Anda di halaman 1dari 42

LOW BACK PAIN

Sitti Magefira
13 17 777 14 203

Pembimbing:
dr. Magdalena Sumenap, M.Kes.
Sp.S
dr. Masita Muchtar
PENDAHULUAN
• Nyeri punggung bawah • Faktor risiko nyeri
adalah suatu sindroma nyeri punggung bawah antara
yang terjadi pada region lain bisa karena faktor
punggung bawah bersifat pekerjaan dimana sering
lokal yaitu daerah lumbo- mengangkat beban yang
sakral, nyeri dapat bersifat berat secara berulang,
lokal maupun radikuler atau
keduanya dan timbul secara faktor berat badan, faktor
tiba-tiba atau bertahap. Nyeri usia sangat berpengaruh
punggung bawah merupakan pada nyeri punggung
akibat dari berbagai sebab bawah karena pada
misalnya kelainan tulang kejadian ini termasuk
punggung/spine sejak lahir, penyakit degeneratif
trauma, perubahan jaringan, akibat fungsi tubuh
pengaruh gaya berat terutama pada tulang.
DEFINISI
• Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma
nyeri yang terjadi pada region punggung bawah
bersifat lokal yaitu daerah lumbo-sakral, nyeri
dapat bersifat local maupun radikuler atau
keduanya dan timbul secara tiba-tiba atau
bertahap.
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi nyeri punggung bawah
menduduki peringkat kedua setelah infeksi
saluran nafas.
• Puncak usia penderita LBP adalah usia
45-60 tahun.
• Data statistik Amerika Serikat
memperlihatkan angka kejadian sebesar
15%-20% per tahun.
Angka kejadian nyeri punggung bawah di
Indonesia

No. Tahun Lokasi Angka kejadian

1 2015 Bandung 35,7 %

2 2010 JawaTengah 40%

3 2013 Manado 0,92%

4 2012 Jakarta 225 kasus


ETIOLOGI
• Kelainan kongenital/kelainan perkembangan:
spondilosis dan spondilolistesis, kiposkoliosis, spina
bifida, gangguan korda spinalis.
• Trauma minor: regangan, cedera whiplash.
• Fraktur: traumatik - jatuh, kecelakaan kendaraan
bermotor, atraumatik – osteoporosis,
• Degeneratif: kompleks diskus-osteofit, gangguan
diskus internal, stenosis spinalis dengan klaudikasio
neurogenik, gangguan sendi vertebral, gangguan
sendi atlantoaksial (misalnya arthritis reumatoid).
GEJALA KLINIK

• nyeri di derah lumbosakral (bagian bawah


belakang)
• nyeri yang bisa datang kapan saja tidak
mengenal waktu dan aktivitas (nyeri
nonmekanik)
• nyeri lebih terasa di tungkai unilateral daripada
punggung bawah (adanya indikasi gangguan
radiks)
• bisa juga menjalar ke kaki dan atau jari-jari kaki
• deformitas struktur tulang belakang
KLASIFIKASI
• Berdasarkan perjalanan kliniknya:
1. Akut
o Ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang
secara tiba-tiba dan rentang waktunya hanya
sebentar, antara beberapa hari sampai
beberapa minggu
o Penyebabnya adalah karena luka traumatik
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh dari
motor
2. Kronik
o Bisa menyerang selama 12 minggu atau lebih
dari 3 bulan. Nyeri dapat berulang atau kambuh
kembali
o Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya
dan sembuh pada waktu yang lama
o Penyebabnya biasanya karena osteoarthritis,
rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus
intervertebralis dan tumor
IASP (International Association
for the Study of Pain)
• Nyeri punggung bawah akut, telah dirasakan
kurang dari 3 bulan.
• Nyeri punggung bawah kronik, telah dirasakan
sekurangnya 3 bulan.
• Nyeri punggung bawah subakut, telah dirasakan
minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih dari 12
minggu
FAKTOR RESIKO
1. Faktor Individu 2. Faktor Pekerjaan
• Usia • Beban kerja
• Jenis kelamin • Posisi kerja
• Status gizi • Durasi
• Masa kerja
• Kebiasaan merokok
• Akivitas fisik
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Yang perlu ditanya keluhan utama pasien. Selanjutnya
yang perlu kita ketahui adalah:
• Awitan
• Lama dan frekuensi serangan
• Lokasi dan penyebaran
• Faktor yang memperberat/memperingan
• Riwayat trauma
• Riwayat menstruasi pada perempuan

2. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
• palpasi
3. Pemeriksaan Neurologis
• Motorik
• Sensorik
• Laseque sign 5. Pemeriksaan Radiologi
• Foto polos AP CV
lumbosacral
• CT-Scan
4. Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap
• Ureum, creatinin
• Pemeriksaan urin
PENATALAKSANAAN

1. Non- medikamentosa 2. Medikamentosa


• Perbaiki aktivitas • Pemberian
• Olahraga acetaminophen
• NSAID
• Opioid
KASUS
1. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Umur : 57 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
2. Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri punggung bawah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri punggung
bawah sebelah kanan yang sudah dirasakan sejak kurang
lebih 1 minggu yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul dan
tiba-tiba serta menjalar hinggah ke kaki. Nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, pasien mengeluh kalau duduk tidak
bisa terlalu lama karena nyerinya. Berbaringpun pasien
harus berhati-hati karena miring sedikit saja sudah terasa
sakit, sehingga pasien harus mencari posisi enak untuk
tidur. Saat buang airpun pasien merasa nyeri karena duduk
terlalu lama. Pasien juga mengeluh sulit untuk tidur (+),
nafsu makan berkurang (+). BAB dan BAK lancar seperti
biasa.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
• Hipertensi : ada dan tidak terkontrol
• Diabetes mellitus : disangkal
• Riwayat Trauma : 5 bulan yang lalu di kamar
mandi
• Riwayat jatuh : ada, 10 tahun yang lalu
jatuh dari motor dan 3 tahun yang lalu jatuh dari
sepeda
• Anamnesis tentang pekerjaan/keluarga :
• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan seperti pasien saat ini. Pasien tinggal
bersama anak dan cucunya. Pasien adalah
seorang ibu rumah tangga.
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
• Kondisi : sakit sedang
• Gizi : baik
• Kesadaran: Compos Mentis

Tanda Vital
• Tekanan Darah: 140/90 mmHg
• Nadi : 85 kali/menit
• Suhu : 36.6oC
• Pernapasan : 20 kali/menit
Pemeriksaan Thorax :
• Paru-paru :
– Inspeksi : Ekspansi dada simetris
bilateral, bentuk dada normal, retraksi
dinding dada (-)
– Palpasi : Vocal fremitus kiri =
kanan,
– Perkusi : Batas normal • Pemeriksaan Abdomen :
– Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, • Inspeksi : tampak
Wheezing -/- datar
• Auskultasi : bunyi
peristaltik usus normal
• Jantung : • Perkusi : tympani
– Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat • Palpasi : Nyeri tekan
– Palpasi : Ictus Cordis teraba ICS V (-), masaa (-)
linea midclavicularis sinistra
– Perkusi : Batas jantung normal
– Auskultasi : BJ I-II murni, regular
4. Pemeriksaan Neurologis
GCS: E4V5M6
• Kepala
– Penonjolan: (-)
– Posisi : central
– Bentuk/ukuran : normocephal
– Auskultasi : normal
• Nervus Cranialis
– N. Olfactorius (I): Normosmia/Normosmia
– N.Optikus (II):
• Ketajaman penglihatan: Baik/Baik
• Lapangan penglihatan: Baik/Baik
– N. Occulomotoris (N.III), N. Trochlearis (N.IV), N. Abducens (N.VI)
 Celah kelopak mata: - Ptosis: (-)/(-)
-Exopthalmus: (-)/(-)
 Posisi bola mata: Central/Central
 Pupil: - ukuran: 2 mm
- Isokor/anisokor: isokor
- Reflex cahaya langsung: (+)/(+)
Ref. cahaya tdk langsung: (+)/(+)
- Reflex akomodasi: (+)/(+)
 Gerakan bola mata:
- Parese kearah (-) -
- Nistagmus (-)
– N. V Trigeminus:
• Sensibilitas: N.V1: (+)
N.V2: (+)
N.V3: (+)
• Motorik: Inspeksi:
Mengigit : (+)/(+)
Membuka mulut : (+)/(+)
– N. VII Facialis
Motorik M. M. Orbik Okuli M. Orbik
Frontalis Simetris Oris
Istirahat Simetris Simetris Simetris
Gerakan mimic Simetris Simetris
Pengecap 2/3 lidah bagian depan: tidak dilakukan
pemeriksaan
– N. VIII Vestibulocochlearis
• Pendengaran: baik (+)/(+)
• Tes rinne/weber: tidak dilakukan
pemeriksaan
• Fungsi vestibularis: tidak dilakukan
pemeriksaan

