aktif atau rembesan ?), swelling / oedem, deformitas (angulasi valgus / varus,
shortening, atropi)
• FEEL : perabaan nyeri ?, krepitasi ?, suhu hangat / normal / dingin ?, menilai nadi distal dan
proksimal dari cedera
• MOVE : Menilai nyeri gerak dan kebebasan ROM

At regio antebrachii dextra 1/3 medial


LOOK : jejas kebiruan, oedem, angulasi varus, tampak memendek pada lengan bawah tengah

FEEL : teraba hangat,krepitasi (+), nyeri tekan


Pulsasi a. radialis : teraba cukup kuat, reguler
CRT < 2 detik
Pulsasi a. Brachialis (fossa cubiti) : teraba cukup kuat, reguler
 
MOVE : nyeri saat di gerakkan, ROM elbow joint dan wirst joint terbatas karena nyeri
DIAGNOSIS FRAKTUR

FRAKTUR TERBUKA / TERTUTUP + REGIO ANATOMI TULANG + REGIO


SEGMEN TULANG + TIPE KLASIFIKASI FRAKTUR (dengan X-ray)

Fraktur Tertutup a.r Radio-ulna dextra 1/3 medial


Fraktur Tertutup a.r Antebrachii dextra 1/3 medial
PRINSIP TATALAKSANA
REDUKSI-IMMOBILISASI
DENGAN MITELA
1. Posisi pasien duduk / berbaring ½ duduk
2. Informed consent : meminta izin dan menjelaskan secara singkat rencana prosedur tindakan
3. Posisi operator/dokter di sisi anggota gerak yang sakit
4. Reduksi fraktur => mengembalikan posisi deformitas ke posisi / alignment mendekati normal
5. Arahkan /posisikan pasien memegang lengan yang sakit di sekitar siku atau antebrachii
6. Sisipkan kain mitela melalui bagian bawah lengan yang sakit
7. Bentuk segitiga, 1 sudut di leher / bahu kontralateral (sisi sehat), 1 sudut menjuntai ke bawah, 1
sudut di siku sisi yang sakit
8. Buat ikatan menyilang di bahu sisi yang sakit
9. Rapihkan mitela sehingga mensupport dari bagian siku s/d sisi jari kelingking tangan yang sakit
KELUHAN UTAMA
1. NYERI

2. PERUBAHAN BENTUK / DEFORMITAS

3. GANGGUAN FUNGSI
NYERI (PQRST)
POSITION
• Lokasi nyeri
• Posisi apa yang membuat pasien nyaman krn mengurangi nyeri atau posisi apa yang
memperberat nyeri
NYERI (PQRST)
Quality
• kualitas interpretasi sensasi nyeri, contoh : rasa menusuk, rasa panas, rasa ngilu, kram

Radiation
• Penjalaran nyeri
• Terjadi krn kompresi saraf perifer atau kerusakan jalur saraf
• Contoh : massa di wirst joint bisa menimbulkan nyeri sampai lengan atas, fraktur Shaft
humerus bisa menyebabkan sensasi terbakar atau tersetrum pada lengan bawah sampai ibu jari
NYERI (PQRST)
Severity
• Tingkat berat / ringannya nyeri
• Dihubungkan dengan gangguan aktivitas sehari2 atau gangguan tidur karena nyeri

Timing
• Sejak kapan nyeri muncul => Sudah berapa lama ? => nyeri akut atau kronis
• Pada waktu apa nyeri muncul / memberat ?
• Contoh : nyeri persendian muncul ketika bangun pagi dan memberat di siang hari , nyeri sendi
meningkat ketika olahraga => arthritis (OA,RA), rest pain (nyeri kronis yang membangunkan
ketika tidur/istirahat) => malignancy, PAOD;
DEFORMITAS / PERUBAHAN
BENTUK
 Swelling => bengkak
 Angulasi => benkok membentuk sudut
 Varus => bengkok keluar
 Valgus => bengkok ke dalam
 Rotasi => berputar
 Discrapency => shortening
 Atropi => tampak lebih kecil
GANGGUAN FUNGSI
 Afungsi, disfungsi/dissability, stiffness, instability

Contoh :
• Tidak bisa berjalan
• Gerakan Jalan tidak normal
• Jari tidak bisa digerakkan
• Tidak bisa berdiri lama
• Kebas
• dll
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Riwayat trauma
2. Riwayat Diabetes atau penyakit metabolik lain yang berhubungan dengan keluhan
3. Riwayat penyakit kronis, ex : TBC, luka kronis
4. Riwayat infeksi, ex : osteomielitis, abses => demam lama, luka Berna ah, kemerahan, dll
5. Riwayat tumor => Gali anamnesis mengarah ke keganasan
6. Riwayat kelainan bawaan , ex: CTEV
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum dan Tanda vital
• Tampak sakit ringan, sedang, berat
• TD, N, R, S
 Bentuk dan penampilan tubuh
• Normal, atletikus (spt atlit), asthenikus (kurus, tinggi), piknikus (gemuk, bulat), bongkok.
Miring
• Cara penderita datang : Jalan normal, dengan kursi roda, pincang, digendong
 Kelainan cara berjalan
 PF regional
PF – KELAINAN CARA
BERJALAN
1. Antalgic gait => Langkah memendek karena nyeri ketika menapak, shg pasien tdk mau
berlama2 ketika menapak pada kaki yg sakit
2. Trendelenburg / Lurch gait => panggul miring asimetris ketika berjalan karena kelemahan
m. Gluteus maksimus yg mendapat inervasi dari n. Gluteus superior
3. Slep gait => ketika melangkah pasien menghindari tumit utk menapak terlebih dahulu
4. Steppage gait => kaki menyeret dengan punggung kaki, langkah memendek karena terjadi
foot drop akibat kelemahan m. Tibialis anterior
5. Hemiplegic gait => langkah kaki bergerak seperti memutar dari luar ke dalam, lengan posisi
fleksi => gambaran berjalan pada pasien stroke
PF
REGION
AL

Anda mungkin juga menyukai