• Nama : Ny. N
• Umur : 49 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status Perkawinan : Menikah
• Agama : Islam
• Alamat : Rancabali
• Tanggal masuk RS : 11 Oktober 2019
• Tanggal periksa : 15 Oktober 2019
Anamnesa (heteroanamnesa)
Riwayat Pengobatan
Pasien meminum obat darah tinggi satu kali sehari saat malam hari
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum
• Kesadaran : sopor (E=1, V=1, M=3)
• Tekanan darah: 110/69 mmHg
• Nadi = HR: 69x/menit, regular, equal, isi cukup
• Respirasi : 20x/menit
• Suhu : 37⁰C
• Gizi : Cukup
Status Interna
• Kepala : normocephal
• Mata Konjungtiva : anemis - / -
Sklera : ikterik - / -
Pupil : isokor, refleks cahaya -/-
• Leher : pembesaran KGB tidak teraba,
JVP tidak meningkat
• Thoraks : Bentuk dan gerak simetris
• Jantung : Bunyi Jantung S1-S2 murni reguler, Murmur (-)
• Paru-paru : VBS kiri = kanan
• Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Abdomen : Datar, lembut
• Hepar/Lien tidak teraba
• Bising usus (+) / tidak meningkat
• Ekstremitas : sianosis -/-, edema -/-
• Kulit : turgor baik
Status Neurologis
• 1. Penampilan
• Kepala : Normocephal
• Collumna vertebra: kesan : tidak ada deformitas
• 2. Rangsang Meningen
• Kaku Kuduk : (+)
• Brudzinski I, II, III : (+)
• Laseque : (+)
• Kernig : (+)
• 3. Saraf Otak
• I : tidak dilakukan
• II :
• Tajam Pandangan : Tidak dilakukan
• Lapang Pandang : Tidak dilakukan
• Oftalmoskopi : Tidak dilakukan
• III,IV,VI:
• Gerakan Bola Mata : kesan baik ke segala arah
• Pupil Ukuran : bulat, sentral, reguler, isokor D=2/2
• Refleks Cahaya: -/-
• V:
• Sensoris:
• Cabang oftalmik : tidak dilakukan
• Cabang maksilaris : tidak dilakukan
• Cabang mandibularis : tidak dilakukan
• Refleks kornea : tidak dilakukan
• Motorik : tidak dilakukan
• VII:
• Nasolabial fold : simetris
• Kerut dahi : simetris
• Mata : lagophtalmos -/-
• Sensoris 2/3 depan lidah : normal
• VIII:
• Rinne : Tidak dilakukan
• Weber : Tidak dilakukan
• Swabach : Tidak dilakukan
• IX, X:
• Arcus Faring : tidak dilakukan
• Uvula : tidak dilakukan
• Gag refleks: tidak dilakukan
• XI:
• Sternocleidomastoid : tidak ada kelainan
• Trapezius : Tidak dilakukan
• XII:
• Deviasi : tidak dilakukan
• Atrofi : tidak dilakukan
• Fasikulasi : tidak dilakukan
• 4.Motorik
• Kekuatan
• Anggota badan atas : 0/2+
• Anggota badan bawah : 0/2+
• 5. Sensorik
• Anggota badan atas : tidak dilakukan
• Batang tubuh : tidak dilakukan
• Anggota bawah badan : tidak dilakukan
Refleks Fisiologis
Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps menurun - menurun
Triceps -menurun - Menurun
Radiobrachialis -menurun - Menurun
Pattela -menurun -menurun
Achilles -menurun -menurun
Refleks Patologis
Babinski + +
Chaddock + +
Oppenheim + +
Gordon - -
Sheiffer - -
Rossolimo - -
Mendel-bechterew - -
Hoffman-trommer - -
RESUME
Diabetes ++ - - -
Melitus
Dislipidemia ++ - - -
• Siriraj Stroke Score:
