CEPHALGIA
Moch. Fathonil Aziz (1415129)
Arnold Nathanael (1415119)
Pembimbing: dr. Oki Haryanto, Sp.S
RIWAYAT KEBIASAAN
• Pasien sering telat makan
USAHA BEROBAT
• Pasien belum berobat sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
– Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
– Kesan sakit : Sedang
KEADAAN UMUM
– Berat Badan : 65 kg
– Tinggi Badan : 160 cm
– IMT : 25.4 kg/m2
TANDA VITAL
– Tekanan darah: 120/80 mmHg
– Nadi : 85x/menit, regular, equal, isi cukup
– Pernapasan : 22x/menit, regular, tipe torakoabdominal
– Suhu : 36.5°C
STATUS GENERALIS
• Kepala : Bentuk dan ukuran simetris
– Mata : Pupil bulat isokor ø 3 mm, conjunctiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-)
– Hidung : Sekret (-/-), septum deviasi (-)
– Mulut : Mukosa basah
• Leher : KGB tidak teraba membesar
• Thorax : Bentuk dan gerak simetris
– Pulmo : VBS (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
– Cor : Bunyi jantung murni, S1=S2, murmur (-)
• Abdomen : Datar, soepel, BU (+) normal, nyeri tekan
epigastrium (+), hepar lien tidak teraba
• Ekstemitas: Akral hangat, CRT <2 detik, akrosianosis (-/-)
STATUS NEUROLOGIS
• Penampilan
– Kepala : Bentuk dan ukuran simetris
– Collumna Vertebra : Tidak dilakukan pemeriksan
• Rangsang meningen/iritasi radiks
– Kaku kuduk : Negatif
– Tanda Brudzinsky I : Negatif
– Tanda Brudzinsky II : Negatif
– Tanda Brudzinsky III : Tidak dilakukan
– Tanda Kernig : Negatif
– Tanda Laseque : Negatif
• Nervi Craniales
–NI
Penciuman: Baik
– N II
Ketajaman penglihatan : Baik
Lapang pandang : Baik
Fundus okuli: Tidak dilakukan pemeriksaan
– N III,IV,VI
Ptosis : Tidak ada
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm
Reflex cahaya : Direk (+/+), indirek (+/+)
Posisi bola mata : Sentral
Gerakan bola mata: Baik ke segala arah
–NV
Sensorik
Oftalmikus : Baik
Maksilaris: Baik
Mandibularis : Baik
Motorik : Baik
– N VII
Angkat alis mata : Simetris
Memejamkan mata : Sama kuat kanan = kiri
Plica nasolabialis : Simetris
Gerakan wajah : Simetris
Rasa kecap ⅔ depan : Baik
– N VIII
Pendengaran : Baik
Keseimbangan : Baik
– N IX, X
Suara : Baik
Menelan : Baik
Arkus faring : Baik
Uvula : Sentral
Kontraksi palatum : Baik
Refleks faring : Baik
Rasa kecap ⅓ belakang : Baik
– N XI
Angkat bahu : Baik
Menengok : Baik
– N XII
Posisi lidah : Sentral
Tremor/fasikulasi : Tidak ada
• Motorik
Anggota Badan Kekuatan Tonus Atrofi Fasikulasi
Atas 5/5 N/N -/- -/-
Bawah 5/5 N/N -/- -/-
– Gerakan involunter : Tidak ada
– Cara berjalan : Baik
• Sensorik
– Lengan kiri : Baik
– Lengan kanan : Baik
– Batang tubuh: Baik
– Tungkai kiri : Baik
– Tungkai kanan : Baik
• Koordinasi
– Cara bicara : Baik
– Tremor : Tidak ada
– Tes telunjuk hidung : Baik
– Disdiadokokinesia : Baik
– Tes tumit – lutut : Baik
• Refleks
– Fisiologis
• Biceps : +/+
• Triceps : +/+
• Brachioradialis : +/+
• KPR : +/+
• APR : +/+
• Lain : Tidak dilakukan pemeriksaan
– Patologis
• Hoffmann – Trommer : -/-
• Babinsky : -/-
• Chaddock : -/-
• Oppenheim : -/-
• Gordon : -/-
• Schaefer : -/-
– Klonus : Tidak ada
– Refleks primitif
• Glabella :-
• Mencucu mulut : -
• Palmomental :-
• Fungsi luhur
– Hubungan psikis : Baik
– Afasia
• Motorik : Tidak ada
• Sensorik : Tidak ada
– Ingatan
• Jangka pendek : Baik
• Jangka panjang : Baik
– Kemampuan berhitung : Baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN
– Hemoglobin : 11.8 g/dL
– Hematokrit : 35 %
– Leukosit : 3.100/mm3
– Trombosit : 306.000/mm3
– Eritrosit : 3.8 juta/mm3
– MCV : 93 fl
– MCH : 31 pg/mL
– MCHC : 34 g/dL
– Gula Darah Sewaktu : 87 mg/dL
– Kreatinin : 0.47 mg/dL
– eGFR : 133.48 mL/min/1.73m2
– Ureum : 17.9 mg/dL
CT SCAN KEPALA
DIAGNOSIS KERJA
• Klinik : Migren
• Lokalisasi : Kiri
• Etiologi : Belum diketahui
• Tambahan : Post-syncope
USUL PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MRI kepala Mencari penyebab dari migren
TATA LAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA
• Rawat inap dan tirah baring
• Diet 1500 kkal/24 jam
MEDIKAMENTOSA
• Infus RL 1000 cc/24 jam
• Ketorolac 4x10 mg IV
• Lansoprazole tab 1x15 mg
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Ad bonam
CEPHALGIA
CASE BASED DISCUSSION
DEFINISI
Cephalgia :
Rasa nyeri atau rasa tidak enak pada bagian atas
kepala (orbita–oksiput) yang disebabkan oleh
perangsangan struktur-struktur yang peka nyeri.
