Anda di halaman 1dari 49

MANAJEMEN KASUS

STROKE LIKE SYNDROME


Oleh:
Zafira Pringgoutami
1718012057

Preceptor: Dr. dr. Roezwir Azhary, Sp.S

SMF ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
2019
Identitas Pasien
Nama : Tn.H
Umur : 51 tahun
No. MR : 61.37.78
Alamat : Natar, Lampung Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal masuk : 17 November 2019 Pukul 18.35 WIB
Tgl pemeriksaan : 18 November 2019 Pukul 11.40 WIB
Dirawat yang ke : ke-1
Anamnesis

Keluhan •Kejang 7x selama <5


utama menit sejak 14 jam SMRS.

Keluhan •Pusing, lemas, batuk (+)


Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSAM diantar anaknya dengan keluhan
kejang sebanyak 7 kali dengan durasi kejang <5 menit sejak 14
jam SMRS. Kejang seperti kaku dan kelojotan pada lengan
kanan. Pada saat kejang pasien dalam keadaan berbaring
dan pasien sadar baik saat kejang maupun setelah kejang.
Saat di ruang rawat inap, pasien sudah tidak mengalami
kejang. Riwayat kejang sebelumnya disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluh anggota gerak bagian kanan terasa
lemah. Tidak ada penurunan kesadaran, demam, BAB dan BAK
tidak ada kelainan.
Sebulan terakhir pasien sering merasa lemas dan
pusing. Pasien juga mengeluh batuk berdahak
berwarna putih kental yang disertai dengan nyeri
dada selama 1 tahun ini. Pasien sudah berobat ke
spesialis paru awal bulan ini, dan sudah dilakukan
pemeriksaan dahak namun hasilnya negatif. Pasien
juga sudah CT-scan thorax dan biopsi kelenjar getah
bening di leher karena dicurigai adanya tumor.
Kemudian dokter spesialis paru yang merawat pasien
merencanakan untuk melakukan bronkoskopi.

Sebelumnya, pasien juga mengeluhkan sering nyeri


pinggang kanan sejak 1 bulan terakhir. Pasien
sudah rontgen dan konsultasi dengan spesialis
urologi. Menurut dokter urologi, terdapat batu di
ginjal kanan pasien, namun untuk dilakukan operasi
perlu perbaikan paru terlebih dahulu.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (-), DM (-), sakit jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Hipertensi (-), DM (-), TB (-), keluhan serupa dalam keluarga (-
)

Riwayat Sosial Ekonomi


• Pasien bekerja sebagai karyawan swasta, merokok (+) 1-2
bungkus/hari, minum alkohol (-),
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normocephal, rambut tersebar merata, tidak
mudah dicabut
Keadaan Kesadaran: Mata
Umum: Tampak Compos mentis Konjungtiva anemis (+/+),sklera Ikterik (-/-),
Sakit Sedang (GCS E4V5M6) refleks cahaya +/+, pupil isokor +/+
Hidung
Simetris, sekret (-/-), epistaksis (-/-).
Tekanan Darah: Frekuensi
Napas: Telinga
120/70 mmHg 22x/menit Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah
(-/-)
Mulut
Simetris, sianosis (-)
Frekuensi Nadi: Suhu: 36,80C
88x/menit Leher
Pembesaran KGB (+) di submandibula
sinistra dan supraclavicula dextra dan
sinistra, pembesaran tiroid (-).
Pemeriksaan Fisik

JANTUNG PARU
Inspeksi : asimetris, dada kanan
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat tertinggal.
Palpasi : nyeri tekan (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba (+) di 2
jari medial ICS V linea Perkusi : sonor +/+, redup +/-
midclavicula sinistra
Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki +/-,
Perkusi : Batas jantung normal wheezing -/-

Auskultasi : BJ I/II regular, gallop (-),


murmur (-)
Pemeriksaan Fisik

EKSTREMITAS
Superior : Akral hangat, CRT < 2s,
edema (-/-)
Inferior : Akral hangat, CRT < 2s, ABDOMEN
edema (-/-) Inspeksi : Datar, lesi (-)

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Palpasi : Nyeri tekan (-),


hepatomegali
Perkusi : Timpani
Pemeriksaan Neurologis

N. Olfaktorius (N.I) N. Optikus (N.II)


• Daya penciuman hidung: dalam batas • Tajam penglihatan: 6/60 ODS
normal bedside
• Lapang penglihatan: dalam batas
normal
• Tes warna: dalam batas normal
• Fundus okuli: tidak dilakukan
Pemeriksaan Neurologis