– N. IX/X: (Glossopharingeus/vagus):
• Posisi arkus pharinks: simetris
• Reflex telan/muntah: normal
• Pengecap 1/3 lidah bagian belakang: tidak
dilakukan pemeriksaan
• Fonasi: dalam batas normal
• Takikardi/bradikardi: dalam batas normal
– N. XI: – N.XII:
• Memalingkan kepala • Deviasi lidah: simetris
dengan/tanpa tahanan:
(+)/(+)
• Fasciculasi: (-)
• Angkat bahu: (+)/(+) • Atrofi: tidak ada
• Tremor: tidak ada
– N.XII: • Ataxia: (-)
• Deviasi lidah: simetris
• Fasciculasi: (-)
• Atrofi: tidak ada
• Tremor: tidak ada
• Ataxia: (-)
• Leher • Arteri karotis:
- Tanda-tanda • Palpasi: berdenyut
perangsangan selaput • Auskultasi: bising (-)
otak • Kelenjar gondok: tidak
Kaku kuduk: (-) terdapat pembesaran
Kernig’s sign: -/-
Laseque sign : +/-
Petrick sign : +/-
Contrapetrick : +/-
• Abdomen:
- Reflex kulit dinding perut: dalam batas
normal
• Kolumna vertebralis:
- Inspeksi : Dalam batas normal
- Palpasi : Nyeri bagian lumbal
- Perkusi : Nyeri ketok bagian lumbal
- Pergerakan: Terbatas
• Ekstremitas
- Motorik
superior Inferior
Dextra sinistra dextra Sinistra
Pergerakkan Bebas Bebas Bebas Bebas
Terbatas
Kekuatan 5 5 4 5
Tonus normal normal normal Normal
Bentuk otot eutrofi eutrofi eutrofi Eutrofi

- Otot yang terganggu


- Refleks fisiologis
Superior inferior
Dextra sinistra dextra Sinistra
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Patella ++ ++
Achilles ++ ++
- Klonus: Lutut: -/-
Kaki: -/-
- Reflex patologis:
Hoffman: -/-
Tromner: -/-
Babinski: -/-
Chaddock: -/-
Gordon: -/-
Schaefer: -/-
Oppenheim: -/-
- Sensibilitas
Ekstroseptif
Nyeri: dalam batas normal
Suhu: dalam batas normal
Rasa raba halus: dalam batas normal
Propioseptif
Rasa sikap: dalam batas normal
Rasa nyeri dalam: dalam batas normla
Fungsi Kortikal Luhur: Normal
• Pergerakan abnormal yang spontan: (-)
• Gangguan koordinasi: Dalam batas normal
• Gangguan keseimbangan: dalam batas
normal
• Pemeriksaan fungsi luhur:
- Reaksi emosi : Baik
- Fungsi bicara : Baik
- Fungsi psikosensorik : Baik
- Fungsi psikomotorik : Baik
5. Pemeriksaan Lab • GDS : 93 mg/dl
Darah Lengkap • GDP : 94 mg/dl
• WBC : 4,6 x 103 uL • GD2PP : 105 mg/dl
• RBC : 4.85 x 106 uL • AS. Urat : 2.84 mg/dl
• HGB : 12.6 g/dl • Cholestrol: 208 mg/dl
• HCT : 37,3%
• PLT : 259 x 103 uL