KLASIFIKASI
29
PATOFISOLOGI CEPHALGIA
Struktur peka nyeri
Intrakranial : Ektrakranial :
• Pembuluh darah : Sinus - Periosteum
venosus, Arteri meningea - Kulit
media, Arteri karotis interna - Jaringan subcutan
bagian proksimal - Otot
• Saraf : Nervus V, IX, X, radiks - Pembuluh darah
C2 dan C3, substansia grisea - Saraf
pada daerah periakuaduktus - Mata, gigi, telinga, sinus,
orofaring dan mukosa hidung
• Duramater pada basis otak
Struktur tidak peka nyeri
• Parenkim otak
• Ependim ventrikel
• Pleksus Koroideus
• Sebagian besar meningen meliputi
konektivitas otak, tulang
PATOFISIOLOGI CEPHALGIA
• Perangsangan struktur peka nyeri
ekstrakranial nyeri pada daerah yang
terangsang.
• Perangsangan struktur peka nyeri intrakranial
diproyeksikan ke permukaan, nyeri
didistribusikan pada daerah distribusi saraf
yang bersangkutan.
TANDA BAHAYA CEPHALGIA
• Nyeri kepala timbul • Nyeri kepala disertai :
mendadak, baru - Panas
pertamakali dirasakan, - Muntah proyektil
dan hebat - Kaku kuduk
• Nyeri kepala progresif, - Diplopia
- Hemiparese,
semakin hebat
hemihipestesi
• Nyeri kepala yang - Kelumpuhan saraf otak
bertambah hebat, bila - Kejang
batuk dan mengedan - Penurunan kesadaran
• Nyeri kepala onset usia
>50 tahun
33
MIGRAINE
• Migraine adalah suatu istilah yang digunakan
untuk nyeri kepala primer. Nyeri kepala berulang
dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam.
Karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut,
intensitas sedang atau berat, bertambah berat
dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan
nausea dan atau fotofobia dan fonofobia.
34
FAKTOR PENCETUS
• Makanan yang mengandung tyramin (keju, cokelat)
• Alkohol, red wine
• MSG
• Hormonal (menstruasi)
• Obat-obatan (vasodilator)
• Stress, emosi, dan keletihan
• Rangsang sensorik cahaya terang, bau-bauan,
bising.
35
KLASIFIKASI
Migren tanpa aura / migren umum / hemicrania simplex
Kriteria diagnosis:
A : Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan nyeri kepala berulang yang
memenuhi kriteria B-D
B : Serangan nyeri kepala berlangsung 4 - 72 jam
C : Nyeri kepala mempunya sedikitnya 2 karakteristik berikut:
– 1) Unilateral
– 2) Berdenyut
– 3) Intensitas sedang atau berat
– 4) Bertambah berat dengan aktivitas fisik
D : Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini
– 1) Nausea dan/atau vomitus
– 2) Photophobia dan/atau phonophobia
E : Tidak berkaitan dengan kelainan lain
KLASIFIKASI
Migren dengan aura
Kriteria diagnosis :
• Sekurang-kurangnya sudah terjadi 2 serangan yang memenuhi
kriteria B-E dari kriteria migren tanpa aura dan didapat adanya
aura.
PATOFISIOLOGI
1. Teori Vaskular
• Vasokonstriksi intrakranial Aura
• Vasodilatasi dan aktivasi saraf nosiseptif perivaskuler Migraine
2. Teori Neurovaskuler
Faktor pencetus pelepasan K+/as amino glutamat dari jaringan
saraf pelepasan neurotransmitter memicu penyebaran depresi
kortikal
• Metabolisme sel menurun aliran darah turun Aura
• Difusi H+ dan K+ pada batang otak aktivasi nosiseptor
meningeal C-fiber pelepasan neurochemical proinflamasi
aktivasi N. V vasodilatasi Migren
3. Defisiensi Mg
Defisiensi Mg memicu agregasi platelet dan pelepasan
glutamat Serotonin meningkat vasokonstriksi.