Kesan:
dalam batas normal
Pemeriksaan Neurologis
N. Trigeminus N. Fasialis

•Sensibilitas: •Pasif
•Ramus oftalmikus : (+/+) •Diam : simetris
•Ramus maksilaris : (+/+) •Kerutan dahi : simetris
•Ramus mandibularis : (+/+) •Posisi alis : simetris
•Motorik: •Celah kelopak mata : simetris
•M. maseter : (+/+) •Lipatan nasolabialis : simetris
•M. temporalis : (+/+) •Sudut bibir : normal
•Refleks: •Aktif
•Refleks kornea : (+/+) •Mengerutkan dahi : simetris
•Refleks bersin : dalam batas normal •Mengangkat alis : simetris
•Menutup mata kuat-kuat : simetris
•Menggembungkan pipi : simetris
•Sensoris
•Pengecapan 2/3 depan lidah :
normal

Kesan:
dalam batas normal
Pemeriksaan Neurologis

N. Glosofaringeus dan
N. Vestibulocochlearis
N. Vagus
• N. Cochlearis : • Suara bindeng/nasal :
• Ketajaman (-)
pendengaran : • Posisi Uvula : ditengah
normal • Refleks batuk:
• Tinitus : (-/-) • Refleks muntah : (+)
• Peristaltik Usus: (+)
• N. Vestibularis • Bradikardi: (-)
• Tes Vertigo : tidak • Takikardi: (-)
dilakukan
• Nistagmus : (-)

Kesan: Kesan:
dalam batas normal dalam batas normal
STATUS PASIEN
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologis

N. Accesorius N. Hipoglosus Tanda


•M. •Atrofi : (-) Perangsangan
Sternokleidomastoideus: •Fasikulasi : (-) Selaput Otak
(+/+) •Deviasi: (-) •Kaku Kuduk : (-)
•M. Trapezius: (+/+) •Gerakan lidah : normal •Kernig Test : (-)
•Brudzinsky I : (-)
•Brudzinsky II : (-)

Kesan: Kesan: Kesan:


dalam batas normal dalam batas normal dalam batas normal
◦ Motorik
Superior (Ka/Ki) Inferior (Ka/Ki)
Kekuatan Otot 3/5 4/5
Tonus +/+ +/+
Klonus -/- -/-
Atrophi -/- -/-
Refleks Fisiologis
 Bicep +/+
 Trisep +/+
 Pattela +/+
 Achiles +/+
Refleks Patologis
 Hoffman Traumer -/-
 Chaddock -/-
 Babinsky -/-
 Gordon -/-
 Gonda -/-
 Schaefer -/-
 Oppenheim -/-
Sensibilitas
 Rasa raba +/+ +/+
 Rasa nyeri +/+ +/+
Propioseptif/Rasa Dalam

• Rasa Sikap : normal


• Rasa Getar : normal
• Rasa Nyeri Dalam : normal

Fungsi Kortikal untuk Sensibilitas

• Steriognosis : normal
• Grafognosis : normal

Koordinasi

• Tes Tunjuk Hidung : normal


• Tes Pronasi Supinasi : normal
Susunan Saraf Otonom

• Miksi : normal
• Defekasi : normal
• Ekskresi keringat : normal
• Salivasi : normal

Fungsi Luhur

• Fungsi Bahasa : normal


• Fungsi Orientasi : normal
• Fungsi Memori : normal
• Fungsi Emosi : normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan CT-scan kepala:


susp. SOL dengan
perdarahan dan perifokal
edema di temporoparietal
bilateral
Kesan ct scan thorax:
• Limfoma maligna dengan pulmonal dan hepatal metastase
• TB paru duplex terutama dextra lama aktif dengan endobrochial spreading, centrilobulat
dan paraseptal emphysema apex pulmo bilateral.
• Besar cor normal.
• Hydronephrosis dextra grade IV ec batu di pelvicoureteral junction dextra uk. 2,8 cm.
Symple cyst (Bosniak tipe I) ren sinistra.
Gene Expert Sputum
MTB not detected

FNAB
(KGB supraclavicula)
Limfadenitis kronis non
spesifik

Rontgen Thorax
Kesan BNO:
• Hydronephrosis dextra,
konkremen opak multipel
setinggi vertebra lumbal 2-3
dan 4-5 kanan.
• Ileus lokal di abdomen
tengah
Hematologi (17/11/2019)
Parameter Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 11,6 g/dL 13,2 – 17,3
Leukosit 11.220/μL 3800 – 10.400
Eritrosit 4,1 juta/μL 4,4 – 5,9
Hematokrit 35% 40 – 52
Trombosit 336.000 /μL 150.000 – 450.000

