Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT

Fraktur Os Radius Distal Sinistra Transversal Impacted Tertutup

Pembimbing:
dr. Harris Tata Sp.OT
 
Fakultas Kedokteran Universitas TADULAKO
Ilustrasi Kasus
Seorang perempuan berumur 64 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan
tangan kiri setelah terjatuh sejak 2 bulan yang lalu. Pasien terpleset dan terjatuh saat buang air
kecil di kamar mandi saat sore hari, saat terjatuh tangan kiri pasien menahan badan sehingga
seluruh badan tertumpu pada tangan kirinya, setelah terjatuh tangan os masih bisa digerakan
tetapi gerakannya terbatas, semakin lama nyeri tidak tertahankan, karena pasien merasakan
nyeri sekali maka langsung di bawa ke rumah sakit. Pasien dalam keadaan sadar, tidak
terdapat luka terbuka dan tidak disertai memar pada daerah yang terkena. Pasien mengatakan
perdarahan yang keluar dari kepala, hidung dan telinga disangkal. Mual dan muntah juga
disangkal.

Primary Survey
• A : Airway & Cervical Control Adekuat
• B : Breath & Ventilasi 24x/menit
• C : Circulasi 84x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• D : Disability GCS 15
• E : Didapatkan deformitas pada pergelangan tangan kiri
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 57 tahun
• Tanggal Lahir : 02-12-1961
• Status Perkawinan : Menikah
• Suku Bangsa : Jawa
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
Nyeri pada pergelangan tangan kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 2 blan
yang lalu SMRS, nyeri akibat jatuh terpleset dikamar mandi saat buang air kecil,
posisi os terjatuh dengan tangan kiri menahan badan sehingga seluruh badan
tertumpu pada tangan kiri, setelah terjatuh tangan os masih bisa digerakan
tetapi gerakannya terbatas, semakin lama nyeri tidak tertahankan. Pasien
dalam keadaan sadar, tidak terdapat luka terbuka dan tidak disertai memar
pada daerah yang terkena. Pasien mengatakan perdarahan yang keluar dari
kepala, hidung dan telinga disangkal. Mual dan muntah juga disangkal.
Riwayat Alergi Riwayat penyakit keluarga
Alergi makanan, obat-obatan disangkal • Tidak ada dalam keluarga yang
menderita keluhan seperti ini
Riwayat Pengobatan • Riwayat penyakit gula tidak ada
Sebelumnya pasien tidak pernah • Riwayat hipertensi ada (ayah pasien)
berobat atau minum obat darah tinggi
dan kencing manis Riwayat Lingkungan
  Lingkungan tempat tinggal bersih, sehat
Riwayat penyakit dahulu dan tidak padat penduduk
• Pasien tidak pernah mengalami patah
tulang sebelumnya
• Riwayat penyakit hipertensi
sebelumnya disangkal
• Riwayat penyakit gula disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign : TD : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/ menit
Suhu : 36,3 °C
Visual Analog Skala: 5 (Nyeri Sedang)
Status Generalis
• Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, tidak ada
alopesia
• Mata : Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupi bulat
isokor, refleks pupil +/+ normal
• Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak ada krepitasi, sekret (-)
• Telinga : Normotia +/+, serumen (-), sekret (-)
• Mulut : Mukosa bibir lembab, uvula berada di tengah
• Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-)
Thoraks
• Cor :Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid clavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

• Pulmo :Inspeksi : Pergerakan hemitoraks dalam keadaan statis dan dinamis


simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan kiri simetris,
tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar simetris
• Palpasi : Supel , NT/NL -/- ; hepar dan lien tidak teraba besar
• Perkusi : Tympani pada seluruh kuadran abdomen
• Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas atas : Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-