Faktor pencetus meningkatkan stimulasi serotoninergik
dan adrenergik di batang otak dilatasi/konstriksi PD
serebral/scalp stimulasi N. V
• Thalamus cortex nyeri
• CTZ nausea, vomit
• Hipothalamus fotofobia, fonofobia
39
MANIFESTASI KLINIS
Fase Waktu Gejala
Prodromal Beberapa jam sampai hari, sebelum • Hiperreaktif/hiporeaktif
nyeri kepala • Depresi/euforia
• Rasa letih
• Penurunan nafsu makan
• Sering BAK dan BAB
• Sensitif terhadap bau-
bauan, suara, dan cahaya.
Aura gejala Kurang lebih 1 jam sebelum nyeri • Visual Spectra fortifikasi
neurologik fokal kepala (khas), cahaya yang
yang kompleks, yang Durasi 5-20 menit terang/kilatan cahaya,
mendahului suatu scintillating scotoma, dan
serangan neurologis. distorsi ukuran dan bentuk
suatu benda.
• Sensorik Parestesia,
baal, rasa panas.
• Motoris Kelemahan
otot, afasia.
40
Fase Waktu Gejala
Nyeri Kepala 4-72 jam • Nyeri unilateral,
berdenyut, sering pada
daerah pelipis.
• Bertambah dengan
aktivitas fisik.
• Nausea, vomit
• Fotofobia, fonofobia
Postdromal Setelah serangan akut • Tidak bisa makan
Berlangsung selama • Tidak bisa konsentrasi
beberapa jam – hari. • Kelelahan
41
TATA LAKSANA
• Menghindari pencetus
• Terapi abortif non spesifik PCT, aspirin, ibuprofen, ketorolac
• Terapi abortif spesifik Sumatriptan (max dose 200mg/hari),
Ergotamine (max dose 5 mg/hari), Ergotamine+caffeine,
Dihydroergotamine (5-7,5 mg/hari)
• Terapi preventif/profilaksis bila serangan 2-3 kali seminggu,
atau serangan lama/berat. Dapat diberikan :
• Beta blocker (Propanolol, Metoprolol, Atenolol)
• Anti depresan (Amitripriline, Fluoxetine, Sertraline)
• Antikonvulsan (Natrium valproat, Topiramate)
• Ca channel blocker (Flunarizine)
• Antagonis serotonin (Pizotifen)
43
TENSION TYPE HEADACHE (TTH)
• Definisi
Nyeri kepala terasa ditekan/diikat dari depan
kepala sampai oksiput/leher
• Epidemiologi
Nyeri kepala primer yang tersering (90%)
Wanita > pria
Sering pada dewasa muda dan remaja
44
KRITERIA DIAGNOSIS
EPISODIC TENSION TYPE HEADACHE CHRONIC TENSION TYPE HEADACHE
– Jika seseorang menderita sedikitnya 10 – Jika seseorang menderita sakit kepala
kali sakit kepala yang lamanya berkisar 30 dengan frekuensi rata-rata 15 hari dalam
menit – 7 hari, dan terjadi kurang dari 180 sebulan (atau 180 hari dalam setahun)
kali setahun. selama 6 bulan, dan memiliki tanda-
– Sakit kepalanya memiliki sedikitnya 2 dari tanda seperti episodic tension-type
tanda-tanda di bawah ini : headache.
• Rasa menekan/berat yang berlokasi di – Selain itu, pasien tidak menderita
kedua belah sisi kepala gangguan penyakit lain seperti
diperlihatkan dengan uji fisik maupun
• Sakit dengan intensitas ringan sampai
neurologis
sedang
• Tidak bertambah berat dengan aktivitas
fisik rutin
• Tidak mual atau muntah
• Mungkin sensitif terhadap cahaya atau
suara, tapi tidak keduanya
PATOFISIOLOGI TTH
• Central mechanism
Hipersensitivitas dari serabut saraf nyeri dari nervus
trigeminal.
• Perifer mechanism
Kontraksi dari otot rahang dan leher (kepala).
47
CLUSTER TYPE HEADACHE
• Definisi:
Nyeri kepala hebat, selalu unilateral, muncul
mendadak parah.
49
KRITERIA DIAGNOSIS CLUSTER
• Sedikitnya sudah ada 5 serangan yang memenuhi:
- Nyeri hebat ata sangat hebat pada orbital, supraorbital, dan atau
temporal, unilateral, berlangsung 15-80 menit bila tidak diobati.
- Nyeri kepala setidaknya satu dari :
• Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
• Kongesti nasal dan atau rhinorrhoe ipsilateral
• Oedema palpebra ipsilateral
• Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
• Miosis dan atau ptosis ipsilateral
• Perasaan kegelisahan atau agitasi
KRITERIA DIAGNOSIS CLUSTER
- Serangan memiliki frekuensi dari satu kali
setiap 2 hari sampai 8 kali perhari.
- Tidak berkaitan dengan gangguan lain.
PENATALAKSANAAN CLUSTER
• NON MEDIKAMENTOSA • MEDIKAMENTOSA
- Inhalasi O2 100% dengan - Dihydroergotamine 0,5-
facemask 7L/menit selama 1,5 mg IV
15 menit. - Sumatriptan injeksi SC
6mg
- Gabapentin atau
topiramat
TERIMA KASIH
54