• (2,5 x kesadaran) +(2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 x diastol) –
(3xfaktor ateroma) – 12
>1 Pendarahan
otak
< -1 Infark otak
Umum :
• stabilisasi jalan nafas dan pernafasan : beri O2
• Stabilisasi hemodinamika: beri cairan koloid atau
kristaloid intravena
• Tirah baring
• Fisioterapi pasif beberapa kali sehari
• Diet makanan sesuai faktor risiko ( diet rendah lemak,
rendah garam)
• Monitoring tanda-tanda vital
• Pro rehabilitasi medik
Terapi
Khusus :
• IVFD RL 20 tpm
• Manitol 20% 1 gr/kg BB diberikan dalam 20 menit dikuti 0.25 gr/KgBB tiap 4 jam
(250-150-150 tiap 8 jam)
• Metformin 3x500mg
• Ceftriaxon 2x1g
• MST 10 mg 2x1
• Laxadin syr 1x1
• Pravastatin 20 md 0-0-1
• Citicoline 500 mg/12 jam/IV
• Ondansetron 2x1 amp
• Amlodipin 1x5 mg
• Nimodipine 30 mg 3x2
Prognosis
• Sistem karotis
• 1. disfungsi motot merupakan hemiparesei kontralateral
• 2. disfungsi sensorik kontralateral
• 3. gangguan visual berupa heminopsia homonym
• Gangguan fungsi lihir seperti afasia
• Gejala klinik siste vertebrobasiler
• 1. disfungsi motorik berupa hemiparese alternan
• 2. disfungsi sensorik berupa hemipestesi alternan
• 3. gangguan visual berupa hemianopsia homonim, satu atau dua
lapang pandang, buta kortikal,gangguan keseimbangan, vertigo
diplopia
Penatalaksanaan stroke pis
• Terapi hemostatik
• Eptagog / activated factor VII)
• Reversal of antikoagulan
• Pis akibat warfarin diberikan fresh frozen plasma / prothrombin complex concentrate
dan vit K
• Pis akibat low molecular weight warfarin diberikan protamine sulfat
• Pis akibat trombositopenia.gangguan platelet diberikan dosis tunggal desmopressindan
atau transfusi platelet
• Tindakan bedah bila
• Perdarahan serebelar >3cm dgn perburukan klinis/kompresi batang otak
• Pis dgn lesi struktural seperti aneurisma, AVM atau angioma cavernosa
• Hematom pada usia muda dgn perdarahan lobar luas >50cm3
• Tidak perlu operasi bila
• Perdarahan kecil <10cm3 atau defisit neurologis minimal
Penatalaksanaan stroke psa
• Bed rest total, posisi kepala 30o, lingkungan tenang bila perlu 02 2-3L/m
• Hindari sedatif berlebihan
• Cegah perdarahan ulang PSA dgn :
• Istirahat dan tidur secara teratur atau dengan antihipertensi
• Terapi antifibrinoliti bila perlua
• Operasi pada aneurisma yag ruptur
• Tataklaksana cegah vasospasme
• Nimodidpin dimulai dgn dosis 1-2mg/jam IV pada hari ke3
• Atau oral 60mg setiap 7 jam selama 14 hari
• Pengobatan hypervolemik-hipertensif-hemodilation
•c
• Antifibrinolitik : epsilon aminocaproid acid 36g/h / asam traneksamat
6-12mg/h
Hidrosefalus
Akut ventrikulostomi
Kronik dilakukan pengairan cairan CSF secara temporer atau permanen
secara ventriculo peritonical shunt
• Terapi tambahan
• Pencahar untuk melebekan fese
• Analgetik
• pasen gelisah bisa diberi haloperidol IM 1-10mg/6jam
• Cegah stress ulcer dgn antagonis H2, antasida, PPI,/sukralfat
Perdarahan kurang dari 6 jam akan berhenti
sendiri dan ditampon jaringan sekitarnya
TERIMAKASIH