Stroke Infark
Trombotik
Oleh:
dr. Faras Mutia Up
Preseptor:
dr. Riza Pratama Putra, Sp.N
Identitas Pasien
1 No. Rekam Medis: 204267
4 Status: Menikah
5 Pekerjaan: Wiraswasta
ANAMNESA
Keluhan Utama: lemah anggota gerak sebelah kiri sejak 2 hari SMRS
TELAAH:
Pasien datang ke IGD RSUD KH. Daud Arif, pada tanggal 22 November 2023. pasien
di antar keluarga dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 2
hari SMRS. Keluhan dirasa mendadak ketika pasien bangun pagi dan mau berjalan
ke toilet. menurut keluarga pasien sulit menelan sejak 2 hari dan keluar ludah dari
mulut. Pasien juga mengeluhkan bicara pelo (+). Mual (-) muntah (-) nyeri kepala
(-) pusing berputar (-) pandangan kabur (-) BAB (+) BAK (+)
Pasien pernah mengalami kelemahan anggota gerak kiri 1 tahun yll, namun masih
bisa berjalan dan tidak pelo.
Pasien memiliki riwayat DM dan HT, namun tidak rutin minum obat.
Anamnesa
Anamnesa Traktus
Traktus Sirkulatorius : Nyeri dada (-), Hipertensi (+)
Traktus Respiratorius : sesak (-), Batuk (-)
Traktus Digestivus : BAB (+) dbn
Traktus Urogenitalis : BAK (+) dbn
Penyakit Terdahulu : Hipertensi (+) ,DM (+), penyakit jantung (-)
Intoksikasi dan obat obatan : (-)
Anamnesa Keluarga
Faktor Herediter :-
Faktor Familier :-
Lain lain :-
Anamnesa
Anamnesa Sosial
• Kelahiran dan Pertumbuhan : Lahir normal
• Imunisasi : tidak jelas
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Perkawinan dan Anak : sudah menikah
Status Present
Status Present :
Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 71 x/I, reguler, isi tegangan cukup
Frekuensi Nafas : 20 x/I
SPO2 : 98%
Temperatur : 36,4oC
Siriraj Skor : -2
PEMERIKSAAN FISIK Kulit
Sawo Matang, hiperpigmentasi (-)
Mata
CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RC Kepala
(+/+), mata cekung (-/-) Normocephal, rambut tidak
mudah dicabut
Hidung Telinga
sekret (-) perdarahan (+) tidak Nyeri tekan (-) serumen minimal
aktif
Mulut
Leher Bibir kering (-), bibir pucat (-),
Pembesaran kelenjar tiroid sianosis (-) Faring
(-), Pembesaran KGB (-), JVP Jantung
5-2 CmH20 I: Iktus cordis tidak tampak
P :Iktus kordis teraba di ICS V linea
Paru midklavikula sinistra
Inspeksi: Simetris P:
Palpasi: nyeri tekan (-) Fremitus atas : ICS 2 line parasternalis sinistra
taktil ka=ki kanan: ICS 4 line a parasternalis
Perkusi: sonor dekstra
Auskultasi: Vesikuler. Rh(-/-), Wh Kiri : ICS 5 line midklavikula sinistra
A : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop
(-/-)
(-)
Abdomen
Inspeksi : datar Ekstremitas Superior dex et sin :
Auskultasi : BU (+) normal Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-) / (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, Shifting Dullnes (-)
Perangsangan Meningeal
• Kaku kuduk : (-)
• Kernig sign : (-)
• Brudzinski I : (-)
• Brudzinski II : (-)
• Brudzinki III : (-)
• Brudzinki IV : (-)
Status Neurologi
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Muntah : (-)
Sakit Kepala : (-)
Kejang : (-)
Nervus XII
Lidah
• Tremor :-
• Atrofi :-
• Fasikulasi :-
Ujung lidah sewaktu istirahat : Medial
Ujung lidah sewaktu dijulurkan : lateralisasi ke sinistra
