kanan sejak 2 hari yang lalu. Hal ini terjadi setelah pasien shalat,
mengeluh sakit kepala, tidak ada kejang, dan tidak ada muntah.
• Riwayat penyakit dahulu : HT menkonsumsi obat
tapi tidak teratur, Kolesterol mengkonsumsi obat tapi
tidak teratur
• Riwayat penyakit keluarga : -
• Riwayat pengobatan : -
Riwayat Kebiasaan : merokok (+) minum alkohol (-)
Riwayat Alergi : -
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital
• TD : 150/100 mmHg
• Nadi : 94 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,6 °C
Kepala : lihat status neurologis
Leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : lihat status neurologis
Pemeriksaan Neurologis
Penampilan
– Kepala : Bentuk dan ukuran normal
– Collumna vertebra: Tidak ada kelainan
Rangsangan meningen
– Kaku kuduk :-
– Brudzinsky 1 :-
– Brudzinsky 2 :-
– Brudzinsky 3 :-
– Kernig :-
– Laseque :-
Saraf otak
NI
Penciuman : tidak ada kelainan
N II
Ketajaman penglihatan : tidak ada kelainan
Kampus : tidak ada kelainan
Funduskopi : tidak dilakukan
N III/IV/VI
Ptosis :-
Pupil : bulat, isokor, 3 mm.
Refleks cahaya ODS D/I : +/+
Posisi mata : DBN
Gerakan bola mata: DBN
N V
Sensorik
Oftalmikus : tidak ada kelainan
Maksilaris : tidak ada kelainan
Mandibularis : tidak ada kelainan
Motorik : tidak ada kelainan
N VII
Angkat alis kanan : tidak ada kelainan
Memejamkan mata kanan : tidak ada kelainan
Plika nasolabialis : tdk simetris, kanan datar
Gerakan wajah : tdk simetris
Rasa kecap 2/3 muka lidah : tidak dilakukan
N VIII
Pendengaran : tidak ada kelainan
Keseimbangan : tidak dilakukan
N IX/X
Suara : tidak ada kelainan
Menelan : tidak ada kelainan
Arkus farinks : tidak terlihat
Uvula : tidak terlihat
Kontraksi palatum : dalam batas normal
Refleks farinks : tidak dilakukan
Rasa kecap 1/3 : tidak dilakukan
N XI
Angkat bahu : tidak ada kelainan
Menengok ke kanan dan kiri : tidak ada kelainan
N XII
Gerakan lidah : tidak ada kelainan
Atrofi :-
Tremor/fasikulasi : -
Motorik
Anggota Kekuatan Tonus atrofi fasikulasi
badan
Atas 3/5 n/n -/- -/-
Bawah 4/5 n/n -/- -/-
• gerakan involunter : -
•Cara berjalan/gait : tidak dilakukan
Sensorik
Anggota badan atas : tidak ada kelainan
Batang tubuh : tidak ada kelainan
Anggota badan bawah : tidak ada kelainan
Koordinasi
Cara bicara : bicara rero
Tremor :-
Tes telunjuk hidung : tidak ada kelainan
Diadokokinesis : tidak ada kelainan
Heel to toe : tidak ada kelainan
Refleks
Patologis
Fisiologis Hofman trommer -/-
Biceps +/+ Babinsky +/+
Triceps+/+ Chaddock -/-
Radius+/+ Oppenheim -/-
Ulna+/+ Gordon -/-
KPR+/+ Schaefer -/-
APR+/+
• Pemeriksaan fungsi luhur
• Hubungan psikis : Baik
• Afasia
• Sensorik : -
• Motorik : -
• Ingatan
• Jangka pendek : Baik
• Jangka panjang : Baik
• Kemampuan berhitung : Baik
Resume
• Autoanamnesa :
Seorang laki-laki, 45 th, datang dengan keluhan
hemiparese dextra timbul mendadak sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan muncul saat selesai shalat tiba-
tiba lemas dan jatuh. Keluhan disertai mulut
mencong dan bicara rero.
Vomitus (-), otalgia (-),cephalgia (-), konvulsi (-)
RPD : hipertensi (+). Kolesterol (+), Konsumsi
obat tetapi tidak rutin
RPK :-
R. Berobat : -
R. Kebiasaan : merokok + , alkohol -
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : CM, sakit ringan
• Rangsangan meningens: Kaku kuduk (-)
• Saraf cranial parese :
• Parese N. VII dekstra sentral
• Motorik : Hemiparese kanan
• Sensorik : dalam batas normal
• Refleks fisiologis : KPR +/+, APR +/+
• Refleks patologis : Babinsky +/+,
• DIAGNOSIS
• Diagnosis klinik : Stroke
• Lokalisasi : Sistem carotis sinistra
• Etiologi : Infark DD/PIS
• Usul Pemeriksaan :
• Hematologi rutin
• Gds,2jpp
• Kolestrol total, LDL, TG, HDL
• CT scan kepala
USUL TERAPI
• Non medikamentosa :
• Kontrol Vital sign dan neurologis
• Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori
pasien
• Mobilisasi dan rehabilitasi medik
• Medikamentosa : - Citicolin 2 x 500mg IV
- Aspilet 1 x 80mg PO
- Amlodipin 1x5mg
• Prognosis
• Quo ad vitam : ad Bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
CASE BASED DISCUSSION
• Non modifable :
• usia
• jenis kelamin
• ras/etnik
• herediter
• Modifable :
• hipertensi
• penyakit jantung
• DM
• hiperkolesterolemia
• stenosis karotis
• perokok
• alkoholik
Patofisiologi
• Oklusi pembuluh darah
intrakranial akibat emboli
dari tempat lain
(cardiogenic)
• In situ thrombosis
• Hipoperfusi karena
stenosis pembuluh darah
ekstrakranial/ intrakranial
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium
• foto thorax
• Transcranial doppler (TCD) & doppler karotis
• CT – scan / MRI
PENATALAKSANAAN
• Tujuan : mencegah meluasnnya kerusakan otak