Disusun Oleh:
Ryan Reza Falupi, S.Kep.
NIM. 131313143172
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan
Stroke dengan pendekatan proses keperawatan.
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
4. Defisit Bahasa/Komunikasi
1) Afasia ekspresif (kesulitan dalam mengubah suara menjadi pola-pola
bicara yang dapat difahami)dapat berbicara dengan menggunakan respons
satu kata
2) Afasia reseptif (kerusakan kelengkapan kata yang diucapkan - mampu
untuk berbicara, tetapi menggunakan kata-kata dengan tidak tepat dan
tidak sadar tentang kesalahan ini)
3) Afasia global (kombinasi afasia ekspresif dan reseptif) – tidak mampu
berkomunikasi pada setiap tingkat
4) Aleksia (ketidakmampuan untuk mengerti kata yang dituliskan)
5) Agrafasia (ketidakmampuan untuk mengekspresikan ide-ide dalam
tulisan)
5. Defisit Intelektual
1) Kehilangan memori
2) Rentang perhatian singkat
3) Peningkatan distraktibilitas (mudah buyar)
4) Penilaian buruk
5) Ketidakmampuan untuk mentransfer pembelajaran dari satu situasi ke
situasi yang lain
6) Ketidakmampuan untuk menghitung, memberi alasan atau berpikir secara
abstrak
6. Disfungsi Aktivitas Mental dan Psikologis
1) Labilitas emosional (menunjukkan reaksi dengan mudah atau tidak tepat)
2) Kehilangan kontrol diri dan hambatan sosial
3) Penurunan toleransi terhadap stres
4) Ketakutan, permusuhan, frustasi, marah
5) Kekacauan mental dan keputusasaan
6) Menarik diri, isolasi
7) Depresi
9
Selain itu, adapun manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien
stroke, yakni antara lain :
1. Manifestasi awal Stroke Trombotik
1) Hemiparesis
2) Kehilangan bicara
3) Parestesia satu sisi tubuh
2. Manifestasi umum yang ditemukan pada perdarahan otak pada pasien
hipertensi:
1) Nyeri kepala hebat (dibelakang leher)
2) Vertigo (pusing) / sinkop
3) Parestesia (sensasi abnormal)
4) Paralisis
5) Epistaksis
6) Perdarahan retina
3. Penemuan Secara Umum
1) Nyeri kepala
2) Muntah
10
3) Kejang
4) Perubahan mental
5) Demam
6) Perubahan ECG : Gelombang T, interval P-R memendek, interval Q-R
memanjang, kontraksi ventrikel premature, sinus bradikardia dan ventrikel
dan supra ventrikel, takikardi.
Manifestasi klinik berhubungan dengan penyebabnya
1) Trombosis : Cenderung berkembang selama tidur atau dalam 1 jam bangun
tidur, Iskemia secara berangsur-angsur oleh karena itu manifestasi klinik
berkembang lebih lambat, Kesadaran relatif terpelihara, Tensi naik atau
hipertensi
2) Embolisme
(1) Tidak dapat dilihat pola waktu, tidak berhubungan dengan aktivitas.
(2) Manifestasi klinis terjadi cepat dalam 10 - 30 detik dan sering kali tanpa
tanda, tidak nyeri kepala.
(3) Kemungkinan dapat meningkat cepat
(4) Kesadaran relatif terpelihara
(5) Tensi normal
3) Hemoragik
(1) Khas terjadi selama aktif, jam kerja
(2) Sakit kepala berat (bila klien mampu melaporkan gejala)
(3) Serangan cepat dari hemiplegia komplit, terjadi beberapa menit-1jam
bentuk umumnya fatal.
(4) Biasanya menghasilkan kehilangan fungsi permanen secara perlahan,
rendahnya penyembuhan secara sempurna.