SISTEM MOTORIK
Trofi : dbn
Tonus : dbn
Kekuatan Otot :
ESD :555 ESS :555
EID :555 EIS :555
SISTEM MOTORIK
Gerakan Spontan Normal
• Tremor : (-)
• Khora : (-)
• Ballismus : (-)
• Mioklonus: (-)
• Aterosis : (-)
• Distonia : (-)
• Spasme : (-)
• Tic : (-)
• Lain-lain : (-)
Tes Sensibilitas
Laseque :-
Cross Laseque :-
Test Lhermitte : tidak dilakukan pemeriksaan
Test Naffziger : tidak dilakukan pemeriksaan
Spurling test : tidak dilakukan pemeriksaan
Tremor :- Bradikinesia :-
Rigiditas : - Dan lain-lain :-
FUNGSI LUHUR
Kesadaran Kualitatif: DBN Intelegensia Agnosia
: TDP
Ingatan Baru Agnosia Visual
: DBN Daya Pertimbangan : TDP :-
Ingatan Lama : Reaksi Emosi
Agnosia Jari-jari
DBN : TDP
:-
Orientasi Afasia
Akalkulia
• Diri : • Ekspresif :- :-
DBN
• Represif :-
Disorientasi Kanan-kiri: -
• Tempat : DBN
Apraksia :-
• Waktu :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab Pemeriksaan 22/11/2023 Nilai Satuan
DR Rujukan
WBC 7.0 4.0 – 10.0 103/ μL
HGB 12.0 12 - 16 g/dL
HCT 35.3 34.5 - 54 %
PLT 286 150-450 103/ μL
GDS 234 >200
Elektrolit 22/11/2023 Batas Normal Unit
Na 129.89 136-145 Meq/I
K 4.17 3.5-5.0 Meq/I
CL 104.53 90-110 Meq/I
Status Neurologis
Sensorium : Composmentis E4V5M6
Peningkatan tekanan intracranial : (-)
Nervus I Normosmia
Nervus II, III Refleks cahaya (+/+), pupil bulat isokor pupil bulat isokor Ø 3mm
Nervus III, IV, VI Gerakan bola mata (+/+)
Nervus V Buka tutup mulut (+)
Nervus VII Sudut mulut Asimetris
Nervus VIII Gangguan pendengaran (-/-), tinnitus (-/-)
Nervus IX, X Pallatum mole simetris, uvula medial
Nervus XI Mengangkat bahu (+/+)
Nervus XII Lidah dijulurkan lateralisasi
Sistem Motorik Spasme (+) pada bahu dan leher
Tes sensibilitas Dalam batas normal
Refleks fisiologi ++ / ++
Refleks patologis - - / --
Koordinasi Dalam batas normal
Vegetatif Dalam batas normal
Vertebra Dalam batas normal
Tanda perangsangan radikular Dalam batas normal
Gejala serebelar Disatria
Gejala Ekstrapirmidal Tidak terdapat kelainan
Fungsi luhur Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan:
Infark di hemisfer cerebeli dextra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosa
23/11/23 Kelemahan GCS: E4V5M6 (disatria berat) Stroke infark trombotik - Bedrest head trunkupp 30°
separuh tubuh PBI 3mm/3mm onset H3
kiri RC +/+ hyponatremia - O2 NK 2-3lpm
Facial et lingual palsy UMN
Motorik double hemiparesis - NaCl 3% 500 habis dalam 24 jam
- Ivfd NaCl 0,9% 1000cc/24 jam
- Inj. Citicoline 2x1g
- Inj. Lansoprazole 2x30mg
- Clopidogrel 1x75mg po
- Vit B comp 2x1
- Nebu ventolin/8 jam
- Diet sonde 6x150ml
Tanggal S O
FOLLOW UP A P
24/11/23 Kelemahan GCS: E4V5M6 (disatria berat) Stroke infark trombotik - Bedrest head trunkupp 30°
separuh tubuh PBI 3mm/3mm onset H4
kiri RC +/+ Hyponatremia - O2 NK 2-3lpm
Facial et lingual palsy UMN Dyslipidemia
Motorik double hemiparesis DM T2 - NaCl 3% 500 habis dalam 24 jam
hipernatremia
Lab: - Ivfd NaCl 0,9% 1000cc/24 jam
Na: 135.66
K: 4.34 - Inj. Citicoline 2x1g
CL: 107.24
- Inj. Lansoprazole 2x30mg
AU: 8.0 - Clopidogrel 1x75mg po
TG: 113
Chol: 280 - Vit B comp 2x1
HDL : 46
LDL: 211.4 - Simvastatin 1x20mg