MCV 85 fL 80 – 100
MCH 28 pg 26 – 34
MCHC 33 g/dL 32– 36
Hitung jenis
Basofil 0% 0-1
Eosinofil 1% 2-4
Batang 0% 3-5
Segmen 74% 50-70
Limfosit 15% 25-40%
Monosit 10% 2-8%
LED 25mm/jam 0-10

SGOT 39 U/L 0-50

SGPT 27 U/L 0-50

GDS 92 mg/dL <140

Ureum 29 mg/dL 13 - 43

Creatinine 1,1 mg/dL 0,55 - 1,2

Natrium 140 mmol/L 135 – 145

Kalium 4.8 mmol/L 3,5 - 5,0

Calsium 8.8 mg/dL 8,6 – 10,0

Chlorida 101 mmol/L 96 – 106

LDH 1436 U/L 50-150

HBSAg Reaktif Non-reaktif


Diagnosis Klinis :
• Simple Partial Seizure (Bangkitan Kejang
Parsial Sederhana), Hemiparese dextra
Diagnosis Topis :
• Hemisfer cerebri bilateral

Diagnosis Etiologi :
• Stroke like syndrome ec. susp Ca metastase
(SOL multipel).
Tatalaksana

Medikamentosa Edukasi

• IVFD NaCl 0.9% 20 tpm • Edukasi mengenai


• Inj diazepam 5 mg (bila penyakit dan rencana
kejang) tatalaksana
• Inj ceftriaxon 1 g/ 12 jam. • Nutrisi
• Inj dexamethasone 5 mg/ • Monitoring TTV dan kejang
8 jam.
• Inj omeprazole 40 mg/hari Rencana konsul Sp. PD
Prognosis

Quo ad Quo ad
Quo ad vitam
functionam sanationam
• Dubia ad • Dubia ad • Dubia ad
bonam bonlam malam
Follow up
Tanggal/jam Perjalanan Penyakit Instruksi
19/11/2019 S/ pasien mengeluh lemah A/Stroke like syndrome,
pada lengan kanan susp ca metastase
O/ P/
KU : Tampak sakit sedang IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
Kes : Compos Mentis Inj diazepam 5 mg (bila
GCS : E4M6V5 kejang)
TD : 110/70 mmHg Inj ceftriaxon 1 g/ 12 jam.
SpO2 : 98% Inj dexamethasone 5 mg/ 8
HR : 96 x/menit jam.
RR : 24x/menit Inj omeprazole 40 mg/hari
T : 36,5oC Jawaban konsul sp.PD:
rencana FNAB kgb
submandibula
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi

19/11/2019 Status generalis

Kepala : normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (+/+) Sklera
ikterik (-/-) Edema palpebral (-/-)
THT : Epistaksis (-), otorrhea (-), deformitas (-)
Mulut : Dalam batas normal
Leher : JVP (N), pembesaran KGB(-)
Thorax : I : asimetris
P : nyeri tekan (-)
P : sonor, batas jantung normal
A : ronki +/+, BJ I-II reguler
Abdomen : I : datar, massa (-)
A : BU (+)
P : nyeri tekan(-), hepatomegali
P : timpani
Ekstremitas:
Superior : oedem(-/-),akral hangat, CRT <2s
Inferior : oedem (-/-) , akral hangat, CRT<2s
Tanggal/ jam Perjalanan penyakit Instruksi

19/112019 Status Neurologis:


Meningeal Sign Kaku kuduk : -
Brudzinsky : -
Kernig : -
Laseque : -

Pemeriksaan Saraf Cranial : dalam batas normal

Fungsi Motorik : Tetap

Fungsi Sensorik : Tetap

Fungsi Saraf Autonom :


BAK : +
BAB : +
Keringat : +
Tanggal/jam Perjalanan Penyakit Instruksi
19/11/2019 S/ pasien masih mengeluh A/Stroke like syndrome,
lemah pada lengan kanan susp ca metastase
O/ P/
KU : Tampak sakit sedang IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
Kes : Compos Mentis Inj diazepam 5 mg (bila
GCS : E4M6V5 kejang)
TD : 110/70 mmHg Inj ceftriaxon 1 g/ 12 jam.
SpO2 : 98% Inj dexamethasone 5 mg/ 8
HR : 96 x/menit jam.
RR : 24x/menit Inj omeprazole 40 mg/hari
T : 36,5oC Jawaban konsul sp.PD:
rencana FNAB kgb
submandibula
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
◦ Stroke mimics (SM) adalah suatu istilah kondisi patologis yang
menunjukkan gambaran klinis seperti stroke (stroke-like clinical
picture) dikarenakan gejala yang disebakan oleh penyakit
selain penyakit serebrovaskular.1
◦ SM mungkin secara tidak sengaja dapat diidentifikasi sebagai
stroke, yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis patologi
yang tepat dan terapi trombolitik awal yang tidak sesuai
dengan segala kemungkinan risiko terapi.2
EPIDEMIOLOGI
◦ Sejumlah besar pasien di Amerika Serikat dengan stroke like
symptoms ternyata tidak menderita stroke. Hal ini disebut Stroke
mimics (SM), yang presentase-nya 9-30% dari pasien yang
diduga stroke (suspected strokes).
◦ Penyebab SM yaitu tumor intrakranial, vertigo, migrain,
hipoglikemia, Todd paresis, sepsis, delirium, dan gangguan
fungsional.
◦ Karena adanya time window untuk membuat keputusan terapi
rtPA, sejumlah besar pasien yang bukan real strokes akhirnya
menerima rtPA, mengakibatkan rawat inap dan tes diagnostik
yang seharusnya tidak perlu.Pasien dengan SM biasanya usia
<50 tahun dan faktor risiko stroke minimal.3
ETIOLOGI
Tumor otak (glioma, Infeksi (meningitis,
meningioma, dan adenoma ensefalitis)
yang paling sering)

Psychological disorders
Toxic atau metabolic disorders

• Hipoglikemia Seizures
• Hiperkalsemia
• Hiponatremia
• Uremia Demyelization disorders
• Ensefalopati hepatik
• Hipertiroidism, thyroid storm
DIAGNOSIS
◦ . Novel Algorithm SM scale

Sebuah studi retrospektif


terhadap Novel algorithm SM
scale menemukan spesifisitas
100% apabila skor >5. Namun
cut off point sensitivitasnya
hanya 15%, yang artinya
berpotensi untuk kehilangan
beberapa diagnosa SM
walaupun menggunakan skala
ini.3
FABS SCORING SYSTEM
◦ Bagi pusat layanan kesehatan
dengan akses mudah untuk MRI,
skor FABS ≥3 dapat
dipertimbangkan untuk pencitraan
lebih lanjut untuk membedakan SM
dengan stroke iskemik akut (ACI).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes komplementer/pelengkap
mungkin diperlukan tergantung
pada kecurigaan klinis dan etiologi,
pemeriksaan yang mungkin
dibutuhkan:
◦ Pemeriksaan darah lengkap (CBC)
◦ CT scan kepala, MRI
◦ Koagulasi
◦ EKG, echocardiography
KLASIFIKASI
◦ Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi:
◦ Jinak
◦ Acoustic neuroma
◦ Menigioma
◦ Pituitary adenoma
◦ Astrocytoma (grade I)
◦ Malignant
◦ Astrocytoma (grade 2,3,4)
◦ Oligodendroglioma
◦ Apendymoma

40
• Berdasarkan lokasi:
Tumor Cerebral lobe and Gliomas (astrocytoma
Supratentorial deep hemispheric & glioblastoma)
tumor
Sella turcica tumor Meningioma
Metastase
Pitutary adenoma
Craniopharyngioma

Tumor Dewasa Cerebellopontine Acoustic


Infratentorial angle tumor schwannoma
Anak-anak Bagian otak lain Brainstem glioma
Midline tumor Metastase
Tumor lobus Hemangioblastoma
cerebellum Meningioma
Medulloblastoma
◦ Trias klasik peningkatan tekanan intracranial:
◦ Nyeri Kepala : hebat pada pagi hari dan
diperberat saat beraktivitas yang
menyebabkan peningkatan TIK, yaitu
batuk, membungkuk dan mengejan.
◦ Nausea atau muntah : Muntah yang
memancar (projectile vomiting)
◦ Papil Edema NORMAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan,
jejas tumor, dan meluasnya edema serebralsekunder serta member informasi
tentang sistem vaskuler
◦ MRI :Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang
otakdan daerah hiposisis, dimana tulang menggangudalam gambaran yang
menggunakan CT Scan
◦ Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan
untuk memberi dasar pengobatan seta informasi prognosisi
◦ Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor
◦ Elektroensefalografi ( EEG ) : Mendeteksi gelombang otak abnormal.

46
PENALATAKSANAAN

• Pembedahan
Defintif • Kemoterapi
• Radioterapi

• Kortikosteroid
Suportif • Anti-convulsant
• Simptomatik

47
KOMPLIKASI
◦ Gangguan fungsi neurologis
◦ Gangguan kognitif
◦ Gangguan tidur dan mood
◦ Disfungsi seksusal

48
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai