I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. TS
Umur : 22 tahun
Alamat : Jl. Dwi Tunggal, Kota Agung
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Status : Belum kawin
Suku bangsa : Lampung
Tanggal masuk : 22 februari 2017
Dirawat yang ke- :1
Pada pagi hari saat dikampus os pingsan dan segera diantar ke IGD RS.
PBA. Sebelumnya os merasa pusing berputar seperti akan jatuh, keluhan timbul
secara mendadak, hilang timbul dan keluhan bertambah jika pasien berubah posisi
dari duduk ke berdiri atau sebaliknya atau jika pasien menggerakan kepla secara
cepat.
Riwayatpenyakit diabetes mellitus (-), asma (-), hipertensi (-), OMA (-), ISPA (-).
Status Generalis
KEPALA
Rambut : Normal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor 3mm/3mm
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), pendengaran
kiri=kanan, serumen (-/-), nyeri tarik (-/-)
Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi
septum (-), sekret (-)
Mulut : tidak ada kelainan
LEHER
Pembesaran KGB : tidak ada pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
3
THORAKS
COR
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Redup
Kanan : Batas atas, ics II linea parasternalis dextra
Batas bawah, ics IV linea parasternalisdextra
Kiri : Batas atas, ics II linea parasternalis sinistra
Batas bawah, icsV linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: Bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, murmur (-), gallop (-)
PULMO
Inspeksi : Dinding thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Simetris, fremitustaktilsimetris kanan kiri
Perkusi Kanan : Sonor
Kiri : Sonor
Auskultasi Kanan : Vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
Kiri : Vesikuler, Ronki (-), Wheezing (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Dinding perut cembung, asistes (-), pulsasi abnormal (-), massa (-)
Distended(-), venektasi(-), caput medusa (-), ikterik (-).
Auskultasi : Peristaltik (+) 8x/menit, bruit hepar (-), bruit epigastrium (-)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-)
Hati :Nyeri tekan (-), tidak teraba
Limpa:Tidak teraba
Ginjal: Nyeri ketok CVA (-/-), ballotement (-/-)
Perkusi : Timpani
4
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior dextra dan sinistra: Oedem ( - ), Deformitas (-)
Bengkak (-), Sianosis (-)
Nyeri sendi (-) Ptechie (-)
Kekuatan otot 5/5, CTR < 2 detik teraba
hangat
Ekstremitas inferior dextra dan sinistra: Oedem (-), Deformitas (-)
Bengkak (-), Sianosis (-)
Nyeri sendi (-), Ptechie (-)
Kekuatan otot 5/5, CTR < 2 detik teraba
hangat
Pupil
Diameter :3mm/ 3mm
Bentuk : Bulat/Bulat
Isokor/anisokor : Isokor
Posisi : Ditengah, simetris
Reflek Cahaya Langsung :(+/+)
Reflek Cahaya tidak langsung :(+/+)
Gerakan bola mata
Media : +/+
Lateral : +/+
Superior : +/+
5
Inferior : +/+
Obliqus Superior : +/+
Obliqus Inferior : +/+
N. Trigeminus (N. V)
Sensibilitas :
Ramus oftalmikus : tidak ada kelainan
Ramus maksilaris : tidak ada kelainan
Ramus mandibularis : tidak ada kelainan
Motorik :
M. Masseter : tidak ada kelainan
M. Temporalis :tidak ada kelainan
M. Pterigoideus : tidak ada kelainan
Refleks
Reflek kornea : +/+ tidak ada kelainan
N. Fascialis (N.VII)
Inspeksi wajah sewaktu :
Diam : Simetris
Tersenyum : Simetris
Meringis : Simetris
Bersiul : Simetris
Menutup Mata : Simetris
Pasien disuruh untuk :
Mengerut dahi : Simetris
Menutup mata kuat-kuat : Simetris
Mengembungkan pipi : Simetris
Sensoris:
Pengecapan 2/3 depan lidah : Normal
N. Acusticus (N. VIII)
N. cochlearis :
Ketajamam pendengaran : kiri < kanan
Tinitus : +/+
Tes Rinne : Tidak dilakukan
Tes Weber : Tidak dilakukan
Tes Swabach : Tidak dilakukan
N. vestibularis :
Tes Dix-Hallpike manuver :Nistagmus (+)
Tes romberg :
-Buka mata : normal
-Tutup mata : miring
Tes Tandem : (+) Pasien berjalan menyerong
Tes Past Pointing : (+)
N. Glossopharingeus dan N. Vagus (N.IX dan N.X)
Suara bindeng/nasal : Tidak ada
6
IV. RESUME
Nn. Ts usia 22 tahun os mengeluh sering pusing, pusing dirasakan seperti
berputar. Pusing dirasakan ketika beraktifitas dan terasa lebih baik jika pasien
beristirahat dengan tiduran. Pasien mengeluhkan mual, muntah lebih dari 5 kali
dalam satu hari, berkeringat dingin, kedua telinga terasa mendenging, pasien
menyangkal adanya pandangan kabur, penglihatan ganda, kelemahan anggota
gerak, penurunan pendengaran dan demam.
V. DIAGNOSIS
- Diagnosis Klinis = Vertigo perifer
- Diagnosis Topis = Sistem vestibular perifer
- Diagnosis Etiologi = Vestibular Perifer
-BPPV
9
VII. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
Edukasi pasien untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan-
lahandantidakmerubahposisisecaramendadak. Tidak secara langsung
merubahposisi, terutama posisi kepala.Melakukan terapi manuver Brandt-
Darof.
2. Medikamentosa
Terapi :
IX. FOLLOW UP
Rabu , 22 /02/2017 Kamis, 23/12/2016
S : kepala pusing berputar, mual (+), S :pusing (-), mual (-), muntah (-),
kedua telinga mendenging, badan kedua telinga mendenging sudah
11
X. PROGNOSA
o Quo ad Vitam : ad bonam
o Quo ad Fungtionam : ad bonam
o Quo ad Sanationam : ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sekitar. Vertigo tidak selalu sama dengan dizziness. Dizziness adalah sebuah
istilah non spesifik yang dapat dikategorikan ke dalan 4 subtipe tergantung gejala
2.2 Epidemiologi
perifer yang sering dijumpai, kira-kira 107 kasus per 100.000 penduduk, dan lebih
banyak pada perempuan serta usia tua (51-57 tahun). Jarang ditemukan pada orang
2.3 Etiologi
sedikit atau banyak aliran darah ke otak dan lain-lain. Tubuh merasakan
terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan
dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam
telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam
otaknya sendiri.5
tentang posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Penyebab
paroxysmal positional
4. Vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit
maniere,
5. Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
6. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,
sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin,
aliran darah ke salah satu bagian otak (transient ischemic attack) pada arteri
a. Vertigo Perifer
Penyebab vertigo dapat berasal dari perifer yaitu dari organ vestibuler sampai
ke inti nervus VIII sedangkan kelainan sentral dari inti nervus VIII sampai ke
- Otitis media
- Tumor
b. Vertigo sentral
1. Supratentorial
- Trauma
- Epilepsi
2. Infratentorial
- Insufisiensi vertebrobasiler
3. Obat
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain sulfonamid,
bersangkutan dan terapi fisik, penggunaan obat supresan vestibuler tidak dianjurkan
2.4 Klasifikasi
Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau
Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari
Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual surround)
sangat bila sekitar individu bergerak searah dengan gerakan badan. Keadaan yang
memperovokasi antara lain duduk di jok belakang mobil, atau membaca waktu
mobil bergerak.
Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness).
Pada keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis
lokomotor oleh karena induksi visual, disertai rasa takut jatuh, dan gejala-
gejala vegetatif.
2. Patologik :
- sentral
- perifer7
c. Medical vertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah, gula darah
sistemik.2
VertigoPerifer
Terdapat tiga jenis vertigo perifer yang paling sering dialami yaitu :
vertigo. Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun. 5Benign
kanalis semisirkularis pada telinga dalam. Hal ini terutama akan mempengaruhi
kanalis posterior dan menyebabkan gejala klasik tapi ini juga dapat mengenai
karbonat yang berasal dari utrikulus telinga dalam. Pergerakan dari otolit
dan nistagmus.9
dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis
2. Mnires disease
dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh
10
pada telinga. Mnires disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo
semisirularis telinga dalam dengan peningkatan volume endolimfe. Hal ini dapat
terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga atau
8
gangguan metabolic.
3. Vestibular Neuritis
Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan nistagmus. Hal
terjadi dengan komplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus atau penurunan
Vertigo Sentral
1. Migraine
Selby and Lance (1960) menemukan vertigo menjadi gejala yang sering
sebagai bagian dari aura (selain kabur, penglihatan ganda dan disarthria)
untuk basilar migraine dimana juga didapatkan keluhan sakit kepala sebelah.
Vertigo pada migraine lebih lama dibandingkan aura lainnya, dan seringkali
2. Vertebrobasilar insufficiency
19
suatu vertigo dengan onset akut dan spontan pada kebanyakan pasien terjadi
beberapa detik sampai beberapa menit. Lebih sering pada usia tua dan pada paien
3. Tumor Intrakranial
kebanyakan adalah tumbuh secara lambat sehingga ada waktu untuk kompensasi
sentral. Gejala yang lebih sering adalah penurunan pendengaran atau gejala
neurologis . Tumor pada fossa posterior yang melibatkan ventrikel keempat atau
untuk diagnosis. Multipel sklerosis pada batang otak akan ditandai dengan vertigo
akut dan nistagmus walaupun biasanya didaptkan riwayat gejala neurologia yang
2.5 Patofisiologi
terlepasdarimakulautrikulusmenempelpadapermukaankupula.
melekatpadakupula.
Ketika kepala dalam posisi tegak, endapan partikel ini berada pada posisi yang
kepaladirebahkankebelakangpartikeliniberotasikeatassarnpai 900 di
sepanjanglengkungkanalis. Hal
inimenyebabkancairanendolimfemengalirmenjauhiampuladanmenyebabkankupu
Pembalikanrotasiwaktukepaladitegakkankernbali,
bergerakkearahberlawanan.
Lesipadakanalissemisirkularisdapatmenginduksisensasiberputar (rotatoar)
Ketikamataditutuppasienmerasasensasi berputar.8
21
Gejala klinis pasien dengan dizziness dan vertigo dapat berupa gejala
primer, sekunder ataupun gejala non spesifik. Gejala primer diakibatkan oleh
dapat horizontal, vertical atau rotasi. Vertigo horizontal merupa tipe yang
paling sering, disebabkan oleh disfungsi dari telinga dalam. Jika bersamaan
biasanya berasal dari sentral dan disertai dengan nistagmus dengan gerakan ke
bawah atau ke atas. Vertigo rotasi merupakan jenis yang paling jarang ditemukan.
Jika sementara biasnaya disebabakan BPPV namun jika menetap disebabakan oleh
apparatus otolitik pada telinga dalam atau proses sentral sinyal otolit. Oscilopsia
ilusi pergerakan dunia yang dirovokasi dengan pergerakan kepala. Pasien dengan
Sedangkan pasien dnegan unilateral vestibular loss akan mengeluh dunia seakan
berputar ketika pasien menoleh pada sisi telinga yang mengalami gangguan.
sekunder meliputi mual, gejala otonom, kelelahan, sakit kepala, dan sensivitas
visual.Gejala nonspesifik berupa giddiness dan light headness. Istilah ini tidak
pasien dengan disfungsi telinga namun sering digunakan pada pasien vertigo
Karekteristk dizziness
berputar, atau sensasi non spesifik seperti giddiness atau liht headness,
Keparahan
Keparahan dari suatu vertigo juga dapat membantu, misalnya: pada acute
psikologis.3
lama durasi vertigo maka kemungkinan kea rah vertigo sentral menjadi lebih besar.
sentral yang berasal dari vascular misalnya CVA). Lesi sentral biasanya
torsional dan tidak dapat dihambat oleh fiksasi mata pada objek.
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo Mendadak Lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala (+) (-)
Gejala otonom (++) (-)
Gangguan pendengaran (+) (-)
merupakan bentuk reaksi dari refleks vestibulo oculer terhadap aksi tertentu.
Nystagmus bisa bersifat fisiologis atau patologis dan manifes secara spontan atau
dengan rangsangan alat bantu seperti test kalori, tabung berputar, kursi berputar,
kedudukan bola mata posisi netral atau menyimpang atau test posisional atau
gerakan kepala. 7
Gejala Penyerta
25
interna atau arteri anterior inferior cebellar. Nyeri yang menyertai vertigo dapat
terjadi bersamaan dengan infeksi akut telinga tengah, penyakit invasive pada
muntah dan mual pada acute vestibular neuronitis dan pada meniere disease yang
Pada vertigo sentral mual dan muntah tidak terlalu parah. Gejala
Pasien denga migraine biasanya merasakan gejala lain yang berhubungan dengan
disertai aura), mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 21-35 persen pasien dengan
Pemeriksaan Neurologik
sensorineural, nistagmus. 2
Nistagmus vertical 80% sensitive untuk lesi nucleus vestibular atau vermis
cerebellar.
- Gait test
1. Rombergs sign
masih dapat berjalan, sedangkan pasien dengan vertigo sentral memilki instabilitas
yang parah dan seringkali tidak dapat berjalan. walaupun Rombergs sign konsisten
dengan masalah vestibular atau propioseptif, hal ini tidak dapat dgunakan
dalam mendiagnosis vertigo. Pada sebuah studi, hanya 19% sensitive untuk
serius dari dizziness (tidak hanya terbatas pada vertigo) misalnya drug related
kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama
posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada
kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan
27
penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan
mata tertutup jika pasien berputar ke salah satu sisi maka pasien memilki lesi
tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada
gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah
lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan
yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.
28
Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh
tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan
ke arah lesi.
1. Fungsi Vestibuler
- Dix-Hallpike manoeuvre 1
saat timbul dan hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat
periode laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan
berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue). Sentral :
tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo ber-langsung lebih dari 1
Gambar 6. Dix-hallpike 5
30
- Test hiperventilasi
normal. Pasien diinstruksikan untuk bernapas kuat dan dalam 30 kali. Lalu
- Tes Kalori
labirin berada dalam posisi vertikal, dengan demikian dapat dipengaruhi secara
dengan ujung jarum yang dilindungi oleh karet ukuran no 15 diisi dengan air
bersuhu 30C (kirakira 7 di bawah suhu badan) air disemprotkan ke liang telinga
dengan kecepatan 1 mL/detik, dengan demikian gendang telinga tersiram air selama
kira-kira 20 detik.
gerak nistagmus ialah ke sisi yang berlawanan dengan sisi telinga yang dialiri
(karena air yang disuntikkan lebih dingin dari suhu badan) Arah gerak dicatat,
kedua sisi, yang pada keadaan normal hampir serupa. Pada penderita
lamanya injeksi berlangsung ialah 20 detik. Pada keadaan normal hal ini akan
mencetuskan nistagmus yang berlangsung 2-2,5 menit. Bila tidak timbul nistagmus,
- Elektronistagmogram
- Posturografi
a. Pada tahap ini tempat berdiri penderita terfiksasi dan pandangan pun
yang terfiksasi. Dengan bergeraknya yang dipandang, maka input visus tidak
digoyang.
input (informasi).
2. Fungsi Pendengaran
a. Tes garpu tala : Rinne, Weber, Swabach. Untuk membedakan tuli
Tone Decay.
et Newell, 2010).
- Hennebert sign (vertigo atau nistagmus yangterjadi ketika mendorong
Pasien duduk tegak dengan mata terfiksasi pada objek sejauh 3 m dan
horizontal 20odengan cepat. Pada orang yang normal tidak ada saccades
maka mengindikasikan bahwa terdapat lesi pada vestibular perifer pada siis
itu. 5
vestibular testing, evalusi laboratories dan evalusi radiologis, Tes audiologik tidak
pendengaran. Namun jika diagnosis tidak jelas maka dapat dilakukan audiometric
dizziness. Vestibular testing membantu jika tidak ditemukan sebab yang jelas.
thyroid dapat menentukan etiologi vertigo pada kurang dari 1 persen pasien. 11
yang memiliki tanda dan gejala neurologis, ada factor resiko untuk terjadinya CVA,
tuli unilateral yang progresif. MRI kepala mengevaluasi struktur dan integritas
batang otak, cerebellum, dan periventrikular white matter, dan kompleks nervus
VIII. 11
2.9 Terapi
Medikasi
terapi dapat dihentikan setelah beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering
digunakan :
Antihistamin
umum dijumpai ialah sedasi (mengantuk). Pada penderita vertigo yang berat efek
- Betahistin
telinga dalam, dapat diberikan untuk mengatasi gejala vertigo. Efek samping
Betahistin ialah gangguan di lambung, rasa enek, dan sesekali rash di kulit.
- Dimenhidrinat (Dramamine)
Lama kerja obat ini ialah 4 6 jam. Dapat diberi per oral atau
kapsul) 50 mg, 4 kali sehari per oral. Obat ini dapat juga diberikan
Antagonis Kalsium
khasiat lain seperti anti kholinergik dan antihistamin. Sampai dimana sifat yang
- Cinnarizine (Stugerone)
(sedasi), rasa cape, diare atau konstipasi, mulut rasa kering dan rash di kulit.
Fenotiazine
Kelompok obat ini banyak mempunyai sifat anti emetik (anti muntah).
Namun tidak semua mempunyai sifat anti vertigo. Khlorpromazine (Largactil) dan
- Promethazine (Phenergan)
(1 draze), 4 kali sehari per oral atau parenteral (suntikan intramuscular atau
lainnya.
- Khlorpromazine (Largactil)
Dapat diberikan pada penderita dengan serangan vertigo yang berat dan akut.
Obat ini dapat diberikan per oral atau parenteral (suntikan intramuscular atau
37
Obat Simpatomimetik
- Efedrin
Lama aktivitas ialah 4 6 jam. Dosis dapat diberikan 10 -25 mg, 4 kali sehari.
Khasiat obat ini dapat sinergistik bila dikombinasi dengan obat anti vertigo
yang diderita yang sering menyertai gejala vertigo.efek samping seperti mulut
- Lorazepam
- Diazepam
- Skopolamin
38
kali sehari.
Terapi fisik
kemampuan adaptasinya kurang atau tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan
oleh adanya gangguan lain di susunan saraf pusat atau didapatkan deficit di
keseimbangan.
Ada berbagai macam latihan fisik, salah satunya adalah latihan Brand-Darrof.
posisi duduk.
Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri. Masing-
kali.
Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin
bertambah.
1. BPPV
39
membaik dengan maneuver rotasi kepala hal ini akan mmemindahkan deposit
kanalit berupa maneuver epley, modifikasi maneuver epley. Pasien perlu tetap
tegak selama 24 jam setelah reposisi kanalit utnuk mencegah deposit kalsium
lebih cepat dan lebih sempurna jika pasien mulai 2 kali sehari latihan
3. Meniere disease
garam dan diuretic seringkali mengurangi vertigo, hal ini kurang efektif
4. Iskemik Vascular
Terap TIA dan stroke meliputi mencegah terjadinya ulangan kejadian melalui
antikoagulasi (warfarin).
40
Vertigo akut yang disebabkan oleh stroke pada batang otak atau
keluhan dapat ditoleransi obat-obatan harus di tapper off dan latihan rehabilitasi
2.10 Prognosis
Keberhasilan terapi dikonfirmasi dengan melakukan manuver provokasi
ulang, jika masih terdapat gejala vertigo dan nistagmus, maka manuver terapi
diulang kembali. Umumnya pada manuver provokasi yang ketiga, gejala vertigo
BAB III
Analisis Kasus
Fotofobia (+),
fonofobia (-),
nyeri kepala
(-), pingsan (-),
kelemahan 1
sisi (-), pelo
(-), diplopia
(-), trauma (-)
berkeringat banyak
- Biasanya ada disfungsi pendengaran
DAFTAR PUSTAKA