GDP: 224 - Glimepirid 1x2mg
GD2PP: 258
- Metformin 2x500mg
- Allopurinol 1x30mg
Tanggal S O
FOLLOW UP A P
25/11/23 Kelemahan GCS: E4V5M6 (disatria berat) Stroke infark trombotik - Bedrest head trunkupp 30°
separuh tubuh PBI 3mm/3mm onset H4
kiri RC +/+ Hyponatremia - O2 NK 2-3lpm
Facial et lingual palsy UMN Dyslipidemia
Motorik double hemiparesis DM T2 - Ivfd NaCl 0,9% 1000cc/24 jam
hipernatremia
TD: 149/78 mmHg - Inj. Citicoline 2x1g
HR: 80
RR: 20 - Inj. Lansoprazole 2x30mg
T: 36.3
SpO2: 90% - Clopidogrel 1x75mg po
- Vit B comp 2x1
Lab:
GDP: 214 - Simvastatin 1x20mg
- Glimepirid 1x2mg
- Metformin 2x500mg
- Diet sonde 6x150cc
Tanggal S O
FOLLOW UP A P
26/11/23 Kelemahan GCS: E4V5M6 (disatria berat) Stroke infark trombotik - Bedrest head trunkupp 30’ °
separuh tubuh PBI 3mm/3mm onset H4
kiribatuk RC +/+ Hyponatremia - O2 NK 2-3lpm
berdahak (+) Facial et lingual palsy UMN Dyslipidemia
Motorik double hemiparesis DM T2 - Ivfd NaCl 0,9% 1000cc/24 jam
hipernatremia
TD: 203/103 mmHg - Inj. Citicoline 2x1g
HR: 113
RR: 22 - Inj. Lansoprazole 2x30mg
T: 36.5
SpO2: 96% - Vit B comp 2x1
- Simvastatin 1x20mg
Lab:
GDP: 251 - Glimepirid 1x2mg
- Metformin 3x500mg
- Amlodipine 1x10mg
- Candesartan 1x16mg
- Diet sonde 6x150cc
Tanggal S O
FOLLOW UP A P
26/11/23 Kelemahan GCS: E4V5M6 (disatria berat) Stroke infark trombotik - Citicoline 2x500mg
separuh tubuh PBI 3mm/3mm onset H4
kiribatuk RC +/+ Hyponatremia - Lansoprazole 2x30mg
berdahak (+) Facial et lingual palsy UMN Dyslipidemia
Motorik double hemiparesis DM T2 - Vit B comp 2x1
Pasien meminta hipernatremia
rawat jalan. TD: 203/103 mmHg - Simvastatin 1x20mg
HR: 113
RR: 22 - Glimepirid 1x2mg
T: 36.5
SpO2: 96% - Metformin 3x500mg
- Amlodipine 1x10mg
Lab:
GDP: 251 - Candesartan 1x16mg
EDUKASI
• Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteri karotis atau vertebralis atau
cabangnya oleh trombus atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal,
seperti bifurkasio arteri karotis atau jantung. Emboli dari bifurkasio karotis
biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi diatasnya disertai
trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari plak
sendiri. Embolisme serebri sering dimulai mendadak, tanpa tanda-tanda
disertai nyeri kepala berdenyut.
Buku Ajar Neurologi FKUI, 2017
FAKTOR RISIKO
- Hipertensi
- Diabetes Melitus
- Merokok
- Asam Urat
- Dislipidemia
- Usia, jenis kelamin
- Ras/Suku Bangsa
-Atrial Fibrilasi
•Penurunan GCS
•Kelumpuhan saraf kranial
•Kelemahan motorik
•Defisit sensorik
•Gangguan otonom
•Gangguan neurobehavior
•Alat bantu skoring : Skor Siriraj dan Alur Gadjah Mada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Laboratorium : Urine dan Darah
•Neurofisiologi : EEG
•Kardiovaskular : EKG dan Foto Thoraks
•Neuroimaging : CT Scan dan MRI
• Vaskular : Invasif (angiografi), non – invasif (direk : USG karotis ;
indirek (Dopler sonografi arteri intracranial)
•Cerebral blood flow & metabolism : PET dan SPECT
1. PENCEGAHAN PRIMER
a. Menghindari : rokok, stress, alkohol, kegemukan, konsumsi garam
berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.
b. Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan.
c. Mengendalikan : Hipertensi, DM , penyakit jantung
fibrilasi atrium, infark(misalnya
miokard akut, penyakit jantung reumatik), dan
penyakit vascular aterosklerotik lainnya.
d. Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
a.Obat-obatan, yang digunakan: asetosal (asam asetil salisilat) digunakan
sebagai obat antiagregasi trombosit pilihan pertama dengan dosis berkisar
antara 80-320 mg/hari, antikoagulan oral diberikan pada penderita dengan
faktor resiko penyakit jantung (fibrilasi atrium, infark miokard akut, kelainan
katup) dan kondisi koagulopati yang lain.
b.Clopidogrel dengan dosis 1x75 mg. Merupakan pilihan obat antiagregasi
trombosit kedua, diberikan bila pasien tidak tahan atau mempunyai kontra
indikasi terhadap asetosal (aspirin).
c.Modifikasi gaya hidup dan faktor risiko stroke, misalnya mengkonsumsi obat
antihipertensi yang sesuai pada penderita hipertensi, mengkonsumsi obat
hipoglikemik pada penderita diabetes, diet rendah lemak dan mengkonsumsi
obat antidislipidemia pada penderita dislipidemia, berhenti merokok, berhenti
mengkonsumsi alkohol, hindari kelebihan berat badan dan kurang gerak.
3. PENCEGAHAN TERSIER
Rehabilitasi Fisik
Rehabilitasi Mental
Rehabilitasi Sosial
EDUKASI
•Penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan komplikasi
selama perawatan
• Penjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan rekurensi
• Penjelasan program pemulangan pasien (Discharge Planning)
• Penjelasan mengenai gejala stroke
• edukasi gaya hidup sehat
• konsumsi serat larut dalam biji-bijian seperti beras merah, jagung,
gandum
• konsumsi Oat (beta glucan) untuk membantu menurunkan chol total
dan LDL, menurunkan TD
• Kacang-kacangan seperti kacang kedele, biji kenari dan kacang
almond untuk menurunkan kolesterol LDL dan mencegah
aterosklerosis
• Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan natrium (<6 gr/
hari). Bahan-bahan yang mengandung natrium, seperti monosodium
glutamat dan sodium nitrat, sebaiknya dikurangi. Makanan sebaiknya
harus segar. Pada pasien hipertensi, asupan natrium yang dianjurkan
adalah <2,3 gr/hari dan asupan kalium >4,7 gr/hari.
• Meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh dan mengurangi asupan
asam lemak trans seperti kue- kue, crackers, telur, makanan yang
digoreng, dan mentega.
• Mengutamakan makanan berserat, protein nabati, polyunsaturated
fatty acids dan monounsaturated fatty acids.
• Penanganan stres dan beristirahat yang cukup (tidur 6-8 jam)
• Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan
tingkat kesadaran.
• Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik
• Umumnya 1/3- nya lagi adalah fatal, dan 1/3- nya mengalami
kecacatan jangka Panjang
• Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam waktu 3 jam
setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih salam waktu 3
bulan.
KESI M PULAN
Stroke adalah tanda / gejala hilangnya fungsi sistem saraf fokal atau global
yang berkembang cepat. Berlangsung > 24 jam dan menyebabkan kematian
berasal dari gangguan aliran darah. Jika terbentuk trombus pada aliran darah
cepat dan trombus ini melewati permukaan seperti plaque arteri maka akan
terbentuk white clot (gumpalan platelet dengan fibrin). Obat yang bermanfaat
adalah aspirin mengurangi agregasi platelet ditambah tiklodipin untuk
mengurangi daya pelekatan dari fibrin. Bila kemudian hal ini diikuti oleh stenosis
dan pelambatan aliran darah yang progresif, maka terapi adalah antikoagulan
sampai penyebab dapat dihilangkan atau sampai buntu total dan aliran darah
hanya dari kolateral saja baru antikoagulan dihentikan dan diganti dengan
aspirin.
TERI M AKAS I
H