Ekstremitas bawah: Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-
Status Lokalis :
Os Radius Sinistra
• Look : Swelling (-), Deformitas (+), penonjolan tulang (-), kulit utuh, cedera terbuka
(-), warna kulit sama dengan warna kulit sekitarnya.
• Feel : Arteri radialis teraba, Nyeri tekan (-), krepitasi (-), sensibilitas baik, suhu
sama dengan bagian lainnya
• Move : Range of movement terbatas pada wrist joint dan pada jari- jari tangan
Pronasi : Normal
Supinasi : Normal
Fleksi : Nyeri dan terbatas
Ekstensi : Nyeri dan terbatas
Aktif : Terbatas
Pasif : Nyeri dan terbatas
Hasil lab
• Wbc 8,25
• RBC 4,51
• HGB 12,2
• PLT 218
• HCT
• CT 3’
• BT 7’
• hbsAg NON REAKTIF
• GDS 106 mg/dl
• Ureum 22
• Creatinin 0,9
• SGOT 21
• SGPT 15
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen Manus

• Kesan : Fraktur Os Radius Distal


Sinistra Transversal Impacted
Diagnosis Klinis
Fraktur Os Radius 1/3 Distal Sinistra Transversal Impacted Tertutup
Penatalaksanaan
• Rencana ORIF eksesif ( palte and screw) + anterior slab
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad dubia
• Quo ad sanactionam : ad bonam
TERIMA KASIH
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif :
• Back slab alat imobilisasi pertama sebelum dilakukan tindakan
definitif yang digunakan untuk stabilisasi dari bagian fraktur dan otot
yang mengelilinginya dan digunakan untuk mengurangi oedem
sebagai bidai. Back slab ini dapat membantu mengurangi nyeri,
pembengkakan, spasme otot yang terjadi ketika trauma pada kasus
patah tulang.
• Pemasangan Gips
Untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak bergerak
sehingga dapat menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara
mengimobilisasi tulang yang patah tersebut dalam posisi tertentu dan
memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak yang terletak
didalamnya. Gips lengan pendek, gips ini dipasang memanjang dari
bawah siku sampai lipatan telapak tangan, dan melingkar erat didasar
ibu jari.

• Edukasi kepada keluarga pasien tentang sakit yang dideritanya, kalau


masih ada oedem kontrol ke spesialis Orthopaedi.
Komplikasi

Urgent Late
• Kerusakan organ lokal
• Delayed union
• Kerusakan vaskular
• Kerusakan saraf
• Malunion
• Sindrom kompartemen • Non-union
• Infeksi • Nekrosis avaskular
• Kontraktur otot
Less Urgent
• Instabilitas sendi
• Cedera ligamen
• Tendon lesion • osteoarthritis
• Kekakuan otot
Tinjauan Pustaka
• Pendahuluan
Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa
terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam
keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan
lanjut usia.
Fraktur radius distal merupakan 15% dari seluruh kejadian fraktur
pada dewasa. Abraham Colles adalah orang yang pertama kali
mendeskripsikan fraktur radius distalis pada tahun 1814 dan sekarang
dikenal dengan nama fraktur Colles.
Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh
rudapaksa. Cedera yang digambarkan oleh Abraham Colles pada tahun
1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan
tangan, dengan pergeseran dorsal fragmen distal.
Anatomi
Etiologi & Faktor Resiko
• Usia lanjut
• Postmonopause
• Massa otot rendah
• Osteoporosis
• Kurang gizi
• Olahraga seperti sepakbola
• Aktivitas seperti skating, skateboarding atau bike riding
• Kekerasan
Epidemiologi

Fraktur distal radius lebih sering ditemukan pada


wanita, dan jarang ditemui sebelum umur 50 tahun.
Secara umum insidennya kira-kira 8-15% dari
seluruh fraktur dan diterapi di ruang gawat darurat.
Patofisiologi
Trauma Langsung  jatuh pada permukaan tangan sebelah volar atau
dorsal  jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan
dislokasi fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal  Dislokasi ini
menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan bila dilihat dari
samping menyerupai garpu, seperti yang terjadi pada fraktur Colles
Macam-Macam Fraktur
• Fraktur Tertutup  yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih
untuh dan tulang tidak menonjol keluar kulit
• Fraktur Terbuka  yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka
berpotensi infeksi
Klasifikasi
Dinner fork deformity merupakan temuan klinis klasik dan radiologi
pada fraktur colles. Dislokasi dan angulasi dorsal dari fragmen distal
radius mengakibatkan suatu bentuk garis pada proyeksi lateral yang
menyerupai kurva garpu makan malam.
Manifestasi Klinis
Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat
nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan. Selain
itu juga didapatkan kekakuan, gerakan yang bebas terbatas, dan
pembengkakan di daerah yang terkena. 
Penatalaksanaan
• Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur
dibebat dalam back slab yang dibalutkan sekitar dorsum lengan
bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.
Penatalaksanaan
• Lakukan tindakan di bawah anestesi regional
• Reduksi dengan traksi manipulasi. Jari-jari ditempatkan pada Chinese finger traps dan siku dielevasi
sebanyak 90 derajat dalam keadaan fleksi. Beban seberat 8-10 pon digantungkan pada siku selama 5-
10 menit atau sampai fragmen disimpaksi.
• Kemudian lakukan penekanan fragmen distal pada sisi volar dengan menggunakan ibu jari, dan sisi
dorsal tekanan pada segmen proksimal menggunakan jari-jari lainnya. Bila posisi yang benar telah
didapatkan, maka beban dapat diturunkan.
• Lengan bawah sebaiknya diimobilisasi dalam posisi supinasi atau midposisi terhadap pergelangan
tangan sebanyak 15 derajat fleksi dan 20 derajat deviasi ulna.
• Lengan bawah sebaiknya dibalut dengan selapis Webril diikuti dengan pemasangan anteroposterior
long arms splint.
• Lakukan pemeriksaan radiologik pasca reduksi untuk memastikan bahwa telah tercapai posisi yang
benar, dan juga pemeriksaan pada saraf medianusnya
• Setelah reduksi, tangan harus tetap dalam keadaan terangkat selama 72 jam untuk mengurangi
bengkak. Latihan gerak pada jari-jari dan bahu sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan pemeriksaan
radiologik pada hari ketiga dan dua minggu pasca trauma. Immobilisasi fraktur yang tak bergeser
selama 4-6 minggu, sedangkan untuk fraktur yang bergeser membutuhkan waktu 6-12minggu.
Prognosis
• Pada permulaan akan terjadi perdarahan di sekitar patahan tulang,
yang disebabkan oleh terputusnya pembuluh darah pada tulang dan
periost yang disebut dengan fase hematoma, kemudian berubah
menjadi fase jaringan fibrosis, lalu penyatuan klinis, dan pada
akhirnya fase konsolidasi.
• Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat
bergantung pada lokasi fraktur dan umur pasien. Rata-rata masa
penyembuhan fraktur:
• Rata-rata masa penyembuhan: Anak-anak (3-4 minggu), dewasa (4-6
minggu), lansia (> 8 minggu)
Komplikasi
Less Urgent Late
• Cedera ligamen
• Delayed union
• Tendon lesion
• Kekakuan otot • Malunion
• Non-union
Urgent • Nekrosis avaskular
• Kerusakan organ lokal
• Kerusakan vaskular • Kontraktur otot
• Kerusakan saraf • Instabilitas sendi
• Sindrom kompartemen • osteoarthritis
• Infeksi
Kesimpulan
Fraktur colles merupakan fraktur radius distal, fraktur colles umumnya terjadi
karena jatuh dalam keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak
dan lanjut usia, manifestasi klinis fraktur colles berupa dinner fork deformity, nyeri
tekan, nyeri ketika bergerak, keterbatasan ROM, swelling, Diagnose fraktur colles
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis,
penatalaksaan terdiri dari (1) pertolongan pertama : rest, elevate, ice, segera bawa
ke bagian gawat darurat jangan menggerakkan tangan. (2) manajemen pada trauma
tulang dan sendi : recognized, reposition, retain, rehabilitation, komplikasi dini :
kompresi / trauma saraf ulnaris dan medianus, kerusakan tendon, edema pasca
reposisi, redislokasi. Komplikasi lanjut : arthrosis dan nyeri kronis, shoulder hand
syndrome, defek kosmetik (penonjolan styloideus radius), rupture tendon, malunion
/non union, stiff hand (perlengketan antar tendon), gangguan gerakan dan fungsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai