PEMBIMBING :
DR. HAFLIN SORAYA HUTAGALUNG, SP. S,
Virus Bakteri
Klasifikasi
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Radiologi
d. Pemeriksaan Laboratorium
KRITERIA DIAGNOSTIK UNTUK SINDROM
GUILLAIN BARRE
1. Gangguan elektrolit
• Hypophosphatemia
• Hyperkalemia
2. Porphyria,
3. Polymyositis atau necrotising
myopathies
4. Myasthenia gravis
5. Poliomyelitis
6. Lyme borreoliosis
7. Mielitis akuta
8. Poliomyelitis anterior acute
9. Porphyria intermitten acute
10. Polineuropati post difteri
Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologi
• Kortikosteroid
• Plasmaparesis
• Pengobatan imunosupresan
a. Imunoglobulin IV
b. Obat sitotoksik
2. Terapi Suportif
Monitor Respirasi
• Pasang NGT
• Monitor EKG
• Fisioterapi
Komplikasi
Gangguan Otonom:
Henti Jantung
STATUS PASIEN
• No. Rekam Medis : 728655
• Nama : Desi Hasibuan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 19 Tahun
• Suku Bangsa : Batak
• Agama : Islam
• Alamat : Sungai Korang Huta Raja
• Status : Belum Menikah
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• Tanggal Masuk : 15 Desember 2017
• Tanggal Keluar : -
Riwayat Perjalanan Penyakit
Keluhan Utama : Lemah di keempat ekstremitas
Telaah :
Hal ini dirasakan pasien selama ± 7 hari sebelum
masuk rumah sakit. Kelemahan bersifat perlahan-
lahan dan semakin lama semakin memberat.
Awalnya pasien hanya merasakan rasa kebas di
kedua tungkai sehari sebelumnya, kemudian diikuti
rasa lemah di kedua tungkai dan 12 jam kemudian
diikuti rasa lemah di kedua tangan.
Riwayat infeksi pernapasan seperti pilek dijumpai 3
minggu yang lalu, Riwayat demam dirasakan selama 2
minggu lalu. Riwayat kejang tidak dijumpai. Riwayat
trauma disangkal. Riwayat kejang tidak dijumpai.
Riwayat BAB cair disangkal. Gangguan BAB dan BAK
tidak ditemukan. Riwayat hipertensi, DM, penyakit
jantung dan hiperkolestrolemia disangkal.
Anamnesa Keluarga
Faktor Herediter : -
Faktor Familier : -
Lain-lain : -
Anamnesa Sosial
Kelahiran dan Pertumbuhan : Tidak diketahui
Imunisasi : Tidak jelas
Pekerjaan : Wiraswasta
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 78x/menit
Frekuensi Nafas : 24x/menit
Temperatur : 36,5°C
Kulit : berwarna sawo matang, ikterik (-), turgor
kulit baik
Leher : dalam batas normal
Persendian : Tidak dijumpai pembengkakan
Kranium
• Bentuk : Bulat
• Fontanella : Tertutup
• Palpasi : Pulsasi a. temporalis (+), a. carotis (+),
• Perkusi : Cracked pot sign (-)
• Auskultasi : Desah(-)
• Transilumnasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perangsangan Meningeal
• Kaku Kuduk : (-)
• Tanda Kernig : (-)
• Tanda Brudzinski I: (-)
• Tanda Brudzinski II: (-)
• Nervus XII
• Lidah
• Tremor : (-)
• Atrofi : (-)
• Fasikulasi : (-)
• Ujung Lidah Sewaktu Istirahat: medial
• Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan : medial
Sistem Motorik
• Trofi : Eutrofi
• Tonus Otot : Normotoni
• Kekuatan Otot: ESD :33334/33444 ESS: 33334/33444
• EID :33333/33333 EIS : 33333/33333
• Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring):pasien tidak mampu duduk –
pasien tidak mampu berdiri–baik
Tes Sensibilitas
• Eksteroseptif : dbn
• Proprioseptif : dbn
Refleks Kanan Kiri
Refleks Fisiologis
• Biceps : (+) (+)
• Triceps : (+) (+)
• Radioperiost : (+) (+)
• APR : (+) (+)
• KPR : (+) (+)
• Strumple : (+) (+)
Refleks Patologis
• Babinski : (-) (-)
• Oppenheim : (-) (-)
• Chaddock : (-) (-)
• Gordon : (-) (-)
• Schaefer : (-) (-)
• Hoffman-Tromner: (-) (-)
• Klonus Lutut : (-) (-)
• Klonus Kaki : (-) (-)
• Refleks Primitif: (-) (-)
Koordinasi
• Bicara : dapat berbicara dengan jelas
• Menulis : tidak dapat menulis dengan baik
• Percobaan Apraksia: dbn
• Mimik : sudut mulut simetris
• Test Telunjuk-Telunjuk : tdp
• Test Telunjuk-Hidung : tdp
• Diadokhokinesia : tdp
• Test Tumit-Lutut : tdp
• Test Romberg : tdp
Vegetatif
• Vasomotorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Sudomotorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Pilo-Erektor : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Miksi : Dalam batas normal
• Defekasi : Dalam batas normal
• Potens dan Libido: Tidak dilakukan pemeriksaan
Vertebra
• Bentuk
• Normal : (+)
• Scoliosis : (-)
• Hiperlordosis : (-)
•
• Pergerakan
• Leher : Dalam batas normal
• Pinggang : Dalam batas normal
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
• Tremor : (-)
• Rigiditas : (-)
• Bradikinesia : (-)
• Dan Lain-lain : (-)
Fungsi Luhur
• Kesadaran Kualitatif : Compos mentis
• Ingatan Baru : baik
• Ingatan Lama : baik
• Orientasi
• Diri : dbn
• Tempat : dbn
• Waktu : dbn
• Situasi : dbn
• Intelegensia : dbn
• Daya Pertimbangan : dbn
• Reaksi Emosi : dbn
• Afasia
• Ekspresif : (-)
• Reseptif : (-)
• Apraksia : (-)
• Agnosia
• Agnosia visual : (-)
• Agnosia Jari-jari : (-)
• Akalkulia : (-)
• Disorientasi Kanan-Kiri : (-)
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Keluhan Utama :Lemah pada keempat ekstremitas
Telaah :
Hal ini dirasakan oleh os ± selama 7 hari sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya os merasakan kebas-kebas di kedua tungkai
sehari sebelumnya, kemudian keluhan tersebut diikuti dengan
kesulitan berjalan karena os merasakan ada kelemahan di kedua
tungkai, 12 jam kemudian setelah keluhan tersebut, os
merasakan adanya rasa kebas-kebas pada kedua lengan dan
kelemahan pada kedua lengan. Riwayat infeksi pernapasan
seperti batuk pilek (+) 3 minggu lalu. Riwayat demam ± 2
minggu yang lalu.
Nervus Kranialis
• N. I : normosmia
• N. II,III : refleks cahaya +/+, pupil isokor Ø=3mm
• N. III,IV,VI : gerakan bola mata (+)
• N. V : buka tutup mulut (+)
• N. VII : sudut mulut simetris
• N. VIII : dalam batas normal
• N. IX, X : uvula medial
• N. XI : mengangkat bahu (+)
• N. XII : Lidah dijulurkan medial
STATUS NEUROLOGIS
Sensorium : Compos mentis
Peningkatan TIK : Sakit kepala (-)
Muntah proyektil (-)
Kejang (-)
Rangsang Meningeal : (-)
Refleks Fisiologis Kanan Kiri
B/T : +/+ +/+
APR/KPR : +/+ +/+
Refleks Patologis Kanan Kiri
H/T : -/- -/-
Babinski : - -
Kekuatan Motorik : ESD :33344/ 33344
ESS: 33344/ 33344
EID :22244/ 22233
EIS : 22244/ 22233
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
• Kedua sinus
kostoprenikus lancip,
kedua diafragma licin.
• Tidak tampak infiltrat
pada kedua
lapangan paru.
• Jantung ukuran
normal, CTR < 50%.
• Trakea di tengah.
• Tulang-tulang dan soft
tissue baik.
Kesimpulan :
Tidak tampak kelainan
DIAGNOSIS FUNGSIONAL : Tetraparese
DIAGNOSIS ETIOLOGI : Autoimun
DIAGNOSIS ANATOMIK : Neuro Perifer (Mielin)
DIAGNOSIS BANDING : Tertraparese ec. Susp GBS
Myasthenia Gravis Akut
DIAGNOSA KERJA : Tertraparese ec. Susp GBS
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Awal
• Mobilsasi miring kanan miring kiri
• IVFD R Sol 20gtt/I
• Vit B Comp 3 x 1
• Fisioterapi
• R/ Lumbal Pungsi
EMG
TPE
FOLLOW UP
Hari 1-3 (15 – 17 Desember 2017 )
S O A P
Lemah keempat Status Present Tetraparese tipe Mobilisasi
ekstremitas Sens: CM LMN ec SGB mika-miki
HR: 80 x/menit O2 2-4 L/I
RR: 20 x/menit IVFD R-Sol 20
TD:110/70 gtt/mnt
mmHg, B Complex 3 x
Temp: 37C 1
Fisioterapi
Tanda TIK (-) R/EMG
R. Meningeal (-)
Nervus Kranialis
II, III : RC (+/+),
pupil bulat isokor
3mm/3mm
III, IV,VI :
Gerakan bola
mata (+/+)
VIII :
Pendengaran
dbn
IX,X : Uvula
medial
XII : Lidah
dijulurkan medial
Refleks fisiologis
B/T = +/+ +/+
KPR/APR
=
-/- +/+
Refleks patologis
H/T = -/- -/-
Babinski = -
-
Kekuatan
motorik
ESD : 33344/
33344
Hari 4 (18 Desember 2017 )
S O A P
Lemah keempat Status Present Tetraparese tipe Mobilisasi
ekstremitas Sens: CM LMN ec SGB mika-miki
HR: 88 x/menit O2 2-4 L/I
RR: 22 x/menit IVFD R-Sol 20
TD:120/80 gtt/mnt
mmHg, B Complex 3 x
Temp: 36,5C 1
Fisioterapi
Tanda TIK (-) R/ Darah
R. Meningeal (-) Lengkap
R/ KGD
Nervus Kranialis R/ Elektrolit
II, III : RC (+/+),
pupil bulatisokor
3mm/3mm
III, IV,VI :
Gerakan bola
mata (+/+)
VIII :
Pendengaran
IX,X : Uvula
medial
XII : Lidah
dijulurkan medial
Refleksfisiologis
B/T = +/+ +/+
KPR/APR
=
-/- +/+
Refleks patologis
H/T = -/- -
/-
Babinski = - -
Kekuatan
motorik
ESD : 33344/
33344
ESS : 33344/
33344
EID : 22244/
22233
Teori Kasus
Definisi Os merasakan kebas-kebas di
suatu polineuropati yang bersifat kedua tungkai kemudian keluhan
ascending dan akut yang sering tersebut diikuti dengan kesulitan
terjadi setelah 1-3 minggu berjalan karena os merasakan
setelah infeksi akut. ada kelemahan di kedua
tungkai. Satu hari setelah keluhan
tersebut, os merasakan adanya
rasa kebas-kebas pada kedua
lengan dan rasa berat pada
kedua lengan.
Manifestasi klinis Hal ini dirasakan oleh os ± selama
SGB merupakan penyebab 13 hari sebelum masuk rumah
paralisis akut yang dimulai sakit. Awalnya os merasakan
dengan rasa baal, parestesia kebas-kebas di kedua tungkai
pada bagian distal dan diikuti selama 2 hari, kemudian keluhan
secara cepat oleh paralisis tersebut diikuti dengan kesulitan
keempat ekstremitas yang berjalan karena os merasakan
bersifat asendens, kelemahan ada kelemahan di kedua
otot pernapasan juga dapat tungkai. Satu hari setelah keluhan
timbul secara signifikan sehingga tersebut, os merasakan adanya
pasien membutuhkan bantuan rasa kebas-kebas pada kedua
Diagnosis Diagnosis
1. Anamnesis 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang 3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan LCS Pemeriksaan EMG
Pemeriksaan EMG
Pemeriksaan MRI
Tatalaksana Tatalaksana
1. Kortikosteroid - Mobilsasi miring kanan
2. Plasmapharesis miring kiri
3. Fisioterapi - IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/I
4. Pengobatan - Vit B Kompleks 3 x 1
Imunosupresan
KESIMPULAN
• Seorang perempuan, berusia 19 tahun datang
dengan keluhan kelemahan pada keempat
ekstremitas. Hal ini dirasakan oleh os ± selama 7 hari
sebelum masuk rumah sakit. Kelemahan terjadi
perlahan-lahan dan semakin lama semakin berat.
Awalnya, pasien merasakan kebas-kebas di kedua
tungkai sehari sebelumnya, kemudian keluhan
tersebut diikuti dengan kesulitan berjalan karena os
merasakan ada kelemahan di kedua tungkai. 12 jam
kemudian, pasien merasakan adanya rasa kebas-
kebas pada kedua lengan dan kelemahan pada
kedua lengan. Riwayat infeksi pernapasan seperti
batuk dan pilek dijumpai 3 minggu yang lalu. Riwayat
demam ± 2 minggu yang lalu.
• Riwayat Penyakit Terdahulu : ISPA
• Riwayat penggunaan obat : Tidak jelas
• Diagonsa kerja
Tertraparese ec susp SGB
• Penatalaksaan
Mobilsasi miring kanan-miring kiri
IVFD R Sol 20 gtt/I
Vit B Comp 3 x 1
Fisioterapi
Terima Kasih