(5) Cepat terjadi koma
(6) Kekakuan nuchal (belakang leher)
2.1.4 Patofisiologi
1. Stroke trombotik
Saat darah yang mengalir ke bagian otak terhambat akibat trombus dan
embolus maka deprivasi oksigen jaringan serebrak mulai terjadi. Deprivasi selama
11
WOC Stroke
Mobilitas terganggu
Peningkatan Tekanan Intra Kranial
MK:
Hambatan
Mobilitas Pasien bedrest
Fisik
infark.
trombosis, emboli serebral dan TIA, sedangkan tekanan meningkat dan cairan
proses imflamasi.
arteriovena (MAV)
daerah yang berlawanan dari masa yang meluas; klasifikasi karptis interna
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Stroke trombotik
Tujuannya adalah untuk perbaikan aliran serebral, pencegahan trombosis
berulang, perlindungan saraf dan perawatan suportif. Tiga unsur yang paling
penting untuk area tersebut adalah oksigenasi, glukosa dan suplai darah (Morton
2011).
15
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
2. Riwayat Kesehatan
tingkat kesadaran.
adiktif, kegemukan.
kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara,
1) Breath (B1)
Pada pasien dengan kesadaran compos mentis, pada saat inspeksi tidak
kelainan/masalah.
2) Blood (B2)
3) Brain (B3)
lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang
perfusinya tidak adekuat, dan aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori).
Lesi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. Pemeriksaan tingkat
4) Bladder (B4)
neurologis luas.
5) Bowel (B5)
dan muntah pada fase akut. Mual sampai muntah dihubungkan dengan
6) Bone (B6)
Sering didapatkan hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena lesi apada
sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh
adalah tanda yang lain. Pada kulit, jika kekurangan O2 kulit akan tampak
19
pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit jelek. Kaji juga tanda
penurunan kesadaran
.
20
banyak
8) Siapkan peralatan suksion k/p
9) Tawarkan makanan atau cairan yang
dapat dibentuk menjadi bolus sebelum
ditelan
10) Potong makanan kecil-kecil
11) Gerus obat sebelum diberikan
12) Atur posisi kepala 30-450 setelah
makan
13) Kolaborasi dengan tim dalam
merencanakan rehabilitasi klien
14) Monitor tanda dan gejala aspirasi
15) Ajarkan klien dan keluarga cara
memberikan makanan
16) Monitor BB
17) Berikan perawatan mulut
18) Monitor hidrasi tubuh
19) Bantu untuk mempertahankan intake
kalori dan cairan
20) Cek mulut adakah sisa makanan
21) Berikan makanan yang lunak.
4 Hambatan mobilitas Pasien 1) Pantau tingkat kemampuan mobilisasi
fisik b.d. kerusakan mendemonstrasikan klien
neuromuskuler, mobilisasi aktif 2) Pantau kekuatan otot
kelemahan, Kriteria hasil : 3) Rubah posisi tiap 2 jan
hemiparese 1) Tidak ada 4) Pasang trochanter roll pada daerah
kontraktur atau foot yang lemah
drop 5) Lakukan ROM pasif atau aktif sesuai
2) Kontraksi otot kemampuan dan jika TTV stabil
membaik 6) Libatkan keluarga dalam memobilisasi
3) Mobilisasi klien
bertahap 7) Kolaborasi: fisioterapi
5 Hambatan Komunikasi dapat 1) Evaluasi sifat dan beratnya afasia
komunikasi verbal berjalan dengan baik pasien, jika berat hindari memberi
b.d. kerusakan Kriteria hasil : isyarat non verbal
neuromuscular, 1) Klien dapat 2) Lakukan komunikasi dengan wajar,
kerusakan sentral mengekspresikan bahasa jelas, sederhana dan bila perlu
bicara perasaan diulang
2) Memahami maksud 3) dengarkan dengan tekun jika pasien
dan pembicaraan mulai berbicara
orang lain 4) Berdiri di dalam lapang pandang
3) Pembicaraan pasien pasien pada saat bicara
dapat dipahami 5) Latih otot bicara secara optimal
6) Libatkan keluarga dalam melatih
komunikasi verbal pada pasien
7) Kolaborasi dengan ahli terapi wicara
6 Sindrom defisti Kemampuan merawat 1) Pantau tingkat kemampuan klien
perawatan diri b.d. diri meningkat dalam merawat diri
22
3.1 Pengkajian
Tgl/jam MRS UGD : 23-12-2014/ 12.30 WIB
Pasien pindah ke IRNA Lantai 3 jam :15.20 WIB
Tgl/jam Pengkajian : 23-12-2014/ 15.30
No. Reg : xxxxxxx
IDENTITAS
1. Nama pasien : Tn. S
2. Umur : 75 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : PNS
8. Alamat : xxxx
9. Sumber biaya : BPJS
10. Diagnosa kerja : Stroke Trombotik + AF Slow Moderate + Post Hipertensi
Emergency
KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri kepala
23
24
Merokok ya tidak
Keterangan: Sejak berumur 20 tahun dan tidak pernah merokok lagi sejak 1 tahun
yang lalu
Obat ya tidak
Keterangan ...............................................................................
Olahraga ya tidak
Keterangan ...............................................................................
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
S : 36,6oC N : 80x/menit TD : 170/80 mmHg RR: 20 x/menit
Kesadaran Komposmentis Apatis Somnolen Sopor Koma
2. Sistem Pernafasan
1) RR : 20 x/menit
2) Keluhan : Sesak
Nyeri waktu nafas Orthopnea
Masalah Keperawatan:
Batuk : Produktif Tidak produktif. Tidak ada masalah
keperawatan
3) Penggunaan otot bantu nafas :
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
4) PCH ya tidak
5) Irama nafas Teratur Tidak teratur
6) Friction rub : Tidak ada
7) Pola nafas Dispneu Kusmaul Cheyne Stokes Biot
8) Suara nafas Vesikuler Bronkovesikuler Tracheal
Bronchial Ronchi Wheezing
Crackles
9) Alat bantu nafas Ya Tidak
Jenis : kanul nasal Flow : 3 lpm
10) Penggunaan WSD : Tidak ada penggunaan WSD
11) Tracheostomy : ya tidak
12) Lain-lain :
Tidak ada.
26
3. Sistem kardiovaskuler
1) TD : 170/80 mmHg Nadi : 80x/menit
2) Keluhan nyeri dada Ya Tidak
3) Irama jantung Reguler Irreguler
4) Suara jantung Normal (S1/S2 tunggal) Murmur
Gallop Lain-lain
5) Ictus Cordis : Tidak ada
6) CRT : <2 detik
7) Akral Hangat Kering Merah Basah Pucat
Panas Dingin
8) Sirkulasi perifer: Normal Menurun
9) CVP : Pasien tidak terpasang selang CVP
10) JVP : Tidak ada dilakukan pengkajian Masalah
Keperawatan:
11) ECG dan interpretasinya :
Tidak ada masalah
Klien tidak dilakukan pemeriksaan ECG
keperawatan
4. Sistem Persyarafan
1) S : 36,6 oC
2) GCS :E=4V=5M=6
3) Refleks Fisiologis Patella Triceps Biseps
4) Refleks Patologis Babinsky Brudzinsky Kernig
5) Keluhan Pusing Ya Tidak
6) Pupil Anisokor Isokor Diameter : 3/2
7) Sklera Anikterus Ikterus
8) konjungtiva Ananemis anemis
9) Istirahat/ tidur 8-10 jam/ hari Gangguan tidur : Tidak Masalah
10) IVD : ……………………… Keperawatan:
Tidak dilakukan Resiko
11) EVD : ………………………
pengkajian ketidakefektifan
12) ICP : ……………………… perfusi jaringan
serebral
27
5. Sistem Perkemihan
a. Kebersihan genetalia Bersih Kotor tidak
b. Sekret Ada Tidak dilakukan
c. Ulkus Nokturi Ada Tidak pengkajian
d. Kebersihan meatus uretra Bersih Kotor
e. Keluhan kencing Ada Tidak
f. Kemampuan berkemih
Spontan alat bantu, sebutkan : …………………………..
g. Produksi urine : pasien belum kencing sejak MRS
h. Kandung Kemih : Membesar Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
i. Intake cairan Oral : pasien belum pernah minum hari ini cc/ hari
j. Lain-lain
Pasien mendapatkan infus PZ 1000/24 jam, saat ini menetes flash I sejak
jam 12.30.
6. Sistem Pencernaan
a. TB : 168 cm BB : 70 kg, BB sebelum sakit : 70 kg
b. IMT : 24,82 Interpretasi: normal
c. Mulut Bersih Kotor Berbau
d. Membran mukosa Lembab Kering Stomatitis
e. Tenggorokan Sakit menelan kesulitan menelan
Pembesaran tonsil Nyeri tekan
Tidak ada masalah
f. Abdomen Tegang Kembung Ascites normal
Nyeri tekan Ya Tidak Masalah Keperawatan :
Luka operasi Ada Tidak Resiko aspirasi
Drain Ada Tidak
g. Peristaltik : 15x/ menit
h. BAB : 1 x/ hari Terakhir tanggal 22 Desember 2014
Konsistensi Keras Lunak Cair Lendir/ darah
i. Diet Padat Lunak Cair
28
j. Diet khusus :
Tidak ada
k. Nafsu makan Baik Menurun
l. Porsi makan Habis Tidak Keterangan : Pasien belum makan hari
ini
Lain-lain :
Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien menurun, biasanya pasien
makan 3x/hari porsi 1 piring dihabiskan, akan tetapi hari ini pasien belum makan
dan minum sedikitpun. Saat ditanya apakah nafsu makan pasien menurun karena
kesulitan menelan pasien menganggukkan kepala.
7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
OD OS
Visus
Palpebra
Conjungtiva
Kornea Tidak terkaji
BMD
Pupil
Iris
Lensa
TIO
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
b. Keluhan nyeri : ya tidak keperawatan
8. Sistem Pendengaran
1) Pengkajian segmen anterior dan posterior
OD OS
Auricula
MAE Tidak terkaji
Membran tymphani
Rhinne
Weber
Swabach
2) Tes audiometri
Masalah
Pasien tidak dilakukan tes audiometri Keperawatan:
3) Keluhan nyeri : ya tidak Tidak ada masalah
keperawatan
4) Luka operasi Ada Tidak
5) Alat bantu dengar: Pasien tidak menggunakan alat bantu dengar
6) Lain-lain:
Keluarga pasien mengatakan fungsi pendengaran pasien menurun.
9. Sistem Muskuloskeletal
1) Pergerakan sendi Bebas Terbatas
2) Kekuatan otot
4 4
3 3
3) Kelainan ekstremitas Ya Tidak
4) Kelainan tulang belakang Ya Tidak
Frankel : …………………………………………….
5) Fraktur Ya Tidak
Jenis : …………………………………………….
6) Traksi Ya Tidak
7) Penggunaan Spalk/ gips Ya Tidak
Masalah
8) Keluhan Nyeri Ya Tidak Keperawatan:
Resiko jatuh
30
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1) Persepsi klien terhadap penyakitnya
Tidak dapat terkaji
2) Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Diam Gelisah Tegang Marah/ menangis
3) Reaksi saat interaksi
Kooperatif Tidak kooperatif Curiga
4) Gangguan konsep diri
Masalah Keperawatan:
Tidak terkaji Tidak ada masalah keperawatan
Ganti pakaian
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Keramas
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Sikat gigi
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Memotong kuku
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Berhias
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Makan
Dibantu seluruhnya dibantu sebagian mandiri
Masalah Keperawatan:
.
Syndrome defisit
perawatan diri
PENGKAJIAN SPIRITUAL
1) Kebiasaan beribadah
Sebelum sakit Sering Kadang-kadang Tidak pernah
Selama sakit Sering Kadang-kadang Tidak pernah
2) Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah
Pasien dituntun untuk berdoa oleh keluarganya.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
keperawatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil CT Scan Kepala tanggal 23 Desember 2014
Tampak area hypodense berbatas relatif kurang tegas di frontal lobe kanan
yang tidak tampak menyebabkan retraksi cornu anterior ventrikel lateralis
kanan di dekatnya, lokasi pada cabang a. Cerebri media-cerebri anterior.
Mengarah pada subacute watershed infarction pada cabang a. Cerebri media-
33
cerebri anterior kanan. Tidak tampak hyperdense lesion yang jelas di brain
parenchym.
Temuan hyperdensity pada vermis di CT scan kepala sebelumnya tanggal 3
Februari 2014, tampak berkurang densitasnya pada CT Scan saat ini, namun
masih tampak dilatasi sistem ventrikel (lateralis kanan kiri, ventrikel 3 dan 4)
dengan bagian yang menyempit di level yang lebih inferior dari V4. Pons Baik.
Orbita dan kedua N optikus baik. Cerebellum tidak menunjukkan tanda
perdarahan. Sinus paranalisis: tampak fluid density dengan airfluid di level
sinus maksillaris kanan. Cullulae mastoid baik. Calvaria baik.
34
Pemeriksaan BGA
Jenis Tanggal
Pemeriksaan 23-12-2014 24-12-2014 25-12-2014
BGA
pH 7,44 7,35 7,37
PCO2 37 mmHg 45,7 mmHg 47 mmHg
PO2 184 mmol/L 201,2 mmol/L 143 mmol/L
HCO3 24,9 mmol/L 25,4 mmol/L 26,7 mmol/L
SaO2 96 % 99,3 % 95 %
TCO2 26,1 mmol/L 26,9 mmol/L 28,1 mmol/L
AaDO2 238,4 mmHq 519,4 mmHq
Asidosis
Asidosis
respiratorik
Interpretasi Normal respiratorik
tidak
terkompensasi
terkompensasi
TERAPI
Tanggal 23/12/2014 di UGD RSUA
- Infus PZ 14 tpm (1000 cc/24 jam) flash I
- Nicardipin 0,5 mg/KgBB/jam
- O2 nasal 3 lpm
- Alinamin F 25 mg
- ASA 100 mg
- Citicolin 500 mg IV
Keterangan:
Format resiko:
1. Skor >51 resiko tinggi, lakukan intervensi jatuh resiko tinggi
2. Skor 25-50 resiko rendah, lakukan intervensi jatuh standar
Skor 0-14 tidak beresiko, perawatan yang baik
37
Energi berkurang
Lemah
Penurunan
kekuatan otot
Hambatan
mobilitas
3 23 Desember DS: Suplai O2 ke otak Resiko jatuh
2014 Keluarga pasien mengatakan menurun
pada tanggal 22/12/2014
pasien jatuh di kamar mandi Metabolisme
anaerob di otak
DO:
- Skor penilaian resiko Produksi ATP
pasien jatuh dewasa berkurang
dengan morse fall scale
adalah 85 (resiko jatuh Energi berkurang
tinggi)
- Pergerakan sendi Lemah
terbatas
- Kekuatan otot Penurunan
ekstremitas atas kanan kekuatan otot
dan kiri 4, kekuatan otot
ekstremitas bawah kanan
dan kiri 3
- Usia pasien 75 tahun
- Pasien mengeluh nyeri
kepala
- Kemampuan mendengar
pasien sudah berkurang
- Pasien menderita
penyakit vaskular stroke
trombotik
- Pasien mendapat terapi
antihipertensi
(nicardipine 0,5
mcg/kgBB sejak masuk
39
di UGD)
4 23 Desember DS: Oklusi pembuluh Resiko aspirasi
2014 - Keluarga pasien darah di otak
mengatakan sejak tadi
pagi pasien belum Stroke trombotik
makan, pasien kesulitan
menelan Suplai O2 ke otak
- Keluarga pasien menurun
mengatakan nafsu
makan pasien menurun, Gangguan pada
biasanya pasien makan brainsterm
3x/hari porsi 1 piring
dihabiskan, akan tetapi Kemampuan
hari ini pasien belum menelan menurun
makan dan minum
sedikitpun.
DO:
- Kemampuan menelan
menurun
- Saat ditanya apakah
nafsu makan pasien
menurun karena
kesulitan menelan pasien
mejawab “ya”.
40
O: O: O:
- Pasien belum mampu menelan - Pasien terpasang NGT, pasien tidak - Pasien terpasang NGT, pasien
- Jalan napas paten dan suara napas mengalami aspirasi tidak mengalami aspirasi
bersih/ vesikuler - Pasien belum mampu menelan - Pasien belum mampu menelan
- Jalan napas paten dan suara napas - Jalan napas paten dan suara
A: Masalah tidak menjadi aktual bersih/ vesikuler napas bersih/ vesikuler
P: Pertahankan intervensi 2-3, lanjutkan
intervensi 4-7 A: Masalah tidak menjadi aktual A: Masalah tidak menjadi aktual
P: Pertahankan intervensi 2,3,5,6,7, P: Pertahankan intervensi
2,3,5,6,7,
Resiko jatuh DS: S: - S: -
berhubungan Keluarga pasien mengatakan pada
dengan penurunan tanggal 22/12/2014 pasien jatuh di kamar O: O:
kekuatan otot mandi - Pasien tidak pernah jatuh - Pasien tidak pernah jatuh
- Roda tempat tidur tetap terkunci - Roda tempat tidur tetap terkunci
DO: - Pengaman tempat tidur terpasang - Pengaman tempat tidur
49
- Skor penilaian resiko pasien jatuh - Label penanda resiko jatuh tidak terpasang
dewasa dengan morse fall scale terpasang - Label penanda resiko jatuh
adalah 85 (resiko jatuh tinggi) - Lingkungan tetap terang tidak terpasang
- Pergerakan sendi terbatas - Lingkungan tetap terang
- Kekuatan otot ekstremitas atas kanan
dan kiri 4, kekuatan otot ekstremitas
bawah kanan dan kiri 3
- Usia pasien 75 tahun
- Pasien mengeluh nyeri kepala
- Kemampuan mendengar pasien sudah
berkurang
- Pasien menderita penyakit vaskular
stroke trombotik
- Pasien mendapat terapi antihipertensi
(nicardipine 0,5 mcg/kgBB sejak
masuk di UGD)
Implementasi: Implementasi: Implementasi:
15.35 Mempertahankan roda tempat tidur 10.35 Mempertahankan roda tempat 12.35 Mempertahankan roda
tetap terkunci tidur tetap terkunci tempat tidur tetap terkunci
15.35 Memasang pengaman tempat tidur 10.35 Mempertahankan pengaman 12.35 Mempertahankan pengaman
16.00 Membantu pasien mendapatkan tempat tidur tetap terpasang tempat tidur tetap terpasang
posisi yang nyaman.
16.03 Menganjurkan pasien mencari
bantuan jika ingin ambulasi di
tempat tidur
16.05 Mengajarkan keluarga mengenai
teknik untuk mencegah pasien
jatuh di rumah:
o Jaga agar lantai tetap kering,
jika basah segera keringkan
o Sediakan keset di depan pintu
kamar mandi
o Selama pasien sakit, bantu
pasien jika ingin berpindah
50
BAB 4
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Stroke adalah gangguan aliran darah ke otak akibat oklusi pembuluh darah yang
ditandai dengan penurunan kesadaran, kelemahan otot. Penurunan kesadaran
diakibatkan oleh penurunan suplai O2 ke otak sehingga menimbulkan berbagai masalah
termasung hilangnya kekuatan otot.Pada kasus Tn. S, pasien stroke trombotik sebagai
akibat dari hipertensi dan atrial fibrilasi dan riwayat merokok. Masalah yang muncul
pada kasus Tn. S diantaranya ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, resiko aspirasi,
resiko jatuh, dan sindrom defisit perawatan diri. Masalah yang menjadi prioritas adalah
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, resiko aspirasi, resiko jatuh dari ketiga
masalah tersebut masalah ketidakefektifan penurunan perfusi serebral teratasi sebagian
yaitu MAP: 96,67 mmHg S: 36,5 0C N: 60x/menit, RR: 17 x/menit SaO2 99%, pasien
kooperatif pasien tidak kejang, sehingga intervensi dilanjutkan. Sedangkan masalah
resiko aspirasi dan resiko jatuh tidak menjadi aktual sehingga intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hudak, CM dan Gallo, BM 1996, Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Edisi VI,
Volume 2, EGC, Jakarta
Smeltzer, SC, Bare, BG, Hinkle, JL & Cheever, KH 2010, Text Book of Medical
Surgical Nursing, 12th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia
Smeltzer, SC dan Bare, BG 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2,
EGC, Jakarta