6. Pemeriksaan Radiologi
• Spondylolisthesis CV L5 terhadap CV S1 ke anterior
• Osteoporosis sinilis
7. Resume
Pasien perempuan usia 57 tahun datang ke RS dengan
keluhan nyeri punggung bawah sebelah kanan yang sudah
dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu, nyeri
dirasakan hilang timbul dan secara tiba-tiba serta menjalar
hinggah ke kaki. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, pasien
mengeluh kalau duduk tidak bisa terlalu lama karena nyerinya.
Berbaringpun pasien harus berhati-hati karena miring sedikit
saja sudah terasa sakit, sehingga pasien harus mencari posisi
enak untuk tidur. Saat buang airpun pasien merasa nyeri
karena duduk terlalu lama. Pasien juga mengeluh sulit untuk
tidur (+), anoreksia (+). BAB dan BAK lancar seperti biasa. Ada
riwayat jatuh dari motor 10 tahun yang lalu dan jatuh dari
sepeda 3 tahun yang lalu, 5 bulan kemarin pasien jatuh dari
kamar mandi. Ada riwayat Hipertensi tapi tidak terkontrol.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan sakit sedang, kesadaran compos mentis,
GCS E4 V5 M6. TD : 140/90 mmHg, N: 85x/menit, R: 20x/menit, S: 36.60
Celcius. Pemeriksaan thorax dalam batas normal, pemeriksaan abdomen
dalam batas normal, pemeriksaan neurologis dalam batas normal,
pemeriksaaan kernig’s sign dalam batas normal, pemeriksaan laseque sign
+/-, pemeriksaan petrick sign +/-, contrapetrick +/-. Kolumna vertebralis
idapatkan nyeri pada CV bagian Lumbal, motoric untuk pergerakan bagian
ektremitas inferior dextra bebas terbatas, kekuatan 4. Reflex fisiologis
dalam batas normal, reflex patologis tidak didapatkan kelainan, sensibilitas
dalam batas normal, pemerksaan koordinasi dalam batas normal, tes
keseimbangan dalam batas normal, pemeriksaan fungsi luhur dalam batas
normal. Untuk pemeriksaan laboratorium di dapatkan darah lengkap WBC :
4,6 x 103 uL, RBC : 4.85 x 106 uL, HGB : 12.6 g/dl, HCT : 37,3%, PLT : 259
x 103 uL, GDS : 93 mg/dl, GDP : 94 mg/dl, GD2PP : 105 mg/dl, AS. Urat :
2.84 mg/dl, Cholestrol: 208 mg/dl
8. Diagnosis
• Diagnosis klinis : Low back pain
• Diagnosis Topis : Lumbosakral
• Diagnosis Etiologi : Ischialgia

9 Terapi
• Non medikamentosa
• - fisioterapi
• Medikamentosa
• IVFD Ringer Laktat 20 tpm
• Drips neursanbe 1 ap/hari
• Pemberian Analgetik: injeksi ketorolac 1 ap/8jam
• Pemberian H2 reseptor: Inj. Ranitidine 1 ap/12 jam
• Pemberian anti hipertensi golongan CCB: Amlodipin 5 mg
1-0-0
10 Diferential diagnosis
Hernia Nucleus Purposus

11. Prognosis
• Qua ad vitam : Bonam
• Qua ad sonationem : Bonam

12. Anjuran
Pemeriksaan ureum creatinin
PEMBAHASAN
Pasien perempuan usia 57 tahun datang dengan keluhan nyeri
punggung bawah yang dirasakan sudah 1 munggu yang lalu,
nyeri dirasakan memberat apabila duduk terlalu lama, nyerinya
datang secara tiba-tiba dan menjalar hinggah ke kaki serta ada
riwayat jatuh dari motor 10 tahun yang lalu, jath dari sepeda 3
tahun yang lalu dan jatuh dari kamar mandi 5 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit
sedang, kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6, tekanan
darah 140/90 mmHg, nadi 85x/menit, laju pernapasan
20x/menit, suhu aksila 36.60C. Pada pemeriksaan neurologis
tidak terdapat defisit neurologis. Pada pemeriksaan motorik
terdapat pergerakan bebas terbatas pada ekstremtas inferior
dextra dengan refleks fisiologis dan refleks patologis yang
normal.
Nyeri punggung bawah Penyebab dari nyeri punggung
adalah suatu sindroma nyeri bawah antara lain adanya kelainan
yang terjadi pada region yang terjadi pada tulang belakang,
punggung bawah bersifat otot, discus intervertebralis, sendi,
lokal yaitu daerah lumbo- maupun struktur lain yang
sakral, nyeri dapat bersifat menyokong tulang belakang. Nyeri
local maupun radikuler atau punggung bawah bisa juga
keduanya dan timbul secara disebabkan oleh kelainan
tiba-tiba atau bertahap. perkembangan, trauma minor,
fraktur akibat terjatuh, kecelakaan
motor, osteoporosis. Penyebabnya
lainnya juga bisa karena faktor
degenerative, infeksi, neoplasma
dan metabolic.
Pada kasus ini pasien mengalami nyeri punggung
bawah hilang timbul yang diawali dengan trauma
akibat jatuh di kamar mandi 5 bulan yang lalu dan 10
tahun yang lalu jatuh dari motor serta 3 tahun yang
lalu jatuh dari sepeda.

Berdasarkan teori nyeri punggung bawah dapat


digolongkan menjadi low back pain spesifik dan low
back pain non spesifik. Nyeri punggung bawah
spesifik biasanya terdapat penyakit atau proses
patologis yang mendasarinya yang jelas berupa
trauma, tumor, proses degenerative, fraktur,
kompresi, spondylosisthesis, anyklosing spondylitis
dan infeksi. Sedangkan low back pain yang non-
spesifik tidak dapat ditemukan penyebab yang jelas
Pada kasus ini didapatkan nyeri punggung bawah sebelah
kanan yang dirasakan secara tiba-tiba dan menjalar hinggah
ke kaki. Berdasarkan teori gejala yang ditimbukan berupa
nyeri punggung bawah, dimana nyerinya bisa datang kapan
saja tidak mengenal waktu dan aktivitas (nyeri nonmeknik),
nyeri lebih dirasakan di tungkai unilateral daripada punggung
bawah bisa juga menjalar ke kaki dan atau jari-jari kaki dan
adanya deformitas tulang belakang

Pada kasus ini di lakukan pemeriksaan laboratorium darah


lengkap dimana tidak terdapat kelainan sedangkan
berdasarkan teori pemeriksaan laboratorium dilakukan bila
adanya indikasi untuk melihat tanda-tanda infeksi dan tanda
keganasan. Dilakukan juga pemeriksaan ureum kreatinin
danpemeriksaan urin untuk melihat fungsi dari ginjal. Tapi pada
kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan urin, ureum maupun
kreatinin.
Pada kasus ini diberikan penanganan berupa
pemberian vitamin berupa neurosanbe yang
diberikan bersaman dengan infus, pemberian
NSAID berupa keorolak dan pemberian H2
receptor berupa ranitidine serta pemberian obat
antihipertensi.

Penggunaan Acetaminophen terkadang dianjurkan


untuk mengatasi nyeri.Jika terdapat peradangan
maka dapat digunakan obat NSAID yang dapat
mengatasi nyeri dan peradangan.jika keduanya
tidak dapat mengatasi nyeri yang ada,maka dapat
digunakan obat golongan Opioid
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai